PADA LANSIA
DENGAN MASALAH MENTAL
1. Perubahan fisik,
Sel : jumlah berkurang, ukuran membesar, cairan tubuh
menurun, dan cairan interseluler menurun.
Kardiovaskuler: katup jantung menebal dan kaku, kemampuan
memompa darah menurun (menurunnya kontraksi dan volume),
elastisitas pembuluh darah menurun, serta meningkatnya retensi
pembuluh darah perifer sehingga tekanan darah meningkat.
Persarafan: saraf pancaindera mengecil sehingga fungsinya
menurun serta lambat dalam merespon dan waktu bereaksi
khususnya yang berhubungan dengan stres. Berkurang atau
hilangnya lapisan mielin akson, sehingga menyebabkan
berkurangnya respon motorik dan reflek.
Lanjutan..
Pendekatan psikologis
Perawat harus selalu memegang prinsip “Tripple”, yaitu sabar, simpatik dan
service. Hal itu perlu dilakukan karena perubahan psikologi terjadi karena bersama
dengan semakin lanjutnya usia. Perubahan-perubahan ini meliputi gejala-gejala,
seperti menurunnya daya ingat untuk peristiwa yang baru terjadi, berkurangnya
kegairahan atau keinginan, peningkatan kewaspadaan, perubahan pola tidur
dengan suatu kecenderungan untuk tiduran diwaktu siang, dan pergeseran libido.
Pendekatan spiritual
Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam
hubungan lansia dengan Tuhan atau agama yang dianutnya dalam keadaan sakit
atau mendeteksi kematian.
Pendekatan social
Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu upaya
perawat dalam pendekatan social. Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama
dengan sesama klien usia berarti menciptakan sosialisasi mereka.
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
Identitas/ riwayat
Status kesehatan
Pemeriksaan fisik
Kaji adanya demensia. Dengan alat-alat yang sudah
distandardisasi, meliputi Mini Mental Status Exam (MMSE)
ORIENTASI
REGISTRASI
PERHATIAN DAN PERHITUNGAN
DAYA INGAT
BAHASA
Data Demografi
Lanjutan…..
B. Diagnosa
Gangguan pola tidur b.d ansietas.
Gangguan proses pikir berhubungan dengan kehilangan memori,
degenerasi neuron irreversible.
Risiko cedera berhubungan dengan penurunan fungsi fisiologis daan
kognitif.
Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan
persepsi, transmisi dan atau integrasi sensori ( defisit neurologist).
Kurang perawatan diri : hygiene nutrisi, dan atau toileting
berhubungan dengan ketergantungan fisiologis dan atau psikologis.
Potensial terhadap ketidakefektifan koping keluarga berhubungan
dengan pengaruh penyimpangan jangka panjang dari proses
penyakit.
C. Intervensi
Gangguan pola tidur b.d ansietas.
Intervensi
Jangan menganjurkan klien untuk tidur siang apabila berakibat efek
negative terhadap tidur pada malam hari.
Rasional: irama sikardian (siklus tidur bangun) yang tersinkronisasi
disebabkan oleh tidur siang yang singkat.
Evaluasi efek obat klien yang mengganggu tidur.
Rasional: derangement psikis terjadi bila terdapat penggunaan
kortikosteroid termasuik perubahan mood, insomnia.
Tentukan kebiasaan dan rutinitas waktu tidur malam dengan kebiasaan
klien (member susu hangat).
Rasional: mengubah pola yang sudah terbiasa dari asupan makan klien
pada malam hari terbukti mengganggu tidur.
Lanjutan…