2599-1736ǀ 16
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui efek pemberian pakan terbatas dan tepung bawang putih
terhadap kadar lemak dan kadar air. Dalam penelitian ini digunakan ayam pedaging sebanyak 96 ekor
yang dibagi atas empat perlakuan: Perlakuan I, diberikan pakan ad libitum dan tidak diberikan tepung
bawang putih, Perlakuan II, diberikan pakan ad libitum dan diberikan tepung bawang putih 3
mg/ekor/hari, Perlakuan III setiap 4 hari diberikan pakan ad libitum, selang 1 hari dipuasakan (24 jam),
dan tidak diberikan tepung bawang putih, Perlakuan IV, setiap 4 hari diberikan pakan ad libitum, selang
1 hari puasa (24 jam), dan saat pemuasaan diberikan tepung bawang putih 3 mg/ekor/hari. Pemuasaan
dilakukan mulai umur 15 hari. Masing-masing perlakuan terdiri atas tiga ulangan. Pemberian tepung
bawang putih dilakukan dengan cara dicampurkan kedalam pakan komersil dan diberikan selama dua
kali (pagi dan sore). Pengambilan sampel ayam pada umur 36 hari. Variabel yang diamati yaitu: kadar
protein dan kadar kolestrol daging. Data dianalisis dengan analisis varian dan dilanjutkan dengan uji
Duncan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan terbatas dan tepung bawang
putih berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap kadar lemak tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar
air pada ayam pedaging (P>0.05).
ABSTRACT
This study aimed to determine the effects of a restricted diet and a garlic diet on fat and water
content.It was divided into: treatment I, ad libitum, garlic powder None, Treatment II, ad libitum, 3 mg
garlic powder per day, Treatment III, ad libitum, 4 times daily. Daily dose, 1-day fasting break (24
hours), no garlic powder, IV administration, feeding ad libitum every 4 days, 1-day fasting break (24
hours), fasted white onion powder 3 mg/pig/day. Fasting from the 15th day after birth. Each treatment
consisted of 3 repetitions. Mix garlic powder with commercial feed and give it twice a day, morning and
noon. Sampling of 36-day-old chickens. The variables observed were meat protein content and
cholesterol content. Data were analyzed by analysis of variance followed by Duncan's test at the 5%
level. The results showed that the provision of limited feed and garlic flour had a significant effect
(P<0.05) on fat content but had no significant effect on water content in broilers (P>0.05).
Pembuuatan Tepung Bawang Putih selama 4-5 jam. Setelah sampel dioven, lalu
Proses pembuatan bubuk bawang putih sampel diambil selanjutnya dimasukkan di dalam
dimulai dari pemisahan siung menjadi siung desikator ± 15 menit, dilanjutkan dengan
tunggal, lalu dikupas kulitnya. Setelah itu bawang penimbangan. Pengeringan sampai diperoleh
putih diiris tipis (2-3 mm) kemudian diangin- berat konstan. Adapun rumus kadar air pada
anginkan. Bawang putih yang telah diiris tipis, daging:
dikeringkan dalam oven pada temperatur 60˚C
( ) )
selama 10 jam. Kemudian bawang putih
ditimbang dan dihaluskan. Bawang putih yang
telah dihaluskan diayak dengan ayakan 40 mash. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kandungan nutrisi bawang putih dapat dilihat
pada Tabel 1. Kadar Lemak
Pemberian pakan terbatas dan
Tabel 1. Kandungan Kimia Bubuk Bawang Putih. penambahan tepung daun bawang putih
Komponen Jumlah memberikan pengaruh terhadap kadar lemak
Bahan Kering (%) 83,09 ayam pedaging. Hasil uji lanjutan menunjukkan
Protein Kasar (%) 16,78 bahwa P0 berbeda nyata dengan P1, P2, P3.
Serat Kasar (%) 0,42 Sedangkan pada P1, P2, P3, tidak ada perbedaan
Lemak Kasar (%) 4,11 antar perlakuan. Kadar lemak paling tinggi
Beta-N (%) 58,61 diperoleh dari perlakuan PO dimana ayam tidak
Abu (%) 3,17 dipuasakan (ad libitum) dan tidak diberikan
Kalsium (%) 0,26 tepung bawang putih, sedangkan persentase
P tersedia (%) 0,38 lemak abdominal terendah diperoleh dari
Na(%) 0,07 perlakuan P2 dimana ayam dipuasakan dan tidak
Energi Bruto(kal/g) 3,334 diberikan tepung bawang putih.
berbeda dengan P0. Hal ini mungkin karena dalam tubuh ayam. Di samping itu terhambatnya
senyawa allicin dalam bawang putih membuat proses lipogenesis akibatkan karena terbatasnya
terjadinya lipolisis, sehingga dampak konsumsi pakan dan penggunaan zat-zat makanan
metabolisme dari melibatkan lemak sebagai yang terlebih dahulu digunakan untuk mencukupi
sumber energi jauh lebih besar. Syamsiah dan pertumbuhan jaringan yang tumbuh lebih dini,
Tajudin (2004) mengatakan bahwa bawang putih yaitu saraf, tulang dan otot sehingga
mengandung komponen allicin yang menyebabkan penurunan kadar lemak pada
mengandung belerang yang dapat meluruhkan kelompok perlakuan tersebut (Hafez, 2000).
lemak. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh adanya
Pada perlakuan P2 ayam dipuasakan keragaman individu. Keragaman individu terjadi
dan tidak diberikan tepung bawang putih karena pada kelompok perlakuan terjadi
memperlihatkan terjadinya penurunan kadar persaingan dalam mendapatkan pakan, akibatnya
lemak (P<0.05) yang paling tinggi dibandingkan ternak ayam yang lebih kuat mendapat pakan
dengan perlakuan yang lain. Hal ini memberikan yang lebih banyak dibandingkan yang lemah.
asumsi bahwa pada perlakuan P2 menimbulkan Hal yang sama juga terjadi pada
rangsangan yang paling kuat dalam menurunkan perlakuan P3 ayam mengalami pembatasan pakan
kadar lemak . Pada perlakuan P2 tampaknya dan pemberian tepung bawang putih didapat
menimbulkan keadaan lapar yang paling besar penurunan kadar lemak lebih tinggi
dibandingkan dengan perlakuan P0, P1 maupun dibandingkan perlakuan P0 dan P1 namun sedikit
P3. Dalam keadaan lapar akan merangsang lebih tinggi dengan perlakuan P2. Menurut
sekresi growth homone (GH) lebih besar Tumova dan Teimouri (2010) bahwa efek
sehingga efek metabolik penggunaan lemak pembatasan pakan terhadap lemak ayam broiler
sebagai sumber energi semakin besar (Guyton, masih sangat bervariasi, hal ini mungkin
2007). disebabkan karena perbedaan perlakuan
Ayam yang dipuasakan selama 24 jam pembatasan pakan yang dilakukan, besarnya dan
setiap 4 hari sekali tanpa diberikan tepung lamanya pembatasan pakan, umur waktu dibatasi
bawang putih tampaknya merupakan perlakuan pakan, strain ayam dan jenis kelamin, serta
yang paling kuat dalam menurunkan kadar lemak. semua faktor yang mempengaruhi respon ayam.
Peningkatan sekresi GH akan berdampak Lebih lanjut Hidayat (2015) menyatakan
langsung sebagai pemanfaatan lemak sebagai bahwa faktor lingkungan ikut mempengaruhi
sumber energi utama melalui jalur lipolisis kadar lemak dalam tubuh ayam. Lu et al. (2007)
(Moller dan Jorgensen, 2009). Selain itu, Guyton melaporkan bahwa ayam broiler yang dipelihara
(2007) menyatakan bahwa dampak metabolik GH pada lingkungan yang lebih panas menunjukkan
pada pencernaan lemak antara lain meningkatkan kadar lemak yang lebih rendah. Hal ini berkaitan
masuknya lemak tak jenuh dari jaringan lemak dengan tingkah laku ternak yang akan
sehingga lemak tak jenuh dalam jaringan tubuh mengurangi aktivitas makannya ketika berada
meningkat. Lemak tak jenuh akan diubah menjadi pada kondisi lingkungan yang panas guna
asetil KoA, menyebabkan dampak input menahan menyesuaikan suhu tubuhnya. Konsumsi ransum
siklus glikolisis glukosa dan glikogen. Keadaan yang sedikit mengakibatkan rendahnya konsumsi
ini menyebabkan pemanfaatan lemak sebagai energi yang biasa digunakan untuk mendeposisi
sumber energi utama untuk menggantikan lemak tubuh.
karbohidrat.
Lebih lanjut Fouad dan El-Senousey Kadar Air
(2014) mengemukakan bahwa menurunnya kadar Hasil pemeriksaan kadar air
lemak dengan penurunan kandungan energi menunjukkan bahwa pemberian pakan terbatas
ransum terjadi akibat berkurangnya aktivitas dan bawang putih tidak mempengaruhi kadar air
sejumlah enzim yang terkait dengan proses pada daging secara nyata (P> 0,05). Hal ini
lipogenesis dalam hati, termasuk enzim menunjukkan bahwa kadar air daging masih
nicotinamidea denindinukleotida phosphate- pada batas yang normal.
malat dehidrogenase, glukosa-6-fosfat (G-6- Rataan nilai kadar air dari perlakuan
PDH), 6-fosfo glukonat dehydrogenase dan berkisar antara 72,73%-73,51%. Rataan terendah
enzim fatty acid synthase (FAS) pada tubuh kadar air terdapat pada perlakuan P0 (72,73%)
ayam. Enzim FAS merupakan enzim penting dan rataan tertinggi pada perlakuan P2 (73,51%).
dalam jalur lipogenesis denovo di dalam hati Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa
ayam, dimana kemampuan ayam untuk pemberian pakan terbatas dan tepung bawang
mensintesis asam lemak dalam tubuh sangat putih tidak memberikan pengaruh yang berbeda
ditentukan oleh aktivitas enzim FAS tersebut nyata (P> 0.05) terhadap kadar air daging dada
dalam hati. ayam pedaging. Hasil penelitian menunjukkan
Sahraei (2012) menyatakan pembatasan bahwa ada kecenderungan penurunan kadar air
pemberian pakan pada dasarnya untuk membatasi pada perlakuan P1, P2 dan P3 meskipun secara
konsumsi zat gizi yang berlebih yang masuk ke statistik tidak memberikan pengaruh yang
ǀ JURNAL PETERNAKAN ǀ VOLUME : 07 ǀ NO : 01 ǀ TAHUN 2022 ǀ E-ISSN.2599-1736ǀ 20
berbeda nyata (P>0.05) terhadap kadar air daging Arbele et al. (2001) menyebutkan
dada pedaging. kandungan air dapat berbeda diantara otot,
Tingginya kadar air pada penelitian perbedaan kandungan air pada tubuh hewan
inikarena kadar air daging ayam sudah tinggi dipengaruhi oleh variasi umur dan pakan.
pada saat pemotongan. Menurut Arbele et al., Sedangkan menurut Soeparno (2009) kadar air
(2001) komposisi kimia kadar air pada daging daging dipengaruhi oleh jenis ternak, umur,
ayam normal berkisar antara 70% sampai 75%. kelamin, pakan serta lokasi dan fungsi bagian-
dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bagian otot dalam tubuh. Kadar air yang tinggi
daging dada ayam pedaging yang diberi pakan disebabkan umur ternak yang muda, karena
terbatas dan tepung bawang putih memiliki pembentukan protein dan lemak daging yang
kandungan air yang masih berada dalam kisaran belum sempurna (Rosyidi et al., 2000).
tersebut.
Pada perlakuan P2 ayam dipuasakan dan KESIMPULAN
tidak diberikan bawang putih tidak terjadinya
penurunan kadar air. Hal ini dikarenakan Berdasarkan hasil penelitian dapat
walaupun ayam dipuasakan namun pemberian air disimpulkan bahwa pemberian pakan terbatas
minum selama pemuasaan tetap diberikan dan tepung bawang putih berpengaruh terhadap
sehingga terjadinya absorbsi air oleh usus secara kadar lemak daging tetapi tidak terhadap kadar
berlebihan yang menyebabkan tekanan air ke air ayam pedaging
dinding usus sangat besar. Absorsi air kemudian
diedarkan oleh darah ke seluruh jaringan tubuh DAFTAR PUSTAKA
secara cepat menyebabkan meningkatnya
penyerapan air ke dalam ruang ektraseluler dan Aberle D.E., Forrest J.C, Gerrard D.E., and Mills
intraseluler dimungkinkan terjadinya kenaikan E.W. (2001). Principles of Meat Science.
kadar air pada daging ayam pedaging (Prasetyo et Fourth Edition. W.H. Freeman and
al., 2009). Company. San Francisco, United States
Sedangkan pada perlakuan P3 ayam of America.
dipuasakan dan diberikan tepung bawang putih
terlihat adanya penurunan kadar air walaupun Abouheif M, Al-Owaimer A, Kraidees M,
tidak berpengaruh nyata hal ini disebabkan Metwally H, Shafey T. 2013. Effect of
kandungan tepung bawang putih yang memiliki restricted feeding and realimentation on
pH asam, sehingga mengakibatkan pH daging feed performance and carcass
menurun. Akibat penurunan pH daging, maka characteristics of growing lambs. R Bras
menyebabkan susut masak meningkat dan Zootec 42(2): 95-101.
menurunnya daya ikat air (Alvarado dan Sams,
2003). Penurunan pH daging menyebabkan jarak Alvarado, C. Z. and A. R. Sams. (2003). Injection
filamen protein dan sifat fungional protein juga marination strategies for remediation of
berkurang, sehingga air bebas yang diikat pale, exudative broiler breast meat. J.
semakin berkurang, maka akibatnya daya ikat Poult. Sci. (82): 1332-1336.
air menjadi turun (Alvarado dan McKee, 2007).
Selanjutnya Shanks et al. (2002) menyatakan Alvarado, C. Z. and S. McKee. (2007).
bahwa kadar air merupakan komponen dalam Marination to improve functional
daging yang berkaitan dengan daya mengikat air properties and safety of poultry meat. J.
oleh protein daging dan susut masak. Appl. Poult. Res. (16):113-120.
Berdasarkan hasil pengujian, bawang
putih mempunyai pH asam, yaitu berkisar 5,93 – Choi, I.S., Cha, H.S., Lee, Y.S., 2014.
5,97 (Nurwantoro et al., 2012), sedangkan nilai Physicochemical and antioxidant
pH normal daging ayam broiler berkisar antara properties of black garlic. Molecules 19 :
5,96 sampai 6,07 (Van Laack et al., 2000). 16811-16823.
Namun berkurangnya nilai pH pada bawang putih
ternyata belum mampu untuk menurunkan kadar Diaz, F . J. & K. Anthony. 2013. Feed restriction
air pada daging ayam pedaging. inhibits early follicular development in
Menurut Aberle et al. (2001) ada tiga jenis young broiler-breeder hens. Intern J
air yang terikat dalam daging, yaitu pertama Anim Reprod. 10(2): 79-87.
adalah air terikat sangat kuat secara kimia oleh .
gugus reaktif protein, gugus hidrofilik (air dalam Fouad, A.M, and El-Senousey H.K. (2014).
keadaan tidak bergerak), dan ketiga adalah air Nutritional factor saffecting abdominal
bebas yang berada di antara molekul protein. Air fat deposition in poultry: Areview.
pertama dan kedua bebas dari perubahan Asian-Australasian. J. Anim Sci. (27):
molekul, sedangkan air ketiga akan menurun jika 1057-1068.
protein daging mengalami denaturasi.
ǀ JURNAL PETERNAKAN ǀ VOLUME : 07 ǀ NO : 01 ǀ TAHUN 2022 ǀ E-ISSN.2599-1736ǀ 22
Guyton, A.C. and Hall, J.E (2007). Buku Ajar chickens. Archivos de Zootecnia 2014;
Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. EGC, 63 (244): 611-621.
Jakarta.
Prasetyo, A., Prasetyo, T., dan Subandriyo.
Hafez, E.S.E. (2000). Reproduction in Farm (2009). Tinjauan Gizi, Finansial Dan
Animal. Lippincott Wilhams & Wilkins, Mikrostruktur Otot Dari Sapi
A Walters Kluwers Company.USA. Glonggongan. Seminar Nasional
Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Haro, C.V. (2005). Interaction between dietary Hal: 322-332.
polyunsaturated fatty acids and vitamin
E in body lipid compositionand α - Pratikno. H. (2011). Lemak abdominal ayam
tocopherol content of broiler chickens. broiler (Gallus sp) karena pengaruh
Thesis. Universitat Autonomade, ekstrak kunyit (Curcuma
Barcelona. domesticaVahl.). Jurnal Bioma. (13): 1 –
8.
Hidayat, C. (2015). Penurunan deposit lemak
abdominal pada ayam pedaging melalui Sahraei, M. (2012). Feed restriction in broiler
manajemen pakan. Wartazoa. (25): 125- chickens production: A Review. Global
134. Veterinaria. (8): 449-458.
Lee D.H., Lim S.R., Ra S.S. & Kim J.D. 2014. Rosyidi, D., Ardhana, M., dan Santoso, R.D.
Effects of dietary garlic powder on (2000). Kualitas daging domba ekor
growth, feed utilization and whole body gemuk (DEG) betina periode lepas sapih
composition change in fingerling sterlet dengan perlakuan docking dan tingkat
sturgeon, Acipenser ruthenus. Asian- pemberian konsentrat ditinjau dari kadar
Australasian. Journal of Animal air, kadar lemak dan kadar protein.
Sciences. 27,1419-1429. Jurnal Ilmu - Ilmu Peternakan. (11): 39
– 44.
Lee, K,W., Kim, G.H., Kim, J.H., Yeon, J.S.,
Cho, S.B., Chang, B.S., Kim, S.K., Soeparno. (2009). Ilmu dan Teknologi Daging.
2016. Effects of dietary fermented garlic Cetakan kelima. Gajah Mada University
on the growth performance, relative Press, Yogyakarta.
organ weights, intestinal morphology,
cecal microflora and serum Soeparno, 2015. Ilmu dan Teknologi Daging.
characteristics of broiler chickens. Braz. Cetakan ke-2. Gadjah Mada University
J. Poult. Sci. 18(3): 511-518. press. Yogyakarta.
Tumuva, E., and Teimouri, A. (2010). Fat Van Laack, R.L.J.M., C.H. Liu, M.O. Smith, and
deposition in the broiler chicken: A H.D. Loveday. (2000). Characteristics of
review. Sci. Agric. Bohem. (41): 121- pale, soft, exudative broiler breast meat.
128. Poultry Sci. (79): 1057-1061.