Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

PENERAPAN PENYELESAIAN PERKARA TINDAK PIDANA


RINGAN DALAM PENANGAN RESTORATIF JUSTICE

Oleh :
Dian Andini
NIM 190111100366

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
FAKULTAS HUKUM
2023

i
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

PENERAPAN PENYELESAIAN PERKARA TINDAK PIDANA


RINGAN DALAM PENANGAN RESTORATIF JUSTICE

OLEH :

Dian Andini
NIM 190111100366

Disetujui pada ujian Praktik Kerja Lapangan


Bangkalan, 04 Juli 2023

Dosen Pembimbing Dosen Penguji

Mishbahul Munir, S.H., M.Hum. Dr. Devi Rahayu, S.H., M.Hum.


NIP : 198012102003121002 NIP : 197812262005012003

Mengetahui,
Dekan Fakultas Hukum UTM

Dr. Erma Rusdiana, S.H.,M.H.


NIP : 196912312001122002
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura telah menyediakan
sarana dan prasarana penunjang pendidikan dengan lengkap untuk menunjang
aspek keahlian profesional. Magang merupakan kegiatan mahasiswa yang
dilakukan di masyarakat dan di perusahaan atau instansi untuk
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh. Kegiatan ini juga membantu
mahasiswa untuk memahami relevansi keilmuannya dimasyarakat dan dijalur
pembangunan diri dengan mendalami bidang ilmu tertentu. Mahasiswa
sebagai calon sarjana hukum dituntut untuk memiliki keterampilan dan
pengalaman yang memadai sebelum memasuki dunia kerja.
Salah satu instansi yang relevan untuk dilaksanakan kegiatan magang
fakultas hukum adalah kantor advokat. Advokat merupakan salah satau profesi
terhormat (Officium Nobile) yang terikat pada kode etik dan pemberian
pendampingan hukum kepada masyarakat yang terlibat proses hukum. Profesi
di bidang hukum yang diemban Advokat adalah terkait dengan memberikan
bantuan hukum baik berupa pembelaan pada sidang pengadilan atau bahkan
hanya sekedar memberikan saran/ masukkan atau nasihat terkait dengan
hukum.
Advokat adalah orang yang diberikan kuasa untuk memberikan
bantuan hukum dalam bidang hukum baik perdata/ pidana kepada orang yang
memerlukan baik berupa memberikan nasihat atau bantuan yang bersifat aktif
baik di dalam maupun di luar pengadilan dengan jalan mewakili/ dan atau
membela serta mendampinginya1.
Pelaksanaan hukum di dalam masyarakat sangatlah bergantung pada
kesadaran hukum suatu masyarakat dikarenakan manusia adalah subjek
hukum. Namun selain tergantung pada kesadaran hukum masyarakat juga
tergantung dan sangat ditentukan oleh pelaksanaan penegakan hukum oleh

1
Sudikno Mertokusumo, “Teori Hukum”, (Yogyakarta: Cahaya Atma Pusaka, 2012).
para petugas penegak hukum. Oleh karenanya banyak peraturan hukum yang
tidak dapat terlaksana dengan baik dikarenakan oknum penegak hukum
kurang paham dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya2.
Indonesia merupakan negara hukum adalah salah satu prinsip yang
dimiliki oleh Negara Indonesia serta diatur dalam Undang-Undang Dasar NRI
Tahun 1945. Sebagaimana prinsip tersebut menyatakan bahwa Equality
Before the Law yang merupakan bentuk jaminan hukum serta memberikan
kepastian bahwa setiap orang adalah sama dihadapan hukum tanpa membeda-
bedakan apapun itu, lain dari pada itu adapula hak atas pengakuan dan
perlindungan (Penjelasan UU No.18 Tahun 2008 Tentang Advokat).
Penegakan hukum pidana idealnya dilaksanakan dengan melibatkan
semua komponen atau unsur penegak hukum (Polisi, Jaksa dan Hakimt)
berdasar Sistem Peradilan Pidana Terpadu (SPPT) / Integrated Criminal
Justice System (ICJS). Penegakan hukum pidana di Indonesia dilakukan
berdasar UURI No.8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang Undang Hukum
Acara Pidana (KUHAP). Menurut Barda Nawawi Arief 3, Sistem peradilan
pada hakikatnya identik dengan sistem penegakan hukum, karena proses
peradilan pada hakekatnya suatu proses menegakkan hukum.
Apabila SPP dilihat sebagai sistem kekuasaan kehakiman menegakkan
hukum pidana (atau sistem kekuasaan kehakiman di bidang hukum pidana
maka SPP merupakan serangkaian perwujudan dari kekuasaan menegakkan
hukum pidana yang terdiri dari 4 (empat) sub sistem, yaitu : (1) kekuasaan
penyidikan oleh lembaga penyidik; (2) kekuasaan penuntutan oleh lembaga
penuntut umum; (3) kekuasaan mengadili/menjatuhkan putusan oleh badan
peradilan; dan (4) kekuasaan pelaksanan hukum pidana oleh aparat pelaksana
eksekusi. Keempat subsistem itu merupakan satu kesatuan sistem penegakan
hukum pidana yang integral atau sering disebut dengan istilah Sistem
Peradilan Pidana terpadu atau SPP terpadu atau Integrated Criminal Justice

2
Abdurrahman, “Aneka Masalah Dalam Praktek Penegakan Hukum di Indonesia”,
(Bandung: Penerbit Alumni, 1980).
3
Barda Nawawi Arief, “Reformasi Sistem Peradilan (Sistem Penegakan Hukum Di
Indonesia)”, (Semarang: Badan Penerbit Univ. Diponegoro, 2017), hlm 2, 3, 7.
System. Patut dicatat bahwa didalam ke-4 sub-sistem itu, tentunya termasuk
juga profesi Advokat sebagai salah satu penegak hukum Rusli Muhammad
menjelaskan bahwa posisi Advokat sebagai bagian atau sub sistem Sistem
Peradilan Pidana Indonesia masih diperdebatkan, hal ini disebabkan karena
belum adanya kejelasan wadah dan sturktur organisasi yang menyatu dan
mengendalikan bekerjanya lembaga Advokat itu4.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat menyatakan
bahwa advokat ialah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di
dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan
ketentuan undang-undang ini5. Jasa yang diberikan Advokat berupa
memberikan konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa,
mewakili, mendampingi, membela, dan melakukan tindakan hukum lain untuk
kepentingan hukum klien (jasa hukum). Advokat adalah pengacara yang
diangkat oleh Menteri Kehakiman setelah mendapat nasihat dari Mahkamah
Agung. Batas wilayah hukum tugas dari seorang advokat adalah seluruh
propinsi di Indonesia.
Pendampingan hukum serta pemberian bantuan hukum secara Cuma –
Cuma merupakan bentuk tanggung jawab seorang advokat terhadap klien
sesaat setelah bersepakat menggunakan jasanya. Dengan menepatkan diri
sebagai pelayan hukum, peran advokat dalam mendampingi klien di muka
penadilan haruslah berupa pelayanan yang mengacu dan mengedepankan
keadilan, wajib membela kepentingan klien dan mendapatkan serta
memperjuangkan hak – haknya.
Untuk itulah keberadaan advokat sebagai bagian dalam pelaksanaan
proses penyelesain perkara adalah penting. Keberadaan, kehadiran serta
bantuan hukum yang diberikan oleh advokat dapat memberikan peluang serta
kesempatan bagi masyarakat dalam memenuhi hak – haknya serta
mendapatkan keadilan dan perlindungan hukum terkait masalah yang sedang
dihadapinya
4
Rusli Muhamad, “Sistem Peradilan Pidana Indonesia : Dilengkapi Dengan 4 Undan-
undang di Bidang Sistem Peradilan Pidana”, (Yogyakarta: UII Press, 2012), hlm. 31.
5
Pasal 1 Butir 1 UU Nomor 8 Tahun 2003 tentang Advokat.
Ketua Pengadilan menunjuk advokat untuk menjalankan kuasa yakni
mewakili, mendampingi, membela dan meakukan tindakan hukum lain untuk
kepentingan Pemohon Bantuan Hukum yang memenuhi syarat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Dalam menjalankan tugasnya Advokat dapat
menerima biaya pendampingan sesuai standart yang ditentukan oleh negara
(Pasal 9 SEMA No. 10 Tahun 2010).
Kantor Advokat yang terdapat di Kabupaten Bangkalan cukup
banyak, salah satunya adalah Kantor Advokat dan Konsultasi Hukum
“BAHIRUDDIN, S.H AND PARTNERS” yang bertempat di Jalan Halim
Perdana Kusuma Perumahan Griya Abadi Blok Q No. 10 Kabupaten
Bangkalan. Magang di kantor advokat tersebut merupakan wadah bagi kami
mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura untuk menggali
segala potensi dan pengalaman serta mencoba mengenal lingkungan kerja
secara nyata sebagai lulusan Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura
dalam mengabdi kepada masyarakat serta mengaplikasikan segala teori yang
telah diajarkan di bangku perkuliahan.
Dengan demikian, harapan dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapang
di Kantor Advokat dan Konsultasi Hukum “BAHIRUDDIN, S.H AND
PARTNERS” adalah agar dapat mempelajari lebih dalam mengenai tugas dan
peran advokat dalam memberikan jasa hukum, konsultasi hukum, dan
melakukan pendampingan terhadap klien.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari terlaksananya Praktik Kerja Lapang ini untuk
mendapatkan pengalaman belajar yang cukup dan pembelajaran langsung di
Kantor Advokat dan Konsultasi Hukum “BAHIRUDDIN, S.H AND
PARTNERS”. Termasuk mendapatkan pembelajaran mengenai managerial di
kantor avokat, pendampingan dengan klien, dan pemberian konsultasi
terhadap klien, membuat dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
penyelesaian perkara secara litigasi.
Dengan demikian, perlu pemahaman yang jelas mengenai bagaimana
penyelesaian perkara litigasi dan non litigasi di kantor advokat. Sehingga,
Praktik Kerja Lapang kali ini bertujuan agar mahasiswa bukan hanya mampu
secara teori yang didapatkan di bangku perkuliahan namun juga mampu secara
praktik di lapangan melalui pelaksanaan magang ini.
1.3 Manfaat dan Dampak
a. Bagi mahasiswa : Sebagai sarana penerapan ilmu pengetahuan,
pemahaman, dan ilmu praktik beracara menyelesaikan perkara secara
litigasi maupun non litigasi
b. Bagi Universitas : Terselenggaranya salah satu program universitas
untuk meningkatkan kualitas sumber daya mahasiswa melalui program
Praktik Kerja Lapang, sebagai sarana untuk memperoleh informasi
mengenai mekanisme pembuatan seluruh dokumen hukum yang berkaitan
dengan penyelesaian perkara secara litigasi serta terciptanya hubungan
kerja sama yang saling menguntungkan antara pihak universitas dengan
pihak instansi magang.
c. Bagi Instansi Magang : Terbantukan oleh mahasiswa dalam
menyelesaikan perkara yang dihadapi klien mengenai kasus yang
diselesaikan secara litigasi atau non litigasi dan menjadi sarana yang
menjembatani antara instansi atau lembaga untuk bekerjasama baik dalam
hal akademik maupun non akademik.2

1.4 Luaran Kegiatan


Penulis memilih luaran PKL dalam bentuk poster yang telah didaftarkan pada

DIRJEN HKI dan telah mendapatkan sertifikat. Berikut saya lampirkan:

1.5 Capaian dan Sarana Praktik Kerja


a. Capaian Praktik Kerja
Adapun kemampuan mahasiswa saat sebelum Praktik Kerja Lapang
merujuk pada transkrip nilai sementara dan dalam prakteknya mahasiswa
telah melewati berbagai kegiatan pendampingan kepada klien dan
penyelesaian perkara litigasi dan non litigasi, hal tersebut kiranya menjadi
acuan mahasiswa dalam pelaksanaan magang profesi ini sehingga dapat
mengasah kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan praktik kerja
bersama dengan profesional hukum.
Unsur Capaian Kode Deskripsi
Pembelajaran
Pengaplikasian CPMK - Mampu mengambil keputusan
Pengetahuan KKU 5 secara tepat dalam konteks
(knowledge) penyelesaian masalah di
bidang keahliannya,
berdasarkan hasil analisis
informasi dan data;
- Mampu memelihara dan
CPMK
mengembangkan jaringan
KKU 6
kerja dengan pembimbing,
kolega, sejawat baik di dalam
maupun di luar lembaganya;
- Mampu menguasai konsep

CPMK teoritis tentang ciri, struktur

KP 1 dan teori ilmu hukum; sumber,


asas, prinsip dan norma
hukum; system atau tata
hukum nasional Indonesia dan
sejarah perkembangannya;
- Mampu menyusun konsep
penyelesaian masalah atau kasus
CPMK hukum melalui penerapan metode
KKK 1 berpikir yuridik berdasarkan
pengetahuan teoritik tentang

- sumber, asas, prinsip dan norma


hukum berbagai bidang hukum
positif Indonesia, yang
merupakan keahlian dasar untuk
menjalankan profesi hukum.
Penguasaan CPMK - Mampu mengambil keputusan
Keterampilan (skill) KKK 3 secara akademik, mandiri dan
bertanggungjawab dalam
menyelesaikan kasus atau
masalah hukum, serta mampu
bekerja sama dengan sejawat;
- Mampu mengelola
pembelajaran secara efektif
CPMK
bekerja sama, memelihara dan
mengembangkan jaringan
kerja, gagasan, desain
berdasarkan penguasaan aspek
teoretis bidang-bidang hukum
positif baik substantif maupun
prosedural dalam sistem
hukum nasional.

Menginternalisasi Sub - Mampu menerapkan


Nilai (value) CPMK pemikiran logis, kritis,
3 sistematis, dan inovatif dalam
pengembangan dan
menerapkan ilmu hukum pada
bidang-bidang hukum positif
yang sekurang-kurangnya
mencakup Hukum Perdata,
Hukum Pidana, Hukum
Administrasi Negara, Hukum
Internasional, Hukum Adat,
Hukum Islam, baik material
atau substansial maupun
formal atau prosedural dengan
menerapkan nilai keadilan,
kepastian dan kemanfaatan
dalam konteks penyelesaian
masalah / isu hukum;
- Mampu merumuskan gagasan,
solusi dan desain penyelesaian
masalah / isu hukum ke dalam
bentuk-bentuk dokumen
Sub hukum elementer sekurang-
CPMK kurangnya berupa
5 memorandum hukum,
dokumen hukum untuk
beracara, dokumen kontrak
dan dokumen hukum yang
bersifat regulative seperti
peraturan perusahaan dan
beschiking secara mandiri,
bertanggungjawab, bermutu,
dan terukur.

b. Sarana Praktik Kerja


Kantor Advokat dan Konsultasi Hukum “BAHIRUDDIN, S.H AND
PARTNERS” yang bertempat di Jalan Halim Perdana Kusuma Perumahan
Griya Abadi Blok Q No. 10 Kabupaten Bangkalan yang memberikan jasa
hukum dan pendampingan terhadap klien dalam penyelesaian perkara
litigasi maupun non litigasi.
Berharap agar tempat magang yang dituju dapat mendukung mahasiswa
dalam melaksanakan kegiatan magang profesi di bimbing oleh profesional
hukum agar mendukung tercapainya target kegiatan. Berikut mekanisme
interaksi antara mahasiswa dengan profesional hukum :

Mengkomunikasikan Berdiskusi dan menerima


kegiatan magang dengan arahan profesional hukum
profesional hukum yang
telah ditentukan

Memberikan laporan Melaksanakan tugas yang


terkait dengan diberikan profesional
keberlangsungan tugas hukum

1.6 Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapang


Pelaksanaan magang profesi akan berlangsung kurang lebih selama 26 hari
dengan office hour 8 jam/hari. Tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapang :
Nama Instansi : Kantor Advokat dan Konsultasi Hukum “BAHIRUDDIN,
S.H AND PARTNERS”
Alamat : Jalan Halim Perdana Kusuma Perumahan Griya Abadi
Blok Q No. 10 Kabupaten Bangkalan
Nomor Telepon : 085330610312
Website : bahirbahsar@gmail.com
1.7 Rencana dan Jadwal
Rencana Kerja Program Magang
Nama : Dian Andini
NIM : 190111100366
Tempat Pelaksanaan : Kantor Advokat dan Konsultasi Hukum
“BAHIRUDDIN, S.H AND PARTNERS”

No. Tugas dan Kegiatan Estimasi Keterangan


Waktu
1. Mahasiswa menyusun 01 – 13 Terlaksana
rencana kerja magang Maret 2023
dalam sebuah proposal
berdasarkan panduan
secara tepat waktu dan
mengkomunikasikan
rencana tersebut dengan
pihak instansi tempat
magang.
2. Mahasiswa 13 Maret – Terlaksana
berkomunikasi dengan 25 Mei
para profesional hukum 2023
dan berdiskusi untuk
mendapatkan informasi
tentang wewenang, tugas
dan fungsi yang
diemban baik yang
didapat dari delegasi
maupun atribusi.
3. Mahasiswa menelusuri 13 Maret – Terlaksana
dan menelaah literatur 25 Mei
serta bahan hukum 2023
mengenai wewenang,
tugas, pokok, dan fungsi
yang diemban baik yang
didapat dari delegasi
maupun atribusi.
Selanjutnya memaparkan
kepada para advokat di
tempat magang beserta
jajarannya dan berdiskusi
bersama untuk
mendapatkan masukan
mengenai kelengkapan
hukum dimaksud.

4. Mahasiswa membantu 13 Maret – Terlaksana


menyiapkan dokumen- 25 Mei
dokumen penunjang 2023
penyelesaian perkara.
5. Mahasiswa mengikuti 13 Maret – Terlaksana
kunjungan ke Pengadilan 25 Mei
untuk melihat langsung cara 2023
praktik di Pengadilan dalam
menangani perkara dan
memberikan pendampingan
terhadap klien.
6. Mahasiswa menyusun 13 Maret – Terlaksana
analisa hukum dan 25 Mei
argumentasi hukum 2023
berdasarkan ketentuan
hukum positif pada legal
opinion.
7. Mahasiswa belajar 13 Maret – Terlaksana
mengenai cara memberikan 25 Mei
pendampingan hukum 2023
dalam menyelesaikan
perkara baik litigasi
maupun non litigasi.
8. Mahasiswa menyusun 25 Mei – -
laporan magang, 06 Juni
presentasi dan 2023
mempresentasikan
laporan.
BAB II
METODE PELAKSANAAN PKL
Adapun pelaksanaan magang Prektik Kerja Lapangan dilakukan secara
ofline atau tatap muka langsung selama 22 pertemuan yang berlangsung mulai
tanggal 27 Maret 2023 sampai dengan taggal 25 Mei 2023 di Kantor Advokat dan
konsultan hukum “BAHIRUDDIN, S.H AND PARTNERS” yang bertempat di
Jalan Halim Perdana Kusuma Perumahan Griya Abadi Blok Q No. 10 Kabupaten
Bangkalan yang memberikan jasa hukum dan pendampingan terhadap klien dalam
penyelesaian perkara litigasi maupun non litigasi. Dalam pelaksanaan Praktik
Kerja Lapang bertujuan agar mahasiswa dapat melakukan berbagai kegiatan
pendampingan kepada klien dan penyelesaian perkara litigasi dan non litigasi,
sehingga dapat mengasah kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan praktik
kerja bersama dengan profesional hukum serta pengalaman melihat langsung
jalannya persidangan di pengadilan.
BAB III
a. Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan Keahlian yang Alat
Dicapai Bukti/Daftar
Hadir
1. Pengenalan Kantor Advokat Mengetahui dan 27 Maret
dan staff Bahiruddin And memahami kondisi 2023
Partners tempat magang

2. Ikut mempersiapkan Berkas- Mampu Menyusun Berkas- 28 Maret 202


Berkas Sidang di Pengadilan Berkas dalam Persidangan
Negeri dan Pengadilan Agama baik di PN ataupun di PA
Bangkalan

3. Ikut sidang di Pengadilan Mengetahui dan memahami 11 April 2023


Agama Bangkalan mekanisme jalannya
persidangan di Pengadilan
Agama
4. Diskusi dan Membuat surat Mampu dan mengatahui 03 April 2023
Kuasa Khusus tatacara membuat suarat
khusus bagi klien
5. Mendampingi Advokat dalam Mampu memberikan nasihat 30 Maret 2023
memberikan nasihat hukum pada hukum pada klien dan
klien memberikan pengarahan
terhadap masalah yang di
hadapi klien
6. Diskusi pembuatan nota Mampu membuat nota 05 mei 2023
pembelaan terhadap klien pembelaan terhadap klien
yang berpapasan dengan
hukum
7. Ikut Nndampingi Advokat Mampu mengetahui 10 April 2023
sidang di Pengadilan Agama mekanisme berjalannya
Bangkalan dalam kasus ikrar sidang di PA
talak
8. Mendampingi klien di Mampu memahami jalannya 22 mei 20
persidangan dalam kasus persidangan dalam mengani
perceraina dengan agenda perkara Perceraian
Putusan
9. Mendampingi klien di Mampu memahami jalannya 03 Maret 2023
Pengadilan Negeri dalam kasus persidangan dalam kasus
penganiayaan dengan agenda penganiyaan serta berjalannya
pemeriksaan saksi-saksi pemeriksaan saksi dalam
persidangan
10. Pembuatan surat gugatan Mampu membuat surat 13 April 2023
gugatan bagi klien
11. Diskusi tentang tata cara Diskusi dan pengarahan dari 14 April 2023
membuat surat gugatam cerai kantor Advokat tentang
yang baik dan benar pembuatan gugatan cerai
12. Membuat replik dan diskusi Mampu membuat replik 17 April 2023
santai dengan karyawan dalam kasus yang dihadapi
klien
13. Diskusi pembuatan replik Memahami tatacara 17 April 2023
bagi klien pembuatan replik yang baik
dan benar
14. Memdampingi persidangan Mampu memahami jalannya 08 mei 2023
klien dalam kasus sengketa tahan persidangan dalam menangani
SDN Pettong 1 Tanah Merah kasus sengketa Tanah
dengan agenda pemeriksaan saksi
15. Diskusi tentang surat Mampu memahami dan 01 mei 2023
dakwaan menganalisa surat dakwaan
khususnya yang di dakwakan
kepada klien
16. Diskusi tentang surat Mampu memahami dan 02 mei 2023
tuntutan menganalisa surat tuntutan
17. Mendampingi persidangan Mampu memahami jalannya B. 1
Kasus perceraian dengan agenda persidangan dalam mengani
pemeriksaan saksi kasus perceraian
18. Diskusi pembuktian dalam Mampu memahami cara 08 mei 2023
kasus sengketa tanah SDN Menyusun pembutian dalam
Pettong 1 Tanah Merah kasus sengketa Tanah
19. Diskusi tentang pembuatan Mampu memahami cara 09 mei 2023
pledoi penasehat Hukum pembuatan pledoi penasehat
hukum
20. Membuat kesimpulan dalam Mampu membuat kesimpulan 15 mei 2023
kasus penganiayaan dalam kasus penganiayaan
21. Diskusi tentang pembuatan Mampu memahami perihal 16 mei 2023
kesimpulan dalam persidangan pembuatan kesimpulan dalam
persidangan
22. Mendampingi persidangan Mampu memahami jalannya 22 mei 23
penganiayaan dengan agenda persidangan pembacaan
pemabacaan putusan outusan dalam kasus
penganiayaan

b. Alat Bukti
Kode Alat Bukti Keterangan
Alat Bukti
B.2 Aktifitas menyusun Berkas-
Berkas untuk Persidangan di
PN ataupun PA

B.3 Aktifitas saat melihat


langsung praktik sidang di
Pengadilan Negeri Bangkalan

B.4 Dokumentasi saat diskusi


pembuatan Surat Kuasa
khusus dengan klien
B.5 Aktifitas diskusi bersama,
memberikan nasihat hukum
pada klien dan memberikan
pengarahan terhadap masalah
yang di hadapi klien di
Pengadilan Agama
B.6 Dokumentasi saat diskusi
tentang nota pembelaan
terhadap klien yang
berpapasan dengan hukum
dirumah Advokat Bahiruddin

B.7 Dokuentasi saat diruang


tunggu sebelum sidang di
Pengadilan Agama Bangkalan

B.8 Dokumentasi sesaat sebelum


jalannya persidangan (ruang
tunggu PN) kasus perkara
Perceraian

B.9 Foto bersama sesaat setelah


sidang dalam kasus
penganiyaan serta berjalannya
pemeriksaan saksi di
Pengadilan Negeri Bangkalan

B.- Dokumentasi bersama hakim


PN sesaat setelah sidang
pembacaan putusan

B.11 Dokumentasi saat diskusi


santai tentang pembuatan
surat gugatan bagi klien
B.14 Dokumentasi sesaat setelah
mengikuti jalannya
persidangan di Pengadilan
Agama Bangkalan

B.17 Foto diruang tunggu sesaat


sebelum mengikuti
persidangan di Pengadilan
Negeri Bangkalan

B.22 Foto bersama klien setelah


sidang pembacaan Putusan
dalam kasus penganiayaan
c. Lampiran

Luaran Poster
sertifiktat HKI
BAB IV
PENUTUP
Advokat memiliki posisi penting dalam sistem peradilan pidana. Salah
satunya untuk menjaga keseimbangan antara besarnya peran penegak hukum
seperti Polisi dan Jaksa dengan keadaan tersangka/terdakwa yang lemah. Oleh
karena itu, dibutuhkan  advokat yang bebas, kendati dalam praktik penegakan
hukum, para advokat kurang mendapatkan tempat pada perannya tersebut.
Advokat berperan membantu tersangka dan terdakwa untuk memahami
proses hukum yang dijalaninya, meliputi tahap pra-ajudikasi, ajudikasi, dan
purna-ajudikasi. Selain itu, advokat juga ikut mengawasi dan membantu penyidik
serta penuntut umum untuk menjalani proses menjaga keseimbangan antara
kepentingan publik  dan semua hak serta jaminan yang diberikan hukum pada
tersangka dan terdakwa.
Saya berharap Kantor Advokat “BAHIRUDDIN, S.H AND PARTNERS”
bukan hanya memberikan pengetahun dan pengalaman terhadap saya peribadi,
melainkan juga dapat mendukung mahasiswa lain dalam melaksanakan kegiatan
magang selanjutnya untuk memperoleh ilmu pengetahn dan praktik langsung di
lapangan, mengingat saya dan kawan-kawan merupakan mahaasiswa pertama kali
yang melaksanakan magang di tempat kantor ini. Pun juga saya berharap agar
Kantor Advokat dan Konsultasi Hukum “BAHIRUDDIN, S.H AND
PARTNERS” bukan hanya dapat memberikan ilmu pengetahuan dan praktik saja
melainkan juga dapat memberikan sertifikasi/piagam atau sejenisnya yang
dikeluarkan oleh instansi/profesional hukum terhadap mahasiswa yang sudah
melakukan praktik kerja.
Selanjutnya, saya ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya
kepada seluruh staff dan karyawan Kantor Advokat dan Konsultasi Hukum
“BAHIRUDDIN, S.H AND PARTNERS” karena sudah bersedia menerima kami
dan memberikan ilmu serta pengalaman kepada kami. Semoga Kantor Advokat
dan Konsultasi Hukum “BAHIRUDDIN, S.H AND PARTNERS” dapat
memberikan manfaat lebih luas terhadap mesyarakat dan tentunya semakin maju.
Amiin…
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Perundang-undangan :
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Advokat.

Buku :
Abdurrahman, “Aneka Masalah Dalam Praktek Penegakan Hukum di Indonesia”,
(Bandung: Penerbit Alumni, 1980).
Barda Nawawi Arief, “Reformasi Sistem Peradilan (Sistem Penegakan Hukum Di
Indonesia)”, (Semarang: Badan Penerbit Univ. Diponegoro, 2017).
Rusli Muhamad, “Sistem Peradilan Pidana Indonesia : Dilengkapi Dengan 4
Undan-undang di Bidang Sistem Peradilan Pidana”, (Yogyakarta: UII
Press, 2012).
Sudikno Mertokusumo, “Teori Hukum”, (Yogyakarta: Cahaya Atma Pusaka,
2012).

Anda mungkin juga menyukai