Oleh:
SRI WAHYUNI S.
NIM. B012202082
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
HALAMAN JUDUL
USULAN PENELITIAN
SRI WAHYUNI S.
NIM. B012202082
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang selalu
karena telah diizinkan oleh Allas SWT., untuk menyelesaikan tugas metode
dan salam tak lupa pula saya panjatkan kepada Baginda Muhammad SAW.,
nabi yang telah menunjukkan umat manusia jalan yang lurus jauh dari
kebatilan.
Penyelesaian tugas ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari
banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan waktu yang
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 40
B. Jenis Pendekatan.............................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
kekayaan yang dimiliki dan hak-hak lainnya. Oleh sebab itu, kehadiran
keadaan, atau suatu perbuatan hukum.1 Akta-akta yang dibuat oleh Notaris
preventif yang diambil oleh para pihak apabila suatu saat terjadi
perlindungan hukum bagi para pihak dalam wujud akta otentik yang dibuat
diterbitkan oleh notaris pada dasarnya berkaitan dengan status hukum, hak
1Habieb Adjie, Hukum Notaris Indonesia, Bandung, Refika Aditama, 2009, hal. 73
1
dan kewajiban seseorang dalam hukum, dan sebagainya, yang berfungsi
itu Notaris dituntut supaya memiliki nilai moral yang kuat.3 Notaris di
Melalui akta otentik akan menentukan secara jelas hak dan kewajiban
hal. 12
4Herlien Budiono, Kumpulan Tulisan Hukum Perdata di Bidang Kenotariatan, Buku Kedua,
2
seseorang yang akan memberikan jaminan dan kepastian hukum atas hak-
pihak yang merasa dirugikan oleh akta yang diterbitkan oleh notaris.
Gugatan tersebut dapat berupa tuntutan ganti kerugian baik yang didasari
tanggung gugat ini terjadi antara perusahaan asuransi dan Notaris dimana
satu hal yang perlu dikaji lebih jauh pada asuransi tanggung gugat oleh
notaris yaitu terkait dengan objek perjanjian yang dalam Pasal 1320 BW
3
Pada Pasal 1320 BW salah satu syarat sahnya perjanjian yaitu suatu
lebih lanjut terkait “suatu hal tertentu” terdapat Pada Pasal 1332 BW bahwa
Selain itu, Pada Pasal 246 KUHD bahwa objek asuransi adalah
benda hak atau kepentingan yang melekat pada benda. Lebih lanjut pada
asuransi tanggung gugat, menjadi tidak jelas keadaan seperti apa yang
berwujud.
4
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis menganggap perlu
oleh Notaris melalui asuransi tanggung gugat. Hal-hal yang dianggap perlu
untuk dikaji dan diteliti lebih jauh diantara terkait objek yang
kalau mengacu pada Pasal 246 dan Pasal 251 KUHD, maka perlu
diperjelas terkait apakah akta notaris dan jabatan notaris dapat dimaknai
B. Rumusan Masalah
jabatan Notaris?
C. Tujuan Penelitian
jabatan Notaris.
5
D. Manfaat Penelitian
Suatu karya ilmiah atau penelitian yang baik adalah yang dapat
memberikan manfaat, baik secara teori maupun praktis. Oleh sebab itu,
kepada para calon notaris maupun peneliti lainnya yang juga membahas
hal yang sejenis, menjadi referensi acuan mengenai penelitian lain yang
E. Orisinalitas Penelitian
Notaris. Tesis ini disusun oleh Sari Rosvita dari Fakultas Hukkum
6
dalam menjalankan tugasnya sehingga dapat merugikan klien atau
Membuat Akta Perjanjian Kredit Bank. Jurnal ini ditulis oleh Ryno
gugat Notaris atas kelalaiannya terhadap Akta Otentik yang dibuat oleh
atau dihadapannya?
7
Jurnal Notaire Volume 01, Nomor 2, Oktober 2018. Pada penelitian ini
penelitian ini. Secara umum, objek kajian dalam penelitian yang dilakukan
dilakukan antara Notaris dan perusahaan asuransi. Pada penelitian ini akan
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Jabatan Notaris
dengan jabatan Notaris ini juga diatur dalam Kode Etik Notaris. Notaris
dalam hal ini diwakili oleh pemerintah melalui menteri yang bidang tugas
sebagai berikut:5
1) Berjiwa Pancasila;
2) Taat kepada hukum, sumpah jabatan dan Kode Etik Notaris; dan
5Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, Bandung, Citra Aditya Bakti, 2010,
hal.86.
9
nasihat hukum. Segala sesuatu yang ditulis serta ditetapkan (konstatir)
serta segelnya (capnya) memberi jaminan dan bukti kuat, seorang ahli yang
tidak memihak dan penasihat yang tidak ada cacatnya (onkreukbaar atau
tindakan orang lain, agar sesuatu yang dilakukan sesuai dengan yang
yang dulu kewenangan itu tidak atau belum dimiliki oleh organ atau
6Tan Thong Kie, Studi Notariat Dan Serba-Serbi Praktek Notaris, Jakarta, PT, Ichtiar Baru Van
10
diberikan UUJN oleh karena itu kewenangan Notaris tidak diperoleh dari
kewenangan berdasarkan Pasal 15 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) UUJN.
sebatas pada yurisdiksi hukum yang telah ditentukan dan ditetapkan dalam
yaitu:10
kewenangan Notaris yaitu membuat akta secara umum. Akta yang harus
perjanjian dan ketetapan yang diharuskan oleh suatu aturan hukum untuk
dibuat dan yang dikehendaki oleh orang yang bersangkutan. Beberapa akta
pejabat atau instansi lain. Salah satu aktanya adalah akta risalah lelang,
10Habib Adjie, Hukum Notariat Indonesi, Tafsir Tematik Terhadap UU No. 30 Tahun 2004 tentang
11
Kementerian Keuangan. Berdasarkan wewenang yang dimiliki seorang
sehingga tidak perlu dibuktikan atau ditambah dengan alat bukti tulisan
yang lainnya. Jika misalnya ada pihak yang menyatakan bahwa akta
tersebut tidak benar, maka pihak yang menyatakan tidak benar inilah yang
11J.B. Daliyo, Pengantar Ilmu Hukum, Buku Panduan Mahasiswa, Jakarta, PT Prennahlindo,
2001, hal.120.
12
1) Mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal
khusus;
aslinya;
akta;
12Ibid., hal.82.
13
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara13 bahwa yang
ini adalah semua peraturan yang bersifat mengikat secara umum yang
tingkat pusat maupun tingkat daerah, yang juga mengikat secara umum
tersebut sudah disampaikan oleh para pihak kepada Notaris dan berniat
13Ibid., hal.83.
14
Menurut Hans Kelsen pertanggungjawaban dibagi menjadi empat
macam yaitu:14
orang lain.
menimbulkan kerugian.
menanggung akibat dari segala perbuatan atau sikap yang dilakukan untuk
tersebut secara sah dan terikat mulai berlaku sejak Notaris mengucapkan
14Hans Kelsen, terjemahan Raisul Mutaqien, Teori Hukum Murni, Bandung, Nuansa dan
15
tersebut lah yang seharusnya mengontrol segala tindakan Notaris dalam
tersebut tidak diindahkan maka akan menimbulkan akibat hukum, akta yang
dibuat oleh Notaris dapat menjadi akta dibawah tangan. Notaris merupakan
jawaban secara perdata dalah yang sangat berat, karena tuntutan tersebut
Apabila unsur kesalahan atau pelanggaran itu terjadi dari para pihak
15KunniAfifah, Tanggung Jawab dan Perlindungan Hukum bagi Notaris secara Perdata Terhadap
Akta yang Dibuatnya, Tesis, Yogyakarta, Magister Kenotariatan Universita Islam Indonesia, 2017,
hal. 82
16
disampaikan oleh para pihak untuk dituangkan ke dalam akta. Keterangan
palsu yang disampaikan oleh para pihak adalah menjadi tanggung jawab
para pihak.16
dibuatnya, dapat dikatakan bahwa akta yang dibuat oleh Notaris berkaitan
pihak yang bersangkutan mana kala akta yang dihasilkan terdapat cacat
dalam bentuk, hanya merupakan suatu akta yang dibuat dibawah tangan.
ganti rugi.
kesepakatan tersebut kedalam bentuk akta otentik sehingga dalam hal ini
Pelaksanaan Tugas Jabatan Notaris berdasarkan UUJN, Tesis, Yogyakarta, Fakultas Hukum
Universitas Gajah Mada, 2008, hal. 32
17Kunni Afifah, Op.Cit., hal. 82
17
walaupun Notaris hanya mengkonstatir keinginan dari para pihak atau
dengan hukum.18
adanya akta yang dapat dibatalkan atau batal demi hukum, mengakibatkan
18Yusnani, Analisis Hukum Terhadap Akta Otentik yang Mengandung Keterangan Palsu (Studi
Kasus di Kota Medan), Medan, Tesis Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, 2007, hal.
61.
19Kunni Afifah, Op.Cit.
18
dipertanggungjawabkan oleh Notaris yaitu apabila penipuan atau tipu
muslihat itu bersumber dari Notaris sendiri. Hal tersebut dapat terjadi
dalam akta jual beli dengan sengaja mencantumkan harga yang lebih
3. Akta Otentik
Istilah atau perkataan akta dalam bahasa Belanda disebut “acte” atau
“akta” dan dalam bahasa Inggris disebut “act” atau “deed” menurut
Nomor 84 adalah:
20Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta, Liberty, 2006, hal. 149
21Loc.Cit.
19
Dengan demikian, maka unsur penting untuk suatu akta ialah
tulisan itu. Syarat penandatangan akta tersebut dilihat dari Pasal 1874 BW
mereka.
Akta otentik adalah akta yang dibuat oleh pejabat yang diberi
Pasal 165 HIR dan 285 Rbg, akta otentik adalah suatu akta yang
dibuat oleh atau di hadapan pejabat yang diberi wewenang untuk itu,
merupakan bukti yang lengkap antara para pihak dan para ahli warisnya
terakhir ini hanya diberitahukan itu berhubungan dengan perihal pada akta
itu. Pejabat yang dimaksudkan antara lain ialah Notaris, Panitera, Jurusita,
22Husni Thamrin, Pembuatan Akta Pertanahan oleh Notaris, Yogyakarta, Laksbang Pressindo,
2011, hal. 11
20
Pasal 101 huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, menyatakan bahwa akta otentik adalah surat
yang dibuat oleh atau di hadapan seorang pejabat umum, yang menurut
untuk dapat suatu akta memiliki otensitasnya sebagai akta otentik maka
harus memenuhi ketentuan sebagai akta otentik yang diatur dalam Pasal
b) Akta itu harus dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh Undang-
Undang, maka dalam hal suatu akta dibuat tetapi tidak memenuhi
23Habib Adjie, Kebatalan dan Pembatalan Akta Notaris, Bandung, PT. Refika Aditama, 2013, hal.
10-17
21
jabatannya di dalam daerah hukum yang telah ditentukan baginya.
berikut:24
jabatannya.
24Irwan Soerojo, Kepastian Hukum Hak Atas Tanah di Indonesia, Surabaya, Arkola, 2003, hal.148
22
Berdasarkan Pasal 1870 BW, suatu akta otentik memberikan di antara
para pihak beserta ahli warisnya atau orang-orang yang mendapat hak dari
mereka suatu bukti yang sempurna tentang apa yang dimuat didalamnya.
Akta otentik merupakan suatu bukti yang sempurna, dalam arti bahwa ia
dari lahirnya sebagai akta otentik serta sesuai dengan aturan hukum
akta otentik secara lahiriah. Dalam hal ini beban pembuktian ada
bersangkutan, baik yang ada pada minuta dan salinan serta adanya
25Subekti,
Hukum Pembuktian, Jakarta, PT, Pradnya Paramitha, 2005, hal. 27
26HabibAdjie, Sanksi Perdata Dan Administratif Terhadap Notaris Sebagai Pejabat Publik,
Bandung, Refika Aditama, 2008, hal. 72-74
23
Akta Notaris harus memberikan kepastian bahwa sesuatu
kejadian dan fakta tersebut dalam akta benar dilakukan oleh Notaris
para pihak saksi, dan Notaris ataupun ada prosedur pembuatan akta
terbalik untuk menyangkal aspek formal dari akta Notaris. Jika tidak
24
mampu membuktikan ketidakbenaran tersebut, maka akta tersebut
akta pejabat (atau berita acara), atau keterangan para pihak yang
dalam akta harus dinilai telah benar berkata demikian. Jika ternyata
sebenarnya, menjadi bukti yang sah di antara para pihak dan para
pihak, bergantung pada suatu kejadian yang belum tentu.28 Sementara itu,
25
menurut Otoritas Jasa Keuangan, asuransi adalah sebuah perjanjian antara
Juli 2020
26
Sementara itu, pengertian asuransi berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-
UU Perasuransian) adalah:
berangsur-angsur;
27
2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
yaitu:30
berbagai cara baik yang dilakukan secara tegas maupun tidak tegas,
yang penting dapat dipahami atau dimengerti oleh para pihak bahwa
dapat saja terjadi bahwa para pihak atau salah satu pihak yang
30Ahmadi Miru, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
28
sebelum cukup 21 tahun. Sebaliknya setiap orang yang berumur 21
tahun ke atas, oleh hukum dianggap cakap, kecuali karena suatu hal
lagi karena hak perempuan dan laki-laki telah disamakan dalam hal
berupa barang maupun jasa, namun dapat juga berupa tidak berbuat
sesuatu. Hal tertentu ini dalam perjanjian disebut prestasi yang dapat
29
Meski demikian, hal tersebut terdapat perbedaan sebagaimana yang
sebab yang halal bukan merupakan lawan dari kata haram dalam
hukum Islam, tetapi yang dimaksud sebab yang halal adalah bahwa
perundang-undangan.
adalah “persetujuan tertulis atau dengan lisan yang dibuat oleh dua pihak
adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan
dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Adapun Perjanjian jual beli
31Munir Fuady, Konsep Hukum Perdata, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, 2015, hal. 179
32Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Ikthasar Indonesi Edisi Ketiga, Jakarta, Balai
Pustaka, 2005, hal. 458
30
pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan hak milik atas
barang dan pihak lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan.
kontrak yaitu suatu peristiwa hukum di mana seorang berjanji kepada orang
lain atau dua orang saling berjanji untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu.33
dan jiwa yang memberikan perlindungan tanggung gugat mulai dari biaya
pembelaan hukum serta ganti rugi yang timbul dari klaim, tuntutan tanggung
jawab dari pihak ketiga akibat kesalahan, kelalaian dalam pemberian jasa,
atau asuransi tanggung gugat bekerja bila terdapat tuntutan ganti rugi
31
berdasarkan keputusan pengadilan. Pihak penanggung harus
a. Public Liability
risiko premi.
b. Product Liability
c. Employer’s Liability
32
Yakni jaminan risiko seorang majikan atau pemilik usaha yang
bentuk cedera fisik (bodily injury) atau kerusakan dan kehilangan harta
maupun karyawannya.
D. Landasan Teori
pidana untuk memikul biaya atau kerugian atau melaksanakan pidana atas
adalah jenis tanggung jawab yang dibebankan kepada subjek hukum atau
menjadi dua macam, yaitu kesalahan dan risiko. Dengan demikian, dikenal
37Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani, Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Tesis dan
33
dengan pertanggungjawaban atas dasar kesalahan (lilability based on fault)
fault) yang dikenal dengan tanggung jawab risiko atau tanggung jawab
tidak terbukti adanya kesalahan tidak ada kewajiban memberikan ganti rugi.
KUHPerdata.39
Salah satu ciri utama tanggung jawab mutlak tidak adanya persyaratan
oleh Perbuatan Melanggar Hukum (PMH) yang diatur dalam Pasal 1365
38Jimly Asshiddiqie, Ali Safa’at, Teori Hans Kelsen tentang Hukum, Konstitusi Press, Jakarta,
2006, h. 61
39Op.cit, h. 210
40Sjaifurrachman, Aspek Pertanggungjawaban Notaris dalam Pembuat Akta, Cetakan Pertama,
34
KUHPerdata tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban atas dasar
tidak berbuat yang (1) melanggar hak orang lain; atau (2) bertentangan
41Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitas dalam Kontrak Komersial,
35
diperhatikan dalam lalu lintas masyarakat terhadap diri dan barang orang
lain.42
disebutkan oleh J.M. Van Dunne dan Van Der Burght dalam bukunya
bahaya tersebut kepada pihak lain yang bersedia dengan membayar kontra
42Niewenhuis J H dalam Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitas dalam
36
tersirat pengertian adanya pelimpahan tanggung jawab memiku beban
resiko tersebut, kepada pihak lain yang sanggup mengambil alih tanggung
jawab. Sebagai kontra prestasi dari pihak lain yang melimpahkan tanggung
jawab ini, yang diwajibkan membayar sejumlah uang kepada pihak yang
44Dewan Asuransi Indonesia, Perjanjian Asuransi Dalam Praktek dan Penyelesaian Sengketa,
Hasil Simposium Tentang Hukum Asuransi, Padang, BPHN, 2015, hal. 107
45Abdulkadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, Bandung, Citra Aditya Bakti, 2015, hal. 1
37
E. Kerangka Pikir
Dasar dan Kedudukan Hukum Penerapan Asuransi Tanggung Gugat pada Jabatan Notaris
38
F. Definisi Operasional
dalam penelitian ini, maka berikut penulis berikan definisi operasional untuk
menyamakan persepsi:
sehingga mengakibatkan kerugian bagi para pihak atau salah satu pihak
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
gugat sebagai upaya pengalihan risiko dalam jabatan Notaris. Selain itu,
B. Jenis Pendekatan
46Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum Edisi Revisi, Jakarta, Kencana, 2019, hal. 47
40
undang-undang (statute approach) yaitu dengan menelaah dan mengkaji
Adapun bahan hukum primer dalam penelitian ini terdiri atas, namun
47Ibid
41
c) Undang-Undangn Nomor 40 Tahun 2014 tentang
Perasuransian;
Perasuransian
Notaris;
narasumber.
42
E. Analisis Bahan Hukum
43
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku
Bernard L. Tanya. dkk.. Teori Hukum: Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang
dan Generasi. Yogyakarta. Genta Publishing. 2010
_________. The Pure Theory of Law. New Jersey. The Lawbook Exchange.
2008
44
Irwan Soerojo. Kepastian Hukum Hak Atas Tanah di Indonesia. Surabaya.
Arkola. 2003
Tan Thong Kie. Studi Notariat Dan Serba-Serbi Praktek Notaris. Jakarta.
PT. Ichtiar Baru Van Hoeve. 2011
Penelitian Ilmiah
45
Yusnani. Analisis Hukum Terhadap Akta Otentik yang Mengandung
Keterangan Palsu (Studi Kasus di Kota Medan). Medan. Tesis
Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara. 2007
Website
Hukum onlie, 2016, Lewat Asuransi Profesi, Cara IPPAT Lindungi Anggota,
diakses dari
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt57907709266e0/lewat-
asuransi-profesi--cara-ippat-lindungi-anggota/.
46