Ringkasan
Pada prinsipnya hanya WNI yang dapat memiliki tanah di Indonesia. Program pemerintah
untuk meningkatkan pembangunan dan perekonomian Indonesia dengan cara
menggalakkan investasi dengan medatangkan investor asing membawa konsekuensi bagi
pemerintah untuk mengatur kepemilikan properti bagi WNA yang berkeinginan untuk
memiliki tanah, bangunan bahkan hunian di Indonesia. Penulisan artikel ini bertujuan untuk
mengetahui status kepemilikan hak atas tanah apa saja yang dapat dimiliki oleh WNA.
Ketentuan dalam PP Nomor 103 Tahun 2015, pemerintah mengizinkan orang asing yang
berkedudukan dan bertempat tinggal di Indonesia untuk dapat memiliki properti dengan
Hak Pakai Hak Sewa dengan jangka waktu tertentu. Maksud dari pembatasan jangka waktu
kepemilikan properti bagi WNA ini adalah untuk melindungi tanah yang dimiliki oleh WNI
dari berbagai eksploitasi dan penguasaan asing yang terselubung dengan cara
penyelundupan hukum. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah menggunakan
metode penulisan yuridis normatif dengan menggunakan bahan hukum primer dan bahan
hukum sekunder yang kemudian dianalisis dengan penafsiran hukum terhadap peraturan-
peraturan yang terkait. Pengaturan kepemilikan properti oleh WNA yang diatur dalam
berbagai peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaannya diharapkan dapat
13
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
1
Makalah disampaikan oleh Yudha Bhakti pada diskusi Course Material Hukum Internasional Kanjutan,
Tanggung Jawab Negara, yang diselenggarakan Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran Tahun
2006, hlm. 12.
2
Hartono, Sunaryati, C.F.G. Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum Nasional, Bandung, Alumni,
1991, hlm. 1-2.
3
Manan, Bagir. Menyongsong Fajar Otonomi Daerah, Yogyakarta, FH UII, 2005, hlm. 179-180.
15
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
4
Soeharto. Kebijakan Pemerintah Dalam Pemilikan Rumah Bagi Orang Asing, makalah disampaikan
pada Pertemuan Ilmiah mengenai Implementasi Peraturan Perundang-Undangan Pemilikan Rumah Oleh
Orang Asing di Indonesia, Jakarta, 11-12 September 1996, hlm. 1.
16
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
Indonesia dengan status hak pakai dan demikian perlu dikaji lebih lanjut
hak sewa. Ketentuan ini tertuang pula apakah berbagai peraturan yang
dalam PP No. 40 Tahun 1996. mengatur kepemilikan properti bagi
Selanjutnya dalam PP No. 41 Tahun WNA yang berkedudukan di Indonesia
1996 mengatur syarat bahwa WNA telah memberikan kepastian hukum
yang dapat mempunyai tempat tinggal dan berjalan dengan harmonis dengan
atau hunian adalah yang membawa jiwa dan semangat UUPA yag
manfaat bagi pembangunan ekonomi utamanya adalah untuk menciptakan
di Indonesia. Diterbitkannya Undang- kesejahteraan bagi rakyat Indonesia
Undang Cipta Kerja Nomor 11 Tahun Terbitnya Undang-Undang
2020 oleh pemerintah diharapkan Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020
dapat menjadi angin segar dan daya yang lebih dikenal dengan UUCK,
tarik tersendiri bagi WNA yang ingin kepentingan investor banyak
memiliki properti di Indonesia, karena terkomodir dalam Undang-undang ini.
lebih memberikan kepastian hukum Namun dengan lahirnya undang-
bagi mereka. Kehadiran UUCK ini undang ini perlu dikaji bagaimana
diharapkan juga menjadi penyempurna pemerintah secara harmonisasi juga
peraturan peraturan terdahulu terkait memberikan perlindungan terhadap
kepemilikan properti bagi WNA. warga negaranya dalam kaitannya
Kehadiran WNA sebagai dengan penguasaan, pemilikan dan
investor perlu mendapatkan penggunaan atau pemanfaatan tanah.
perlidungan dengan hak-hak Diterbitkannya Peraturan pelaksana
keperdataan yang dijamin oleh dari UUCK mengenai tempat tinggal
undang-undang. Pembatasan waktu atau hunian bagi WNA terdapat dalam
terhadap kepemilikan rumah sebagai PP Nomor 13 Tahun 2021 tentang
tempat tinggal khususnya rumah susun penyelenggaraan Rumah Susun yang
perlu dilakukan mengingat kehadiran merupakan mandat sebagai dari
WNA hanya sampai batas waktu ketentuan Pasal 51 dan Pasal 183 huruf
tertentu dalam melaksanakan b dari Undang-Undang Cipta Kerja
bisnisnya di Indonesia. Dengan Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
17
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor arah bahwa yang dimaksud Orang
18 Tahun 2021 tentang Hak Asing yang berkedudukan di Indonesia
Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan adalah orang asing yang kehadirannya
Rumah Susun, Dan Pendaftaran di Indonesia memberikan manfaat bagi
Tanah. pembangunan nasional.
B. Metode Penelitian Selanjutnya di dalam Pasal 1
Metode penelitian yang digunakan butir 2 PP Nomor 41 Tahun 1996
pada penelitian ini adalah yuridis Tentang Pemilikan Rumah Tinggal
Normatif. Bahan hukum yang Atau Hunian Oleh Orang Asing Yang
digunakan adalah bahan hukum primer, Berkedudukan Di Indonesia, hanya
sekunder dan tersier. Bahan hukum mengadopsi penjelasan sebagaimana
primer berasal dari peraturan tercantum dalam Penjelasan Pasal 39
perundang-undangan nasional maupun PP Nomor 40 Tahun
internasional, dan bahan hukum 1996. Kemudian jika diperhatikan
sekunder berasal dari artikel, penelitian Penjelasan Pasal 1 butir 2 PP Nomor
terdahulu dan lain sebagainya. Bahan 41 Tahun 1997, yaitu ditambah
hukum tersier berupa kamus dan kata “dan berkontribusi”.
ensiklopedia. UU Nomor 12 Tahun
C. Pembahasan 2006 tentang Kewarganegaraan RI
1. Kedudukan Orang Asing dan secara ‘a contrario yang disebut
Kepastian Hukum Terhadap sebagai WNAadalah yang tidak
Kepemilikan Properti termasuk dalam kategori WNI
Di dalam UU Nomor 5 Tahun sebagaimana tercantum dalam Pasal
1960 tentang UUPA, khususnya pada 4 dan Pasal 5. Hal
Pasal 42 tidak dijelaskan dengan rinci tersebut ditegaskan dalam Pasal 7
siapa orang asing, demikian pula yang menyatakan bahwa setiap
dalam Pasal 39 PP Nomor 40 tahun orang asing yang bukan WNI
1996 tentang HGU, HGB dan Hak diperlakukan sebagai orang
Pakai Atas Tanah. Penjelasan Pasal 39 asing. Demikian pula di dalam UU
PP Nomor 40 Tahun 1996 memberikan Nomor 9 Tahun 1992 tentang
18
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
55
Tjitrosoedibio, Subekti, R. Kamus Hukum, Pradnya Paramita (Persero), Jakarta, 2012, hlm. 45.
19
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
20
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
6
Sutedi, Adrian. Hukum Rumah Susun & Apartemen, Cet. Pertama, Jakarta Sinar Grafika, November
2010, hlm. 260.
21
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
7
Harjono, Dhaniswara, K. Hukum Properti, PPHBI, Jakarta, 2016, hlm. 122.
22
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
23
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
8
Widijatmoko, M.J, Artikel Ilmiah Rumah Susun Ambruk, Hak Kepemilikan Otomatis Hapus, diambil
dari
http://medianotaris.com/rumah_susun_ambruk_hak_kepelimikan_otomatis_hapus_berita216.html,
diakses tanggal 18 Agustus 2021
9
Sumanto, Listyowati. Kepemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian Oleh Orang Asing Yang
Berkedudukan di Indonesia, Jurna Legislasi Indonesia Vol. 14 No. 04 – Desember 2017, hlm. 455 –
462.
10
Sumardjono, Maria. Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi dan Implementasi, Buku Kompas, Jakarta,
2009, hlm.173.
24
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
Pakai selama 30 Tahun yang dapat pembatasan hak tersebut, maka asas
diperpanjang 20 tahun dan dapat nasionalitas sebagai suatu konsekuensi
diperbaharui lagi 30 tahun, sehingga dari hak bangsa Indonesia dipandang
apabila ditotal ia dapat memiliki sebagai faktor penghambat bagi
properti yang ada di Indonesia selama hadirnya investasi asing, terutama
80 Tahun. Ketentuan yang diberikan pada sektor properti berupa tanah dan
oleh pemerintah tersebut bertujuan bangunan, baik digunakan sebagai
untuk mendongkrak para Investor agar tempat tinggal maupun tempat usaha
tertarik membeli dan memiliki properti mengingat keterbukaan pasar asing
di Indonesia. Sebelumnya ketentuan terhadap properti berkaitan langsung
mengenai kepemilikan Hak Pakai ini dengan sistem hukum pertanahan yang
yang terdapat dalam PP Nomor 41 berkaitan dengan UUPA.
Tahun 1996 hanya dapat dimiliki Undang-Undang Nomor 5
selama 25 Tahun dan dapat Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
diperpanjang selama 25 Tahun. Pokok-Pokok Agraria atau lebih
Dikatakan pula dalam PP tersebut dikenal dengan UUPA, didalamnya
bahwa Hak Milik, Hak Guna Usaha terdapat pasal-pasal yang belum
dan Hak Guna Bangunan tidak dapat memberikan jawaban yang pasti atas
dimiliki oleh orang asing. WNA atau berbagai persoalan terkait
Badan Hukum Asing hanya dapat permasalahan kepemilikan properti,
memiliki Hak Guna Usaha dan Hak khususnya tanah dan bangunan oleh
Guna Bangunan melalui pembentukan orang asing. UUPA tidak pula
Badan Hukum Indonesia. Namun, menyediakan pasal-pasal yang dapat
disisi lain pihak Investor segera dijadikan rujukan dalam
menginginkan kepemilikan hak atas menyelesaikan berbagai persoalan
tanah dengan jangka waktu yang hukum terkait kepemilikan tanah oleh
panjang, mudah dijaminkan dan orang asing.
memiliki kepastian hukum.11 Adanya
11
Roestamy, Martin. Konsep-Konsep Hukum Kepemilikan Properti Bagi Asing (Dihubungkan dengan
Hukum Pertanahan), Alumni, Bandung, 2011, hlm. 6.
25
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
Pengaturan hak atas tanah bagi suatu polemik tersendiri apabila pihak
orang asing seharusnya dapat asing diberikan kemudahan serta
memberikan jaminan perlindungan kesempatan lebih dalam memiliki
hukum terhadap hak-hak atas tanah properti di Indonesia. Rakyat
WNI dari berbagai macam eksploitasi Indonesia akan kesulitan untuk
asing, sehingga tidak ada orang asing mengakses properti dikarenakan harga
yang bisa memiliki tanah dengan status yang tinggi.
hak milik.12 Mengenai ketentuan Undang-Undang No. 11 Tahun
kepemilikan tanah bagi WNA diatur 2020 tentang Cipta Kerja yang
lebih rinci dalam Pasal 3 Permen diundangkan pada tanggal 2 November
ATR/BPN Nomor 29 Tahun 2019 2020 dengan lembaran Negara Nomor
dimana orang asing yang memiliki izin 245 Tahun 2020 memiliki tujuan untuk
tinggal di Indonesia sesuai dengan mendongkrak investasi asing guna
ketentuan peraturan perundang- meningkatkan pertumbuhan ekonomi
undangan, dapat memiliki rumah dalam negeri. Seiring meningkatnya
untuk tempat tinggal atau hunian kehadiran WNA di Indonesia baik
dengan Hak Pakai. Rumah yang sebagai investor maupun memiliki
digunakan sebagai tempat tinggal atau tujuan untuk melakukan bisnisnya
hunian diatas tanah haruslah berupa berakibat pada peningkatan
rumah tunggal dan sarusun dengan permintaan akan tempat tinggal atau
status hak pakai. Kepemilikan properti hunian bagi WNA, sehingga kerangka
berupa tanah dan bangunan bagi WNA hukum serta regulasi untuk
perlu diatur dengan hati-hati dan memberikan kemudahan dalam hal
bijaksana. Kebijakan ini harus perizinan dan administrasi sangat
mempertimbangkan jiwa dan diperlukan. Kebijakan yang
semangat UUPA sebagai amanat dari dikeluarkan untuk mendukung
UUD 1945 dimana kesejahteraan kehadiran dari para WNA haruslah
rakyat Indonesia harus lebih tetap mempertahankan prinsip
diuatamakan dari WNA. Akan menjadi nasionalitas yang tertuang dalam
12
Sumarja, FX. Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing, STPN Press, Yogyakarta, 2015, hlm. 30.
26
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
27
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
28
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
asing atau badan hukum asing yang tempat tinggal atau hunian yang dapat
menjadi subjek dari hak pakai ini dimiliki oleh orang asing tersebut
sendiri adalah orang asing yang berupa Rumah Tunggal, di atas tanah
berkedudukan di Indonesia dan badan dan sarusun dengan Batasan minimal
hukum asing yang memiliki dan ketentuan dimana 1 (satu) bidang
perwakilan di Indonesia. Sedangkan tanah per orang atau per keluarga
ketentuan Hak milik dalam UUPA pembatasan tanah paling luas adalah
terdapat Pasal 20 UUPA dimana 2.000 (dua ribu) meter persegi. Namun
pemegang hak milik atas tanah pada dalam kondisi tertentu dimana
prinsipnya hanya dipunyai oleh keberadaan orang asing tersebut
perorangan, yaitu sebagai WNI memiliki dampak positif yang luar
tunggal. Oleh karena itu, hak milik biasa terhadap perekonomian
pada dasarnya diperuntukkan khusus Indonesia, maka tempat tinggal bisa
bagi WNI saja yang diberikan dengan luas lebih dari 2.000
berkewarganegaraan tunggal. (dua ribu) meter persegi dengan
Peraturan Pemerintah Nomor mendapatkan izin dari Menteri Agraria
103 Tahun 2015 menyatakan bahwa dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
orang asing dapat memiliki properti Nasional. Namun pembatasan tersebut
dengan hak pakai paling lama selama tidak berlaku bagi pemilikan rumah
80 Tahun. Properti tersebut juga dapat tempat tinggal atau hunian oleh
diwariskan dan dapat dijadikan perwakilan negara asing dan/atau
jaminan hutang dengan dibebani Hak perwakilan badan internasional.
Tanggungan. Hal ini diatur lebih rinci 2. Problematika Kepemilikan Hak
lagi dalam Pasal 3 Permen Agraria Atas Properti Bagi WNA
29/2016 sebagai pengaturan lebih Dalam melaksanakan
lanjut dari Peraturan Pemerintah ketentuan Pasal 42 dan 45 UUPA,
Nomor 103 Tahun 2015 tentang pemerintah telah mengeluarkan
Pemilikan Rumah Tempat Tinggal Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14
atau Hunian oleh Orang Asing yang Tahun 1982 tentang larangan
Berkedudukan di Indonesia. Rumah penggunaan kuasa mutlak sebagai
29
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
13
Sumardjono, Maria. Tanah Dalam Perspektif …, Op. Cit, hlm. 23; Suhendar, Kasim, Tanah Sebagai
Komoditas,Kajian Kritis atas kebijakan pertanahan Orde Baru, Lembaga Studi Advokasi Masyarakat
(ELSAM), Jakarta, 1996, hlm. 4.
14
Muhammad, Abdulkadir, Hukum Perdata di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2010 hlm.
109-110.
15
Kolopaking, Anita, D.A. Kepemilikan Tanah Hak Milik Oleh WNAdan Badan Hukum dikaitkan
Dengan Penggunaan Nominee Sebagai Bentuk Penyelundupan Hukum, Bandung, Disertasi Unpad,
2009, hlm. 15 dan 55.
30
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
31
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
16
Murhaini, Suriansyah. Hukum Rumah Susun, Eksistensi, Karakteristik dan Pengaturan, Laksbang
Grafika, Jawa Timur, 2015, hlm. 50.
32
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
17
Arie S. Hutagalung (2), Kondominium : Permasalahannya, Edisi Revisi, Cet.1, Jakarta : Badan Penerbit
Universitas Indonesia, 2007, hlm. 88.
33
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
18
Sumardjono, Maria. Tanah Dalam Perspektif Hak Ekonomi Sosial dan Budaya, Buku Kompas,
Jakarta, 2009, hlm. 43.
34
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
19
Silviana, Ana. Kebijakan Pemerintah Dalam Pemberian Properti Bagi Orang Asing Di Indonesia Pada
Era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), Diponegoro Private Law Raw Review, Vol 4 No.1 Februari
2019. Hlm. 475-493.
35
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Sunaryati, C.F.G, Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum Nasional, Bandung,
Alumni, 1991
http://medianotaris.com/rumah_susun_ambruk_hak_kepelimikan_otomatis_hapus_berita2
16.html, diakses tanggal 18 Agustus 2021
Kolopaking D.A, Anita, Kepemilikan Tanah Hak Milik Oleh WNA dan Badan Hukum
dikaitkan Dengan Penggunaan Nominee Sebagai Bentuk Penyelundupan Hukum,
Bandung, Disertasi Unpad, 2009
Muhammad, Abdulkadir ,Hukum Perdata di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2010.
Silvian, Ana, Kebijakan Pemerintah Dalam Pemberian Properti Bagi Orang Asing Di
Indonesia Pada Era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), Diponegoro Private Law Raw
Review, Vol 4 No.1 Februari 2019.
Soeharto. Kebijakan Pemerintah Dalam Pemilikan Rumah Bagi Orang Asing, makalah
disampaikan pada Pertemuan Ilmiah mengenai Implementasi Peraturan Perundang-
Undangan Pemilikan Rumah Oleh Orang Asing di Indonesia, Jakarta, 11-12
September 1996.
Sumanto, Listyowati. Kepemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian Oleh Orang Asing
Yang Berkedudukan di Indonesia, Jurna Legislasi Indonesia Vol. 14 No. 04 –
Desember 2017, hlm. 455 – 462, 2017
Sumardjono, Maria, Tanah Dalam Perspektif Hak Ekonomi Sosial dan Budaya, Buku
Kompas, Jakarta, 2009
Sumarja, FX, Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing, STPN Press, Yogyakarta, 2015.
36
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah
Sutedi, Adrian ,Hukum Rumah Susun & Apartemen, Cet. Pertama, Jakarta Sinar Grafika,
November, 2010
Widijatmoko, M.J, Artikel Ilmiah Rumah Susun Ambruk, Hak Kepemilikan Otomatis
Hapus, diambil dari
Yudha, Bhakti, Course Materials Hukum Internasional Lanjutan, Tanggung Jawab Negara,
Makalah, Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran, Bandung, 2006.
37