Anda di halaman 1dari 12

IMPLEMENTASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BELLBOY

DALAM MENANGANI BARANG BAWAAN TAMU


DI HOTEL GRAND TJOKRO YOGYAKARTA

Aria Randi Alief 1


Oda Ignatius Besar Hariyanto 2
Yuliana Pinaringsih Kristiutami 3
Akademi Pariwisata BSI Bandung
Jl. Sekolah Internasional No. 1-6 Antapani Bandung 40282
a.r.alief18@gmail.com 1
mariaoda26@yahoo.com 2
yuliana.ylp@bsi.ac.id 3

ABSTRAK

Standar Operasional Prosedur (SOP) dan profesionalisme bellboy dalam menyambut dan
menangani barang bawaan tamu sangat penting dalam membentuk citra yang baik bagi
Hotel Grand Tjokro Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis barang
bawaan tamu, teknik umum penanganan barang bawaan tamu, dan implementasi serta
hambatan dalam penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penanganan
barang bawaan tamu di Hotel Grand Tjokro Yogyakarta. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah dilaksanakan
Bellboy dalam penanganan barang bawaan tamu di Hotel Grand Tjokro Yogyakarta sudah
dilaksanakan dengan baik, meskipun belum sempurna. Perbaikan harus terus dilakukan
agar Standar Operasional Prosedur yang sudah ditetapkan bisa lebih baik.

Kata Kunci: standar operasional prosedur, bellboy, barang bawaan tamu

ABSTRACT

Standard Operating Procedures (SOP) and bellboy professionalism in welcoming and


handling guest luggage is very important in forming a good image for Grand Hotel
Tjokro Yogyakarta. This study aims to determine the types of guest luggage, general
techniques of handling luggage, and implementation and barriers in the application of
Standard Operating Procedure (SOP) in handling guest luggage at the Grand Hotel
Tjokro Yogyakarta. The research method used is qualitative descriptive analysis method.
Data collection techniques used are literature study, observation, interview and
documentation. The results showed that Standard Operating Procedures (SOP) that has
been implemented Bellboy in handling luggage guests at the Grand Hotel Tjokro
Yogyakarta has been implemented well, although not perfect. Improvements should
continue to be made to the Standard Operating Procedures that have been set could be
better.

Keywords: standard operating procedures, bellboys, guest luggage

I. PENDAHULUAN pengembangan dan pendayagunaan


sumber daya manusia melalui
Perkembangan pariwisata di pembangunan pariwisata. Pembangunan
Indonesia semakin berkembang pesat pariwisata dapat meningkatkan
dan cukup menggembirakan. Hal ini penerimaan devisa bagi negara juga
ditunjukkan dengan meningkatnya
diharapkan dapat memperluas lapangan tamu, namun masih ada sebagian
pekerjaan. bellboy yang tidak melakukan hal itu,
Kedudukan concierge merupakan padahal hal itu penting dilakukan untuk
bagian penting di Hotel Grand Tjokro mengantisipasi tertukarnya barang antar
Yogyakarta, karena pertama kali tamu tamu.
datang yang menyambut adalah Berdasarkan latar belakang masalah
concierge. Pelayanan concierge yang diatas, maka identifikasi masalah
profesional dapat memberikan kepuasan sebagai berikut:
tamu sehingga tamu menjadi pelanggan 1. Jenis Barang Bawaan Tamu apa saja
yang tetap. Tamu yang menginap dari di Hotel Grand Tjokro Yogyakarta?
berbagai kalangan menengah dan atas 2. Bagaimana Teknik Umum
sehingga barang-barang yang mereka Penanganan Barang Bawaan Tamu di
bawa bermacam-macam. Bellboy Grand Tjokro Yogyakarta?
memiliki peranan yang sangat penting, 3. Bagaimana Implementasi Standar
karena merupakan pihak pertama dari Operasional Prosedur Dalam
pihak hotel yang ditemui oleh tamu yang Penanganan Barang Bawaan Tamu di
akan menginap. Demi kelancaran Hotel Grand Tjokro Yogyakarta?
operasional di bagian yang telah di 4. Apa saja yang menjadi hambatan-
sebutkan, maka perlu adanya prosedur hambatan bellboy dalam
maupun upaya-upaya yang dapat mengimplementasikan Standar
dilakukan, agar kepuasan tamu yang Operasional Prosedur (SOP) yang
menginap dapat terpenuhi. Namun sudah dibuat di Hotel Grand Tjokro
dalam tugas dan tanggung jawab yang Yogyakarta?
telah dikerjakan sering terjadi hambatan
hambatan dan mengalami kendala. II. KAJIAN LITERATUR
Bellboy yang bertugas membawa barang
bawaan tamu harus memperhatikan 2.1. Hotel
dengan teliti jenis dan jumlah barang Menurut Gloiler Electronic
yang dibawa oleh tamu, karena sering Publishing yang dikutip dalam
terjadi kesalahan pada saat pengantaran Widanaputra (2009:9) “Hotel adalah
dan pengambilan barang tamu. Bellboy usaha komersial yang menyediakan
juga bertugas sebagai Door Man tempat menginap, makanan dan
pembuka pintu mobil untuk tamu dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum.”
membawakan barang bawaan tamu. Menurut Sulastiyono (2011:5), “hotel
Biasanya Bellboy selalu berada di lobby adalah suatu perusahaan yang dikelola
dan mengucapkan salam (greeting) oleh pemiliknya dengan menyediakan
ketika ada tamu yang lewat, dengan pelayanan makanan, minuman dan
menggunakan bahasa yang berbeda, oleh fasilitas kamar untuk tidur kepada
sebab itu Bellboy harus menguasai orang-orang yang melakukan perjalanan
bahasa asing, karena bellboy bertugas dan mampu membayar dengan jumlah
menjelaskan semua fasilitas yang ada di yang wajar sesuai dengan pelayanan
dalam kamar tamu, dan menerangkan yang diterima tampa adanya perjanjian
cara penggunaan fasilitas tersebut. khusus”. Seperti yang dikutip dalam
Standar Operasional Prosedur (SOP) Wiyasha (2010:5-8) mengacu pada
yang telah dibuat oleh pihak manajemen keputusan Menparpostel nomor KM
Hotel Grand Tjokro Yogyakarta 94/HK.103/MPPT-87 tentang Ketentuan
khususnya di seksi penanganan barang Usaha dan Penggolongan Hotel terbagi
atau bellman section, kadang-kadang menurut bintang, hotel menurut melati
tidak diimplementasikan dengan baik dan klasifikasi lain berdasarkan jumlah
konsisten, terutama pada saat menangani kamar, lokasi hotel, jenis tamu, lama
barang bawaan tiba, setelah barang tamu tinggal tamu, masa operasi hotel serta
diturunkan dari mobil dan dibawa ke jenis layanan yang diberikan. Adanya
lobby seharusnya bellboy memberikan pengklasifikasian hotel dapat
tanda terima atau luggage tag kepada
disimpulkan memiliki tujuan untuk menyambut tamu dengan salam
membangun persaingan yang sehat antar mengucapkan selamat datang kepada
hotel, memberikan panduan kepada tamu sambil membukakan pintu mobil,
tamu yang akan menginap serta fasilitas 2. Bellboy menurunkan barang-barang
yang dimiliki oleh hotel pada klasifikasi bawaaan tamu dengan hati-hati dan
tertentu, memberikan panduan bagi para ditempatkan pada tempat-tempat yang
pemilik modal jika hendak berbisnis aman di pintu utama, 3. Bellboy
pada satu klasifikasi hotel, dan secara menghitung jumlah barang-barang
nasional memudahkan saat ingin tersebut dan memeriksa jika ada
mengetahui kebutuhan akan hotel pada kerusakan, untuk kemudian
klasifikasi tertentu. Hotel dapat diinformasikan kepada tamu, 4.
diklasifikasikan menurut bintang yang Mempersilakan tamu menuju meja
ditentukan oleh Dinas Pariwisata Daerah pendaftaran sambil membawaa barang-
(Diperda) sesuai persyaratan fasilitas barang bawaan tamu, 5. Selama
yang terdapat dalam hotel setiap tiga menunggu tamu mendaftar gantungkan
tahun sekali dalam bentuk sertifikat luggage tag pada setiap barang-barang
(Kusumo, 2012: 65). bawaan tamu. Bellboy juga akan
menerima bellboy errand card dari
2.2. Front Office bellcaptain. 6. Setelah tamu mendaftar,
Menurut Darsono (2001:9), “Front bellboy menerima kunci kamar tamu dan
Office adalah salah satu bagian atau kartu tamu dari petugas penerima tamu.
departemen di hotel yang secara Segera tulis nama dan nomor kamar
operasional berhubungan langsung tamu pada luggage tag, 7. Bila tamu
dengan tamu. Front Office terletak pada telah siap ke kamar persilakan tamu
bagian depan hotel. Ini dimaksudkan berjalan lebih dulu dan tunjukkan jalan
agar mudah di ketahui oleh tamu”. Front serta arah yang harus dilalui, 8.
Office berasal dari bahasa inggris Persilakan tamu memasuki dan keluar
”Front” yang artinya depan, dan lebih dulu dari lift atau elevator, 9.
“Office” berarti kantor. Jadi front office Ketuk pintu kamar sebelum membuka
adalah Kantor Depan. Dalam konteks pintu, 10. Membuka pintu kamar dengan
pengertian hotel, Kantor Depan hati-hati, menyalakan lampu dan
merupakan sebuah departemen di hotel persilakan tamu memasuki kamar, 11.
yang letaknya di bagian depan. Tepatnya Barang-barang bawaan tamu diletakkan
tidak begitu jauh dari pintu depan hotel pada rak barang, 12. Mintalah izin
atau lobby, Area ini merupakan tempat kepada tamu untuk menerangkan
yang paling sibuk di hotel. Dengan fasilitas kamar tentang letak dan cara
lokasi di bagian depan maka front office penggunaannya, 13. Menyerahkan kunci
termasuk departemen yang paling dan kartu tamu dengan sopan, 14.
mudah dicari dan dilihat oleh tamu. Mengucapkan selamat beristirahat
dengan baik sebelum meninggalkan
2.3. Bellboy tamu, 15. Bellboy kembali ke lobby dan
Bellboy adalah petugas pelayanan melengkapi bellboy errarnd card lalu
barang di kantor depan yang mengurus diserahkan kepada bellcaptain, 16.
barang bawaan tamu serta tugas lainnya Bellboy mengisi bellboy control sheet.
pada saat tamu melakukan check-in,
check-out atau pindah kamar, 2.3.2. Prosedur Penanganan Barang
menyambut dan mendaftar tamu-tamu Bawaan Tamu Saat Check-out
yang akan check-in. Menurut Bratayasa (2005:26),
prosedur penanganan barang bawaan
2.3.1. Prosedur Penanganan Barang tamu berangkat adalah sebagai berikut 1.
Bawaan Tamu Check-In Tamu menghubungi petugas penerima
Menurut Bratayasa (2005:24), tamu, kasir kantor depan atau bell
prosedur penanganan barang bawaan captain, 2. Bell captain memerintahkan
tamu adalah sebagai berikut 1. Doorman bellboy ke kamar tamu dan
menyerahkan bellboy errand card yang ada barang-barang tamu yang tertinggal
telah diisi nama dan nomor kamar tamu, atau jika ada barang-barang hotel yamg
tanggal keberangkatan dan time last, 3. rusak, 6. Bellboy memindahkan barang-
Bellboy mengetuk pintu kamar tamu dan barang tersebut dengan hati-hati, 7. Di
menanyakan jika tamu sudah siap untuk kamar yang baru, barang-barang tamu
meninggalkan kamar, 4. Bellboy diletakkan pada tempat dan keadaan
memeriksa keadaan kamar untuk yang sama seperti pada kamar yang
melihat kemungkinan barang-barang sebelumnya, 8. Bellboy melengkapi
tamu yang tertinggal dan barang-barang bellboy errand card dan pada halaman
yang rusak atau hilang, 5. Bellboy belakangnya ditulis key ok sebagai tanda
membawa barang bawaan tamu ke lobby bahwa kunci kamar yang lama sudah
dan meletakkan di sekitar counter bell kembali dan diserahkan kepada petugas
captain, 6. Bellboy memeriksa reception, 9. Bellboy menyerahkan
pembayaran rekening tamu di kasir bellboy errand card kepada bell
kantor depan, 7. Kasir memberi cap paid captain, 10. Bellboy menandatangani
atau charge dan tanda tangan pada formulir pindah kamar.
bellboy errand card jika tamu sudah
menyelesaikan rekeningnya, 7. Bellboy 2.3.4. Prosedur Penanganan
menggantungkan luggage tag yang telah Penyimpanan Barang Bawaan
diisi nama dan nomor kamar tamu pada Tamu
barang-barang milik tamu, 8. Bellboy Menurut Bratayasa (2005:30),
menuliskan “key ok” pada bellboy prosedur penanganan penyimpanan
errand card jika kunci kamar tamu barang bawaan tamu adalah sebagai
sudah kembali, 9. Jika tamu telah siap, berikut 1. Tamu datang ke meja bellboy
bellboy membawakan barang-barang captain untuk menitipkan barang-
tamu ke mobil, 10. Bellboy mencatat barangnya, 2. Petugas mengeluarkan
nomor kendaraan tamu pada bagian kartu penitipan barang dan mengisinya,
belakang bellboy errand card, 11. 3. Sebelum barang-barang tersebut
Bellboy menyerahkan kunci kamar pada disimpan, petugas akan menempelkan
petugas reception dan menyerahkan kartu penitipan barang yang terdiri dari
bellboy errand card pada bell captain. dua bagian yaitu satu untuk tamu dan
satu untuk digantungkan pada barang, 4.
2.3.3. Prosedur Penanganan Barang Barang-barang tersebut dicatat pada
Bawaan Tamu Pindah Kamar buku penitipan barang, 5. Setelah
Menurut Bratayasa (2005:28), pencatatan selesai, barang-barang
prosedur penanganan barang bawaan kemudian diatur di rak penyimpanan
tamu pindah kamar adalah sebagai menurut jenis barangnya, 6. Pada saat
berikut 1. Tamu mengajukan pindah tamu akan mengambil barang-
kamar kepada petugas penerima tamu. barangnya, petugas meminta tanda bukti
Setelah disetujui, petugas penerima tamu penyimpanan barang berupa kartu
akan menginformasikannya kepada bell penitipan, 7. Petugas menuju ke rak
captain dengan menyerahkan formulir penyimpanan dan mencocokkan nomor
pindah kamar, 2. Bellboy menuju kamar seri kartu tersebut, 8. Bila nomor sudah
tamu dengan membawa kereta barang sesuai, maka tamu dapat mengambil
jika perlu dan bellboy errand card yang barangnya, 9. Petugas menyelesaikan
telah dilengkapi dengan time last oleh pencatatan pada buku penitipan barang.
bell captain, 3. Sebelum memasuki
kamar, bellboy memberitahukannya 2.4. Standar Operasional Prosedur
pada petugas pembersih kamar sebagai Dalam pelaksanaannya, agar
saksi dalam perpindahan kamar ini, 4. standar yang sudah ditetapkan bisa
Bellboy memperhatikan tempat dan dicapai, maka diperlukan protokol
keadaan barang-barang tamu sebelum (pedoman atau petunjuk pelaksanaan),
dipindahkan ke kamar yang baru, 5. prosedur tetap (protap) atau Standard
Bellboy memeriksa keadaan kamar jika Operating Procedure (SOP). Untuk
mengukur tercapai atau tidaknya 3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian
standar, maka digunakan indikator (tolak Penelitian dilakukan di Hotel Grand
ukur) yang menunjukkan pada ukuran Tjokro Yogyakarta yang berlokasi di Jl.
kepatuhan terhadap standar yang telah Gejayan No. 37 Kota Yogyakarta
ditetapkan. Menurut Bustami (2011:27), Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
“SOP atau Standard Operating
Procedure diartikan sebagai proses non IV. PEMBAHASAN
klinis yang dilaksanakan secara rutin,
misalnya selalu tersedianya masukan 4.1. Jenis-Jenis Barang Bawaan Tamu
(input) pelayanan seperti obat-obatan, 1. Trunk adalah sebuah tas atau koper
alat-alat yang berhubungan dengan besar untuk membawa pakaian dan
pelayanan kesehatan, dan sebagainya. perlengkapan lain seperti perlengkapan
Sailendra (2015:11) menyebutkan film dan lainnya, 2. Suit Case, biasanya
“Standar Operasional Prosedur (SOP) digunakan saat perjalanan untuk
merupakan panduan yang digunakan membawa pakaian. Tas ini sering
untuk memastikan kegiatan operasional dikenal dengan koper pakaian.
organisasi atau perusahaan berjalan Bentuknya ada dua. Hard suitcases
dengan lancar”. terbuat dari metal atau plastik. Dan soft
suitcases terbuat dari kulit, kain atau
III. METODOLOGI PENELITIAN kain kanvas, 3. Hand Bag (Satchel)
adalah sebuah jenis tas yang terbuat dari
3.1. Desain Penelitian bahan yang lembut (soft material)
Desain penelitian yang digunakan seperti kulit, plastik, kain, atau kanvas
peneliti dalam penyusunan tugas akhir yang diberi lapisan didalamnya yang
ini adalah metode analisis deskriptif mana biasanya tas ini dibawa dengan
kualitatif. Menurut Nana (2013:94) cara menenteng. Tas ini biasanya untuk
Penelitian Kualitatif (Qualitative membawa barang-barang yang sifatnya
Research) adalah suatu penelitian yang ringan dan sering diperlukan dalam
ditujukan untuk mendeskripsikan dan perjalanan (majalah, buku, minyak
menganalisis fenomena, peristiwa, angin, sisir, handuk, peralatan mandi,
aktivitas social, sikap, kepercayaan, dan sebagainya), 4. Brief Case adalah
persepsi pemikiran orang secara tas tangan yang biasanya digunakan oleh
individual maupun kelompok. Menurut para pebisnis untuk membawa dokumen,
Sugiyono (2014:2), metode penelitian tiket, telefon seluler, surat-surat penting,
merupakan cara ilmiah untuk uang, dan sebagainya, 5. Cosmetic Case
mendapatkan data yang valid dengan (Beauty Case, Vanity Case) adalah tas
tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, untuk menyimpan berbagai peralatan
dikembangkan suatu pengetahuan kosmetika, 6. Hat Box adalah tas untuk
tertentu sehingga pada gilirannya dapat menyimpan atau membawa topi, 7.
digunakan untuk memahami, Haversack adalah tas kanvas untuk
memecahkan dan mengantisipasi membawa pakaian dan atau makanan, 8.
masalah. Val-Pak (Val Case) adalah sejenis tas
pakaian yang dapat dilipat, biasanya tas
3.2. Teknik Pengumpulan Data ini dapat digantungkan, 9. Traveling Bag
Menurut Sugiyono (2014:224) (Shoulder-Bag)adalah tas kecil atau
teknik pengambilan data merupakan sering disebut tas pundak, biasanya
langkah yang paling strategis dalam digunakan oleh para pendaki gunung
penelitian, karena tujuan utama dari atau anak sekolah. Cara membawanya
penelitian adalah mendapatkan data. dengan menggantungkannya dipundak
Peneliti menggunakan teknik (shoulder), 10. Garment Bag (Valet bag,
pengambilan data ini, yaitu studi Suit bag) biasanya terbuat dari kulit,
pustaka, observasi, wawancara, dan kain atau plastik. Tas ini biasanya bisa
dokumentasi. digantung di hanger dan digunakan
untuk membawa baju jas, jaket, celana,
dan sebagainya, 11. Golf Case adalah tas 1) Doorman harus menyambut dan
untuk membawa perlengkapan olahraga memberikan salam pada tamu. Hal
golf, 12. Camera Case adalah tas untuk ini dilakukan untuk memberikan
membawa perlengkapan foto seperti kesan ramah dan agar tamu merasa
camera body, lensa, flashes, dan tersanjung.
sebagainya. 2) Doorman membukakan dan
menutupkan pintu kendaraan. Saat
4.2. Teknik Umum Penanganan tamu tiba dengan mobil atau taksi,
Barang Bawaan Tamu pastikan agar kendaraan benar-
1. Penanganan barang tamu harus benar berhenti sebelum pintu
dilakukan dengan hati-hati dan kendaraan dibuka. Bantu tamu
sangat membutuhkan perhatian untuk keluar dari kendaraan dengan
khusus, Hal ini sering dikenal membukakan pintu kendaraan. Beri
dengan istilah “handling with bantuan ekstra bagi tamu orang tua,
care”. Ada beberapa alasan anak-anak, wanita hamil dan tamu
mengapa barang tamu memerlukan yang cacat atau tamu yang
penanganan khusus karena barang menggunakan tongkat. Panggil
tamu memiliki sifat Expense (biaya petugas bellboy bila tamu
atau ongkos) dan Limiting membawa barang bawaan. Tutup
Expenses. Barang tamu biasanya kembali pintu kendaraan dengan
bernilai mahal maka memerlukan hati-hati dan jangan dibanting.
penanganannya yang hati-hati. 3) Bellboy segera mengeluarkan
Dengan penanganan dan perhatian barang bawaan tamu (bila ada)
yang baik selama penanganan maka harus dikeluarkan dengan
barang tamu maka dapat menekan hati-hati dan hindari benturan agar
cost atau pengeluaran. Sebab bila tidak terjadi kerusakan pada barang
bellboy tidak hati-hati dalam bawaan tamu.
penanganan barang tamu dan 4) Bellboy menempatkan barang pada
terjadi kerusakan pada barang, tempat yang aman di area Main
maka hotel akan bertanggung jawab Entrance dan minta tamu untuk
dan mengganti barang tersebut. memeriksa barang bawaannya. Jika
2) Metode penanganan barang barang bawaan tamu sebelumnya
(handling methods) yang telah rusak, beritahu tamu dengan
digunakan di Hotel Grand sopan akan hal tersebut. Hindari
Tjokro Yogyakarta adalah agar hotel tidak bertanggung jawab
Lifting dan Stacking. Lifting atas kerusakan tersebut. Pastikan
agar tidak ada lagi barang yang
adalah teknik mengangkat barang
tertinggal didalam kendaraan atau
tamu. Bellboy harus memperhatikan
bagasi kendaraan. Kemudian bawa
kondisi barang dan tanda
barang ke lobby. Bila barang
penanganan barang, seperti
bawaan tamu cukup banyak, maka
stacking. Stacking adalah teknik
gunakanlah kereta barang. Bila
meletakkan atau menumpuk barang
pintu Main Entrance tidak dapat
dengan cara yang benar dan tepat
terbuka secara otomatis, maka
untuk menghindari kerusakan atau
bukakan pintu dan persilahkan
keretakan pada barang.
tamu masuk terlebih dahulu.
b. Menempatkan Tamu di Lobby
4.3. Implementasi SOP Dalam
(Installing Guest)
Penanganan Barang Bawaan
1) Bellboy mempersilakan tamu
Tamu
menuju meja pendaftaran. Ketika
1. Prosedur Penanganan Barang
tamu memasuki Lobby, maka
Tamu Individual Check In
bellboy harus menempatkan barang
a. Mengeluarkan Barang Bawaan
bawaan tamu selama tamu
Tamu (Unloading Luggage)
mendaftar. Bila hotel menggunakan
Kartu Gantung Tanda Barang mengeluarkan kartu ini. Kartu
(Luggage Tag) maka siapkan tersebut digunakan untuk mencatat
Luggage Tag dan isilah informasi semua informasi tentang barang
tamu pada kartu tersebut kemudian bawaan tamu.
gantungkan pada setiap barang b. Mengantarkan Tamu Menuju
bawaan tamu. Tempatkan barang Kamar
bawaan tamu dekat di samping 1) Bellboy mempersilakan tamu untuk
tamu namun jangan sampai masuk terlebih dahulu ke dalam lift,
menimbulkan kecelakaan kecil baru kemudian diikuti oleh bellboy.
karena barang bawaan terlalu dekat Bellboy kemudian menekan tombol
dengan kaki tamu atau tamu lain lantai yang akan dituju. Ketika tiba
salah mengambil barang. di lantai yang dituju, maka bellboy
2) Selama tamu mendaftar, maka mempersilakan keluar terlebih
bellboy harus menunggu pada dahulu dan diikuti oleh bellboy.
tempat yang telah ditentukan dan 2) Bellboy memberikan petunjuk ke
biasa dilakukan di hotel. Tempat arah kamar tamu. Bellboy harus
berdirinya bellboy biasanya dekat mengikuti tamu dari belakang dan
dengan pintu masuk atau di depan jangan mendahului tamu ketika
elevator. Berikan perhatian dan berjalan menyusuri lorong saat
bantuan ekstra pada tamu orang tua, menuju ke kamar. Saat tiba di
wanita hamil, orang cacat dan anak- depan pintu kamar, maka bellboy
anak selama proses pendaftaran. meminta key card kepada tamu
Bila petugas penerima tamu sedang untuk dibukakan pintu kamar.
melakukan proses pendaftaran bagi 3) Ketika tamu memasuki kamar,
sejumlah tamu, maka bellboy dapat maka bellboy harus menyalakan
memberikan saran pada tamu yang lampu masuk di kamar dan
masih lama menunggu untuk mempersilakan tamu untuk masuk
dipersilahkan duduk di lobby terlebih dahulu. Kemudian setelah
sampai pada gilirannya. tamu masuk, bellboy meletakkan
3) Biasanya petugas penerima tamu barang di kamar pada rak barang.
akan meminta bellboy untuk Setelah itu, bellboy menjelaskan
mengantar tamu ke kamar. Bila fasilitas yang ada di kamar kepada
hotel menggunakan kartu tamu tamu. Kemudian bellboy
bellboy harus dengan cepat meletakkan keycard dan kartu tamu
membaca nomor kamar dan nama di meja tamu. Tugas bellboy
tamu yang tertera pada kartu tamu. berakhir dengan meninggalkan
Jangan lupa segera tulis nama tamu tamu dan mengucapkan selamat
dan nomor kamar pada kartu beristirahat kepada tamu dengan
gantung tanda barang (luggage ramah.
tag).
4) Saat menerima kunci kamar (key
2. Prosedur Penanganan Barang
card) tamu, jangan lupa periksa
Tamu Rombongan Check In
kembali nomor yang tertera pada
a. Kedatangan Barang Bawaan
key card. Terkadang key card salah
Tamu Rombongan
karena salah menempatkan pada
1) Pada masa persiapan, bellboy harus
rak kunci. Kemudian key card
mengetahui group information dan
diserahkan kepada tamu.
rooming list. Group Information
5) Sebelum mengantar tamu ke kamar,
adalah informasi tamu rombongan.
maka bellboy akan menerima Kartu
Informasi yang diperlukan oleh
Pengantaran Barang (Bellboy
hotel untuk menyiapkan segala
Errand Card) yang sudah distempel
sesuatunya untuk kedatangan tamu
atau dicap tanggal dan waktu oleh
rombongan, termasuk persiapan
Bell Captain. Di beberapa hotel
penanganan barang bawan tamu-
akan dikenakan biaya untuk
tamu rombongan. Rooming List 3) Informasi yang harus dicatat pada
adalah daftar nama-nama tamu Rooming List adalah jumlah dari
rombongan yang akan tiba. Daftar tiap-tiap barang untuk masing-
ini diperlukan oleh hotel untuk masing nomor kamar, jumlah
menyiapkan pra-registrasi dan seluruh barang anggota tamu
menetapkan kamar untuk tamu- rombongan, dan uraian dari seluruh
tamu rombongan. Rooming list juga jenis barang tamu rombongan.
digunakan oleh hotel untuk
mengganti kartu registrasi tamu- 3. Prosedur Penanganan Barang
tamu rombongan. Tamu Pindah Kamar
2) Pada saat mengeluarkan muatan a. Kewenangan (Authority)
barang, bellboy harus selalu Terhadap Tamu Pindah Kamar
menggunakan metode yang benar 1) Staf di Grand Tjokro Hotel yang
dalam penanganan barang bawaan memiliki kewenangan dalam
tamu. Barang ditempatkan di Main memberikan izin bagi tamu-tamu
Entrance dan dikelompokkan yang ingin pindah kamar adalah
menurut jenisnya. Tiap-tiap jenis Front Office Manager, Assistant
barang disusun dalam satu baris Front Office Manager, dan Chief of
agar mudah dihitung. Receptionist.
3) Jumlah dari tiap-tiap jenis barang 2) Orang atau petugas yang berhak
harus dihitung kemudian kondisi untuk mengemasi barang milik
barang harus diperiksa satu-persatu tamu yang akan dipindahkan adalah
untuk memastikan jika terdapat petugas dari uniformed service
kerusakan pada barang. Jumlah seperti bell captain dan bellboy.
untuk tiap-tiap jenis barang b. Penyampaian Informasi Tamu
termasuk kondisinya harus Pindah Kamar
dilaporkan pada Pimpinan 1) Bell Captain akan menerima
Rombongan (Tour Leader) secara catatan tamu pindah kamar (Room
terinci dan lengkap. Setelah Change Notice) dari petugas
diperiksa oleh Tour Leader penerima tamu. Kemudian Bell
kemudian dicatat pada Rooming Captain akan menugaskan Bellboy
List sesuai dengan nomor kamar untuk membantu tamu pindah
masing-masing anggota tamu kamar. Jika proses pindah kamar
rombongan. telah selesai, maka bellboy akan
b. Penyortiran dan Pencatatan menandatangani Lembar Catatan
Barang Bawaan Tamu Pindah Kamar (Room Change
Rombongan Notice). Room Change Notice
1) Bellboy memberikan Luggage Tag dibuat dalam beberapa rangkap
yang telah ditulis nomor kamarnya. yang didistribusikan kepada Front
Bellboy kemudian menyortir barang Officer Cashier, Telephone
tamu rombongan yang dilakukan Operator, Housekeeping, Laundry,
untuk memudahkan proses Bellboy, dan Receptionist.
pengantaran barang ke masing- 2) Bell Captain atau Bellboy akan
masing kamar tamu. Prosedur menerima Key Card dari petugas
Penyortiran dilakukan berdasarkan penerima tamu atau dari Concierge.
lantai dan nomor kamar. 3) Bellboy akan menerima Bellboy
2) Pengantaran dilakukan setelah Errand Card dari Bell Captain dan
barang disortir. Pengantaran sama Bellboy Errand Card sudah dicap
halnya seperti penyortiran, yaitu tanggal dan waktu.
dilakukan berdasarkan lantai dan 4) Setiap petugas di hotel bila ingin
nomor kamar tamu. Pengantaran memasuki kamar tamu harus
barang dengan jumlah banyak melapor terlebih dahulu kepada
menggunakan kereta barang petugas House Keeping. Hal ini
(luggage cart trolley). untuk menjaga keamanan kamar
tamu dan menghindari hal-hal yang 4. Prosedur Penanganan Barang
tidak dinginkan terjadi di kamar Tamu Individu Berangkat (Check
tamu. Out)
c. Barang Tamu Yang Telah a. Informasi Keberangkatan Tamu
Dikemas atau Dibungkus (Packed 1) Bell Captain akan memperoleh
Luggage) dan Barang Tamu Yang informasi tamu berangkat dari a)
Belum Dikemas atau Dibungkus Expected Departure List adalah
(Unpacked Luggage) daftar yang memuat informasi
1) Jika tamu belum mengemasi atau tentang tamu-tamu yang diharapkan
membungkus barangnya, maka check out pada hari itu, b)
bellboy akan menawarkan kepada Informasi yang kedua biasanya
tamu untuk melakukan pengemasan diperoleh dari petugas penerima
barang. Tetapi adakalanya tamu tamu (receptionist). Pada catatan
juga telah mengemas dan Expected Departure biasanya bell
membungkus semua barangnya captain tidak dapat memastikan
untuk segera pindah kamar. Hal ini tamu mana yang harus didahulukan
akan memudahkan petugas bellboy untuk penanganan barang
untuk segera memindahkan barang bawaannya. Oleh karena itu bell
tamu ke kamar yang baru. captain akan bertanya pada petugas
Pemindahan barang dilakukan penerima tamu, c) Front Office
dengan memeriksa penempatan Cashier biasanya akan menerima
barang. Petugas bellboy harus informasi langsung dari tamu yang
memeriksa kembali lokasi atau akan berangkat, d) tamu langsung
tempat dimana barang diletakkan menghubungi petugas concierge
sebelum dipindahkan ke kamar bila ia memerlukan bantuan untuk
yang baru. Pemeriksaan dalam hal penanganan barang bawaannya
ini juga termasuk keadaan barang. pada saat akan berangkat.
Kemudian memeriksa barang milik 2) Informasi yang diperlukan oleh bell
tamu yang tertinggal atau barang captain untuk memberikan
milik hotel yang rusak. Sebelum pelayanan penanganan barang
memindahkan barang milik tamu ke bawaan tamu pada saat berangkat,
kamar yang baru, maka petugas antara lain jumlah barang, waktu
bellboy memeriksa apakah ada penjemputan ke kamar dan
barang milik tamu yang tertinggal. kendaraan yang diperlukan.
Disamping itu bellboy juga harus b. Pengangkutan Barang
memeriksa apakah terdapat barang (Conveying Luggage) Tamu
milik hotel yang rusak, seperti kaca, Menuju Lobi
washbasin, asbak, pintu lemari, dan 1) Bell Captain memberikan perintah
sebagainya. pada Bellboy. Bellboy menerima
2) Saat pemindahan barang haruslah Bellboy Errand Card yang telah
selalu menggunakan metode yang dicap tanggal dan waktu. Bellboy
benar dalam penanganan barang kemudian melapor pada petugas
tamu untuk menghindari kerusakan. Resepsionis. Bellboy kemudian
Di kamar yang baru, barang menuju kamar tamu. Bellboy
haruslah diletakkan ditempat yang mengetuk pintu kamar tamu dan
sama seperti pada di kamar yang memasuki kamar tamu. Bellboy lalu
lama sewaktu belum dipindahkan. menanyakan barang bawaan tamu
Barang juga dapat diletakkan mana yang akan dibawa kepada
ditempat-tempat yang semestinya tamu.
seperti closet, dresser desk, luggage 2) Bellboy memeriksa kembali barang-
rack, folding luggage rack, dan barang tamu yang tertinggal.
sebagainya. Kemudian setelah itu memeriksa
barang-barang hotel yang hilang
atau rusak. Bellboy kemudian
membawa barang keluar kamar dan bawaannya. Bellboy harus
tidak lupa untuk mematikan lampu menggunakan metode menyusun
kamar. Barang dibawa menuju lobi. barang yang benar (Stacking and
c. Pencatatan Barang Bawaan Special Sign). Setelah barang
Tamu Check Out selesai dimuat di kendaraan, maka
1) Bellboy harus melengkapi catatan bellboy jangan lupa untuk
pada Bellboy Errand Card dengan mengucapkan selamat jalan (Saying
mengisi semua informasi. Bellboy “Good Bye”).
harus memastikan kunci kamar
telah dikembalikan sebelum tamu 5. Prosedur Penitipan Barang
meninggalkan hotel. Untuk itu Tamu (Storage)
bellboy harus memeriksa kunci a. Penitipan Barang Tamu (Storage)
kamar pada Kasir Front Office, Penitipan barang bawaan milik
meja Concierge atau di rak kunci tamu terutama bagi tamu-tamu yang
dan surat, di dalam kamar, check out, biasanya dilakukan hanya
menanyakan pada tamu, dan di untuk sementara waktu saja. Alasan-
kotak kunci berangkat (Check-out alasan tamu menitipkan barang, yaitu: 1)
Key Rack). Tamu belum meninggalkan hotel tapi
2) Bila kunci dipastikan telah sudah dinyatakan check out dengan
dikembalikan maka tulis “KEY OK” alasan tertentu, seperti menunggu jadwal
pada Bellboy Errand Card. Bila penerbangan, penjemputan, dan
kunci dinyatakan hilang, maka tulis sebagainya; 2) Tamu check out untuk
“KEY LOST” pada Bellboy Errand sementara waktu namun akan kembali
Card dan laporkan pada Concierge. lagi ke hotel pada hari yang lain; 3)
3) Bila Bellboy Errand Card telah Tamu tiba terlalu awal di hotel (Early
dilengkapi, maka periksa Arrival Guest): dan Tamu kelupaan
pembayaran rekening tamu pada membawa barangnya, sehingga
Kasir Front Office. Pastikan tamu dititipkan.
telah menyelesaikan rekeningnya. b. Metode Penitipan Barang
Kemudian bellboy minta Cap Bellboy mengeluarkan atau
“PAID” or “CHARGE” pada Kasir membuatkan Kartu Penitipan Barang
Front Office. Bila tamu telah lunas (Baggage Claim Check). Kemudian
menyelesaikan rekeningnya, maka barang ditempatkan di ruang penitipan.
minta cap “PAID” , namun bila Kemudian catat pada Buku Penitipan
penyelesaian rekening tamu Barang.
menggunakan metode lain (City
Ledger Transfer), maka minta cap 6. Dokumen Administrasi yang
“CHARGE”. Front Office Cashier Digunakan
memberi paraf pada Bellboy Errand Administrasi di Hotel Grand Tjokro
Card. Yogyakarta lebih dikhususkan pada
d. Membawa Barang Bawaan Tamu dokumen pencatatan segala kegiatan
Check Out Ke Kendaraan yang dilakukan oleh concierge dalam
1) Bellboy harus memeriksa kembali proses pelayanan tamu. Berikut ini
nomor kamar tamu dan nama tamu adalah dokumen yang digunakan di
pada kartu gantungan barang Hotel Grand Tjokro Yogyakarta: a)
sebelum barang dibawa ke bagasi Luggage Tag atau Kartu Tanda Barang
kendaraan. Setelah itu Bell Captain adalah kartu yang biasanya
diharuskan untuk melengkapi digantungkan pada barang tamu agar
Bellboy Control Sheet yang datanya tidak tertukar, b) Valet Service Tag atau
diambil dari Bellboy Errand Card. Kartu Tanda Kendaraan adalah kartu
2) Sebelum barang dimasukkan atau yang biasanya digantungkan pada
dimuat, maka bellboy meminta barang tamu khususnya kendaraan agar
kepada tamu untuk memeriksa tidak tertukar, c) Bellboy Errand Card
kembali jumlah dan keadaan barang adalah kartu yang digunakan oleh
Bellboy untuk mencatat kegiatan dalam dan tidak menguasai bahasa asing
penanganan barang tamu tiba, pindah lainnya.
kamar atau berangkat, d) Bellboy Dengan jumlah bellboy yang
Control Sheet adalah lembar atau terbatas maka apabila ada tamu yang
formulir pengawasan yang digunakan check in dan check out dalam waktu
oleh Bell Captain atau atasan langsung bersamaan atau ada tamu rombongan
Bellboy untuk mencatat kegiatan Bellboy yang check in dan check out seringkali
selama penanganan barang tamu tiba, bellboy kewalahan dalam menangani
pindah kamar atau berangkat, e) Errand barang bawaan tamu. Hal ini disebabkan
Control Sheet adalah lembar atau kurangnya koordinasi bellboy dengan
formulir pengawasan yang digunakan staf dari departemen lain, sehingga
oleh Bell Captain atau Atasan Langsung mengakibatkan pelayanan kepada tamu
Bellboy untuk mencatat kegiatan seluruh menjadi tidak maksimal.
petugas concierge selama melaksanakan
tugas-tugas pelayanan tamu, f) Baggage V. PENUTUP
Claim Check adalah kartu tanda
penitipan barang sementara milik tamu 5.1. Kesimpulan
yang disimpan atau dititipkan di gudang Berdasarkan hasil penelitian maka
penitipan barang (Luggage Store), g) penulis menemukan bahwa
Luggage Room Book adalah buku Implementasi Standar Operasional
pencatatan penitipan barang sementara Prosedur Bellboy dalam Menangani
milik tamu yang disimpan atau Barang Bawaan Tamu di Hotel Grand
dititipkan di gudang penitipan barang Tjokro Yogyakarta adalah sebagai
(Luggage Store). berikut:
1. Barang bawaan tamu memiliki 12
4.4. Hambatan Saat Menangani jenis, yaitu Trunk, Suite Case, Hand
Barang Bawaan Tamu Bag, Brief Case, Cosmetic Case, Hat
Grand Tjokro Yogyakarta yang Box, Haversack, Val-Pak, Traveling
berbintang 4 bertaraf internasional Bag, Garment Bag, Golf Case, dan
hanya mempunyai 4 orang bellboy. Camera Case.
Dengan jumlah bellboy yang relatif 2. Teknik umum penanganan barang
sedikit mereka pun mengalami bawaan tamu di Hotel Grand Tjokro
hambatan pada saat tamu rombongan Yogyakarta sudah dilakukan dengan
datang karena hanya dua shift saja yaitu hati-hati dan diperhatikan secara
dua orang bertugas pagi hari dan dua khusus sesuai dengan istilah
orang pada waktu sore hari. Adapun Handling With Care,
hambatan kerja yang dimaksud apabila 3. Implementasi Standar Operasional
adalah jumlah tamu yang check in Prosedur dalam Penanganan Barang
maupun check out banyak, sementara Bawaan Tamu di Hotel Grand Tjokro
hanya ada satu yang sedang bertugas Yogyakarta meliputi Prosedur
maka dari security dan reception ikut penanganan barang tamu individual
membantu bellboy untuk menangani dan rombongan check-in; Prosedur
barang bawaan tersebut. penanganan barang tamu pindah
Ketika tamu mancanegara datang kamar; Prosedur penanganan barang
dan tidak menguasai bahasa Inggris tamu individual dan rombongan
dengan baik dan benar, maka tidak check-out; dan Prosedur penitipan
jarang bellboy ataupun staf lainnya yang barang tamu.
melayani tamu tersebut mengalami 4. Adanya hambatan bellboy dalam
kesulitan dalam berkomunikasi, mengimplementasikan Standar
sehingga terpaksa menggunakan bahasa Operasional Prosedur (SOP) yang
isyarat agar komunikasi dengan tamu sudah dibuat di Hotel Grand Tjokro
tersebut terjalin dengan baik. Hal ini Yogyakarta, ialah jumlah bellboy
disebabkan karena bellboy dan para staf kurang memadai saat high season
lainnya hanya menguasai bahasa Inggris (libur panjang), lemahnya
penguasaan bahasa asing saat tamu DAFTAR PUSTAKA
mancanegara datang, dan kurangnya
koordinasi bellboy dengan Bagyono. 2006. Teori dan Praktik Hotel
departemen lain. Front Office. Bandung:
Dengan demikian dari hasil Alfabeta.
penelitian diatas, maka penulis dapat Bratayasa, I Wayan. 2005. Diktat Kantor
menyimpulkan bahwa Implementasi Depan. Mataram: Akademi
Standar Operasional Prosedur Bellboy Pariwisata Mataram.
dalam Menangani Barang Bawaan Tamu Bustami. 2011. Penjaminan Mutu
di Hotel Grand Tjokro Yogyakarta Pelayanan Kesehatan &
sudah dilaksanakan sesuai dengan jalur Akseptabilitasnya. Jakarta:
yang benar, baik secara teori maupun Erlangga.
Standar Operasional Prosedur yang Darsono, Agustinus. 2001. Kantor
memang sudah ditetapkan di Hotel Depan Hotel. Edisi Revisi.
Grand Tjokro Yogyakarta itu sendiri. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia.
5.2. Saran Hartatik, Indah Puji. 2014. Buku Praktis
Untuk meningkatkan kualitas Mengembangkan SDM.
pelayanan dan mengoptimalkan tugas Yokyakarta: Laksana.
dan tanggung jawab Bellboy di Hotel Kusumo, Ristya Vidyatama. 2012. Hotel
Grand Tjokro Yogyakarta ada beberapa Planning and Design.
hal yang penulis sarankan untuk Bellboy Sailendra, Annie. 2015. Langkah-
dan pihak manajemen di Front Office Langkah Praktis Membuat SOP.
Department, yaitu: 1. Sebaiknya bellboy Cetakan Pertama. Yogyakarta:
captain dan bellboy hati-hati dalam Trans Idea Publishing.
menangani barang bawaan tamu Sulastiyono, Agus. 2011. Manajemen
individual maupun rombongan, sehingga Penyelenggaraan Hotel.
barang tersusun dengan rapi sesuai Bandung: Alfabeta.
jenisnya; 2. Sebaiknya bellboy harus Widanaputra, A.A., G.P., Herkulanus
memperhatikan kondisi barang dan Bambang Suprasto, Dodik
tanda penanganan barang, teknik Aryanto, Ratna Sari M.M. 2009.
meletakkan atau menumpuk barang Akuntansi Perhotelan
dengan cara yang benar dan tepat untuk Pendekatan Sistem Informasi
menghindari kerusakan atau keretakan Akuntansi. Yogyakarta: Graha
pada barang, 3. Sebaiknya manajemen Ilmu.
Hotel Grand Tjokro Yogyakarta Wiyasha, I.B.M. 2010. Akuntansi
membuat Standar Oprasional Prosedur Perhotelan Penerapan Uniform
(SOP) untuk menangani tamu System Of Accounts For The
rombongan yang akan check-out, 4. Ledging Industry.Yogyakarta:
Untuk mengatasi hambatan, maka pihak ANDI.
Hotel Grand Tjokro Yogyakarta
sebaiknya menambah jumlah bellboy
baik itu staf, training, ataupun daily
worker, mengadakan pelatihan bahasa
asing (selain bahasa Inggris) secara rutin
dan berkala kepada para staf, training,
ataupun daily worker, dan mengadakan
rapat mingguan antar bagian agar
tercipta koordinasi yang baik.

Anda mungkin juga menyukai