DIKALANGAN SISWA
Disusun oleh :
3. Melani Saputri
5. Mirnawati
6. Wahyu Bagus P
8. Cristian Salindeho
Karya Ilmiah yang berjudul “AKSES MEDSOS PICU MENINGKATNYA CYBERBULLYNG
Hari :
Tanggal :
Disetujui Oleh :
Kepala Sekolah
Sukeranadi, S.Pd,MM
junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah membawa
kita menuju dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang seperti saat
ini. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas dari sekolah
sempurna. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan
saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati.
Peneliti
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................................................ii
ABSTRAKSI...........................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................
BAB. I PENDAHULUAN.........................................................................................................................
1.LATAR BALAKANG.........................................................................................................................
2.RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................
3.TUJUAN.........................................................................................................................................
4.MANFAAT PENELITIAN.................................................................................................................
1. KAJIAN PUSTAKA..........................................................................................................................
2. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN..............................................................................................
3. HIPOTESIS PENELITIAN.................................................................................................................
1. JENIS PENELITIAN.........................................................................................................................
2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN..............................................................................................
3. SUBYEK PENELITISN.....................................................................................................................
-POPULASI....................................................................................................................................
-SAMPEL.......................................................................................................................................
BAB IV..................................................................................................................................................
KESIMPULAN....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
komunikasi yang mudah digunakan, dengan aplikasi dan fasilitas internet yang dapat
diakses di mana saja membuat fenomena besar terhadap arus informasi, tidak hanya
itu pertumbuhan media sosial membawa fenomena baru dalam masyarakat sebagai
informasi baru , serta memberikan pendapat sesuai apa yang dipikirkan dan
dirasakan namun dalam hal ini terdapat pendapat yang bersifat negatif. Seperti
pornografi yang mudah diakses oleh kalangan remaja yang memiliki Sifat
disengaja, dan berulang dari waktu ke waktu melalui media sosial yang dilakukan
oleh kelompok atau individu, (Weber, Pelfrey, 2014). Termasuk kategori bullying tidak
dunia maya, dan pelecehan dengan menggunakan teknologi seperti media sosial.
Whittaker, Elizabeth, Kowalski (2015) mengemukakan dalam risetnya bahwa
dalam kecenderungan berperilaku bullying ini pelaku sering kali melakukan intimidasi
secara tidak langsung dan memakai akun palsu sementara ataupun sekali pakai
kecepatan akses dan fasilitas internet yang telah diunggah pelaku dapat semakin
sosial, hilangnya percaya diri, tidak nyaman, dan takun menerima pesan dari media
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar, belakang di atas dan mengacu pada judul yang ada, kami
C. BATASAN MASALAH
Karya ilmiah ini hanya dibatasi di lingkungan kelas X Mantap SMA Negeri 1
Kelumpang Hilir.
D. TUJUAN
1.Untuk Siswa
Memberikan edukasi kepada mereka untuk lebih bijak dalam menggunakan atau
mengakses medsos agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal negative, dan menambah
2. Untuk Sekolah
Memberikan informasi kepada para remaja tentang pentingnya kontrol diri dalam
buruk, seperti melakukan pembulian di media sosial dan mengakses vidio pornografi.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Remaja
a. Untuk memberikan informasi mengenai perilaku cyberbullying yang dilakukan pada usia
remaja.
b. Untuk memberikan informasi mengenai pelaku yang melakukan cyberbullying pada usia
remaja.
2. Bagi Orangtua
b. Untuk memberikan contoh kepada anak dalam menggunakan media sosial secara
bijaksana.
3. Bagi sekolah
Menjadikan salah satu pertimbangan bagi sekolah dalam membuat kebijakan dan
menciptakan sekolah bebas Bullying
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Kowalski (2008) penyebab terbentuknya perilaku cyberbullying adalah
adanya perasaan marah, sakit hati, balas dendam atau karena perasaan frustasi,
haus kekuasaan yang kemudian dimunculkan dengan menonjolkan adanya ego dan
dan menyakiti orang lain, merasa dirinya bosan dan memiliki keahlian melakukan
mendapatkan reaksi dari orang yang di bullying, atau karena juga adanya ketidak
sengajaan, misalnya berupa reaksi atau komentar yang bersifat impulsif dan juga
emosional. Landasan teori ini berisi tentang pengertian media sosial, pengertian
A. KAJIAN PUSTAKA
Media sosial adalah platform digital yang memfasilitasi penggunanya untuk saling
bersosial, baik itu berkomunikasi atau membagikan konten berupa tulisan, foto dan
video. Segala konten yang dibagikan tersebut akan terbuka untuk publik secara
a. Pengertian Facebook
Facebook adalah sebuah situs jejaring sosial yang memungkinkan pengguna dapat
b. Pengertian Instagram
Instagram (disingkat IG atau Insta) adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video
Instagram sendiri. Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto menjadi
bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan polaroid.
c. Pengertian WhatsApp
kita bertukar pesan tanpa pulsa, karena WhatsApp Messenger menggunakan paket
atau WiFi untuk komunikasi data. Dengan menggunakan WhatsApp, kita dapat
2. PENGERTIAN CYBERBULLYING
Cyberbullying termasuk bagian dari aksi bullying. Ditinjau dari sudut pandangan ilmu
hukum, cyberbullying adalah kejahatan yang dilakukan secara sengaja dalam bentuk
ini bermula dari perilaku merendahkan martabat dan mengintimidasi orang lain
melalui dunia maya. Tujuannya agar target mengalami gangguan psikis. Model
bullying terbaru ini justru lebih berbahaya karena dapat dilakukan siapa saja, kapan
3. PENGERTIAN PORNOGRAFI
pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar
bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya
melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum,
yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan
dalam masyarakat.
menggunakan media sosial. Secara langsung pesan atau informasi yang ada di
media sosial sangat cepat tersebar pada kalangan remaja. Belum sempurnanya
yang tidak baik melalui media sosial. Seperti yang kita ketahui, media sosial
merupakan wadah bagi remaja untuk menuangkan kebebasan berekspresi, baik itu
perlakuan yang disengaja dan dilakukan secara berulang yang ditimbulkan melalui
kejam yang dilakukan secara sengaja ditunjukkan untuk orang lain dengan cara
mengirimkan atau menyebarkan hal atau bahan yang berbahaya yang dapat dilihat
dengan bentuk agresi sosial dalam penggunaan internet ataupun teknologi digital
lainnya.
Kowalski, dkk (2014) juga menambahkan penjelasan dari cyberbullying bahwa
konteks elektronik yang dimaksud seperti; email, blogs, pesan instan, pesan teks.
Ditujukan kepada seseorang yang tidak dapat dengan mudah membela dirinya.
dengan cara saling menyerang atau membully didunia maya maupun di media sosial.
Bentuk cyberbullying yang dilakukan adalah flaming. yaitu berupa perdebatan yang
tidak esensial atau penyanggahan tanpa dasar yang kuat dengan menggunakan
D. HIPOTESIS PENELITIAN
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
yang mendeskripsikan keadaan yang akan diamati di lapangan dengan lebih spesifik,
lebih rinci permasalahan yang akan diteliti dengan mempelajari semaksimal mungkin
seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian. Dalam penelitian kualitatif
1. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 22
2. Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah pada Kelas X Mantap SMA Negeri 1
Selatan.
a. Populasi
“populasi adalah keseluruhan subjek atau objek yang menjadi sasaran penelitian”
(Sudjarwo dan Basrowi, 2009: 225). Dengan demikian menurut pendapat saya
populasi dapat diartikan sebagai keseluruhan objek yang akan diteliti baik berupa
benda, manusia, peristiwa ataupun gejala yang akan terjadi. Populasi yang diteliti
b. Sampel
yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Jadi dalam penelitian ini, kami mengamati
BAB IV
PEMBAHASAN
A. PROSEDUR PENELITIAN
1. Tahap persiapan
yang dilakukan pada tahap ini yaitu penyusunan karya tulis yang berisi rancangan
penelitian, pada langkah ini peneliti dibimbing oleh pendamping yang kemudian
disetujui dan selanjutnya dapat dikembangkan oleh peneliti baik sesuai dengan
teori maupun metode penelitian yang digunakan. Setelah itu kami memilih lokasi
dan merancang konsep pebuatan video akses medsos picu meningkatnya cyber
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah tahap penggalian informasi data secara mendalam dari
pihak-pihak yang terkait. Dengan pegangan pedoman observasi yang dibuat pada
tahap persiapan penulis mengenal objek lebih dalam. Dalam tahap ini kami mulai
3. Pelaporan Hasil
sebagian besar banyak berupa sindiran atau ejekan melalui foto atau gambar yang
telah mengalami bentuk perubahan atau editing, yang dikenal dengan istilah
meme, yang berwujud berupa foto atau gambar modifikasi yang selanjutnya
diedit atau diubah sesuai dengan keinginan, dan pada tahap selanjutnya di-
posting pada media sosial. dari meme tersebut selanjutnya mengundang reaksi
para remaja untuk berkomentar atau memberi tanggapan pada kolom percakapan,
humor agar dapat menghibur para user atau pengguna internet,namun hal ini
tidak berlaku bagi para korban meme tersebut, yang menganggap hal itu adalah
B. PEMBAHASAN
komputer, telepon selular dan peralatan elektronik lainnya yang dilakukan oleh
sekelompok orang atau individu dimana seseorang yang menjadi korban tidak bisa
bentuk dari cyber bullying antara lain mengirimkaan pesan atau komen-komen yang
kalangan siswa apakah dapat mengurangi prilaku negatif remaja khususnya di kelas
Menurut kami, dengan dibuatnya vidio ini dapat mengurangi perilaku negatif remaja
yg suka melakukan tindakan cyberbullying dan mengakses hal-hal negatif. Hal negatif
yang ditimbulkan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain dalam kehidupan sosial.
Dalam vidio ini kami mencantumkan dampak negatif bagi korban yang di rundung dan
bagi siswa yang mengakses hal-hal negatif seperti pornografi. Namun, pembuatan
vidio ini juga tidak dapat mengurangi perilaku negatif remaja apabila tidak di sertai
BAB V
PENUTUP
1. SIMPULAN
2. IMPLIKASI
terjadi akhir akhir ini akibat media sosial yang tidak bisa dikontrol, namun intervensi
dari pelatihan peningkatan aspek harga diri dan empati yang tepat dapat membantu
(cyberbullying). Selain itu beberapa faktor penyebab cyberbullying, orang tua, guru
mendapatkan informasi dan mencari solusi dalam mencegah agar remaja tidak
3. SARAN-SARAN
1. Bagi pihak sekolah dapat menambah pengawasan yang lebih intensif untuk
siswa agar tidak terjadi tindakan cyberbullying. Selain itu siswa atau pelajar harus
bijak dan memiliki etika dalam menggunakan media sosial agar terhindar dari
perilaku cyberbullying.
3. Disarankan kepada orang tua agar lebih memberi pengawasan kepada anak-
anak mereka dalam menggunakan media sosial agar tidak terjerumus dengan
pergaulan yang salah.
4. Disarankan kepada kelas X Mantap dapat mengembangkan sikap positif
terhadap aksi cyberbullying dan mewujudkan perilaku konsisten untuk mencegah
aksi cyber bullying.
DAFTAR PUSTAKA
Patras, Y. E., & Sidiq, F. (2017). Dampak Bullying bagi Kalangan Siswa
Sekolah Dasar. PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogika dan Dinamika
Pendidikan, No. 3. Maret 2022