Anda di halaman 1dari 13

Perlindungan Investor Asing dalam Kegiatan Penanaman Modal Asing dan

Implikasinya Terhadap Negara

Abstrak

Penanaman modal asing merupakan salah satu sumber dana untuk membiayai pembangunan
nasional. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan para investor asing sebelum melakukan
kegiatan investasi di Indonesia. Salah satunya adalah faktor perlindungan hukum yang di
berikan oleh negara terhadap investor asing. Dari uraian singkat tersebut muncul
permasalahan antara lain mengenai bentuk perlindungan hukum yang diberikan dan implikasi
dari perlindungan yang diberikan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis perlindungan hukum terhadap penanaman modal asing dalam hukum nasional
Indonesia serta bagaimana implikasinya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu
menganalisis dan menggambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat ketentuan yang
terkait dengan perlindungan hukum terhadap penanaman modal asing di Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa perlindungan hukum terhadap penanaman
modal asing dalam hukum nasional Indonesia diatur dalam UU Penanaman Modal. Undang-
undang ini telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap investor asing atas
berbagai risiko termasuk risiko nonkomersial dalam penanaman modal asing di
Indonesia.Pemberian kesempatan yang seluas-luasnya kepada investor asing untuk
menginvestasikan modalnya di Indonesia telah mendorong banyak investor asing melakukan
investasi di Indonesia.
A. LATAR BELAKANG Penanaman Modal, serta pengambilalihan
atau nasionalisasi terhadap perusahaan
Sumber utama dana pembangunan
asing. Perlindungan atas investasi tersebut
nasional di Indonesia adalah dana dalam
tidak terlepas dari berbagai masalah dan
negeri. Namun demikian, jumlah dana
risiko yang dihadapi investor asing terkait
dalam negeri yang tersedia sangat terbatas,
dengan kegiatan penanaman modalnya di
sehingga pemerintah memanfaatkan dana
negara penerima modal. Banyak hal yang
dari luar negeri. Salah satu sumber dana
menyebabkan terjadinya risiko dalam
dari luar negeri yang dapat digunakan
suatu kegiatan penanaman modal asing,
untuk membiayai pembangunan nasional
antara lain situasi politik serta krisis
Indonesia adalah penanaman modal asing.
ekonomi dan moneter yang terjadi di
Penanaman modal asing sebagai bentuk
negara penerima modal, yang
aliran modal mempunyai peran penting
mengakibatkan ditundanya beberapa
bagi pertumbuhan perekonomian suatu
proyek investasi yang telah disepakati
negara, khususnya negara berkembang.
dengan investor asing. Upaya pemberian
Hal ini disebabkan investor asing tidak
jaminan dalam kegiatan penanaman modal
hanya memindahkan modal barang, tetapi
asing di Indonesia sebagai bentuk
juga mentransfer pengetahuan dan modal
perlindungan terhadap investor asing, tentu
sumber daya manusia. Bagi Indonesia dan
saja diharapkan dapat meningkatkan arus
negara-negara berkembang lainnya,
investasi asing ke Indonesia. Tidak dapat
penanaman modal asing mempunyai
diingkari bahwa Indonesia sangat
kontribusi secara langsung bagi
membutuhkan kehadiran investor asing.
pembangunan nasional yang telah
Pada gilirannya, dengan meningkatnya
direncanakan. Dalam pelaksanaan kegiatan
penanaman modal asing, maka akan
penanaman modal asing, tidak tertutup
memberikan kontribusi yang lebih besar
kemungkinan terjadinya sengketa antara
bagi perekonomian Indonesia.
investor asing dengan Pemerintah
Indonesia. Sengketa tersebut disebabkan
oleh berbagai alasan, antara lain
pelanggaran kontrak penanaman modal
oleh investor atau oleh pemerintah,
pencabutan izin usaha penanaman modal
oleh pemerintah, pelanggaran terhadap
hak-hak investor yang diatur dalam UU
B. METODE PENELITIAN untuk memasukkan modal atau investasi
dengan tujuan untuk melakukan suatu
Sesuai dengan masalah yang diteliti,
kegiatan usaha. Kegiatan penanaman
penelitian ini merupakan penelitian hukum
modal ini dilakukan oleh penanam modal
normatif. Untuk mencari dan menemukan
asing, baik yang seluruh modalnya dimiliki
jawaban atas masalah dalam penelitian ini,
pihak asing maupun yang modalnya
digunakan pendekatan perundang-
merupakan patungan antara pihak asing
undangan (statue approach) yang terkait
dan pihak domestik. Penanaman modal
dengan perlindungan penanaman modal
asing melalui usaha patungan merupakan
asing di Indonesia. Data yang digunakan
modal asing yang bekerja sama dengan
untuk mengkaji masalah yang diteliti
penanam modal domestik, dengan
meliputi Undang-Undang Nomor 25
ketentuan pihak asing maksimal
Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
menguasai 95% modal, sedangkan investor
dan bahan hukum primer berupa karya-
domestik memiliki minimal 5% modal.
karya ilmiah dan hasil penelitian para ahli
hukum, khususnya yang terkait dengan Selain pengertian penanaman modal asing,
penanaman modal asing. Data dalam Pasal 1 Angka 8 UU Penanaman
dikumpulkan dengan cara studi Modal juga dirumuskan pengertian modal
kepustakaan, kemudian dianalisis asing, yaitu: “Modal asing adalah modal
menggunakan metode normatif kualitatif. yang dimiliki oleh negara asing,
perseorangan warga negara asing, badan
C. KERANGKA KONSEPTUAL
usaha asing, badan hukum asing, dan/atau
1. Penanaman modal asing badan hukum Indonesia yang sebagian
atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak
Pasal 1 Angka 3 UU Nomor 25 Tahun
asing.”
2007 tentang Penanaman Modal
merumuskan pengertian penanaman modal Berdasarkan pengertian di atas, diketahui
asing sebagai kegiatan menanamkan modal bahwa pemilik modal asing dapat terdiri
untuk melakukan usaha di wilayah negara dari beberapa pihak, yaitu:
Republik Indonesia yang dilakukan oleh
1. Negara asing;
penanam modal asing, baik yang
2. Perseorangan warga negara asing;
menggunakan modal asing sepenuhnya
3. Badan usaha asing;
maupun yang berpatungan dengan
4. Badan hukum asing; dan
penanam modal dalam negeri.Kegiatan
penanaman modal merupakan kegiatan
5. Badan hukum Indonesia yang tokoh-tokoh teori keadilan, seperti
sebagian atau seluruh modalnya John Rawls dan Robert Nozick.
dimiliki oleh pihak asing.
Tujuan lain dari hukum adalah untuk
2. Teori Tujuan Hukum menciptakan kepastian. Kepastian
hukum merupakan salah satu asas
Tujuan pembentukan hukum dapat
esensial dalam negara hukum. Budiono
dirumuskan dalam berbagai sudut
Kusumohamidjojo menyatakan bahwa
pandang. Terkait dengan hal tersebut,
kepastian hukum nyaris merupakan
Notohamidjojo mengemukakan bahwa
syarat mutlak bagi suatu negara hukum
pada intinya tujuan hukum adalah
modern dan demokratis. Kepastian
untuk melindungi hak dan kewajiban
hukum adalah konsistensi dalam
manusia dalam masyarakat dan
penyelenggaraan hukum.
melindungi lembaga-lembaga sosial
Penyelenggaraanhukum yang tidak
dalam masyarakat (dalam arti luas,
konsisten tidak akan membuat
yang mencakup lembaga-lembaga
masyarakat mau mengandalkan hukum
sosial di bidang politik, sosial,
sebagai perangkat kaidah yang
ekonomi, dan kebudayaan) atas dasar
mengatur kehidupan bersama.
keadilan untuk mencapai
Konsistensi dalam penyelenggaraan
keseimbangan serta damai dan
hukum diperlukan sebagai acuan bagi
kesejahteraan umum (bonum
perilaku manusia sehari-hari dalam
commune). Dari pandangan tersebut,
berhubungan dengan manusia lainnya.
terlihat bahwa tujuan hukum pada
intinya adalah untuk memberikan D. PEMBAHASAN
perlindungan terhadap hak dan
1. Perlindungan Hukum terhadap
kewajiban. Perlindungan terhadap hak
Penanaman Modal Asing
dan kewajiban berlaku juga dalam
setiap transaksi bisnis, termasuk dalam Perkembangan iklim investasi di
penanaman modal asing. Dalam bisnis Indonesia belum menunjukkan
internasional, untuk menganalisis peningkatan atau perkembangan yang
fenomena transaksi ekonomi berarti walaupun pada dasarnya
antarnegara, salah satunya Indonesia mempunyai potensi yang
menggunakan pendekatan yang besar untuk melakukan kegiatan
berorientasi pada prinsip keadilan. investasi. Hal tersebut berkaitan
Pendekatan ini sangat dipengaruhi oleh dengan masalah-masalah yang masih
sering dihadapi oleh investor asing infrastruktur yang memadai, serta
dalam merealisasikan penanaman tersedianya tenaga kerja yang terampil
modalnya di Indonesia antara lain: dan berdisiplin. Selain faktor tersebut,
faktor utama yang dijadikan
a. Infrastruktur yang masih belum
pertimbangan oleh para investor
memadai dan merata di seluruh
sebelum menanamkan modalnya
Indonesia;
adalah faktor kepastian hukum yang
b. Masalah yang terkait dengan
tentu saja terkait dengan stabilitas
ketenagakerjaan;
politik dan keamanan di negara
c. Masalah yang terkait dengan
penerima modal. Daya tarik investor
regulasi;
asing untuk melakukan investasi di
d. Masalah yang terkait dengan
Indonesia akan sangat bergantung pada
birokrasi;
sistem hukum yang diterapkan. Sistem
e. Masalah yang terkait dengan
hukum itu harus mampu menciptakan
kualitas sumber daya manusia;
kepastian, keadilan, dan efisiensi
f. Masalah mekanisme
Upaya-upaya yang dibangun untuk
penyelesaian sengketa yang
menarik investasi di Indonesia tidak
kurang kredibel;
diikuti dengan jaminan kepastian
g. Adanya peraturan daerah,
hukum bagi kegiatan investasi.
keputusan menteri, atau
Persoalan ini mengakibatkan para
undang-undang yang turut
investor enggan untuk menanamkan
mendistorsi kegiatan
modalnya di Indonesia. Hal ini dapat
penanaman modal;
dilihat dari semakin banyak perusahaan
h. Masalah ketidakpastian
industri yang menutup atau
berinvestasi; Masalah kepastian
memindahkan usahanya ke negara lain,
hukum.
seperti ke Vietnam dan Tiongkok.
Pada dasarnya, banyak faktor yang Bahkan, ada kecenderungan mereka
mempengaruhi minat para investor yang sudah melakukan investasi sejak
asing untuk menginvestasikan lama di Indonesia meninggalkan
modalnya di suatu negara. Salah satu Indonesia dan memindahkan
faktor penarik (pull factors) yang ada investasinya ke negara lain. Bahkan
di negara penerima modal, yaitu terkait dalam era globalisasi ekonomi
dengan kebijakan pemberian insentif di sekarang ini, ketiga unsur tersebut
bidang perpajakan, tersedianya manjadi kian bertambah penting,
antara lain dengan berkembangnya Nomor 25 Tahun 2007 tentang
mekanisme pasar. Pada Penanaman Modal. Dalam undang-
dasarnya,kewajiban pemerintah undang tersebut terdapat beberapa
dan/atau pemerintah daerah adalah ketentuan yang terkait dengan
menjamin kepastian dan keamanan perlindungan terhadap investor asing,
berusaha bagi pelaksanaan penanaman antara lain ketentuan mengenai
modal. Untuk menjamin kepastian, dan pemberian perlakuan yang sama
keamanan itu perlu diatur kewenangan kepada semua investor (Pasal 6),
pemerintah,provinsi, dan ketentuan mengenai nasionalisasi dan
kabupaten/kota dalam penyelenggaraan kompensasi (Pasal 7), dan ketentuan
penanaman modal. Kepastian hukum mengenai pengalihan aset serta transfer
ini meliputi ketentuan peraturan dan repatriasi dalam valuta asing
perundangundangan yang dalam (Pasal 8 dan Pasal 9). Membahas
banyak hal tidak jelas bahkan pelaksanaan beberapa ketentuan UU
bertentangan dan juga mengenai Penanaman Modal yang terkait dengan
pelaksanaan putusan pengadilan. perlindungan terhadap investor asing
Kesulitankesulitan tersebut dapat atas risiko-risiko yang (mungkin)
dikatakan merupakan kesulitan- dihadap investor asing, khususnya
kesulitan yang dihadapi oleh negara- risiko-risiko nonkomersial.
negara berkembang yang mengundang
Pasal 4 Ayat (2) Huruf a UU
penanaman modal asing untuk
Penanaman Modal menyatakan bahwa
membantu pertumbuhan ekonominya.
dalam menetapkan kebijakan dasar
Faktor kepastian hukum sangat
penanaman modal, pemerintah
berhubungan dengan masalah jaminan
memberi perlakuan yang sama bagi
yang diberikan oleh pemerintah negara
investor domestik dan investor asing.
penerima modal kepada para investor
Selanjutnya, pada Huruf b dikatakan
asing sehingga para investor tersebut
bahwa pemerintah menjamin kepastian
tidak merasa ragu untuk menanamkan
hukum, kepastian berusaha, dan
modalnya. Terkait dengan hal tersebut,
keamanan berusaha bagi investor sejak
salah satu bentuk komitmen
proses pengurusan perizinan sampai
Pemerintah Indonesia untuk
dengan berakhirnya kegiatan
memberikan jaminan serta
penanaman modal. Terkait dengan
perlindungan kepada para investor
perlakuan yang sama bagi semua
asing adalah dengan menerbitkan UU
investor, Pasal 6 UU Penanaman pemerintah akan memberikan
Modal menyatakan, pemerintah kompensasi yang jumlahnya ditetapkan
memberikan perlakuan yang sama berdasarkan harga pasar. Jika di antara
kepada semua investor yang berasal kedua belah pihak tidak tercapai
dari negara mana pun yang melakukan kesepakatan tentang kompensasi atau
kegiatan penanaman modal di ganti kerugian, maka penyelesaiannya
Indonesia sesuai dengan ketentuan dilakukan melalui arbitrase. Apabila
peraturan perundang-undangan. ketentuan mengenai nasionalisasi dan
Perlakuan yang sama tersebut tidak kompensasi tersebut diperhatikan,
berlaku bagi investor dari suatu negara terutama kalimat “tidak akan
yang memperoleh hak istimewa melakukan tindakan nasionalisasi atau
berdasarkan perjanjian dengan pengambilalihan”, terlihat bahwa pada
Indonesia. Hak istimewa yang dasarnya Indonesia sudah mengurangi
dimaksud, antara lain hak istimewa salah satu haknya sebagai negara yang
yang berkaitan dengan kesatuan berdaulat yang diakui oleh hukum
kepabeanan, wilayah perdagangan internasional. Sejarah mencatat bahwa
bebas, pasar bersama, kesatuan Indonesia pernah melakukan tindakan
moneter, kelembagaan yang sejenis, nasionalisasi sebagai sikap yang
dan perjanjian antara Pemerintah diambil pemerintah untuk
Indonesia dan pemerintah asing yang memperbaiki kerja sama dengan
bersifat bilateral, regional, atau negara-negara lain di dunia serta
multilateral yang berkaitan dengan hak memperbaiki keadaan ekonomi yang
istimewa tertentu dalam kacau. Oleh karena nasionalisasi
penyelenggaraan penanaman modal. merupakan tindakan yang diakui secara
Selanjutnya, mengenai nasionalisasi sah oleh hukum internasional, maka
dan kompensasi (Pasal 7 UU pada dasarnya bukan merupakan suatu
Penanaman Modal). Dikatakan bahwa kesalahan apabila suatu negara
pemerintah tidak akan melakukan melakukan tindakan nasionalisasi
tindakan nasionalisasi atau dengan syarat harus memperhatikan
pengambilalihan hak kepemilikan ketentuan hukum yang berlaku, artinya
investor, kecuali dengan undang- harus sesuai dengan undang-undang
undang. Dalam hal pemerintah yang berlaku. Nasionalisasi harus
melakukan tindakan nasionalisasi atau dilakukan dengan dasar yang kuat,
pengambilalihan hak kepemilikan, dalam arti bukan hanya merupakan
keinginan pemerintah semata-mata, kesepakatan, maka dapat diselesaikan
tetapi harus berdasarkan alasan yang melalui forum arbitrase. Apabila tidak
kuat dan sesuai dengan ketentuan- ada kata sepakat antara pemerintah dan
ketentuan yang sudah disepakti dalam investor mengenai jumlah kompensasi,
kontrak penanaman modal. Selain itu, maka penyelesaiannya dilakukan
tindakan nasionalisasi yang dilakukan melalui arbitrase. Hal ini menunjukkan
oleh satu negara harus sesuai dengan adanya tanggung jawab pemerintah
cara yang diakui oleh hukum apabila terpaksa melakukan tindakan
internasional, antara lain tindakan nasionalisasi. Terkait dengan risiko
nasionalisasi hanya dapat dilakukan nonkomersial, dalam UU Penanaman
oleh negara yang berdaulat serta tidak Modal juga diatur mengenai
dilakukan secara diskriminatif terhadap pengalihan aset serta hak transfer dan
orang asing saja atau orang asing dari repatriasi dalam valuta asing (Pasal 8
negara tertentu saja. Pengaturan dan Pasal 9). Investor dapat
masalah nasionalisasi dalam UU mengalihkan aset yang dimilikinya
Penanaman Modal lebih dimaksudkan kepada pihak yang diinginkan sesuai
sebagai bukti itikad baik Pemerintah dengan ketentuan peraturan
Indonesia untuk bekerja sama dengan perundang-undangan. Investor juga
negara lain di dunia. Dengan adanya dapat melakukan transfer dan repatriasi
ketentuan mengenai nasionalisasi, dalam valuta asing. Transfer yang
Pemerintah Indonesia telah secara dimaksud adalah alih keuntungan
sukarela mengurangi haknya untuk dalam valuta/mata uang asli dari modal
menasionalisasikan perusahaan asing, atas dasar nilai tukar ke negara
yaitu dengan memperketat syarat- asalnya, sedangkan repatriasi adalah
syarat untuk melakukan nasionalisasi kembalinya hak yang dimiliki investor
yang sudah dianggap sebagai hak dari negara yang pernah menjadi
setiap negara yang berdaulat oleh domisilinya menuju ke negara asal
hukum internasional. Selain itu, kewarganegaraannya. Hak transfer dan
menyerahkan penentuan jumlah, repatriasi tersebut mencakup modal,
macam, dan cara pembayaran keuntungan, bunga bank, dividen,
kompensasi kepada keputusan yang pendapatan lain, dan sebagainya.
tercapai dalam perundingan antara Selain dalam peraturan
Pemerintah Indonesia dengan penanam perundangundangan, perlindungan
modal asing. Apabila tidak tercapai terhadap investasi asing diberikan
dalam perjanjian multilateral. Salah investasi langsung maupun investasi
satunya perjanjian internasional portofolio. Di sisi lain, banyak kendala
tentang jaminan dalam penanaman investasi yang belum dibenahi secara
modal (Konvensi MIGA). Walaupun komprehensif, khususnya dalam hal
telah ada perlindungan dalam UU kepastian hukum. Salah satu hal yang
Penanaman Modal dan perjanjian dapat dilakukan adalah memberi
bilateral mengenai perlindungan perlindungan kepada investor asing,
terhadap penanaman modal, investor baik yang didasarkan pada ketentuan
asing secara mandiri tetap berupaya hukum nasional maupun hukum
agar terhindar dari kerugian yang internasional. Keikutsertaan Indonesia
mungkin timbul sebagai akibat dalam Konvensi MIGA, sedikit banyak
political risks atau risiko-risiko yang akan turut mendorong peningkatan
bersifat nonkomersial, antara lain investasi asing di Indonesia. Dalam
dilakukan dengan menjaminkan situasi sekarang ini, peran investor
investasinya kepada MIGA. Pada asing sangat membantu. Pada saat
dasarnya, MIGA memberikan jaminan ekspor dalam negeri mengalami
terhadap apa yang dinamakan risiko- kelesuan, pemerintah dapat
risiko non-komersial (non-commercial mengandalkan investor asing sebagai
risiks), seperti risiko terhadap transfer salah satu pemasok devisa negara.
moneter, tindakan nasionalisasi, Selain itu, investor asing dapat
pelanggaran kontrak, dan risiko yang membantu dalam hal penyediaan dana
terkait dengan perang atau gangguan untuk membiayai berbagai proyek
keamanan. pembangunan ekonomi maupun
pembangunan sektor industri. Pada
2. Implikasi Perlindungan Hukum
dasarnya beberapa alternatif yang
terhadap Investor Asing bagi
dapat ditempuh untuk menahan atau
Negara
menarik para investor asing untuk terus
Indonesia masih dinilai sebagai salah menanamkan modalnya di Indonesia
satu negara yang belum sepenuhnya adalah perlindungan yang diberikan
mendukung kehadiran investasi asing. pemerintah kepada investor asing, baik
Di satu sisi, Indonesia sangat melalui peraturan perundang-undangan
membutuhkan kehadiran investor asing nasional maupun melalui instrumen
untuk membawa modal masuk ke hukum internasional. Komitmen
dalam negeri, baik dalam bentuk Pemerintah Indonesia untuk
melaksanakan ketentuan mengenai Pemerintah Indonesia dapat
perlindungan atas investasi asing, baik memanfaatkan keunggulan yang
yang diatur dalam UU Penanaman dimiliki perusahaan penanaman modal
Modal maupun yang didasarkan pada asing, khususnya yang berbentuk
perjanjian bilateral dan Konvensi perusahaan multinasional. Hal ini
MIGA telah memberikan kontribusi dapat dilakukan dengan memberi
atau manfaat yang sangat berarti bagi kesempatan kepada perusahaan
kegiatan penanaman modal asing di penanaman modal asing untuk
Indonesia. mengekspor produknya ke luar negeri
karena perdagangan antarperusahaan
Adanya jaminan perlindungan terhadap
multinasional telah menjadi faktor
investor asing atas risiko-risiko
utama penggerak ekspor impor dunia.
nonkomersial dalam kegiatan
Selain akan meningkatkan daya saing
penanaman diharapkan menjadi salah
produk Indonesia di pasar
satu faktor untuk menciptakan iklim
internasional, sistem produksi dan
investasi yang kondusif. Pada
distribusi internasional dalam
gilirannya, hal tersebut akan
perusahaan penanaman modal asing
mendorong peningkatan kegiatan
pada umumnya juga akan mendukung
investasi asing di Indonesia. Jaminan
pasar domestik memiliki akses ke arus
perlindungan terhadap investor
barang dan jasa dunia (sebuah pasar
merupakan salah satu faktor
yang memiliki akses khusus).
pendukung peningkatan kegiatan
Perusahaan penanaman modal asing
penanaman modal asing di Indonesia
juga dapat membuka pasar bagi
dalam jangka panjang, khususnya pada
perusahaan lokal yang berstatus
era perdagangan bebas yang ditandai
sebagai usaha kecil dan menengah
oleh persaingan yang semakin
apabila perusahaan lokal tersebut
kompetitif. Memasuki era perdagangan
memiliki akses kepada perusahaan
bebas dunia di bawah WTO, dengan
penanaman modal asing. Apabila
adanya jaminan perlindungan terhadap
perusahaan lokal memiliki akses ke
investor atas risikorisiko nonkomersial
pasar internasional, maka perusahaan
diharapkan akan mendorong kegiatan
yang bersangkutan akan mampu
perdagangan dan peningkatan
menghadapi pesaing di pasar
perdagangan akan mendorong
internasional. Pada gilirannya, dapat
penanaman modal lebih lanjut.
meningkatkan daya saing produk
Indonesia di pasar internasional. investor. Dalam hal ini, dengan adanya
Dampak dari banyaknya investasi kegiatan penanaman modal asing,
asing terhadap impor tidak begitu maka berbagai produk teknologi yang
besar. Hal tersebut menunjukkan ada di negara asal investor dapat dijual
bahwa dalam jangka panjang, investasi di Indonesia sebagai negara penerima
asing hanya memberikan kontribusi modal. Teknologi berkembang melalui
yang kecil terhadap kinerja impor investasi asing sebagai channel transfer
Indonesia artinya dalam jangka teknologi internasional. Dengan
panjang besarnya nilai investasi asing mendorong investasi asing, negara
yang masuk ke Indonesia tidak begitu berkembang tidak hanya tergantung
memengaruhi besarnya nilai impor pada impor teknologi asing yang
Indonesia. efisien, namun juga pada penciptaan
penyebaran teknologi (technological
Hal tersebut mengindikasikan bahwa
spillovers) bagi perusahaan-perusahaan
kinerja impor Indonesia cenderung
lokal.
dipengaruhi oleh faktorfaktor lain
seperti pertumbuhan ekonomi, kondisi E. KESIMPULAN
perekonomian internasional, nilai
Perlindungan hukum terhadap
tukar,dan lain-lain. Selain itu, karena
penanaman modal asing dalam hukum
pada dasarnya impor barang modal
nasional Indonesia diatur dalam UU
merupakan barang yang bersifat tahan
Nomor 25 Tahun 2007 tentang
lama sehingga kenaikan impor yang
Penanaman Modal. Undang-undang ini
disebabkan oleh masuknya investasi
telah memberikan perlindungan yang
asing hanya akan berpengaruh pada
memadai terhadap investor asing atas
periode-periode awal namun dalam
berbagai risiko termasuk risiko
jangka panjang pengaruhnya akan
nonkomersial dalam penanaman modal
semakin kecil. Kegiatan penanaman
asing di Indonesia. Hal ini terlihat
modal yang dilakukan investor asing
dalam beberapa ketentuan undang-
tidak hanya mendatangkan keuntungan
undang tersebut, antara lain melalui
bagi peningkatan volume perdagangan
pengaturan hak investor asing terkait
internasional Indonesia sebagai negara
dengan beberapa hal (Pasal 6 sampai
penerima modal, tetapi juga
dengan Pasal 9), yaitu adanya jaminan
mendatangkan keuntungan bagi
perlakuan yang sama bagi semua
kegiatan perdagangan di negara asal
investor serta jaminan atas tindakan
nasionalisasi dan tindakantindakan DAFTAR PUSTAKA
pengambilalihan lainnya. Selain itu,
Arief Sidharta, Filsafat Hukum Pancasila,
jaminan untuk melakukan pengalihan
Makalah, (Tidak dipublikasikan)
aset serta transfer dan repatriasi dalam
valuta asing untuk modal, keuntungan, Bob Sugeng Hadiwinata, 2002, Politik
dan beberapa hal lainnya. Adapun Bisnis Internasional (Yogyakarta:
perlindungan dalam hukum Kanisius)
internasional, yakni perlindungan atas
Budiono Kusumohamidjojo, 1999,
resiko non komersial yang dijamin
Ketertiban Yang Adil: Problematik
oleh MIGA. Implikasi perlindungan
Filsafat Hukum, Grasindo, Jakarta
hukum terhadap investor asing bagi
kegiatan penanaman modal asing di C.F.G. Hartono, Sunaryati., 1979,
Indonesia, antara lain dapat Beberapa Masalah Transnasional dalam
memberikan kontribusi atau manfaat Penanaman Modal Asing di Indonesia,
yang sangat berarti bagi peningkatan (Bandung: PT. Bina Cipta).
kegiatan penanaman modal asing.
Effendy, Sjahril., 2014, “Perlindungan
Adanya jaminan perlindungan terhadap
Hukum Terhadap Investor Asing
investor asing atas risiko-risiko
Perusahaan Joint Venture Sektor Air
nonkomersial dalam kegiatan
Bersih di Kabupaten Deli Serdang (Studi
penanaman diharapkan menjadi salah
Pada PT. Tirta Lyonnaise Medan),” Jurnal
satu faktor untuk menciptakan iklim
Mercatoria Vol.7/No.2.
investasi yang kondusif. Pada
gilirannya, hal tersebut akan Hemmer, Hans-Rimbert et al., tanpa tahun,
mendorong peningkatan kegiatan Negara Berkembang dalam Proses
investasi asing di Indonesia. Jaminan Globalisasi: Untung atau
perlindungan terhadap investor Buntung?.Jakarta: Konrad Adenauer
merupakan salah satu faktor Stiftung - Jakarta Office.
pendukung peningkatan kegiatan
Indonesia, Undang-Undang Nomor 25
penanaman modal asing di Indonesia
Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
dalam jangka panjang, khususnya pada
era perdagangan bebas yang ditandai Jufrida, Firdaus et al., 2016, “Analisis
oleh persaingan yang semakin Pengaruh Investasi Asing Langsung (FDI)
kompetitif dan pertumbuhan ekonomi dan Investasi Dalam Negeri terhadap
negara. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia,” Jurnal
Perspektif Ekonomi Darussalam, Vol
2/No.1.

Khairandy, Ridwan., 2006, ”Iklim


Investasi dan Jaminan Kepastian Hukum
dalam Era Otonomi Daerah,”Jurnal
Hukum Respublica Vol. 5 No. 2.

Kusumaatmadja, Mochtar, 1996, Investasi


di Indonesia dalam Kaitannya dengan
Pelaksanaan Perjanjian Hasil Putaran
Uruguay, Jurnal Hukum Ius Quia Iustum
No.5 Vol. 3.

O.Notohamidjojo, Makna Negara Hukum


Bagi Pembaharuan Negara dan Wibawa
Hukum Bagi Pembaharuan Masjarakat di
Indonesia (Jakarta: Badan Penerbit
Kristen, tanpa tahun terbit) Panjaitan,
Hulman., 2003, Hukum Penanaman Modal
Asing (Jakarta: Indo-Hill Co.).

Salim HS dan Budi Sutrisno, 2008, Hukum


Investasi di Indonesia (Jakarta:
RajaGrafindo Persada,)

Tindangen, Grandnaldo Yohanes., 2016,


“Perlindungan Hukum Terhadap Investor
Menurut Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal,”
Lex Administratum, Vol. IV/No. 2.

Anda mungkin juga menyukai