OLEH:
Windia Sari
FAKULTAS HUKUM
MAKASSAR
2022
HALAMAN JUDUL
Windia Sari
penelitian
PADA
FAKULTAS HUKUM
MAKASSAR
2022
ii
KATA PENGANTAR
Muslim Indonesia
pula halnya dengan penulisan skripsi ini, tentunya masih jauh dari
ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik materil maupun moril.
Prof. Dr. Hj. Mulyati Pawennei, S.H.,M.H. dan Bapak Dr. Agussalim A.
skripsi ini.
iii
Dari lubuk hati yang paling dalam penulis menghanturkan terima
jajarannya
iv
7. Polrestabe Makassar yang telah membagi informasi, memberi
Muslim Indonesia
masukannya
yang telah memberi bantuan serta masukan kepada Penulis, dan semoga
pula skripsi ini dapat berguna bagi pengembangan ilmu hukum khususnya
(Windia Sari)
v
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Hj. Mulyati Pawennei, S.H.,M.H. Dr. Agussalim A. Gadjong, S.H.,M.H.
Mengetahui
Ketua Bagian Hukum Pidana
vi
DAFTAR ISI
vii
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................................45
D. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................................46
E. Analisis Data ....................................................................................................46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................47
A. Faktor Penyebab Terjadinya Kejahatan Penadahan Kendaraan
Bermotor Di Kota Makassar .........................................................................47
B. Upaya Penanggulangannya Kejahatan Penadahan Kendaraan
Bermotor Di Kota Makassar .........................................................................54
BAB V PENUTUP ...................................................................................57
A. Kesimpulan .......................................................................................................57
B. Saran ..................................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA
viii
BAB I
PENDAHULUAN
akan buruk.
1
pendidikan dan lapangan pekerjaan yang tidak memadai mendorong
barang hasil curian, penadah dalam hal ini mempunyai peran sangat
1
Ismu Gunadi W, dkk. “Cepat & Mudah Memahami Hukum Pidana”. (Jakarta: PT Fajar
Interpratama Mandiri,2014), hlm. 128.
2
Tak jarang para pelaku curanmor bekerja sama dengan para
curian.
2
https://www.academia.edu/30461504/Penadahan_menurut_fikih_islam. Diakses pada tanggal
28 November 2021 pukul 08.30 Wita.
3
pembeli juga harus teliti jangan mudah tergiur dengan harga barang
yang murah.
Artinya :
terhadap harta benda yang diatur dalam Pasal 480, 481 dan Pasal
482 KUHP.
4
norma hukum. Terlebih dimasa yang sulit ini, dimana tingkat
5
keuntungan dari hasil kejahatan karena barang yang diperoleh dari
motor tersebut.
6
(BPKB) sehingga pembeli patut menduga bahwa motor tersebut
tersebut di bayar 500rb tiap unit motor yang berhasil terjual. Akibat
penjara.3
tertib sosial, bentuk reaksi sosial ini akan semakin nampak pada saat
3
https://sulsel.inews.id/berita/jadi-penadah-motor-curian-mahasiswa-di-makassar-dibayar-
rp500-000. Diakses pada tanggal 13 Februari 2022 pukul 21:17 Wita.
7
penyimpangan atau pelanggaran yang paling serius sifatnya adalah
8
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
9
D. Manfaat Penelitian
1. Segi Teoritis
2. Segi Praktis
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kriminologi
4
Alam AS dan Ilyas, A. “Pengantar Kriminologi”. (Makassar: Pustaka Refleksi,2010). hlm. 4.
5
Ibid,.
11
Sebagaimana juga pada bidang-bidang ilmu-ilmu sosial yang
artinya ilmu pengetahuan. Dari dua arti ini dapat diartikan bahwa
6
W.A. Bonger, “Pengantar tentang Kriminologi”, (Jakarta: Pustaka Sarjana,1971), diperbaharui
oleh T.H. Kempe, diterjemahkan oleh R.A. Koesnoen, hlm. 21.
7
Labeling theory 2018. Britannica Academic. Retrieved 4 May 2018, from
https://academic.eb.com/levels/collegiate/article/labeling-theory/60773.
12
kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
dilihat dari kejahatan itu sendiri tetapi dapat dilihat dari berbagai
beragam batasannya.8
8
Susanto IS, “Diklat Kriminologi”, (Semarang: Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, 1991), hlm.
1
13
reaksi atas pelanggaran hukum. Di dalam hubungan ini
kejahatan
:11
b) Sebab-sebab kejahatan
9
Ibid,.
10
WME Noach dan Grat van den Heuvel (terjemahan JE Sahetapy), “Kriminologi Suatu Pengantar”,
(Bandung: Penerbit PT Citra Aditya,1992), hlm. 7.
11
Soedjono Dirjosisworo, “Sinopsis Kriminologi Indonesia”, Bandung: Penerbit Mandar Maju,
1994), hlm. 26.
14
e) Pola-pola kriminalitas dan perubahan sosial
kehidupan masyarakat.
12
Made Darma Weda, “Kriminologi”, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 2.
15
2. Ruang Lingkup Kriminologi
13
Alam AS dan Ilyas, A, Op.cit, hlm. 11.
16
konsep dasar dan metodologinya dari ilmu tingkah laku manusia,
a) Skema Noach
b) Skema Sauer
14
Atmasasmita, Romli, “Kriminologi”. (Bandung: Mandar Maju, 1997), hlm. 2.
15
Sulstyarta dan Maya Hehanusa, “Kriminologi dalam Teori dan Solusi Penanggulangan
Kejahatan”, (Yogyakarta: Absolute Media,2016), hlm. 12.
17
yang lebih baik untuk mempergunakan pengertian ini
kejahatan.16
a. Definisi kejahatan
b. Unsur-unsur kejahatan
d. Penggolongan kejahatan
e. Statistik kejahatan
b. Teori-teori kriminologi
16
Efa Rodiah Nur, “Kriminologi (Suatu Pengantar)”. (Lampung: Institut Islam Negeri Bandar,2005).
hlm 9.
17
Alam AS dan Ilyas, A, Loc.cit,.
18
bukan hanya ditujukan kepada pelanggar hukum
a. Teori-teori penghukuman
b. Upaya-upaya penanggulangan/pencegahan
18
Ibid,.
19
kejahatan.19 Perilaku kriminal dapat dipelajari melalui
bahwa:20
dipelajari
aspek-aspek:21
19
J. Robert Lilly, dkk. “Teori Kriminologi Konteks dan Konsekuensi”. (Jakarta: Prenamedia Group,
2015),hlm. 55.
20
Abintoro Prakoso, “Kriminologi dan Hukum Pidana Pengertian, Aliran, Teori dan
Perkembangannya”. (Yogyakarta: Laksbang PRESSindo,2016), hlm.122.
21
Nursariani Simatupang dan Faisal, “Kriminologi Suatu Pengantar”, (Medan: CV Pustaka Prima ,
2017), hlm. 159.
20
1) Teori ini relatif mampu untuk menjelaskan sebab-
menjadi jahat
bersifat rasional
22
Abintoro Prakoso. Op. Cit, hlm. 124.
23
Ibid,.
21
2) Teori ini nampaknya mengabaikan kenyataan
dibandingkan.
b) Teori anonim
ataur peraturan.24
perspektif, yaitu:25
24
Nursariani Simatupang dan Faisal. Op.Cit,. hlm. 161.
25
Ibid,.
22
1) Manusia adalah makhluk sosial
orang lain.
yakni:
26
Ibid,.
27
Nursariani Simatupang dan Faisal. Op. Cit, hlm. 164.
23
1) Criminal subculture, bentuk-bentuk perilaku geng
sejenisnya.
B. Kejahatan
1. Pengertian Kejahatan
28
Rusli Effendy, “Asas- asas Hukum Pidana”, (Ujung Pandang: Loppen Universitas Muslim
Indonesia, 1986), hlm. 1.
24
dirasakan sebagai perbuatan yang bertentangan dengan tata
hukum”.
kejahatan
29
Alam, A.S, Op.cit, hal 16.
30
Roeslan Saleh, “Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dengan penjelasannya” (Jakarta: Citra
Aditya Bakti, 1983), hlm. 17.
25
sebagai kejahatan ada tujuh unsur pokok yang saling berkaitan
26
4. Kejahatan Dari Perspektif Sosiologis
sama.31
dikenakan pidana.
C. Penadahan
1. Pengertian Penadahan
yang merupakan suatu kata jadian atau kata sifat, yang mendapat
31
Topo Susanto, “Kriminologi” (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2005), hlm. 15.
32
Soesilo R, “Kriminologi”, (Bogor: Poeliteia, 1985), hlm. 13.
27
awalan pe- dan akhiran –an. Kata penadahan sendiri adalah suatu
kata kerja yakni suatu kegiatan tadah yang dilakukan oleh subyek
barang curian
KUHPidana:
33
http://kbbi.web.tadah,. Diakses pada tanggal 28 November 2021 pukul 11.48 Wita.
28
a) Barang siapa membeli, menyewa, menukar, menerima
memperkaya diri dengan satu atau lain yang tidak dapat diizinkan,
29
menyembunyikan barang yang diperoleh dari kejahatan,
kejahatan tersebut.
30
mengulangi perbuatannya untuk memperoleh barang dengan
jalan kejahatan.34
hiburannya”.35
34
Andi Hamzah, “Delik-delik tertentu (special delicten) di dalam KUHP”, (Jakarta: Sinar
grafika,2010), hlm. 133.
35
Edy Supriyanto, “Analisis Tindak Pidana Penadahan Bata Ringan”, Jurnal Penelitian Hukum, Vol
1 Nomor 1 April 2019
31
Tindak pidana penadahan, merupakan tindakan yang dilarang
internet.37
36
Coby Mamahit, “Aspek Hukum Tindak Pidana Penadahan dan Upaya Penanggulangan di
Indonesia”.dalam jurnal hukum unsrat Vol. 23 No. 8 Januari 2017.
37
Wirjono Prodjodikoro, “Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia”. (Bandung; PT.Refika
Aditama,2014), hlm. 140.
32
2. Unsur- Unsur Penadahan
sebagai berikut :
1) Unsur-unsur Objektif
memperoleh keuntungan
33
Karena tindak pidana penadahan yang diatur dalam Pasal
pemberian
34
c. Bahwa terdakwa menghendaki atau mempunyai maksud
keuntungan.
3. Penggolongan Penadahan
35
dilakukan dengan maksud untuk memudahkan orang lain
melakukan kejahatan. 38
pertolongan jahat.
KUHP
38
Kartanegara, “Kumpulan Catatan Kuliah Hukum Pidana II”, (Jakarta: PT. Pradnya
Paramita,2004),hlm. 23.
36
ketahui atau secara patut harus dapat ia duga bahwa
37
pekerjaan, dalam pekerjaannya kejahatan itu telah
dilakukan.
melawan hak.
39
Nursariani Simatupang dan Faisal. Op. Cit, hlm. 125.
38
b) Mengambil untuk dikuasainya, maksudnya waktu pencuri
melainkan penggelapan.
39
hanya orang atau manusia (natuurlijke persoon).40 Pada tindak
tindakannya.
40
Coby Mamahit, Loc. Cit, hlm. 75.
40
tidak berarti kehendak dan tujuan yang ada pada diri pelaku
mempersoalkan akibatnya. 41
41
Ibid,.
41
Tindak pidana penadahan, merupakan tindakan yang dilarang
42
jenis binatang yang memamah biak, binatang yang
kembali.
pasal ini, maka dua orang atau lebih itu harus bertindak
43
e) Jika pencurian itu dilakukan ke tempat kejahatan atau
palsu.
semua unsur yang telah diuraikan dalam Pasal 363 (1) KUHP,
kecuali unsur di jalan umum, di dalam kereta api atau term yang
sedang berjalan.
42
Ismu Gusnadi. Op. Cit, hlm. 125.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitan
B. Lokasi Penelitian
45
2. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dengan
adalah:
E. Analisis Data
kemudian menyimpulkannya.
46
BAB IV
sebagai berikut :
1) Faktor Ekonomi
47
Ekonomi merupakan salah satu hal yang penting di
43
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Bripka Riswandi Firmansyah, S.H. Selaku Bamin Ops
Satreskrim Polrestabes Makassar pada tanggal 24 Februari 2022
48
pendapatan rendah yaitu 500.000/bulan sedangkan
Berikut hasil data yang penulis gambarkan dengan table berikut ini :
Tabel 1
Jumlah 8 100 %
sekitar 37,5% .
49
Data tersebut menunjukkan bahwa para pelaku
bermotor.
2) Faktor Pendidikan
masyarakat.
50
akan melakukan tindak kejahatan seperti penadahan
kendaraan bermotor.
merugikan masyarakat.
masyarakat.
3) Faktor Pekerjaan
51
Dewasa ini lapangan pekerjaan merupakan sesuatu
44
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Bripka Riswandi Firmansyah, S.H. Selaku Bamin Ops
Satreskrim Polrestabes Makassar pada tanggal 24 Februari 2022
52
kejahatan penadahan karena bisa mendapatkan
4) Faktor keluarga
tindakan-tindakan kriminal.
53
B. Upaya Penanggulangannya Kejahatan Penadahan Kendaraan
45
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Bripka Riswandi Firmansyah, S.H. Selaku Bamin Ops
Satreskrim Polrestabes Makassar pada tanggal 24 Februari 2022
54
Upaya penanggulangan yang dilakukan oleh Pihak Kepolisian
1) Upaya preventif
55
d) Pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat
masyarakat.
2) Upaya Refresif
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
57
B. Saran
58
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku :
59
Susanto IS (1991), “Diklat Kriminologi”, (Semarang: Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro)
WME Noach dan Grat van den Heuvel (terjemahan JE Sahetapy) (1982),
“Kriminologi Suatu Pengantar”, (Bandung: Penerbit PT Citra
Aditya)
C. Jurnal
D. Website
https://www.academia.edu/30461504/Penadahan_menurut_fikih_islam.
Diakses pada tanggal 28 November 2021 pukul 08.30 Wita.
60
http://kbbi.web.tadah,. Diakses pada tanggal 28 November 2021 pukul
11.48 Wita.
61