FORMAT PENGKAJIAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS PASIEN
1. Nama Pasien : Tn. M
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Pendidikan : SMA
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : Petani
6. Status Perkawinan : Sudah Menikah
7. Suku : Melayu
8. Alamat : Aur Ringgit Tanjung Kemuning
No.Telp
9. Nama Penanggung Jawab : Ny.I
10. Alamat Penanggung Jawab : Tanjung Kemnunig
No.Telp
B. Riwayat Kesehatan Sekarang : Pada saat dikaji pasien mangatakan sesak napas, batuk,
lemah, dan merasa badan lelah
Riwayat Kesehatan Keluarga : Ada riwayat keluarga yang menderita penakit yang
sama.
Genogram
Ket : : Meninggal
: Perempuan
: Laki-Laki
: Pasien
b. Di Rumah Sakit
Makan 3x1 hari (bubur)
a. Di Rumah
2x 1 ehari (BAB) 3x1 hari(BAK), Pasien BAB dan BAK tanpa dibantu
b. Di Rumah Sakit
1x1 hari (BAB), 3x1 hari (BAK), Passien BAB dan BAK dibantu dengan
keluarga
b. Di Rumah Sakit
1x1 hari badan pasien hanya dilap saja
b. Di Rumah Sakit
Pasien hanya bedrest
b. Di Rumah Sakit
Pasien kurang (kurang lebih 3 jam)
2. Sosial Ekonomi
Pasien bekerja sehari hari sebagai peani
3. Spiritual
Pasien mengatakan die hanyabisa berdoa untuk kesembuhannya, pasien yakin bahwa
ia akan sembuh atas izin Allah
IV. PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
1. Keadaan Umum :Lemah
2. Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
3. Ekspresi : Datar
4. Penampilan : Baik
5. Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah : 127/97 mmHg Pulse : 130x/menit
Frekuensi Pernafasaan : 26x/menit Temperatur: 36° C
6. Pemeriksaan Fisik Head To Toe
A. Kepala
Inspeksi
Rambut
Jumlah :Sedikit
Dsitribusi :Merata
Tekstur :Halus
Kebersihan :Bersih
Palpasi
Kulit Kepala
Lesi : Tidak ada
Tlg. Tengkorak
Kontur : Keras
Ukuran : Normocephalus
Nyeri tekan : Tidak ada
Wajah
Inspeksi
Keseimbangan : Simetris kiri dan kanan
Ekspresi :datar
Kulit
Inspeksi
Lesi : Tidak ada lesi
Mata
Inspeksi
Kelompak Mata :Tidak ada pembengkakan
Konjungtiva :Ananemis
Sclera :Ikterik
Kedudukan Bola Mata :Simetris kiri dan kanan
Pergerakan Bola Mata :Normal(tidak ada kelainan)
Reaksi Pupil :Bereaksi dengancahaya
Alis Mata : Simetris kiri dankanan
Ketajaman Penglihatan :Mulai berkurang
Telinga
Inspeksi
Struktur Luar :Daun telinga bersih
Bagian Dalam :terlihat sediki serumen
Tes Pendengaran
- Weber :-
- Rinne :-
Hidung
Inspeksi
Struktur Luar :Simetris lubang kiri dan kanan
Apakah Pasien Bernafas
Dengan Cuping Hidung :Terlihat bernafas dengan cuping hidung
Sinus :Tidak ada kelainan
Struktur Dalam
- Warna :Merata dengan mata lainnya
- Konka : tidak ada
- Septum : Tidak ada deviasi septum
Mulut
Inspeksi
Bibir : Bibir simetris
Gigi : Ada beberapa gigi berlubang dan caries
Gusi : gusi berwarna kemerahan
Paring
- Warna : Merah muda
- Lesi :Tidak ada lesi
- Gerakan : Normal(tidak ada kelainan)
Tes Pengecapan :Tidak dilakukan
B. Leher
Inspeksi
Kesimetrisan :Simetris kiri dan kanan
Palpasi
KGB : Tidak ada pembengkakan
Tiroid : Tidak ada
Devisiasi Trakea : Tidak ada
Vena Jugularis :Terlihat vena jugularis
C. Dada dan Paru-paru
Inspeksi
Bentuk : Normochest
Ukuran :Normal(tidak ada masalah)
Retraksi Inspiratory :Terlihatt retraksi saat bernapas
Rate : 26x/menit
Irama : irreguler
Kedalaman : Pasien sering bernapas dalam
Palpasi
Fraktur Iga :Tidak ada masalah
Hematum : Tidak ada masalah
Ekspansi Thorak :Tidak ada masalah
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Ronchi
D. Jantung
Palpasi :Tidak ada kelainan
Auskultasi :Tidaka da bunyi tambahan
E. Payudara
Inspeksi
Ukuran & Simetris :Simetri kiri dan kanan
Kontur : elastis(kenyal)/tidak ada masalah
Kondisi Kulit : Merata dengan warna kondisi lainnya
Putting Susu :Tidak ada pembengkakan
Palpasi
Nodul :TIdak ada pembesaran
Lokasi :
Ukuran :
F. Abdomen
Inspeksi
Warna :Warna merata
Konsur :Kenyal elastis
Simetri :Simetris kiri dan kanan
Auskultasi
Bising Usus :Terdengar 18x/menit
Buits/ Desiran :
- Aorta :
- A. Renalis :
Perkusi
Batas Hepar :Tidak ada hepatomegali
Lambung :Hipertimpani
Limpa :
Kandung Kemih :
Palpasi
Setiap Kuadran :Tidak ada nyeri tekan lepas
Kandung Empedu :Tidak ada distensi
Hepar :Tidak ada nyeri tekan lepas
Limpa :Tidak ada pembesaran
Ginjal :Tidak ada nyeri tekan lepas
Kandung Kemih :Tidak ada distensi
G. Ektremitas
Inspeksi
Gaya Berjalan :Bedrest
Cara Berdiri :Bedrest
Penegakan Kaki :pasien bedrest
Kulit
Inspeksi
Warna :Merata
Ketebalan :Tipis
Bentuk :
Tekstur :Sedikit kering
Sudut antara kuku &
Kuku : Tidak ada clubbing finger
Palpasi
Kelembaban :Kulit sedikit kering
Suhu Kulit :36,3°c
Turgor :tidak elastis
Edema Piting : Tidak ada edema piting
Kuku
Palpasi
Kapiler Refill : Kembali lebih dari 3 detik
ROM
Jari Tangan :Aktif
Panggul :Pasif
Lutut :Aktif
Tumit :Aktif
Jari Kaki :Aktif
Tonus Otot & Kekuatan Otot Refleks
Biceps :Lemah
Triceps :Lemah
Brakhioradialis Radius :
Kuadriceps Femoris Patella :
Tendon Achilles :Lemah
Babinsky :Positif(+)
Punggung
Inspeksi
Postur ada Belakang :Vertebra normal (tidak ada kelainan)
Palpasi
Apakah ada Penyimpangan : Tidak ada
Perkusi Ginjal
I. Genetalia
Genetalia pria
Inspeksi
Distribusi Rambur Pubis : Merata
Struktur Luar (bentuk):
Warna :
Bau : Tidak ada bau menyengat
Secret : Tidak ada
Skrotum :Tidak ada pembengkakan, terdapat 2 scrotum
Testis :berbentukbulat lonjong
J. Anus
Inspeksi
Scar :
Kemerehan : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Jamur :Tidak ada
Bengkak :Tidak ada
Harapan-harapan Pasien
Pasien ingin kembali bisa beraktivitas seperti semula, dan ingin cepat pulang
2.
DO
-RR : 26x/menit
-terdapat pernafasan cuping hidung
-bunyi nafas ronchi
2 DS Kelemahan Intoleransi
Aktivitas
- Pasien mengeluh lelah
- Pasien mengatakan merasa sesak saat
beraktivitas
- Pasien mengatakan merasa lemah
-
DO
- Frekuensi jantung meningkat
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak sesak
TD : mmHg s :36°c
N : 130 x/menit spo2: 91%
RR: 26x/menit
3 DS Gejala Penyakit Gangguan
Pola Tidur
-Pasien mengatakan sulit tidur
-pasien mengatakan tidak puas tidur
-pasien mengatakan sering terjaga
-pasien mengatakan pola tidur berubah
DO
-pasien tampak lemas
-pasien tampak gelisah
-kantong mata pasien tampak menghitam
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NAMA PASIEN :tn.M UMUR : 71 tahun
RUANGAN : kemuning NO.REG : 859354
NO
. TANGGAL
DIAGNOSA KEPERAWATAN PARAF
MASALAH MUNCUL
2. 17-01-2023
Intoleransi Aktivitas b.d Kelemahan
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN /KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN
(SLKI) (SIKI)
Observasi : Observasi:
-Monitor pola nafas (kedalaman) -Memonitor pola nafas
Setelah dilakukan intervensi -Monitor bunyi nafas (ronkhi) - Memonitor bunyi nafas
keperawatan selama 3x24 jam Terapeutik : Terapeutik :
diharapkan pola nafas membaik - Posisikan semi fowler - Memberikan posisi semi fowler
dengan kriteria hasil : - Berikan minum hangat - Mmemberikan minum hangat
Pola nafas tidak efektif b.d
1. -dyspenea menurun - Berikan oksigen - Memberikan oksigen
hambatan upaya nafas
-pemanjangan fase ekspirasi menurn Edukasi : Edukasi :
- pernafasan cuping hidung menurun - Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan -Memperjelaskan tujuan dan
- bunyi ronchi menurun dilakukan prosedur yang akan dilakukan
-RR membaik - Ajarkan batuk efektif Kolaborasi :
Kolaborasi : - Memberikan Nebulizer (mis :
-Pemberian nebulizer (mis: pentolin) pentolin)
12
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN /KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN
(SLKI) (SIKI)
2. Setelah dilakukan intervensi Observasi : Observasi:
keperawatan selama 3x24 jam - Monitor tanda-tanda vital - Memonitor TTV
diharapkan gangguan toleransi - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang - Mengidentifikasi gangguan
meningkat dengan kriteria hasil : mengakibatkan kelelahan fungsi tubuh yang mengakibatkan
Intoleransi aktivitas b.d
kelemahan - Keluhan lemah menurun - Monitor poal dan jam tidur kelelahan
- Keluhan sesak menurun Terapeutik - Memonitor pola dan jam tidur
- Keluhan tidak nyaman menrun -Menciptakan ingkungan yang nyaman Terapeutik
-Lakukan latihan renang gerak pasif dan aktif - Menciptakan lingkungan yang
-Fasilitasi duduk di saming tempat tidur, jika nyaman
tidak dapat berpindah atau berjalan - Melakukan latihan rentang gerak
Edukasi aktif dan pasif
-Anjurkan tirah baring - Memfasilitasi duduk disamping
- Anjurkan melakukan aktifias secara tempat tidur, jika tidak dapat
13
bertahap
berpindah atau berjalan
Kolaborasi
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang ca
- Kolaborasi dengan ahli gizi
mreningkatkan asupan makanan
tentang cara meningkatkan asupan
makanan
14
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN /KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN
(SLKI) (SIKI)
3. Gangguan pola tidur b.d gejala Setelah dilakukan intervensi Dukungan Tidur Observasi:
penyakit keperawatan selama 3x24 jam Observasi : - Untuk mengetahui pola dan
diharapkan gangguan pola tidur - Identifikasi pola aktivitas dan tidur aktivitas tidur
membaik dengan kriteria hasil : - Identifikasi pengganggu pola tidur - Untuk mengetahui faktor
-Keluhan sulit tidur menurun Terapeutik : pengganggu pola tidur
- Keluhan sering terjaga menurun - Modifikasi lingkungan (pencahayaan, Terapeutik :
- Keluhan tidak puas tidur menurun kebisingan, suhu, matras, dan tempat tidur) - Untuk memberikan rasa nyaman
- Keluhan pola tidur membaik - Tetapkan jadwal tidur rutin pada pasien sehingga diharapakan
- Lakukan prosedur ntuk meningkatkan pola tidur membaik
kenyamanan (pengaturan posisi) Edukasi :
Edukasi : - Memberi tahu pentingnya tidur
- Jelaskan pentingnya tidur cukup selama cukup selama sakit
sakit - Untuk memberikan rasa nyaman.
15
16
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
PARAF DAN
NO TANGGAL/JAM NO. DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON HASIL
NAMA JELAS
17-01-2023 Pola nafas tidak efektif b.d - Memonitor pola nafas (kedalaman) S:
1. hambatan upaya nafas Pasien mengatakan
- Memonitor bunyi nafas (ronchi)
masih merasa sesak
- Memonitor TTV nafas
- Mengatur Posisi semi fowler
- memberikan minum hangat O:
- memberikan oksigen nasal kanul
TD :117/73 mmHg
4L/menit N : 102 x/m
RR :26 x/m
- Mengedukasikan batuk efektif
T :36,7°C
- Pemberian nebulizer -Bunyi nafas ronchi
A:
Pola nafas tidak efektif
b.d hambatan upaya
nafas
P:
Intervensi dilanjutkan
17
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
PARAF DAN
NO TANGGAL/JAM NO. DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON HASIL
NAMA JELAS
18-01-2023 Pola nafas tidak efektif b.d - Memonitor pola nafas (kedalaman) S:
2. hambatan upaya nafas Pasien mengatakan
- Memonitor bunyi nafas (ronchi)
masih merasa sesak
- Memonitor TTV nafas
- Mengatur Posisi semi fowler
- memberikan minum hangat O:
- memberikan oksigen nasal kanul
TD :123x/m
4L/menit N : 108 x/m
RR : 28 x/m
- Mengedukasikan batuk efektif
T : 36,4°C
- Pemberian nebulizer -Bunyi nafas ronchi
A:
Pola nafas tidak efektif
b.d hambatan upaya
nafas (masalah belum
teratasi )
18
P:
Intervensi dilanjutkan
19
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
PARAF DAN
NO TANGGAL/JAM NO. DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON HASIL
NAMA JELAS
- Mengidentifikasi gangguan sesak S:
3. 19-01-2023 Pola nafas tidak efektif b.d Keluarga mengatakan
nafas pada pasien dengan cara cek
hambatan upaya nafas pasien mengalami sesak
AGD (analisa gas darah ) nafas hebat
O:
- Memonitor peningkatan tekanan
TD : 125/90 mmHg
darah pasien RR : 32 x/m
N : 110 x/m
TD : 79/59 mmHg
T : 36,2°C
- Memberikan terapi oksigen NRM - Hasil AGD : PaCo2 (55
mmHg)
12L/menit
-Pasien terpasang
- memberikan terapi obat oksigen NRM
A:
norepeneprine 0,03 max/bb ke pasien
Pola nafas tidak efektif
via syringe pump b.d hambatan upaya
nafas (masalah belum
teratasi)
P:
Intervensi diberhentikan
Pasien di transfer ke
ruang ICU
20
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
PARAF DAN
NO TANGGAL/JAM NO. DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON HASIL
NAMA JELAS
Intoleransi Aktivitas b.d - Monitor tanda-tanda vital S : Pasien mengatakan
1. 17-01-2023 Kelemahan Merasa lemas
- Mengidentifikasi gangguan fungsi
tubuh yang mengakibatkan kelelahan O:
-Pasein tampak lemah
- Memonitor pola dan jam tidur
TD :117/73 mmHg
- Menciptakan lingkungan yang N : 102 x/m
RR :26 x/m
nyaman
T :36,7°C
-Lakukan latihan rentang gerak pasif Spo2 : 95%
-Pasien diberikan asupan
dan aktif
dengan ahli gizi
-Fasilitasi duduk di samping tempat A:
Intoleransi aktivitas b.d
tidur, jika tidak dapat berpindah atau
kelemahan (masalah
berjalan belum teratasi)
-Anjurkan tirah baring
P:
- Anjurkan melakukan aktifitas secara Intervensi dilanjutkan
bertahap
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
21
cara meningkatkan asupan makanan
22
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
PARAF DAN
NO TANGGAL/JAM NO. DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON HASIL
NAMA JELAS
Intoleransi Aktivitas b.d - Monitor tanda-tanda vital S :Pasien Mengatakan
2. 18-01-2023 Kelemahan masih merasa lelah
- Mengidentifikasi gangguan fungsi
tubuh yang mengakibatkan kelelahan O:
-Pasein tampak lemah
- Memonitor pola dan jam tidur
TD : 120/ 77 MM
-Menciptakan lingkungan yang N : 108 x/m
RR : 28 x/m
nyaman
T : 36,4°C
-Lakukan latihan rentang gerak pasif Spo2 : 92%
-Pasien masih diberikan
dan aktif
asupan makanan dengan
-Fasilitasi duduk di samping tempat ahli Gizi
tidur, jika tidak dapat berpindah atau
A:
berjalan Intoleransi aktivitas b.d
kelemahan (Masalah
-Anjurkan tirah baring
belum teratasi)
- Anjurkan melakukan aktifitas secara
P:
bertahap
Intervensi dilanjutkan
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
23
cara meningkatkan asupan makanan
24
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
PARAF DAN
NO TANGGAL/JAM NO. DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON HASIL
NAMA JELAS
19-01-2023 Intoleransi aktivitas b.d -Monitor tanda-tanda vital S :Keluarga Mengatakan
3. kelemahan kondisi pasien semakin
-Menciptakan lingkungan yang
lemah dan Sesak napas
nyaman hebat
O:
-Lakukan latihan rentang gerak pasif
Pasien Tampak semakin
dan aktif lemah
Pasien tampak sesak
-Anjurkan tirah baring
hebat
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang TD : 125/90 mmHg
RR : 32 x/m
cara meningkatkan asupan makanan
N : 110 x/m
T : 36,2°C
Spo2 : 88%
A:
Intoleransi aktivitas b.d
kelemahan (masalah
belum teratasi)
P:
Intervensi dihentikan
Pasien di transfer ke
ruang ICU
25
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
PARAF DAN
NO TANGGAL/JAM NO. DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON HASIL
NAMA JELAS
17-01-2023 Gangguan Pola tidur b.d - Identifikasi pola aktivitas dan tidur
S:
1. gejala penyakit Pasien Mengatakan sulit
- Identifikasi pengganggu pola tidur
tidur dan sering terjaga
- Modifikasi lingkungan (pencahayaan, ketika tidur
kebisingan, suhu, matras, dan tempat
O:
tidur) Pasien tampak gelisah
Dan lemah
- Tetapkan jadwal tidur rutin
Terdapat kantung mata
- Lakukan prosedur ntuk
A:
meningkatkan kenyamanan
Gangguan Pola tidur b.d
(pengaturan posisi) gejala penyakit (masalah
belum teratasi)
- Jelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit P:
Intervensi dilanjutkan
- Ajarkan relaksasi
26
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
PARAF DAN
NO TANGGAL/JAM NO. DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON HASIL
NAMA JELAS
Gangguan Pola tidur b.d - Identifikasi pola aktivitas dan tidur S:
2. 18-01-2023 gejala penyakit Pasien mengatakan sulit
- Identifikasi pengganggu pola tidur
dan sering terjaga
- Modifikasi lingkungan (pencahayaan,
O:
kebisingan, suhu, matras, dan tempat
Pasien masih tampak
tidur) gelisah dan lemah
Terdapat kantung mata
- Tetapkan jadwal tidur rutin
- Lakukan prosedur ntuk A:
Gangguan Pola tidur b.d
meningkatkan kenyamanan
gejala penyakit (masalah
(pengaturan posisi) belum teratasi)
- Jelaskan pentingnya tidur cukup
P:
selama sakit Intervensi dilanjutkan
- Ajarkan relaksasi
27
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
PARAF DAN
NO TANGGAL/JAM NO. DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON HASIL
NAMA JELAS
Gangguan Pola tidur b.d - Identifikasi pola aktivitas dan tidur
S:
3. 19-01-2023 gejala penyakit Keluarga pasien
- Identifikasi pengganggu pola tidur
mengatakan pasien
- Modifikasi lingkungan (pencahayaan, masih sulit tidur dan
sering terjaga
kebisingan, suhu, matras, dan tempat
tidur) O:
Pasien tampak gelisah
- Tetapkan jadwal tidur rutin
dan tampak lemah
- Lakukan prosedur ntuk Dan masih terdapat
kantung mata
meningkatkan kenyamanan
A:
(pengaturan posisi) Gangguan Pola tidur b.d
gejala penyakit (masalah
- Jelaskan pentingnya tidur cukup
belum teratasi)
selama sakit
P:
- Ajarkan relaksasi
Intervensi dihentikan
Pasien ditransfer ke
ruang ICU
28
ONTARIO MODIFIED STRATIFI – SYDNEY SKORING
Apakah pasien Ya /
disorientasi?(salah menyebutkan Tidak
waktu, tempat atau orang)
Apakah pasien mengalami agitas? Ya /
( ketakutan, gelisah, dan cemas) Tidak
A. Pengkajian
B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi
31
Dalam menyusun rencana tindakan keperawatan pada pasien berdasarkan
prioritas masalah yang ditemukan, tidak semua rencana tindakan pada teori dapat
ditegakkan pada tinjauan kasus disesuaikan dengan keluhan yang dirasakan
pasien saat pengkajian dilakukan. Untuk diagnosa pertama yaitu dilakukan
rencana tindakan dukungan mobilisasi, diagnosa kedua yaitu dilakukan rencana
tindakan manajemen energi
D. IMPLEMENTASI
E. Evaluasi
32
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan yang dilaksanakan pada Tn. M dengan gangguan
mobilisasi PPOK diruang Kemuning RSUD M. Yunus kota Bengkulu, dapat
disimpulkan :
1). Hasil pengkajian pada Tn. M dengan gangguan mobilisasi aktivitas sesuai dengan
pengkajian teoritis yang didapat dimana tanda dan gejala yang diungkapkan dan dilihat
menunjukkan Tn.M mengalami gangguan mobilisasi aktivitas.
2). Penerapan Intervensi keperawatan pada Tn. M sesuai dengan intervensi yang telah
disusun secara teoritis berdasarkan standar Intervensi keperawatan Indonesia adalah
Intervensi yang menyelesaikan masalah diagnosa keperawatan manajemen Kesehatan
yang disusun berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
3). Implementasi dilakukan pada Tn. M dan keluarga adalah pelaksanaan intervensi
keperawatan yang telah disusun berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia.
4). Evaluasi yang dilakukan pada Tn. M menunjukkan bahwa asuhan keperawatan
yang dilakukan pada klien memberikan dampak positif dilihat dari perubahan sikap
dan perilaku kesehatan serta peningkatan derajat kesehatan seperti yang direncanakan.
B. Saran
1). Bagi Pendidikan
Diharapkan Pendidikan dapat membahas dan menggali lebih rinci asuhan
keperawatan pada klien gangguan mobilisasi aktivitas.
2). Bagi klien dan keluarga
Diharapkan dengan penambahan ilmu dari tenaga Kesehatan, klien mampu
menentukan sikap terbaik terhadap kesehatan individu dapat mengingatkan dan
menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2017 Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, DPP
33
PPNI, Jakarta Selatan
Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2 0 1 7 Standar Luaran keperawatan Indonesia, DPP
PPNI, Jakarta Selatan Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2017 Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia, DPP PPNI, Jakarta Selatan
Widuri, Hesti. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Lanjut Usia Ditatanan Klinik.
Yogyakata: Penerbit
Alimul Aziz, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia, Jilid 2. Jakarta: Salemba Medika.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,
dan Praktik, Ed.4. Vol.2. Jakarta: EGC
34