SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh :
DODI ROLANA
NPM : 742010117021
Dibawah Bimbingan:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WIRALODRA
2021
PEMENUHAN HAK-HAK PEKERJA MIGRAN INDOENSIA ASAL
INDRAMAYU DI HUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR
18 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN PEKERJA MIGRAN
INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh:
DODI ROLANA
NPM : 742010117021
i
ABSTRAK
Hak-hak asasi manusia adalah hak yang di berikan Tuhan sebagai penghargaan
khusus kepada manusia atas sifat dan hakikat kemanusiaanya. Dengan demikian
setiap manusia, tanpa memandang ras, suku, warna kulit, kebangsaan, agama, dan
sebagainya, adalah pendukung tetap hak-hak asasi manusia tersebut. Indramayu
yang merupakan pengirim terbanyak pekerja migran Indonesia berdasarkan
Kabupaten/Kota di Indoneisa. Banyaknya pengiriman pekerja migran bukanlah
sebuah prestasi yang harus dibanggakan karena semakin banyak pekerja migran
semakin banyak juga permasalahan terkait perlindungannya. Permasalahan-
permasalahan pekerja migran Indonesia asal Indramayu begitu variasi, melihat hal
tersebut seharusnya para pekerja migran mendapatkan hak-hak nya seperti
contohnya hak untuk mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi,
hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan hak untuk mendapatkan
perlakuan yang layak dalam hubungan kerja, bukan malah mendapatkan
perlakuan yang tidak manusiawi.
Jenis penelitian yang penulis pergunakan dalam penulisan ini adalah jenis
penelitian yang bersifat deskriptif analisis yaitu jenis penelitian yang berupaya
untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran yang utuh tentang kontruksi
hukum mengenai hak-hak pekerja migran asal Indramayu. Atas hal tersebut maka
jenis penelitian ini bersifat yuridis empiris sebagai hasil yang nyata atas masalah
yang diteliti serta di dukung dengan metode penelitian yuridis normatif sebagai
dasar pemikiran.
Dari hasil penelitian ini masih banyak hak-hak pekerja migran Indonesia yang
berasal dari Indramayu masih belum terpenuhi secara penuh Dalam hal ini,
harusnya mereka mendapatkan rasa aman dan hak untuk mendapatkan
perlindungan dari negara terhadap perbuatan yang bersifat eksploitasi. Padahal,
para pekerja migran Indonesia telah melakukan kewajibannya sebagai pekerja
migran yaitu melayani majikannya.
Kata Kunci: Hak Asasi Manusia, Pekerja Migran Indonesia Asal Indramayu
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah hirabilalamin Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan hidayah dan karunia sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.
Shalawat dan salam tidak lupa pula penulis sanjungkan kepangkuan alam Nabi
Muhammad SAW, atas perjuangan dan kesabaran serta kebesaran hati beliau memberikan
kita teladan dan ajaran yang penuh dengan keberkahan dan ilmu pengetahuan. Skripsi ini
melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar sarjana pada
Fakultas Hukum Universitas Wiralodra. Harapan dari saya semoga penelitian ini bisa
bermanfaat sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan bagi peneliti maupun
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: Bapak Dr. Ujang Suratno, S.H.,M.Si (Rektor
Universitas W dan Ibu Murtiningsih Kartini, S.H.,M.H yang telah membimbing saya
dengan penuh kesabaran dan telah banyak memberikan ilmu yang sangat bermanfaat
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Serta tidak lupa juga saya ucapkan terimakasih
banyak kepada Bapak Syamsul Bahri Siregar, S.H.,M.H yang selaku Dekan Fakultas
1. Kepada orang tua penulis, yakni Ibunda tersayang Tasih dan Bapak tercinta
Fatoni yang selalu sabar memberi nasehat, dukungan moril dan materil serta
iii
do’a yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata dan tidak dapat
tergantikan oleh apapun didunia ini, dan juga kepada kakak-kakak tersayang
yang tidak bisa disebutkan satu-persatu serta segenap anggota keluarga besar
yang tiada henti memberikan dorongan dan dukungan moral dan tulus
mendo’akan penulis, serta orang-orang yang saya sayangi yang sudah saya
anggap sebagai bagian keluarga saya sendiri karena telah memberikan saya
semangat dalam penyusunan skripsi ini sehingga penulisan skripsi ini dapat
diselesaikan.
2. Kepada Wakil Dekan dan Ketua Prodi Ilmu Hukum Universitas Wiralodra
beserta seluruh dosen Prodi Ilmu Hukum, yang telah memotivasi penulis dari
awal sampai selesainya penulisan ini. Saya juga berterimakasih kepada para
Wahyudi, Budi Jaya Kusuma, Ahmad Jidan, Donny Dwi Ramdhani, Yoga
Rizky, Yanto Kurniawan, Eko Subondo dan Intan Indayani yang telah
iv
5. Kepada Sintawati seseorang yang telah memberikan saya pelatihan rasa sabar
sehingga saya dalam menyelesaikan skripsi ini bisa terbiasa dan penuh dengan
dan pengalaman yang begitu berharga sehingga saya bisa menjadi pribadi yang
tangguh dan kaitannya pada skripsi ini saya bisa menyelesaikannya dengan
pengalaman baik diluar dan didalam proses perkuliahan dan juga dalam
8. Kepada seluruh jajaran pengurus BEM-FH Periode 2020/2021 dan juga adik-
adik tingkat dibawah karena telah memberikan saya pelajaran mengenai arti
penting dari buah kesabaran, sehingga dalam penulisan ini saya bisa
mengontrol rasa sabar dengan baik hingga penulisan skripsi ini bisa
membangun serta dukungan dari seluruh pihak agar skripsi ini jadi lebih baik
penulis menyerahkan diri karena tidak ada satupun kejadian dimuka bumi ini
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................i
ABSTRAK………………………………………………………………………………......................ii
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah.................................................................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian......................................................................................................................... 10
D. Kegunaan Penelitian................................................................................................................... 11
E. Kerangka Pemikiran.................................................................................................................... 12
F. Metode Penelitian........................................................................................................................ 15
1. Jenis Penelitian...................................................................................................................... 15
2. Sumber Bahan Hukum..................................................................................................16
3.Metode Pengumpulan Sumber Data.................................................................................... 17
4.Analisis Data.......................................................................................................................... 18
G. Sistematika Penulisan................................................................................................................. 18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................... 20
A. Pengertian Hak Asasi Manusia………………………………………………………........20
D. Teori Keadilan………………………………………………………………………...…..29
vi
Implementasi Terkait Pemenuhan Hak-Hak
TERPENUHI........................................................................................................................56
BAB V PENUTUP………………………………………………………………………..88
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….88
B. Saran…………………………………………………………………………………...90
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………92
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perlindungan hukum bagi tenaga kerja. Tenaga Kerja adalah setiap orang yang
pengertian mengenai tenaga kerja tersebut, maka hal ini meliputi tenaga kerja
baik yang bekerja di dalam hubungan kerja maupun diluar hubungan kerja,
dan ciri khas hubungan kerja adalah bekerja dibawah perintah orang lain
dengan menerima upah.3 Setiap manusia yang hidup di dunia ini sangat
suatu pekerjaan. Pekerjaan yang dilakukan tersebut tidak lain dan tidak bukan
untuk diri sendiri maupun untuk keluarga. Berdasarkan Pasal 27 ayat (2)
bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
hidupnya dan selain itu negara juga bertanggung jawab atas segala kehidupan
kehihidupan masyarakat.
hingga saat ini yaitu terkait tingkat jumlah pertumbuhan penduduk yang tinggi
dan terus melonjak tinggi tetapi tidak di barengi dengan lapangan kerja yang
Penyakit Sosial menjadi hal yang lumrah serta umum terdapat di masyarakat
kesempatan kerja secara resmi atau tidak tetap untuk mencoba bekerja secara
kontrak atau bekerja dalam sistem perjanjian kerja waktu tertentu hingga
kerja dan pendapatan yang lebih tinggi.4 Melihat situasi sekarang yang begitu
4
Alwi Iksan, 2020,“Akibat Hukum Terhadap Pekerja Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu (Pkwt) Yang Mendapat Pemutusan Hubungan Kerja (Phk) Secara Sepihak Oleh
Perusahaan”, Vol. 26 Nomor 17 Hlm. 1990, dikutip dari Kertonegoro Sentanoe. 1994.
Migrasi Tenaga Kerja. Jakarta: Pustaka Agung. hlm. 28.
3
kerja Indonesia mencari pekerjaan ke luar negeri, dan dari tahun ke tahun
tahunnya, namun karena terjadinya wabah Covid19 di dunia sejak tahun 2019
penurunan. Hal tersebut akan saya uraikan dalam proposal ini dengan
mengacu pada data statistik yang dikeluarkan oleh Pusat Data Dan Informasi
tahun 2018 dan pada tahun 2019 sampai dengan tahun 2020 angka pekerja
Indonesia mencapai angka 283.640 (dua ratus delapan puluh tiga ribu enam
ratus empat puluh) orang, sedangkan pada tahun 2019 angka pekerja migran
hanya mencapai 276.553 (dua ratus tujuh puluh enam ribu lima ratus lima
puluh tiga) orang dan pada tahun 2020 angka pekerja migran di Indonesia
turun hingga angka 113.173 (seratus tiga belas ribu seratus tujuh puluh tiga)
orang.7
mencapai angka 76.389 (tujuh puluh enam ribu tiga ratus delapan puluh
sembilan) orang, sedangkan pekerja migran yang melalui jalur formal hanya
mencapai angka 36.784 (tiga puluh enam ribu tujuh ratus delapan puluh
bisa bekerja di luar negeri dengan cepat dan tidak bersusah payah dalam
dengan presentase angka mencapai 90.500 (sembilan puluh ribu lima ratus)
7
BP2MI, “ Data Penempatan Dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI)
Tahun 2020”, Jakarta, Hal.1.
8
Ibid, Hal.2.
5
(dua puluh dua ribu enam ratus tujuh puluh tiga) orang.9 Banyak pekerja
migran laki-laki lebih banyak bekerja sebagai buruh atau karyawan daripada
perempuan dan salah satu faktor pekerja migran laki-laki lebih dominan
yang sudah menjadi seorang ibu pergi ke luar negeri untuk menjadi pekerja
migran Indonesia yaitu keinginan untuk memiliki gaya hidup mewah, terlilit
menjadi pekerja migran Indonesia tanpa harus pikir panjang akan resiko yang
9
Ibid.
6
Sudah bukan menjadi hal yang tabu lagi bagi masyarakat Indramayu
bahwa seorang wanita yang sudah cukup usia siap untuk bekerja dan dikirim
keluar negeri menjadi TKW. Budaya masyarakat yang sudah seperti turun
negeri karena sudah ada jaminan berupa upah yang besar dan bayangan akan
dan pencari nafkah bagi keluarga. Tetapi karena alasan kebutuhan ekonomi,
para ibu rumah tangga memutuskan untuk bekerja dengan marantau ke negeri
orang dengan bekal tekat untuk merubah nasib dan kehidupannya juga
keluarga. Hal itupun turut dirasakan oleh beberapa wanita di Indramayu yang
sudah tidak tabu lagi untuk memilih bekerja sebagai TKW di luar negeri.12
10
Ibid, Hal. 5.
11
Meiliani Puji Suharto,Nunung Nurwati, “Peran Extended Family Pada Anak Tkw
Yang Terlantar Di Kabupaten Indramayu”, Vol.5, No.2, Hal.166
12
Ibid, Hal. 167
7
negeri.13 Hak-hak asasi manusia adalah hak yang di berikan Tuhan sebagai
Dengan demikian setiap manusia, tanpa memandang ras, suku, warna kulit,
perlakuan yang adil dan hak untuk mendapatkan perlakuan yang layak dalam
Indramayu, mereka banyak merasakan hal-hal yang negatif atau kurang baik
selama bekerja di luar negeri dan terbukti pada tahun sekarang banyak sekali
Indramayu yang kami terima selama bulan Januari - Desember 2019 dan
13
Nur Syamsiah, “Permasalahan Pekerja Migran Indonesia Pada Kawasan
Perbatasan Indonesia-Malaysia Di Kabupaten Sambas Kalimantan Barat”, Vol.3, No.2,
Hal. 86.
14
Rusjdi Ali Muhammad, Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Syariat Islam :
Mengenal Jadi Diri Manusia, (Jakarta:Ar-Raniry Press Dan Mihrab, 2004), hlm. 45
8
lembaganya baik dari PMI nya langsung maupun keluarganya sangat beragam
di-interminite/PHK sepihak15.
mengalami perlakuan buruk dari majikan bahkan tidak jarang perlakuan buruk
Indonesia baik yang berada di dalam negeri maupun yang berada di luar
Indramayu. Hal ini sesuai pula dengan isi Piagam Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia17 yang begitu menjunjung tinggi nilai-nilai dari sebuah konsep
mengenai hak-hak pekerja migran dari mulai sebelum bekerja, selama bekerja
dan sesudah bekerja. Selain itu penulis juga akan membahas mengenai
dan upaya hukum apa yang dapat di tempuh oleh pekerja migran asal
Indramayu jika hak-hak nya tidak dapat terpenuhi dengan baik, atas dasar itu
B. Identifikasi Masalah
17
Hal-hal yang berkaitan dengan nyawa dan kehormatan dalam Piagam Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia merupakan gambaran baik eksplisit maupun implisit dari
pasal-pasal dalam Piagam ini. Namun untuk yang berkaitan dengan perlindungan hukum bagi
tenaga kerja dapat diperhatikan Pasal 1, 2.3.3,4,5,6,22,23,24, dan Pasal 25.
10
Migran Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Indonesia.
11
upaya hukum yang dapat ditempuh pekerja migran asal Indramayu jika
D. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang menjadi fokus kajian penelitian ini dan tujuan
migran.
Wiralodra.
E. Kerangka Pemikiran
memahami kegunaan mematuhi hukum itu, dan insaf bahwa tidak baik
konsep Socrates bahwa orang yang cukup sadar tentang hidup yang
baik, akan melaksanakan yang baik itu; dan 4) tugas hukum adalah
dalam institusi sosial. Prinsip keadilan itu sendiri menurut John Rawls,
tidak benar; demikian juga hukum dan institusi, tidak peduli betapapun
efisien dan rapinya, harus direformasi atau dihapuskan jika tidak adil.
keadilan distributif.20
dalam suatu lalu lintas kepentingan tertentu dapat dilakukan dengan cara
yang disebut sebagai hak. Keperluan hukum adalah mengurusi hak dan
20
Ibid, hlm. 17-20.
14
hukum.22
21
Muhammad Syaifuddin, dkk, “Hukum Perceraian”, Sinar Grafika, Cetakan
Kedua, Jakarta, 2014, hal. 46.
22
Satjipto Raharjo,” Ilmu Hukum”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000,
hal. 53.
23
Ibid., hal. 54
15
macam, yaitu:
permasalahan yang dibahas pada tulisan ini agar para pekerja migran
dengan tulisan ini adalah untuk mendapat kepastian hukum apabila hak-
hak pekerja migran Indonesia asal Indramayu tidak terpenuhi dengan baik.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
jenis penelitian yang bersifat deskriptif analisis yaitu jenis penelitian yang
Atas hal tersebut maka jenis penelitian ini bersifat yuridis empiris sebagai
hasil yang nyata atas masalah yang diteliti serta di dukung dengan metode
yang ada di dalam suatu masyarakat, badan hukum atau badan pemerintah.
Bahan untuk penelitian hukum yang digunakan dalam penulisan ini adalah
bahan hukum yang terdiri dari data primer, sekunder dan tersier.
25
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Meotde Penelitian Hukum, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2012, hal.14.
17
teliti.
ini adalah:
b. Study Lapangan
26
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, “Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Singkat,” Rajawali Pers, Jakarta, 2010, hal. 13.
27
Ibid, hal.13.
18
diteliti.
4. Analisis Data
G. Sistematika Penulisan
Penulisan sistematika ini terbagi dalam beberapa bab yang bertujuan untuk
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
28
Bambang Waluyo, “Penelitian Hukum dalam Praktek”, Sinar Grafika, “Jakarta,
2002, hal. 17.
19
BAB V PENUTUP
TINJAUAN PUSTAKA
Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada manusia, secara
kodrati sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, yang merupakan
kebebasan dasar dan hak-hak dasar yang tidak dapat diingkari. Pengingkaran
Hak asasi manusia adalah hak asasi yang di junjung tinggi serta di akui
semua oramg. Hak tersebut lebih penting dibandingkan hak seorang penguasa
ataupun raja. Hak asasi itu sendiri berasal dari Tuhan Yang Maha Esa yang
diberikan kepada seluruh manusia. Akan tetapi, pada saat ini sudah banyak
hak asasi yang di langgar oleh manusia guna mempertahankan hak ataupun
kepentingan pribadinya. 30
Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia dan
tanpa hak-hak itu, manusia tidak dapat hidup layaknya sebagai manusia. Hak
bahwa beberapa hak dimiliki tanpa perbedaan atas bangsa, ras, atau jenis
29
Aris Supomo, “Hukum Hak Asasi Manusia dan Kewarganegaraan”, K-Media,
Yogyakarta, 2017, Hal. 1.
30
Ibid, Hal. 21.
20
21
prinsip bahwa hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial budaya dan hak
dan perlindungan HAM harus dilakukan melalui suatu konsep kerja sama
saja yang ada kaitannya dengan hak-hak asasi manusia, suatu negara atau
Manusia:33
1) Pasal 28 A:
dihadapan hukum.
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk diakui sebagai
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
bernegara.
Manusia
martabat manusia.
Manusia, berikut juga penulis sajikan beberapa pendapat para ahli terkait
a. John Locke
b. Haar Tilar
Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri tiap insan,
apabila tiap insan tidak memiliki hak-hak itu maka setiap insan
c. Mariam Budiardjo
Hak Asasi Manusia adalah hak yang harus dimiliki pada setiap
34
Aris Supomo, “Hukum Hak Asasi Manusia dan Kewarganegaraan”, K-Media,
Yogyakarta, 2017, Hal. 23.
25
Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada setiap martabat
manusia sebagai insan dari ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
e. Peter R. Baehr
Hak Asasi Manusia adalah hak dasar yang bersifat mutlak dan
dirinya.
yang akan, sedang atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah
tersebut dalam jangka waktu relatif menetap. Pada dasarnya ada dua
migrasi, yaitu faktor pendorong (push factor) dan faktor penarik (pull
factor). Pekerja atau buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan
Indonesia yang berkerja di luar negara asalnya atau di luar negeri. Definisi
pekerja migran Indonesia adalah orang yang berpindah ke daerah lain, baik
dalam jangka waktu tertentu. Lebih lanjut dikatakan bahwa pekerja migran
sebagai seseorang yang bermigrasi, atau telah bermigrasi dari satu negara
38
Windi Arisa, Joni Emirzon, Mada Apriandi, “Hak-Hak Konstitusiomal Buruh Migran
Indonesia Di Malaysia”, Lex Librium: Jurnal Ilmu Hukum, Vol.6, Hal. 111.
39
Definisi Pekerja Migran menurut pasal 2 Ayat 1 Konvensi Internasional tentang
Perlindungan Hak Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya yang telah diratifikasi oleh
Pemerintah Indonesia pada 12 April 2012 melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2012.
28
40
Soejono Sukanto, Kesadaran Hukum Dan Kepatuhan Hukum, Jakarta: Rajawali, 1992,
hlm. 162.
41
Ahmad Sholeh, “Masalah Ketenagakerjaan Dan Pengangguran Di Indonesia”, Jurnal,
Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No.2 Juli 2017, hal. 83.
29
D. Teori Keadilan
Dengan kata lain teori merupakan cara yang ringkas untuk berfikir tentang
dunia dan bagaimana dunia itu bekerja. Jan Gijssels dan Mark van Hoccke
42
W.L. Neuman, “Social Research Methods, Allyn and Bacon”, London, 1991, Hal. 10.
43
Jan Gijssels dan Mark Van Hoccke, “Apakah Teori Hukum Itu”, Alih Bahasa B. Arief
Sidharta, Bandung, Laboraturium Hukum Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan,
2000, hlm. 88
30
aktivitas dan sebagai produk atau hasil aktivitas itu, dan hasil itu terdiri
tertentu.44
jadi orang yang adil adalah orang sesuai dengan standar hukum baik
hukum agama, hukum positif (hukum negara), serta hukum sosial (hukum
adat) berlaku.
keadilan dan masyarakat yang adil. Teori-teori ini menyangkut hak dan
penelitian ini yaitu teori keadilan Plato dan teori keadilan sosial John
Rawls:
44
J.J.H. Bruggink, Rechts Reflectie, “Grondbegrippen uit Rechtheorie (Refleksi
Tentang Hukum)”, Alih Bahasa B. Arif Sidharta, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, hal. 160.
45
Carl Joachim Friedrich, “Filsafat Hukum Perspektif Historis, Nuansa dan
Nusamedia”. Bandung. 2004, Hal.24.
31
dipertahankan, yaitu:
manusia.
kepentingan-kepentingan anggotanya.
mencari penghasilan.
32
dan akal manusia yang esensial bagi keadilan tunduk pada cara-cara
hati nurani).48
yang baik), sedang orang yang adil adalah “the self diciplined man
kesatuannya.49
47
W. Friedmann, “Teori dan Filsafat Hukum”, (Legal Theori), Susunan I,
diterjemahkan oleh Mohamad Arifin, Cetakan kedua, Jakarta PT RajaGrafindo Persada, 1993, hal.
117.
48
Deliar Noer, “Pemikiran Politik Di Negeri Barat”, Cetakan II Edisi Revisi,
Bandung, Pustaka Mizan, 1997, hal. 1-15.
49
Bahder Johan Nasution, “Kajian Filosofis Tentang Konsep Keadilan Dari
Pemikiran Klasik Sampai Pemikiran Modern”, Yustisia, No. 2, Vol. 3, Hal. 120.
34
nilai-nilai keadilan.51
50
John Rawls, “A Theory of Justice”, Teori Keadilan, Dasar-dasar Filsafat Politik
untuk Mewujudkan Kesejahteraan Sosial dalam Negara, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
2011, hal 13.
51
Pan Mohamad Faiz, “Teori Keadilan John Rawls”, dalam Jurnal Konstitusi,
Vol. 6 No. 1 , Hal. 139.
35
52
E. Fernando Manullang, Menggapai Hukum Berkeadilan, Kompas, Jakarta,
2007, Hal. 99
36
fakta bahwa teori ini, tidak melengkapi definisi yang jelas tentang
bimbingan moral yang pasti. Problem ini ialah bahwa teori keadilan
keadilan.53
“keputusan moral” adalah sederet evaluasi moral yang telah kita buat
dasar yang paling luas seluas kebebasan yang sama bagi setiap
57
Ana Suheri, “Wujud Keadilan Dalam Masyarakat Di Tinjau Dari Perspektif
Hukum Nasional”, Jurnal Morality, No. 1, Vol. 4, Hal. 63.
58
Hans Kelsen, 2011. “General Theory of Law and State”, diterjemahkan oleh
Rasisul Muttaqien, Bandung, Nusa Media. Hal. 7.
39
masyarakat. Jadi, teori Justice as fairness ini lahir dari dua prinsip
masyarakat.
yang diberikan oleh hukum, terkait pula dengan adanya hak dan
kewajiban, dalam hal ini yang dimiliki oleh manusia sebagai subyek
59
Satjipto Rahardjo, “Penyelenggaraan Keadilan dalam Masyarakat yang Sedang
Berubah”, Jurnal Masalah Hukum., hal. 74.
41
yang berkembang pada abad ke 19. Adapun arah dari konsep tentang
hukum alam atau aliran hukum alam. Aliran ini dipelopori oleh
bersumber dari Tuhan yang bersifat universal dan abadi, serta antara
hukum dan moral tidak boleh dipisahkan. Para penganut aliran ini
hukum lahir dari suatu ketentuan hukum dan segala peraturan hukum
tersebut.
manusia.
yaitu:64
64
Muchsin. “Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia”,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 2003, hal. 20.
44
65
Luthvi Febryka Nola, “Upaya Pelindungan Hukum Secara Terpadu Bagi Tenaga
Kerja Indonesia (TKI)”, Negara Hukum, No. 1, Vol. 7, Hal. 40.
45
Secara spesifik, Pasal 5 huruf c Kepres No. 108 Tahun 2003 tentang
fungsi perlindungan hukum dan fisik terhadap WNI dan Badan Hukum
Ibid.
66
67
Pasal 7 a Kepres No. 108 Tahun 2003 tentang Organisasi Perwakilan Republik
Indonesia di Luar Negeri.
68
T. May Rudi,”Hukum Internasional 2”, Bandung: PT Refika Aditama, 2009, Hal. 74-
75.
46
Indramayu
Indonesia Tahun 1945 pada pasal 27 ayat (2) diatur mengenai hak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi setiap warga negara, yang
(2) yang mengatur mengenai hak setiap orang untuk bekerja serta
mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan
warga setiap warga Negara yang bekerja, baik di dalam maupun di luar
hanya tanggung jawab tertulis atas nama hukum semata, namun dilakukan
47
48
mereka sebagai pekerja serta kondisi kerja yang eksploitatif di luar negeri.
kerja yang panjang serta jenis pekerjaan yang berbeda, tidak sesuai dengan
provinsi jawa barat, pada tahun 2019 provinsi jawa barat menempati posisi
sebanyak 3.668 pengaduan, namun pada tahun 2020 provinsi jawa barat
49
pengaduan dan salah satu kabupaten di provinsi jawa barat yang pekerja
4 Cianjur 63 303 70
5 Sukabumi 45 260 59
berasal dari kabupaten Indramayu pada tahun 2021 masih saja ditemukan,
70
Data CPMI/PMI Bermasalah Menurut Daerah Asal Layanan Terpadu Satu Atap
Indramayu Semester I, 2021.
71
Laporan Kasus Layanan Terpadu Satu Atap Indramayu Semester I, 2021.
72
Ibid
52
negeri dari mulai tahun 2016 sampai tahun 2021 belum pernah
dalam negeri maupun yang berada di luar negeri. Namun seringkali negara
serta sosial baik di negara tujuan maupun di negara asal. Situasi ini tentu
55
penempatan.
Selain itu juga masih ada anggapan yang menyatakan bahwa para
tidak bersedia dan/tidak mau menerima pekerja migran. Akibat dari situasi
di atas adalah hak-hak dasar dari kaum migran sangat mudah dilecehkan
dan diabaikan.73
73
Atik Krustiyati “Optimalisasi Perlindungan Dan Bantuan Hukum Pekerja Migran
Melalui Promosi Konvensi Pekerja Migran Tahun 2000” Jurnal Dinamika Hukum Vol. 13 No.1
Januari 2013, hlm. 141.
56
BAB IV
TERPENUHI
Hak atau Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada
manusia, secara kodrati sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa,
yang merupakan kebebasan dasar dan hak-hak dasar yang tidak dapat
74
Aris Supomo, “Hukum Hak Asasi Manusia dan Kewarganegaraan”, K-Media,
Yogyakarta, 2017, Hal. 1.
57
pekerja migran Indonesia yang berasal dari Indramayu agar penulis bisa
fokus ke satu titik wilayah dan juga penulis merasa tertarik karena
yang dianut;
75
Pasal 6 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Perlindungan Pekerja
Migran Indonesia
58
asal; dan/atau
bekerja dan setelah bekerja. Berikut ini hak-hak yang diperoleh keluarga
Indonesia; dan
76
Pasal 6 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Perlindungan Pekerja
Migran Indonesia
60
manusia. Terlebih lagi, pekerja migran bekerja di luar Negara asal mereka
yang mempunyai aturan-aturan yang berbeda. Oleh karena itu, perlu ada
dan dua kesepakatan hak-hak asasi manusia lainnya yaitu the International
77
Mita Noveria, dkk, “Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Kesepakatan dan
Implementasinya”, Yayasan Pusataka Obor Indonesia, Jakarta, 2020, Hal. 44.
78
Ibid, Hal. 24.
79
Ibid
61
18 Desember 1990. Namun, konvensi ini baru diterapkan pada 1 juli 2013
2003. Konvensi ini tidak berdiri sendiri, tetapi juga terkait dengan
(No. 151), Komvensi Tentang Kerja Paksa atau Wajib (No. 159), dan
Konvensi ini juga melingkupi seluruh pekerja migran selama proses dan
berdokumen atau tidak regular. Dalam konvensi ini juga disebutkan tidak
81
Ibid, Hal. 26.
82
Ibid, Hal. 26-27.
63
paksa.
tulisan.
pribadinya.
dirampas.
11. Memiliki hak yang setara dengan warga Negara dari Negara
kewajiban perjanjian.
19. Mendapat hak-hak dan syarat kerja yang layak, meliputi jam
kelangsungan hidup.
dasar.
bersangkutan.
anggota keluarganya.
penyiksaan, hak-hak ekonomi, serta hak-hak dan syarat kerja yang layak.
bantuan hukum bagi warga negara dan badan hukum Indonesia diluar
negeri. Dalam hal warga negara Indonesia yang terancam bahaya nyata,
bersangkutan.84
dialami juga oleh pekerja migran yang berangkat sesuai prosedural. Hal
seperti berikut:85
permasalahan yang pertama: perihal kematian dan sakit yang dialami oleh
yang menjelaskan :
Pasal 28
Pasal 14
diizinkan untuk pulang ke Negara asal telah melanggar hak pekerja migran
Pasal 8
melanggar hak pekerja migran Indonesia yang tertuang pada pasal 6 Ayat
Pasal 25
“Mendapat hak-hak dan syarat kerja yang layak, meliputi jam kerja
layak, uang lembur, istirahat mingguan, liburan dengan dibayar,
keselamatan dan kesehatan kerja, jaminan saat PHK, usia minimum, dan
syarat kerja lain sesuai praktik hokum nasional”
hak pekerja migran Indonesia yang tertuang pada pasal 6 Ayat (1) huruf g
Pasal 19
Indramayu tahun 2021 yaitu terkait perbuatan yang tidak manusiawi atau
telah melanggar hak pekerja migran Indonesia yang tertuang dalam pasal
Pasal 10
dalam negeri maupun yang berada di luar negeri. Namun seringkali negara
serta sosial baik di negara tujuan maupun di negara asal. Situasi ini tentu
oleh negara tujuan. Hal tersebut di atas dapat dilihat dari belum adanya
negeri, baik dari sisi Negara Indonesia maupun Negara penerima. Untuk
74
itu, perlu dilakukan negosiasi dengan fokus pada dua hal. Pertama
perjanjian kerja, maka upaya kedua yang perlu dilakukan negoisasi untuk
yang ditemukan peneliti pada tahun 2021 yang didapatkan dari Badan
perlindungan dan bantuan hukum bagi warga negara dan Badan Hukum
lndonesia.87
Internasional.
87
Ferry Adamhar, "Permasalahan WNI Baik TKI maupun Non TKI di luar Negeri” Jurnal
Hukum lnternasional, Vol.2 no.4, Juli 2005, hal.698-699.
78
kekonsuleran.
kerja.
imigrasi lainnya.
terkait.
1. Perlindungan Teknis
2. Perlindungan Yuridis
berupa:
Prasetyo Hadi, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI, Direktorat Jenderal Protokol
89
dan Konsuler, Deplu, Jakarta, dalam Anis Setyorini, 2006, hal 84.
84
seperti semula.
3. Perlindungan Politis
Indonesia.
luar negeri mempunyai dua sisi yang satu sama lainnya saling
PENUTUP
A. Kesimpulan
tenaga kerja bukanlah sebuah prestasi yang harus dibanggakan, karena dari
88
89
rasa aman dan hak untuk mendapatkan perlindungan dari negara terhadap
melayani majikannya.
sebagai nilai positif yang tertinggi yakni pancasila khususnya sila kedua
B. Saran
Melihat hasil dari penelitian ini masih ada beberapa permasalahan yang
Indramayu, maka dari itu perlu adanya peran atau support yang dilakukan
tugas dan tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah yaitu memberikan
Buku:
CST Kansil, “Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia”, Balai Pustaka,
Jakarta, 1989.
Lubis Solly M, Filsafat Ilmu dan Penelitian, CV. Mandar Maju, Bandung, 1994.
Rusjdi Ali Muhammad, Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Syariat Islam :
2004.
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000.
92
Soerjono Soekanto, Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Jakarta, 2014.
Jurnal:
Bahder Johan Nasution, “Kajian Filosofis Tentang Konsep Keadilan Dari Pemikiran
Vol.9.
Ferry Adamhar, "Permasalahan WNI Baik TKI maupun Non TKI di luar Negeri”
Iksan dan Alwi, Akibat Hukum Terhadap Pekerja Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
2020.
Surakarta, 2003.
Nomor.2, 2020.
2020.
Suharto Puji M, Nunung Nurwati, Peran Extended Family Pada Anak Tkw Yang
Wibowo Febrianto Rudi, Ratna Herawati, Perlindungan Bagi Pekerja Atas Tindakan
2021.
Vol.6.
Peraturan Perundang-Undangan:
95
Indonesia
Sumber Lain:
Wib.
Data CPMI/PMI Bermasalah Menurut Daerah Asal Layanan Terpadu Satu Atap
Data Laporan Kasus Layanan Terpadu Satu Atap Indramayu Semester I, 2021.
Yogjakarta (2018).
http://tesishukum.com/pengertianperlindungan-hukum-menurut-para-