SKRIPSI
Oleh :
Npm : 1421030095
Jurusan :Muamalah
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
2018
TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG DAMPAK
PRAKTEK DROP ORDER BARANG
AKIBAT WANPRESTASI
(Studi di Toko Bangunan Bogi Jaya Gisting Tanggamus)
SKRIPSI
Oleh:
Desi Selvia
NPM: 1421030095
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
2018
ABSTRAK
Oleh:
Desi Selvia
Kegiatan jual beli dalam kehidupan sehari–hari tidak terlepas dari kebutuhan yang
di inginkan. Bahkan jual beli itu sendiri sekarang cenderung fleksibel dan dapat
dikembangkan sesuai kebutuhan dikalangan masyarakat seperti jual beli bahan
bangunan secara Drop Order yang menyerupai akad salam (pesanan). Jual beli
ini merupakan suatu akad dengan pengiriman pemesanan barang oleh penjual
pada waktu yang telah di tentukan dan pelunasannya dilakukan segera oleh
pembeli saat akad berlangsung. Namun pada pelaksanaannya terkadang
menimbulkan hal–hal yang tidak diinginkan seperti pembatalan sepihak yang
dilakukan oleh pembeli yang membatalkan Drop Order barang sebelum jatuh
tempo sebagaimana kasus di toko bangunan Bogi Jaya di Gisting Tanggamus.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana praktek pelaksanaan
drop order barang di Toko Bangunan Bogi Jaya dan apa dampak dari praktek DO
tersebut yang apabila menyalahi perjanjian? dan bagaimana tinjauan hukum Islam
tentang praktek drop order barang di toko bangunan Bogi Jaya di Gisting
Tanggamus? sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
praktek pelaksanaan drop order barang di Toko Bangunan Bogi Jaya dan apa
dampak dari praktek DO tersebut yang apabila menyalahi perjanjian dan untuk
mengetahui tinjauan hukum Islam tentang praktek drop order barang di toko
bangunan Bogi Jaya di Gisting Tanggamus.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), dengan
pendekatan deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
wawancara dan dokumentasi. Kemudian data yang terkumpul diolah melalui
proses editing dan sistemating. Sedangkan analisis data menggunakan analisis
kualitatif dengan pendekatan berfikir induktif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan dalam prakteknya perjanjian
tersebut tidak sesuai dengan perjanjian awal atau teori yang sudah disepakati,
dimana pihak pembeli ingin mengambil kembali uang yang telah didrop orderkan
untuk bahan bangunan tersebut sebelum jatuh tempo, sehingga kejadian tersebut
berdampak pada pihak toko yang mengalami kerugian, baik waktu dan barang.
Adapun dampak yang ditimbulkan bisa berupa dampak positive ataupun negative
untuk pihak pemilik toko maupun pembeli. Dari tinjauan pandangan hukum Islam
praktek pelaksanaan drop order barang yang ada di toko bangunan Bogi Jaya
Gisting Tanggamus ini tidak sesuai dengan hukum Islam, karena jual beli yang
dilakukan antara toko Bogi Jaya dengan pembeli mengandung unsur al-qharar
yaitu ada unsur kemudharatan bagi pihak pemilik toko, kemudharatan yang
dimaksud adalah kerugian akibat perjanjian yang dilakukan diawal, Sebab
pembeli membatalkan perjanjian drop order untuk mengambil kembali uangnya
yang telah digunakan untuk di DO kan sebelum jatuh tempo. Dan dalam hukum
Islam perjanjian harus dihormati, tidak boleh menyalahi salah satu dari hukum-
hukum syariat, perjanjiannya harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak,
tidak boleh mencurangi salah satu pihak, agar tidak ada pihak yang merasa
dirugikan.
MOTTO
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai
untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya dan Shendaklah
seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. QS. Al-Baqarah (2):
282
PERSEMBAHAN
yang banyak dan berkah, panjang umur, amin. Berkat restu nyalah
2. Kakakku tersayang Eko ferdinan Muda dan Anggun Gita Dwi Lestari,
Adikku Refo Surya Sandi yang secara tidak langsung telah memberi
anak ketiga dari empat bersaudara dari Bapak Supriyadi dan Ibu Rumini.
Provinsi Lampung.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
skripsi ini. Shalawat serta salam saya haturkan kepada junjungan Nabi Agung
studi pada Program Strata Satu (S1) Jurusan Muamalah Fakultas Syariah UIN
Raden Intan Lampung guna memeperoleh Sarjana Hukum (SH) dalam bidang
Ilmu Syari‟ah.
Skripsi ini tersusun sesuai dengan rencana dan tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun
1. Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag., selaku Rektor UIN Raden Intan
Lampung.
2. Bapak Dr. Alamsyah, S.Ag., M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Syari‟ah UIN
5. Bapak dan Ibu Dosen dilingkungan Fakultas Syariah UIN Raden Intan
kuliah.
Yulia Dinda, Siti Rachma Wati, Umi Nurohma, Nugraheni Pajar Prastiwi,
semangat.
9. Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini baik
balasan atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan dan semoga
Yarobbal‟alamin
Penulis,
Desi Selvia
NPM. 1421030095
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................... i
ABSTRAK ......................................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... iv
PENGESAHAN ................................................................................................. v
MOTTO ............................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ............................................................................. 1
B. Alasan Memilih Judul .................................................................... 2
C. Latar Belakang Masalah ................................................................ 3
D. Rumusan Masalah.......................................................................... 6
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................... 6
F. Metodologi Penelitian ................................................................... 7
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 68
B. Saran ................................................................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
dikalangan pembaca maka perlu adanya penjelasan dengan memberi arti beberapa
istilah yang terkandung di dalam judul proposal ini. Adapun judul dari proposal
ini adalah “Tinjauan Hukum Islam Tentang Dampak Praktek Drop Order
Tanggamus). Adapun beberapa istilah yang terdapat dalam judul dan perlu untuk
tinjauanmenurut bahasa berasal dari kata “tinjau” yaitu berarti pandangan atau
2. Hukum Islam menurut Hasbi Ash-Shiddiqy tidak lain dari pada fiqih Islam
atau syariat Islam yaitu koleksi daya upaya para fuqaha dalam menerapkan
1
Deprtemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka. 1990), h.951.
2
Sofyan A.P.Kau dan Zulkarnain Suleman, Eksestensi Hukum Adat Dalam Kompilasi
Hukum Islam Indonesia (KHI), Jurnal Al-Adalah (Fakultas Syariah IAIN RIL Vol.XIII, No. 2,
Desember 2016), hal.166.
4. Praktek Menurut Kamus Bahasa Indonesia praktek adalah melaksanakan
5. Drop Order merupakan suatu sistem transaksi dengan cara pembeli membayar
akan diserahkan oleh penjual.5 Drop order ini berlaku dalam hal jual beli
barang bangunan. Serta adanya pernyataan tersebut melalui faktur yang penjual
buat dan memberikannya kepada pembeli atas dasar bahwa transaksi tersebut
terjadi.
tersebut adalah Tinjauan Hukum Islam Tentang Dampak Praktek Drop Order
Barang Akibat Wanprestasi yang dilaksanakan oleh toko Bogi Jaya Gisting
Tanggamus.
Pada dasarnya terdapat dua alasan dalam pemilihan suatu judul penelitian,
3
Deprtemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka. 1990), h.23.
4
Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia,( Jakarta : Modern
English Press, 1991),h.1442
5
Http://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-drop-order/ , 9 Mei 2018
6
Subekti, Hukum Perjanjian, (Jakarta: PT. Intermasa. 1991), h. 46.
1. Alasan Objektif
a. Kegiatan jual beli dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari kebutuhan
yang diinginkan. Bahkan jual beli itu sendiri sekarang cenderung fleksibel
jual beli bahan bangunan secara Drop Order yang menyerupai akad salam
pemesanan barang oleh penjual pada waktu yang telah ditentukan dan
b. Penulisan ini perlu dikaji secara teoritis fiqih karena fakta di masyarakat
sudah banyak menggunakan sistem drop order dalam kegiatan jual beli
2. Alasan Subjektif
yang telah menjadi syariat Islam, bahkan usaha perdagangan itu dianggap sah
Salah satu unsur yang harus ada dalam transaksi jual beli adalah al-mabi’
diperjual-belikan, sebab tujuan dari jual beli tak lain adalah untuk
belikan.
Transaksi jual beli itu sendiri ada bermacam-macam, seperti jual beli yang
yang dikembangkan dan telah mendapat legalisasi menurut syar’i seperti jual
beli salam dan istishna’. Jual beli salam merupakan suatu benda yang
sekarang ini tetap banyak bentuk jual beli yang tetap dikembangkan karena
seperti itu, hal ini dapat dicermati pada keinginan masyarakat melakukan jual
barang dengan memesan dan membayar terlebih dulu diawal, sebagai bukti
bahwa transaksi ini telah menjadi sebuah ikatan antara penjual dan pembeli
dalam jual beli dengan tenggang waktu tertentu. Selain itu, pihak penjual akan
menyerahkan faktur kepada pembeli atas bahan bangunan apa saja yang telah
dipesan. Sistem ini sama halnya dengan jual beli salam (jual beli dengan
Jual beli merupakan perangkat yang tak terpisahkan dari seseorang dalam memenuhi
kebutuhan yang ingin dicapainya. Cara dalam melakukan transaksi jual beli pun meliputi
banyak cara di antaranya adalah dengan menggunakan sistem drop order yang artinya
suatu sistem transaksi dengan cara pembeli membayar di muka untuk barang-barang yang
diinginkannya sebagai tanda jadi atas pembelinya hingga waktu yang disepakati, sehingga
memperhatikan arti dari jual beli itu sendiri yakni saling memenuhi kebutuhan secara adil.
Khususnya yang terjadi di Toko Bangunan Bogi Jaya di Gisting Tanggamus antara pihak
pedagang dan pembeli yang telah menggunakan sistem drop order, dalam pelaksanaanya
sistem drop order tidak dijalankan sesuai dengan yang diinginkan,8 sehingga pada
akhirnya terjadi hal-hal yang dapat menyebabkan ketidakadilan bagi salah satu pihak.
Contohnya pembeli membatalkan transaksi jual beli bahan bangunan sebelum jatuh
tempo yang kemudian pihak pembeli mau mengambil kembali uangnya yang telah
dipandang unik untuk diteliti dengan judul, “Tinjauan Hukum Islam Tentang
7
Gemala Dewi, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2007), h.112.
8
wawancara dengan sugito, pihak pembeli di toko bangunan tanggal 15 mei 2018.
Dampak Praktek Drop Order Barang Akibat Wanprestasi (Studi di Toko
D. Rumusan Masalah
Bogi Jaya dan apa dampak dari praktek DO tersebut yang apabila
menyalahi perjanjian?
menyalahi perjanjian.
dalam transaksi jual beli yang dilakukan oleh pihak toko bangunan
F. Metode Penelitian
terlaksana dan obyektif dan ilmiah, serta mencapai hasil yang optimal, maka
merupakan sesuatu yang eksensial, sebab dengan adanya metode, akan dapat
memperlancar penelitian.
a. Jenis Penelitian
Tanggamus.
b. Sifat penelitian
9
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, cetakan ketujuh, CV.Mandar Maju,
Bandung, 2004, h.132-134.
sifat, ciri-ciri, serta hubungan diantara unsur-unsur yang ada atau
2 . Sumber Data
a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil
digambarkan sendiri oleh yang hadir pada waktu kejadian.12 Data primer
dalam penelitian ini diperoleh dari pembeli dan toko Bangunan Bogi Jaya
b. Data Sekunder adalah kesaksian atau data yang tidak berkaitan langsung
10
Kaelan , M.S., Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat, Paradigma, Yogyakarta,
2005, h.58.
11
Ibid., h.68.
12
Louis Gookschalk. Understanding History A Primer OfHistorical Method. UI Pres, 198,
h.32.
13
Ibid., h.78.
3. Populasi dan Sempel
a. Populasi
adalah pemilik atau pemimpin Toko Bangunan Bogi Jaya dan terdapat 4
b. Sampel
Sampel adalah contoh yang mewakili dari populasi dan cermin dari
>100 orang, maka semua populasi dalam penelitian ini akan dijadikan
<100 orang, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitian berupa
14
Suharsimi Arikunto, Suatu Pendekatan Praktek, Renika, Jakarta, 2003,h.10.
15
Ibid., h.12.
a. Observasi adalah pengamatan dan npencatatan dengan sistematis
sebagai berikut :
16
Mardalis, Metode Penelitian Sebagai Pendekatan Proposal, BumiAksara, Jakarta,
2004,h.65
17
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek, Rineka Cipta,
Jakarta, 1998, h.236.
a. Editing adalah pengolahan data dengan melakukan penelitian dan
pengecekan terhadap data dan bahan yang masuk, apakah data sudah
masuk secara keseluruhan atau belum dan juga apakah data yang tidak
jenisnya, jadi data yang ada merupakan hasil dari observasi dan
bahan yang ada dan disusun kembali sebagaimana adanya atau kejadian
semula.18
6. Analisa Data
kata, tulisan atau lisan dari orang-orang yang berprilaku yang dapat
18
Muhammad Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.63.
19
Lexy L. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, Cetakan Keempatbelas, (Bandung:
Remaja RosdaKarya, 2001), h. 03.
adalah metode analisa data dengan cara bermula dari data yang bersifat
1. Pengertian Akad
peraturan yang dipergunakan dalam arti janji dan juga segala yang
antara dua perkara, baik ikatan secara maknawi, dari satu segi maupun
dari dua segi. Bisa juga berarti sambungan (Aqdatun) dan janji (al-
76:
20
Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah, (Studi Tentang Teori Kad dalam Fikih
Mumalah), (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h.68.
21
Ahsin W. Alhafidz, Kamus fiqih, (Jakarta: Amzah, 2013), h.43.
22
Rachmat Syafe‟i, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), h.43.
Artinya: (bukan demikian), sebenernya siapa yang menepati janji
(yang dibuatnya) dan bertakwa, maka Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertakwa.(QS.Al-„Imran (3): 76)23
mengerjakan sesuatu dan tidak ada sangkut pautnya dengan orang lain,
lain, baik setuju maupun tidak setuju, tidak berpengaruh terhadap janji
yang dibuat orang tersebut, seperti yang dijelaskan dalm surat Al-Imran
gadai.
perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
ijab dan qabul sebagai pernyataan kehendak dua pihak atau lebih
serta penguat antara pihak yang satu dengan pihak yang lain dalam
antara kedua belah pihak, karena adanya bukti nyata yang dapat
25
Ibid., h.43-44.
26
R.Subekti, dan R.Tjitrosudibio, kitab UU Hukum Perdata, (Jakarta:Pradnya Paramita,
1999), h.338.
27
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Islam, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014),
h.290.
28
Syamsul Anwar, Op. Cit., h.68.
Dasar Hukum Perjanjian (akad) ini sebagaimana yang termuat
ِ
ُ َ َ
29
Departemen Agama RI, Mushab Al-Qur’an dan Terjemahan, (Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar, 2009), h. 106.
30
Muhammad Nasib Ar-Rifai, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 2, (Jakarta: Gema
Insani, 2011), h.10.
31
Berdasarkan ayat diatas dapat disimpulkan bahwa memenuhi
hukumnya.
َ َ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu. QS.An-Nisa (4) :2932
a. Rukun Akad
32
Ibid, h.83.
33
Mardani, Hukum Perikatan Syariah, (Jakarta:Sinar Grafika, 2013), h.54.
1) Al-„aqidan ialah para pihak yang membuat perjanjian yaitu
perjanjian.34
34
Trisadin P. Usanti, Abd Shomad, Transaksi Bank Syariah, (Jakarta:Bumi Aksara,
2015), h.48.
b. Syarat Akad
menjadi batal. Syarat ini terbagi kepada dua bagian, yaitu yang
al’ainiyyah.
35
Fathurrahman Djamil, Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di Lembaga
Keuangan Syariah, (Jakarta:Sinar Grafika, 2013), h.40.
2) Syarat sah perjanjian
36
Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta:Rajawali Pers, 2014), h.49.
37
Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah: Fiqih Muamalah, (Jakarta:Kencana, 2012), h.74-75.
dengan ketetapan syara‟, baik secara langsung aklain (wakil).
seperti khiyar syarat, khiyar aib, dan lainnya. Jika masih terdapat
menjadi batal.
4. Macam-macam Akad
tanpa bergantung kepada hal-hal lain dapat dibagi dua, yaitu yang
38
Fathurrahman Djamil, Op.Cit., h.42-43.
a. Perjanjian menurut tujuan terbagi
ridha dan pahala dari Allah SWT, sama sekali tidak ada unsur
komersil.39
1) Perjanjian Shahih
39
Diwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta:Raja Grafindo
Persada, 2013), h.66.
40
Mardani, Op. Cit., h.77.
perjanjian itu dapat mengikat bagi pihak-pihak yang
melakukan perjanjian.41
41
Rozalinda, Fikih Ekonomi Syariah dan Implementasinya Pada Sektor Keuangan
Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2006), h.56.
42
Nasrun Haroen, Fiqih Muamalah, (Jakarta:Gaya Media Pratama,2007), h.108.
c. Perjanjian berdasarkan penamaa
1) Perjanjian Bernama
43
Ibid.,
44
Sohari Sahrani, Ru‟fah Abdullah, Fikih Muamalah, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011),
h.49.
terimakan. Cakupan perjanjian ini adalah semua perjanjian
terjadi ijab dan qabul. Dengan kata lain, perjanjian yang tidak
45
Ibid.,
akibat-akibat hukum karena terjadi atas kerelaan dua belah
hadist.
3) Perjanjian Mu’allaq
ini, yaitu bahwa perjanjian ini dianggap sah atau telah terjadi
(hilah al-riba).46
46
Sohari Sahrani, Ru‟fah Abdullah, Op. Cit., h.47.
5. Asas-asas Akad
a. Kebebasan (Al-Hurriyah)
47
Salim, Hukum Kontrak: Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, (Jakarta: Prena
Damedia Group, 2004), h.3.
48
Suharnoko, Hukum Perjanjian Teori dan Analisis Kasus, (Jakarta: Prena Damedia
Group, 2004), h.3.
c. Keadilan (Al-‘adalah)
Dasar asas ini adalah kalimat antara dhin minkum (saling rela
49
Yusuf Qardhawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, Cet. 1, (Jakarta:
Robani Press, 1977), h.396.
formalitas-formalitas tertentu. Kerelaan antara pihak-pihak yang
dibuat.
f. Kemanfaatan (Al-manfaat)
g. Tertulis (Al-kitabah)
50
Yusuf Qardhawi, Ibid.,
perjanjian, sehingga perjanjian itu harus dibuat secara tertulis
jawab individu.
6. Berakhirnya Akad
rusak.
atau majelis.
54
Chairuman Pasaribu, Suhrawardi K Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam, (Jakarta:
Sinar Grafika. 2004), h.4.
55
Departemen Agama RI, Op. Cit., h. 187.
bagi orang yang memiliki perjanjian yang ditentukan, maka
g. Karena kematian.
Jual beli pesanan (indent) dalam fiqih Islam disebut as-Salam )( اسلم
56
Muhammad Nasib Ar-Rifa‟I, Op. Cit., h.401
modal terlebih dahulu, sedangkan barangnya diserahkan dikemudian
hari.57
kategori jual beli yang sah jika memenuhi persyaratan keabsahan jual beli
pada umumnya.58
jual beli tempo dengan tunai. pendapat kedua, dari syafi‟iyah dan
memberikan definisi bahwa salam adalah jual beli dimana modal (harga)
intisari bahwa salam adalah salah satu bentuk jual beli dimana uang dan
harga barang dibayarkan secara tunai, sedangkan barang yang dibeli belum
57
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, (Jakarta:PT. Raja Grafindo,
2003), h.143.
58
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, (Jakarta: Kencana, 2013), h.113
ada, hanya sifat-sifat, jenis dan ukurannya sudah disebutkan pada waktu
perjanjian dibuat.59
salam di antaranya yang dikutip oleh Ismail Nawai dari pendapat Zuhaily
dengan penjual (muslam ilaih). Imam nawawi juga mengutip pendapat dari
(salam) ialah jual beli sesuatu dengan ciri-ciri tertentu yang akan
hewan dan lain sebagainya yang akan diterimanya pada waktu tertentu. Ia
MUI/IV/2000, salam adalah jual beli barang dengan cara pemesanan dan
Bank Indonesia, salam adalah akad jual beli barang pesanan (muslim fiih)
59
Eka Nuraini Rachmawati dan Ab Mumin bin Ab Ghani, Akad Jual Beli dalam
Perspektif Fikih dan Praktiknya di Pasar Modal Indonesia, Jurnal Al-Adalah Vol. XII. No. 4,
Desember 2015, hal. 789.
60
Ismail Nawawi, Fiqih Mu’amalah Klasik dan Kontemporer. (Bogor: Ghalia Indonesia,
2012), h.214.
61
Faturrahman Djamil, Penerapan Hukum Perjanjian dalm Transaksi di Lembaga
Keuangan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h.132.
disepakati di awal akad dan pembayaran dilakukan dimuka.62 Sedangkan
62
Daftar istilah dalam ”petunjuk Pelaksanaan Pembukaan Kantor Bank Syari’ah” (Bogor:
Bank Syariah, 2002), h.10.
63
KHES, Pasal 20 ayat (34)
64
Suhrawardi K. Lubis, Farid Wajdi, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta: Sinar Grafika,
2012), h.153.
65
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Bandung:CV Diponegoro, 2012),
h.48.
66
Syekh Ali Ahmad al-Jarjawi, Indahnya Syariat Islam, (Jakarta: GIP, 2006),h.445
praktik salam: memesan barang untuk jangka waktu satu sampai dua
tahun.67
Kata salaf dengan salam baik secara wazan maupun makna, memiliki
Hijaz. Adapun menurut istilah, kata salam adalah transaksi jual beli
67
Adiwarman A.Karim, Ekonomi Islam: Sebuah Kajian Kontemporer, (Jakarta: GIP,
2004), h.92.
68
Al-Hafizh Ahmad bin Ali bin Hajar al-Asqalani, Bulugh al-Maram Min Adillah al-
ahkam, Cet.II, (Jakarta: Darul Haq, 2015), h.449.
penyerahan barang yang ditunda, sedangkan pembayaran dilakukan
Selain dari firman Allah Swt dan juga Hadis Nabi Saw, ada juga
ijma‟ dan kaidah fiqh yang menjadi pedoman dalam jual beli Salam.70
a. Ijma‟
b. Kaidah Fiqh
beberapa rukun. Adapun rukun jual beli salam menurut Wahbah Az-
Zuhaily yaitu:72
69
Muhammad bin IsmailAl-„Amir As-San‟ani, terj.Ali Nur Medan dkk, Subulus
SalamSharh Bulughul Maram, (Jakarta: Darus Sunnah Press,2009), h.4
70
Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah, Op,Cit. H.119-120
71
Ibid.,
72
Muhammad Syafii Antonia, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta:Gema Insani,
2001), h.109.
1) Muslim atau pembeli
b) objek jual beli salam, yaitu barang yang dipesan harus jelas ciri-
„aqil dan baligh (cakap hukum), serta tercapai ridho kedua belah
73
H.Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), h.149.
74
Ahmad Ifham, Bedah Akad Pembiayaan Syariah, (Depok: Herya Media, 2015), h.352.
2) Modal transaksi bai’ al-salam
sebagai berikut:75
3) Al-muslamfihi (barang)
berikut:76
jumlahnya.
penyerahan segera.
pembeli.77
77
Ibid.,
penjualan kembali barang tersebut sebelum diterima pembelinya
kualitas.
78
Faturrahman Djamil, Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di Lembaga
Keuangan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h.136.
79
Ibid.,
1) Jika pembeli menghendaki penggantian muslam fihi tersebut
dari riba.
4) Lain-lain
80
Ahmad Ifham, Bedah Akad, (Depok: Herya Media, 2015), h.353.
dapat menyerahkan barang lebih cepat dari waktu yang
tersedia.81
pihak.82
81
Ibid., h. 356-357
82
Ibid., h. 356-357
83
Ahmad Ifham, Op.Cit., h.356-357.
84
KHES, pasal 101-103
2) Kuantitas barang dapat diukur dengan takaran atau timbangan dan
meteran.
Semua syarat-syarat dasar suatu akad jual beli biasa masih tetap ada
pada jual beli salam. Namun ada beberapa perbedaan antara keduanya,
misalnya:86
b. Dalam jual beli salam, komoditas yang tidak dimiliki oleh penjual
dapat dijual, yang mana dalam jual beli biasa tidak boleh dijual.
c. Dalam jual beli salam, hanya komoditas yang secara tepat dapat
beli biasa, segala komoditas yang dapat dimiliki bisa dijual, kecuali
85
Ibid.,
86
Mardani, Op.cit, h. 116
ditunda atau dapat dilakukan ketika pengiriman barang
berlangsung.
Pada dasarnya batalnya jual beli salam dapat terjadi apabila tidak
ini sah dan dapat dilanjutkan sampai tiba waktu penyerahan barangnya
ataupun kesepakatan antara para pihak. Selain itu, ada hal lain yang
terjadi dalam jual beli salam ini, yaitu pembatalan yang dilakukan oleh
salah satu pihak yang berakad yang menyebabkan pihaklain rugi, terlebih
lagi ada masa yang belum jatuh tempo dan bahkan ada juga yang sudah
jatuh tempo. Dalam Islam sendiri telah diatur, seperti yang dikatakan
adalah biasanya adanya keridhaan yang utuh antara kedua belah pihak.
87
Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah, Op.Cit, h.117
88
Ibid.,
kesepakatan melalui musyawarah. Para pihak dapat juga memilih
bangunan yang akan dipesan dan memberikan harga yang relatif murah
guna menghindari harga yang relatif tinggi dikemudian hari, maka pihak
dapat dijangkau oleh semua pihak yang dalam dunia perdagangan disebut
nantinya barang tersebut akan diserahkan oleh penjual. Drop Order ini
berlaku dalam hal jual beli barang bangunan. Serta adanya pernyataan
Penerapan sistem Drop Order barang ini sudah banyak dilakukan oleh
pihak yang bersangkutan seperti pihak toko dengan pihak pembeli tidak
barang yang dijual, yang membuat barang itu tak sanggup untuk
membeli barangnya, atau tidak akan membelinya selain dengan harga yang
kurang.
91
R.Subekti, R.Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pradnya Paramita,
Jakarta, 2009, cet.40,h.372.
92
Ibid., h,373
BAB III
LAPORAN PENELITIAN
Toko Bogi Jaya merupakan toko usaha milik bapak Sugio dan Ibu
Poniem. Toko ini berdiri sejak 2011, berawal dari sebuah ajakan dari
strategis yang tidak jauh dari jalan raya, yang bertempat di Jalan Raya
seperti semen, besi, plaron, dan bahan bangunan yang lainnya yang
Kegiatan transaksi jual beli ini berjalan lancar, bapak Sugio pun
93
Sugio (Pemilik Toko) hasil wawancara tanggal 14 oktober 2018
perkembangan dan diberi nama toko Bogi Jaya. Toko tersebut kini
telah maju dan mempunyai 2 cabang toko yang salah satunya berada di
Toko tersebut.
dari para pembeli, salah satunya yaitu pihak pembeli ingin men-Drop
atau yang lainnya. Sehingga Toko Bogi Jaya bekerja sama dengan para
barang yang cukup banyak. Jumlah barang di toko Bogi Jaya pun
Letak toko Bogi Jaya berada di Jalan Raya Gisting Permai Blok 26
Bangunan Toko Bogi Jaya didirikan di atas tanah 600m2, dan luas
bangunan kurang lebih ari 5x10m2, dan lokasinya cukup luas. Toko
berikut :
usaha pertambangan.
pemilik toko bahwa bentuk usaha Toko Bangunan Bogi Jaya toko ini
hal nya dengan akad salam (pesanan). Salam sendiri adalah jual beli
belakang.
94
Sugio (Pemilik Toko) hasil wawancara tanggal 20 oktober 2018
95
Edwar G. Hinkelman, Metode Pembayaran Bisnis, Jakarta, PPM, 2002, h.12-13
Pada tahap ini pihak pembeli membayar uang tanda jadi kepada
pihak pemilik toko yaitu uang yang akan di-DO kan nya dengan cara
lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.96 Dalam
syarat-syarat tertentu.97
salah satu pihak maka cara penyelesaian yang pertama dilakukan yakni
96
Abdul Kadir Muhammad, Hukum Perikatan, (Yogyakarta: Pustaka Yudistia, 2004),
h.24
97
Ibid.,
98
Wawancara dengan Sukamto, kepala lurah Gisting tanggal 15 oktober 2018
dengan bermusyawarah antara keduanya sampai benar-benar
dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun, perjanjian
ini dilakukan atas dasar sama-sama sepakat, jika terjadi hal-hal yang
Pada dasarnya mekanisme jual beli yang ada di toko bogi jaya telah
order barang:
a. Tahap pemesanan
pembeli harus diserahkan oleh pihak penjual pada saat jatuh tempo
saat pembuatan faktur ataupun bon yang dibuat oleh penjual dan
dulunya harus sudah ada pada saat jangka waktunya telah tiba, dan
pembeli.101
101
Wawancara dengan Erwin, karyawan toko Bogi Jaya tanggal 15 oktober 2018
C. Pelaksanaan Drop Order barang di Toko Bogi Jaya
Pada dasar nya transaksi jual beli itu sendiri ada bermacam-macam,
dan salah satunya adalah jual beli bahan bangunan secara drop order di
Tanggamus yang konsepnya sama dengan jual beli salam. Salam adalah
salah satu bentuk jual beli dimana uang dan harga barang dibayarkan
secara tunai, sedangkan barang yang dibeli belum ada, hanya sifat-sifat,
pelaksanaan transaksi jual beli bahan bangunan secara Drop Order adalah
sebagai berikut
Dalam praktek akad jual beli bahan bangunan yang terjadi dalam
Dalam jual beli bahan bangunan secara Drop Order pembeli harus
jual beli lainnya. Untuk itu pembeli harus mempunyai biaya yang
perjanjiannya telah tiba.102 Hal ini sudah menjadi suatu kebiasaan yang
maka bahan-bahan yang telah di Drop Order kan oleh pembeli harus
diserahkan oleh pihak penjual pada saat jatuh tempo sesuai dengan
antara pihak pembeli dengan pihak pemilik toko pada saat pembuatan
faktur atau nota yang dibuat oleh pihak toko dan diserahkan kepada
pembeli.
102
Wawanacara dengan Sugio, pemilik toko bangunan Bogi Jaya tanggal 14 oktober 2018
pembangunan sehingga tidak harus menyimpannya secara keseluruhan
terhadap barang yang di pesan kecuali barang yang langka yang tidak
bangunan secara Drop Order antara pihak pembeli dan pihak toko,
bogi jaya tidak berjalan dengan apa yang diinginkan yang dimana
103
Wawancara dengan Uul, karyawan toko bangunan Bogi Jaya tanggal 16 oktober 2018
ingin membeli bahan bangunan tersebut di tempat lain yang diketahui
D. Dampak
terjadi.
104
Wawancara dengan Ari, karyawan toko bangunan Bogi Jaya tanggal 10 oktober 2018
105
Wawancara dengan sugio, pihak pemilik toko di toko bangunan bogi jaya tanggal 14
oktober 2018
BAB IV
ANALISIS DATA
Toko bahan bangunan Bogi Jaya yang berada di Jalan Raya Gisting
yang paling besar dan cukup banyak konsumen yang membeli bahan
kesepakatan.
adalah jual beli dimana modal (harga) dibayar muka, sedangkan barang
beberapa tahap:
1. Tahap pemesanan
pembeli harus diserahkan oleh pihak penjual pada saat jatuh tempo
dulunya harus sudah ada pada saat jangka waktunya telah tiba, dan
pembeli.
terjadi.
Hukum yang didasarkan pada suatu filsafat dan nilai-nilai yang berlaku
106
Wawancara dengan sugio, pihak pemilik toko di toko bangunan bogi jaya tgl 14
oktober 2018
manusia dalam menjabarkan hukum-hukum menyebabkan aturan-aturan
yang terdapat dalam hukum Islam tidak dapat dilepaskan dari pengaruh
cara pandang manusia, baik secara pribadi maupun sosial. Namun tidak
dijelasakan pada BAB III, dan merujuk pada BAB II yang dipaparkan
sistem drop order barang yang ada di toko bogi jaya yang dilakukan
oleh pihak toko dan pembeli tidak sesuai dengan tuntunan Islam.
1. Al-ikrah (keterpaksaan)
didefinisikan sebagai salah satu bentuk jual beli dimana uang dan
pada waktu perjanjian dibuat. Transaksi salam ini hukumnya boleh dan
telah dilakukan oleh masyarakat muslim sejak masa awal tanpa adanya
Dan berlandasan pada firman Allah SWT dan Rasulullah SAW. 107
107
Suhrawardi K. Lubis, Farid Wajdi, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta: Sinar Grafika,
2012), h.153.
108
Departemen Agama RI, Op.Cit., h.48
Pada dasarnya pembiayaan salam merupakan transaksi jual beli
sedangkan barang yang dibeli belum ada, hanya sifat-sifat, jenis dan
yang dilakukan oleh salah satu pihak pembeli yang men DO kan uang
nya kepada pihak toko bangunan Bogi Jaya tersebut belum dibenarkan
pada pihak pemilik toko dan hal tersebut tidak sesuai dengan hukum
Islam.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
data-data yang diperoleh pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini
tersebut tidak sesuai dengan perjanjian diawal atau teori yang sudah
telah di Drop Order kan untuk bahan bangunan tersebut sebelum jatuh
adalah tidak sesuai dengan hukum Islam, karena jual beli yang
dilakukan antara toko Bogi Jaya dengan pembeli mengandung unsur al-
kan sebelum jatuh tempo. Dalam sistem pelaksanaan drop order di toko
boleh mencurangi salah satu pihak. Agar tidak ada pihak yang merasa
dirugikan.
B. Saran
tertulis dari pihak toko bangunan dengan jelas yang bisa diberikan
2. Adanya suatu akad yang tertulis dengan jelas dan juga sanksi bagi
disertai dengan tanda tangan dari kedua belah pihak yang berakad
Ab Mumin bin Ab Ghani, Nuraini Eka Rachmawati , Akad Jual Beli dalam
Perspektif Fikih dan Praktiknya di Pasar Modal Indonesia, Jurnal Al-
Adalah Vol. XII. No. 4, Desember 2015.
Ahmad, Al-Hafizh bin Ali bin Hajar al-Asqalani, Bulugh al-Maram Min Adillah
al-ahkam, Cet.II, Jakarta: Darul Haq, 2015.
Ar-Rifai, M. Nasib, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 2, Jakarta: Gema Insani,
2011.
-------, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,
2003.
Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, Jakarta: Rajawali Press, 2007.
Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar, 2009.
Hasan, M. Ali, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, Jakarta: PT. Raja
Grafindo, 2003.
Ifham, Ahmad, Bedah Akad Pembiayaan Syariah, Depok: Herya Media, 2015
Muhammad bin Ismail Al-„Amir As-San‟ani, terj. Ali Nur Medan dkk, Subulus
Salam Sharh Bulughul Maram, Jakarta: Darus Sunnah Press, 2009.
Qardhawi, Yusuf, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, Cet. 1,
Jakarta: Robani Press, 1977.
Salim, Hukum Kontrak: Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta: Prena
Damedia Group, 2004.
Syekh Ali Ahmad al-Jarjawi, Indahnya Syariat Islam, Jakarta: GIP, 2006.
Suharnoko, Hukum Perjanjian Teori dan Analisis Kasus, Jakarta: Prena Damedia
Group, 2004.
Tika, Muhammad Pabundu, Metodologi Riset Bisnis Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Trisadin, P. Usanti, Abd Shomad, Transaksi Bank Syariah, .Jakarta: Bumi Aksara,
2015
Wajdi, Farid, Suhrawardi Lubis K, Hukum Ekonomi Islam, Jakarta: Sinar Grafika,
2012
Zulkarnain Suleman, A.P. Sofyan Kau, Eksestensi Hukum Adat Dalam Kompilasi
Hukum Islam Indonesia (KHI), Jurnal Al-Adalah Vol.XII, No. 2,
Desember 2016