Anda di halaman 1dari 8

Keperawatan Maternitas

Masalah Kesehatan Ibu dan Anak

Program Pemerintah Dalam Mengatasi Kesehatan Ibu dan Anak

Oleh :

I Komang Triana

16C11791

Tk III Smt V

Program Studi Ilmu Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali

Tahun Ajaran 2018/2019


1. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak
Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-
faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan
kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana, melainkan juga
dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan
faktor lainnya. Situasi derajat kesehatan masyarakat dapat tercermin
melalui angka morbiditas, mortalitas dan status gizi. Pada bab berikut ini
situasi derajat kesehatan di Provinsi Bali digambarkan melalui Angka
Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka
Kematian Ibu (AKI) dan angka morbiditas beberapa peyakit.

A. Mortalitas
Merupakan angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat
tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit
maupun sebab lainnya. Angka kematian yang di maksud yaitu AKB, AKI,
AKABA,AKK

1. Angka Kematian bayi (AKB)


Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah penduduk yang
meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam
1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan
kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan maupun kematian. Dari
5,97% kematian balita per 1.000 kelahiran hidup, sebagian besar
(91,87%) disumbangkan oleh umur 0-11 bulan atau bayi, sehingga
angka kematian bayi tidak jauh berbeda dengan angka kematian balita.
Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka
menurunkan angka kematian bayi. Berdasarkan Profil
Kabupaten/Kota tahun 2013 dapat dilihat bahwa Kabupaten/Kota
dengan AKB terendah adalah Kota Denpasar (0,49 per 1.000 KH).
Sedangkan AKB tertinggi terdapat di kabupaten Tabanan (14,93) per
1000 KH. Gambaran AKB per Kabupaten/Kota dapat dilihat pada
gambar 1.1 di bawah ini.

2. Angka Kematian Balita (AKBA)


Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah anak yang
meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai
angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA mempresentasikan peluang
terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5
tahun. Berdasarkan capaian nilai AKABA pada tingkat
Kabupaten/Kota, diketahui AKABA terendah ada di Kota Denpasar
sebesar 0,60 per 1000 KH dan AKABA tertinggi ada di Kabupaten
Tabanan yaitu sebesar 14,93 per 1000 KH. Gambaran AKABA
menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada gambar 1.2. berikut ini.
3. Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga
merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan
pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan
kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015
adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. AKI
merupakan kematian ibu pada masa kehamilan, persalinan dan nifas
yang disebabkan oleh faktor obstetrik maupun nonobstetrik. Dari hasil
survei yang dilakukan dan juga data capaian program, AKI telah
menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu, namun demikian upaya
untuk mewujudkan target tujuan pembangunan millenium masih
membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus.

4. Imunisasi
Walaupun masih terjadi pro dan kontra di masyarakat tentang arti
pentingnya imunisasi, namun yang perlu digaris bawahi adalah
imunisasi merupakan salah satu upaya orang tua untuk mengantisipasi
anak mereka supaya tidak terpapar atau terhidar dari beberapa penyakit
seperti :
1. Campak.
2. Polio.
3. dll.

5. Umur Harapan Hidup waktu Lahir


Derajat kesehatan masyarakat juga dapat diukur dengan melihat
besarnya UmurHarapan Hidup Waktu Lahir (UHH). Selain itu, UHH
juga menjadi salah satu indikator yang diperhitungkan dalam menilai
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kondisi UHH di Provinsi Bali
dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan.
B. Morbiditas
Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden maupun
prevalendari tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap
derajat kesehatan masyarakat.suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan
kejadian penyakit dalam suatu populasipada kurun waktu.

1. Penyakit Menular
a. TB Paru
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat
menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi hasil TB.
bersama dengan malaria dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu
penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam
MDGs. Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB
adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru
BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru
BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut.
Disamping itu untuk mengukur keberhasilan pebgobatan TB
digunakan Angka Keberhasilan Pengobatan (SR = Succes Rate) yang
mengindikasikan persentase pasien baru TB paru BTA positif yang
menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang
menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA
positif yang tercatat. Succes Rate dapat membantu dalam mengetahui
kecenderungan meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada
wilayah tersebut.

b. Pneumonia
Merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli).
Infeksidapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Populasi
yang rentan terserang Pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2
tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki
masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi).
c. Penyakit Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Millenium
Development Goals (MDGs) . Malaria disebabkan oleh hewan bersel
satu (protozoa) plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Anopheles. Wilayah endemis malaria pada umunya adalah wilayah
terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana
transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan
kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang
rendah serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup
sehat.

2. Program Pemerintah dalam Mengatasi Masalah KIA


Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan
masyarakat adalah stiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di
masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi
kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular,
pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan
penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa,
pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan
zat aditif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika,
psikotropika, zat aditif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan
bencana dan bantuan kemanusiaan.

a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


Seorang ibu mempunyai peran sangat besar di dalam pertumbuhan
bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami
seseorang yang sedang hamil dapat mempengaruhi kesehatan janin
dalam kendungannya hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi
dan anak. Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara
khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan
perawatan bayi baru lahir yang diberikan di senua jenis fasilitas
pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah
maupun pelayanan kesehatan swasta. Angka Kematian Ibu (AKI),
Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB) dan
Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan beberapa indikator
status kesehatan masyarakat.

b Pelayanan Keluarga Berencana (KB)


Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara
15 – 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau
menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritas untuk
menggunakan alat/cara KB

c. Pelayanan Imunisasi
Bayi dan anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit
menular yang dapat menyebabkan kematian, seperti difteri, tetanus,
hepatitis B, typus, radang selaput otak, radang paru-paru dan masih
banyak lagi penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang
terbaik dan sangat vital agar kelompok beresiko ini terlindungi adalah
melalui imunisasi. Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan
pasif, imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah
dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh
memproduksi antibodi sendiri. Contohnya adalah imunisasi polio atau
campak. Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah
antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya
penyuntikan ATS pada orang yang mengalami luka kecelakaan.

d. Perbaikan Gizi Masyarakat


Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani
permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan
pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan
gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain
anemi gizi besi, kekurangan vitamin A dan gangguan akibat
kekurangan yodium.

Anda mungkin juga menyukai