Anda di halaman 1dari 3

1.

Satu
Perubahan neuropatologik pada CP bergantung pada patogenesis, derajat
dan lokalisasi kerusakan dalam susunan saraf pusat (SSP). Semua jaringan SSP peka
terhadap kekurangan oksigen. Kerusakan yang paling berat terjadi pada neuron,
kurang pada neuroglia dan jaringan penunjang (supporting tissue) dan paling
minimal pada pembuluh darah otak. Derajat kerusakan ada hubungannya acute
neuronal necrosis tanpa kerusakan pada neuroglia. Penyembuhan terjadi dengan
fagositosis bagian yang nekrotik, proliferasi neuroglia dan pembentukan jaringan
parut yang diikuti dengan retraksi sekunder. Pada hipoksia yang lebih berat, terjadi
kerusakan baik pada neuron maupun neuroglia, mengakibatkan terjadinya daerah
dengan perlunakan, penyembuhan yang lambat, atrofi dan pembentukan jaringan
parut yang luas.
Kerusakan-kerusakan yang paling berat terjadi pada bagian SSP yang sangat
peka terhadap hipoksia yaitu korteks serebri, agak kurang pada ganglia basalis dan
serebelum, sedangkan batang otak dan medula spinalis mengalami kerusakan yang
lebih ringan. Perdarahan ringan oleh trauma persalinan biasanya diabsorpsi tanpa
kerusakan yang menetap. Hematoma subdural yang biasanya unilateral tersering
ditemukan pada bagian verteksi dekat sinus longitudinalis, menyebabkan kerusakan
jaringan otak yang berada di bawahnya oleh karena nekrosis tekanan, menghasilkan
ensefalo malaria yang akhirnya terjadi atrofi dan pembentukan jaringan parut.
Perdarahan intraserebral jarang menghasilkan porencephalic cavity.
Menurut Perlstein dan Barnett, suatu trauma kepala dan perdarahan
intrakranial pada umumnya akan melibatkan sistem piramidal, sedangkan anoksia
terutama mengenai sistem ekstrapiramidal. Manifestasi klinik kelainan ini
bergantung pada hebatnya dan lokalisasi lesi yang terjadi, apakah ia di korteks
serebri, ganglia basalis ataukah di serebelum. Kernikterus menyebabkan kerusakan
pada masa nukleus yang dalam, ditandai dengan warna kuning, kerusakan berupa
nekrosis dan lisis neuron yang diikuti dengan proliferasi neuroglia dan pengerutan

yang hebat. Pada kelainan bawaan otak, misalnya agenesis/hipogenesis bagianbagian otak dan hidrosefalus, akan terjadi gangguan perkembangan.
Adanya malformasi hambatan pada vaskuler , atrofi, hilangnya neuron dan
degenerasi laminar akan menimbulkan narrowergyiri dan berat otak rendah. Cerebral
palsy digambarkan sebagai kekacauan pergerakan dan postur tubuh yang disebabkan
oleh cacat nonprogressive atau luka otak pada saat anak-anak.

2. Dua
Adanya malformasi hambatan pada vaskuler, atrofi, hilangnya neuron dan
degenarasi laminar akan menimbulkan narrowergyiri, suluran sulci dan berat otak
rendah. Serebral palsi digambarkan sebagai kekacauan pergerakan dan postur tubuh
yang disebabkan oleh cacat nonprogressive atau luka otak pada saat anak-anak. Suatu
presentasi serebral palsi dapat diakibatkan oleh suatu dasar kelainan (structural otak :
awal sebelum dilahirkan, perinatal, atau luka-luka/kerugian setelah kelahiran dalam
kaitan dengan ketidakcukupan vaskuler, toksin atau infeksi).
3. Tiga
Adanya malformasi pada otak, penyumbatan pada vaskuler, atropi,
hilangnya

neuron

dan

degenerasi

laminar

akan

menimbulkannarrower

gry, saluran sulci dan berat otak rendah.


Anoxia merupakan penyebab yang berarti dengan kerusakan otak, atau
sekunder dari penyebab mekanisme yang lain. CP (Cerebral Palsy) dapat
dikaitkan dengan premature yaitu spastic displegia yang disebabkan oleh hypoxic
infarction atau hemorrhage dalam ventrikel.
Type athetoid / dyskenetik disebabkan oleh kernicterus dan penyakit
hemolitik pada bayi baru lahir, adanya pigmen berdeposit dalam basal ganglia dan
beberapa saraf nuclei cranial. Selain itu juga dapat terjadi bila gangsal banglia
mengalami injury yang ditandai dengan idak terkontrol; pergerakan yang tidak
dosadari dan lambat.

Type CP himepharetic, karena trauma pada kortek atau CVA pada arteri
cerebral tengah. Cerebral hypoplasia; hipoglicemia neonatal dihubungkan dengan
ataxia CP.
Spastic CP yang paling sering dan melibatkan kerusakan pada motor
korteks yang paling ditandai dengan ketegangan otot dan hiperresponsif. Refleks
tendon yang dalam akan meningkatkan dan menstimulasi yang dapat
menyebabkan pergerakan sentakan yang tiba-tiba pada sedikit atau semua
ektermitas.
Ataxic CP adanya injury dari serebelum yang mana mengatur koordinasi,
keseimbangan dan kinestik. Akan tampak pergerakan yang tidak terkoordinasi
pada ekstremitas aras bila anak memegang / menggapai benda. Ada pergerakan
berulang dan cepat namun minimal.
Rigid / tremor / atonic CP ditandai dengan kekakuan pada kedua otot
fleksor dan ekstensor. Type ini mempunyai prognosis yang buruk karena ada
deformitas multiple yang terkait dengan kurangnya pergerakan aktif.
Secara

umum cortical dan antropy

cerebral menyebabkan

kuadriparesis dengan retardasi mental dan microcephaly.

beratnya

Anda mungkin juga menyukai