TESIS. .
Oleh :
ZULFIKRI DARWIS
NPM : 191163009
i
i
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEREMPUAN
HAMIL KORBAN PERSETUBUHAN DALAM
PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DI INDONESIA
TESIS
Oleh
ZULFIKRI DARWIS
NPM : 191163009
Oleh
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui,
ii
Lembaran Pengesahan
TESIS
Oleh :
ZULFIKRI DARWIS
NPM : 191163009
Susunan Penguji
Ketua
Anggota
DR. SUWARNO ABADI, SH, M.Si DR. RIHANTORO BAYU AJI, SH, MH
PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS
sepanjang dan sejauh sepengetahuan saya, di dalam penulisan TESIS ini tidak
atau belum pernah saya temukan sebuah karya ilmiah yang sama yang pernah
diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di sebuah perguruan
tinggi, dan tidak pula terdapat karya yang pernah ditulis atau diterbitkan orang
lain yang secara tertulis dikutip dalam TESIS dengan mencantumkan sumber
Apabila ternyata di dalam penulisan TESIS ini dapat dibuktikan adanya unsur-
unsur PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini dugugurkan dan gelar akademik yang
telah saya peroleh ( Magister ) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan
Mahasiswa
Abstrak
Abstract
Women are often portrayed as weak, submissive individuals, so they are very
vulnerable to being objects of violence, but the form of protection for pregnant
women victims of copulation has not yet appeared so that it becomes a concern,
what legal remedies can be taken for pregnant women vicyims of intercourse if
they are over 19 years old and position in law. this study is a normative approach
namely juridical, conceptual, and historical. in the 1945 Constitution, the Criminal
Code Book, Law Number 35 of 2014 amending the Law Number 23 of 2002
concerning Protection,
Segala Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat serta berkat kasih-Nya yang telah dilimpahkan sejak awal penyusunan
masyarakat.
baik moril spiritual maupun materiil, penulisan tesis ini tidak akan terselesaikan
dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
4. Bapak / Ibu Dosen Pengajar dan Staf Universitas Wijaya Putra Surabaya yang
8. Yang tercinta Ibu Mertua serta saudara iparku serta keluarga besar Bonde
ini.
10. Kepada orang-orang terdekatku yang sangat aku sayangi dan cintai terima
kasih atas doa dan dukungannya selama ini sehingga saya dapat melalui studi
saya di Universitas Wijaya Putra Surabaya Program Magister Hukum dengan
baik.
11. Kepada Ibu Thelda Nicoline Lolong Yang telah memberikan kesempatan
Sudah tentu dalam penyusunan tesis ini masih sangat terbatas sekali, hal
dari tesis ini baik isi maupun cara penyampainnya. Oleh karena itu penulis
semua. Amin akhirnya penulis berharap tesis ini dapat memberikan manfaat
Penulis
Zulfikri Darwis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................... 1
Hukum Positif...................................................... 31
22 April 2015....................................................... 58
BAB IV PENUTUP....................................................................... 66
4.1 Kesimpulan...................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
perempuan yang hina, aib bagi keluarga dan dirinya. Hal demikian dapat
fakta sosial yang bersifat universal karena dapat terjadi tanpa perbedaan
kepada subjek hukum yakni orang atau badan hukum kedalam bentuk
1
Niken Savitri,HAM Perempuan Kritik Teori Hukum Feminis Terhadap KUHP,Bandung:
PT.Rafika Aditama,2008,hal.20
2
http://tesishukum.com. Diakses pada tanggal 2 maret 2018, Pukul 14.34 WIB
perangkat baik yang bersifat prefentif maupun yang bersifat represif baik
yang diberikan oleh hukum atau dengan kata lain perlindungan hukum
adalah sebagai upaya hukum yang diberikan oleh aparat penegak hukum
untuk memberikan rasa aman baik secara pikiran maupun fisik dari
bantuan hukum.4
dalam kedalam bentuk perangkat dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
istilah hukum dalam Bahasa Inggris dapat disebut sebagai law atau
legal, pengertian hukum ditinjau dari sisi terminologi dalam kamus Bahasa
Indonesia menurut KBBI adalah peraturan atau adat yang secara resmi
3
Satjipto Rahardjo, Penyelenggaraan Keadilan Dalam Masyarakat Yang Sedang Berubah, Jurnal
Masalah Hukum, 1993
4
dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa ataupun pemerintah,
Tahun 1945, untuk itu setiap produk yang dihasilkan oleh legislative harus
hukum yang tidak lepas dari perlindungan hak asasi manusia dan
terjemahan dari dua istilah rechstaat dan rule of law, Teori negara hukum
hukum.
Perlindungan hukum merupakan hak setiap warga negara dan
5 kepada
Rahayu, 2009, warga negaranya.
Pengangkutan orang,Pada prinsipnya perlindungan
etd.eprints.ums.ac.id.Peraturan hukumRIterhadap
Pemerintah Nomor 2
Tahun 2002 Tentang Tatacara Perlindungan Korban dan Saksi Dalam Pelanggaran Hak Asasi
masyarakat
Manusia bertumpu
yang berat dan bersumber
Undang-undang RI Nomorpada konsep2004
23 Tahun tentang pengakuan
Tentang dan
Penghapusan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
perlindungan terhadap harkat dan martabat sebagai manusia. Sehingga
4
korban persetubuhan sebagai bagian dari hak asasi manusia tanpa mebeda-
biasa bertentangan antara satu sama lain, maka dari itu hukum harus bias
berumur 19 tahun atau lebih dahulunya mengacu pada Pasal 293 ayat (1)
Kuhpidana hal inipun belum atau tidaklah setimpal dengan apa yang
6 diperbuatNomor
Undang-undang dan 2resiko
Tahun rusaknya masa
2002 Tentang depanNegara
Kepolisian para Republik
korban. Indonesia.
Namun saat ini
digunakan pasal 293 ayat (1) tersebut maka bagi perempuan yang menjadi
dibuat untuk melindungi korban dari semua bentuk kejahatan. Namun saat
tidak dapat lagi mengadu atau melaporkan peristiwa yang dialaminya jika
tapi juga di Indonesia. Dan juga merupakan fakat sosial yang bersifat
Universal karena dapat terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa mengenal
baik dan juga penilaian yang baik karena harus melakukan penyaringan-
manusia serta pengakuan terhadap hak asasi manusia dibidang hukum bagi
Hukum yang baik haruslah memberikan rasa keadilan bagi setiap warga
bagi setiap warga negaranya secara khusus bagi perempuan hamil korban
persetubuhan.
korban persetubuhan.
1.2 Rumusan Masalah
korban persetubuhan ?
2. Untuk Mengetahui sampai sejauh mana Upaya hukum apa yang harus
7
Setiono, Rule ofMenurut Satjipto
Law (supremasi Rahardjo
hukum), Magister mendefinisikan perlindungan
Ilmu HukumProgram Pascasarjana
Universitas sebelas Maret, Surakarta, 2004, Hlm.3
hukum adalah memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia
manusia.11
kumpulan peraturan atai kaidah yang akan dapat melindungi suatu hal
8
Satjipto Rahardjo, Ilmu hukum, (Bandung: Citra Aditya Bakti, Cetakan ke-V 2000). Hal.53
9
Philipus M. Hadjon, Perlindungan Bagi Rakyat diIndonesia, PT.Bina Ilmu, Surabaya,1987,h.1-
2 2. Teori Keadilan
10
Ibid,hlm 3.
11
Keadilan
Muchhsin, Perlindungan adalah Hukum
dan Kepastian pemenuhan keinginan
bagi Investor individu
di Indonesia, dalamMagister
(Surakarta; suatu
Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, 2003), hal. 14
tingkat tertentu,dimana pada kehidupan sehari-hari kita sering
11
luas pada umumnya yang menganggap hukum itu telah adil dan
12 eksistensi
Andi Hamzah, dari nilai-nilai
Hukum Acara hukum dikondisikan
Pidana Di Indonesia, oleh Sinar
Edisi Revisi, Jakarta, fakta-fakta
Grafika, yang
1996.
Hlm.251
dapat diuji secara objektif.
12
Menurut Aristoteles dalam teorinya menyatakan bahwa ukuran
keadilan adalah :
memiliki pemikiran yang dikenal dengan adagium “ the life of law has
adalah prediksi apa yang akan diputus oleh pengadilan. 14 adalah adil
jika suatu aturan diterapkan pada semua kasus dimana menurut isinya
memang aturan tersebut harus diaplikasikan dan tidak adil jika suatu
aturan diterapkan pada satu kasus tetapi pada kasus lain yang sama
berupa tindakan individu adalah legal atau tidak legal dimana
tindakan tersebut sesuai atau tidak dengan norma hukum yang valid
1.6MunilMetode
13 Penelitian
Fuady, Dinamika Teori Hukum, Ghalia Indonesia, Bogor, 2010, hlm. 93
14
I Dewa Gede Atmadja, Filsafat Hukum, Setara Press, Malang, 2013, hlm. 166
1.6.1 Jenis Penelitian
13
Metode penelitian yang digunakan metode penelitian
a. Pendekatan Perundang-undangan
antara dua aturan dalam hubungan yang lebih tinggi dengan yang
ayat (1) dan Pasal 28d sebagai Peraturan yang lebih tinggi dari
kecualinya. Serta Pasal 28d ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap
hukum positif dan yang oleh ilmu hukum tidak dianggap berasal
hukumnya. Pasal 1 ayat (1) KUHP tiada satu perbuatan (feit) yang
saja saling bertentangan yang ditentukan oleh akal budi dan nurani
manusia.
peraturan hukum tidak bias lepas dari pada asas hukum karena asas
putusan hakim.
16 3) Undang-undang
Achmad Ali,opcit,hlm.11 Nomor 35 Tahun 2014 perubahan atas
Perlindungan anak. 17
Manusia (HAM).
pendapat atau pikiran para pakar atau ahli yang mempelajari suatu
internet, opini para sarjana hukum, praktisi hukum, dan surat kabar
sebagai berikut :
saat ini lebih sering menuai kritik dari pada pujian, berbagai kritikan yang
berbagai peraturan.
morat marit. Kondisi yang demikian buruk seperti itu akan sangat
keadilan melalui hukum menjadi salah satu titik problem yang harus
Asasi Manusia
segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia
dimana hal ini juga akan menjadi alat untuk menguji suatu
kemerdekaan serta hak akan milik atau hak memiliki sesuatu telah
20
Ibid, hlm. 41 perbedaan kemampuan untuk mengakses pemenuhan dan
terhadap hak asasi manusia karena menurut sejarah barat lahirnya konsep-
menekankan pada eksistensi hak dan kebebasan yang melakat pada kodrat
21
Nurul manusia danHakstatusnya
Qamar, 2013, sebagai
Asasi Manusia DalamIndividu dan hak
Negara Hukum tersebut
Demokrasi, Sinartidak dapat
Grafika, Cet.
1, Jakarta, hlm. 18
22
diganggu gugat karena berada di atas Negara dan diatas Diunduh
http://raypratama.blogspot.co.id/2015/04teori-perlindungan-hukum.html. semua organisasi
pada selasa
15 November pada jam 01.00 Wib.
politik dan bersifat mutlak. 29
dan dilindungi.
Fungsi hukum adalah melindungi rakyat dari bahaya dan tindakan
terhadap hukum agar tidak ditafsirkan berbeda dan tidak cederai oleh
aparat penegak hukum dan juga bisa berarti perlindungan yang diberikan
terhadap semua pihak sesuai dengan statusnya hukum karena setiap orang
23 memiliki
Sudikno kedudukan
Mertokusumo, yang
Penemuan samaCitra
Hukum, dihadapan hukum.
Aditya Bakti, Namun
Bandung, 2009.seringkali
Hlm. 38 juga
hukum tanpa pandang bulu dan tidak hanya tajam ke bawah dan tumpul ke
Hukum ialah keseluruhan peraturan yang tertulis dan tidak tertulis yang
biasa besifat memaksa untuk kelakukan manusia dalam masyarakat negara
serta antara negara yang yang berorientasi pada dua asas yaitu keadilan
dan daya guna demi tata dan damai dalam masyarakat 24. Perlindungan
hukum dalam konsepnya sangat erat dengan aspek keadilan dan pada
Positif
24 Dalam
Syamsul Arifin, Pengantar Undang-undang
Ilmu Hukum, Dasar
Medan:Medan 1945 menegaskan
area University bahwa
Press, 2002, Hal 5-6 “
penyelnggaraan Negara.
negara.
25 1945Prinsip
Moempoeni Martojo, 1945Persamaan
menyatakan “ setiap
di Hadapan orang
Hukum Bagi berhak
Wanita mendapat
dan Pelaksanaannya
di Indonesia, disertai, Semarang Universitas Diponegoro (UNDIP), 1999, Hlm.2
kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan
perhatian serius.
Perlindungan Anak.
dari sisi aturan, struktur, maupun dari sisi budaya. Sangat penting
persamaan.
Persetubuhan
ketertiban.
Radbruch adalah27 :
1. keadilan
2. Kemanfaatan
26 Hukum adalah
Wirjono Prodjodikoro, Perbuatan Undang-undang
Melanggar yang
Hukum dipandang adilSudut
Dari bilaHukum
suatu Perdata,
hukum
Bandung, Sumur Bandung, 1976, hlm. 43
27
yang konkret bertentangan dengan prinsip keadilan maka hukum
http://sharingaboutlawina.blogspot.co.id/2014/12/tujuan-hukum-menurut-gustav-radbruch.html,
diunduh pada tanggal 02/06/2016. 5.26. AM
itu tidak bersifat normatif. Bekerjanya hukum ada 3 (tiga) syarat 35
tersebut.
28 yuridis.
Friedman dalam Ahmadi Miru, Prinsip-prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen di
Indonesia, Jakarta, RajaGravindo Persada, 2011, Hlm. 5
Pada dasarnya fungsi hukum adalah sebagai sarana
sebagai berikut :
aturan hukum yang ada. Jika penegak hukum taat pada aturan
29
Soerjono Soekanto,kebenaran dan keadilan
1998, Efektifitas terhadap
Hukum dan persoalan
Penerapan Sanksi, yang alami.
Bandung, CV.Hal lain
Ramadja
Karya, Hal. 80
penegak hukum dilarang melakukan penyalahgunaan
hukum.
4. Faktor Masyarakat
tidak mematuhi atau apatis terhadap peraturan yang ada. Hal ini
5. Faktor Kebudayaan
suatu perlindungan hukum yang diberikan oleh suatu negara memiliki dua
39
sifat yaitu bersifat pencegahan (prohibited) dan bersifat hukuman
tidak tertulis hal ini dalam rangka menegakkan peraturan hukum dan
bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dengan
warga tertentu hal itu melanggar hak asasi manusia dan hak konstitusional
warga negara.
pemerintahan untuk tunduk pada hukum (subjek to the law), tidak ada
31 kekuasaan
Rafael La Porta,diatas hukum
”Investor (aboveand
Protection theCororate
law), semuanya adaJournal
Governance; dibawah hukum
of Financial
Economic”, no. 58, (oktober 1999): h.9
(under the rule of law), dengan kedudukan ini tidak boleh ada kekuasaan
39
yang sewenang-wenang (arbitrary power) atau penyalahgunaan kekuasaan
(misuse of power).32
1. Supremasi Hukum
Prinsip supremasi hukum yaitu bahwa semua masalah
parlementer.
32 terlebih
Muh. Hasrul, dahulu Gubernur
2013, Eksistensi dari perbuatan atau Pemerintah
Sebagai Wakil tindakan Pusat
administrasi yang
di Daerah Dalam
Mewujudkan Pemerintahan yang efektif, Disertasi, Program Doktor Fakultas Hukum
Universitasdilakukan.
Hasanuddin, Peraturan-peraturan
Makassar, 15. yang dibuat untuk kebutuhan internal
secara bebas dan mandiri dalam rangka menjalankan tugas dan jabatan
40
tugasnya.
Menurut aliran hukum alam menyebutkan bahwa hukum itu
bersumber dari tuhan yang bersifat universal dan abadi serta antara hukum
kerugian.33
Hukum adalah hukum yang berfungsi sebagai perlindungan
hukum merupakan hak setiap warga negara oleh karenanya negara wajib
Pancasila sila ke-2 yang berbunyi “ kemanusiaan yang adil dan beradab”
33 dan Sasongko,
Wahyudi seluruh tumpah darah Indonesia
Ketentuan-ketentuan Pokokdan untuk
hukum memajukan
perlindungan kesejahteraan
konsumen, Bandar
lampung: Universitas lampung, 2007, hal 31
34
Kamusumum, mencerdaskan
Besar Bahasa kehidupan
Indonesia (KBBI) bangsa
Online, dan ikut melaksanakan diakses
https://kbbi.web.id/perlindungan, ketertiban
pada
tanggal 12 Juli 2018
dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan sosial”. 42
Perlunya perlindungan terhadap korban persetubuhan tidak lepas dari
akibat yang dialami korban karena tidak hanya mengalami secara fisik
tetapi juga secara psikis, mental serta kehidupan pribadi dan sosial.
keterangan atau klarifikasi dengan cara konseling hal ini diberikan kepada
sifatnya psikis dari suatu tindak pidana. Langkah ini saat ini sangat cocok
43
2.3.1 Perlindungan Hukum Perempuan Hamil Korban
tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh
kemerdekaannya karena
44
Ketentuan hukum positif (KUHP) di indonesia saat ini tidak
sekarang ini ialah hukum pidana yang telah dikodifikasi yang telah
35 diancam
P.A.F Lamintang, Dasar-Dasar pidana.
Hukum Asal
Pidana saja dalam
Indonesia, pidana
Bandung, 1984, itu
Sinardiingat bahwa
Baru. Hal. 172
36
Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, cetakan delapan, Jakarta, 2009. Hlm 60
larangan ditunjukkan pada perbuatan (yaitu suatu keadaan
45
atau kejadian yang ditimbulkan oleh kelakuan orang yang
umur tersebut dengan dirinya sendiri. Bunyi dalam pasal 293 ayat
46
(3) Tenggang waktu terebut dalam pasal 74 bagi pengaduan ini
tahun.
1. Unsur Objektif :
a. Perbuatannya: menggerakan;
b. Cara-caranya:
keadaan
- Penyesatan
e. Untuk :
2. Unsur Subjektif :
belum kedewasaannya.
menjadi acuan utama adalah “ orang yang belum dewasa dan yang
baik tingkah lakunya” dimana orang belum dewasa adalah orang
yang belum genap dua puluh satu tahun umurnya dan belum pernah
masyarakat.
generalis )
49
berimplikasi lebih lanjut pada perempuan hamil korban
sebagai “aib” tidak saja bagi dirinya tetapi juga bagi keluarga
50
Tentang Perlindungan anak batas usia anak adalah yang belum
aparat penegak hukum namun saat ini sudah tidak bisa lagi korban
dalam pasal 81 ayat (2) yang berbunyi “ setiap orang yang dengan
Persetubuhan
antara lelaki dan perempuan tidak ada perbedaan dan diakui didalam
laki-laki.
dari hak konstitusional yakni warga negara dan mereka ialah orang yang
negara Indonesia sehingga mempunyai hak yang sama dalam hal apapun
aturan hukum dan kebijakan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan. Upaya
terjadi. 54
3. mempunyai semangat dan tekad yang kuat dengan satu tekad walaupun
5. melakukan koordinasi
tindak pidana.
diri tersangka.
saksi.
8. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya
55
Berdasarkan uraian diatas maka ketika penyidik setelah menerima
laporan atau pengaduan tentang telah terjadi dugaan tindak pidana maka
persetubuhan tidak bisa lepas dari tujuan hukum yang wujud dan
persetubuhan.
pelaku yang diduga telah melanggar ketentuan pasal 293 ayat (1)
adalah unsur anak yang dimaksud dalam pasal 293 ayat (1)
yang telah lewat usia 18 sebagaimana telah diatur batas usia korban
(delapan belas) tahun, maka unsur anak dibawah umur pada pasal
293 ayat (1) Kitab undang hukum pidana menjadi tidak terpenuhi.
perbuatan yang melanggar pasal 293 ayat (1) Kitab Undang Hukum
Pidana akan langsung mengembalikan berkas perkaranya dan
sehingga apabila ada korban yang melaporkan hal yang sama maka
Penyelidikan dan Penyidikan. namun disisi lain Pasal 293 ayat (1)
Kitab Undang Hukum Pidana hingga saat ini belum ada Yudisial
335 ayat (1) Kitab Undang Hukum Pidana pada Frase kata-kata
manusia dan menjamin hak asasi manusia sehingga setiap warga negara
memiliki kemampuan yang sama dan dapat memperoleh perlindungan
61
masyarakat didalam proses dan implementasi hukum menunjukkan kaitan
38 Namun
Jurnal Perempuan, pelaksanaannya
Vol. 21. No. 2, Opcit, Hlm.sering
124 menimbulkan ketegangan karena
perspektif perempuan untuk dirinya secara kritis kepada orang lain yang
harus menerima sendiri segala resiko yang dialaminya, hal inilah yang
dasar suka sama suka dan ada hubungan cinta serta bujuk rayu sehingga
istri atau persetubuhan. Namun hal ini jarang ditempuh oleh perempuan
adalah tentang ganti kerugian dan itupun harus disertai dengan bukti-bukti
bepergian kemana saja tanpa ada efek jera dan bisa melakukan
locus adalah ranah domestic atau pribadi paling sering dianggap sebagai
tergolong sebagai kejahatan Hak Asasi Manusia terlebih pada kasus atau
Asasi Manusia yang masih belum tajam mengakui Hak Asasi Perempuan
persetubuhan dianggap telah dewasa dan dilakukan atas dasar suka sama
suka. Hal inilah yang kemudian dialami oleh perempuan hamil korban
PENUTUP
66
4.1 Kesimpulan
karena dalam hukum pidana dikenal asas “lex specialis derogate lex
negeri dan penolakan kasasi oleh mahkamah agung yang diajukan oleh
hubungan yang dilakukan karena atas dasar suka sama suka atau
dipandang tidak mampu membuat efek jera karena tidak dapat menjerat
4.2 Saran
lebih khususnya peran aktif dari orang tua dalam rangka usaha
dicegah.
2. Perlu adanya kerjasama antara Lembaga Eksekutif, Legislatif, Komnas
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Syamsul, 2012, Pengantar Ilmu Hukum, area University Press, Medan
Gamer Bryan A, 2009, Black’s Law Dictionary, ninth edition, St. paul: West
Hadjon Philipus M, 1987, Perlindungan Bagi Rakyat diIndonesia, PT.Bina Ilmu,
Surabaya
Hamzah Andi, 1996, Hukum Acara Pidana Di Indonesia, Edisi Revisi, Sinar
Grafika, Jakarta
Hartono Sunaryati, 1991, Politik Hukum: Menuju Suatu Sistem Hukum Nasional,
Bandung
70
Ibrahim Johnny, 2007, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayu
Media, Surabaya
Maret, Surakarta
Financial Economic”
Rahardjo Satjipto, 1993, Penyelenggaraan Keadilan Dalam Masyarakat Yang
Rahardjo Satjipto, 2000, Ilmu hukum, Citra Aditya Bakti, Cetakan ke-V, Bandung
Bintang, Jakarta
Savitri Niken, 2008, HAM Perempuan Kritik Teori Hukum Feminis Terhadap
Undang-Undang
Artikel Jurnal
http://ashdiqi30.blogspot.com/2011/02/perlindungan-hukum-hak-hak-
http://raypratama.blogspot.co.id/2015/04/teori-perlindungan-hukum.html.