Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK

LAPANGAN/MAGANG
DI
The law office of
HERMANSYAH HUTAGALUNG.,SH.,MH
&
ASSOCIATES
Advokat – Legal consultant

Jl. Sutomo Ujung Tower, Lt 5 Floor No. 28D, Kec.Medan Timur, Kota
Medan, Sumatera Utara.

EFEKTIVITAS PERANAN ADVOKAT DALAM PENEGAKAN HUKUM


SEBAGAI PRESFEKTIF PROFESIONALISME DALAM PENANGANAN
KASUS PENGGELAPAN

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

MEDAN

2022
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK
LAPANGAN/MAGANG

DI
The law office of
HERMANSYAH HUTAGALUNG.,SH.,MH
&
ASSOCIATES
Advokat – Legal consultant

(Gedung Sutomo Tower) Jl. Sutomo Ujung, Lt 5 Floor No. 28D Lt 5 F


Durian,.Medan Timur, Kota Medan, Sumatera Utara

EFEKTIFITAS PERANAN ADVOKAT DALAM PENEGAKAN HUKUM


SEBAGAI PRESFEKTIF PROFESIONALISME DALAM PENANGANAN
KASUS PENGGELAPAN

Disusun oleh:

1. Nama: Talent siburian


Nmp :19600006
Program kekhususan: Hukum Tata Negara

DISETUJUI OLEH :

Dosen Pembimbing Dekan

(Jinner Sidauruk, SH., MH) (Dr. Janpatar Simamora, SH.MH.)


KATA PENGANTAR

Puja dan Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberi rahmat dan hidayah-Nya, sehinga kami dapat melaksanakan
kegiatan praktek mengajar dan non-mengajar, sehingga mahasiswa dapat
menyelesaikan laporan setelah melakukan praktek kerja lapangan (PKL) di Sutomo
Tower. Pada dasarnya kurikulum ini mengarah pada pembentukan skill dengan
penyiapan sarjana strata satu yang sudah siap dalam lapangan kerja. kegiatan
Magang menjadi rutinitas yang penting dalam penyelenggaraan akademik.

Dengan adanya kurikulum Praktek Kerja Lapangan juga dapat memberikan


pelajaran atau pengalaman bagi seluruh mahasiswa, karena dengan diadakannya
Praktek Kerja Lapangan mahasiswa akan mengetahui keadaan apapun susunan
kerja instansi atau perusahaan swasta ataupun kantor lembaga-lembaga
pemerintahan. Setiap mahasiswa dapat bebas memilih tempat dimana mahasiswa
tersebut akan melangsungkan kegiatan Praktek Kerja Lapangan, baik dilaksanakan
di instansi, perusahaan, ataupun lembaga-lembaga pemerintahan yang ada.

Melalui kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan terima kasih atas
segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan, baik material maupun
inmaterial, kepada:
1. Orangtua kami yang telah menjadi penyemangat dan pendukung, memberikan
segala upaya untuk memenuhi kebutuhan, memberikan Doa dan cintakasih
yang begitu besar, segala perhatian yang diberikan dan ajaran-ajaran berharaga
yang penulis terima selama ini. Didikan dan keteladanan yang diberikan
kepada penulis membuat penulis mampu untuk mengahadapi berbagai proses
yang ada, dan segala doa-doa yang diperuntukkan bagi penulis sehingga
penulis selalu berada didalam lindungan tangan Yesus Kristus.
2. Bapak Dr. Haposan Siallagan, SH,. MH, selaku Rektor Universitas HKBP
Nommensen Medan.
3. Bapak Dr. Janpatar Simamora, SH., MH, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas HKBP Nommensen Medan.
4. Bapak Dr. Jinner Sidauruk, SH., MH , selaku Dosen pembimbing Kegiatan

i
Magang atas segala bimbingan, arahan, perhatiannya dengan penuh kesabaran,
ketulusan, dan ajaran yang diberikan kepada penulis.
5. Para Dosen dan segenap Staf Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen
Medan yang turut serta membantu dalam segala proses penyelesaian laporan
ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak


kekurangan, oleh karena itu mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan laporan ini, sehingga laporan ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis dan orang orang yg membutuhkannya.

Medan, November 2022

Penulis

Talent Siburian

NPM. 19600006

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................2
C. Tujuan ...................................................................... Error! Bookmark not defined.
D.Bentuk Kegiatan ....................................................... Error! Bookmark not defined.
E. Lama Waktu Kegiatan ........................................ .....Error! Bookmark not defined.
F. Hasil yang diharapkan……………………………………………….…………5
BAB II Tinjauan Umum…………………………………………………………5
A. Tinjauan Umum Tentang Advokasi …………………………………………6
B. Tinjauan Umum Tentang Hukum ……………………………………………6
C. Tinjauan Umum Tentang Penggelapan……………………………………….6
BAB III PELAKSANAAN PKL ........................................................................ 10
A , Tempat Kegiatan ......................................................................................... 10
B. Jadwal Kegiatan ........................................................................................... 11
C. Bentuk-bentuk Keterlibatan Dalam Kegiatan……………….………………11
BAB IV HASIL/TEMUAN DAN KEGIATAN ........................................................... 14
A. Hasil/Temuan ................................................................................................ 14
1. Pengertian Advokad…………………………………………………..15
2. Etika Profesi …………………………………………………………16
3. Peran dan Fungsi Organisasi Advokad………………………………17
B. Pembahasan …..………………………………………………..……………20
1. Manajemen advokasi yang dilakukan di kantor hukum atau LKBH mengenai
kasus penggelapan………………………………………………………………21
2. Bagaimana advokat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam hal memberikan
pembelaan terhadap klien dalam kasus penggelapan…………………………….21
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 22
1 Kesimpulan .................................................................................................... 23
2 Saran ............................................................................................................... 23

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam UU No.18 Tahun 2003 tentang Advokat (UU Advokat) secara eksplisit
telah ditentukan bahwa advokat ialah orang yang berprofesi memberi jasa hukum,
baik di dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi syarat berdasarkan
ketentuan (vide, Pasal 1 ayat (1)). Status advokat adalah Penegak Hukum dan
sebagai penegak hukum bebas dan mandiri Pasal 5 ayat (1)). Tentang status advokat
sebagai penegak hukum ini pada saat yang sama juga diatur dalam Pasal 38 ayat (1)
UU Kekuasaan Kehakiman. Dengan demikian advokat adalah profesi hukum
sekaligus juga sebagai penegak hukum.
Profesi advokat itu dibutuhkan antara lain menjadi penyeimbang bahkan
perlindungan dari kecenderungan kekuasaan baik di bidang politik maupun
ekonomi serta sosial yang sewenangwenang. Pada saat yang sama
kedermawanannya juga menonjol ketika memberi jasa hukum disebut pro-bono.
Ketentuan ini bahkan sudah diatur dalam UU Advokat. Keberhasilannya tidak
diukur dengan seberapa banyak imbalan (fee) yang diterima tetapi pertolongannya
pada pencari keadilan karena kesewenang-wenangan. Namun, dalam praktiknya
dewasa ini, selain persepsi yang positif terhadap advokat karena sejarah dan
statusnya sebagai nobile officum, pejuang hukum, dan seterusnya ternyata dewasa
ini mulai muncul banyak persepsi yang bersifat negatif. Oleh karena itu perlu
pembenahan kelembagaan profesi itu khususnya setelah diatur oleh sebuah undang-
undang. Karena itu, disampaikan beberapa indikasi negatif untuk menjadi refleksi
organisasi advokat dan advokat itu sendiri. Dewasa ini organisasi Advokat yang
dibentuk berdasarkan UU Advokat yaitu PERADI. Keberhasilan PERADI
menghilangkan citra negatif di atas akan menentukan masa depan profesi Advokat
di Indonesia. Sekarang semuanya tergantung pada komunitas advokat karena
organisasi advokat yakni PERADI berdasarkan undang-undang sudah menjadi self-
governing body. Apakah organisasi itu bisa menjadi the decent part of profession
dengan para advokat-nya sebagai officum nobile tergantung pada dukungan

1
komunitas advokat itu sendiri. Tapi yang pasti kritikan dan/atau sinisme terhadap
profesi advokat telah ada sebagaimana diindikasikan di atas, bahkan cenderung
meningkat di samping kemungkinan kemajuan yang dicapai. Hal yang negatif harus
cepat-cepat dicegah dengan memperbaiki diri sebelum kepercayaan itu runtuh1
Seperti halnya pada Law Office of Hemansyah Hutagalung.,SH.,MH &
Associates yang merupakan salah satu kantor Advokat yang terdiri dari beberapa
penasehat hukum yang juga merupakan tempat para penulis melakukan
pelaksanaan kegiatan magang, yang dimana dalam laporan magang penulis
mengangat salah satu dari banyak kasus yang sedang di tangani oleh kantor Hukum
Law office of Hemansyah Hutagalung.,SH.,MH & Associates adapun kasus
tersebut merupakan kasus tindak pidana penggelapan.

B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dibutuhkan guna menegaskan masalah-masalah yang hendak
di teliti, sehingga akan lebih memudahkan dalam pengerjaannya serta dapat
mencapai sasaran yang diinginkan. Berangkat dari latar belakang diatas maka akan
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana manajemen advokasi yang dilakukan di kantor hukum atau LKBH
mengenai kasus penggelapan?
2. Bagaimana seorang advokat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam hal
memberikan pembelaan terhadap klien dalam kasus penggelapan?
C. Tujuan

Adapun Tujuan dilakukannya kegiatan magang ini, dapat penulis uraikan


sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui dan memahami manajemen advokasi yang
dilakukan di kantor hukum atau LKBH mengenai kasus penggelapan.
b. Untuk mengetahui bagaimana seorang advokat melaksanakan tugas dan
fungsinya dalam hal meberikan pembelaan terhadap klien dalam kasus
penggelapan

1
https://www.peradi.co/media/file/artikel/penegakan-etika-bagi-advokat.pdf, Diakses
pada 4 September 2022
Pukul 23.26

2
D. Bentuk Kegiatan
Adapun bentuk kegiatan magang ini adalah melaksanakan Praktek
Lapangan/Magang di Law Office of Hemansyah Hutagalung.,SH.,MH & Associates .
Sesuai dengan yang di instruksikan di Kantor Hukum tersebut maupun sesuai
yang di instruksikan oleh Pembimbing magang ini. Praktek Lapangan/Magang
adalah salah satu bagian Pendidikan Klinis Hukum yang diselesaikan oleh setiap
Mahasiwa/i Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen Medan, untuk
tujuan bagaimana meningkatkan pemahaman terhadap Mahasiswa serta keadaan
dan juga proses di lapangan kerja sesuai bidang masing-masing, misalnya dalam
hal peran pengacara dalam menyelesaikan perkara.
Kegiatan ini merupakan suatu proses yang wajib dilaksanakan dan diselesaikan
setiap Mahasiswa Fakultas Hukum. Adapun sifat dari kegiatan ini adalah untuk
memperkenalkan dunia lapangan kerja kepada Mahasiswa sebelum mendapatkan
kerja atau sebelum mendapatkan gelar sarjana Hukum yang juga dimaksudkan
sebagai bekal kerja setelah kembali dari Pendidikan Hukum dan bergabung
dengan masyarakat. Praktek Lapangan/Magang merupakan salah satu matakuliah
yang termasuk dalam Pendidikan Klinis Hukum. Pendidikan Klinis ini membantu
Mahasiswa untuk mengerti maupun untuk memahami dunia kerja maupun teknik
dalam menyelesaikan perkara.
E. Lama Waktu Kegiatan
Adapun waktu pelaksanaan dalam Praktek Lapangan/Magang di Law Office of
Hemansyah Hutagalung.,SH.,MH & Associates dimulai dari 01 Agustus - 02
Desember dengan rata-rata mengikuti kegiatan yakni dimulai dari pukul 9.00
WIB sampai dengan jam 17.00 WIB
F. Hasil (Outcome) Yang Diharapkan
Dari pelaksanaan Kegiatan Magang yang telah diikuti tersebut, diharapkan
minat Mahasiswa untuk menambah pengetahuan hukumnya sejak dini, dilihat
dari praktek yang terkadang tidak sesuai dengan teori yang dipelajari di
perkuliahan, sehingga nantinya lulusan dari Fakultas Hukum Universitas HKBP
Nommensen Medan mampu bersaing dengan lulusan dari fakultas hukum
universitas lainnya.

3
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. Tinjauan Umum Tentang advokasi
Advokasi adalah suatu bentuk tindakan yang mengarah pada pembelaan,
memberi dukungan, atau rekomendasi berupa dukungan aktif. Pendapat lain
mengatakan, arti advokasi adalah suatu bentuk upaya untuk mempengaruhi
kebijakan publik dengan melakukan berbagai macam pola komunikasi yang
persuasif. Kata advokasi sering dikaitkan pada lembaga bantuan hukum yang di
dalamnya melibatkan advokat. Sedangkan advokat adalah ahli hukum yang
berwenang untuk melakukan advokasi tersebut atau yang biasa disebut sebagai
Pengacara.
Dari pengertian advokasi tersebut, dapat dikatakan bahwa advokasi
merupakan aksi yang strategis dan terpadu yang dilakukan oleh perorangan atau
kelompok untuk memasukkan suatu masalah ke dalam agenda kebijakan. Pada
akhirnya advokasi bertujuan untuk mengupayakan solusi bagi suatu masalah
melalui penegakan dan penerapan kebijakan publik untuk mengatasi masalah
tersebut.
Dari definisi atau pengertian advokasi diatas maka secara sempit advokasi
merupakan kegiatan pembelaan hukum atau litigasi yang dilakukan oleh pengacara
dan merupakan pekerjaan yang berkaitan dengan praktek beracara di pengadilan.
Advokasi melibatkan berbagai strategi yang ditujukan untuk mempengaruhi
pengambilan keputusan baik di tingkat lokal, nasional maupun di tingkat
Internasional. Tujuan dari advokasi sendiri tidak terlepas dari makna advokasi yang
dilakukan semata-mata untuk menyelesaikan sengketa antar orang maupun antar
kelompok. Sehingga kegiatan advokasi sendiri memang sangat berkaitan erat
dengan hukum.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa advokasi dapat hadir
melalui beberapa tingkatan mulai dari lokal, nasional dan internasional. Sehingga
tentunya dengan beragam isu yang berkaitan dengan advokasi juga memiliki tujuan
penting untuk memperjuangkan solusi atas masalah yang sedang terjadi. Itulah
mengapa ilmu advokasi tidak boleh dilewatkan begitu saja. Advokasi bukan hanya
untuk orang yang berpendidikan, melainkan juga penting untuk diketahui oleh

4
orang awam. Sehingga kesadaran masyarakat tentang advokasi dan serangkaian
hukum di dalamnya dapat membantu mengatasi masalah masalah serius yang ada
di lingkungan masyarakat. Dengan mengenal hukum masyarakat juga dapat
menghindari sifat diskriminatif yang justru dapat menuju permasalahan baru.

B. Tinjauan Umum Tentang hukum


Hukum memiliki banyak dimensi dan segi, sehingga tidak mungkin
memberikan definisi hukum yang sungguh-sungguh dapat memadai kenyataan.
Walaupun tidak ada definisi yang sempurna mengenai pengertian hukum, definisi
dari beberapa sarjana tetap digunakan yakni sebagai pedoman dan batasan
melakukan kajian terhadap hukum. Meskipun tidak mungkin diadakan suatu
batasan yang lengkap tentang apa itu hukum, namum Utrecht telah mencoba
membuat suatu batasan yang dimaksud sebagai pegangan bagi orang yang hendak
mempelajari ilmu hukum.

Hans Kelsen mengartikan hukum adalah tata aturan (rule) sebagai suatu
sistem aturan-aturan (rules) tentang perilaku manusia. Dengan demikian hukum
tidak menumpuk pada satu aturan tunggal (rule) tetapi separangkat aturan (rules)
yeng memiliki satu kesatuan sehingga dapat dipahami sebagai suatu sistem,
konsekuwensinya adalah tidak mungkin memahami hukum jika hanya
memperhatikan satu aturan saja. Pengertian lain mengenai hukum, disampaikan
oleh Sudikno Mertokusumo, yang mengartikan hukum sebgai kumpulan
peraturan- peraturan atau kaidah-kaidahdalam suatu kehidupan bersama,
keseluruhan peraturan tentang tingkah laku yang berlaku dalam kehidupan
bersama, yang dapat dipaksakan pelaksaannya dengan suatu sanksi. Hukum
sebagai kumpulan peraturan atau kaidah mempunyai isi yang bersifat umum dan
normatif, umum karena berlaku bagi setiap orang dan normatif karena
menentukan apa yang seyogyanya dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan
atau harus dilakukan serta bagaimana cara melaksanakan kepatuhan kepada
kaedah-kaedah.

5
C. Tinjauan Umum Tentang penggelapan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengatakan : “ Bahwa
Penggelapan diartikan sebagai proses, cara dan perbuatan menggelapkan
(penyelewengan) yang menggunakan barang secara tidak sah”. Menurut R. Soesilo
mengatakan bahwa : “Penggelapan adalah kejahatan yang hampir sama dengan
pencurian Pasal 362. Bedanya ialah pada pencurian barang yang dimiliki itu belum
berada di tangan pencuri dan masih harus diambilnya sedangkan pada penggalapan
waktu dimilikinya barang itu sudah ada di tangan si pembuat tidak degan jalan
kejahatan.”
Sedangkan menurut Pasal 374 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)
yang berbunyi sebagai berikut : “Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang
penguasaannya terhadap barang disebabkan karea ada hubunga kerja atau karena
pencaharian atau karena mendapat upah untuk itu” Kemudian Adami Chazawi
menambahkan penjelasan mengenai penggelapan berdasarkan pasal 372 KUHP
yang dikemukakan sebagai berikut : “Perkataan verduistering yang ke dalam bahasa
kita diterjemahkan secara harfiah dengan penggelapan itu, bagi masyarakat Belanda
diberikan secara arti luas (figurlijk), bukan diartikan seperti arti kata yang
sebenarnya sebagai membikin sesuatu menjadi tidak terang atau gelap. Lebih
mendekati pengertian bahwa petindak menyalahgunakan haknya sebagai yang
menguasai suatu benda.”
M. Sudrajat memberikan pengertian tindak pidana penggelapan, yaitu :
“Penggelapan adalah digelapkannya suatu barang yang harus dibawah kekuasaan
si pelaku, dengan cara lain dari pada dengan melakukan kejahatan. Jadi barang itu
oleh yang punya dipercayakan kepada si pelaku. Pada pokoknya pelaku tidak
memenuhi kepercayaan yang dilimpahkan atau dapat dianggap dilimpahkan
kepadanya oleh yang berhak atas suatu barang.” Beberapa pengertian penjelasan
mengenai arti kata penggelapan dapat kita lihat pula C.S.T Kansil dan Christine S.T
Kansil mendefenisikan penggelapan secara lengkap yaitu : “Penggelapan yaitu
barang siapa secara tidak sah memiliki barang yang seluruhnya atau sebagian
adalah milik orang lain dan yang ada padaya bukan karena kejahatan, ia pun telah
bersalah melakukan tindak pidana, misalnya Pasal 372 KUHP yang
dikualifikasikan sebagai verduistering atau penggelapan.” Jadi dapat diartikan

6
bahwa penggelapan adalah suatu perbuatan menyimpang yang menyalahgunakan
kepercayaan orang lain yang diberikan padanya dari awal barang itu berada
ditanganya bukan karena dari hasil kejahatan.

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN/MAGANG
A. Tempat Kegiatan
Kegiatan Praktek Lapangan/Magang kelompok ini dilaksanakan disebuah
organisasi yang bergerak dibidang hukum yaitu Law Office of Hemansyah
Hutagalung.,SH.,MH & Associates.Yang beralamat di kantor (Sutomo Tower)
Jl.Sutomo Ujung, No, 28D Lt 5F, Medan Timur, Sumatera Utara, sebagai salah
satu lembaga negara yang berfungsi untuk memberikan pelayanan supremasi
hukum dengan jalan melakukan pembelaan terhadap klien yang membutuhkan
bantuan hukum untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh klien . Seperti
bantuan hukum seperti mewakili dan mendampingi klien dalam persidangan

B. Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal kegiatan Praktek Lapang/Magang yang telah dilaksanakan
oleh kelompok ini mulai tanggal 01 Agustus 2022 dan berakhir pada tanggal 02
Desember 2022
A. Bentuk-bentuk Keterlibatan Dalam Kegiatan
Selama mengiktuti kegiatan Praktek Lapang/Magang, maka ada beberapa
jenis kegiatan yang kami lakukan, kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh
anggota kelompok tetapi tetap dibawah pengawasan pihak anggota di dalam
kantor hukum Law Office of Hemansyah Hutagalung.,SH.,MH & Associates , bentuk-
bentuk keterlibatan kelompok selama melaksanakan kegiatan Praktek
Lapang/Magang di Law Office of Hemansyah Hutagalung.,SH.,MH & Associates
yakni sebagai berikut:

7
Hari / Tanggal Kegiatan Lokasi
Senin, 01 Agustus Perkenalan dengan
Jl.Sutomo Ujung, No,
2022 Advokat dan Pegawai
28D Lt 5F, Medan
Kantor
Timur, Sumatera
Utara,

Kamis, 18 Agustus Mempelajari dan diskusi


Jl.Sutomo Ujung, No,
2022 dengan Advokat
28D Lt 5F, Medan
mengenai dunia pengacara
Timur, Sumatera
di Indonesia.
Utara,

Selasa 30 Agustus Mendampingi Advokat ke


Jl.Sutomo Ujung, No,
2022 Pengadilan Negeri Medan.
28D Lt 5F, Medan
Timur, Sumatera
Utara,

Jumat, 2 September Memba tentang cara"


Jl.Sutomo Ujung, No,
2022 penyelesaian perkara
28D Lt 5F,Medan
pidana menurut kuhap
Timur,Sumatera Utara,

8
Rabu, 14 September Membahas cara
Jl.Sutomo Ujung, No,
2022 pembuatan surat
28D Lt 5F, Medan
permohonan untuk pra
Timur, Sumatera
peradilan.
Utara,

Senin, 19 September Mempelajari dan


Jl.Sutomo Ujung, No,
2022 menganalisa surat
28D Lt 5F, Medan
gugatan dan surat kuasa.
Timur, Sumatera
Utara,

Kamis, 29 September Membuat surat kuasa dan


Jl.Sutomo Ujung, No,
2022 gugatan tentang
28D Lt 5F, Medan
Wanprestasi.
Timur, Sumatera
Utara,

Rabu, 5 Oktober 2022 Membahas tentang


Jl.Sutomo Ujung, No,
Penerapan SP3.
28D Lt 5F, Medan
Timur, Sumatera
Utara,

Senin, 10 Oktober Membahas strategi


Jl.Sutomo Ujung, No,
2022 Advokat dalam
28D Lt 5F, Medan
menangani perkara
Timur, Sumatera
khususnya dalam kasus
Utara,
Penggelapan.

9
Jumat, 21 Oktober Bercerita dengan Advokat
Jl.Sutomo Ujung, No,
2022 tentang pengelaman-
28D Lt 5F, Medan
pengalaman yang di alami
Timur, Sumatera
Advokat dalam
Utara,
menangani kasus.

Selasa 4 November Mempelajari dan diskusi


Jl.Sutomo Ujung, No,
2022 dengan Advokat tentang
28D Lt 5F, Medan
kasus pemalsuan Surat
Timur, Sumatera
Tanah.
Utara,

Senin, 21 November Membahas tentang kasus


Jl.Sutomo Ujung, No,
2022 perdata tentang Warisan
28D Lt 5F, Medan
dan Perbuatan melawan
Timur, Sumatera
Hukum.
Utara,

Jumat, 02 Desember Meminta surat balasan


Jl.Sutomo Ujung, No,
2022 dan sekaligus nilai
28D Lt 5F, Medan
praktek lapangan/magang
Timur, Sumatera
Utara,

10
BAB IV
HASIL/TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL/TEMUAN

Adapun uraian dari hasil/temuan yang kami dapat dikantor hukum ini menyangkut
judul yang kami ambil yaitu Efektifitas Peranan Advokat Dalam Penegakan Hukum
Sebagai Presfektif Profesionalisme Dalam Penanganan Kasus Penggelapan. Adapaun
penemuan yang kami paparkan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengertian Advokat
Advokat sebagai penegak hukum, menjalankan peran dan fungsinya secara
mandiri untuk mewakili kepentingan masyarakat(klien) dan tidak terpengaruh pada
Kekuasaan negara. Advokat dikonsepsikan memiliki kedudukan yang subjektif dan
cara berpikir yang objektif. Kedudukan subjektif ini advokat sebab Ia mewakili
kepentingan masyarakat atau klien untuk membela hak- hak hukumnya. Namun,
dalam membela hak-hak hukum tersebut, cara berpikir advokat harus objektif
menilainya berdasarkan keahlian yang dimiliki dan kode etik profesi. Untuk itu
dalam kode etik ditentukan diantaranya, advokat boleh menolak mengenai perkara
yang menurut keahliannya tidak ada dasar hukumnya, dilarang memberikan
informasi yang menyesatkan dan menjanjikan kemenangan pada klien.
Merupakan salah satu penegak hukum yang bertugas memberikan bantuan
hukum atau jasa hukum kepada masyarakat atau klien yang menghadapi masalah
hukum, keberadaannya sangat dibutuhkan masyarakat. Advokat mengandung tugas
kewajiban, dan tanggung jawab yang luhur, baik terhadap diri sendiri, klien,

11
pengadilan, dan Tuhan serta demi tegaknya keadilan dan kebenaran2. Untuk dapat
diangkat menjadi Advokatharus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Warga Negara Republik Indonesia;
2. Bertempattinggal di Indonesia;
3. Tidak berstatus sebagaipegawai negeri atau pejabat Negara;
4. Berusiasekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) tahun;
5. Berijasah sarjana yang berlatar belakang pendi-dikan tinggi hukum;
6. Lulus ujian yang diadakanoleh Organisasi Advokat;
7. Magang sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terus menerus pada kan-tor
Advokat;
8. Tidak pernah dipidana karenamelakukan tindak pidana kejahatan yang
diancamdengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
9. Berperilaku baik, jujur, bertanggungjawab, adil,dan mempunyai integritas tinggi.
Berdasarkan ketentuan di atas, dapat disim-pulkan bahwa ada tahapan-tahapan
yang harus di-lalui sebelum menjadi Advokat, yaitu: pertamaharus terlebih dulu
menjadi sarjana yang berlatarbelakang pendidikan tinggi hukum, seperti sarjana
hukum dan sarjana syariah (sarjana Hukum Islam).Kedua, harus mengikuti
Pendidikan KhususProfesi Advokat (PKPA) yang diselenggarakan Organisasi
Profesi dalam hal ini Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi). Ketiga, lulus
UjianProfesi Advokat (UPA) yang diselenggarakan oleh Peradi. Mata kuliah yang
diujikan meliputi: Kode Etik Profesi Advokat, Fungsi dan Peran Organisasi
Advokat, semua hukum acara seperti HukumAcara Perdata, Hukum Acara Pidana,
HukumAcara Peradilan Agama, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara,
Hukum Acara Peradilan Hubungan Industrial, dan lain-lain. Ada dua tipesoal ujian,
yaitu multiple choise dan esay.
Fungsi advokat :

1. Sebagai seorang pengawal konstitusi dan hak asasi manusia.

2. Memperjuangkan hak-hak asasi manusia dalam suatu negara hukum Indonesia.

2
Fauziah Lubis, Advokat Vs Pencucian Uang, Deep Publish, Jakarta, 2000, Halaman
67

12
3. Melaksanakan sebuah kode etik advokat.

4. Memberikan suatu nasehat hukum; (legal advice).

5. Memberikan sebuah konsultasi hukum (legal consultation).

6. Memberikan suatu pendapat hukum (legal opinion).

7. Menyusun suatu kontrak-kontrak (legal drfting).

8. Memberikan suatu informasi hukum (legal information).

9. Membela suatu kepentingan para klien (litigation).

10. Mewakili para klien di muka pengadilan ( legal representation).

11. Memberikan sebuah bantuan hukum dengan cuma-cuma kepada masyarakat


yang sangat lemah dan tidak mampu (legal aid)

2. Etika Profesi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,etika dijelaskan dengan
membedakan 3 (tiga) artisebagai berikut: 1) Ilmu tentang apa yang baik danapa
yang buruk dan tentang hak dan kewajibanmoral (ahklak); 2) Kumpulan asas atau
nilai yangberkenaan dengan ahklak; 3) Nilai mengenai benardan salah yang dianut
suatu golongan/masyarakat.Dari ketiga arti tersebut dapat dipertajamlagi sebagai
berikut: 1) Kata etika dapat dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma moral
yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok masyarakat dalam
mengatur perilakunya;2) Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral,yang
dimaksud di sini adalah kode etik; 3) Etikamempunyai arti lagi ilmu tentang yang
baik atauyang buruk. Etika di sini sama artinya dengan filsafat moral (Abintoro
Prakoso, 2013, 137).
Permasalahan etika telah timbul bersamaan dengan timbulnya kehidupan
manusia itu sendiri,sehingga sejak itulah telah timbul persoalan-persoalan mana
yang baik dan mana yang buruk bagi setiap individu, walaupun dengan penilaian
akal yang sederhana pun (Abintoro Prakoso, 2013,138).Etika dalam pengertian
umum menunjuk pada suatu perilaku atau tindakan dan pada refleksi atas tindakan
tersebut. Tindakan manusia dengan prinsip-prinsip yang mendasari itu sering-kali
disebut moralitas. Etika sebagai refleksi filsafat adalah elaborasi metodis dan

13
sistematik tentangnorma dan nilai yang mendasari tindakan manusia3
3. Peran dan Fungsi Organisasi Advokat :
Profesi Advokat yang bebas dan mandiri dan bertanggung jawab itu sangat
diperlukan untuk menjaga kekuasaan kehakiman yang bebas dari: (1) segala
campur tangan dan (2) pengaruh dari luar. Kekuasaan kehakiman yang independen
itu semata-mata demi terselengaranya peradilan yang jujur, adil dan bersih demi
kepastian hukum bagai semua pihak agar: (1) keadilan, (2) kebenaran dan (3) hak
asasi manusia itu terwujud dengan kokoh dan tegak sebagaimana yang semestinya;
Advokat juga berperan:
1. memberi jasa hukum (baik didalam maupun diluar pengadilan), juga wajib
2. memberi bantuan hukumsecara Cuma-Cuma kepada masyarakat yang tidak
mampu. Para advokat wajib pula
3. menjadi anggota organisasi advokat yang merupakan satu-satunya wadah
profesi advokat yang bebas dan mandiri dengan maksud dan bertujuan untuk:
meningkatkan kualitas profesi advokat.
Adapun Fungsi Organisasi ADalam Undang-undang Advokat, UU No. 18 tahun
2003 diatur secara komprehensif berbagai ketentuan penting yang melingkupi
profesi Advokat [fungsinya]: seperti dalam
(1) pengangkatan,

(2) pengawasan,

(3) penindakan serta ketentuan

(4) pengembangan organisasi Advokat yang kuat di masa mendatang.

Di samping itu diatur pula berbagai prinsip dalam penyelenggaraan tugas


profesi Advokat khususnya dalam peranannya dalam (1) menegakkan keadilan
serta (2) terwujudnya prinsip- prinsip negara hukum pada umumnya 4.

3
Sunarjo, Etika Profesi Advokat Dalam Prespektif Profesionalisme Penegakan Hukum, Jurnal
Cakrawala Hukum, Vol.18, No.2, hal.173
4
DR.(Yuris) DR.(Mp)H.TEGUH SAMUDERA,SH.MH, PERAN DAN FUNGSI
ADVOKAT serta ORGANISASI ADVOKAT, IKADIN JATENG, Jakarta, 2018, Halaman 4.

14
B. PEMBAHASAN
1. Manajemen advokasi yang dilakukan di kantor hukum atau LKBH
mengenai kasus penggelapan.
Kehidupan advokat tidak semanis dan segampang yang dibayangkan.
Apalagi kalau si advokat mengelola sebuah firma hukum berskala besar. Ada
banyak hal yang musti disiapkan sejak awal. Mendapatkan klien memang penting,
namun mengelola jalannya firma hukum tidak kalah pentingnya. “Untuk mengelola
suatu law firm bukanlah suatu hal yang mudah,”
Persiapan yang matang, termasuk mengatur detail hal-hal kecil, turut
menentukan kelanggengan suatu firma hukum. Karena itu, pendiri atau partner
lawfirm perlu menguasai ilmu manajemen. Di Amerika Serikat, sudah biasa sebuah
kantor hukum berusia lebih dari satu abad meskipun para pendiri dan partners-nya
sudah gonta ganti. Sebaliknya, di Indonesia masih jarang ditemukan kantor advokat
yang bertahan dalam waktu yang lama. Bisa jadi penyebabnya karena firma hukum
tersebut tidak dikelola dengan baik.
Manajemen kantor hukum sebenarnya bukan hanya bertujuan
melanggengkan usaha. Ia juga bertujuan untuk memastikan tersedianya pelayanan
jasa profesional hukum yang ada, seperti pada salah satu kasus penggelapan yang
di tangani oleh Law Office of Hemansyah Hutagalung.,SH.,MH & Associates .
Pengelolaan memang sangat tergantung pada tipologi kantor hukum. Kalau
bentuknya praktisi tunggal (sole practitioner), tentu saja relatif gampang karena
organisasi yang harus dikelola begitu ramping. Beda halnya kalau firma hukum
sudah berukuran menengah hingga kantor besar dengan jumlah advokat di atas 75
orang.

Pengelolaan firma hukum besar dengan sistem partnership terbuka tentu


membutuhkan manajemen yang lebih rumit. Misalnya, bagaimana mengatur modal,
sumber daya manusia, kepengurusan, kompensasi atas pekerjaan dan pembagian

15
fee, hingga hal-hal detail seperti jam kantor dan hubungan dengan klien. Dalam
konteks ini, pengelola firma hukum jangan melupakan persoalan modal, sumber
daya manusia, dan tentu saja pajak. Tentu saja, pengendalian mutu layanan jasa
hukum mutlak dilakukan, terutama demi kelangsungan nyawa firma hukum
bersangkutan. Profesi pengacara sebenarnya belum tentu lebih dahulu mengenai
kasus dan hukum dibanding orang lain. Cuma, acapkali advokat lebih tahu dimana
menemukan hukum dan celah-celahnya. Seperti dalam kasus Penggelapan yang di
lakukan oleh Dedy terhadap Sutrisno

2. Bagaimana advokat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam hal


memberikan pembelaan terhadap klien dalam kasus penggelapan
Dalam salah satu kasus penggelapan yang sedang di tangani oleh Kantor
hukum Law Office of Hemansyah Hutagalung.,SH.,MH & Associates.adalah kasus
penggelapan yang di lakukan oleh Asiong selaku pengurus KSU Rezeki kepeada
Dedy, dalam kasus ini kantor Advokat yang penulis jadikan tempat magang adalah
kuasa hukum dari Sutrisno selaku pelapor, yang dimana dalam kasus Penggelapan
ini Kantor hukum The Law Office of Hemansyah Hutagalung.,SH.,MH &
Associates.Telah melakukan pelaporan ke Polrestabes Medan terkait penggelapan
yang di alami klien Advokat, dengan Nomor laporan
STTP/B/1315/VII/Yan2.5/2021/SPKT Polrestabes Medan. Adapun Kronologis
dari kasus penggelapan yang Advokat tangani ini adalah:

Bahwa klien Advokat bukan merupakan anggota dari Koperasi yang di urus
oleh Asiong, dan pada tanggal 7 Maret 2016 Dedy telah mengajukan pinjaman uang
sebesar Rp. 30.000.000 kepada KSU Rezeki yang beralamat di jalan Prof. HM
Yamin SH No.441 E Medan. Dan menjaminkan BPKB mobil pick up merek
Dihatsu tipe: S402RP-PMRFJJ-KG, warna Biru Metalik, dan ada kesepakan antara
klien Advokat dan KSU Rezeki yang dilakukan secara lisan, dalam perjanjian
tersebut menyatakan bahwa dedy diperbolehkan hanya membayar bunganya saja
setiap bulan sampai pada waktu yang tidak di tentukan dan pokok pinjaman akan
dibayarkan sekaligus bila ke uangan klien sudah memungkinkan,

16
Namun dari rangkain pristiwa yang telah terjadi, sampailah pada dimana
Asiong dari pengurus KSU Rezeki mengambil mobil yang sesuai dengan BPKP
yang dijaminkan Dedy terdahulu, dimana perlakuan Asiong tersebut merupakan
perbuatan pidana yang melanggar hukum, karena sudah melewati wewenang yang
seharusnya dilakukan KSU Rezeki terhadap Dedy.
Bahwa dalam kasus Penggelapan yang dilakukan KSU Rezeki terhadap
klien Advokat Kantor hukum Law Office of Hemansyah Hutagalung.,SH.,MH &
Associates., Advokat masih menangangi kasus tersebut masih dalam tahap
kepolisian, dalam persidangan lebih lanjut masih belum berproses ataupun belum
berkekuatan hukum tetap.

17
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Untuk mewujudkan profesi Advokat sebagai profesi mulia dan terhormat


(Officium Nobile), yaitu setiap Advokat dalam menjalankan profesinya harus
tunduk dan patuh pada etika profesi (kode etik), peraturan perundangundangan, dan
yang tidak kalah pentingnya adalah mematuhi sumpah Advokat. Apabila setiap
Advokat patuh dan tunduk pada ketiga hal tersebut maka akan bermanfaat baik bagi
diri Advokat sendiri maupun bagi masyarakat (klien) maupun bagi negara.

2. Saran

Advokat harus mampu melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin untuk


mengubah citra advokat sebagai profesi hukum yang kini engga dipercayai
masyarakat, penerapan kode etik dan etika profesi dalam menjalankan tugas
merupakan salah satu langkah menjadikan advokat sebagai profesi yang mulia
dihapan masyarakat.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.peradi.co/media/file/artikel/penegakan-etika-bagi-advokat.pdf,
Diakses pada 4 September 2021,
Pukul 23.26
Friedman Lawrence M. 2001 American Law an Introduction. Second
Edition. Penerjemah Wishnu Basuki, PT Tatanusa, Jakarta
Fauziah Lubis, Advokat Vs Pencucian Uang, Deep Publish, Jakarta, 2000,
Halaman 67
Sunarjo, Etika Profesi Advokat Dalam Prespektif Profesionalisme Penegakan
Hukum, Jurnal
Cakrawala Hukum, Vol.18, No.2, hal.173
Ishaq, Pendidikan Keadvokatan, Jakarta: Sinar Grafika, 2010, Hal. 14
DR.(Yuris) DR.(Mp)H.TEGUH SAMUDERA,SH.MH, PERAN DAN
FUNGSI ADVOKAT serta ORGANISASI ADVOKAT, IKADIN JATENG,
Jakarta, 2018, Halaman 4.

19
FOTO DOKUMENTASI

20
21

Anda mungkin juga menyukai