Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. XIX No.

2 Nopember 2016:71-76
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Pakan Selama Periode


Pertumbuhan Ayam Broiler Terhadap Rasio Efisiensi
Penggunaan Protein
(The influence of time feed restriction on efficiency of protein utilization in growing
period of broiler chicken)
Berliana Siregar dan Abdul Azis .

Lab. Produksi Ternak Unggas dan Non Ruminansia Fakultas Peternakan Universitas Jambi Jl.
Raya Jambi – Ma. Bulian KM 15 Kampus Pinang Masak, Mendalo Darat, 36361

Intisari
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh lama waktu penyediaan pemberian pakan
terhadap efisiensi penggunaan protein pada ayam broiler periode pertumbuhan. Materi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah ayam broiler umur 22 sampai 42 hari sebanyak 500 ekor. Pakan yang
digunakan adalah pakan komersial periode grower yang berbentuk pellet dengan kandungan protein
sebesar 19% dan energy metabolis 3.100 kkal/kg. Perlakuan yang diberikan adalah P 0 = Pakan
disediakan ad libitum dari umur 7 s/d 42 hari. P1 =Pakan disediakan ad libitum dari umur 22 s/d 42
hari.P2 =Pakan disediakan selama 8 jam/hari, dengan komposisi waktu 3 jam pagi (08.00 -11.00) dan 5 jam
sore sampai malam (16.00-21.00).P3 = Pakan disediakan selama 10 jam/hari, dengan komposisi waktu 3
jam pagi (08:00-11:00), dan 7 jam sore sampai malam (16.00-23.00) dan P4 = Pakan disediakan selama 12
jam/hari, dengan komposisi waktu 3 jam pagi (08.00 -11.00) dan 9 jam pada sore sampai malam (16.00-
01.00). Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitisn ini a dalah Rancangan Acak Lengkap
dengan 5 perlakuan (P0 , P1 , P2 , P3 dan P4 ) dan 4 ulangan, tiap ulangan terdiri dari 25 ekor ayam. Peubah
yang diamati adalah konsumsi pakan, konsumsi protein, rasio efisiensi pen ggunaan protein dan
pertambahan bobot badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyediaan waktu pemberian pakan
nyata (P<0.05) menurunkan konsumsi pakan, konsumsi protein dan nyata (P<0.05) meningkatkan rasio
efisiensi penggunaan protein sehingga dapat menghasilkan bobot badan yang sama untuk semua
perlakuan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah waktu penyediaan pakan 8
jam/hari dengan komposisi waktu 3 jam pagi (08.00-11.00) dan 5 jam sore (16.00-21.00) dapat
meningkatkan rasio efisiensi penggunaan protein dan tidak mengganggu perta mbahan bobot badan
pada broiler.

Keyword :broiler, waktu,pakan,efisiensidan protein

Abstract
The research aim was to determine the influence of time feed restriction on the efficiency of
protein utilization in growin g period of broiler. Materials used in this experiment were 500 22 - 42-day-
old broilers. The commercial pelleted feed con taining 19% protein and 3100 kcal/kg of ME for grower
period was used. The treatments were P 0 (feed was provided ad libitum from 7 to 42 day of age, P 1 (feed
was provided ad libitum from 22 to 42 day of age), P 2 (feed was provided 8 hours a day, with time
composition 3 hr in the morning (08.00-11.00) and 5 hr in the afternoon till night (16.00-21.00)), P3 (feed
was provided 10 hours a day, with time composition 3 hr in the morning (08.00 -11.00) and 7 hr in the
afternoon till night (16.00-23.00)) dan P4 (feed was provided 12 hours a day, with time composition 3 hr in
the morning (08.00-11.00) and 9 hr in the afternoon till night (16.00 -01.00)). Completely Randomized
Design with 5 treatments and 4 replicationS was used in this experiment. Para meters measured were feed
intake, protein consumption, body weigh t gain and efficiency of protein utilization. The result showed
that time length to provide the feed was significantly reduced (P<0.05) feed intake, protein consumption
and was significantly increased (P<0.05) the efficiency of protein utilization. Therefore, body weight was

71
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. XIX No.2 Nopember 2016:71-76
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

the same for all treatments. It concluded that 8 hours a day for time length to proved the feed could
increase the efficiency of protein utilization and did not interfere body weight gain.

Key words: broiler, time, feed, efficiency and protein

Pendahuluan pakan pada ayam broiler (Mashaly


Ayam broiler adalah termasuk jenis dkk.,2004). Menurut Tuslam (2010),
ternak yang sangat peka terhadap berbagai lingkungan yang panas dapat menurunkan
bentuk stressor baik fisik maupun psikis, konsumsi pakan, sehingga protein yang
termasuk terhadap stress panas (heat stress) dikonsumsi juga akan mengalami
(Leandro dkk., 2004). Indonesia adalah penurunan. Sejalan dengan pendapat
negara beriklim tropis, dimana Wahju (2004) yang menyatakan bahwa jika
permasalahan cuaca menjadi faktor konsumsipakan tinggi, maka konsumsi
predisposisi yang penting untuk berbagai protein juga semakin tinggi begitu juga
penyakit. Suhu udara yang tinggi pada sebaliknya.Penurunan produksi
puncak musim kemarau antara bulan karenapengaruh stres panas pada broiler
Agustus hingga November, sering berimbas berhubungan dengan penurunan intake
pada produktivitas ayam. Broiler yang pakan dan sintesis protein (Ma dkk., 2014).
menderita stres akan memperlihatkan ciri- Berbagai upaya telah dilakukan
ciri gelisah, banyak minum, nafsu makan untuk penanganan cekaman panas agar
menurun. Penurunankonsumsi pakan dan pertumbuhan ayam broiler dapat optimal
selanjutnya mempengaruhi sesuai potensi genetik yang dimilikinya,
pertumbuhan.Konsekuensi dari baik dari aspek eksternal maupun internal
menurunnya konsumsi ransum yang diikuti tubuh ayam. Penanganan aspek internal
dengan meningkatkan konsumsi air minum tubuh ayam pada kasus cekaman panas
mengakibatkan nutrien penting dan kritis telah menjadi perhatian banyak peneliti,
untuk produksi, seperti asam amino, seperti pengaturan pemberian pakan (Lin
mineral maupun vitamin juga akan ikut dkk., 2005; Abu-Dieyeh, 2006).Pengaturan
turun. Menurut beberapa peneliti terdapat waktu penyediaan pakan adalah salah satu
penurunan konsumsi ransum sebesar 1,7 % metode yang dapat dilakukan
setiap kenaikan suhu 1°C yang dimulai untukmengatasi cekaman panas, dimana
pada suhu 21°C.jika temperatur naik men- pakan sebaiknya diberikan pada saat suhu
capai 30°C, maka penurunan konsumsi rendah sehingga ayam dapat makan secara
tersebut mencapai 2,3 %.Penurunan normal agar konsumsi dan efisiensi
konsumsi pakan jelas menghasilkan bobot penggunaan protein juga berjalan dengan
badan yang lebih rendah. Bobot badan baik. yang pada akhirnya akan
ayam broiler umur 6 minggu menurun menampilkan pertumbuhan yang lebih
sebesar 14,3% dan 21,2% pada suhu 32,2 oC baik. Ma’ruf (2007) menyatakan bahwa
dan 37,8 oC (North dan Bell, pembatasan pakan pada ayam dapat
1990).SedangkanKuczynski (2002) memperbaiki efisiensi penggunaan pakan
melaporkan bahwa pemeliharaan ayam sehingga konversi pakan menjadi lebih baik
broiler sampai umur 35 hari pada suhu di dibandingkan dengan pemberian pakan ad
atas 31 oC yang menyebabkan penurunan libitum. Selanjutnya Iqbal dkk.,(2012)juga
bobot badan mencapai 25%, jika di- menyatakan bahwa jumlah konsumsi
bandingkan dengan pemeliharaan pada protein berpengaruh terhadap pertambahan
suhu 21,1-22,2 oC.Cekaman panas (heat bobot badan, ini disebabkan karena
stress) menyebabkan penurunan pertambahan bobot badan tersebut berasal
pertumbuhan dan efisiensi peng-gunaan dari sintesis protein tubuh yang berasal dari

72
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. XIX No.2 Nopember 2016:71-76
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

protein. Peningkatan pertambahan bobot disediakan ad libitum dari umur 22 s/d 42


badan berbanding terbalik dengan konversi hari, P2 : Pakan disediakan selama 8
ransum dan rasio efisiensi protein. jam/hari, dengan komposisi waktu 3 jam
Ditambahkan oleh Mahfudz dkk., (2010), pagi (08.00- 11.00) dan 5 jam sore sampai
bahwa rasio efisiensi protein dipe-ngaruhi malam (16.00-21.00), P3 : Pakan disediakan
oleh dua hal yaitu pertambahan bobot selama 10 jam/hari, dengan komposisi
badan (pbb) dan konsumsi protein. waktu 3 jam pagi (08:00-11:00), dan 7 jam
Dijelaskan lebih lanjut bahwa semakin sore sampai malam (16.00-23.00), P4 : Pakan
bertambahnya umur akan menurunkan disediakan selama 12 jam/hari, dengan
nilai rasio efisiensi peng-gunaan protein komposisi waktu 3 jam pagi (08.00-11.00)
(REP) karena konsumsi ransum meningkat dan 9 jam pada sore sampai malam (16.00-
tetapi pertambahan bobot badan relatif 01.00).
tetap, sehingga efisiensi protein menurun. Rancangan percobaan yang
Nilai REP menunjukkan efisiensi digunakan dalam penelitian ini adalah
penggunaan protein untuk pertumbuhan. Rancangan Acak Lengkap dengan 5
Semakin tinggi nilai REP berarti semakin perlakuan dan 4 ulangan, dimana tiap
efisien ternak meng-gunakan protein, ulangan terdiri dari 25 ekor ayam.
sehingga pada akhirnya akan berpengaruh Peubah yang diamati adalah
juga pada pertumbuhan. Hal ini sesuai konsumsi pakan, pertambahan bobot
dengan pendapat Anggorodi (1995) bahwa badan, konsumsi protein dan rasio efisiensi
semakin tinggi nilai rasio efisiensi protein, penggunaan protein.
maka semakin efisien ternak memanfaatkan 1. Konsumsi pakan, diperoleh dari selisih
protein yang dikonsumsi. pakan yang disediakan pada awal minggu
Penelitian ini bertujuan untuk dengan pakan yang tersisa pada akhir
mengetahui pengaruh pengaturan waktu minggu yang sama, dinyatakan dalam
pemberian pakan selama periode gr/ekor/minggu.
pertumbuhan terhadap rasio efisiensi 2. Pertambahan bobot badan diperoleh
penggunaan protein pada broiler. melalui penimbangan ayam yang dilakukan
Materi dan Metode Penelitian setiap akhir minggu dikurang dengan bobot
Materi yang digunakan dalam badan pada awal minggu yang sama,
penelitian ini adalah ayam broiler umur 22 dinyatakan dalam gr/ekor/minggu.
hari, Strain Cobb produksi PT. Vista Agung 3. Konsumsi protein, diperoleh dengan cara
Kencana, Palembang sebanyak 500 ekor. menghitung konsumsi pakan dikalikan
Pakan yang digunakan adalah pakan dengan kandungan protein pakan.
komersial periode pertumbuhan yang Konsumsi protein (g) = Konsumsi pakan
berbentuk pelet dengan kandungan protein (g) × kandungan protein pakan (%)
sebesar 19% dan energy metabolis 3.100 4. Rasio Efisiensi Penggunaan Protein
kkal/kg. (REP), diperoleh dengan cara menghitung
Penelitian menggunakan ayam Pertambahan bobot badan (PBB) dibagi
broiler umur 22 s/d 42 hari, yang di bagi dengan konsumsi protein (Anggorodi,
dalam 5 perlakuan pengaturan waktu 1995). REP = PBB (gr) / Konsumsi protein
pemberian pakan yaitu P0 , P1 , P2 , P3 dan P4 . (gr).
Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 Hasil dan Pembahasan
ulangan, dan setiap ulangan terdiri dari 25
ekor ayam. Perlakuan yang diberikan Rataan dari semua peubah yang
sebagai berikut: P0 : Pakan disediakan ad diperoleh selama penelitian dapat dilihat
libitum dari umur 7 s/d 42 hari, P1 :Pakan pada Tabel 1.

73
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. XIX No.2 Nopember 2016:71-76
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

Tabel 1. Rataan semua peubah selama penelitian

Peubah Perlakuan
P0 P1 P2 P3 P4
KP (gr/ek) 2969.58±169.12a 2978.37±180.56a 2577.53±20.45b 2666.42±113.03b 2586.83±87.47b
K.Protein 564.22±32.13a 565.89±34.31a 489.73±03.89b 506.62±21.48b 491.50±16.62b
REP 2.66±0.26a 2.71±0.19a 3.01±0.03b 3.00±0.11b 3.01±0.07b
PBB (gr/ek) 1494.64±109.36a 1531.18±18.73a 1473.94±15.35a 1517.04±36.89a 1476.11±18,52a
Ket; Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0.05)
KP : Konsumsi pakan, K Protein: Konsumsi protein, REP : Ratio efisiensi penggunaan protein, PBB :
Perta mbanan bobot badan
Konsumsi Pakan protein pada P2 , P3 dan P4 lebih rendah dari
Hasil analisi ragam menunjukkan P0 dan P1 , ini berarti semakin sedikit waktu
bahwa waktu penyediaan pemberian pakan ketersediaan pakan akan semakin
nyata menurunkan konsumsi pakan menurunkan konsumsi protein. Hal ini
(P<0.05). Uji Duncan menunjukkan bahwa berkaitan dengan semakin berkurangnya
konsumsi pakan pada P2 ,P3 dan P4 nyata ke-sempatan makan pada broiler sehingga
lebih rendah dari P0 dan P1. Perbedaan ini konsumsi pakan menurun yang akan
disebabkan adanya perbedaan kesempatan mengakibatkan konsumsi protein juga
makan yang semakin rendah pada P2 , P3 menurun. Konsumsi protein dipengaruhi
dan P4 yaitu 8, 10 dan 12 jam/hari. Hal ini oleh konsumsi ransum sedangkan
disebabkan semakin pendek waktu konsumsi ransum dipengaruhi oleh
penyediaan pakan akan mengurangi metabolisme zat-zat makanan dalam tubuh.
kesempatan broiler untuk makan. Semakin baik metabolisme zat-zat makanan
Penyediaan pakan secara ad libitum akan dalam tubuh, maka akan berpengaruh juga
memberikan kesempatan ayam untuk pada nafsu makan dan konsumsi
mengkonsumsi pakan setiap saat sesuai ransumnya. Menurut Parakkasi (1990),
dengan kebutuhannya sedangkan semakin konsumsi protein pada unggas sejalan
pendek waktu penyediaan pakan, dengan kuantitas pakan yang dikonsumsi
kesempatan itu berkurang sehingga
konsumsi pakan juga berkurang. Sejalan Rasio Efisiensi Penggunaan Protein
dengan pendapat Amrullah (2004) yang Hasil analisis ragam menunjukkan
menyatakan bahwa ayam broiler memiliki bahwa waktu penyediaan pakan nyata
kecenderu-ngan untuk makan lebih banyak (P<0.05) dapat meningkatkan rasio efisiensi
jika ada kesempatan makan seperti pada penggunaan protein pakan. Hasil ini
pemberian pakan ad-libitum dan konsumsi menunjukkan bahwa pem-batasan waktu
pakan akan berkurang jika waktu penyediaan pakan dapat meningkatkan
pemberian pakan dibatasi, berkurangnya rasio efisiensi penggunaan protein, ini
konsumsi pakan sejalan dengan lamanya diduga karena aktivitas makan ayam akan
pembatasan pemberian pakan. berkurang sehingga energi yang diperlukan
untuk melakukan aktifitas tersebut dapat
Konsumsi Protein dihemat dan energi tersebut dapat
Hasil analisis ragam menunjukkan digunakan untuk pertumbuhan. Dengan
bahwa waktu ketersediaan pakan nyata semakin tinggi nilai rasio efisiensi
(P<0.05) menurunkan konsumsi protein. penggunaan protein maka semakin efisien
Uji Duncan menunjukkan bahwa konsumsi ternak dalam memanfaatkan protein yang

74
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. XIX No.2 Nopember 2016:71-76
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

dikonsumsi. Nilai rasio efisiensi penampilan produksi ayam pedaging,


penggunaan protein menunjukkan efisiensi karena menurut Mohebodini et al., (2009),
penggunaan protein untuk pertumbuhan. sistem pengaturan waktu makan selama 8
Semakin tinggi nilai rasio efisiensi jam/hari dengan empat kali frekuensi
penggunaan protein berarti semakin efisien pemberian ransum (06:00- 08:00, 12:00-
ternak menggunakan protein, sehingga 14:00, 18:00-20:00, 24:00-02:00) masih
pada akhirnya akan berpengaruh juga pada dikategorikan pembatasan ransum
pertumbuhan. intensitas rendah. Sejalan dengan hasil
Selain itu beberapa hasil penelitian penelitian Suprianto (2013),yang
menunjukkan bahwa penambahan jumlah menunjukkan bahwa waktu penyediaan
pakan yang dimakan akan mempercepat pakan 8 jam/hari (3 jam pagi dan 5 jam
arus pakan dalam usus sehingga sore) dapat menurunkan konsumsi pakan
mengurangi daya cerna. Daya cerna yang tetapi tidak sampai mengganggu
tertinggi didapatkan pada jumlah konsumsi pertambahan bobot badan ayam pedaging..
yang sedikit lebih rendah dari kebutuhan
hidup pokok. Penambahan sampai dua kali KESIMPULAN
jumlah kebutuhan pokok mengurangi daya Dari hasil dan pembahasan yang
cerna 1-2 %,dan penambahan konsumsi telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
lebih lanjut menyebabkan penurunan daya bahwa pengaturan waktu penyediaan
cerna (Tilman dkk., 1998). Didukung oleh pakan 8 jam/hari dengan komposisi waktu
Amrullah (2004), yang menyatakan bahwa 3 jam pagi (08.00-11.00) dan 5 jam sore
bahwa jika masukan pakan dikurangi, (16.00-21.00) dapat meningkatkan rasio
maka organ pencernaan akan efisiensi penggunaan protein dan tidak
meningkatkan kerjanya. Pencernaan pakan mengganggu pertambahan bobot badan
menjadi lebih intensif yang ditandai dengan pada broiler
laju digesta yang melambat. Melambatnya DAFTAR PUSTAKA
laju digesta memungkinkan enzim Abu-Dieyeh, Z. H. M. 2006. Effect of chronic
menghidrolisis zat makanan lebih lama, heat stress and long-term feed
hasilnya kecernaan pakan akan meningkat restriction on broiler performance. .
sejalan dengan berkurangnya jumlah InT. J. Poult. Sci. 2:185-190.
masukan pakan. Amrullah, I. K. 2004. NutrisiAyam Broiler.
Lembaga Satu Gunung Budi. Bogor
Pertambahan Bobot Badan Anggorodi, H.R. 1995. Ilmu Nutrisi dan
Hasil analisis menunjukkan bahwa Bahan Makanan Ternak. Jakarta: P.T
waktu penyediaan pakan tidak Gramedia.
berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap Croom, W.J., J. Brake, B.A. Coles, G. B.
pertambahan bobot badan. Hal ini diduga Havensten, and V. L. Christensen.
pembatasan waktu pemberian pakan 1999. Is intestinal absorption
sampai 8 jam/hari masih dalam batasan capacity rate limiting for
normal sehingga ayam masih dapat performance in poultry. J. Appl.
memanfaatkan protein yang terkonsumsi Poultry. Res. 8: 242-252.
dengan baik. Pemanfaatan nitrogen yang Iqbal. F., U. Atmomarsono, dan R. Muryani.
baik akan meningkatkan rasio efisiensi 2012. Pengaruh berbagai frekuensi
penggunaan protein yang berarti bahwa pemberian pemberian pakan dan
pakan yang dikonsumsi secara efisien dapat pembatasan pakan terhadap
meningkatkan pertambahan bobot badan efisiensi penggunaan protein ayam
yang pada akhirnya mempengaruhi

75
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. XIX No.2 Nopember 2016:71-76
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

broiler. Animal Agricultural Journal stress on production parameters and


1 (1): 53 – 64. immune responses of commercial
Kuczyński, T. 2002. The application of laying hens. Poult Sci. 83:889-894.
poultry behavior responses on heat Mohebodini, H., B. Dastar, M. Sham Sharg,
stress to improve heating and and S. Zarehdaran. 2009. The
ventilation systems efficiency. comparison of early feed Restriction
Electron J Polish Agric Univ. and meal feeding on performance,
media.pl/volume5/issue1/engineer carcass characteristics and blood
ing/art-01.html. constituents of broiler chickens. J.
Lin, H., Zhang, H. F., Du, R., Gu, X. H., Anim. Vet. Adv. 8: 2069-2074.
Zhang, Z. Y., Buyse, J., and North, M.O. And D,D. Bell. 1990.
Decuypere, E. 2005. Commercial Chicken Production
Thermoregulation responses of Manual. 4th Ed. Van Nostrand
broiler chickens to humidity at Reinhold. New York.
different ambient temperatures. II. Parakkasi, A. 1990. Ilmu Gizi dan Makanan
Four weeks of age. Poult Sci. Ternak Monogastrik. Penerbit
84:1173-1178. Angkasa, Bandung.
Ma, X., Lin Y., Zhang, H., Chen, W., Wang, Steel, R. G. D. Dan J. H. Torrie. 1995. Prinsip
S., Ruan D, and Jiang, Z., 2014. Heat dan Prosedur Statistika Suatu
stress impairs the nutritional Pendekatan Biometrik. Cetakan
metabolism and reduces the IV. Gramedia Pustaka Utama,
productivity of egg-laying Jakarta. (Diterjemahkan oleh B.
ducks.AnimReprod Sci. 145:182-190. Sumantri).
Mahfudz, L.D., T.A. Sarjana, dan W. Suprianto, H. 2013. Pengaruh pengaturan
Sarengat. 2010. Efisiensi waktu pemberian pakan terhadap
penggunaan protein ransum yang pertumbuhan ayam broiler.
mengandung limbah destilasi skriksi. Fakultas Peternakan
minuman beralkohol (ldmb) oleh Universitas Jambi.
burung puyuh (coturnix coturnix Tillman, A. D. H. Hartadi, S.
japonica) jantan. Seminar Nasional Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo
Teknologi Peternakan dan Veteriner. dan S. Lebdosoekojo. 1998. Ilmu
Fak. Peternakan, Universitas Makanan Ternak Dasar. Gadjah
Diponegoro. Mada University Yogyakarta.
Ma’ruf, A. 2007. Peran Pengaturan Waktu Tuslam. 2010. Pengaruh pembatasan waktu
dan Jumlah Pemberian Pakan pemberian pakan pada siang hari
Terhadap Sekresi Growth Hormone terhadap efisiensi penggunaan
(GH) dan Insulin-Like Growth protein ayam broiler. Skripsi.
Factor 1 (IGF-1) Dalam Universitas Diponegoro
Mempengaruhi Sintesis Wahju, J. 1997. Ilmu Nutrisis Unggas.
Lemak dan Protein Daging Ayam Gadjah Mada University Press
Pedaging. http:www unair. ac. Yogyakarta.
Id/top/disertacions/kedokteran/20 Wahju, J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas.
04/gdlhub-gdl-s3-2007- Cetakan ke-5. Gadjah Mada
marufanwar-5251. University Press, Yogjakarta.
Mashaly, M. M., Hendricks, G. L., Kalama,
M. A, Gehad, A. E, Abbas, A.O., and
Patterson, P. H. 2004. Effect of heat

76

Anda mungkin juga menyukai