Anda di halaman 1dari 4

Pengantar Filsafat

Apa itu pengantar?


Pengantar merupakan awalan, permulaan, atau sesuatu yang menghubungkan

Apa itu Filsafat?


Filsafat dalam pengertian kata dasar diambil dari 2 suku kata yaitu philos dan shopia, yang
artinya cinta dan kebijaksanaan dapat disimpulkan cinta akan kebijakan atau kebenaran.
Filsafat juga mempunyai pengertian sebagai cara manusia berfikir dan sebagai ilmu
pengetahuan.

Kemunculan filsafat pertama kali digagas oleh manusia yang ingin mencari tahu asal
terbentuk nya dunia ini yang dikenal dengan zaman pra Socrates atau para filsuf alam. Seperti
:
1. Thales.
Menurut Thales, asal muasal alam ini adalah air. Air adalah pusat dan sumber dari yang ada
atau pokok dari segala sesuatu. Segala sesuatu berasal dari air dan kembali menjadi air.
Menurut Thales, tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang lahir di tempat yang lembap,
bakteri-bakteri hidup dan berkembang di tempat yang lembap, bakteri makan sesuatu yang
lembap dan kelembapan bersumber dari air. Dari air itu terjadilah tumbuh-tumbuhan dan
binatang, bahkan tanah pun mengandung air.
2. Anaximandros
Anaximandros ( 610 – 547 SM ) adalah salah satu murid Thales. Usianya lima belas tahun
lebih muda daripada Thales, tetapi meninggal dunia dua tahun lebih dahulu. Sebagai filsuf, ia
lebih besar daripada gurunya . Ia juga ahli astronomi, disamping itu, ia juga ahli ilmu bumi.
Dia berpendapat bahwa asal dari alam semesta ini adalah Apeiron, apeiron berasal segala
sesuatu yang berlawanan, yang terus berperang satu sama lain yang tak terhingga dan
menghasilkan segala material di dunia ini.
3. Anaximenes
Anaximenes (585-524 SM) adalah murid Anaximandros, yang secara substansial,
pemahamannya tentang alam tidak berbeda dengan gurunya. Anaximenes mengajarkan
bahwa asal dari alam ini satu dan tidak terhingga. Hanya saja, ia tidak dapat menerima ajaran
Anaximens bahwa yang asal itu tidak ada persamaannya dengan barang yang lahir dan tak
dapat dirupakan. Baginya, yang asal itu mestilah satu dari yang ada dan yang tampak. Barang
yang asal itu ialah udara. Udara itulah yang satu dan tidak berharga.
4. Democritus
Democritus mengajarkan bahwa kenyataan bukan hanya satu saja,melainkan terdiri dari
banyak unsur. Unsur unsur itu disebut sebagai atomos 'tak terbagi'. Atomos (atom) ini tidak
dapat di beda-bedakan karena sifatnya, semua atom adalah sama. Jumlah atom tidaklah
terbilang. Setiap atom tidak dijadikan, tidak termusnahkan, dan tidak berubah.
Democritus juga membedakan adanya dua pengetahuan, yaitu pengetahuan indra yang keliru,
dan pengetahuan budi yang benar. Ada dua jenis pengetahuan, katanya pengetahuan yang
sebenarnya dan yang tidak sebenarnya. Adapun yang tidak sebenarnya ialah penglihatan,
penciuman, dan rasa.

Filsafat era Klasik, filsafat di era klasik adalah awal dari zaman setelah era filsuf alam dan
sebagai bentuk dari zaman emas dan perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, berikut
tokoh tokoh nya :
1. Socrates
Socrates adalah seorang filosof dengan coraknya sendiri. . Ajaran filosofinya tak pernah
dituliskannya, melainkan dilakukannya dengan perbuatan, dengan cara hidup. Socrates tidak
pernah menuliskan filosofinya. Jika ditilik benar-benar, ia malah tidak mengajarkan filosofi,
melainkan hidup berfilosofi. Bagi dia filosofi bukan isi, bukan hasil, bukan ajaran yang
berdasarkan dogma, melainkan fungsi yang hidup. Filosofinya mencari kebenaran. Oleh
karena ia mencari kebenaran, ia tidak mengajarkan. Ia bukan ahli pengetahuan, melainkan
pemikir. kebenaran itu tetap dan harus dicari.
Tujuan filosofi Socrates ialah mencari kebenaran yang berlaku untuk selama-lamanya. Di sini
berlainan pendapatnya dengan guru-guru sofis, yang mengajarkan, bahwa semuanya relatif
dan subyektif dan harus dihadapi dengan pendirian yang skeptis. Socrates berpendapat,
bahwa dalam mencari kebenaran itu ia tidak memikir sendiri, melainkan setiap kali berdua
dengan orang lain, dengan jalan tanya jawab. Orang yang kedua itu tidak dipandangnya
sebagai lawannya, melainkan sebagai kawan yang diajak bersama-sama mencari kebenaran.
Kebenaran harus lahir dari jiwa kawan bercakap itu sendiri. Ia tidak mengajarkan, melainkan
menolong mengeluarkan apa yang tersimpan di dalam jiwa orang. Sebab itu metodenya
disebut maieutik. Socrates mencari kebenaran yang tetap dengan tanya-jawab sana dan sini,
yang kemudian dibulatkan dengan pengertian, maka jalan yang ditempuhnya ialah metode
induksi dan definisi. Kedua-duanya itu bersangkut-paut. Induksi yang menjadi metode
Socrates ialah memperbandingkan secara kritis. Ia tidak berusaha mencapai dengan contoh
dan persamaan, dan diuji pula dengan saksi dan lawan saksi.
2. Plato
Plato adalah seorang filsuf dan matematikawan Yunani, dan pendiri dari Akademi Platonik di
Athena, sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat. Ia adalah murid Socrates. Pemikiran
Plato pun banyak dipengaruhi oleh Socrates. Plato adalah guru dari Aristoteles. Karyanya
yang paling terkenal ialah Republik,yang di dalamnya berisi uraian garis besar pandangannya
pada keadaan “ideal”.Dia juga menulis ‘Hukum’ dan banyak dialog di mana Socrates adalah
peserta utama.
3. Aristoteles
Aristoteles adalah murid Plato.Filsafat Aristoteles berkembang pada waktu ia memimpin
Lyceum, yang mencakup enam karya tulisnya yang membahas masalah logika, yang
dianggap sebagai karya-karyanya yang paling penting, selain kontribusinya di bidang
metafisika, fisika, etika, politik, kedokteran dan ilmu alam.
Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan
mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Karyanya ini menggambarkan
kecenderungannya akan analisa kritis, dan pencarian terhadap hukum alam dan
keseimbangan pada alam. Plato menyatakan teori tentang bentuk-bentuk ideal benda,
sedangkan Aristoteles menjelaskan bahwa materi tidak mungkin tanpa bentuk karena ia ada
(eksis). Selanjutnya ia menyatakan bahwa bentuk materi yang sempurna, murni atau bentuk
akhir, adalah apa yang dinyatakannya sebagai theos, yaitu yang dalam pengertian Bahasa
Yunani sekarang dianggap berarti Tuhan.
Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan
sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal.
Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi,
eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking).
Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari
bentuk demokrasi dan monarkhi. Karena luasnya lingkup karya-karya dari Aristoteles, maka
dapatlah ia dianggap berkontribusi dengan skala ensiklopedis, dimana kontribusinya
melingkupi bidang-bidang yang sangat beragam sekali seperti fisika, astronomi, biologi,
psikologi, metafisika

Terlepas dari itu filsafat juga mengalami zaman kegelapan di Eropa, yang dimana terjadinya
penghambat perkembangan ilmu pengetahuan akibat otoritas dari kekuasaan agama dan
gereja pada waktu itu di eropa sebagai kontrol sosial
Galileo Galilei adalah salah satu korban dari zaman kegelapan yang menentang kebenaran
Bumi adalah pusat tata Surya, melalui perhitungan matematika dan astronomi nya dan juga
belajar dari Copernicus yang menggagas teori helius (matahari adalah pusat tata Surya) yang
terlebih dahulu disingkirkan karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama dan gereja,
hingga diadili atas dasar iman.
Selanjutnya di era Pencerahan, kebangkitan filsafat modern seperti :
1. Rene Descartes
2. Immanuel Kant
3. Hegel
4. Karl Marx
Filsafat mempunyai kategori yaitu:
1. Sebab-akibat
Sebab adalah yang menimbulkan akibat dan merupakan sumber Dari timbulnya akibat
atau ada serta terjadinya sesuatu.
Contoh: saya makan(sebab) sehingga saya menjadi kenyang (akibat)
2. Gejala-Hakikat
Gejala adalah sebab yang paling awal yang menentukan terjadi nya hakikat sebagai
akibat paling akhir.
Contoh : Saya begadang> saya terlambat> tidak ikut ujian> nilai saya jelek>tidak
lulus ujian(hakikat)
3. Bentuk-isi
Bentuk merupakan bingkai dari isi, dan isi selalu ada dalam bentuk.
Contohnya : Perangkat desa(bentuk) kepala desa, sekretaris desa, bendahara (isi)
4. Internal-Eksternal
Internal adalah yang menentukan terjadi nya sesuatu dan eksternal adalah bagian
diluar internal yang mempengaruhi
Contohnya : Saya(internal) ingin pergi ke kampus untuk mengikuti perkuliahan
kemudian teman-teman saya(eksternal) mengajak saya pergi ke warung kopi pada saat
itu juga.
5. Keharuan-Kebetulan
Keharusan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan tidak bisa dielakkan,
sedangkan kebetulan adalah bertemu nya 2 keharusan sehingga menimbulkan
perwujudan konkrit tuntutan 2 keharusan
Contohnya:
Saya harus pergi ke bank untuk mengurus rekening agar dapat bertransaksi
(keharusan 1) dan kemudian saya bertemu teman saya di depan bank(kebetulan), dia
adalah satpam di bank tersebut (keharusan 2)

Anda mungkin juga menyukai