Disusun Oleh:
1
SATUAN ASUHAN PENYULUHAN
Tempat : Rumah Tn Z
A. Latar Belakang
Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan
hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi
insulin atau penurunan sensitivitas atau keduanya dan menyebabkan
komplikasi kronis mikrovaskuler, makrovaskuler, dan neuropati (Nurarif,
2015).
Estimasi terakhir International Diabtes Federation (IDF) tahun 2013, di
dunia lebih dari 382 juta orang terkena DM, dan pada tahun 2035
diperkirakan jumlahnya akan meningkat menjadi 592 juta oranng. Organisasi
kesehatan dunia (WHO) memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes
melitus di Indonesia dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3
juta pada tahun 2030 (Perkeni, 2006).
Indonesia salah satu negara yang masuk dengan prevalensi DM yang
meningkat dan diperkirakan pada tahun 2025 DM di Indonesia menjadi
urutan kelima (12.4 juta orang) dari sebelumnya urutan ketujuh pada tahun
1995 (4.7 juta orang) (Suyono, 2014).
2
Komplikasi yang lebih sering terjadi pada penderita Diabetes Melitus yaitu
neuropati. Hal ini disebabkan karena kadar gula darah meninggi secara terus-
menerus, sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur
internal lainnya (Badawi, 2009).
Senam kaki yang dilakukan oleh penderita DM dapat mempengaruhi
penurunan kadar gula darah. Penurunan kadar gula darah ini sebagai indikasi
terjadinya perbaikan diabates melitus yang dialami. Oleh karena itu
pemberian aktivitas senam kaki merupakan salah satu cara efektif dalam
mengelola diabetes melitus (Ruben. G dkk, 2016). Untuk meningkatkan
vaskularisasi perawatan kaki dapat juga dilakukan dengan gerakan-gerkan
kaki yang dikenal sebagai senam kaki diabetes. (Black & Hawks, 2009);
Smeltzer et al., 2010; Lewis et al., 2011).
3
9. Tujuan senam kaki diabetes melitus
10. Langkah-langkah senam kaki diabetes melitus
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi senam kaki DM
G. Setting Tempat
Keterangan:
: Penyuluh
: Peserta
4
Menjelaskan tujuan
penyuluhan
Menjelaskan kontrak
Menyetujui kegiatan
waktu
2. 25 menit Pelaksanaan
Menggali pengetahuan Mengemukakan
klien tentang senam pendapat
kaki DM
Memberikan Mendengarkan dan
reinforcement positif memperhatikan
atas jawaban peserta
Menjelaskan tentang
Mendengarkan dan
DM dan juga senam
memperhatikan
DM
Memberikan
Memberikan
pertanyaan
kesempatan peserta
untuk bertanya
Mendengarkan dan
Menjawab pertanyaan
memperhatikan
Memperhatikan dan
Melakukan
mengamati senam
demonstrasi senam
DM
DM
Melakukan senam
Memberikan
DM
reinforcement
3. 10 menit Penutup
Mendengarkan dan
Menyimpulkan materi memperhatikan
Memberi pertanyaan
Memberi kesempatan
bertanya kepada
5
peserta Menjawab
Melakukan evaluasi pertanyaan
Menutup dan memberi Menjawab salam
salam
I. Evaluasi
Pertanyaan yang diajukan saat tanya jawab:
1. Berapa kali sebaiknya senam kaki DM dilakukan dalam waktu satu
minggu?
2. Apa tujuan dilakukannya senam DM?
3. Coba praktikkan langkah ke 7 dalam senam DM!
6
J. Lampiran
SENAM KAKI DIABETES MELITUS
7
C. Gambaran Klinik Diabetes Melitus
Gejala yang lazim terjadi pada diabetes melitus sebagai berikut
(Smeltzer & Bare, 2008):
1. Poliuria (banyak kencing)
Hal ini disebabkan karena kadar glukosa darah meningkat sampai
melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga osmotic
diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit
sehingga klien mengeluh banyak kencing.
2. Polidipsi (banyak minum)
Hal ini disebebakan karena kadar glukosa darah meningkat sampai
melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga untuk
mengimbangi klien lebuh banyak minum.
3. Poliphagia (banyak makan)
Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel
mengalami starvasi (lapar). Sehingga untuk memenuhinya klien akan
terus makan, tetap saja makanan tersebut hanya akan berada sampai
pada pembuluh darah.
4. Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang
Hal ini disebebkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi
glukosa, maka tubuh berusaha mendapat peleburan zat dari bagian
tubuh yang lain yaitu lemak dan protein, karema tubuh terus
merasakan lapar maka tubuh selanjutnya akan memecah cadangan
makanan yang ada di tubuh termasuk yang berada di jaringan otot dan
lemak sehingga klien dengan diabetes melitus walaupun banyak
makan akan tetap kurus.
5. Mata kabur
Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa-sarbitol
fruktasi) yang disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat
terdapatnya penimbunan sorbitol dari lensa, sehingga menyebabkan
pembentukan katarak.
D. Klasifikasi Diabetes Melitus
Diabetes melitus dibedakan menjadi beberapa bagian (Perkeni,2011),
antara lain:
1. Tipe I : Diabetes melitus tergantung insulin(IDDM)
Diabetes melitus tipe ini dikenal sebagai diabetes yang
tergantung insulin. Tipe ini berkembang jika tubuh tidak mampu
memproduksi insulin, biasanya muncul sebelum usia 40 tahun.
Diabetes melitus tipe ini disebabkan oleh faktor genetik dimana
penderita diabetes tidakmewarisi diabetes tipe 1 itu sendiri, tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ini
ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA. Faktor
imunologi yaitu adanya respon autoimun yang merupakan respon
abnormal dimana antibodi terhadap sel-sel pulau langerhansdan
insulin endogen. Faktor lingkungan dimana virus atau toksin
tertentu dapat memicu proses autoimun yang menyebabkan
destruksi sel beta.
2. Tipe II : diabetes melitus tidak tergantung insulin(NIDDM)
Diabetes melitus yang tidak tergantung insulin dan terjadi
akibat penurunan sensitivitas terhadap insulin (resistensi insulin)
hal ini disebabkan karena turunnya kemampuan insulin untuk
merangsang pengembalian glukosa oleh jaringan perifer dan untuk
menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel ini tidak
mampumengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya. Hal ini
berarti terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini
terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa
bersama bahan perangsang sekresi insulin lain, berarti sel pankreas
mengalami desensitisasi terhadap glukosa.
3. Diabetes melitus yang berhubungan dengan keadaan atausindrom
lainnya.
Diabetes melitus tipe ini dapat disebabkan oleh faktor atau
kondisi lainnya seperti: subtipe genetik spesifik, biasanya disebut
matirity-onset diabetes of the young (MODY), defek genetic
yang terjadi akibat disfungsi sel-beta, perbedaan encoding resptor
insulin. Penyakit eksokrin pada pankreas berkaitan dengan
agenesis pankreas yaitu insulin promotor faktor 1 mengalami
gangguan. Toksik dengan pemakaian bahan-bahan kimia dan
obat-obatan dalam jangka panjang mengakibatkan encoding
kromosomdan reseptor berubah. Diabetes melitus juga
disebabkan oleh yang berkaitan dengan imunitas tubuh
autoantibodi.
4. Diabetes melitus gestasional(GDM)
Adalah suatu gangguan toleransi karbohidrat yang terjadi
atau diketahui pertama kali saat kehamilan berlangsung. Definisi
ini juga mencakup pasien yang sebetulnya masih mengidap
diabetes melitus tetapi belum terdeteksi, dan baru diketahui saat
kehamilan berlangsung. Faktor resiko diabetes melitus
gestasional ialah abortus berulang, riwayat melahirkananak
meninggal tanpa sebab yang jelas, riwayat pernah melahirkan
bayi dengan cacat bawaan, pernah melahirkan bayi lebih dari
4000gram, pernah pre-eklamsia, polihidramnion. Faktor
predisposisi diabetes melitus gestasional adalah umur ibu hamil
lebih dari 30 tahun, riwayat diabetes melitus dalam keluarga,
pernah mengalami diabetes melitus gestasional pada kehamilan
sebelumnya, infeksi saluran kemih berulang-ulang selama hamil
(Perkeni,2011).
a. Memperbaiki sirkulasidarah
b. Memperkuat ototkecil
e. Mengatasi keterbatasangerak
6. Angkat kedua kaki, lalu gerakkan jari kaki ke arah depan dan
wajah
Rapatkan kedua kaki, angkat kaki ke atas, gerakkan jari-jari kaki
ke arah depan dan wajah sebanyak 8x
7. Membuat angka 0-9
Angkat salah satu kaki, buat angka 0-9, lakukan kaki kiri dan
kanan
https://youtu.be/ABaJCNK5AYU
Hardika, B.D. 2018. Penurunan Gula Darah pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II
Melalui Senam Kaki Diabetes. Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan. 16. 2. 60-66.
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-
melitus/page/9/lakukan-senam-kaki-diabetes-secara-rutin-dimana-saja-sambil-
bersantai