1. Identitas
Nama : Tn. A Suku Bangsa : Indonesia
Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : SMA
Umur : 18 th Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam Pgg jwb : Orangtua
Status : Belum kawin
Alamat : Sumenep
2. Keluhan Utama :
Nyeri luka bekas operasi
Genogram :
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
: Meninggal
: Pasien
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
Tanda-Tanda vital
TD : 120/76
Nadi: 80
RR: 20
Suhu: 36
Antropometri
TB: 166 Cm
BB SMRS: 55Kg
BB Stlh MRS: - Kg
4. B1 Pernafasan (Breath)
Bentuk Dada : Simetris normal Pergerakan : Normal
Otot bantu nafas tambahan : Tidak ada Jika ada, jelaskan: Tidak ada
Irama nafas : Reguler Kelainan : Tidak ada
Pola nafas : Reguler Taktil/ Vocal fremitus: Tidak terkaji
Suara nafas : Vesikuler Suara nafas tambahan: Tidak ada
Sesak nafas : Tidak ada Batuk : Tidak ada
Sputum : Tidak ada Warna:Tidak ada Ekskresi: Tidak ada
Sianosis : Tidak ada jika ada, lokasi: Tidak ada
Kemampuan akativitas: Normal
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
5. B2 Kardiovaskuler (Blood)
Ictus cordis : Tidak ada Irama jantung: Reguler
Nyeri dada : Tidak ada Bunyi jantung tambahan: Tidak ada
Bunyi jantung : S1 S2 tunggal Akral : HKM
By: Dedi Irawandi
6. B3 Persarafan (Brain)
GCS Eye : 4 Verbal : 5 Motorik: 6 Total: 15
Refleks Fisiologis
Biceps: Fleksi (Dapat menekuk tangan kanan dan kiri)
Triceps: Fleksi (Dapat meluruskan tangan kanan dan kiri)
Patella: Ekstensi (Terdapat kontraksi pada lutut px)
Refleks Patologis:
Kaku Kuduk : Tidak ada tahanan dan nyeri pada pergerakan kepala
Bruzinski I : Dapat menekukan kaki kanan dan kiri
Bruzinski II : Terdapat pergerakan aktif pada kedua kaki pasien dari paha sampai
sendi panggul
Kernig : Tidak ada tahanan dan nyeri pada pergerakan kaki
Nervus Kranial
NI : Dapat mencium bau
NII : Dapat melihat dengan baik
NIII : Pergerakan pupil simetris
NIV : Pergerakan pupil atas bawah, kanan kiri baik
NV : Dapat membuka mulut dan mengunyah
NVI : Pergerakan mata arah lateral kanan kiri baik
NVII : Dapat mengerutkan dahi dan alis
NVIII : Tidak dapat berjalan dengan normal
NIX : Dapat menelan
NX : Tidak ada regurgitasi ke hidung
NXI : Mampu menolehkan leher tanpa menggerakan bahu
NXII : Bicara normal, tidak ada nyeri telan
Nyeri Rektum : 5
P=Nyeri luka bekas operasi
Q=Pedih, seperti di tusuk tusuk
R= Rektum
S=5 (1-10)
T=Terus menerus
Paralisis : Dapat menggerakan seluruh bagian tubuhnya tanpa rasa tahanan dan rasa
nyeri
Penciuman
Bentuk Hidung : Simetris antara kanan dan kiri
Septum : Tidak ada
Polip : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada
By: Dedi Irawandi
Pendengaran
Telinga : Normal/Simetris Kelainan : Tidak ada
Kebersihan : Tidak ada serumen
Gangguan : Tidak ada Alat bantu : Tidak ada
Lidah
Kebersihan : Bersih uvula : Normal
Palatum : Normal kesulitan telan: Tidak ada
Afasia : Tidak ada
Masalah Keperawatan: Nyeri Akut
7. B4 Perkemihan (Blader)
Kebersihan : Penis bersih Ekskresi : Normal
Kandung Kemih : Normal Nyeri Tekan : Tidak ada
Eliminasi uri SMRS frek: Sering Jumlah : 7-8x/hari Warna: Kuning
8. B5 Pencernaan (Bowel)
Mulut : Lembab Membran mukosa: Lembab
Gigi/ gigi palsu: Tidak terdapat gigi berlubang Faring : Tidak ada masalah
Diit (makan&minum) SMRS: 3x sehari habis, 2000ml/hari
Hemoroid : Ada
Eliminasi alvi SMRS
Frekuensi: 1x/hari Warna: Kuning kecoklatan
Konsistensi: Lunak
Eliminasi alvi MRS
Frekuensi: Belum BAB Warna: -
Konsistensi: - Colostomi: Tidak ada
Kekuatan Otot: 5 5
5 5
10. Endokrin
Pembesaran KGB : Tidak ada
Hiperglikemia : Tidak ada
Hipoglikemia : Tidak ada
DM : Tidak ada
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
Berbelanja 1 4
Memasak 1 4
Pemeliharaan rumah 1 4
Berpindah 1 3
Keterangan
Skor 1: Mandiri
2: Alat bantu
3: Dibantu orang lain dan alat
4: Tergantung/ tdk mampu
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
13.Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Patologi Anatomi : Tidak ada
Tgl pemeriksaan : Tidak ada
Photo Thorax :
- Cor : Besar dan bentuk normal
- Pulmo : Infiltrat Perselubungan (-)
- Sinus phrenicocostalis kanan kiri tajam
- Diaphragma kanan kiri baik
- Tulang tulang baik
Kesimpulan : Cor dan pulmo baik
Ttd perawat
DO :
1. Pasien tampak meringis
2. Bersikap protektif (waspada,
posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Kesadaran Compos mentis
5. TTV :
- TD : 120/76 mmHg
-Nadi: 80x/menit
-RR: 20x/menit
-Suhu: 360C
2. DS :
Pasien mengeluh tidak nyaman Gejala penyakit Gangguan rasa
dengan lingkunganya nyaman
(SDKI, D.0076, hal.
DO : 166)
- Gelisah
- Tidak mampu rilex
DO :
- Pasien tampak sering
terjaga
- Pola tidur berubah
Prioritas Masalah
Tanggal
No Masalah Keperawatan Paraf
ditemukan teratasi
By: Dedi Irawandi
Nyeri Akut
1 (SDKI, D.0077, Hal. 172) 19/01/2022 AP
C. Intervensi Keperawatan
1.
Nyeri Akut b.d.Agen Setelah diberikan intervensi Intervensi Utama : Manajemen Nyeri
pencedera fisik (SDKI, selama 2x24 jam setiap (SIKI, I.08238, hal. 201)
D.0077, hal.172) pertemuan diharapkan tingkat Observasi :
nyeri menurun, dengan kriteria Identifikasi lokasi, karakteristik,
hasil durasi, frekuensi, kualitas,
Luaran Utama : Tingkat Nyeri intensitas nyeri
(SLKI, L.08066, hal. 145) Identifikasi skala nyeri
1. Keluhan nyeri menurun Terapeutik :
2. Meringis menurun Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi :
Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
By: Dedi Irawandi
Gangguan rasa nyaman Setelah diberikan intervensi Intervensi Utama : Manajemen Nyeri
2.
(SDKI, D.0074, hal. 166) selama 2x24 jam setiap (SIKI, I.08238, hal. 201)
pertemuan diharapkan status Observasi :
kenyamanan meningkat dengan Identifikasi lokasi, karakteristik,
kriteria hasil durasi, frekuensi, kualitas,
Luaran utama : Status intensitas nyeri
kenyamanan (SLKI, L.08064, Identifikasi skala nyeri
hal. 110) Terapeutik :
1. Keluhan tidak nyaman Kontrol lingkungan yang
menurun memperberat rasa nyeri
2. Gelisah menurun Fasilitasi istirahat dan tidur
3. Rilex meningkat Edukasi :
Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
By: Dedi Irawandi
Gangguan pola tidur (SDKI, Setelah diberikan intervensi Intervensi Utama : Dukungan tidur
3.
D.0055, hal. 124) selama 2x24 jam setiap (SIKI, I.05174, hal. 48)
pertemuan diharapkan pola tidur Observasi :
membaik dengan kriteria hasil Identifikasi factor pengganggu tidur
Luaran Utama : Pola tidur Terapeutik
(SLKI, L.05045, hal. 96) Fasilitasi menghilangkan strees
1. Keluhan sulit tidur sebelum tidur
menurun Tetapkan jadwal tidur rutin
2. Keluhan sering terjaga Edukasi :
menurun Jelaskan pentingnya tidur cukup
3. Pola tidur membaik selama sakit
Anjurkan menepati kebiasaan
waktu tidur
By: Dedi Irawandi
D. Implementasi Keperawatan
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
AP
Intervensi dilanjutkan
1,2,3 20/01/2022
Mencuci tangan sebelum dan sesudah Dx 1 : Nyeri Akut
AP
kontak dengan pasien dan lingkungan S:
pasien Pasien mengatakan luka bekas
08.00 Melakukan BHSP operasi masih terasa nyeri
08.15
Mengobservasi TTV O:
TD = 128/66 mmHg Pasien tampak meringis
N = 84x/menit Pasien tampak gelisah
0
S = 36.5 C 20/01/2022 - TD = 128/66 mmHg
RR = 20x/menit - N = 84x/menit
SpO2 = 98 % - S = 36.50C
Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, - RR = 20x/menit
08.30
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas - SpO2 = 98 %
14.00
nyeri dan skala nyeri A:
Mengganti cairan infus NaCl 0.9% AP Masalah belum teratasi AP
09.00
Mengontrol tetesan infus P:
09.15
Memfasilitasi istirahat dan tidur Intervensi dilanjutkan
09.30
Memposisikan semifowler
09.45
Mengkolaborasi pemberian inj cinam Dx 2 : Gangguan rasa nyaman
11.00
1.5gr/iv , inj ondancetron 4mg/iv, inj S:
By: Dedi Irawandi