MELIPAT KERTAS
DI BANGSAL MELATI II RSUD Dr MOEWARDU SURAKARTA
Disusun Oleh:
Kurniawan Adi Nugroho
P27220015 105
Lathifah Suci R
P27220015 106
Mahendra Wicaksana
P27220015 107
P27220015 108
P27220015 109
D-IV KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat,
karunia,
serta
taufik
dan
hidayah-Nya
penulis
dapat
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................
ii
A.Latar Belakang...............................................................................
B.Tujuan.............................................................................................
C.Media...............................................................................................
D.Metode.............................................................................................
E.Kegiatan..........................................................................................
F.Pelaksanaan....................................................................................
G.Evaluasi...........................................................................................
Lampiran..................................................................................................
A.Pengertian Bermain.......................................................................
B.Pengertian School...........................................................................
D.Dongeng .........................................................................................
12
1.Pengertian Dongeng.................................................................
12
12
13
4.Proses Mendongeng.................................................................
14
Daftar Pustaka............................................................................................
19
Waktu
: 30 menit
Tanggal
: Desember 2016
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 30 menit, anak
diharapkan dapat merasa tenang selama perawatan dirumah sakit dan
tidak takut lagi terhadap perawat sehingga anak bisa merasa nyaman
selama dirawat dirumah sakit.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 30 menit diharapkan
anak mampu:
a. Menunjukkan ekspresi non verbal dengan tertawa, saling bercanda
b. Mengenal tokoh dalam cerita dongeng
c. Memahami cerita dongeng yang diberikan
d. Mengenal teman sebaya yang senasib
e. Bersosialisasi dengan perawat agar anak tidak takut lagi dengan perawat
C. Media
1. Kertas Lipat
D. Metode
1. Demonstrasi
KEPERAWATAN ANAK TERAPI BERMAIN-
2. Re Demonstrasi
E. Pengorganisasian
1. Penanggung jawab
2. Observer
3. Pemimpin bermain
4. Fasilitator
: Riski Kurniantono
Cynthia Ranindita Sari
F. Pelaksanaan
No
1
Waktu
10
Menit
Terapis
Persiapan
Subjek Terapis
Ruangan,
alat,
a. Menyiapkan
ruangan
siap
b. Menyiapkan
alat-alat
c. Menyiapkan
anak
dan
keluarga
2
15
Menit
Pembukaan
a. Memb
Menjawab salam,
uka
Memperkenalkan
proses
diri
terapi
bermai
Memperhatikan
n
denga
n
mengu
capkan
salam,
memp
erkena
lkan
diri.
b. Menjel
askan
pada
anak
dan
keluar
ga
tentan
g
tujuan
dan
manfa
at
bermai
n,
menjel
askan
jalann
ya
kegiat
an
bermai
n
melipa
t
kertas.
3
15
Menit
Pelaksanaan
a. Mendemonstrasikan
Memperhatikan
cara
melipat
kertas
berbagai bentuk.
Penutup
Menit
Menyimpulkan,
memberi
Melipat
kertas
dengan bimbingan
Memperhatikan,
mengucapkan
terimakasih,
menjawab salam
G. Evaluasi
1. Setelah dilakukan terapi bermain, anak dapat menunjukkan ekspresi
wajah yang lebih ceria
2. Setelah dilakukan terapi bermain, anak dapat menembak nama,
tokoh dan perilaku
3. Setelah dilakukan terapi bermain, anak dapat lebih mengenal teman
sebaya disekeliling pada saat di rumah sakit
4. Setelah dilakukan terapi bermain, anak tidak takut lagi dengan
perawat
Lampiran
A. Definisi Bermain
Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual,
emosional, dan social dan bermain merupakan media yang baik untuk
belajar
karena
dengan
bermain,
anak-anak
(berkomunikasi),
belajar
menyesuaikan
diri
akan
berkata-kata
dengan
lingkungan,
melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan mengenal waktu, jarak serta
suara (Wong, 2000)
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan/kepuasan.(Supartini, 2004)
Bermain tidak sekedar mengisi waktu tetapi merupakan kebutuhan
anak seperti halnya makanan, perawatan dan cinta kasih. Dengan bermain
anak akan menemukan kekuatan serta kelemahannya sendiri, minatnya,
cara menyelesaikan tugas-tugas dalam bermain (Soetjiningsih, 1995)
B. Definisi Anak Preschool
Secara umum dapat diartikan sebagai anak berumur dibawah 6
Tahun. Jadi usia anak yang belum mencapai umur 6 tahun atau 6 tahun
kebawah dikategorikan sebagai Anak Usia Dini. Banyak orang
mengatakan bahwa fase ini sebagai Masa "Golden Age" karena masa ini
sangat menentukan bagaimana anak tersebut berkembang nantinya dari
segi Sikap, Mental dan Spiritualnya. Selain itu tentu saja banyak faktor
yang mempengaruhinya itu semua seiring dengan proses menuju tingkat
kedewasaan dan masa Golden Age akan tetap diingat serta membekas di
hati sanubarinya. Disini perlu peran aktif terutama dari keluarga dalam
menjaga dan mengantarkan proses itu secara alami dan baik untuk masa
depannya.
C. Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Preschool
1. Tumbuh kembang anak prasekolah dalam aspek fisik
bersalah, dan untuk sementara waktu dia tidak mau berinisatif atau
berbuat (poter dan perry,2005 hal 665).
Tahap ketiga ini juga dikatakan sebagai tahap kelaminlokomotor (genital-locomotor stage) atau yang biasa disebut tahap
bermain. Tahap ini pada suatu periode tertentu saat anak menginjak
usia 3 sampai 5 atau 6 tahun, dan tugas yang harus diemban seorang
anak pada masa ini ialah untuk belajar punya gagasan (inisiatif)
tanpa banyak terlalu melakukan kesalahan. Masa-masa bermain
merupakan masa di mana seorang anak ingin belajar dan mampu
belajar
terhadap
tantangan
dunia
luar,
serta
mempelajari
dengan satu kaki, menangkap bola dan menuruni tangga dengan kaki
bergantian. Pada anak usia 5 tahun anak dapat melompat dengan
kaki bergantian, melempar dan menangkap bola, melompati tali, dan
berdiri seimbang satu kaki bergantian dengan mata tertutup (poter
dan perry,2005 hal 665).
Sedangkan motorik halus pada anak usia 3 tahun anak dapat
membangun menara 9 atau 10 balok, membuat jembatan dari 3
balok, meniru bentuk lingkaran, dan menggambar tanda silang. Pada
anak usia 4 tahun anak dapat merekatkan sepatu, meniru gambar
bujur sangkar, menjiplak segilima dan menambahkan 3 bagian ke
dalam gambar garis. Pada anak usia 5 tahun anak dapat mengikat tali
sepatu, menggunakan gunting dengan baik, meniru gambar segilima
dan segitiga, menambahkan 7 sampai 9 bagian pada gambar garis
dan menulis beberapa huruf dan angka serta nama depan (poter dan
perry,2005 hal 665)
4. Tumbuh kembang anak prasekolah dalam aspek bahasa
Perkembangan bahasa terjadi paling cepat antara usia 2 dan 5
tahun. Pembendaharaan kata bertambah dari 50-100 kata sampai
2000 lebih. Perbedaan yang penting antara percakapan, produksi
suara yang dapat dimengerti, dan bahasa, mendasari tindakan
tindakan mental. Bahasa mencakup fungsi pengungkapan maupun
penilaian. Pada umumnya, masalah percakapan lebih dapat dinilai
untuk terapi dari pada masalah bahasa (Behrmaan dan Kliegman,
2000 hal 60-69)
Bahasa adalah barometer yang kritis dari perkembangan
kognitif maupun emosi. Anak yang diperlakukan dengan kejam dan
diacuhkan, dapat dikorelasikan dengan bahasa yang tertunda,
terutama
anak-anak
tentang
kata-cetak,
tetapi
juga
10
piring.
Salah
pengertian
demikian
menggambarkan
anak
prasekolah
tentang
dunia
tetap
11
(2006) melipat atau melipat kertas adalah suatu teknik berkarya seni/
kerajinan tangan yang umumnya dibuat dari bahan kertas dengan
tujuan untuk menghasilkan aneka bentuk main, hiasan, benda
fungsional, alat peraga dan kreasi lainnya.
Berkaitan
dengan
kegiatan
melipat
Hira
Karmachela
12
e.
13