DOSEN PEMBIMBING
Oleh :
BANDUNG 2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................5
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................6
1.5 Sistematikan Penulisan...............................................................................7
BAB II KAJIAN KONSEPTUAL........................................................................9
2.1 Penelitian Terdahulu...................................................................................9
2.2. Tinjauan tentang Pengasuhan..................................................................13
2.2.1 Definisi Pengasuhan....................................................................................13
2.2.2 Aspek-Aspek Pengasuhan.....................................................................13
2.2.3 Tujuan Pengasuhan................................................................................14
2.2.4 Prinsip Pengasuhan...............................................................................14
2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Pengasuhan...........................15
2.2.6 Konsep Pengasuhan....................................................................................16
2.3 Tinjauan tentang Anak..............................................................................16
2.3.1 Pengertian Anak...........................................................................................16
2.3.2 Kebutuhan Anak..........................................................................................17
2.4 Tinjauan tentang Stunting.........................................................................17
2.4.1 Pengertian Stunting.....................................................................................17
2.4.2 Penyebab Stunting.......................................................................................18
2.4.2 Dampak Stunting..........................................................................................19
2.4.3 Hubungan yang Mempengaruhi Stunting..................................................20
2.5. Tinjauan tentang Keluarga......................................................................21
2.5.1 Pengertian Keluarga....................................................................................21
2.5.2 Tipe Keluarga...............................................................................................21
1
2.5.3 Peran Keluarga.............................................................................................22
2.6 Tujuan Pekerjaan Sosial...........................................................................23
2.6.1 Pekerja Sosial dengan Anak dan Keluarga...............................................23
2.6.2 Peranan Pekerjaan Sosial dengan Anak dan Keluarga............................24
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................23
3.1 Desain Penelitian......................................................................................23
3.2 Penjelasan Istilah......................................................................................23
3.3 Penjelasan Latar Penelitian.......................................................................24
3.4 Sumber Data dan Cara Menentukan Sumber Data...................................24
3.5 Cara Menentukan Sumber Data................................................................25
3.6 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................26
3.7 Pemeriksaan Keabsahan Data...................................................................27
3.8 Teknik Analisa Data Kuantitatif...............................................................28
3.9 Jadwal Penelitian.....................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................30
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga menjadikan penulis mampu untuk menyelesaikan
Laporan Proposal dengan judul”Pengasuhan Anak Stunting Oleh Keluarga di
Sukabumi”. Proposal penelitian ini dapat selesai di waktu yang tepat. proposal
penelitian ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Terapan Pekerja Sosial (S.Tr.Sos) Bidang Pekerja Sosial. Atas
terselesaikannya proposal penelitian ini, Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan proposal penelitian ini banyak pihak yang ikut terlibat dan
membantu hingga proposal penelitian ini selesai. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Suharma,S.Sos.,MP,Ph.D.selaku Direktur Politeknik Kesejahteraan Sosial
Bandung.
2. Dr. Denti Kardeti, M.Si. selaku ketua Program Studi Sarjana Terapan
Pekerjaan Sosial Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.
3. Rahmat Syafir Hidayat,S.ST,MP. selaku Kepala Laboratorium Pekerjaan
Sosial
Politeknik Kesejahteraa Sosial Bandung.
4. Drs Abas Basuni, M.Soc.Admin dan Sri Ratna Ningrum,S.Sos,MPS.Sp,selaku
Dosen Pembimbing yang telah menghibahkan waktu, tenaga, serta pikirannya
kepada penulis dengan semangat dan kesabaran selama melaksanakan kegiatan
praktikum dan penyusunan laporan.
5. Para dosen Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung yang telah mencurahkan
tenaga, pikiran, dan ilmu yang dimiliki untuk dapat diajarkan kepada penulis
dan teman-teman mahasiswa Poltekesos lainnya.
6. Selanjutnya untuk yang terkasih kepada Bapak Asep Fitriyadi dan Ibu Neng
serta keluarga yang senantiasa memberikan kasih sayang,yang telah
memberian dukungan penuh, baik secara moral dan materil,serta doa yang
tiada henti untuk kesuksesan penulis.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dari Bapak/Ibu, Saudara-
saudara sekalian yang telah banyak membantu baik dalam penulisan proposal
penelitian ini. Dalam proposal penelitian ini penulis menyadari bahwa penulisan
ini belum sempurna, baik secara penulisan, pembahasan, maupun sistematika
penulisannya. Maka dari itu kritik serta saran sangat dibutuhkan demi perbaikan
dalam proposal penelitian ini.
Bandung, 15 Febuari 2024
Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi
buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai (World
Health Organization,2015). Faktor penyebab stunting dapat dikelompokan
menjadi penyebab langsung dan tidak langsung. Praktik pemberian kolostrum dan
ASI eksklusif, pola konsumsi anak, dan penyakit infeksi yang diderita anak
menjadi faktor penyebab langsung yang mempengaruhi status gizi anak dan bisa
berdampak pada stunting. Sedangkan penyebab tidak langsungnya adalah akses
dan ketersediaan bahan makanan serta sanitasi dan kesehatan lingkungan
(Rosha .dalam Ruswati, 2021 :34).
Menurut Survei Status Gizi Indonesia (Bayu .dalam Allya
Tsamarah,2023 :255) ,tingkat stunting di Indonesia masih tinggi, dengan 30,8%
pada tahun 2018 dan turun menjadi 24,4% pada tahun 2021. World Health
Organization (WHO) menyatakan bahwa jika proporsi masih lebih dari 20%,
stunting akan dianggap sebagai masalah kesehatan kronis. Pemerintah tidak
menganggap penurunan hasil data sebagai hal yang biasa karena stunting bisa
terjadi secara berkelanjutan. Berdasarkan Undang - Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan menjelaskan bahwa kesehatan
merupakan hak asasi manusia dan diwujudkan sebagai cita – cita bangsa
Indonesia. Untuk itu Pemerintah berupaya meminimalisir kasus stunting dengan
kerja sama Kementerian atau Lembaga – Lembaga tertentu.
Peran ibu sangat penting, terutama dalam memberikan nutrisi pada anak.
Kesadaran yang baik terhadap pola asuh orang tua dapat membentuk dasar yang
kuat untuk kesehatan dan pemberian makanan yang bergizi pada balita. Jika
orang tua memiliki kesadaran yang memadai maka akan menciptakan pola asuh
yang positif. Sebaliknya, kesadaran yang kurang baik pada orang tua dapat
berdampak negatif pada balita, terutama terkait risiko stunting akibat pola asuh
yang kurang optimal. Untuk mencegah stunting pada balita, langkah-langkah
seperti pemberian ASI eksklusif hingga usia enam bulan, pemberian MPASI
hingga dua tahun, imunisasi lengkap, pemberian vitamin A, pemantauan
pertumbuhan balita,perlu untuk ditinggatkan kembali sebagai pencegahan
terhadap anak stunting.
Anak balita adalah anak yang telah meninjak usia di atas satu tahun atau
lebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun (Muaris,2006).
Balita merupakan masa pertumbuhan tumbuh dan otak yang sangat pesat dalam
pencapaian keoptimalan fungsinya,pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi
serta menentukan perkembangan kemampuan barbahasa kreatifitas,kesadaran
sosial, emosional dan intelegensia (Supartini,2004 : 6)
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ika Rahmawati pada tahun 2021 dengan judul
penelitian “Pengasuhan Terhadap Anak Oleh Orang Tua yang melakukan
Pernikahan Dini Di Desa Batur Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara”
Jurnal Sosial Universitas Soedirman.
9
pernikahan dini sering melibatkan orang tua dari pihak yang melakukan
pernikahan
10
10
dini, dan proses ini juga mempengaruhi tumbuh kembang anak serta
adaptasi mereka terhadap lingkungan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Raina Larasati pada tahun 2020 dengan judul
penelitian “Pengasuhan Anak di Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 1 Tebet
Jakarta Selatan” Skripsi Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Melki Rafian pada tahun 2023 dengan judul
penelitian “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dari Keluarga Kurang Mampu
Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita di Kabupaten Deli Serbang”
Tujuan Penelitan ini mengetahui pengaruh pola asuh orang tua kurang
mampu dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Karang Anyar
Kabupaten Deli Serdang tahun 2022. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan
desain studi case control. Populasi adalah seluruh pasien stunting dan pasien tidak
11
untuk mengadakan kontrol secara intensif antara orangtua dan anak karena
orangtua secara otomatis berkurang perhatiannya pada setiap anak.
1. Kurang gizi: kurang gizi dari mulai remaja bisa menyebabkan putaran
kurang gizi saat hamil, menyusui sehingga dapat menyebabkan stunting
2. Kurang imunisasi: tidak imunisasi akan menyebabkan anak mudah sakit
sehingga menyebabkan stunting
3. Tidak cuci tangan dengan air mengalir dan pakai sabun: apabila tangan
kotor maka kuman mudah masuk ke dalam tubuh sehingga anak mudah
sakit dan dapat menyebabkan stunting.
4. Tidak BAB/BAK di jamban sehat: buang air besar sembarangan menjadi
sumber penularan penyakit, karena lingkungan tidak sehat sehingga anak
mudah sakit dan menyebabkan stunting.
5. Tidak melakukan stimulasi atau rangsangan terhadap anak: anak yang
tidak mendapatkan stimulasi atau rangsangan akan menghambat
19
1) Postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa (lebih pendek dibandingkan
pada umumnya);
2) Meningkatnya risiko obesitas dan penyakit lainnya;
3) Menurunnya kesehatan reproduksi;
4) Kapasitas belajar dan performa yang kurang optimal saat masa sekolah;
dan
5) Produktivitas dan kapasitas kerja yang tidak optimal
dekat, usia ibu yang masih muda, dan kekurangan asupan nutrisi saat
kehamilan. Kondisi tambahan yang memperberat keadaan ibu hamil meliputi
usia terlalu muda (di bawah 20 tahun), usia terlalu tua, frekuensi kelahiran yang
tinggi, dan jarak kelahiran yang terlalu dekat. Ibu hamil yang masih muda (di
bawah 20 tahun) memiliki risiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah
(BBLR).
2.5. Tinjauan tentang Keluarga
Tinjauan tentang keluarga meliputi pengertian keluarga, bentuk- bentuk
keluarga dan peran keluarga.
1) Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah,
ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
2) Keluarga Besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah anggota
keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakeknenek,paman-
bibi).
1) Traditional Nuclear Keluarga inti (ayah,ibu dan anak) tinggal dalam satu
rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu
atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
2) Reconstituted Nuclear Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan
kembali suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan
anakanaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
perkawinan baru.
3) Niddle Age/Aging Couple Suami sebagai pencari uang, istri di rumah/kedua-
duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena
sekolah/perkawinan/meniti karier.
4) Dyadic Nuclear Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak
yang keduanya atau salah satu bekerja di luar rumah.
5) Single Parent Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian
pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah atau di luar rumah.
6) Dual Carrier, Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak
7) Commuter Married, Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal
berpisah pada jarak tertentu. Keduanya saling mencari waktu-waktu tertentu.
8) Single Adult, Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
keinginan untuk kawin
9) Three Generation, yaitu tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
10) Institusional, yaitu anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu
panti-panti
Seorang pekerja sosial dengan anak dan keluarga harus tetap melindungi
hak dan menyampaikan keinginan dari anak dan keluarganya. Pekerja sosial harus
berusaha keras untuk membentuk dan menjaga kepercayaan dari anak dan
keluarganya. Selain itu, harus menjaga hak kebebasan dari anak dan keluarga
selama melindungi mereka dari bahaya, selalu menyadari untuk mengutamakan
24
ketertarikan anak. Pekerja sosial harus menghargai hak klien dan keluarga selama
mencari tahu dan meyakinkan bahwa perilaku mereka tidak membahayakan
mereka atau orang lain. Pekerja sosial juga harus selalu memperbaiki pengetahuan
juga keterampilan dalam melakukan proses pertolongan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif. Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk mendeskripsikan dan
merepresentasikan proses mengenai pengasuhan anak stunting oleh keluarga Di
Kelurahan Pelabuhanratu Kecamatan Pelabuhanratu Menurut (Bambang
Rustanto,2008 : 12)
1. Pengasuhan dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh dari aspek
perawatan, pemeliharaan, bimbingan, dan pendidikan.
2. Keluarga sebagai responden yang di maksud dalam penelitian ini adalah Ibu
dan ayah yang memiliki anak stunting usia 0 hingga 5 tahun.
3. Anak yang di maksud dalam penelitian ini adalah anak yang terindikasi
stunting yang berusia 0-5 tahun yang sudah ditetapkan oleh ahli Puskesmas
Kecamatan Pelabuhanratu.
24
3.5.2 Observasi
Observasi partisipatif berarti peneliti akan terlibat secara langsung dalam
aktivitas atau kegiataan yang dapat menunjang atau memperkuat data-data yang
diperlukan peneliti. Teknik observasi partisipatif ini digunakan agar peneliti dapat
mengamati secara langsung mengenai pengasuhan yang diberikan oleh keluarga
yang memiliki anak stunting Di Kelurahan Pelabuhanratu Kecamatan
Pelabuhanratu.
3.5.3 Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu baik dalam
bentuk tulisan, gambar, maupun karya-karya monumental. Studi dokumen
27
juga melibatkan pihak lain yang terikat (Thomas dalam Bambang Rusanto,2015)
Teknik triangulasi terbagi kedalam tiga macam yaitu:
1. Triangulasi sumber data yang diperoleh dari orang tua yang memiliki anak
stunting, kader posyandu dan petugas puskesmas dengan membandingkan dan
mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
orang yang berbeda.
2. Triangulasi teknik membandingkan data yang telah diperoleh dengan isi
suatu dokumen yang berkaitan baik diperoleh melalui studi dokumentasi
maupun observasi, wawancara.
3. Triangulasi waktu dilakukan dengan cara mengecek kembali data dengan
menanyakan kembali pertanyaan yang sama di lain waktu dan situasi yang
berbeda.
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi,
wawancara mendalam, dan dokumentasi, atau gabungan ketiganya (triangulasi)
yang diperoleh dari informan dan pihak lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
2. Reduksi Data
29
3. Penyajian Data
Setelah data direduksi, langkah selanjutnya peneliti akan menyajikan data
kedalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat narasi.
Studi
1 Literatur/survey
Pendahuluan
30
2 Pengajuan Judul
Bimbingan dan
3 Penyusunan
Proposal
Seminar
4
Proposal
Bimbingan
5
Instrumen
Pengumpulan
6
Data
Pengolahan
7
Data
Bimbingan
8 Penulisan Bab I
s/d VI
9 Ujian Skripsi
Pengsahan
10
Skripsi
Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu mulai dari bulan Februari 2024
sampai bulan Juli 2024, dan penelitian ini dilakukan melalui 3 tahapan yaitu:
Tahap III : Tahap Akhir ,mencakup ujian sidang skripsi dan mempublikasi
hasil penelitian melalui jurnal hasil penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Suparmi,sri rahayu,rafika Pola asuh orang tua dengan kejadian stunting pada
balita (2023) penerbit :Pustaka Rumah Cinta. Hal 1
Meri Neherta,deswita,reky marlani,. (2023) faktor-faktor penyebab stunting pada
anak. CV Adanu Abimata. Hal 5-6
Flaviani angela,ev,. (2023). Pengaruh pola asuh orang tua terhadap kejadian anak
stunting pada usia 1-3. Hal 403
Fredericksen Victoranto Amseke. (2023). Pola asuh orang tua, temperamen dan
perkembangan sosial emosional anak usia dini .Cetakan Febuari. Hal 55
Rustanto Bambang. (2015). Penelitian kuantitatif pekerja sosial. PT Remaja
Rosdakarya. Hal 12-73
Setiadi,Dkk.2008. Konsep dan proses keperawatan keluarga / Setiadi. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
PT Alfabeta
Kurniasari, Alit. (2009). Pengasuhan dan Perlindungan Bagi Anak. Jakarta
Timur:P3KS Press
Lefaan, V.B.B & Suryana. (2018). Tinjauan Psikologi Hukum dalam
Perlindungan
Anak. Deepublish
Nancy boyd webb. (2009). Praktek pekerjaan sosial dengan anak. Penerjemah:
Edi
Suharto Jakarta: Pustaka Societa
Mulyono, Sigit. (2009).Empati penalaran moral dan pola asuh.Gala Ilmu Semesta.
Hal 131.
Jurnal
Allya. Kusbadrijo, Anggaeny,. 2023. Collaborative governance pada penerapan
perwali no 79 tahun 2023 tentang pencegahan penurunan stunting di Kota
Surabaya. Jurnal Penelitian Administrasi Publik. 3(4): 255.
30
Ruswati., 2021. Resiko Penyebab Stunting Pada Anak. Jurnal Pengabdian
Kesehatan Masyarakat. 1(2): 34.
Dewanggi, M., Hastuti, D., & Hernawati, N. 2012. Pengasuhan orang tua dan
kemandirian anak usia 3-5 tahun berdasarkan gender di Kampung Adat
Urug. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 5(1), 19-28.
Rafian Melki,Nababan Donald, Evi Siska,Martina..2023.Pengaruh pola asuh
orang tua dari keluarga kurang mampu terhadap kejadian stunting pada
balita di kabupaten beli serbang.Jurnal Review Pendidikan dan
Pengajaran,6(4),pp.282.
Larasati, Raina. 2020. Pengasuhan Anak di Panti Sosial Bina Remaja Taruna
Jaya 1 Tebet Jakarta Selatan. Skripsi: Politeknik Kesejahteraan Sosial
Bandung.
Rahmawati, Ika.Pengasuhan Terhadap Anak Oleh Orang Tua Yang Melakukan
Pernikahan Dini Di Desa Batur Kecamatan Batur Kabupaten
Banjarnegara. Jurnal Sosial Soedirman, [S.l.], v. 5, n. 1, p. 61-73, june
2021.
Dewanggi, M., Hastuti, D., & Hernawati, N. 2012. Pengasuhan orang tua dan
kemandirian anak usia 3-5 tahun berdasarkan gender di Kampung Adat
Urug. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 5(1), 19-28.
Wahyuni D, Fitrayuna, R., 2020. Pengaruh sosial ekonomi dengan kejadian
stunting pada balita di desa kualu tambang kampar. PREPOTIF: Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 4(1), pp.20-26.
Guna, M.S.R., Soesilo, T.D. and Windrawanto, Y., 2019. Pengaruh pola asuh
orang tua terhadap kemampuan pengambilan keputusan mahasiswa pria
etnis sumba di salatiga. Jurnal Psikologi Konseling, 14(1)
Kementerian Kesehatan
SSGI. (2023). Hasil Survei Status Gizi Indonesia. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Retreived February 9, 2024 from
https://promkes.kemkes.go.id/materi-hasil-survei-status-gizi-indonesia-
ssgi- 2022
Pusdatin Kemenkes, R.I., 2016. Situasi balita pendek. Jakarta: Pusat data dan
Informasi Kementerian Kesehatan R.
Kementerian Sosial. 2021. Modul pencegahan dan penanganan stunting bagi
SDM Kesos. Jakarta
31
32