TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu merupakan referensi bagi peneliti untuk melakukan
penelitian ini. Beberapa penelitian terdahulu yang memiliki pembahasan yang sama
mengenai peranan seorang Guest Relation Officer, hal ini penulis jadikan sebagai bahan
acuan dalam mengerjakan makalah seminar ini. Adapun penelitian terdahulu yang
penulis ulas adalah:
B. Pengertian Hotel
Menurut sulastiyono (2011:5), Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh
pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk
tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan
sejumlah uang yang wajar sesuai dengan pelayanan yang di terima tanpa adanya
perjanjian khusus.
C. Klasifikasi Hotel
Menurut ni wayan suwithi, dkk (2008:45-54), Hotel dapat dikelompokkan ke
dalam beberapa klasifikasi sebagai berikut :
1. Berdasarkan Kelas
a. Hotel bintang satu : jumlah kamar standar minimum 15 kamar, kamar mandi di
dalam, luas kamar standar minimum 20 m2.
b. Hotel bintang dua : jumlah kamar standar minimum 20 kamar, kamar suite
minimum 1 kamar, kamar mandi di dalam, luas kamar standar minimum 22 m2,
luas kamar suite minimum 44 m2.
c. Hotel bintang tiga : jumlah kamar standar minimum 30 kamar, kamar suite
minimum 2 kamar, kamar mandi di dalam, luas kamar standar minimum 24 m2,
luas kamar suite minimum 48 m2.
d. Hotel bintang empat : jumlah kamar standar minimum 50 kamar, kamar suite
minimum 3 kamar, kamar mandi di dalam, luas kamar standar minimum 24 m2,
luas kamar suite minimum 48 m2.
e. Hotel bintang lima : jumlah kamar standar minimum 100 kamar, kamar suite
minimum 4 kamar, kamar mandi di dalam, luas kamar standar minimum 26 m2,
luas kamar suite minimum 52 m2.
2. Berdasarkan Plan
a. Full American plan adalah harga kamar termasuk 3 kali makan (pagi, siang dan
malam)
b. Modified American plan adalah harga kamar termasuk 2 kali makan, dimana
salah satunya diantaranya harus makan pagi. Misalnya : (room+breakfast+lunch)
dan (room+breakfast+dinner)
c. Continental plan adalah harga kamar sudah termasuk continental breakfast.
d. European plan adalah tamu yang menginap hanya membayar kamar saja.
3. Berdasarkan Ukuran
a. Small hotel adalah hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150 kamar.
b. Medium hotel adalah hotel dengan ukuran sedang. Medium hotel ini dapat
dikategorikan menjadi 2 yaitu: average hotel (jumlah kamar antara 150 sampai
299 kamar) dan above average hotel (jumlah kamar antara 300 sampai 600 kamar)
c. Large hotel adalah hotel besar dengan jumlah kamar diatas 600 kamar.
4. Berdasarkan Lokasi
a. City hotel adalah hotel yang terletak di dalam kota, dimana sebagian besar tamu
yang menginap mempunyai kegiatan bisnis.
b. Resort hotel adalah hotel yang terletak di kawasan wisata, dimana sebagian besar
tamunya tidak melakukan kegiatan bisnis, tetapi lebih banyak untuk rekereasi.
Hotel-hotel tersebut antara lain: mountain hotel, beach hotel, lake hotel, hill hotel,
forest hotel.
5. Berdasarkan Area
a. Suburb hotel adalah hotel yang berlokasi di pinggiran kota, yang merupakan kota
satelit.
b. Airport hotel adalah hotel yang berada dalam satu kompleks bangunan atau area
bandara atau sekitar bandara.
c. Urban hotel adalah hotel yang berlokasi di pedesaan dan jauh dari kota.
6. Berdasarkan Maksud Kunjungan Tamu
a. Business hotel adalah hotel yang sebagian besar tamunya melakukan kegiatan
bisnis.
b. Resort atau tourism hotel adalah hotel yang kebanyakan tamunya adalah
wisatawan, baik domestic maupun mancanegara.
c. Casino hotel adalah hotel yang sebagian tempatnya berfungsi untuk kegiatan
perjudian.
d. Pilgrim hotel adalah hotel yang sebagian tempatnya berfungsi sebagai tempat
beribadah.
e. Cure hotel adalah hotel yang sebagian tamunya adalah tamu yang sedang dalam
proses pengobatan atau penyembuhan dari suatu penyakit.
7. Berdasarkan Lamanya Tamu Menginap
a. Transit hotel adalah tamu yang menginap di hotel ini biasanya dalam waktu
singkat, rata-rata satu malam.
b. Semi residential hotel adalah tamu yang menginap dihotel ini biasanya lebih dari
satu malam. Tetapi ada yag tinggal antara satu minggu sampai satu bulan.
c. Residential hotel adalah tamu yang menginap di hotel cukup lama, paling sedikit
satu bulan.
8. Berdasarkan Aspek Bentuk
a. Pondok wisata adalah usaha peseorangan dengan mempergunakan sebagian dari
rumah tinggalnya untuk inapan bagi setiap orang dengan memperhitungkan
pembayaran harian.
b. Cottage adalah suatu bentuk bangunan yang dipergunakan untuk usaha pelayanan
akomodasi dengan fasilitas-fasilitas tambahan lainnya. Fasilitas tambahan yang
dimaksud bisa berupa peminjaman sepeda secara gratis, atau fasilitas dayung
apabila cottage terletak di tepi danau.
c. Motel (motor hotel) adalah suatu bentuk bangunan yang digunakan untuk usaha
perhotelan dengan sarana tambahan adanya garasi di setiap kamarnya. Biasanya
motel ini bertingkat dua, bagian atas sebagai kamar dan bagian bawah berupa
garasi mobil.
D. Front Office Department
Menurut bagyono (2012:21) “front office berasal dari Bahasa inggris “front” yang
artinya depan, dan “office” berarti kantor. Jadi front office adalah kantor depan. Kantor
depan merupakan sebuah departemen hotel yang letaknya di bagian depan. Tepatnya
tidak begitu jauh dari pintu depan hotel atau lobby. Area ini merupakan tempat yang
paling sibuk di hotel. Dengan lokasi di bagian depan maka front office termasuk
departemen yang paling mudah di cari dan dilihat oleh tamu.
Dalam industri perhotelan, kantor depan hotel memiliki beberapa fungsi penting
dalam penyelenggaraan penjualan jasa dalam hotel, menurut bagyono (2012:21-22)
beberapa fungsi kantor depan yang dimaksud sebagai berikut:
1. Menjual kamar (reservasi, check-in dan check-out)
2. Menangani informasi mengenai produk atau pelayan dan informasi umum lainnya.
3. Mengkoordinir pelayanan tamu
4. Melaporkan status kamar.
5. Menyelesaikan pembayaran tamu (guest bill, guest folio, guest account)
6. Menangabi telepon, pesan, faximile, dan alamat surat elektronik
7. Menangani barang tamu dan barang-barang bawaannya
8. Melayani, menampung, menyelesaikan keluhan tamu.
E. Pengertian Guest Relation Officer ( GRO )
Menurut agusnawar (2004:20) guest relation officer adalah suatu jabatan di kantor
depan yang memiliki fungsi sebagai perantara atau jembatan antara tamu dengan pihak
hotel, oleh karena itu guest relation officer membutuhkan seseorang yang mampu
berkomunikasi dan berhubungan langsung dengan semua orang. Sedangkan di hotel pada
umumnya guest relation officer bertugas menyambut tamu VIP dsn dapat menangani
permasalahan yang ada sampai menangani keluhan dari tamu.
F. Indikator peranan Guest Relation Officer ( GRO )
Menurut sugiarto (2000:111), seorang GRO berada di lobby dengan sikap yang
selalu siap untuk membantu memberikan informasi kepada tamu dan siap menghadapi
keluhan tamu. Seorang GRO harus tahu apa yang di lakukan dalam menangani dan
menyelesaikan masalah yang dikeluhkan tamu hotel. Dari hal tersebut peranan GRO
sangat dibutuhkan sebagai jembatan penghubung antara hotel dengan tamu. Maka hal
yang harus diperhatikan oleh GRO antara lain:
a. First impression
Kesan pertama adalah suatu bagian untuk menciptakan hubungan yang positif
antar hotel dengan tamu. Kesan pertama yang baik akan memberikan dampak yang
positif, misalnya tamu akan berkenan berkunjung kembali ke Hotel.
b. Personal appearance
Penampilan diri seorang GRO harus diperhatikan karena akan berdampak
terhadap hubungan secara langsung pada tamu. Petugas GRO harus memperhatikan
penampilan dirinya, apakah uniform yang di pakai dalam keadaan bersih, rapid an
wangi dan sudah di pakai secara benar. Di samping itu harus diperhatikan pula
tentang tingkah laku pribadi pada saat menghadapi tamu yaitu ramah, berpengetahuan
luas, jujur dan mampu mengendalikan diri dari emosi.
c. Communication
Kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain adalah modal yang paling
berharga. Kemampuan bekerjasama dengan orang lain hanya akan terwujud jika
masing-masing individu dapat saling berkomunikasi dengan baik pula.
d. Dealing with complaint
Sikap yang positif akan mempermudah dalam penanganan keluhan tamu. Keluhan
tertentu dapat diartikan sebagai suatu hal yang tidak terduga, sehingga seorang GRO
harus selalu berani menghadapi dan menyelesaikan setiap keluhan tamu.
G. Keluhan Tamu
1. Pengertian guest complaint
Keluhan sering di pandang sebagai hal buruk bagi kehidupan organisasi, sehingga
banyak pihak berusaha menutupi atau mengabaikannya. Padahal keluhan menjadi
peringatan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas organisasi. Bahkan dengan
kemampuan mengelola dan merespon keluhan dapat menjadi kunci keberhasilan
organisasi dalam mencapi tujuan, yaitu meningkatkan kepuasan dan loyalitas
pelanggan, bahkan dapat meningkatkan keuntungan (Prawirosentono, 2008:51)
2. Macam-macam guest complaint
Menurut Kotler (2003:59) ada beberapa macam keluhan, yaitu:
a. Keluhan yang disampaikan secara lisan melalui telepon dan komunikasi secara
langsung.
b. Keluhan yang di sampaikan secara tertulis melalui guest complain form.