Anda di halaman 1dari 7

ǀ JURNAL PETERNAKAN ǀ VOLUME : 07 ǀ NO : 01 ǀ TAHUN 2022 ǀ E-ISSN.

2599-1736ǀ 16

EFEK PEMBERIAN PAKAN SECARA TERBATAS DAN TEPUNG


BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP KADAR LEMAK
DAN KADAR AIR PADA AYAM PEDAGING

EFFECTS OF LIMITED FEEDING AND GARLIC FLOUR (Allium


sativum) ON FAT AND WATER CONTENT IN BROILERS
Ahmad Syakir, Alfi Syahrin, Annisa Urrahmah

Prodi Peternakan, Fakultas Sains Pertanian dan Peternakan


Universitas Islam Kebangsaan Indonesia
Email: syakir.kesmavet@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui efek pemberian pakan terbatas dan tepung bawang putih
terhadap kadar lemak dan kadar air. Dalam penelitian ini digunakan ayam pedaging sebanyak 96 ekor
yang dibagi atas empat perlakuan: Perlakuan I, diberikan pakan ad libitum dan tidak diberikan tepung
bawang putih, Perlakuan II, diberikan pakan ad libitum dan diberikan tepung bawang putih 3
mg/ekor/hari, Perlakuan III setiap 4 hari diberikan pakan ad libitum, selang 1 hari dipuasakan (24 jam),
dan tidak diberikan tepung bawang putih, Perlakuan IV, setiap 4 hari diberikan pakan ad libitum, selang
1 hari puasa (24 jam), dan saat pemuasaan diberikan tepung bawang putih 3 mg/ekor/hari. Pemuasaan
dilakukan mulai umur 15 hari. Masing-masing perlakuan terdiri atas tiga ulangan. Pemberian tepung
bawang putih dilakukan dengan cara dicampurkan kedalam pakan komersil dan diberikan selama dua
kali (pagi dan sore). Pengambilan sampel ayam pada umur 36 hari. Variabel yang diamati yaitu: kadar
protein dan kadar kolestrol daging. Data dianalisis dengan analisis varian dan dilanjutkan dengan uji
Duncan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan terbatas dan tepung bawang
putih berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap kadar lemak tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar
air pada ayam pedaging (P>0.05).

Kata kunci : Pakan terbatas, Allium sativum, Ayam pedaging

ABSTRACT

This study aimed to determine the effects of a restricted diet and a garlic diet on fat and water
content.It was divided into: treatment I, ad libitum, garlic powder None, Treatment II, ad libitum, 3 mg
garlic powder per day, Treatment III, ad libitum, 4 times daily. Daily dose, 1-day fasting break (24
hours), no garlic powder, IV administration, feeding ad libitum every 4 days, 1-day fasting break (24
hours), fasted white onion powder 3 mg/pig/day. Fasting from the 15th day after birth. Each treatment
consisted of 3 repetitions. Mix garlic powder with commercial feed and give it twice a day, morning and
noon. Sampling of 36-day-old chickens. The variables observed were meat protein content and
cholesterol content. Data were analyzed by analysis of variance followed by Duncan's test at the 5%
level. The results showed that the provision of limited feed and garlic flour had a significant effect
(P<0.05) on fat content but had no significant effect on water content in broilers (P>0.05).

Keywords: Limited feed, Allium sativum, Broilers


ǀ JURNAL PETERNAKAN ǀ VOLUME : 07 ǀ NO : 01 ǀ TAHUN 2022 ǀ E-ISSN.2599-1736ǀ 17

PENDAHULUAN efisiensi pakan, peningkatan produktivitas ayam


pedaging serta mampu mengurangi kadar lemak
Upaya penurunan lemak tubuh pada ayam yang terkandung di dalam daging ayam pedaging
menjadi salah satu fokus penelitian untuk (Lee, 2016).
meningkatkan kualitas ayam pedaging (Soeparno, Berdasarkan latar belakang tersebut maka
2015). Kekhawatiran masyarakat terhadap pemberian pakan secara terbatas dan tepung
kandungan lemak ayam sangat beralasan karena bawang putih pada ayam pedaging diharapkan
ayam secara alami memiliki kandungan lemak daging yang dihasilkan mempunyai kadar lemak
yang tinggi setelah masa pertumbuhan dan kadar air yang rendah sehingga daging yang
(Tugiyaanti et al., 2016). Jika kadar lemaknya dihasilkan berkualitas baik.
tinggi maka akan diikuti dengan peningkatan
kadar air. Kadar air daging yang tinggi MATERI DAN METODE
merupakan salah satu faktor yang mendorong
pertumbuhan jamur dan mikroorganisme, Penelitian ini menggunakan 96 ekor ayam
sehingga daging yang berkualitas tinggi harus pedaging (unsex) strain Cobb, ayam pedaging
memiliki kadar lemak dan kadar air yang rendah umur 1 hari. Pakan yang diberikan adalah pakan
serta proporsi karkas yang tinggi (Soeparno
komersial ayam pedaging jenis starter (511) dan
2016).
pakan finisher (512) produk PT Charoen
Masih tingginya kandungan lemak daging
Pokphand. Pakan Starter dengan protein kasar
ayam pedaging disebabkan oleh pemberian pakan
secara ad libitum. Pola pemberian pakan ini 21-23 % dan pakan finisher dengan protein kasar
masih dipertahankan karena peternak hanya 20,5 %. Kandang yang digunakan 12 kandang
bertujuan untuk pertumbuhan dan pertambahan petak berukuran 1 x 1 x 1 m (tiap petak kandang
bobot yang cepat tanpa memperhatikan kualitas diisi 8 ekor ayam) masing-masing dilengkapi
daging (Omosebi et al., 2014). dengan sebuah lampu pijar 75 watt, tempat
Dalam menjalankan usaha peternakan makan, dan tempat air minum. Air minum
ayam, memilih cara pemberian pakan merupakan diberikan adalah air leading.
salah satu faktor yang sangat menentukan bagi Ayam divaksin ND Hicher B1 melalui
keberhasilan peternak. Menurut (Shawkat et al., tetes mata pada hari ke 4, vaksin Gumboro dan
2014) program pembatasan pakan merupakan Vaksin ND Strain Lasota melalui air minum
salah satu metode utama dalam mengendalikan masing-masing pada hari 12 dan 18. Perlakuan
kurva pertumbuhan pada ayam pedaging untuk penelitian: Kontrol (P0) pakan basal diberikan
meningkatkan efisiensi produksi. Diaz (2013) secara ad libitum, Perlakuan II (P1) pakan basal
menyatakan bahwa pembatasan pakan secara dini diberikan secara ad libitum + bawang putih 3
dapat menyebabkan terjadinya karakteristik mg/ekor/hari, Perlakuan III (P2) ayam dipuasakan
pertumbuhan dengan akumulasi lemak yang lebih 24 jam setiap 4 hari, Perlakuan IV (P3) ayam
rendah. Hal ini terjadi karena pembatasan pakan dipuasakan 24 jam setiap 4 hari + bawang putih 3
pada ayam pedaging akan menurunkan jumlah sel mg/ekor/hari.
hyperplasia, sehingga terjadi penurunan Tepung bawang putih diberikan pada hari
penimbunan lemak. ke 5 untuk perlakuan P1 dan P3, sedangkan
Perlakuan pembatasan pakan (feed pemuasaan ayam pada perlakuan P2 dan P3
restriction) selama periode tertentu (sekitar 5-10 dilakukan mulai hari ke 15. Masing-masing
minggu) yang diikuti pemberian pakan secara perlakuan terdiri atas 8 ekor ayam dengan 3 kali
penuh (refeeding) dilaporkan menimbulkan ulangan. Pakan diberikan dua kali sehari yaitu
adanya compensatory growth (Abouheif, 2013). pada pukul 07.00 WIB dan 17.00, sedangkan
Diperlukan inovasi dalam memperbaiki kualitas pada kelompok perlakuan yang mengalami
daging dan penurunan kadar lemak serta kadar air pemuasaan (P2 dan P3) pakan tidak diberikan
dengan cara pemberian pakan dan pemberian pada (hari 15, 20, 25, 30 dan hari 35). Ayam
pakan tambahan (feed additive) dalam pakan. disembelih pada saat ayam umur 36 hari. Setiap
Salah satu bahan pakan tambahan yang petak kandang diambil sampel sebanyak 1 ekor
ditambahkan ke dalam pakan adalah bawang (jumlah sampel setiap perlakuan sebanyak 3
putih (Allium sativum). Bawang putih ekor). Selanjutnya dagingnya dianalisis kadar
mengandung bahan aktif yang tergolong kedalam lemak dan kadar air.
minyak atsiri yaitu allicin dan scordinin (Choi, Rancangan Penelitian
2014). Scordinin berperan dalam memberikan Rancangan penelitian yang digunakan
kekuatan dan pertumbuhan tubuh, selain itu adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang
bawang putih juga mengandung sinar gurwich terdiri atas 4 perlakuan dan 3 ulangan. Data yang
(gurwitch rays) yaitu radiasi mitogenetik yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam atau
merangsang pertumbuhan sel tubuh dan analysis of variance (ANOVA) dan dilanjutkan
mempunyai daya peremajaan pada semua fungsi dengan Uji Duncan (Steel dan Torrie 1995).
tubuh (Lee, 2014). Kandungan zat aktif scordinin Parameter yang diamati meliputi: kadar lemak
dan gurwitch rays mampu memperbaiki dan kadar air daging.
ǀ JURNAL PETERNAKAN ǀ VOLUME : 07 ǀ NO : 01 ǀ TAHUN 2022 ǀ E-ISSN.2599-1736ǀ 18

Pembuuatan Tepung Bawang Putih selama 4-5 jam. Setelah sampel dioven, lalu
Proses pembuatan bubuk bawang putih sampel diambil selanjutnya dimasukkan di dalam
dimulai dari pemisahan siung menjadi siung desikator ± 15 menit, dilanjutkan dengan
tunggal, lalu dikupas kulitnya. Setelah itu bawang penimbangan. Pengeringan sampai diperoleh
putih diiris tipis (2-3 mm) kemudian diangin- berat konstan. Adapun rumus kadar air pada
anginkan. Bawang putih yang telah diiris tipis, daging:
dikeringkan dalam oven pada temperatur 60˚C
( ) )
selama 10 jam. Kemudian bawang putih
ditimbang dan dihaluskan. Bawang putih yang
telah dihaluskan diayak dengan ayakan 40 mash. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kandungan nutrisi bawang putih dapat dilihat
pada Tabel 1. Kadar Lemak
Pemberian pakan terbatas dan
Tabel 1. Kandungan Kimia Bubuk Bawang Putih. penambahan tepung daun bawang putih
Komponen Jumlah memberikan pengaruh terhadap kadar lemak
Bahan Kering (%) 83,09 ayam pedaging. Hasil uji lanjutan menunjukkan
Protein Kasar (%) 16,78 bahwa P0 berbeda nyata dengan P1, P2, P3.
Serat Kasar (%) 0,42 Sedangkan pada P1, P2, P3, tidak ada perbedaan
Lemak Kasar (%) 4,11 antar perlakuan. Kadar lemak paling tinggi
Beta-N (%) 58,61 diperoleh dari perlakuan PO dimana ayam tidak
Abu (%) 3,17 dipuasakan (ad libitum) dan tidak diberikan
Kalsium (%) 0,26 tepung bawang putih, sedangkan persentase
P tersedia (%) 0,38 lemak abdominal terendah diperoleh dari
Na(%) 0,07 perlakuan P2 dimana ayam dipuasakan dan tidak
Energi Bruto(kal/g) 3,334 diberikan tepung bawang putih.

Prosedur Pengujian Tabel 2. Rataan Kadar lemak dan Kadar Air


Kadar Lemak Daging Ayam Pedaging yang Diberikan Pakan
Kertas saring dipotong dengan ukuran 15 Terbatas dan Tepung Bawang Putih
cm x 15 cm. Menyiapkan sampel daging (W) dan Perlakuan Parameter
ditimbang sebanyak 1 g. Sampel daging di
Kadar Lemak (%) Kadar Air (%)
masukkan ke dalam kertas saring dan diberi kode,
kemudian sampel daging di oven pada suhu P0 1.48±1.41b 72.73±65.06
105oC selama 6 jam. Setelah dioven, sampel a
P1 0.47±0.50 73.26±65.53
daging di dinginkan dalam eksikator selama 15
a
menit kemudian ditimbang (W1). Sampel daging P2 0.36±0.33 73.51±65.70
dimasukkan ke dalam alat Soxhlet yang telah a
P3 0.38±0.35 73.37±65.62
terpasang dalam waterbath yang telah diisi
diethyl eter selama ± 3 - 4 jam (8 - 10 kali Ket : P0: kontrol; P1: pakan basal + ayam diberi tepung
sirkulasi). Sampel daging diekstrasi Soxhlet, bawang putih 3 mg/ekor/hari; P2: ayam dipuasakan 24
jam setiap 4 hari mulai hari 15; P3: dipuasakan 24 jam
selanjutnya sampel daging di oven pada suhu setiap 4 hari mulai hari 15 dan diberi tepung bawang
105oC selama 2 jam. Sampel daging yang telah di putih dosis 3 mg/ekor/hari mulai hari ke 5.
dinginkan dalam eksikator kemudian ditimbang
(W2). Persentase kadar lemak dihitung Pratikno (2011) mengemukakan bahwa
menggunakan perhitungan sebagai berikut : simpanan lemak dalam tubuh unggas berasal dari
zat lemak. Zat lemak dalam jaringan unggas
adalah bagian yang berasal dari makanan sebesar
95% dan hanya 5% yang berasal di dalam hati.
Sementara itu, Haro (2005) merekomendasikan
bahwa lemak pada ayam koleksi berasal dari
Kadar Air (SNI 01-2354.2-2006) pakan dan berasal dari proses sintesis lemak di
Pengukuran kadar air dilakukan dengan hati.
metode pengeringan oven. Cawan porselin yang Pada perlakuan PI yang diberikan tepung
sudah diberi kode sesuai sampel dipanaskan bawang putih 3 mg/ekor/hari tanpa pemuasaan
dalam oven dengan suhu 100-105°C selama ± 1 menunjukkan adanya penurunan kandungan
jam. Lalu dimasukkan dalam desikator ± 15 lemak. Pada uji lanjutan menunjukkan bahwa P1
menit, kemudian cawan porselin ditimbang.
Sampel ditimbang sebanyak 2 g dalam cawan
porselin yang sudah diketahui beratnya. Sampel
dikeringkan dalam oven pada suhu 100-105°C
ǀ JURNAL PETERNAKAN ǀ VOLUME : 07 ǀ NO : 01 ǀ TAHUN 2022 ǀ E-ISSN.2599-1736ǀ 21

berbeda dengan P0. Hal ini mungkin karena dalam tubuh ayam. Di samping itu terhambatnya
senyawa allicin dalam bawang putih membuat proses lipogenesis akibatkan karena terbatasnya
terjadinya lipolisis, sehingga dampak konsumsi pakan dan penggunaan zat-zat makanan
metabolisme dari melibatkan lemak sebagai yang terlebih dahulu digunakan untuk mencukupi
sumber energi jauh lebih besar. Syamsiah dan pertumbuhan jaringan yang tumbuh lebih dini,
Tajudin (2004) mengatakan bahwa bawang putih yaitu saraf, tulang dan otot sehingga
mengandung komponen allicin yang menyebabkan penurunan kadar lemak pada
mengandung belerang yang dapat meluruhkan kelompok perlakuan tersebut (Hafez, 2000).
lemak. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh adanya
Pada perlakuan P2 ayam dipuasakan keragaman individu. Keragaman individu terjadi
dan tidak diberikan tepung bawang putih karena pada kelompok perlakuan terjadi
memperlihatkan terjadinya penurunan kadar persaingan dalam mendapatkan pakan, akibatnya
lemak (P<0.05) yang paling tinggi dibandingkan ternak ayam yang lebih kuat mendapat pakan
dengan perlakuan yang lain. Hal ini memberikan yang lebih banyak dibandingkan yang lemah.
asumsi bahwa pada perlakuan P2 menimbulkan Hal yang sama juga terjadi pada
rangsangan yang paling kuat dalam menurunkan perlakuan P3 ayam mengalami pembatasan pakan
kadar lemak . Pada perlakuan P2 tampaknya dan pemberian tepung bawang putih didapat
menimbulkan keadaan lapar yang paling besar penurunan kadar lemak lebih tinggi
dibandingkan dengan perlakuan P0, P1 maupun dibandingkan perlakuan P0 dan P1 namun sedikit
P3. Dalam keadaan lapar akan merangsang lebih tinggi dengan perlakuan P2. Menurut
sekresi growth homone (GH) lebih besar Tumova dan Teimouri (2010) bahwa efek
sehingga efek metabolik penggunaan lemak pembatasan pakan terhadap lemak ayam broiler
sebagai sumber energi semakin besar (Guyton, masih sangat bervariasi, hal ini mungkin
2007). disebabkan karena perbedaan perlakuan
Ayam yang dipuasakan selama 24 jam pembatasan pakan yang dilakukan, besarnya dan
setiap 4 hari sekali tanpa diberikan tepung lamanya pembatasan pakan, umur waktu dibatasi
bawang putih tampaknya merupakan perlakuan pakan, strain ayam dan jenis kelamin, serta
yang paling kuat dalam menurunkan kadar lemak. semua faktor yang mempengaruhi respon ayam.
Peningkatan sekresi GH akan berdampak Lebih lanjut Hidayat (2015) menyatakan
langsung sebagai pemanfaatan lemak sebagai bahwa faktor lingkungan ikut mempengaruhi
sumber energi utama melalui jalur lipolisis kadar lemak dalam tubuh ayam. Lu et al. (2007)
(Moller dan Jorgensen, 2009). Selain itu, Guyton melaporkan bahwa ayam broiler yang dipelihara
(2007) menyatakan bahwa dampak metabolik GH pada lingkungan yang lebih panas menunjukkan
pada pencernaan lemak antara lain meningkatkan kadar lemak yang lebih rendah. Hal ini berkaitan
masuknya lemak tak jenuh dari jaringan lemak dengan tingkah laku ternak yang akan
sehingga lemak tak jenuh dalam jaringan tubuh mengurangi aktivitas makannya ketika berada
meningkat. Lemak tak jenuh akan diubah menjadi pada kondisi lingkungan yang panas guna
asetil KoA, menyebabkan dampak input menahan menyesuaikan suhu tubuhnya. Konsumsi ransum
siklus glikolisis glukosa dan glikogen. Keadaan yang sedikit mengakibatkan rendahnya konsumsi
ini menyebabkan pemanfaatan lemak sebagai energi yang biasa digunakan untuk mendeposisi
sumber energi utama untuk menggantikan lemak tubuh.
karbohidrat.
Lebih lanjut Fouad dan El-Senousey Kadar Air
(2014) mengemukakan bahwa menurunnya kadar Hasil pemeriksaan kadar air
lemak dengan penurunan kandungan energi menunjukkan bahwa pemberian pakan terbatas
ransum terjadi akibat berkurangnya aktivitas dan bawang putih tidak mempengaruhi kadar air
sejumlah enzim yang terkait dengan proses pada daging secara nyata (P> 0,05). Hal ini
lipogenesis dalam hati, termasuk enzim menunjukkan bahwa kadar air daging masih
nicotinamidea denindinukleotida phosphate- pada batas yang normal.
malat dehidrogenase, glukosa-6-fosfat (G-6- Rataan nilai kadar air dari perlakuan
PDH), 6-fosfo glukonat dehydrogenase dan berkisar antara 72,73%-73,51%. Rataan terendah
enzim fatty acid synthase (FAS) pada tubuh kadar air terdapat pada perlakuan P0 (72,73%)
ayam. Enzim FAS merupakan enzim penting dan rataan tertinggi pada perlakuan P2 (73,51%).
dalam jalur lipogenesis denovo di dalam hati Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa
ayam, dimana kemampuan ayam untuk pemberian pakan terbatas dan tepung bawang
mensintesis asam lemak dalam tubuh sangat putih tidak memberikan pengaruh yang berbeda
ditentukan oleh aktivitas enzim FAS tersebut nyata (P> 0.05) terhadap kadar air daging dada
dalam hati. ayam pedaging. Hasil penelitian menunjukkan
Sahraei (2012) menyatakan pembatasan bahwa ada kecenderungan penurunan kadar air
pemberian pakan pada dasarnya untuk membatasi pada perlakuan P1, P2 dan P3 meskipun secara
konsumsi zat gizi yang berlebih yang masuk ke statistik tidak memberikan pengaruh yang
ǀ JURNAL PETERNAKAN ǀ VOLUME : 07 ǀ NO : 01 ǀ TAHUN 2022 ǀ E-ISSN.2599-1736ǀ 20

berbeda nyata (P>0.05) terhadap kadar air daging Arbele et al. (2001) menyebutkan
dada pedaging. kandungan air dapat berbeda diantara otot,
Tingginya kadar air pada penelitian perbedaan kandungan air pada tubuh hewan
inikarena kadar air daging ayam sudah tinggi dipengaruhi oleh variasi umur dan pakan.
pada saat pemotongan. Menurut Arbele et al., Sedangkan menurut Soeparno (2009) kadar air
(2001) komposisi kimia kadar air pada daging daging dipengaruhi oleh jenis ternak, umur,
ayam normal berkisar antara 70% sampai 75%. kelamin, pakan serta lokasi dan fungsi bagian-
dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bagian otot dalam tubuh. Kadar air yang tinggi
daging dada ayam pedaging yang diberi pakan disebabkan umur ternak yang muda, karena
terbatas dan tepung bawang putih memiliki pembentukan protein dan lemak daging yang
kandungan air yang masih berada dalam kisaran belum sempurna (Rosyidi et al., 2000).
tersebut.
Pada perlakuan P2 ayam dipuasakan dan KESIMPULAN
tidak diberikan bawang putih tidak terjadinya
penurunan kadar air. Hal ini dikarenakan Berdasarkan hasil penelitian dapat
walaupun ayam dipuasakan namun pemberian air disimpulkan bahwa pemberian pakan terbatas
minum selama pemuasaan tetap diberikan dan tepung bawang putih berpengaruh terhadap
sehingga terjadinya absorbsi air oleh usus secara kadar lemak daging tetapi tidak terhadap kadar
berlebihan yang menyebabkan tekanan air ke air ayam pedaging
dinding usus sangat besar. Absorsi air kemudian
diedarkan oleh darah ke seluruh jaringan tubuh DAFTAR PUSTAKA
secara cepat menyebabkan meningkatnya
penyerapan air ke dalam ruang ektraseluler dan Aberle D.E., Forrest J.C, Gerrard D.E., and Mills
intraseluler dimungkinkan terjadinya kenaikan E.W. (2001). Principles of Meat Science.
kadar air pada daging ayam pedaging (Prasetyo et Fourth Edition. W.H. Freeman and
al., 2009). Company. San Francisco, United States
Sedangkan pada perlakuan P3 ayam of America.
dipuasakan dan diberikan tepung bawang putih
terlihat adanya penurunan kadar air walaupun Abouheif M, Al-Owaimer A, Kraidees M,
tidak berpengaruh nyata hal ini disebabkan Metwally H, Shafey T. 2013. Effect of
kandungan tepung bawang putih yang memiliki restricted feeding and realimentation on
pH asam, sehingga mengakibatkan pH daging feed performance and carcass
menurun. Akibat penurunan pH daging, maka characteristics of growing lambs. R Bras
menyebabkan susut masak meningkat dan Zootec 42(2): 95-101.
menurunnya daya ikat air (Alvarado dan Sams,
2003). Penurunan pH daging menyebabkan jarak Alvarado, C. Z. and A. R. Sams. (2003). Injection
filamen protein dan sifat fungional protein juga marination strategies for remediation of
berkurang, sehingga air bebas yang diikat pale, exudative broiler breast meat. J.
semakin berkurang, maka akibatnya daya ikat Poult. Sci. (82): 1332-1336.
air menjadi turun (Alvarado dan McKee, 2007).
Selanjutnya Shanks et al. (2002) menyatakan Alvarado, C. Z. and S. McKee. (2007).
bahwa kadar air merupakan komponen dalam Marination to improve functional
daging yang berkaitan dengan daya mengikat air properties and safety of poultry meat. J.
oleh protein daging dan susut masak. Appl. Poult. Res. (16):113-120.
Berdasarkan hasil pengujian, bawang
putih mempunyai pH asam, yaitu berkisar 5,93 – Choi, I.S., Cha, H.S., Lee, Y.S., 2014.
5,97 (Nurwantoro et al., 2012), sedangkan nilai Physicochemical and antioxidant
pH normal daging ayam broiler berkisar antara properties of black garlic. Molecules 19 :
5,96 sampai 6,07 (Van Laack et al., 2000). 16811-16823.
Namun berkurangnya nilai pH pada bawang putih
ternyata belum mampu untuk menurunkan kadar Diaz, F . J. & K. Anthony. 2013. Feed restriction
air pada daging ayam pedaging. inhibits early follicular development in
Menurut Aberle et al. (2001) ada tiga jenis young broiler-breeder hens. Intern J
air yang terikat dalam daging, yaitu pertama Anim Reprod. 10(2): 79-87.
adalah air terikat sangat kuat secara kimia oleh .
gugus reaktif protein, gugus hidrofilik (air dalam Fouad, A.M, and El-Senousey H.K. (2014).
keadaan tidak bergerak), dan ketiga adalah air Nutritional factor saffecting abdominal
bebas yang berada di antara molekul protein. Air fat deposition in poultry: Areview.
pertama dan kedua bebas dari perubahan Asian-Australasian. J. Anim Sci. (27):
molekul, sedangkan air ketiga akan menurun jika 1057-1068.
protein daging mengalami denaturasi.
ǀ JURNAL PETERNAKAN ǀ VOLUME : 07 ǀ NO : 01 ǀ TAHUN 2022 ǀ E-ISSN.2599-1736ǀ 22

Guyton, A.C. and Hall, J.E (2007). Buku Ajar chickens. Archivos de Zootecnia 2014;
Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. EGC, 63 (244): 611-621.
Jakarta.
Prasetyo, A., Prasetyo, T., dan Subandriyo.
Hafez, E.S.E. (2000). Reproduction in Farm (2009). Tinjauan Gizi, Finansial Dan
Animal. Lippincott Wilhams & Wilkins, Mikrostruktur Otot Dari Sapi
A Walters Kluwers Company.USA. Glonggongan. Seminar Nasional
Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Haro, C.V. (2005). Interaction between dietary Hal: 322-332.
polyunsaturated fatty acids and vitamin
E in body lipid compositionand α - Pratikno. H. (2011). Lemak abdominal ayam
tocopherol content of broiler chickens. broiler (Gallus sp) karena pengaruh
Thesis. Universitat Autonomade, ekstrak kunyit (Curcuma
Barcelona. domesticaVahl.). Jurnal Bioma. (13): 1 –
8.
Hidayat, C. (2015). Penurunan deposit lemak
abdominal pada ayam pedaging melalui Sahraei, M. (2012). Feed restriction in broiler
manajemen pakan. Wartazoa. (25): 125- chickens production: A Review. Global
134. Veterinaria. (8): 449-458.

Lee D.H., Lim S.R., Ra S.S. & Kim J.D. 2014. Rosyidi, D., Ardhana, M., dan Santoso, R.D.
Effects of dietary garlic powder on (2000). Kualitas daging domba ekor
growth, feed utilization and whole body gemuk (DEG) betina periode lepas sapih
composition change in fingerling sterlet dengan perlakuan docking dan tingkat
sturgeon, Acipenser ruthenus. Asian- pemberian konsentrat ditinjau dari kadar
Australasian. Journal of Animal air, kadar lemak dan kadar protein.
Sciences. 27,1419-1429. Jurnal Ilmu - Ilmu Peternakan. (11): 39
– 44.
Lee, K,W., Kim, G.H., Kim, J.H., Yeon, J.S.,
Cho, S.B., Chang, B.S., Kim, S.K., Soeparno. (2009). Ilmu dan Teknologi Daging.
2016. Effects of dietary fermented garlic Cetakan kelima. Gajah Mada University
on the growth performance, relative Press, Yogyakarta.
organ weights, intestinal morphology,
cecal microflora and serum Soeparno, 2015. Ilmu dan Teknologi Daging.
characteristics of broiler chickens. Braz. Cetakan ke-2. Gadjah Mada University
J. Poult. Sci. 18(3): 511-518. press. Yogyakarta.

Lu Q, Wen J, and Zhang H. (2007). Effect of S. S.l Shawkat S. A. Rashid Z. A. Muhammed,


chronic heatexposure on fat deposition 2021. Effect Of Different Skip Feeding
and meat quality in twogenetic types of Programs On Broiler Chicks’
chicken. Poult. Sci. (86):1059-1064. Performance. Iraqi Journal of
Agricultural Sciences 52(4):904-912.
Moller, N., dan Jorgensen, J.O.L. (2009). Effects
of growth hormone on glucose, lipid, Shanks, B.C, Wolf D.M, and Maddock R.J.
and protein metabolism in human (2002). Technical note : The effect of
subjects. Endocr. Rev.(30): 152–77. freezing on warner blatzler shear force
value of beef longissimus steak across
Nurwantoro, Pramono, B,Y., Setiani, E, B., several post mortemaging periods. J.
Sulistiarto, S., Arissaputra, H., Perdana, Anim. Sci. (80): 2122-2125.
A, G., dan Bintoro, P, V. (2012).
Marinasi daging sapi dengan Syamsiah, S.I., dan Tajudin. (2004). Khasiat dan
menggunakan bawang putih untuk manfaat bawang putih raja antibiotik
meningkatkan keamanan pangan. Jurnal alami. AgroMedia Pustaka, Jakarta.
Litbang Provinsi Jawa Tengah (10):
113-122. Tugiyanti, E., Heriyanto, S., dan Syamsi A.N.
2016. Pengaruh tepung daun sirsak
Omosebi DJ, Adeyemi OA, Sogunle MO, Idowu (Announa muricata L) terhadap
OMO and Njoku CP. Effects of duration karakteristik lemak darah dan daging itik
and level of feed restriction on tegal jantan. Buletin Peternakan, 40(3),
performance and meat quality of broiler 211-218.
ǀ JURNAL PETERNAKAN ǀ VOLUME : 07 ǀ NO : 01 ǀ TAHUN 2022 ǀ E-ISSN.2599-1736ǀ 22

Tumuva, E., and Teimouri, A. (2010). Fat Van Laack, R.L.J.M., C.H. Liu, M.O. Smith, and
deposition in the broiler chicken: A H.D. Loveday. (2000). Characteristics of
review. Sci. Agric. Bohem. (41): 121- pale, soft, exudative broiler breast meat.
128. Poultry Sci. (79): 1057-1061.

Anda mungkin juga menyukai