A
DENGAN KASUS GOUT ARTHRITIS
1
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN HOLISTIK
PROGRAM STUDIPROFESINERS
STIKES dr.SOEBANDI JEMBER
Nama Mahasiswa : FEBRIN FITRIANA N Tgl. Praktik: 20-25 Juli 2020
NIM :19020029 (Profesi Online)
1. BIODATA
Nama : Mr. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 48 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMP
Alamat : Sumbersari, Jember
2. DIAGNOSA MEDIS
Gout Arthritis
3. KELUHAN UTAMA
Nyeri sendi
2
5. RIWAYAT KESEHATAN/PENYAKIT YANG LALU
Mr. A mengatakan nyeri sendi yang dirasakan baru beberapa hari.
Sebelumnya Mr. A belum pernah merasakan nyeri tersebut. Mr. A tidak
pernah memiliki riwayat penyakit menular dan turunan dari keluarga
sebelumnya, seperti TB paru, Hipertensi, HIV/AIDS, dan penyakit menular
lainnya
8. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1) Gambaran Diri
Mr. A mengatakan menerima dirinya apa adanya dan mensyukuri apa
yang telah diberikan tuhan.
2) Ideal Diri
Mr. A mengatakan ingin nyerinya cepat hilang agar bisa bekerja
disawah dengan nyaman seperti dulu dan nyeri sendinya tidak
kambuh.
3) Harga Diri
Mr.A mengatakan dirinya sudah menjadi kepala keluarga yang baik
3
untuk keluarganya
4) Peran Diri
Mr. A berperan sebagai kepala keluarga dalam rumah tangganya dan
bekerja sebagai petani
5) Identitas Diri
Mr. A adalah seorang anak, suami, dan ayah dalam keluarganya
a. Keadaan Emosi
Mr. A mengatakan beliau jarang sekali marah. Jika ada anak dan istrinya
yang salah Mr. A hanya menasehati agar tidak mengulangi lagi
kesalahannya.
b. Hubungan Sosial
1) Orang Yang Berarti
Mr. A mengatakan orang yang berarti bagi dirinya untuk saat ini
adalah ibu, istri dan anak-anaknya
2) Hubungan Dengan Keluarga
Mr. A mengatakan bahwa hubungan dengan seluruh keluarganya
sangat dekat dan harmonis.
3) Hubungan Dengan Orang Lain
Mr. A mengatakan hubungan dengan tetangganya baik, dan sering
berkumpul-kumpul jika ada gotong royong disekitar rumahnya dan
mengikuti organisaasi seperti pengajian
9. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum : Baik
a. Tanda-tanda Vital
TD : 130/90 mmhg
Nadi : 86x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36°C
b. Pemeriksaan Kepala dan Leher
Bentuk kepala : Bulat, normochepali
4
Ubun-ubun : Tepat ditengah kepala, datar
Kulit kepala : Bersih, tidak ada ketombe, tidak ada luka
Rambut : Ada, penyebaran rata, bersih, warna hitam,
dan tidak berbau
Warna kulit wajah : Sawo matang
Struktur wajah : Simetris
1. Mata
Kelengkapan dan Kesimetrisan : Lengkap dan simetris
Konjungtiva : Merah muda
Sclera : Putih
Pupil : Isokor
2. Hidung
Tulang hidung dan septum nasal : Ada
Lubang hidung : Ada 2 lubang hidung
Cuping hidung : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
3. Telinga
Ukuran telinga : Simetris kanan dan kiri
Lubang telinga : Ada, kanan dan kiri
Ketajaman pendengaran : Tidak terkaji
4. Mulut
Keadaan bibir : Lembab
Keadaan gusi dan gigi : Tidak ada pendarahan dan
pembengkakan
Keadaan lidah : Bersih, warna merah muda
5. Leher
Posisi trachea : Normal
Thyroid : Tidak ada pembengkakan
Vena jugularis : Tidak ada bendungan
c. Pemeriksaan Integumen
Warna kulit : Sawo matang
5
Turgor kulit : < 2 detik
Kebersihan kulit : Bersih
Tekstur kulit : Kasar
Kuku : Tidak ada clubbing of finger
d. Pemeriksaan Dada/Thorax
1. Pemeriksaan Paru
Inspeksi
Bentuk thorakx : Normal Chest, simetris
Pola napas : Reguler
Retraksi Intercostae :Tidak ada
Retraksi Suprasternal :Tidak ada
Tanda-Tanda Dyspneu :Tidak ada
Palpasi
Nyeri tekan : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Fokal fremitus : Simetris kanan dan kiri
Perkusi
Suara perkusi : Sonor
Auskultasi
Suara auskultasi : Vesikuler
2. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi dan Palpasi Prekordium
Ictus cordis : Tidak terlihat
Teraba : Tidak teraba
Perkusi
Batas jantung : Kanan ICS III s/d V, Kiri
ICS III linea parasternal kiri s/d ICS 5 linea axilari anterior
sinistra, Atas ICS II parasternal dextra dan sinistra, Bawah ICS
IV parasternal dextra dan midklavikula sinistra.
Auskultasi
SI dan SII : Tunggal
6
SIII dan SIV : Tidak
e. Pemeriksaan Payudara
Pasien Laki-laki
f. Abdomen
Inspeksi
Bentuk abdomen : Cembung
Benjolan/Massa : Tidak ada
Spider nervi : Tidak ada
Auskultasi
Bising usus : 12 x/menit, kualitas adekuat
Palpasi
Turgor kulit : < 2 detik
Nyeri : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Palpasi hepar : Tidak teraba
Palpasai ginjal : Tidak teraba
Palpasi asites : Tidak teraba
Perkusi
Bunyi perkusi : Timpani
g. Genetalia
Tidak dilakukan pengkajian.
h. Ekstremitas
Ekstremitas atas : Simetris, tidak ada luka dan
benjolan
Ekstremitas bawah : Simetris, tidak ada luka dan
benjolan
Kekuatan otot :
5 5
5 5
7
GCS :E: 4, V: 5, M: 6
NERVUS HASIL PEMERIKSAAN
I Olfaktorius Positif
II Optikus Positif
III Okulomotorius Positif
IV Troklearis Positif
V Trigeminus Positif
VI Abdusens Positif
VII Fasialis Positif
VIII Vestibularis Positif
IX Glossofaringeus Positif
X Vagus Positif
XI Asesorius Positif
XII Hipoglosus Positif
8
sekitar area yanag sakit.
ANALISA DATA
tumpul
Nyeri akut
4. Mr. A mengatakan nyeri
yang dirasakan panas di
area persendian
5. Mr. A mengatakan nyeri
dirasakan saat melakukan
aktivitas setelah, tetapi
sering muncul saat
malam hari.
DO :
1. Skala nyeri 5
2. Wajah meringis
kesakitan
3. UA : 9 mg/dl
9
4. TD : 120/90 mmHg
2. DS : Produksi asam urat Hambatan
DO : Pembentukan tukas
pada sendi
1. TD : 130/90 mmHg
2. UA : 9 mg/dl
Membatasi pergerakan
Hambatan mobilitas
fisik
3. DS : Produksi asam urat Gangguan pola
1. Mr. A mengatakan sulit tidur (00098)
tidur karena nyeri sendi Gangguan
metabolisme purin
yang dirasakan di
malam hari
Penimbunan kristal
2. Mr. A mengatakan tidur monoatrium di sendi
hanya sekitar 4-5 jam/
hari Gout
DO : Pelepasan mediator
kimia oleh sel :
1. TD : 130/90 mmHg
brakinin, histamine,
2. UA : 9 mg/dl prostaglandin
Hipotalamus
10
Nyeri akut
11
URUTAN PRIORITAS
12
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
NOC DAN INDIKATOR SERTA SKOR URAIAN AKTIVITAS RENCANA
/TGL DITEGAKKAN/ KODE DIAGNOSA
AWAL DAN SKOR TARGET TINDAKAN(NIC)
KEPERAWATAN
Nyeri akut b/d agen cidera biologi d/o Mr. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 Manajemen Nyeri (1400)
A mengatakan sering mengalami nyeri jam nyeri akut dapat teratasi. 1. Gunakan teknik pendekan yang baik dan dan
sendi beberapa hari ini, Mr. A mengatakan Kriteria Hasil: bina hubungan saling percaya
nyeri dirasakan hilang timbul dan lebih Tingkat Nyeri (2102) 2. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan
sering pada saat setelah melakukan Kode Indikator SA ST keparahan nyeri
aktivitas dan hilang saat istirahat sebentar 2102 Nyeri yang dilaporkan 3 5 3. Monitor tanda-tanda vital
tetapi sering muncul saat malam hari, Mr. 2102 Ketegangan otot 3 5 4. Ajarkan teknik nonfarmakologi latihan nafas
A mengatakan nyeri seperti ditekan benda 2102 Panjangnya episode nyeri 3 5 dalam untuk mengurangi nyeri
tumpul, Mr. A mengatakan nyeri yang Keterangan : 5. Pilih dan tindakan yang beragam untuk
dirasakan panas di area persendian, Mr. A 1. Tidak pernah ditunjukkan menurunkan nyeri dengan cara melakukan
mengatakan nyeri dirasakan saat 2. Jarang ditunjukkan cupping care. Terapi bekam terdapat berbagai
melakukan aktivitas setelah, tetapi sering 3. Kadang ditunjukkan macam titik, bagian kepala diantaranya titik
muncul saat malam hari, skala nyeri 5, 4. Sering ditunjukkan zohrul qodam dapat mengurangi nyeri sendi
Wajah meringis kesakitan, UA : 9 mg/dl, 5. Secara konsisten ditunjukkan karena asam urat dan mengurangi kadar asam
TD : 120/90 mmHg (Kode diagnosa urat dalam darah.
00132)
13
6. Berikut titik akupuntur untuk nyeri tangan dan
kaki :
16
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN EVALUASI (PERBANDINGAN SKOR
NO DITEGAKKAN IMPLEMENTASI AKHIR TERHADAP SKOR AWAL DAN
/KODE DIAGNOSA SKOR TARGET)
KEPERAWATAN
Nyeri akut b/d agen 1. Menggunakan teknik pendekan yang baik dan dan S :
Mr. A mengatakan masih nyeri pada sendi
cidera biologi d/o Mr. bina hubungan saling percaya
A mengatakan sering 2. Menentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan O :
1. Skala nyeri 5
mengalami nyeri sendi keparahan nyeri
2. Wajah meringis kesakitan
beberapa hari ini, Mr. 3. Memonitor tanda-tanda vital
3. UA : 9 mg/dl
A mengatakan nyeri 4. Mengajarkan teknik nonfarmakologi latihan nafas
4. TD : 120/90 mmHg
dirasakan hilang dalam untuk mengurangi nyeri
timbul dan lebih 5. Pilih dan tindakan yang beragam untuk menurunkan A:
sering pada saat nyeri dengan cara melakukan cupping care yang Kod Indikator SA ST C
setelah melakukan memiliki manfaat membuang racun, melancarkan e
aktivitas dan hilang pembuluh darah, meredakan nyeri dan masih banyak 2102 Nyeri yang 3 5 4
saat istirahat sebentar lagi. dilaporkan
tetapi sering muncul 6. Cupping care. Terapi bekam terdapat berbagai 2102 Ketegangan otot 3 5 4
saat malam hari, Mr. macam titik, bagian kepala diantaranya titik zohrul 2102 Panjangnya 3 5 4
A mengatakan nyeri qodam dapat mengurangi nyeri sendi karena asam episode nyeri
seperti ditekan benda urat dan mengurangi kadar asam urat dalam darah. Masalah nyeri belum teratasi
tumpul, Mr. A Titik bekam zohrul qodam merupakan tiitk bekam P : Lanjutkan intervensi
mengatakan nyeri yang terletak di bagian punggung kaki disekitar
yang dirasakan panas tulang tulang telapak kaki (ossa tarsalia).
17
di area persendian,
Mr. A mengatakan
nyeri dirasakan saat
melakukan aktivitas
setelah, tetapi sering
muncul saat malam
hari, skala nyeri 5,
7. Berikut titik akupuntur untuk nyeri tangan dan kaki :
Wajah meringis
kesakitan, UA : 9
mg/dl, TD : 120/90
mmHg (Kode
diagnosa 00132)
18
Hambatan mobilitas 1. Berikan pasien pakaian yang tidak mengekang S:
Mr. A mengatakan nyeri saat melakukan
fisik b/d nyeri d/o Mr. 2. Membantu pasien untuk menggunakan alas kaki
aktivitas
A mengatakan nyeri yang memfalisitasi agar mencegah cedera
sendi beberapa hari 3. Membantu pasien untuk duduk disisi tempat tidur
O:
yang lalu, Mr. A untuk penyesuaian sikap tubuh 1. TD : 130/90 mmHg
mengatakan sering 4. Menginstruksikan pasien mengenai pemindahan dan 2. UA : 9 mg/dl
merasakan nyeri panas teknik ambulasi A:
di area persendia, Mr. 5. Berkolaborasi dengan ahli terapi fisik Kode Indikator SA ST C
A mengatakan nyeri 02080 Keseimbangan 4 5 5
saat melakukan 1
aktivitas, TD : 130/90 02081 Cara berjalan 4 5 5
mmHg, UA : 9 mg/dl, 0
(Kode diagnosa 02081 Bergerak 4 5 5
00091) 4 dengan mudah
Masalah hambatan mobilitas fisik teratasi
P : Hentikan intervensi
Gangguan pola tidur 1. Melakukan komunikasi terapeutik dengan baik S:
Mr. A mengatakan sulit tidur karena nyeri
b/d kendala 2. Menyesuaikan suhu ruangan yang menyamankan
sendi yang dirasakan di malam hari
lingkungan d/o Mr. A individu
mengatakan sulit tidur 3. Menyediakan lingkungan tenang dan nyaman
O:
karena nyeri sendi (memberikan terapi difuser) 1. TD : 130/90 mmHg,
yang dirasakan di 4. Menyesuaikan pencahayaan untuk memenuhi 2. UA : 9 mg/dl
malam hari, Mr. A kebutuhan individu A:
mengatakan tidur Kode Indikator SA ST C
19
hanya sekiat 4-5 jam/ 210901 Nyeri 3 5 4
hari, TD : 130/90 210914 Tidak dapat 3 5 4
mmHg, UA : 9 mg/dl beristirahat
(Kode diagnosa 210918 Meringis 3 5 5
00098) Masalah gangguan pola tidur teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
20