Anda di halaman 1dari 21

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA NEGRI 1 KELUMPANG HILIR
ALAMAT : Jalan Ratu Intan Desa Serongga, Kecamatan Kelumpang Hilir
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

KARYA TULIS ILMIAH

AKSES MEDSOS PICU MENINGKATNYA CYBER BULLYNG

DIKALANGAN SISWA

Disusun oleh :

1. Komang Dharma Swidana

2. Ketut Dharma Budiyasa

3. Melani Saputri

4. Lucky Dwi Kurniawan

5. Mirnawati

6. Wahyu Bagus P

7. Vanessa Leony Agustinur

8. Cristian Salindeho
Karya Ilmiah yang berjudul “AKSES MEDSOS PICU MENINGKATNYA CYBERBULLYNG

DIKALANGAN SISWA“ Telah disahkan dan disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

Disetujui Oleh :

Guru Pembimbing Wali Kelas X Mantap

Gazali Rahman, S.Pd Nunik Setyati, S.Pd


NIP.19750501 200501 1 010
NIP.19691205 199802 2 004

Kepala Sekolah

Sukeranadi, S.Pd,MM

NIP. 19701112 199802 1 001


ABSTRAK

Komang Dharma Swidana, dkk Akses Medsos Picu Meningkatnya Cyberbullying Di


Kalangan Remaja dibimbing oleh Nunik Setyati S.p.d, Anggi pradana irfansyah,
S.p.d , Gazali Rahman, S.p.d.
Penelitian ini mengkaji permasalahan mengenai apa yang melatar belakangi remaja
melakukan cyberbullying dan bagaimana dampak yang dirasakan oleh korban
cyberbullying .
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, subjek penelitian ini adalah
siswa-siswi kelas X Mantap SMA Negeri 1 Kelumpang Hilir, pengumpulan
data dilakukan dengan cara observasi (pengamatan) secara langsung pada jam
sekolah dan secara virtual melalui handphone.
Cyberbullying adalah segala bentuk kekerasan yang dialami anak atau remaja dan
dilakukan teman seusia mereka melalui dunia maya atau internet. Cyberbullying
adalah kejadian manakala seorang anak atau remaja diejek, dihina, diintimidasi, atau
dipermalukan oleh anak atau remaja lain melalui media internet, teknologi digital, atau
telepon seluler.
Kata kunci : Cyber Bullying
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah Swt.yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya berupa kesehatan, keselamatan, dan kelapangan waktu

sehingga dapat menyelesaikan makalah berjudul“AKSES MEDSOS PICU

MENINGKATNYA CYBERBULLYNG DIKALANGAN SISWA”. Tiada yang mudah

melainkan Engkau yang memudahkan ya Rabb. Shalawat dan salam kepada

junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah membawa

kita menuju dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang seperti saat

ini. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas dari sekolah

penggerak kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan, khususnya

dalamragam bahasa yang mempunyai variasi bahasa dengan pemakaian yang

berbeda-beda.Menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata

sempurna. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan

saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati.

Kelumpang Hilir, 5 FebruariI 2022

Peneliti
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................................................ii

ABSTRAKSI...........................................................................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................

BAB. I PENDAHULUAN.........................................................................................................................

1.LATAR BALAKANG.........................................................................................................................
2.RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................
3.TUJUAN.........................................................................................................................................
4.MANFAAT PENELITIAN.................................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI .....................................................................................................................

1. KAJIAN PUSTAKA..........................................................................................................................
2. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN..............................................................................................
3. HIPOTESIS PENELITIAN.................................................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................................................

1. JENIS PENELITIAN.........................................................................................................................
2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN..............................................................................................
3. SUBYEK PENELITISN.....................................................................................................................
-POPULASI....................................................................................................................................
-SAMPEL.......................................................................................................................................

BAB IV..................................................................................................................................................

KESIMPULAN....................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pesatnya perkembangan media sosial dikalangan remaja sebagai alat

komunikasi yang mudah digunakan, dengan aplikasi dan fasilitas internet yang dapat

diakses di mana saja membuat fenomena besar terhadap arus informasi, tidak hanya

itu pertumbuhan media sosial membawa fenomena baru dalam masyarakat sebagai

ajang untuk melakukan kecenderungan berperilaku bullying (cyberbullying) yang

diawali dari komentar negatif yang memiliki kualitas berulang.

Perkembangan teknologi dan munculnya media sosial seperti WhatsApp,

instagram, facebook, dan sebagainya yang mempermudah seseorang mengakses

informasi baru , serta memberikan pendapat sesuai apa yang dipikirkan dan

dirasakan namun dalam hal ini terdapat pendapat yang bersifat negatif. Seperti

penipuan, penyalahgunaan media social,serta banyaknya hal-hal negative seperti

pornografi yang mudah diakses oleh kalangan remaja yang memiliki Sifat

keingintahuan tinggi sehingga menjerumuskan remaja dan berdampak buruk pada

pola pikir dan tingkah laku remaja.

Kecenderungan berperilaku bullying di media sosial adalah tindakan

disengaja, dan berulang dari waktu ke waktu melalui media sosial yang dilakukan

oleh kelompok atau individu, (Weber, Pelfrey, 2014). Termasuk kategori bullying tidak

langsung yang terjadi menggunakan media elektronik, intimidasi online, penindasan

dunia maya, dan pelecehan dengan menggunakan teknologi seperti media sosial.
Whittaker, Elizabeth, Kowalski (2015) mengemukakan dalam risetnya bahwa

dalam kecenderungan berperilaku bullying ini pelaku sering kali melakukan intimidasi

secara tidak langsung dan memakai akun palsu sementara ataupun sekali pakai

untuk menghindari diketahuinya identitas asli untuk korban. Selanjutnya, dengan

kecepatan akses dan fasilitas internet yang telah diunggah pelaku dapat semakin

memperburuk dampak negatif pada korban dengan kecenderungan bullying di media

sosial. Korban perundungan akan mengalami hilangnya konsentrasi dalam belajar,

menurunnya prestasi di sekolah,merasa sedih, marah, malu, dendam karena

mendapatkan komentar atau pesan dengan kata-kata kasar menggunakan media

sosial, hilangnya percaya diri, tidak nyaman, dan takun menerima pesan dari media

sosial dengan motif pelecehan sosial.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar, belakang di atas dan mengacu pada judul yang ada, kami

merumuskan masalah dalam penelitian adalah :

1. Apakah dengan pembuatan vidio Akses Medsos Picu meningkatnya Cyberbullying

dikalangan siswa dapat mengurangi prilaku negatif remaja khususnya di kelas X

Mantap SMA Negeri 1 Kelumpang Hilir

C. BATASAN MASALAH

Karya ilmiah ini hanya dibatasi di lingkungan kelas X Mantap SMA Negeri 1

Kelumpang Hilir.
D. TUJUAN

Tujuan kami membuat makalah ini adalah :

1.Untuk Siswa

Memberikan edukasi kepada mereka untuk lebih bijak dalam menggunakan atau

mengakses medsos agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal negative, dan menambah

wawasan mereka tentang dampak dan pengaruh Cyberbullying di kalangan remaja.

2. Untuk Sekolah

Mengurangi Cyberbullying di lingkungan sekolah, menumbuhkan budaya rasa malu

karena melakukan Cyberbullying, serta memberikan cara menggunakan akses

medsos dengan benar dan bijak.

3. Untuk Remaja Pada Umumnya

Memberikan informasi kepada para remaja tentang pentingnya kontrol diri dalam

mengakses medsos dan bersosialisasi di medsos agar tidak menimbulkan perilaku

buruk, seperti melakukan pembulian di media sosial dan mengakses vidio pornografi.

E. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Bagi Remaja

a. Untuk memberikan informasi mengenai perilaku cyberbullying yang dilakukan pada usia
remaja.
b. Untuk memberikan informasi mengenai pelaku yang melakukan cyberbullying pada usia
remaja.

2. Bagi Orangtua

a. Untuk memberikan pendampingan dan pengawasan kepada anak dalam

menggunakan media sosial.

b. Untuk memberikan contoh kepada anak dalam menggunakan media sosial secara
bijaksana.

3. Bagi sekolah

Menjadikan salah satu pertimbangan bagi sekolah dalam membuat kebijakan dan
menciptakan sekolah bebas Bullying

BAB II

LANDASAN TEORI
Menurut Kowalski (2008) penyebab terbentuknya perilaku cyberbullying adalah

adanya perasaan marah, sakit hati, balas dendam atau karena perasaan frustasi,

haus kekuasaan yang kemudian dimunculkan dengan menonjolkan adanya ego dan

dan menyakiti orang lain, merasa dirinya bosan dan memiliki keahlian melakukan

hacking, untuk sekedar ingin menciptakan hiburan, menertawakan atau untuk

mendapatkan reaksi dari orang yang di bullying, atau karena juga adanya ketidak

sengajaan, misalnya berupa reaksi atau komentar yang bersifat impulsif dan juga

emosional. Landasan teori ini berisi tentang pengertian media sosial, pengertian

cyberbullying,dan pengertian pornografi

A. KAJIAN PUSTAKA

1. PENGERTIAN MEDIA SOSIAL

Media sosial adalah platform digital yang memfasilitasi penggunanya untuk saling

bersosial, baik itu berkomunikasi atau membagikan konten berupa tulisan, foto dan

video. Segala konten yang dibagikan tersebut akan terbuka untuk publik secara

realtime,Contohnya whatsApp, Instagram, dan Facebook.

a. Pengertian Facebook

Facebook adalah sebuah situs jejaring sosial yang memungkinkan pengguna dapat

saling berinteraksi dengan pengguna lainnya di seluruh dunia.

b. Pengertian Instagram

Instagram (disingkat IG atau Insta) adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video

yang memungkinkan pengguna mengambil foto, mengambil video, menerapkan filter


digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik

Instagram sendiri. Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto menjadi

bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan polaroid.

c. Pengertian WhatsApp

WhatsApp Messenger merupakan aplikasi pesan lintas platform yang memungkinkan

kita bertukar pesan tanpa pulsa, karena WhatsApp Messenger menggunakan paket

data internet. Aplikasi WhatsApp Messenger menggunakan koneksi internet 3G, 4G

atau WiFi untuk komunikasi data. Dengan menggunakan WhatsApp, kita dapat

melakukan obrolan daring, berbagi file, bertukar foto, dan lain-lain.

2. PENGERTIAN CYBERBULLYING

Cyberbullying termasuk bagian dari aksi bullying. Ditinjau dari sudut pandangan ilmu

hukum, cyberbullying adalah kejahatan yang dilakukan secara sengaja dalam bentuk

fitnah, cemooh, kata-kata kasar, pelecehan, ancaman, dan hinaan.Bentuk kejahatan

ini bermula dari perilaku merendahkan martabat dan mengintimidasi orang lain

melalui dunia maya. Tujuannya agar target mengalami gangguan psikis. Model

bullying terbaru ini justru lebih berbahaya karena dapat dilakukan siapa saja, kapan

saja, dan dimana saja.

3. PENGERTIAN PORNOGRAFI

pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar

bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya
melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum,

yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan

dalam masyarakat.

B. IMPLIKASI MEDSOS DI KEHIDUPAN REMAJA

Remaja sebagai pengguna aktif terbanyak dan hampir setiap hari

menggunakan media sosial. Secara langsung pesan atau informasi yang ada di

media sosial sangat cepat tersebar pada kalangan remaja. Belum sempurnanya

kematangan pemikirian remaja membawa pengaruh negative terhadap informasi

yang tidak baik melalui media sosial. Seperti yang kita ketahui, media sosial

merupakan wadah bagi remaja untuk menuangkan kebebasan berekspresi, baik itu

bentuk gambar ataupun pesan-pesan yang terkadang menyesatkan.

C. HASIL PENELITIAN RELEVAN

Patchin dan Hinduja (2015) menyatakan bahwa cyberbullying adalah

perlakuan yang disengaja dan dilakukan secara berulang yang ditimbulkan melalui

media teks elektronik atau internet.

Menurut Willard (2005) menjelaskan juga bahwa cyberbullying merupakan tindakan

kejam yang dilakukan secara sengaja ditunjukkan untuk orang lain dengan cara

mengirimkan atau menyebarkan hal atau bahan yang berbahaya yang dapat dilihat

dengan bentuk agresi sosial dalam penggunaan internet ataupun teknologi digital

lainnya.
Kowalski, dkk (2014) juga menambahkan penjelasan dari cyberbullying bahwa

konteks elektronik yang dimaksud seperti; email, blogs, pesan instan, pesan teks.

Ditujukan kepada seseorang yang tidak dapat dengan mudah membela dirinya.

Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa,cyberbullying dilakukan untuk

membanggakan suatu kelompok,menjatuhkan atau menjelek-jelek kan kelompok lain

dengan cara saling menyerang atau membully didunia maya maupun di media sosial.

Bentuk cyberbullying yang dilakukan adalah flaming. yaitu berupa perdebatan yang

tidak esensial atau penyanggahan tanpa dasar yang kuat dengan menggunakan

bahasa kasar dan menghina.

D. HIPOTESIS PENELITIAN

1. Berdasarkan pandangan peneliti cyberbullying terjadi karena kurangnya perhatian

orang tua yang berpengaruh terhadap perilaku dan kepribadian anak.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Yaitu penelitian

yang mendeskripsikan keadaan yang akan diamati di lapangan dengan lebih spesifik,

transparan, dan mendalam.Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk

menggambarkan, melukiskan, menerangkan,menjelaskan dan menjawab secara

lebih rinci permasalahan yang akan diteliti dengan mempelajari semaksimal mungkin

seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian. Dalam penelitian kualitatif

manusia merupakan instrumen penelitian dan hasil penulisannya berupa kata-kata

atau pernyataan yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.

B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

1. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 22

Januari hingga 22 maret 2022.

2. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah pada Kelas X Mantap SMA Negeri 1

Kelumpang Hilir, Desa Serongga, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan

Selatan.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi
“populasi adalah keseluruhan subjek atau objek yang menjadi sasaran penelitian”

(Sudjarwo dan Basrowi, 2009: 225). Dengan demikian menurut pendapat saya

populasi dapat diartikan sebagai keseluruhan objek yang akan diteliti baik berupa

benda, manusia, peristiwa ataupun gejala yang akan terjadi. Populasi yang diteliti

pada penelitian ini adalah siswa-siswi Kelas X Mantap SMA Negeri 1 Kelumpang

Hilir dengan jumblah 35 orang. 

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2008: 118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Jadi dalam penelitian ini, kami mengamati

siswa-siswi kelas X Mantap yang berjumlah 35 orang.

BAB IV

PEMBAHASAN
A. PROSEDUR PENELITIAN

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan merupakan tahap awal dalam melakukan penelitian. Langkah

yang dilakukan pada tahap ini yaitu penyusunan karya tulis yang berisi rancangan

penelitian, pada langkah ini peneliti dibimbing oleh pendamping yang kemudian

disetujui dan selanjutnya dapat dikembangkan oleh peneliti baik sesuai dengan

teori maupun metode penelitian yang digunakan. Setelah itu kami memilih lokasi

dan merancang konsep pebuatan video akses medsos picu meningkatnya cyber

bullying dan fornografi dikalangan siswa.

2. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan adalah tahap penggalian informasi data secara mendalam dari

pihak-pihak yang terkait. Dengan pegangan pedoman observasi yang dibuat pada

tahap persiapan penulis mengenal objek lebih dalam. Dalam tahap ini kami mulai

mengamati siswa-siswi X Mantap secara virtual dengan menggunakan

Handphone. Setelah itu kami melakukan pembuatan vidio dan melakukan

konsultasi kepada pembimbing serta melakukan revisi pada karya tulis.

3. Pelaporan Hasil

Berdasarkan hasil penelitian , menemukan bahwa diantara bentuk-bentuk

perundungan atau Cyberbullying adalah sindiran, ejekan, hinaan, caci maki,

ancaman, pelecehan, diskriminasi,persekusi,serta umpatan-umpatan negatif

lainnya yang mengandung unsur sara contohnya menyakut tentang agama,

kesukuan, golongan, ras, dan bentuk lainnya. Perilaku Cyberbullying pada

sebagian besar banyak berupa sindiran atau ejekan melalui foto atau gambar yang
telah mengalami bentuk perubahan atau editing, yang dikenal dengan istilah

meme, yang berwujud berupa foto atau gambar modifikasi yang selanjutnya

diedit atau diubah sesuai dengan keinginan, dan pada tahap selanjutnya di-

posting pada media sosial. dari meme tersebut selanjutnya mengundang reaksi

para remaja untuk berkomentar atau memberi tanggapan pada kolom percakapan,

yang selanjutnya diikuti dengan balasan berupa komentar-komentar negatif yang

cenderung memberi sindiran atau melecehkan. Maksud para pelaku bullying

awalnya ditujukan hanya sebagai media hiburan atau mengandung unsur

humor agar dapat menghibur para user atau pengguna internet,namun hal ini

tidak berlaku bagi para korban meme tersebut, yang menganggap hal itu adalah

suatu tindakan yang mengandung unsur pelecehan dan bersifat bullying.

B. PEMBAHASAN

Cyber bullying merupakan sebuah fenomena baru dari perkembangan

teknologi komunikasi. Pada kondisi sekarang, hal tersebut didefinisikan sebagai

sebuah perbuatan menyakiti yang disengaja dan diulang-ulang melalui penggunaan

komputer, telepon selular dan peralatan elektronik lainnya yang dilakukan oleh

sekelompok orang atau individu dimana seseorang yang menjadi korban tidak bisa

membela dirinya sendiri. Tujuannya adalah untuk mempermalukan, mengolok-olok,

mengancam, mengintimidasi dalam rangka menegaskan kekuasaan dan kontrol atas

korban tersebut. Bullying selalu saja berurusan dengan penyalahgunaan kekuatan

atau kekuasaan. Bullying tidak pernah menjadi persoalan konflik pribadi.Bentuk-

bentuk dari cyber bullying antara lain mengirimkaan pesan atau komen-komen yang

mengandung kebencian melalui WhatsApp, blog, email, mengirimkan sms


menyeramkan ke ponsel seseorang membuat postingan dalam blog ditujukan untuk

melecehkan atau menghina seseorang dan mengirimkan emai.

Maka dengan pembuatan vidio akses medsos picu meningkatnya cyberbullying di

kalangan siswa apakah dapat mengurangi prilaku negatif remaja khususnya di kelas

X Mantap SMA Negeri 1 Kelumpang Hilir?

Menurut kami, dengan dibuatnya vidio ini dapat mengurangi perilaku negatif remaja

yg suka melakukan tindakan cyberbullying dan mengakses hal-hal negatif. Hal negatif

yang ditimbulkan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain dalam kehidupan sosial.

Dalam vidio ini kami mencantumkan dampak negatif bagi korban yang di rundung dan

bagi siswa yang mengakses hal-hal negatif seperti pornografi. Namun, pembuatan

vidio ini juga tidak dapat mengurangi perilaku negatif remaja apabila tidak di sertai

kesadaran diri dari para remaja/siswa untuk mengubah perilaku mereka.

BAB V
PENUTUP
1. SIMPULAN

Akses medsos dapat memicu peningkatan cyber bullying di kelas X Mantap

pada umumnya dikalangan remaja

2. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian,implikasi hasil penelitian ini yaitu dapat

digunakan sebagai acuan untuk perkembangan remaja khususnya masalah yang

terjadi akhir akhir ini akibat media sosial yang tidak bisa dikontrol, namun intervensi

dari pelatihan peningkatan aspek harga diri dan empati yang tepat dapat membantu

menyelesaikan masalah kecenderungan berperilaku bullying di media sosial

(cyberbullying). Selain itu beberapa faktor penyebab cyberbullying, orang tua, guru

mendapatkan informasi dan mencari solusi dalam mencegah agar remaja tidak

salah dalam menggunakan media sosial.

3. SARAN-SARAN

1. Bagi pihak sekolah dapat menambah pengawasan yang lebih intensif untuk
siswa agar tidak terjadi tindakan cyberbullying. Selain itu siswa atau pelajar harus
bijak dan memiliki etika dalam menggunakan media sosial agar terhindar dari
perilaku cyberbullying.

2. Diharapkan mampu menggali lebih tajam lagi mengenai faktor yang


mempengaruhi cyberbullying.

3. Disarankan kepada orang tua agar lebih memberi pengawasan kepada anak-
anak mereka dalam menggunakan media sosial agar tidak terjerumus dengan
pergaulan yang salah.
4. Disarankan kepada kelas X Mantap dapat mengembangkan sikap positif
terhadap aksi cyberbullying dan mewujudkan perilaku konsisten untuk mencegah
aksi cyber bullying.
DAFTAR PUSTAKA

DHARMA, K. (2022, MARET SELASA). AKSES MEDSOS PICU


MENINGKATNYA CYBER BULLYNG. (K. K. MIRNA, Ed.) Agrin Vol.
15, No. 1, Maret 2022.

Pawestri, A., & Wahyuliana, I. (2019). Upaya Pencegahan dari Dampak


Perkembangan Teknologi Terhadap Cyber Bullyng. Simposium
Hukum Indonesia, No. 2. Maret 2022.

Patras, Y. E., & Sidiq, F. (2017). Dampak Bullying bagi Kalangan Siswa
Sekolah Dasar. PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogika dan Dinamika
Pendidikan, No. 3. Maret 2022

Utariningtyas, U. D. (2019). Fenomena perilaku bullying di kalangan siswa


SMA Negeri 1 Kelumpang Hilir (Doctoral dissertation), No. 4. Maret
2022

Anda mungkin juga menyukai