Anda di halaman 1dari 24

SAP HIPERTENSI

I. TUJUAN
a. Tujuan umum
Setelah diberikan penyluhan, sasaran dapat memahami dan mengetahui informasi mengenai penyakit
hipertensi.
b.      Tujuan khusus
         Peserta dapat paham tentang pengertian hipertensi
         Peserta dapat mengetahui faktor terjadi hipertensi
         Peserta dapat mengetahui tanda dan gejala hipertensi
         Peserta dapat mengetahui bagaimana penyebab hipertensi
         Peserta dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh hipertensi
         Peserta dapat mengetahui cara pengaturan menu makan bagi penderita hipertensi

II. MATERI PENYULUHAN


a.       Pokok bahasan
Informasi mengenai penyakit hipertensi
Sub pokok bahasan
         Pengertian hipertensi
         Faktor terjadinya hipertensi
         Tanda dan gejala hipertensi
         Proses penyebab hipertensi
 Dampak yang ditimbulkan oleh hipertensi
 Cara pengaturan menu makan bagi penderita hipertensi

III. METODA, MEDIA, SUMBER


a.       Metoda            : ceramah dan tanya jawab
b.      Media              : leaf let
c.       Sumber            : lembar balik penyuluhan
  http://www.dinkes.com
  http://www.indo global.com
IV. WAKTU
            Waktu yang dibutuhkan: ± 30 menit
            Sasaran            : Klien Puskesmas Jamanis
            Penyuluh         : Eneng Reni marliani,S.Kep.Ners
            Materi              : Terlampir

V. PELAKSANAAN

No WAKTU KEGIAAN PENYULUH SASARAN


1. 3 menit Pembukaan Mengucapkan salam dan Menjawab salam dan
tujuan kegiatan. menyimak tujuan.

Menyimak penjelasan
2 15 menit Materi Menjelaskan mengenai
penyuluhan pengertian, penyebab, tanda
gejala, proses terjadi, 
penanggulangan,
pencegahan hipertensi
     Bertanya
3. 10 menit Diskusi      Membuka sesi      Menyimak
pertanyaan
     Menjawab pertanyaan
Menyimak
4. 2 menit Penutup      Menyimpulkan Menjawab salam
     Menutup acara
     Mengucapkan salam

 VI. EVALUASI
a. Bentuk                        : lisan
b. Jenis                : pertanyaan langsung
c. Pertanyaan
 Jelaskan pengertian hipertensi
 Jelaskan factor terjadinya hipertensi
 Sebutkan tanda dan gejala hipertensi
 Bagaimana penyebab hipertensi
 Jelaskan dampak yang ditimbulkan oleh hipertensi
 Bagai mana cara pengaturan menu makan bagi penderita hipertensi
     LAMPIRAN MATERI

HIPERTENSI

A. Pengertian
         Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. 
secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di
dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan
jantung dan kerusakan ginjal.

B. Faktor terjadinya hipertensi


Hipertensi dapat dikelompokkan dalam dua kategori besar, yaitu primer dan sekunder. Hipertensi
primer artinya hipertensi yang belum diketahui penyebabnya dengan jelas.
Berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi primer, seperti bertambahnya umur,
stres psikologis, dan hereditas (keturunan). Sekitar 90 persen pasien hipertensi diperkirakan termasuk
dalam kategori ini.
Golongan kedua adalah hipertensi sekunder yang penyebabnya boleh dikatakan telah pasti, misalnya
ginjal yang tidak berfungsi, pemakaian kontrasepsi oral, dan terganggunya keseimbangan hormon yang
merupakan faktor pengatur tekanan darah.
C. Tanda dan Gejala
         Pusing
         Muka merah
         Sakit kepala
         Keluar darah dari hidung secara tiba-tiba
         Tengkuk terasa pegal
D. Penyebab hipertensi
         Factor penyebab hipertensi dapat dibedakan atas dua macam yaitu:
1.      Yang tidak terkontrol seperti keturunan, jenis kelamin dan umur
2.      Yang terkontrol seperti kegemukan, kurang olah raga, merokok, serta konsumsi alcohol dan garam.
E. Dampak yang ditimbulkan oleh hipertensi
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi adalah kerusakan ginjal, pendarahan pada
selaput bening (retina mata), pecahnya pembuluh darah di otak, serta kelumpuhan.
F. Cara pengaturan menu makan bagi penderita hipertensi
1.      Diet rendah garam yang terdiri dari diet ringan (konsumsi garam 3,75-7,5 garam/hari), diet menengah
(1,25-3,75 garam/hari), diet berat (kurang dari 1,25 garam/hari)
2.      Diet rendah kolesterol dan lemak terbatas
3.      Diet tinggi serat
4.      Diet rendah energi ( bagi yang kegemukan )
G. Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa

Kategori Tekanan darah sistolik Tekanan darah diastolik


Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85mmHg
Normal tinggi 130 -139 mmHg 85 - 89 mmHg
Stadium 1 (hipertensi ringan) 140 -159 mmHg 90 – 99 mmHg
Stadium 2 (hipertensi sedang) 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg
Stadium 3 (hipertensi berat) 180 – 209 mmHg 110 – 119 mmHg
Stadium 4 (hipertensi maligna) 200 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYAKIT ANEMIA

I          TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Diharapkan Ibu P dapat mengerti dan memahami lebih jelas tentang cara mengenal, mencegah dan
mengatasi Anemia.

II.          TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Warga Desa “Sidomukti” diharapkan dapat mengetahui tentang :
1.      Pengertian Hipertensi
2.      Tanda-tanda anemia
3.      Penyebab anemia
4.      Akibat anemia
5.      Cara mencegah anemia
III.             MATERI
Terlampir
IV.          MEDIA
1.      Materi SAP
2.      Leaflet

V.       METODE
1.      Ceramah
2.      Tanya Jawab
VI.    KEGIATAN PEMBELAJARAN
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 3 Menit Pembukaan : Menjawab salam

         Memberi salam Mendengarkan dan


memperhatikan
         Menjelaskan tujuan penyuluhan

         Menyebutkan materi/ pokok bahasan yang akan


disampaikan.
2. 15 Menit Pelaksanaan : Menyimak dan
memperhatikan
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan
teratur.

Materi :

1.   Pengertian Hipertensi

2.   Tanda-tanda anemia

3.   Penyebab anemia

4.   Akibat anemia

5.   Cara mencegah anemia.
3. 7 Menit Evaluasi : Merespon dan
bertanya
1.      Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya
Merespon dengan
2.      Memberi kesempatan kepada peserta untuk
menjawab pertanyaan
menjawab pertanyaan yang diberikan

4. 5 Menit Penutup : Menyimak

1.      Menyimpulkan materi yang telah disampaikan

2.      Menyampaikan terimakasih atas perhatian dan


waktu yang telah diberikan kepada peserta

3.      Mengucapkan salam penutup


Menjawab salam
                                                                                                                                

VII             EVALUASI
Metode Evaluasi         : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan          : Lisan

VIII.          LAMPIRAN MATERI
A.    PENGERTIAN ANEMIA
Anemia atau sering disebut kurang darah adalah keadaan dimana darah merah kurang dari normal
dan yang biasa digunakan sebagai dasar adalah kadar Hemoglobin (Hb).Anemia ini banyak diderita oleh
ibu hamil dan ibu menyusui.

B.     TANDA-TANDA ANEMIA
1.            Mudah lelah, lesu, lemah, dan ngantuk
2.            Dari posisi jongkok ke berdiri berkunang-kunang
3.            Pucat, terutama pada wajah, telapak tangan, kuku. Dam selaput mata

C.     PENYEBAB ANEMIA
1.      Kurang mengkonsumsi makanan kaya zat besi, terutama yang berasal dari sumber hewani yang mudah
diserap
2.      Kekurangan zat besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada kehamilan, masa tumbuh kembang,
serta pada penyakit infeksi.
3.      Kehilangan zat besi yang berlebihan pada perdarahan termasuk haid yang berlebihan, sering
melahirkan, dan pada infeksi cacing

D.    AKIBAT ANEMIA
1.      Pada ibu hamil dapat mengalami keguguran, lahir sebelum waktunya, Berat Bayi Lahir Rendah
(BBLR), perdarahan saat melahirkan
2.      Anak akan mengalami gangguan pertumbuhan, tidak dapat mencapai tinggi yang optimal dan anak
menjadi kurang cerdas.
3.      Daya tahan tubuh akan menurun
E.     CARA MENCEGAH ANEMIA
1.      Meningkatkan konsumsi zat besi dari sumber anemia melalui penyuluhan, terutama makanan sumbr
hewani yang mudah diserap.
2.      Minum 1 tablet tambah darah setiap hari bagi ibu hmil, minimal 90 tablet selama kehamilan.
3.      Atur jarak kehamilan dan batasi kehamilan dengan menjadi peserta Keluarga Berencana (KB)
4.      Jarak kebersihan lingkungan dan kebersihan peroranagn sehingga tubuh tidak kemasukan cacing atau
parasit lainnya.

XII.       DAFTAR PUSTAKA
Sumber : http://www.suarapembaruan.com
ruslisusana@yahoo.com
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ASMA BRONKIAL

Topik               : Perawatan Asma Bronkial di Rumah


Sub topik         : Asma Bronkial
Sasaran            : Klien Asma Bronkial beserta keluarga
Tempat             :
Hari/Tanggal    :
Waktu              : 1 x pertemuan (45 menit)

1.     TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti penyuluhan tentang perawatan asma di rumah, maka diharapkan klien dan keluarga
mampu memahami tentang penyakit asma dan melakukan perawatan asma di rumah.

2.     TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan:
a.  Dapat menyebutkan pengertian, tanda dan gejala dan penyebab penyakit  asma bronkial
b.  Dapat menyebutkan faktor pencetus asma bronkial
c. Dapat menyebutkan pertolongan pertama bagi penderita asma bronkial
d. Dapat menyebutkan cara pencegahan kekambuhan penyakit asma bronkial

3.     SASARAN
Keluarga klien yaitu Kepala Keluarga

4.     MATERI
a.  Pengertian, asma bronkial
b.  Tanda dan gejala asma bronkial
c.  Faktor pencetus asma bronkial
d.  Perawatan asma bronkial di rumah
e.  Cara pencegahan kekambuhan asma bronkial
f. Cara pernafasan yang benar

5.    METODE 
  a. Ceramah  
      b. Tanya Jawab

6.     MEDIA
        Leaflet asma bronkial
7.  KEGIATAN PENYULUHAN

WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN


PESERTA

5 menit Pembukaan :

   Membuka kegiatan dengan mengucapkan Menjawab salam


salam.
   Memperkenalkan diri Mendengarkan

   Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Memperhatikan

   Menyebutkan materi yang akan diberikan Memperhatikan

20 menit Pelaksanaan :

-  Menjelaskan pengertian asma bronkial Memperhatikan


penjelasan
-  Menjelaskan tanda dan gejala asma bronkial

-  Menjelaskan faktor pencetus asma

-  Menjelaskan tentang perawatan asma di


rumah

-  Menjelaskan pencegahan asma bronkial

-  Memberi kesempatan kepada klien dan


keluarga untuk bertanya
Memperhatikan
-  Menjawab pertanyaan yang belum dimengerti dan memberikan
oleh klien dan keluarga pertanyaan

15 menit Evaluasi :

    Menanyakan kepada peserta tentang materi Menjawab


yang telah diberikan, dan reinforcement pertanyaan
kepada ibu yang dapat menjawab pertanyaan.

5 menit Terminasi :

Menyimpulkan materi yang telah disampaikan Mendengarkan

    Mengucapkan terimakasih atas peran serta


peserta.
Menjawab salam
    Mengucapkan salam penutup
MATERI PENYULUHAN ASMA BRONKIAL

            1.   Pengertian
Asma bronkial adalah penyakit kronik saluran nafas yang ditandai oleh hiperaktivitas bronkus, yaitu
kepekaan saluran nafas terhadap berbagai rangsangan. yang ditandai dengan gejala episodik berulang
berupa mengi, batuk, sesak nafas dan rasa berat di dada terutama pada malam atau dini hari yang
umumnya bersifat reversible baik dengan atau tanpa pengobatan.
2.    Penyebab/Faktor Pencetus
 Debu rumah
  Bulu-bulu binatang
  Asap rokok/ asap pabrik atau kendaraan
 Infeksi saluran pernafasan
 Kegiatan yang berlebihan (capek dan kelelahan)
 Obat-obatan
 Makanan dan minuman tertentu
 Udara dingin
 Stress dan emosi yang berlebihan
3.    Tanda dan gejala
Gejala yang timbul biasanya berhubungan dengan beratnya derajat hiperaktivita bronkus. Obstruksi jalan
nafas dapat reversible secara spontan maupun dengan pengobatan. Gejala-gejala asma antara lain :
  Bising atau mengi (wheezing)
  Nafas berat yang berbunyi “ngik-ngik”
  Batuk produktif
  Nafas pendek tersengal-sengal
  Dada terasa sesak (Hadibroto, 2005)
Gejala yang berat adalah keadaan gawat darurat yang mengancam jiwa. Yang termasuk gejala yang berat
adalah:
  Serangan batuk yang hebat
  Sesak napas yang berat dan tersengal-sengal
  Sianosis (kulit kebiruan, yang dimulai dari sekitar mulut)
  Sulit tidur dan posisi tidur yang nyaman adalah dalam keadaan duduk
  Kesadaran menurun  (Kemenkes RI, 2007)

4.    Perawatan dirumah
  Jauhkan dari faktor pencetus
  Sirkulasi lingkungan rumah baik
  Melatih pernafasan
  Batasi aktifitas
  Kenakan baju hangat dan tebal bila cuaca dingin
5.    Yang terjadi pada penderita Asma :
Ada 3 hal yang terjadi pada saluran napas:
  Otot dinding saluran napas mengerut
  Dinding saluran napas membengkak
6.    Cara pencegahan Kekambuhan asma
  Hindari faktor pencetus
  Bina suasana hormonis dalam keluarga
  Batasi aktivitas berat pada penderita asma bronkial
  Mengenal gejala awal serangan Asma bronkial dan selalu tersedia obat.
EVALUASI
Materi penilaian/test :
1.   Sebutkan pengertian asma ?         
2.  Sebutkan tanda dan gejala asma ?
3.  Sebutkan faktor pencetus asma ?
4.  Peragakan cara perawatan asma di rumah?
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
STROKE

1.    Pokok Bahasan                   : Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang


2.    Sub Pokok Bahasan           : Pengertian Stroke,Faktor Penyebab Stroke, Mobilisasi Pada Pasien
Stroke dan pencegahan stroke.
3.    Sasaran                               : 
4.    Waktu                                 : Pukul 14:40 s/d Selesai
5.    Tempat                               : 
6.    Hari / Tanggal                     : 

    Tujuan                                :
A.  Tujuan Instruksional Umum/TIU
Setelah dilakukan penyuluhan, klien mampu mengetahui monilisasi dan pencegahan Stroke.

B.  Tujuan Instruksional Khusus/TIK


a.       Menjelaskan pengertian stroke
b.      Penyebab stroke
c.       Pencegahan stroke dan,
d.      Mobilisasi pada penyakit stroke.

8.    Kegiatan                             :

N LANGKAH – KEGIATAN KEGIATAN


WAKTU
O LANGKAH PENYULUHAN SASARAN

1 Pendahuluan 5 menit Salam, Peserta


Menegnalkan penyuluhan
anggota tim mampu
penyuluhan, dan mengetahui
menjelaskan tujuan dari
tujuan kegiatan. penyuluhan

2 Penyajian 2 jam 1.      Menjelaskan a.       Peserta


penegrtian stroke sedikit
memahami
2.      Menjelaskan
pengrtian stroke
penyebab stroke
b.      Mampu
3.      Cara
menyebutkan 3
pencegahan
penyebab
stroke dan,
steroke
4.      Demontrasi
c.       Mampu
Mobilisasi
memehami
stroke.
pencegahan
stroke dan,
d.      Mampu
mempraktekkan
mobilisasi
stroke.

3 Evaluasi 20 menit 1.      Menanyakan 1.      Peserta


penegertian mampu
stroke kepada menyebutkan
peserta penegrtian
stroke
2.      Menanyakan
penyebab stroke2.      Peserta
kepada penderita mampu
menyebutkan
3.      Menanyakan
penyebab stroke
pencegahan
minimal 3
stroke kepada
paserta dan, 3.      Peserta
mampu
4.      Meminta
menyebutkan
peserta untuk
cara
memperaktekkan
pencegahan
mobilisasi
stroke
stroke.
4.      Paserta
mampu
mempraktekka
terapi
mobilisasi
stroke.

4 Penutup 5 menit Salam Peserta


perpisahan dan menjawab
ucapan terima salam
kasih

9.    Metode                               : Ceramah dan Demonstrasi


10.    Media                               : Proyektor(LCD) dan Kursi
11.    Materi                               : Terlampir
12.    Evaluasi                            :
a.       Peserta mampu mejelaskan pengertian stroke ?
b.      Peserta mampu menjelaskan penyebab stroke ?
c.       Peserta mampu menjelaskan pencegahan stroke ?
d.      Peserta mampu mempraktekkan mobilisasi stroke ?
13.    Daftar Pustaka                 :
a.       http://mediskus.com/penyakit/stroke-pengertian-jenis-gejala-stroke. diakses tanggal 20 September
2013
b.      Purwanti dan Arina. 2008. Rehabilitasi Klien Pasca Stroke. Kartasura:FIK UMS
c.       Smeltzer, Suzanne.(2001). Keperawatan Medikal Bedah.. Jakarta : EGC
d.      STIKES Hang Tuah Surabaya. ROM (Range Of Motion).
e.       Diakses dari www.http://stikes-hang-tuah-ROM-range-of-motion tanggal 23 September 2013
f.       Potter, Patricia A dan Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
Dan Praktek. Jakarta: EGC 
Materi Terlampir
1. Pengertian Stroke

Menurut kriteria WHO stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang
terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsung lebih
dari 24 jam atau dapat menimbulkan kematian yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah
otak. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah dan oksigen
ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan, atau
pecahnya pembuluh darah di otak (Smeltzer, 2001). 

2. Faktor Penyebab Stroke

a. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol

1. Usia 

Setiap manusia akan bertambah umurnya, dengan demikian kemungkinan terjadinya stroke lebih besar.
Pada umumnya resiko terjadinya stroke mulai usia 35 tahun dan meningkat setiap tahunnya.

2. Jenis kelamin

Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena serangan stroke dibanding perempuan.

3. Ras/suku bangsa

4. Genetik/keturunan

Seseorang yang mempunyai riwayat stroke dalam keluarganya, menjadi seseorang yang beresiko tinggi
terkena serangan stroke.

b. Faktor resiko yang dapat dikontrol atau dikendalikan diantaranya :

1. Hipertensi

2. Diabetes mellitus

3. Penyakit jantung

4. Riwayat stroke sebelumnya

5. Merokok

6. Kolesterol tinggi

7. Obesitas

8. Minuman Alkohol 

3. Mobilisasi Pada Pasien Stroke

Mobilisasi adalah jalan untuk melatih hampir semua otot tubuh untuk meningkatkan fleksibilitas sendi
atau mencegah terjadinya kekakuan pada sendi.

A. Pelaksanaan mobilisasi dini posisi tidur

Berbaring telentang

- Posisi kepala, leher, dan punggung harus lurus.

- Letakkan bantal dibawah lengan yang lemah/lumpuh secara berhati-hati, sehingga bahu terangkat
keatas dengan lengan agak ditinggikan dan memutar kearah luar, siku dan pergelangan tangan agak
ditinggikan.

- Letakkan pula bantal di bawah paha yang lemah/lumpuh, dengan posisi agak memutar ke arah dalam,
dan lutut agak ditekuk.

Miring kesisi yang sehat

- Bahu yang lumpuh harus menghadap kedepan


- Lengan yang lumpuh memeluk bantal dengan siku diluruskan

- Kaki yang lumpuh diletakkan didepan

- Dibawah paha dan tungkai diganjal bantal

- Lutut ditekuk 

Miring kesisi yang lumpuh/lemah

- Lengan yang lumpuh menghadap kedepan, pastikan bahu pasien tidak memutar secara berlebihan

- Tungkai agak ditekuk, tungkai yang sehat menyilang di atas tungkai yang lumpuh/lemah dengan
diganjal bantal. 

B. Latihan Gerak Sendi (Range of Motion)

Latihan  gerak sendi ini bertujuan untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot yang
dapat dilakukan aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan pasien.

Gerakan-Gerakan dalam latihan gerak sendi ini adalah sebagai berikut:   

a. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan

Cara :

- Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk dengan lengan.

- Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain memegang pergelangan tangan pasien.

- Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin. 

Gambar 1. Latihan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan

b. Fleksi dan Ekstensi Siku

Cara :

- Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak mengarah ke tubuhnya.

- Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangannya mendekat bahu.

- Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.

Gambar 2. Latihan fleksi dan ekstensi siku

c. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah

Cara :

- Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien dengan siku menekuk.

- Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan
lainnya.

- Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjauhinya.

- Kembalikan ke posisi semula.

- Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya menghadap ke arahnya.

- Kembalikan ke posisi semula.      

Gambar 3. Latihan pronasi dan supinasi lengan bawah

d. Pronasi Fleksi Bahu

Cara :

- Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya.


- Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.

- Angkat lengan pasien pada posisi semula.      

Gambar 4. Latihan pronasi fleksi bahu

e. Abduksi dan Adduksi Bahu

Cara :

- Atur posisi lengan pasien di samping badannya.

- Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.

- Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya kearah perawat (Abduksi).

- Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi)

- Kembalikan ke posisi semula.    

Gambar 5. Latihan abduksi dan adduksi bahu

f. Rotasi Bahu

Cara :

- Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh dengan siku menekuk.

- Letakkan satu tangan perawat di lengan atas pasien dekat siku dan pegang tangan pasien dengan tangan
yang lain.

- Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat tidur, telapak tangan menghadap ke
bawah.

- Kembalikan posisi lengan ke posisi semula.

- Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur, telapak tangan menghadap ke
atas.

- Kembalikan lengan ke posisi semula.    

Gambar 6. Latihan rotasi bahu

g. Fleksi dan Ekstensi Jari-jari

Cara :

- Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan, sementara tang lain memegang kaki.

- Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke bawah

- Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang.

- Kembalikan ke posisi semula. 

Gambar 7. Latihan fleksi ekstensi jari

h. Infersi dan efersi kaki

Cara :

- Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan pegang pergelangan kaki dengan tangan
satunya.

- Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya.

- Kembalikan ke posisi semula

- Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain.
- Kembalikan ke posisi semula.   

Gambar 8. Latihan infersi dan efersi kaki i. Fleksi dan ekstensi pergelangan Kaki

Cara :

- Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu tangan yang lain di atas pergelangan
kaki. Jaga kaki lurus dan rilek.

- Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah dada pasien.

- Kembalikan ke posisi semula.

- Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.      

Gambar 9. Latihan fleksi dan ekstensi kaki 

 j. Fleksi dan Ekstensi lutut.

Cara :

- Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien dengan tangan yang lain.

- Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.

- Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin.

- Kebawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke atas.

- Kembali ke posisi semula. 

Gambar 10. Latihan fleksi ekstensi lutut

k. Rotasi pangkal paha

Cara :

- Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan yang lain di atas lutut.

- Putar kaki menjauhi perawat.

- Putar kaki ke arah perawat.

- Kembalikan ke posisi semula. 

Gambar 11. Latihan potasi pangkal paha

l. Abduksi dan Adduksi pangkal paha.

Cara :

- Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan pada tumit.

- Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari tempat tidur, gerakkan kaki menjauhi
badan pasien.

- Gerakkan kaki mendekati badan pasien.

- Kembalikan ke posisi semula.     

Gambar 12. Abduksi adduksi pangkal paha

4. Cara Pencegahan Penyakit Stroke Berulang

Stroke merupakan penyakit pemicu kematian yang serius, namun sebenarnya dapat dicegah. Perubahan
gaya hidup perlu ditingkatkan guna mengurangi risiko stroke. Berikut beberapa perubahan gaya hidup
yang dapat dilakukan :

a. Konsumsi makanan sehat


Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akan membantu dalam pencegahan
penyakit stroke ini dan juga turut andil mengendalikan lemak dalam darah. Kurangi kolesterol "jahat"
sehingga dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko stroke. 

b. Kurangi konsumsi garam

Mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah sehingga mengurangi risiko
stroke.

c. Hindari Kebiasaan buruk seperti : merokok dan minum alkohol

Perokok memiliki risiko stroke dua kali lipat. Merokok dapat merusak pembuluh darah dan
meningkatkan tekanan darah, serta mempercepat penyumbatan di pembuluh darah. Kebiasaan merokok
dapat menyebabkan atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah) dan membuat darah menjadi
mudah untuk menggumpal dan darah menggumpal akan meningkatkan resiko penyakit stroke ini. 

d. Hidup aktif dan olahraga yang teratur

Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko yang lebih besar memiliki kadar
kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan stroke. Olahraga dapat mengurangi berat badan sehingga
mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut. Melakukan aktivitas fisik secara teratur dengan
berolahraga termasuk dalam salahsatu tips dan cara dalam membantu menurunkan tensi darah dan
menciptakan keseimbangan lemak yang sehat dalam darah.  

e. Perbanyak konsumsi serat dan banyak minum air putih

Para peneliti menemukan risiko stroke bisa berkurang sampai 7 persen untuk setiap 7 gram
penambahan serat yang dikonsumsi setiap hari. Dengan kata lain mereka yang paling rajin mengonsumsi
serat risikonya paling rendah terkena stroke.   

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )


DIABETES MELITUS

Topik                           : Pengetahuan tentang DM dan Diet untuk DM.


 Pokok Bahasan          : Diabetes Mellitus.
Sasaran                        : Pasien yang menderita dengan penyakit DM terutama
                                      pasien lansia
Tempat                        : Puskesmas Jamanis
Hari/Tanggal               :
Waktu                         : 07:30 WIB

A.    Tujuan Instruksional Umum (TIU) :


Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1x 20 menit,di harapkan pasien yang menderita
DM  mampu memahami tentang Diabetes Mellitus.
B.     Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :
 Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Diabetes mellitus selama 1x20 menit, diharapkan pasien
yang menderita DM mengerti tentang :
1. Pengertian Diabetes Mellitus
2. Penyebab Diabetes Meliitus
3. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
4. Resiko Terkena Diabetes Mellitus
5. Komplikasi Diabetes Mellitus
6. Pencegahan dan Pengobatan Diabetes Mellitus
7. Gizi Seimbang pada Diabetes Mellitus
C. Proses Kegiatan
1. Metode  : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab dan liflet
D. Strategi Pelaksanaan :
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audiens
1 Pembukaan 5 menit - Salam Menjawab salam
- Apresiasi
2. Penyampaian 10  menit - Menyampaikan materi -Mendengarkan penjelasan
materi Menjelaskan pengertian DM dari penyuluh dan menyimak
-Menjelaskan penyebab DM -mengajukan pertanyaan.
-Menjelaskan tandatanda   dan
gejala DM
-Menjelaskan factor resiko
DM
-Menjelaskan komplikasi DM
-Menjelaskan pencegaan dan
pengobatan DM
-Menjelaskan gizi seimbang
pada penderita DM
Memberikan kesempatan
untuk pertanya.
3 Penutup 5 menit terimakasih -Mempraktekan
-Mengevaluasi dengan -Menjawab pertanyaan
-Memberikan kesimpulan -Menyimak
-Membuat rencana tindak -Menjawab salam
lanjut
-Mengucapkan salam
pemutup.
MATERI DIABETES MELLITUS
A.    Pengertian
Diabetes Mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan metabolisme dengan hiperglikemia yang tidak
semestinya sebagai akibat suatu defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas biologis dari
insulin atau keduanya (Francis & John 2000).Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang
timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah
akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).Diabetes mellitus adalah suatu
penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia
yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat. (Brunner & Sudart 2001)
Diabetes Melitus adalah penyakit kelebihan kadar gula darah di dalam tubuh sehingga terjadi
peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan insulin.

B.     Macam DM dan Penyebabnya


Klasifikasi Diabetes Mellitus

1.      DM Tipe I (IDDM)


Penderita sangat bergantung terhadap insulin karena terjadi proses autoimun yang menyerang insulinnya.
IDDM merupakan jenis DM yang diturunkan (inherited).
2.      DM Tipe II (NIDDM)
Jenis DM ini dipengaruhi baik oleh keturunan maupun factor lingkungan. Seseorang mempunyai risiko
yang besar untuk menderita NIDDM jika orang tuanya adalah penderita DM dan menganut gaya hidup
yang salah.
3.      DM Gestasional
DM jenis ini cenderung terjadi pada wanita hamil dan dalam keluarganya terdapat anggota yang juga
menderita DM. Faktor risikonya adalah kegemukan atau obesitas.
4.      DM Sekunder
Merupakan DM yang berkaitan dengan keadaan atau sindrom lain (pancreatitis, kelainan hormonal, dan
obat-obatan).

Secara umum penyebab DM adalah:


1.                  Keturunan
2.                  Usia
3.                  Kegemukan
4.                  Kurang gerak
5.                  Kehilangan insulin
6.                  Alkoholisme
7.                  Obat-obatan

C.    Tanda dan Gejala DM

1        Berat badan menurun


2        Banyak makan banyak minum
3         Banyak kencing
4        Luka sulit sembuh
5         Cepat lelah & mengantuk
6        Kesemutan pada jari
7         Penglihatan kabur
8        Impotensi pada pria

D.    Faktor Resiko terkena DM

1.      Gaya hidup yang salah


2.      Kurang olah raga
3.      Obesitas

E.     Komplikasi DM

1.      Penyakit jantung
2.       Penyakit stroke
3.      Gangguan saraf
4.      Gangguan mental
5.       Kerusakan ginjal
6.      Infeksi pada kulit
7.      Kebutaan
8.      Sirkulasi darah pada kaki menjadi buruk.

F.     Pengobatan Dan Pencegahan DM


1.      Mengatur makanan yang sehat
2.      Menjalani pemeriksaan gula darah
3.      Berolah raga secara teratur
4.      Menjaga keseimbangan berat badan
5.      Menggunakan obat sesuai anjuran dokter.

G.    Gizi Seimbang Untuk Penderita DM

1.      Makanlah aneka ragam makanan


a.       Sumber zat tenaga ( Karbohidrat, lemak )
b.      Sumber zat pembangun ( Protein )
c.       Sumber zat pengatur ( vitamin, air dan mineral)
2.      Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energy
3.      Makanlah makanan sumber karbohidrat komplek dan serat
4.      Batasi konsumsi lemak
5.      Gunakan garam beryodium 1 sendok the perhari
6.      Makanlah sumber zat besi
7.      Biasakan makan pagi
8.      Minum air bersih dan cukup (krg lebih 8 gelas perhari)
9.      Olahraga teratur
10.   Makanlah makanan yang aman kesehatan
11.   Hindari minuman alkohol dan merokok
Cara Mengatur Diet.
a.      Makanlah secara teratur.
b.      Aturlah penggunaan makanan sumber karbohidrat kompleks.
c.       Makanlah aneka ragam sayuran sebanyak-banyaknya.
d.      Semua macam buah boleh dimakan.
e.       Gunakanlah daftar bahan makanan penukar.
MakananYang Diperbolehkan.
a.       Karbohidrat (nasi, roti, mie, singkong) dll). Protein (ikan,ayam tanpa kulit, tempe, tahu, kacang-
kacangan).
b.      Lemak (makanan yang dipanggang, dikukus, direbus, atau dibakar).
c.       Buah-buahan tinggi serat (jeruk, papaya, mangga, dll).
d.      Sayur-sayuran (bayam, buncis, kacang panjang, wortel, dll).
Makanan yang dibatasi.
a. Bergula (gula pasir, gula merah, sirup, jelly, susu kental manis, dodol, dll).
b. Lemak (makanan siap saji, gorengan, martabak, dll).
c. Banyak garam (ikan asin, telur asin, makanan yang diawetkan, dll) jika ada hipertensi.
Contoh Menu 1 Hari
Contoh menu:
Pagi:
Nasi 1 Gelas belimbing (70 gr)
Telur 1 butir (50 gr)
Sayuran ½ gelas belimbing (50 gr)
Minyak ½ sendok makan (5 gr)
Siang:
Nasi 1 Gelas belimbing (70 gr)
Daging 2 potong (50 gr)
Sayuran ¼ gelas belimbing (75 gr)
Minyak 1 sendok makan (10 gr)
Buah 1 buah pisang (75 gr)
Sore :
Nasi 1 Gelas belimbing (70 gr)
Ayam 1 potong (50 gr)
Sayuran ¼ gelas belimbing (75 gr)
Buah 1 buah apel malang (75 gr)
Minyak 1 sendok makan (10 gr)
SAP – SATUAN ACARA PENYULUHAN
TONSILITIS

1.Pokok Bahasan

   Penyakit Pada Orang Dewasa dan Anak-anak

2.Sub Pokok Bahasan

   Tonsilitis (Radang Amandel)

3.Sasaran

   Sasaran dalam penyuluhan ini adalah para Orang Tua

4.Waktu

   Waktu yang diperlukan untuk penyuluhan ini adalah 30 menit

5.Hari dan tanggal

   Selasa, 20 Desember 2011

6.Tempat

   Balai Desa

7.Tujuan Umum

   Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan sasaran mampu memahami tentang penyakit  radang
amandel.

8.Tujuan Khusus

   Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan sasaran dapat :


1. Menyebutkan kembali pengertian radang amandel
2. Menyebutkan kembali penyebab dari radang amandel
3. Menyebutkan tanda dan gejala radang amandel
4. Menjelaskan perawatan pada penderita radang amandel
5. Menjelaskan kembali cara pencegahan radang amandel

 9.Metode

   Ceramah, diskusi dan tanya jawab

10.Media

   Leaflet

11.Kegiatan Operasional
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran Waktu

Sasaran mendengarkan serta


1 Pembukaan memperhatikan penyuluhan 5 menit

Sasaran
mendengarkan,memperhatikan dan
mengerti tentang materi yang
2 Ceramah / Penyampaian Materi disampaikan 10 menit

Menanyakan tentang materi yang


3 Tanya Jawab tidak dimengerti 10 menit

Dapat menyebutkan isi materi yang


4 Penutupan dan Evaluasi telah disampaikan 5 menit

12.Evaluasi

   Evaluasi dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung dan diharapkan dapat
menjawab pertanyaan sesuai dengan materi yang diberikan.

   Pertanyaan :

1. Sebutkan pengertian radang amandel?


2. Sebutkan penyebab radang amandel?
3. Sebutkan tanda dan gejala radang amandel?
4. Jelaskan pencegahan radang amandel?

13.Referensi

Cooper, Robert B. 1996. Segala Sesuatu Yang Perlu Anda Ketahui, Penyakit (DISEASE).
Jakarta:Gramedia
14.Lampiran

TONSILITIS (RADANG AMANDEL)

Radang amandeladalah suatu peradangan pada tonsil (amandel). Tonsil adalah kelenjar getah bening di
mulut bagian belakang (di puncak tenggorokan). Tonsil berfungsi membantu menyaring bakteri an
mikroorganisme lainnya sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi. Radang Amandel sangat sering
ditemukan, terutam pada anak-anak.

PENYEBAB
Penyebabnya adalah infeksi bakteri streptokokuks atau infeksi virus (lebih jarang). Tonsil adalah kelenjar
getah bening di mulut bagian belakang (di puncak tenggorokan). Tonsil berfungsi membantu menyaring
bakteri dan mikroorganisme lainnya sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi. Tonsil bisa
‘dikalahkan’ oleh infeksi bakteri maupun virus, sehingga membengkak dan meradang, menyebabkan
tonsilitis. Infeksi juga bisa terjadi di tenggorokan dan daerah sekitarnya, menyebabkan faringitis.

Gejala Radang Amandel

Gejalanya berupa nyeri tenggorokan yang semakin parah jika penderita menelan. Nyeri seringkali
dirasakan ditelinga, karena telinga dan tenggorokan memiliki persarafan yang sama. Anak-anak yang
lebih kecil biasanya tidak mengeluhkan tenggorokannya nyeri, tetapi mereka tidak mau makan. Gejala
lainnya yaitu:

 Demam
 Tidak enak badan
 Sakit kepala
 Muntah
Diagnosa Radang Amandel

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Tonsil membengkak dan tampak
bercak-bercak perdarahan. Ditemukan nanah dan selaput putih tipis yang menempel di tonsil. Membran
ini bisa diangkat dengan mudah tanpa menyebabkan perdarahan. Dilakukan pembiakan apus tenggorokan
di laboratorium untuk mengetahui bakteri penyebabnya.

Pengobatan Radang Amandel

Jika penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 10 hari. Jika anak
mengalami kesulitan menelan, bisa diberikan dalam bentuk suntikan.

Pengangkatan tonsil (tonsilektomi) dilakukan jika:

 Tonsilitis terjadi sebanyak 7 kali atau lebih/tahun.


 Tonsilitis terjadi sebanyak 5 kali atau lebih/tahun dalam kurun waktu 2 tahun.
 Tonsilitis terjadi sebanyak 3 kali atau lebih/tahun dalam kurun waktu 3 tahun.

Anda mungkin juga menyukai