KULIAH TUGAS 3
Nama Mahasiswa :
1.
Putusan Etika dalam profesi hukum memiliki peran yang sangat penting dalam upaya
mewujudkan tercapainya penegakan hukum yang berkeadilan. Sehingga etika dalam
profesi hukum (kode etik profesi) merupakan bagian yang terintegral dalam mengatur
perilaku penegak hukum sebagai wujud penegakan hukum yang berkeadilan. Etika profesi
dalam sebuah pekerjaan akan meningkatkan rasa tanggung jawab pada setiap individu.
Pasalnya, pedoman-pedoman tersebut akan menuntun setiap pekerja untuk menjalankan
tugas dan kewajibannya sebaik mungkin demi kebaikan diri sendiri, orang lain, dan juga
perusahaan. Integritas aparat Penegak Hukum sudah menjadi masalah dari kasus
Pengacara yang terlibat dalam kasus Korupsi dengan latar belakang kasus yang berbeda-
beda. Perbuatan mereka pun telah mencederai Etika seorang Pengacara. Masalah
pemberantasan korupsi tampaknya akan menyeret para aparat hukum kita dari yang seperti
Hakim, Jaksa, Polisi, sampai dengan Pengacara dalam Pemberantasan korupsi.
2.
melanggar sumpah/janji Advokat dan/atau kode etik profesi Advokat. Pasal 7 (1) Jenis
tindakan yang dikenakan terhadap Advokat dapat berupa: a. teguran lisan; b. teguran
tertulis; c. pemberhentian sementara dari profesinya selama 3 (tiga) sampai 12 (dua belas)
bulan; d. pemberhentian tetap dari profesinya. Dalam Pasal 16 Kode Etik Advokat
Indonesia, ketentuan Sanksi terhadap pelanggaran Kode Etik, antara lain: 1. Hukuman
yang diberikan dalam keputusan dapat berupa: a) Peringatan biasa. b) Peringatan keras. c)
Pemberhentian sementara untuk waktu tertentu. d) Pemecatan dari keanggotaan organisasi
profesi. Kode etik menjadi pedoman bagi hakim dalam menjalankan tugas dan
wewenangnya. Pelanggaran terjadap kode etik akan dikenakan sanksi bagi hakim yang
bersangkutan. Tak tanggung-tanggung, sanksi terberat yang dapat dijatuhkan adalah
pemberhentian tidak dengan hormat.
3.
Advokat wajib memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada pencari keadilan
yang tidak mampu. Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara pemberian bantuan
hukum secara cuma-cuma sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah. Salah satu tugas utama advokat yaitu memberikan bantuan hukum
pada tersangka atau terdakwa. Para tersangka atau terdakwa bisa menyewa atau meminta
bantuan advokat dalam menghadapi tuntutan hukum. Peran Advokat Dalam Sistem
Hukum Nasional (2019) oleh Dr. Yahman dan Nurtin Tarigan, advokat menjalankan peran
dan fungsi secara mandiri dalam mewakili kepentingan klien dan tidak terpengaruh
kekuasaan negara baik yudikatif dan eksekutif.
Tugas advokat adalah membela kepentingan masyarakat dan kliennya. Kemudian fungsi
advokat adalah menjaga objektivitas dan prinsip persamaan di hadapan hukum yang
berlaku dalam sistem peradilan Indonesia.