Anda di halaman 1dari 23

Seminar Kasus 

Asuhan Keperawatan Pada An.A Dengan Anemia Aplastik Di Ruang Kronik Irna
Kebidanan Dan Anak Rsup Dr. M. Djamil Padang
Tahun 2023

Disusun oleh:
Ayu Melani Putri
Elsa Eka Putri
Melsyha Melenia
Widiati Mawadah
Ghelsi Anggra Monita
Rahmadhoni
KONSEP ANEMIA APLASTIK
Anemia Aplastik
Anemia aplastik adalah suatu kelainan yang ditandai oleh pansitopenia pada darah tepi
dan penurunan selularitas sumsum tulang. Anemia aplastik merupakan keadaan yang
disebabkan berkurangnya sel darah dalam tepi, akibat terhentinya pembentukan sel
hemopoetik dalam sum-sum tulang (Ani, 2019).
Anemia aplastik merupakan salah satu jenis anemia yang ditandai dengan adanya
pansitopenia (defisit sel darah pada jaringan tubuh). Istilah-istilah lain dari anemia aplastik
yang sering digunakan antara lain anemia hipoplastik, anemia refrakter, hipositemia
progresif, anemia aregeneratif, aleukia hemoragika, panmielofisis dan anemia paralitik
toksik.
I. Pengkajian
A. IDENTITAS DATA
Nama Anak : An.A
BB/TB : 13 kg / 104 cm
TTL/ Usia : 16 – 02 – 2017 (5 tahun 11 bulan)
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Anak : TK
Anak ke : 2 dari 2 bersaudara
Nama Ibu : Ny.Y
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMP
Alamat : Lubuk Pinang, Muko – Muko, Bengkulu
Tanggal masuk : 09 Januari 2023
Tanggal pengkajian : 09 Januari 2023
Diagnosis Medis : Anemia Aplastik + Susp Leukemia
B. KELUHAN UTAMA
(Alasan Masuk RS) :
An.A masuk ke RSUP Dr. M. Djamil Padang pada 9 Januari 2023 melalui IGD dengan keluhan gusi berdarah saat
menggosok gigi yang bertambah parah sejak 2 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit.
C. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
1. Prenatal :
Ny.Y mengatakan selama kehamilan An.A, Ny.Y rutin memeriksakan kehamilan ke bidan sebanyak kurang lebih 6
kali. Ny.Y juga mengatakan selama kehamilan tidak pernah sakit dan rutin meminum tablet tambah darah dengan riwayat
gestasi G0P2A0H2. Ny.Y mengatakan usia kehamian cukup bulan dengan 36 minggu dan mengalami kenaikan berat badan
selama hamil sebanyak 11 kg dengan golongan darah Ny.Y : O.

2. Intranatal :
An.A lahir di rumah bersalin dengan persalinan normal yang berlangsung dalam waktu kurang lebih 1 jam yang
ditolong oleh bidan. Ny.Y juga mengatakan tidak ada komplikasi pada saat anak lahir dengan cairan ketuban yang keluar
berwarna jernih dan adanya mekonium setelah bayi lahir.
3. Postnatal :
An.A merupakan anak keenam dari pasangan Tn.B dan Ny.Y dengan BBL 2.5 kg dan PBL 48 cm. Ny.Y mengatakan
saat lahir An.A tidak memiliki penyakit, tidak ada masalah saat menyusui, dan usaha napas tanpa bantuan.
D. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
Keluarga mengatakan alasan masuk Rumah Sakit saat ini adalah karena An.A demam tinggi 5
hari yang lalu, dan gusi anak berdarah semenjak 1 hari yang lalu. Ny.Y mengatakan An.A masih
mengalami demam yang hilang timbul, tidak menggigil, dan tidak berkeringat banyak. An.A
mengatakan gusi berdarah sudah tidak ada. An.A juga mengatakan tidak ada keluhan pada BAB
dan BAK. An.A juga mengatakan tidak ada terasa mual, muntah, sakit kepala, batuk, dan sesak
napas.
E. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Ny.Y mengatakan An.A pernah tidak pernah menderita penyakit lain sebelumnya. Selain itu,
Ny.Y juga mengatakan An.A hanya menderita demam, pilek, dan batuk, namun sakit tersebut
akan hilang ketika Ny.Y memberikan obat yang dibeli di apotek.
F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Ny.Y mengatakan tidak ada anggota keluarga lain yang memiliki penyakit yang sama dengan
An.A, seperti anemia. Ny.Y juga mengatakan ada anggota keluarga yang memiliki riwayat
penyakit DM, yaitu kakak dari Ny.Y. Ny.Y juga mengatakan tidak ada juga anggota keluarga
yang memiliki riwayat penyakit menular, seperti TBC.
G. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
1. Kemandirian dan bergaul :
Ny.Y mengatakan An.A sudah mampu mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan
perawatan diri, seperti mandi, makan, dan lainnya. Ny.Y juga mengatakan An.A juga sudah
mampu bergaul dan bersosialisasi dengan baik terhadap teman-temannya.
2. Motorik Kasar :
Ny.Y mengatakan An.A sudah mampu melakukan aktivitas sehari-harinya, seperti berdiri,
berjalan, berlari, dan lainnya, namun aktivitas tersebut tidak dapat dilakukan terlalu lama,
karena An.A akan kelelahan.
3. Motorik Halus :
Ny.Y mengatakan An.A sudah mampu mengenali dan membedakan hal yang baik dan
buruk terhadap dirinya, serta mampu mengenali dan menunjukkan minat dan bakat yang
dimilikinya.
4. Kognitif dan Bahasa :
Ny.Y mengatakan An.A sudah mampu menyampaikan keinginannya.
H. RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh klien : Orang tua An.A, yaitu Tn.S dan Ny.Y.
2. Hubungan dengan anggota keluarga : Ny.Y mengatakan An.A memiliki hubungan dan
kedekatan yang baik dengan anggota keluarga lainnya.
3. Hubungan dengan teman sebaya : Ny.Y mengatakan An.A juga memiliki hubungan yang
baik dengan teman sebayanya.
4. Pembawaan secara umum : Ny.Y mengatakan pembawaan An.A secara umum masih
aktif dan ceria.
5. Lingkungan rumah : Ny.Y mengatakan mereka tinggal di komplek perumahan Lubuk
Pinang, Muko-Muko, Bengkulu dengan tipe rumah semi permanen, pencahayaan dan
sirkulasi yang baik, sumber air PAM, toilet di dalam rumah, perkarangan sempit, dan
pembuangan sampah di luar perkarangan rumah.
I. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Sedang dan tampak lemah
Tingkat kesadaran : composmentis
GCS : E4V5M6
TB/ BB (cm) : 104 cm dan 13 kg
TD : 95/56 mmHg
Nadi : 95 x/i
RR : 20 x/i
Suhu : 37,5 (_^o)C
PEMERIKSAAN HAND TO TOE
Kepala
Lingkar kepala : 36 cm
Rambut :
Kebersihan : Bersih, tidak ada lesi
Warna : Hitam
Tekstur : Halus dan lurus
Distribusi rambut : Merata
Kuat/mudah tercabut : Kuat dan tidak mudah rontok
2. Mata :
6. Leher
Simetris : Tampak simetris
Kelenjer Getah Bening : Tidak adanya pembesaran kelenjar getah bening
Sclera : Tidak ikterik
Kelenjer Tiroid : Tidak adanya pembesaran kelenjar tiroid
Konjungtiva : Anemis
JVP : Tidak adanya peningkatan JVP
Palpebra : Normal
7. Dada
Pupil : Ukuran : 3 mm / 3 mm
Inspeksi : Tampak simetris, tidak ada lesi
Bentuk : Isokor
Palpasi : Tidak adanya nyeri tekan
Reaksi Cahaya : Mengecil (+/+)
8. Jantung
3. Telinga :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Simetris : Tampak simetris
Palpasi : Ictus cordis teraba 1 jari di LMCS RIC V
Serumen : Tidak ada serumen
Perkusi : Pekak
Pendengaran : Tidak ada gangguan pendengaran
Auskultasi : S1 dan S2 reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan
4. Hidung :
9. Paru-paru
Septum simetris : Tampak simetris
Inspeksi : Tampak simetris, tidak adanya retraksi dinding dada
Sekret : Tidak ada sekret
Palpasi : Vokal premitus getaran sama kanan = kiri
Polip : Tidak ada polip
Perkusi : Sonor
Perdarahan : Tidak ada perdarahan
Auskultasi : Vesikuler, tidak ada bunyi napas tambahan
5. Mulut :
10..Abdomen
Kebersihan : Bersih
Inspeksi : Tampak simetris dan tidak membuncit
Membran mukosa bibir : Tampak kering dan pucat
Palpasi : Supel dan tidak ada nyeri tekan
Lidah : Tidak adanya sariawan
Perkusi : Thympani
Gigi : Berwarna putih kekuningan
Auskultasi : Bising usus normal sebanyak 20x/menit
Gusi : Tidak adanya perdarahan
11. Ekstremitas :
K.PEMERIKSAAN PSIKOSOSIAL
Akral teraba hangat
Ny.Y mengatakan status mental An.A sehat dan tidak mengalami stres serta ansietas. Ny.Y
CRT < 2 detik
juga mengatakan An.A memiliki hubungan dan dukungan yang baik dari keluarga dan teman-
Kekuatan dan tonus otot : 5555 5555
temannya.
5555 5555
L. PEMERIKSAAN CAIRAN
12. Genitalia : Tidak ada kelainan, bersih, tidak ada lesi.
Kebiasaan defekasi :
13. Kulit : Frekuensi : 1x/Hari
Warna : Sawo matang Konsistensi : Lembek berbentuk

Tugor : Cubit perut kembali cepat Warna : Kuning kecoklatan


Banyaknya : 100 cc/hari
Integritas : Baik
Alat bantu : Tidak menggunakan pampers Kebiasaan berkemih :
Elastisitas : Baik
Frekuensi : 4 - 5 x/hari
Warna : Kuning keputihan
J.PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN Konsistensi : Cair

STATUS GIZI DENGAN MENGGUNAKAN CDC Banyaknya : 2500 cc/hari


Alat bantu : Tidak menggunakan kateter
BB : 13 kg, TB : 104 cm, IMT : 12, 01 kg/m2
1) BB/U : 13/20 x 100 = 65 (interpretasi : kurang)
M. PEMERIKSAAN SPIRITUAL
2) TB/U : 104/113 X 100 = 92 (interpretasi : normal)
Ny.Y mengatakan bahwa An.A sudah mampu membaca doa – doa pendek seperti doa sebelum
3) BB/TB : 13/17 x 100 = 76,4 (interpretasi : normal)
makan, sebelum tidur dan sebagainya.
4) IMT/U: 12,01/5 x 100 = 24,2 (interpretasi : kurang)
N. KEBUTUHAN DASAR SEHARI-HARI

No Jenis Kebutuhan Di Rumah / Sebelum Sakit Di Rumah Sakit

1 Makan dan minum 1 posi ¼ porsi


 

2 Tidur Tenang dan tidak mengalami kesulitan tidur Tenang dan tidak mengalami kesulitan tidur

3 Mandi Sebanyak 2x/hari Sebanyak 1x/hari

4 Eliminasi BAB : 1x/hari, lembek berbentuk, dan kuning kecoklatan BAB : 1x/hari, lembek berbentuk, dan kuning kecoklatan
BAK : 5-6x/hari, cair, kuning keputihan BAK : 4 - 5x/hari, cair, kuning

5 Bermain An.A aktif dan sering bermain bersama teman-temannya An.A masih bisa duduk namun lemah untuk berjalan
O. PEMERIKSAAN PENUNJANG
No. Pemeriksaan Nilai Normal Keterangan

1    
12.0 – 15.0 Menurun (↓)
4.5 – 13.5 Menurun (↓)
Pemeriksaan Hematologi (9/1/2023)
35.0 – 49.0 Menurun (↓)
a. Hemoglobin : 5.6 g/dL
b. Leukosit : 1.74 10^3/mm^3 150 – 450 Menurun (↓)
c. Hematokrit : 16 %
4.00 – 5.20 Menurun (↓)
d. Trombosit : 19 10^3/mm^3
e. Eritrosit : 1.89 10^6/UL 0.5 – 1.5 Normal
f. Retikulosit : 2.59 %
80.0 – 94.0 Normal
g. MCV : 85 fL
h. MCH : 30 pg 26.0 – 32.0 Normal
i. MCHC : 35 %
32.0 – 36.0 Normal
j. RDW-CV : 14.5 %
k. Basofil : 0 11.5 – 14.5 Normal
l. Eosinofil : 0 %
0–2 Normal
m. Netrofil batang : 0 %
n. Netrofil segmen : 5% 1–4 Menurun (↓)
o. Limfosit : 82 %
0.0 – 5.0 Normal
p. Monosit : 2 %
23.0 – 53.0 Menurun (↓)
23 – 53 Meningkat (↑)
2 – 11 Normal
2 Pemeriksaan Kimia Klinik (9/1/2023)    
a. Total protein : 7.7 g/dl
6.6 – 8.7 Normal
b. Albumin : 4.6 g/dl
c. Globulin : 3.1 g/dl 3.8 – 5.0 Normal
d. Ureum darah : 19 mg/dL
1.3 – 2.7 Meningkat (↑)
e. Kreatinin darah : 0.5 mg/dL
10.0 – 50.0 Normal
0.3 – 0.6 Normal
 
P. ANALISA DATA
No. Data Subjektif dan Objektif Penyebab Masalah Keperawatan

1. Data Subjektif : Penurunuan Perfusi perifer tidak efektif


 Ny.Y mengatakan An.A badannya masih lemah. konsentrasi Hb

 Ny.Y mengatakan tangan An.A tampak pucat


Data Objektif :
 Badan tampak lemah
 Bibir pucat, warna kulit pucat, konjungtiva anemis
 Hb : 5.6 g/dl
 TD : 95/56 MmHg
 N : 95/menit
 Suhu : 37,5 C

2 Data Subjektif : Peningkatan suhu Hipertermi


 Keluarga mengatakan anak nya lemah, dan tidak bersemangat, pulang dari kamar mandi terasa pusing tubuh

 An. Mengalami demam hilang timbul


Data Objektif :
 S : 37,5 oC
 Klien tampak lemah
 Kulit terasa hangat
 Leukosit : 1.74
3 Data Subjektif : Faktor biologis Defisit nutrisi
 Ny. Y mengatakan tidak ada masalah dalam makan.
Data Objektif :
 BB : 13 kg
 TB : 104 cm
 IMT : 12,01
 Gizi kurang
 
II. Diagnosa Keperawatan
1. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin ditandai dengan warna
kulit pucat, bibir pucat, dan konjungtiva anemis.
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien di tandai dengan indeks massa
tubuh kurang, gizi kurang.
III. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan

1 Perfusi perifer tidak efektif Setelah dilakukan intervensi Menajemen sensori perifer
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam, maka Tindakan
penurunan konsentrasi diharapkan perfusi perifer meningkat, Observasi
hemoglobin ditandai dengan dengan kriteria hasil : 1. Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, edema, pengisapan kapiler, warna,
warna kulit pucat, bibir 1. Warna kulit pucat menurun suhu, ankle-brachial index)
pucat, dan konjungtiva 2. Kelemahan otot menurun 2. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstrimitas
anemis. 3. Akral membaik Terapeutik
3. Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi
4. Lakukan pencegahan infeksi
5. Lakukan perawatan kaki dan kuku
6. Lakukan hidrasi
Edukasi
7. Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (mis. Rendah lemak jenuh,
minyak ikan omega 3)
8. Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis. Rasa sakit
yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya Rasa)
2 Hipertermi Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen Hipertermia (I.15506), Tindakan
berhubungan dengan selama 3 x 24 jam diharapkan Observasi
proses penyakit (mis. termoregulasi membaik dengan kriteria  Identifikasi penyebab hipotermia (mis. Dehidrasi, terpapar lingkungan panas, penggunaan
Infeksi, kanker) hasil, inkubator)
ditandai dengan kulit  Pucat menurun  Monitor suhu tubuh
terasa hangat, demam.  Suhu tubuh membaik  Monitor kadar elektrolit
 Suhu kulit membaik  Monitor haluaran urine
 Kadar glukosa tubuh membaik  Monitor komplikasi akibat hipertermia
Terapeutik
 Sediakan lingkungan yang dingin
 Longgarkan atau lepaskan pakaian
 Basahi dan kipas permukaan tubuh
 Berikan cairan oral
 Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis (keringat berlebih)
 Lakukan pendinginan eksternal (mis. Selimut hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher,
dada, abdomen, aksila)
 Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
 Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
 Anjurkan tirah baring
3 defisit nutrisi Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen Nutrisi (I.03119, Tindakan
  berhubungan dengan selama 3 x 24 jam diharapkan status nutrisi Observasi
ketidakmampuan membaik dengan kriteria hasil,  Identifikasi status nutrisi
mengabsorbsi nutrien di  Pengetahuan tentang pilihan makanan  Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
tandai dengan indeks yang sehat meningkat  Identifikasi makanan yang disukai
massa tubuh kurang, gizi  Pengetahuan tentang pilihan minuman  Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
kurang. yang sehat meningkat
 Monitor asupan makanan
 Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi
 Monitor berat badan
yang tepat meningkat
 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
 Berat badan membaik
Terapeutik
 Indeks masa tubuh (IMT) membaik
 Lakukan oral hygienis sebelum makan, jika perlu
 Frekuensi makan membaik
 Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida makanan)
 Membran Mukosa membaik
 Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
 Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
 Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
 Berikan suplemen makanan, jika perlu
Edukasi
 Anjurkan posisi duduk, jika mampu
 Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda
nyeri, antlemetik), jika perlu
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
IV. Catatan Perkembangan
No Hari/tgl Diagnosa Implementasi evaluasi
Keperawatan

1. Selasa, 10 Perfusi perifer tidak efektif  Memonitor sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, edema, S : Ny.Y mengatakan An.A badannya masih lemah
Januari 2023 pengisapan kapiler, warna, suhu, ankle-brachial index) O:
 Memonitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada  Tampak lemah
ekstrimitas  Warna kulit pucat
 Mengajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi  Bibir pucat dan kering
(mis. Rendah lemak jenuh, minyak ikan omega 3)  Konjungtiva anemis
 Menginformasikan tanda dan gejala darurat yang harus A : Masalah perfusi perifer tidak efektif belum teratasi
dilaporkan (mis. rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, P : Tindakan keperawatan dilanjutkan
luka tidak sembuh, hilangnya rasa)
2 Rabu, 11 Hipertermia  Mengidentifikasi penyebab hipotermia (mis. S : Ny.Y mengatakan An.A masih mengalami demam hilang timbul
Januari 2023 Dehidrasi, terpapar lingkungan panas, O:
penggunaan inkubator)  Konjungtiva anemis
 Memonitor suhu tubuh  Membran mukosa bibir tampak kering dan pucat
 Memonitor kadar elektrolit  Klien tampak lemah
 Memonitor haluaran urine  S : 38, 7oC
 Memonitor komplikasi akibat hipertermia A : Masalah hipertermia belum teratasi
P : Tindakan keperawatan dilanjutkan

3 Rabu, 11 Defisit nutrisi  Mengidentifikasi makanan yang disukai S:


Januari 2023  Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis  keluarga mengatakan An.A tidak mau makan
nutrien  keluarga mengatakan porsi makan tidak habis
 Memonitor asupan makanan O:
 Memonitor berat badan  pasien tampak lemah
 Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium  pasien tampak pucat
 BB : 13 kg
 TB : 104 cm
 IMT : 12,01
 Gizi kurang
A : Masalah risiko defisit nutrisi belum teratasi
P : Tindakan keperawatan dilanjutkan
THANKS YOU !!!

Anda mungkin juga menyukai