Anda di halaman 1dari 4

Profil Plato Plato adalah murid terbesar dari Socrates. Ia hidup pada tahun 429 347 SM.

. Pada tahun 389, ia membuka sebuah sekolah filsafat di Athena yang dinamakan Academica dan selama 40 tahun ia mengajar di sekolah tersebut. Plato juga banyak menulis buku buku dan berbeda dengan Socrates yang tidak menulis satu pun buku karangannya. Buku buku yang dibuat Plato kebanyakan ditulis dalam bentuk Tanya jawab dalam percakapan dengan gurunya yaitu Socrates. Dengan cara demikian, walaupun Socrates tidak meninggalkan tulisan tulisan apa pun, namanya tetap dapat diabadikan dalam sejarah pemikiran tentang Negara dan hukum melalui buku karangan Plato. Adapun buku buku terpenting yang ditulis Plato mengenai pemikiran tentang Hukum dan Negara adalah Politeia = Negara (Buku ini memuat ajaran ajaran Plato tentang Negara dan Hukum), dan kemudian buku ini dilanjutkan dalam bukunya yang lain yang berjudul Politikos (Ahli Negara) dan dalam buku lain yang diberi nama Nomoi (Undang Undang). Aliran Plato Plato adalah pencipta dan pencetus ajaran Alam Cita (ideenleer), dan oleh karena itu kemudian aliran filsafat dari Plato disebut Idealisme. Ajaran Plato Menurut ajaran dari Plato, hakekat dari kebenaran itu ada terdapat di dalam idea manusia. Segala sesuatu yang ada di luar diri manusia itu sebenarnya hanyalah merupakan bayang bayang saja dari apa yang telah ada di dalam dunia idea manusia. Bentuk daripada benda benda yang ada di luar diri manusia adalah tidak sama. Sebagai contoh kuda, ada yang hitam, juga ada yang putih, ada yang besar, ada yang kecil dan sebagainya.

Tetapi walaupun demikian, kita mengetahui bahwa benda / kuda tersebut adalah sejenis. Sebabnya adalah, karena bentuk yang murni dari benda yang baru, sebenarnya benda yang baru itu bukanlah benda yang sama sekali baru, namun benda tersebut hanyalah sekedar mengingatkan kembali pada bentuknya yang murni yang sudah ada terlebih dahulu di dalam dunia idea. Atau, karena jiwa manusia itu telah berada lebih dahulu dalam alam idea (cita cita murni) sebelum ia memasuki badan kita; di sana ia telah melihat idea atau cita dari kuda dan kemudian ia kenali kuda tersebut dalam bentuk yang kurang sempurna di dunia ini. Idea atau cita cita itu adalah hal hal yang sudah ada pada manusia waktu ia lahir. Mencari ilmu pengetahuan berarti menimbulkan kembali ingatan ingatan, dan terbit dari kerinduan jiwa kita akan dunia idea di mana jiwa kita dahulu berada. Dengan ajarannya inilah, Plato menjadi ahli pemikir yang pertama yang menerima paham adanya Alam tanpa benda atau alam serba cita. Dan pikirannya atau ajarannya yang demikian itulah timbul karena pengaruh pergaulannya dengan kaum Sofist. Dengan demikian ia lalu beranggapan bahwa segala pengetahuan yang diperoleh hanya dengan melalui panca indra itu sifatnya sangat relative, karena pengetahuan yang sempurna itu hanya dapat dilahirkan dari alam rohaniah.

Profil Aristoteles Aristoteles adalah murid terbesar dari Plato. Ia hidup antara tahun 384 322 SM. Ia adalah putra dari Nicomachus, seorang tabib istana pribadi raja di Macedonia. Ia menjadi murid Plato pada waktu berusia 17 tahun. Pada tahun 342 SM ia diberi tugas oleh Raja Philippus untuk mendidik putranya yaitu Iskandar Dzulkarnain (Alexander Yang Agung), yang dikemudian hari beliau ini menciptakan Imperium (Kerajaan Dunia) Meskipun Aristoteles adalah murid yang terbesar daripada Plato, Namun di dalam banyak hal terdapat perbedaan perbedaan yang sangat besar. Perbedaan Perbedaan ini timbul karena pengaruh keadaan pada masa hidupnya, terutama pada waktu kedua sarjana itu menulis ajaran ajarannya. Perbedaan ini antara lain, Plato di dalam ajaran ajarannya masih mencampuradukkan semua obyek penyelidikannya, sedangkan kalau Aristoteles telah memisah misahkannya, yaitu tentang keadilan ditulis dalam bukunya yang bernama Ethica, dan tentang Negara dalam bukunya yang bernama Politica. Sebernaranya isi daripada kedua buku ini sangatlah berlainan, tetapi oleh Aristoteles dianggap atau dimaksudkan sebagai suatu rangkaian, yaitu Ethica merupakan pengantar dari Politica. Aliran Aristoteles Aristoteles adalah seorang pencipta daripada aliran realisme. Sebenarnya, Aristoteles hanya melanjutkan cara berpikir Plato yaitu dari idealisme ke realisme. Tetapi karena Aristoteles kemudian ingin menyelidiki sifat sifat umum daripada segala galanya yang ada di dunia ini, maka timbulah ajaran ilmu pengetahuan baru yaitu Prima Philosophia. Prima Philosophia adalah suatu ajaran filsafat yang pertama dalam mencari hakekat yang dalam daripada apa yang ada atau dengan kata lain yaitu mencari makna keadaan. Oleh karena itu filsafatnya adalah

merupakan suatu ajaran tentang kenyataan atau Ontologi, suatu cara berpikir yang realistis. Ajaran Aristoteles Menurut Aristoteles hakekat daripada sesuatu benda itu berada pada bendanya itu sendiri. Hakekat atau bentuk daripada sesuatu benda itu berada pada zat, sehingga orang harus mencari kesatuan obyektif dalam bentuk yang banyak itu. Benda itu adalah semata mata suatu substansi, jenisnya adalah merupakan suatu hal yang berada di tempat kedua. Walaupun demikian barang yang umum itu berdiri sendiri, tetapi ia berada pada benda yang khusus itu. Yang umum itu adalah menurut nilai dan tingkatannya yang pertama, dan benda yang sebenarnya untuk diketahui Aristoteles tidak membedakan antara dunia cita cita dengan dunia gejala gejala, tetapi pikirannya ditujukan langsung kepada kenyataan sebenarnya daripada dunia panca indra. Dengan demikian, kiranya akan dapat tercapai hal hal yang bersifat umum dari barang barang yang khusus yang tak terhitung banyaknya itu

Anda mungkin juga menyukai