Anda di halaman 1dari 25

PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No.

1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

Kepemilikan Properti Bagi Warga Negara Asing Yang Berkedudukan


Di Indonesia
Dian Dewi Khasanah
Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.
dewinugraha084@gmail.com
Abstract
In principle, only Indonesian citizens can own land in Indonesia. The government's program
to improve development and the Indonesian economy by encouraging investment by
bringing in foreign investors has consequences for the government to regulate property
ownership for foreigners who wish to own land and even residential buildings in Indonesia.
The purpose of writing this article is to find out the ownership status of what land rights
can be owned by foreigners. The provisions in PP Number 103 of 2015, the government
allows foreigners who are domiciled and domiciled in Indonesia to be able to own property
with Right to Use Lease Rights for a certain period of time. The purpose of this limitation
of the period of property ownership for foreigners is to protect the land owned by Indonesian
citizens from various exploitations and foreign dominations disguised by legal smuggling.
The method used in this writing is using a normative juridical writing method using primary
legal materials and secondary legal materials which are then analyzed by legal
interpretation of the related regulations. The regulation of property ownership by foreigners
as regulated in various laws and regulations and their implementing regulations is expected
to create harmonization between property ownership such as a land, building and housing
for foreigners and residential ownership for Indonesian citizens.
Keywords: Policy, Property, Foreign Citizen.

Ringkasan
Pada prinsipnya hanya WNI yang dapat memiliki tanah di Indonesia. Program pemerintah
untuk meningkatkan pembangunan dan perekonomian Indonesia dengan cara
menggalakkan investasi dengan medatangkan investor asing membawa konsekuensi bagi
pemerintah untuk mengatur kepemilikan properti bagi WNA yang berkeinginan untuk
memiliki tanah, bangunan bahkan hunian di Indonesia. Penulisan artikel ini bertujuan untuk
mengetahui status kepemilikan hak atas tanah apa saja yang dapat dimiliki oleh WNA.
Ketentuan dalam PP Nomor 103 Tahun 2015, pemerintah mengizinkan orang asing yang
berkedudukan dan bertempat tinggal di Indonesia untuk dapat memiliki properti dengan
Hak Pakai Hak Sewa dengan jangka waktu tertentu. Maksud dari pembatasan jangka waktu
kepemilikan properti bagi WNA ini adalah untuk melindungi tanah yang dimiliki oleh WNI
dari berbagai eksploitasi dan penguasaan asing yang terselubung dengan cara
penyelundupan hukum. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah menggunakan
metode penulisan yuridis normatif dengan menggunakan bahan hukum primer dan bahan
hukum sekunder yang kemudian dianalisis dengan penafsiran hukum terhadap peraturan-
peraturan yang terkait. Pengaturan kepemilikan properti oleh WNA yang diatur dalam
berbagai peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaannya diharapkan dapat

13
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

menciptakan harmonisasi antara kepemilikan properti seperti tanah, bangunan maupun


hunian bagi WNA maupun kepemilikan bagi WNI.
Kata Kunci: Kebijakan, Properti, WNA.
A. Pendahuluan kemampuan dan inovasi pemerintah
Tema sentral yang saat ini dalam mengatasi berbagai kendala
dicanangkan oleh Pemerintah investasi diantaranya adalah
Republik Indonesia untuk penyederhanaan berbagai perangkat
menggalakkan pembangunan dan peraturan perundang-undangan,
mengangkat perekonomian negara perbaikan kinerja birokrasi,
salah satunya adalah melalui jalan menciptakan stimulasi dengan
investasi. Salah satu hambatan dalam berbagai inovasi atas kebijakan
melaksanakan dan melanjutkan pemerintah yang menarik investor
pembangunan karena adanya sebagai langkah-langkah kearah
keterbatasan dana sebagai modal yang pembangunan ekonomi di masa yang
dimiliki pemerintah maupun swasta akan datang. Upaya untuk mendorong
nasional. Indonesia sebagai suatu para investor sebagai pemilik modal
negara yang memiliki banyak kekuatan haruslah diiringi dengan kepekaan
potensial dan tersebar di seluruh mengenai apa saja yang menjadi
wilayah Indonesia dengan sumber kebutuhan investor saat berada di
kekayaan alam yang melimpah, namun Indonesia. Kemudian apa yang
karena berbagai faktor yaitu ketiadaan dirasakan para investor di negara
modal, pengalaman dan teknologi asalnya atau negara lain selain
maka kekuatan ekonomi potensial Indonesia akan menjadi perbandingan
tersebut menjadi belum dapat diolah yang mementukan arah investasi
menjadi kekuatan ekonomi. Oleh misalnya dalam hal kepastian hukum,
karenanya masuknya investor keamanan, kemudahan serta
memiliki nilai strategis dalam kenyamanan dalam berinvestasi.
mengatasi keterbatasan tersebut. Harus Standar perlakuan kepada
diakui bahwa salah satu kiat atau upaya Investor tertuang dalam Hukum
untuk mendorong investasi asing Internasional yang dikenal dengan
adalah dengan peningkatan istilah Ukuran Perlakuan Internasional
(UPI) yang tetap mengacu kepada
14
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

Ukuran Perlakuan Nasional (UPN).1 negara Indonesia. Indonesia dalam


Prinsip dalam perlakuan bagi WNA, politik hukumnya memiliki tujuan
ukuran yang dipakai adalah Pasal 1 untuk menciptakan untuk menciptakan
ayat (3) Piagam PBB yang sistem hukum nasional,2 utamanya
menyebutkan bahwa orang asing harus adalah mewujudkan keadilan sosial
menikmati hak serta jaminan yang untuk menciptakan kesejahteraan
sama dengan warga negara dimana ia rakyat. Menurut Bagir Manan,
tinggal, tidak kurang dari jaminan kesejahteraan rakyat merupakan salah
dalam menikmati hak-hak satu bagian dari politik hukum yang
fundamental manusia yang telah bersifat tetap.3 Politik hukum tanah
ditetapkan dalam hukum Internasional. nasional yang paling mendasar
Namun dunia mengakui bahwa ukuran terdapat dalam Alinea ke - 4
perlakuan nasional terhadap WNA Pembukaan UUDNRI 1945 yang
tidaklah harus sama dengan warga kemudian tertuang pula pada Pasal 33
negaranya, seorang warga asing tidak ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara
boleh menuntut hak yang lebih banyak Republik Indonesia 1945 atau dikenal
dari warga negara tujuan investasi. dengan UUDNRI 1945 dimana bumi,
Batas maksimum yang dapat dituntut air dan kekayaan alam yang
oleh orang asing adalah perlakuan terkandung di dalamnya dikuasai oleh
yang sama dengan warga negara. Negara dan dipergunakan untuk
Dapat disimpulkan bahwa sebesar-besar kemakmuran rakyat.
investasi asing merupakan salah satu Dengan adanya politik hukum
faktor yang penting dalam peningkatan tersebut, maka dijabarkan lebih lanjut
pembangunan yang nantinya akan dalam pemberian kebijakan
berdampak pula pada peningkatan pembangunan dan peraturan
kesejahteraan sebagai tujuan utama perundang-undangan yang terkait

1
Makalah disampaikan oleh Yudha Bhakti pada diskusi Course Material Hukum Internasional Kanjutan,
Tanggung Jawab Negara, yang diselenggarakan Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran Tahun
2006, hlm. 12.
2
Hartono, Sunaryati, C.F.G. Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum Nasional, Bandung, Alumni,
1991, hlm. 1-2.
3
Manan, Bagir. Menyongsong Fajar Otonomi Daerah, Yogyakarta, FH UII, 2005, hlm. 179-180.

15
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

dengan penguasaan, pemilikan dan eksploitasi dan penguasaan asing yang


penggunaan atau pemanfaatan tanah. terselubung.
Urgensi kepemilikan properti Pengaturan terkait kepemilikan
berupa rumah sebagai hunian atau rumah tinggal telah diatur oleh UUPA
tempat tinggal serta lahan bagi orang Pasal 42 huruf b yang megatakan
asing yang membuka usaha atau bahwa orang asing yang berkedudukan
menanamkan modalnya tidak lain di Indonesia dapat memiliki tanah
bertujuan untuk memperlancar apa dengan status hak pakai, untuk
yang menjadi kegiatan bisnis mereka. menegaskan pasal tersebut pemerintah
Dalam jangka waktu yang lama, biaya pada tahun 1996 mengeluarkan dua
sewa yang relatif tinggi membuat peraturan sekaligus yang bertujuan
mereka mempertimbangkan untuk untuk memberikan kepastian hukum
dapat membeli dan memiliki tempat bagi WNA yang ingin memiliki tempat
tinggal berupa rumah maupun rumah tinggal atau hunian, yaitu PP No. 40
susun di Indonesia.4 Kondisi demikian Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha,
maka pemerintah perlu “tanggap” Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai
dengan apa yang menjadi kebutuhan atas Tanah dan PP No. 41 Tahun 1996
para investor dalam rangka tentang Kepemilikan Rumah Tinggal
menjalankan bisnisnya di Indonesia atau Rumah Hunian Bagi Orang Asing
diantaranya adalah ketersediaan tanah yang Berkedudukan di Indonesia.
atau lahan sebagi tempat tinggal atau Kepemilikan hak atas tanah bagi orang
hunian maupun sebagai tempat untuk asing juga telah diatur dalam Pasal 45
menjalankan usahanya. Namun huruf b UUPA yang menyatakan
demikian perlu pengaturan dan bahwa salah satu subyek yang dapat
regulasi yang jelas dari pemerintah memiliki hak sewa adalah WNA.
sebagai upaya untuk melidungi Dengan demikian maka dalam
kepemilikan tanah milik WNI dari ketentuan yang terdapat dalam UUPA,
WNA dapat memiliki tanah di

4
Soeharto. Kebijakan Pemerintah Dalam Pemilikan Rumah Bagi Orang Asing, makalah disampaikan
pada Pertemuan Ilmiah mengenai Implementasi Peraturan Perundang-Undangan Pemilikan Rumah Oleh
Orang Asing di Indonesia, Jakarta, 11-12 September 1996, hlm. 1.

16
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

Indonesia dengan status hak pakai dan demikian perlu dikaji lebih lanjut
hak sewa. Ketentuan ini tertuang pula apakah berbagai peraturan yang
dalam PP No. 40 Tahun 1996. mengatur kepemilikan properti bagi
Selanjutnya dalam PP No. 41 Tahun WNA yang berkedudukan di Indonesia
1996 mengatur syarat bahwa WNA telah memberikan kepastian hukum
yang dapat mempunyai tempat tinggal dan berjalan dengan harmonis dengan
atau hunian adalah yang membawa jiwa dan semangat UUPA yag
manfaat bagi pembangunan ekonomi utamanya adalah untuk menciptakan
di Indonesia. Diterbitkannya Undang- kesejahteraan bagi rakyat Indonesia
Undang Cipta Kerja Nomor 11 Tahun Terbitnya Undang-Undang
2020 oleh pemerintah diharapkan Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020
dapat menjadi angin segar dan daya yang lebih dikenal dengan UUCK,
tarik tersendiri bagi WNA yang ingin kepentingan investor banyak
memiliki properti di Indonesia, karena terkomodir dalam Undang-undang ini.
lebih memberikan kepastian hukum Namun dengan lahirnya undang-
bagi mereka. Kehadiran UUCK ini undang ini perlu dikaji bagaimana
diharapkan juga menjadi penyempurna pemerintah secara harmonisasi juga
peraturan peraturan terdahulu terkait memberikan perlindungan terhadap
kepemilikan properti bagi WNA. warga negaranya dalam kaitannya
Kehadiran WNA sebagai dengan penguasaan, pemilikan dan
investor perlu mendapatkan penggunaan atau pemanfaatan tanah.
perlidungan dengan hak-hak Diterbitkannya Peraturan pelaksana
keperdataan yang dijamin oleh dari UUCK mengenai tempat tinggal
undang-undang. Pembatasan waktu atau hunian bagi WNA terdapat dalam
terhadap kepemilikan rumah sebagai PP Nomor 13 Tahun 2021 tentang
tempat tinggal khususnya rumah susun penyelenggaraan Rumah Susun yang
perlu dilakukan mengingat kehadiran merupakan mandat sebagai dari
WNA hanya sampai batas waktu ketentuan Pasal 51 dan Pasal 183 huruf
tertentu dalam melaksanakan b dari Undang-Undang Cipta Kerja
bisnisnya di Indonesia. Dengan Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta

17
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor arah bahwa yang dimaksud Orang
18 Tahun 2021 tentang Hak Asing yang berkedudukan di Indonesia
Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan adalah orang asing yang kehadirannya
Rumah Susun, Dan Pendaftaran di Indonesia memberikan manfaat bagi
Tanah. pembangunan nasional.
B. Metode Penelitian Selanjutnya di dalam Pasal 1
Metode penelitian yang digunakan butir 2 PP Nomor 41 Tahun 1996
pada penelitian ini adalah yuridis Tentang Pemilikan Rumah Tinggal
Normatif. Bahan hukum yang Atau Hunian Oleh Orang Asing Yang
digunakan adalah bahan hukum primer, Berkedudukan Di Indonesia, hanya
sekunder dan tersier. Bahan hukum mengadopsi penjelasan sebagaimana
primer berasal dari peraturan tercantum dalam Penjelasan Pasal 39
perundang-undangan nasional maupun PP Nomor 40 Tahun
internasional, dan bahan hukum 1996. Kemudian jika diperhatikan
sekunder berasal dari artikel, penelitian Penjelasan Pasal 1 butir 2 PP Nomor
terdahulu dan lain sebagainya. Bahan 41 Tahun 1997, yaitu ditambah
hukum tersier berupa kamus dan kata “dan berkontribusi”.
ensiklopedia. UU Nomor 12 Tahun
C. Pembahasan 2006 tentang Kewarganegaraan RI
1. Kedudukan Orang Asing dan secara ‘a contrario yang disebut
Kepastian Hukum Terhadap sebagai WNAadalah yang tidak
Kepemilikan Properti termasuk dalam kategori WNI
Di dalam UU Nomor 5 Tahun sebagaimana tercantum dalam Pasal
1960 tentang UUPA, khususnya pada 4 dan Pasal 5. Hal
Pasal 42 tidak dijelaskan dengan rinci tersebut ditegaskan dalam Pasal 7
siapa orang asing, demikian pula yang menyatakan bahwa setiap
dalam Pasal 39 PP Nomor 40 tahun orang asing yang bukan WNI
1996 tentang HGU, HGB dan Hak diperlakukan sebagai orang
Pakai Atas Tanah. Penjelasan Pasal 39 asing. Demikian pula di dalam UU
PP Nomor 40 Tahun 1996 memberikan Nomor 9 Tahun 1992 tentang

18
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

Keimigrasian, khususnya pada Pasal Kewarganegaraan disebutkan bahwa


1 butir 6, bahwa orang asing adalah yang menjadi WNI adalah orang–
orang bukan WNI. orang bangsa Indonesia asli yaitu
Berdasarkan PP Nomor 25 orang-orang bangsa Indonesia yang
Tahun 2008 tentang Persyaratan Dan menjadi WNI sejak kelahirannya dan
Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan tidak pernah menerima
Pencatatan Sipil. Disebutkan hal-hal kewarganegaraan lain atas kehendak
sebagai berikut, Pasal 1 butir 2 sendiri dan orang-orang bangsa lain
tentang Penduduk, yaitu WNI yang disahkan dengan undang-
dan Orang Asing yang bertempat undang sebagai warga Negara.
tinggal di Indonesia. Pasal 1 butir Selanjutnya di dalam Pasal 4
4, Orang Asing adalah orang bukan dan 5 UU tentang Kewarganegaraan
WNI. Sedangkan untuk Pelaporan tersebut di atas ditegaskan mengenai
Pendaftaran Pindah Datang Orang siapa saja yang masuk dalam
Asing di Wilayah klasifikasi WNI, yaitu:
NKRI, berdasarkan ketentuan Pasal a. Setiap orang yang berdasarkan
33 PP tersebut, yang memiliki Izin peraturan perundang-undangan
Tinggal Tetap harus memenuhi dan/atau berdasarkan perjanjian
persyaratan yang telah ditentukan Pemerintah RI dengan Negara lain
Dengan demikian untuk sebelum Undang-undang ini berlaku
memahami siapa itu orang asing, sudah menjadi WNI. Sebagai
maka perlu diketahui siapa saja yang Contoh WNI yang didasarkan pada
termasuk dalam klasifikasi/kategori berlakunya: 1) UU Nomor 3 Tahun
sebagai WNI. Secara singkat orang 1948 tentang Warga Negara dan
asing adalah orang yang tinggal Penduduk Negara, yang kemudian
dalam suatu negara dan bukan warga dilakukan perubahan dengan UU
negara dari negara tersebut.5 Nomor 6 Tahun 1947 dan UU Nomor
Menurut Pasal 2 UU Nomor 12 8 Tahun 1947 serta UU Nomor 11
Tahun 2006 tentang Tahun 1948. 2) UU Nomor 62 Tahun

55
Tjitrosoedibio, Subekti, R. Kamus Hukum, Pradnya Paramita (Persero), Jakarta, 2012, hlm. 45.

19
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

1958 tentang Kewarganegaraa RI, 2) di luar perkawinan yang sah dari


yang kemudian dilakukan perubahan seorang ibu WNA yang diakui oleh
dengan Undang-Undang Nomor 3 seorang ayah WNI sebagai
Tahun 1976 yang merubah ketentuan anaknya dan pengakuan
Pasal 18 dari UU tersebut. itu (dibuktikan dengan penetapan
b. Anak yang lahir dari perkawinan pengadilan) dilakukan sebelum
yang sah dari seseorang: anak tersebut berusia 18 tahun atau
1) ayah dan ibu WNI; sebelum kawin;
2) ayat WNI dan ibu WNA; 3) di wilayah RI yang pada waktu
3) ayah WNA dan ibu WNI; lahir tidak jelas status
4) ibu WNI, tetapi tetapi ayahnya kewarganegaraan ayah dan ibunya;
tidak mempunyai kewarganegaraan 4) di wilayah Negara RI apabila ayah
atau hukum Negara asal ayahnya dan ibunya tidak mempunyai
tidak memberikan kewarganegaraan kewarganegaraan atau tidak
kepada anak tersebut. diketahui keberadaannya;
c. Anak yang lahir dalam tenggang e. Anak yang baru lahir yang
waktu 300 hari setelah ayahnya ditemukan di wilayah Negara RI
meninggal dunia dari perkawinan selama ayah dan ibunya tidak
yang sah dan ayahnya diketahui.
WNI; ditentukannya tenggang waktu f. Anak yang dilahirkan di luar
300 hari dengan pertimbangan bahwa wilayah Negara RI dari seorang
tenggang waktu tersebut merupakan ayah dan ibu WNI yang karena
tenggang waktu yang dianggap ketentuan dari Negara tempat anak
cukup untuk meyakini bahwa anak tersebut dilahirkan memberikan
tersebut benar-benar anak dari ayah kewarganegaraan kepada anak
yang meninggal dunia. yang
d. Anak yang lahir: bersangkutan;
1) di luar perkawinan yang sah g. Anak dari seorang ayah dan ibu
dari seorang ibu WNI; yang telah dikabulkan
permohonan

20
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

kewarganegaraannya, Pemerintah No. 40 Tahun 1996 tentang


kemudian ayah atau ibunya Hak Guna Bangunan, Hak Guna
meninggal dunia sebelum Usaha, dan Hak Pakai; 5. Peraturan
mengucapkan sumpah atau Pemerintah No. 41 Tahun 1996 tentang
menyatakan janji setia. Pemilikan Rumah Tempat Tinggal
i. Anak WNI yang lahir di luar atau Tempat Hunian Bagi Orang Asing
perkawinan yang sah, belum yang Berkedudukan di Indonesia; 6.
berusia 18 tahun atau belum kawin Keputusan Presiden No. 34 Tahun
diakui secara sah oleh ayahnya 1992 tentang Pemanfaatan Tanah Hak
yang berkewarganegaraan asing Guna Usaha, Hak Guna Bangunan
tetap diakui sebagai WNI. untuk Usaha Patungan dalam Rangka
j. Anak WNI yang belum berusia 5 Penanaman Modal Asing. Menurut
tahun diangkat secara sah sebagai ketentuan Pasal 1 ayat (2) PP No. 41
anak oleh WNA berdasarkan Tahun 1996, yang dimaksud dengan
penetapan pengadilan orang asing yang berkedudukan di
tetap (Pengadilan Negeri) diakui Indonesia adalah orang asing yang
sebagai WNI. kehadirannya di Indonesia memberi
manfaat bagi pembangunan nasional.
Kebijakan mengenai orang- Penjelasan pasal tersebut menyatakan,
orang dan badan-badan asing dibidang bahwa orang asing yang kehadirannya
pertanahan diatur dalam beberapa di Indonesia memberikan manfaat bagi
peraturan yaitu6 : 1. Pasal 33 ayat (3) pembangunan nasional dimaksudkan
Undang Undang Dasar 1945; 2. bahwa pemilikan rumah tempat tinggal
Undang Undang No. 5 Tahun 1960 atau hunian bagi orang asing tersebut
tentang Peraturan Dasar PokokPokok tidak boleh dilihat semata-mata dari
Agraria (UUPA); 3. Undang Undang kepentingan orang asing yang
No. 25 Tahun 2007 tentang bersangkutan, tetapi lebih dari itu
Penanaman Modal; 4. Peraturan kehadirannya di Indonesia harus

6
Sutedi, Adrian. Hukum Rumah Susun & Apartemen, Cet. Pertama, Jakarta Sinar Grafika, November
2010, hlm. 260.

21
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

memberikan manfaat atau kontribusi Kartu Izin Tinggal Terbatas; c) Orang


terhadap pembangunan nasional. asing pemegang izin kunjungan
Pengertian orang asing yang singkat, yaitu orang asing yang berada
berkedudukan di Indonesia menurut di Indonesia dengan izin keimigrasian
Surat Edaran Menteri Negara berupa izin kunjungan berbentuk tanda
Agraria/Kepala Badan Pertanahan yang ditetapkan dalam paspor yang
Nasional No. 110-2871 tanggal 8 dimiliki oleh orang asing yang
Oktober 1996 tentang Pelaksanaan bersangkutan.
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun Rumah yang pada hakekatnya
1996 tentang Pemilikan Rumah merupakan kebutuhan dasar (basic
Tempat Tinggal atau Hunian oleh needs) manusia selain sandang dan
orang asing, yaitu orang asing yang pangan, juga pendidikan dan
kehadirannya di Indonesia memberi Kesehatan. Pemenuhan maupun
manfaat bagi pembangunan nasional, penyediaannya harus diupayakan agar
yaitu memiliki dan memelihara tidak sekedar terpenuhi secara
kepentingan ekonomi di Indonesia. kuantitatif tetapi juga harus terpenuhi
Berdasarkan kepentingan ekonomis secara kualitatif, yaitu terpenuhinya
tersebut, klasifikasi status orang asing mutu dan kualitas rumah sebagai
yang dapat memiliki rumah tinggal hunian karena berkaitan langsung
atau hunian di Indonesia adalah : a) dengan harkat dan martabat manusia
Orang asing penduduk, yaitu orang selaku pemakai.7
asing yang bertempat tinggal di Urgensi dari kebutuhan
Indonesia secara menetap (penduduk properti berupa rumah sebagai atau
Indonesia), yang ditandai dengan tempat tinggal bagi WNA dalam
adanya bukti izin keimigrasian berupa rangka menjalankan bisnis nya
Kartu Izin Tinggal Tetap; b) Orang sebelumnya telah diakomodir oleh
asing yang pemegang Izin Tinggal berbagai ketentuan perundang-
Terbatas, yang ditandai dengan adanya undangan di Indonesia baik berupa
bukti izin keimigrasian yang berupa rumah tunggal maupun rumah susun,

7
Harjono, Dhaniswara, K. Hukum Properti, PPHBI, Jakarta, 2016, hlm. 122.

22
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

diantaranya adalah Undang-Undang undang-undang tentang rumah susun


Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah sebelumnya. Undang-Undang ini
Susun yang diundangkan tanggal 31 menjadi pembaruan hukum mengenai
Desember 1985 dalam Lembaran rumah susun dan sebagai realisasi dari
Negara Nomor 75 Tahun 1985. instruksi Pasal 46 Undang-Undang
Undang-undang ini lebih dikenal Nomor 1 Tahun 2011 tentang
dengan UU Kondominium Indonesia perumahan dan Kawasan Permukiman
yang mengisi kekosongan hukum di yang menyatakan bahwa rumah susun
bidang rumah susun sebagai peraturan akan diatur tersendiri dengan undang-
perundang-undangan dalam strata undang. Pada prinsipnya Undang-
konstitusi. Peraturan Pelaksanaan yang Undang Nomor 20 Tahun 2011 ini
dikeluarkan pemerintah untuk tidak jauh beda dengan Undang-
Undang-undang ini dalah PP Nomor 4 Undang-Undang Nomor 16 Tahun
Tahun 1988 tentang rumah susun. 1985 tentang rumah susun karena
Dengan diterbitkannya Undang- memiliki tujuan yang sama yaitu
undang dan Peraturan Pemerintah mengutamakan pemenuhan hak atas
tersebut maka permasalahan mengenai rumah bagi Masyarakat
rumah susun mulai mendapatkan Berpendapatan Rendah (MBR) yang
kepastian hukum. Namun seiring belum dapat memiliki rumah layak
berjalannya waktu ternyata ketentuan huni, khususnya di wilayah perkotaan
dalam peraturan tersebut tidak dapat yang berakibat terbentuknya wilayah
lagi mengakomodir berbagai kumuh, dengan lahirnya Undang-
kepentingan dan perkembangan undang Nomor 20 Tahun 2011
hukum sehingga peraturan tersebut memberikan jaminan kepastian hukum
perlu diganti dan disempurnakan. berupa perlindungan dan keadilan
Tanggal 10 November 2011 dalam kepemilikan rumah susun,
dengan lembaran negara nomor 108 khususnya bagi masyarakat dengan
Tahun 2011 diundangkan Undang- ekonomi lemah. Disamping itu,
Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Undang-undang Nomor 20 Tahun
Rumah Susun sebagai penyempurnaan 2011 memberikan kewenangan yang

23
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

luas kepada Pemerintah Daerah dalam memberikan manfaat bagi


menyelenggarakan rumah susun sesuai pembangunan nasional.10 Selanjutnya
dengan kewenangannya.8 Kementerian Agraria dan Tata
Pada akhir tahun 2015, Ruang/Badan Pertanahan Nasional
pemerintah mengeluarkan Peraturan menerbitkan peraturan kepemilikan
Pemerintah (PP) Nomor 103 Tahun hunian bagi orang asing yang tertuang
2015 dengan lembaran Negara Nomor dalam Peraturan Menteri ATR/Kepala
325 Tahun 2015 tentang Kepemilikan BPN Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Rumah Tempat Tinggal Hunian Oleh Tata Cara Pemberian, Pelepasan, Atau
Orang Asing atau WNA Yang Pengalihan Hak atas Kepemilikan
Berkedudukan di Indonesia. Lahirnya Rumah Tempat Tinggal Atau Hunian
PP tersebut mencabut serta Bagi Orang Asing Yang
menyatakan tidak berlakunya lagi Berkedudukan Di Indonesia sebagai
ketentuan yang terdapat dalam PP tindak lanjut dari terbitnya Peraturan
Nomor 41 Tahun 1996 yang mengatur Pemerintah Nomor 103 Tahun 2015
mengenai tempat tinggal dan hunian tentang Pemilikan Rumah Tempat
bagi orang asing yang berkedudukan di Tinggal Atau Hunian Oleh Orang
Indonesia.9 Dalam PP tersebut pada Asing Yang Berkedudukan Di
Pasal 1 dijelaskan bahwa orang asing Indonesia.
diperbolehkan memiliki rumah yang Dalam PP Nomor 103 Tahun
berdiri sendiri atau satuan rumah susun 2015, pemerintah mengizinkan orang
yang dibangun di atas tanah Hak Pakai, asing yang berkedudukan dan
sebagai tempat tinggal atau hunian bertempat tinggal di Indonesia untuk
bagi mereka yang kehadirannya dapat memiliki properti dengan Hak

8
Widijatmoko, M.J, Artikel Ilmiah Rumah Susun Ambruk, Hak Kepemilikan Otomatis Hapus, diambil
dari
http://medianotaris.com/rumah_susun_ambruk_hak_kepelimikan_otomatis_hapus_berita216.html,
diakses tanggal 18 Agustus 2021
9
Sumanto, Listyowati. Kepemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian Oleh Orang Asing Yang
Berkedudukan di Indonesia, Jurna Legislasi Indonesia Vol. 14 No. 04 – Desember 2017, hlm. 455 –
462.
10
Sumardjono, Maria. Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi dan Implementasi, Buku Kompas, Jakarta,
2009, hlm.173.

24
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

Pakai selama 30 Tahun yang dapat pembatasan hak tersebut, maka asas
diperpanjang 20 tahun dan dapat nasionalitas sebagai suatu konsekuensi
diperbaharui lagi 30 tahun, sehingga dari hak bangsa Indonesia dipandang
apabila ditotal ia dapat memiliki sebagai faktor penghambat bagi
properti yang ada di Indonesia selama hadirnya investasi asing, terutama
80 Tahun. Ketentuan yang diberikan pada sektor properti berupa tanah dan
oleh pemerintah tersebut bertujuan bangunan, baik digunakan sebagai
untuk mendongkrak para Investor agar tempat tinggal maupun tempat usaha
tertarik membeli dan memiliki properti mengingat keterbukaan pasar asing
di Indonesia. Sebelumnya ketentuan terhadap properti berkaitan langsung
mengenai kepemilikan Hak Pakai ini dengan sistem hukum pertanahan yang
yang terdapat dalam PP Nomor 41 berkaitan dengan UUPA.
Tahun 1996 hanya dapat dimiliki Undang-Undang Nomor 5
selama 25 Tahun dan dapat Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
diperpanjang selama 25 Tahun. Pokok-Pokok Agraria atau lebih
Dikatakan pula dalam PP tersebut dikenal dengan UUPA, didalamnya
bahwa Hak Milik, Hak Guna Usaha terdapat pasal-pasal yang belum
dan Hak Guna Bangunan tidak dapat memberikan jawaban yang pasti atas
dimiliki oleh orang asing. WNA atau berbagai persoalan terkait
Badan Hukum Asing hanya dapat permasalahan kepemilikan properti,
memiliki Hak Guna Usaha dan Hak khususnya tanah dan bangunan oleh
Guna Bangunan melalui pembentukan orang asing. UUPA tidak pula
Badan Hukum Indonesia. Namun, menyediakan pasal-pasal yang dapat
disisi lain pihak Investor segera dijadikan rujukan dalam
menginginkan kepemilikan hak atas menyelesaikan berbagai persoalan
tanah dengan jangka waktu yang hukum terkait kepemilikan tanah oleh
panjang, mudah dijaminkan dan orang asing.
memiliki kepastian hukum.11 Adanya

11
Roestamy, Martin. Konsep-Konsep Hukum Kepemilikan Properti Bagi Asing (Dihubungkan dengan
Hukum Pertanahan), Alumni, Bandung, 2011, hlm. 6.

25
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

Pengaturan hak atas tanah bagi suatu polemik tersendiri apabila pihak
orang asing seharusnya dapat asing diberikan kemudahan serta
memberikan jaminan perlindungan kesempatan lebih dalam memiliki
hukum terhadap hak-hak atas tanah properti di Indonesia. Rakyat
WNI dari berbagai macam eksploitasi Indonesia akan kesulitan untuk
asing, sehingga tidak ada orang asing mengakses properti dikarenakan harga
yang bisa memiliki tanah dengan status yang tinggi.
hak milik.12 Mengenai ketentuan Undang-Undang No. 11 Tahun
kepemilikan tanah bagi WNA diatur 2020 tentang Cipta Kerja yang
lebih rinci dalam Pasal 3 Permen diundangkan pada tanggal 2 November
ATR/BPN Nomor 29 Tahun 2019 2020 dengan lembaran Negara Nomor
dimana orang asing yang memiliki izin 245 Tahun 2020 memiliki tujuan untuk
tinggal di Indonesia sesuai dengan mendongkrak investasi asing guna
ketentuan peraturan perundang- meningkatkan pertumbuhan ekonomi
undangan, dapat memiliki rumah dalam negeri. Seiring meningkatnya
untuk tempat tinggal atau hunian kehadiran WNA di Indonesia baik
dengan Hak Pakai. Rumah yang sebagai investor maupun memiliki
digunakan sebagai tempat tinggal atau tujuan untuk melakukan bisnisnya
hunian diatas tanah haruslah berupa berakibat pada peningkatan
rumah tunggal dan sarusun dengan permintaan akan tempat tinggal atau
status hak pakai. Kepemilikan properti hunian bagi WNA, sehingga kerangka
berupa tanah dan bangunan bagi WNA hukum serta regulasi untuk
perlu diatur dengan hati-hati dan memberikan kemudahan dalam hal
bijaksana. Kebijakan ini harus perizinan dan administrasi sangat
mempertimbangkan jiwa dan diperlukan. Kebijakan yang
semangat UUPA sebagai amanat dari dikeluarkan untuk mendukung
UUD 1945 dimana kesejahteraan kehadiran dari para WNA haruslah
rakyat Indonesia harus lebih tetap mempertahankan prinsip
diuatamakan dari WNA. Akan menjadi nasionalitas yang tertuang dalam

12
Sumarja, FX. Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing, STPN Press, Yogyakarta, 2015, hlm. 30.

26
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

UUPA. Melihat kebutuhan akan Tanah, Satuan Rumah Susun, Dan


tempat tinggal di kota-kota besar Pendaftaran Tanah yaitu Peraturan
berbanding terbalik dengan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021
ketersediaan tanah atau lahan untuk sebagai turunan dari Undang-Undang
pembangunan perumahan. Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020,
Menyiasati permasalahan dalam Pasal 69 terdapat ketentuan
tersebut, pemilihan model Orang Asing yang dapat memiliki
pembangunan perumahan secara rumah tinggal atau hunian adalah
vertikal menjadi alternatif tersendiri. Orang Asing yang memiliki dokumen
Saat ini pembangunan rumah secara keimigrasian sesuai dengan ketentuan
vertikal marak dilakukan di Indonesia peraturan perundang-undangan.
yaitu dalam bentuk apartemen, rumah Kemudian apabila Orang Asing
susun maupun kondominium. Di tersebut meninggal dunia terdapat
negara lain, pembangunan perumahan ketentuan bahwa rumah tempat tinggal
secara vertikal juga sering menjadi atau hunian dapat diwariskan kepada
pilihan untuk memenuhi kebutuhan ahli waris. Dalam hal ahli waris
hunian atau tempat tinggal bagi warga merupakan Orang Asing, ahli waris
kota, baik dalam bentuk flat, strata tersebut harus memiliki dokumen
tiltle maupun apartemen. Ketentuan keimigrasian sebagaimana ditetapkan
terbaru mengenai mengenai tempat oleh peraturan perundang-undangan
tinggal atau hunian oleh WNA terdapat yang berlaku. Disebutkan pula bagi
dalam Pasal 69 sampai dengan Pasal WNI yang melaksanakan perkawinan
73 Peraturan Pemerintah Nomor 18 dengan WNA dapat memiliki hak atas
Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, tanah degan WNI lainnya dengan
Hak Atas Tanah, Satuan Rumah ketentuan tanah tersebut bukanlah
Susun, Dan Pendaftaran Tanah sebagai merupakan harta bersama yang
turunan dari UUCK Nomor 11 Tahun dibuktikan dengan perjanjian
2020. pemisahan harta antara suami istri
Berdasarkan peraturan terbaru yang dibuat dengan akta notaris.
mengenai Hak Pengelolaan, Hak Atas Ditegaskan pula dalam PP ini bahwa

27
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

WNA dapat memiliki rumah tapak perusahaan tersebut diberikan selama


dengan status hak pakai atau hak pakai 35 tahun dengan hak perpanjangan
diatas hak milik atau hak pengelolaan maksimal 25 tahun sebagaimana diatur
dan apartemen yang dapat dimiliki pada Pasal 1 ayat (4) tersebut. Setelah
oleh WNA memiliki ketentuan bahwa terbit Undang-Undang Nomor 25
properti tersebut dibangun di atas hak Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
pakai atau hak guna bangunan di atas atau sering disebut dengan UUPM
tanah negara, tanah hak pengelolaan maka pemberian HGU antara
atau hak milik. penanaman modal yang bersumber
Sedangkan untuk keperluan dari dana asing dengan modal dari
emplasemen, berupa bangunan pabrik, dana dalam negeri yaitu selama 95
gudang, ataupun perumahan tahun dengan cara dapat diperpanjang
karyawan, masih didasarkan pada dimuka sekaligus selama 60 tahun dan
Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun dapat diperbaharui Kembali sema 35
1992 tentang Pemanfaatan Tanah Hak tahun. Untuk Hak Guna Bangunan
Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan dapat diberikan selama 80 tahun
Untuk Usaha Patungan dalam Rangka dengan cara diberikan dan
Penanaman Modal Asing, pada Pasal 1 diperpanjang untuk jangka waktu 45
disebutkan bahwa dalam usaha tahun.
patungan dalam rangka penanaman Hak pakai tidaklah sama
modal Asing, Hak Guna Usaha atas dengan hak milik. Ketentuan Pasal 41
tanah dapat diberikan kepada pada UUPA, hak pakai adalah hak
Perusahaan Patungan. Selanjutnya untuk menggunakan dan/atau
dalam Pasal 2 dikatakan mengenai memungut hasil dari tanah yang
ketentuan perusahaan patungan yang dikuasai langsung oleh negara atau
dapat memiliki Hak Guna Bangunan tanah milik orang lain. Hak pakai ini
adalah perusahaan ayang harus diberikan berdasarkan keputusan
berbentuk badan hukum yang didirikan pejabat yang berwenang atau
menurut hukum Indonesia dan berdasarkan perjanjian dengan pemilik
berkedudukan di Indonesia. Pada tanahnya. Ketentuan mengenai orang

28
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

asing atau badan hukum asing yang tempat tinggal atau hunian yang dapat
menjadi subjek dari hak pakai ini dimiliki oleh orang asing tersebut
sendiri adalah orang asing yang berupa Rumah Tunggal, di atas tanah
berkedudukan di Indonesia dan badan dan sarusun dengan Batasan minimal
hukum asing yang memiliki dan ketentuan dimana 1 (satu) bidang
perwakilan di Indonesia. Sedangkan tanah per orang atau per keluarga
ketentuan Hak milik dalam UUPA pembatasan tanah paling luas adalah
terdapat Pasal 20 UUPA dimana 2.000 (dua ribu) meter persegi. Namun
pemegang hak milik atas tanah pada dalam kondisi tertentu dimana
prinsipnya hanya dipunyai oleh keberadaan orang asing tersebut
perorangan, yaitu sebagai WNI memiliki dampak positif yang luar
tunggal. Oleh karena itu, hak milik biasa terhadap perekonomian
pada dasarnya diperuntukkan khusus Indonesia, maka tempat tinggal bisa
bagi WNI saja yang diberikan dengan luas lebih dari 2.000
berkewarganegaraan tunggal. (dua ribu) meter persegi dengan
Peraturan Pemerintah Nomor mendapatkan izin dari Menteri Agraria
103 Tahun 2015 menyatakan bahwa dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
orang asing dapat memiliki properti Nasional. Namun pembatasan tersebut
dengan hak pakai paling lama selama tidak berlaku bagi pemilikan rumah
80 Tahun. Properti tersebut juga dapat tempat tinggal atau hunian oleh
diwariskan dan dapat dijadikan perwakilan negara asing dan/atau
jaminan hutang dengan dibebani Hak perwakilan badan internasional.
Tanggungan. Hal ini diatur lebih rinci 2. Problematika Kepemilikan Hak
lagi dalam Pasal 3 Permen Agraria Atas Properti Bagi WNA
29/2016 sebagai pengaturan lebih Dalam melaksanakan
lanjut dari Peraturan Pemerintah ketentuan Pasal 42 dan 45 UUPA,
Nomor 103 Tahun 2015 tentang pemerintah telah mengeluarkan
Pemilikan Rumah Tempat Tinggal Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14
atau Hunian oleh Orang Asing yang Tahun 1982 tentang larangan
Berkedudukan di Indonesia. Rumah penggunaan kuasa mutlak sebagai

29
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

pemindahan Hak Atas Tanah.13 hukum lain yang sering terjadi


Instruksi ini dikeluarkan atas respon dilakukan diantaranya adalah melalui
dari banyaknya pelanggaran terhadap perjanjian pemilikan tanah dan surat
ketentuan Pasal 9 dan 26 UUPA yaitu kuasa, perjanjian opsi, sewa menyewa,
praktik pemindahan tahan Hak milik kuasa menjual, hibah wasiat dan surat
kepada orang asing dengan cara pernyataan ahli waris. Praktik
penyelundupan hukum.14 Praktik ini penyelundupan hukum banyak
sering terjadi salah satunya melalui dilakukan melalui perkawinan dengan
Lembaga perkawinan yang telah diatur wanita yang merupakan WNI.
dalam Pasal 35 ayat (2) dan Pasal 36 Pada praktiknya, pelaksanaan
ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974 tentang dari Instruksi Menteri Dalam Negeri
Perkawinan. Harta perkawinan baik atau Instruksi Mendagri Nomor 14
berupa harta bersama, harta bawaan Tahun 1982 ternyata belum dapat
maupun harta perolehan membuka mengarahkan orang asing untuk
peluang besar bagi WNA untuk memiliki tanah dengan status Hak
mendapatkan dan mempunyai tanah Pakai, atau Hak Sewa Bersama dan
hak milik di Indonesia dan memakai mencegah kepemilikan tanah hak milik
nama WNI tersebut dalam poses jual oleh orang asing karena kuasa mutlak
beli atas tanah. WNI yang terikat yang dibuat oleh notaris terkait akta
namanya dalam perjanjian Trustee dan perjanjian pengikatan jual beli atau
menjadi dasar dibuatnya perjanjian yang lebih dikenal dengan istilah
nominee atas namanya dalam Perjanjian Pendahuluan Jual Beli atau
kepemilikan tanah tersebut yang PPJB tidak termasuk yang dilarang
sebenarnya adalah milik WNA penggunaannya. Dengan kondisi
dimaksud.15 Selain itu penyelundupan demikian maka telah terjadi

13
Sumardjono, Maria. Tanah Dalam Perspektif …, Op. Cit, hlm. 23; Suhendar, Kasim, Tanah Sebagai
Komoditas,Kajian Kritis atas kebijakan pertanahan Orde Baru, Lembaga Studi Advokasi Masyarakat
(ELSAM), Jakarta, 1996, hlm. 4.
14
Muhammad, Abdulkadir, Hukum Perdata di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2010 hlm.
109-110.
15
Kolopaking, Anita, D.A. Kepemilikan Tanah Hak Milik Oleh WNAdan Badan Hukum dikaitkan
Dengan Penggunaan Nominee Sebagai Bentuk Penyelundupan Hukum, Bandung, Disertasi Unpad,
2009, hlm. 15 dan 55.

30
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

kesenjangan mengenai larangan terhadap WNA yang memiliki izin


kepemilikan tanah oleh WNA, dimana sebagaimana yang terdapat dalam
seyogyanya orang asing dilarang ketentuan peraturan perundang-
memiliki tanah dengan status hak undangan. Penyebutan hak milik
milik, namun secara perundang- dalam Pasal 144 ayat (1) UUCK
undangan terbuka peluang bagi orang menjadi rancu apabila di sandingkan
asing memiliki tanah dengan status hak dengan Peraturan Menteri negara
milik. Agraria Tata Ruang Kepala Badan
UUCK memberikan status hak Pertanahan Nasional Nomor 29 Tahun
milik kepada WNA atas Satuan Rumah 2016 dimana dalam Undang-Undang
Susun yang mereka miliki. Ketentuan tersebut dikatakan bahwa hak milik
ini terdapat dalam Pasal 144 UUCK. atas satuan rumah susun adalah
Dalam Pasal 144 ayat (1) disebutkan kepemilikan oleh WNI atas satuan
bahwa persyaratan hak milik atas rumah susun diatas tanah hak milik,
satuan rumah susun diberikan kepada hak guna bangunan atau hak pakai di
lima golongan yaitu WNI, Badan atas tanah negara, serta hak guna
Hukum Indonesia, WNA yang bangunan atau hak pakai diatas tanah
memiliki izin sesuai peraturan hak pengelolaan.
perundang-undangan, Badan Hukum Pada prinsipnya dalam
Asing yang memilik perwakilan di Undang-Undang Cipta Kerja Nomor
Indonesia serta perwakilan negara 11 Tahun 2020 memang diterbitkan
asing dan lembaga internasional yang sebagai sarana untuk memudahkan
memiliki perwakilan di Indonesia. investor asing dalam kaitannya
Ketentuan ini berbeda dengan kepemilikan properti di Indonesia,
ketentuan yang terdapat pada Pasal 2 namun visi pemerintah ini masih
Peraturan Pemerintah Nomor 103 berbenturan atau masih terjadi ketidak
Tahun 2015 yang menyebutkan bahwa konsistenan dengan tujuan awal bagi
rumah tempat tinggal WNA yang penyelenggaraan rumah susun yang
berkedudukan di Indonesia hanya layak dan terjangkau bagi MBR.
diberikan Hak Pakai atas sarusun Realitanya penyelenggaraan rumah

31
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

susun utamanya di kota-kota besar Fakta lain ditemukan dalam


diutamakan pembangunannya untuk pembangunan rumah susun sederhana
rumah susun yang bersifat komersial, seringkali dipersulit dalam hal izin dan
yaitu rumah susun menengah dan administrasinya dengan dalih
mewah berupa apartemen dan peruntukan maupun dari sisi analisis
kondominium. Pemerintah masih dan dampak lingkungannya tidak
sangat sedikit dalam melakukan memenuhi kriteria. Bahkan fakta
pembangunan rumah susun sederhana dilapangan sering ditemukan
bagi kepentingan rakyat kecil. Dengan masyarakat yang tidak termasuk
maraknya pembangunan rumah susun berekonomi lemah atau
di kota besar yang ternyata di dominasi berpenghasilan rendah namun bisa
dengan rumah susun mewah yang memiliki rumah susun sederhana
diperuntukkan golongan ekonomi bahkan dapat memiliki lebih dari satu
menengah ke atas dan para ekspatriat, rumah susun dan bahkan dapat
fakta ini sebetulnya sudah memperjual belikan rumah susun
menunjukkan bahwa ijin serta tersebut dengan mudah. Sementara
administrasi pembangunan rumah golongan rakyat miskin dengan
susun bagi orang asing telah diberiakn penghasilan rendah yang tidak
dengan mudah. Ironisnya ada beberapa memiliki askes politis dan ekonomi
tanah asse pemerintah maupun tidak mempu memiliki rumah susun
pemerintah daerah yang diberikan sederhana.
kepada pihak swasta untuk dibangun 3. Harmonisasi Prinsip Nasionalitas
rumah susun mewah dibandingkan Dalam UUPA dan Berbagai
dengan rumah susun sederhana yang Peraturan serta Visi Pemerintah
dibangun dan diperuntukkan bagi Menilik sejarah, bahwa
masyarakat dengan penghasilan sebetulnya UUPA disusun dan
menengah ke bawah.16 dilahirkan dalam kondisi dimana
Indonesia menentang segala sesuatu

16
Murhaini, Suriansyah. Hukum Rumah Susun, Eksistensi, Karakteristik dan Pengaturan, Laksbang
Grafika, Jawa Timur, 2015, hlm. 50.

32
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

yang berbau asing, karena dianggap adanya pendapat yang bertentangan


bertentangan dengan kepentingan tersebut, maka diambil suatu kebijakan
rakyat dan negara, sedangkan undang- dengan menelusuri apa saja yang
undang mengenai Penanaman Modal menjadi kendala bagi investor
Asing Nomor 1 Tahun 1967 khususnya di bidang pemberian hak-
diterbitkan ketika Indonesia hak atas tanah yang kemudian dibuat
mengalami inflasi dan membutuhkan kebijakan dengan diterbitkan berbagai
kebijaksanaan untuk mengundang peraturan untuk mengatur pelaksanaan
penanam modal asing sebagai usaha pemberian hak-hak atas tanah kepada
untuk memperbaiki keadaan investor.
Indonesia. Melihat latar belakang Indonesia memiliki kebijakan
kondisi dan situasi yang berbeda dan aturan yang berkaitan dengan
tersebut, terdapat dua pendapat yang kepemilikan tanah dan kebendaan.
berbeda. Pendapat yang pertama, yang Amanat UUD 1945 menentukan
mengatakan bahwa Pasal- Pasal yang bahwa seluruh tanah di wilayah Negara
terdapat dalam UUPA yang dianggap Republik Indonesia adalah kepunyaan
tidak mendukung, tidak sesuai dan bangsa Indonesia yang penguasaannya
menghambat dengan kebijakan ditugaskan kepada Negara Repulik
hadirnya investor atau modal asing, Indonesia Untuk dipergunakan bagi
sehingga muncul suatu pendapat sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
bahwa UUPA haruslah diganti. Indonesia.17 Merujuk pada amanat
Sedangkan pendapat yang UUD 1945 tersebut, maka setiap WNI
mempertahankan UUPA sebagai diperbolehkan menguasai dan
prinsip nasional, semangat dan prinsip menggunakan tanah kepunyaan
nasionalitas UUPA haruslah menjadi bersama tersebut dengan hak apapun
jiwa dan semangat yang haruslah tetap yang disediakan oleh Hukum Tanah,
terjaga walaupun hukum mengenai kecuali yang secara tegas tidak
pertanahan terus berkembang. Dengan

17
Arie S. Hutagalung (2), Kondominium : Permasalahannya, Edisi Revisi, Cet.1, Jakarta : Badan Penerbit
Universitas Indonesia, 2007, hlm. 88.

33
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

dimungkinkan oleh peraturan yang larangan kepemilikan tanah hak milik


bersangkutan. oleh orang asing dalam UUPA adalah
Pemahaman hak penguasaan semata-mata untuk melindungi bumi,
tanah oleh negara atas sumber daya air, dan ruang angkasa dan segala
alam berupa bumi, air, ruang angkasa kekayaan alam yang ada di Indonesia
dan kekayaan alam, bersumber dari dari berbagai eksploitasi dan
rakyat yang dikenal dengan hak bangsa penguasaan asing. Oleh karenanya,
sesuai dengan Pasal 33 UUDNRI hak-hak atas tanah WNI terlindungi
1945. Kedudukan negara dipandang dari berbagai macam eksploitasi asing,
sebagai organisasi yang berkarakter sehingga kesejahteraan rakyat
Lembaga masyarakat umum, memiliki Indonesia dapat tercapai.
kewenangan atau kekuasaan untuk Asas Nasionalitas Indonesia
mengatur, mengurus, memelihara dan yang tertuang dalam UUPA
mengawasi pemanfaatan seluruh memberikan perbedaan perlakuan
potensi sumber daya alam yang ada di mendasar antara WNI dengan WNA.
dalam wilayahnya secara intensif, Salah satunya adalah perlakuan
namun tidak sebagai pemilik karena mengenai kepemilikan WNA atas
pemiliknya adalah Bangsa Indonesia.18 tanah hanya dibatasi pada Hak Pakai
Prinsip kebangsaan atau dan Hak Sewa sebagaimana tertuang
prinsip nasionalitas Indonesia tertuang dalam Pasal 42 dan 45 UUPA, Pasal 39
dalam Pasal 9 ayat (1) UUPA, yang Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 40
mengatakan bahwa hanya WNI yang Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha,
dapat mempunyai hubungan hukum Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai
yang sepenuhnya dengan bumi, air dan atas Tanah, serta Peraturan Pemerintah
ruang angkasa. Dengan prinsip dasar Nomor 41 Tahun 1996 Tentang
nasionalitas itulah, maka lahirlah Kepemilikan Tempat Tinggal atau
beberapa ketentuan Pasal 21, 26 dan 27 Hunian Oleh Orang Asing Yang
UUPA. Pada prinsipnya, tujuan Berkedudukan di Indonesia.

18
Sumardjono, Maria. Tanah Dalam Perspektif Hak Ekonomi Sosial dan Budaya, Buku Kompas,
Jakarta, 2009, hlm. 43.

34
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

Harmonisasi antara prinsip dilindungi dari berbagai eksploitasi


nasionalitas dalam UUPA dan dan penguasaan asing yang
berbagai peraturan serta visi terselubung sesuai dengan amanat
pemerintah sebagai sebuah proses UUD Tahun 1945 dan UUPA.
dalam pembentukan suatu peraturan Walaupun pada prinsipnya hanya WNI
perundang-undangan akan mengatasi yang dapat memiliki tanah di
berbagai hal saling bertentangan yang Indonesia, namun bagi WNA yang
terdapat dalam norma-norma hukum di memenuhi syarat sesuai ketentuan
dalam suatu peraturan perundang- perundang-undangan di Indonesia juga
undangan, sehingga terbentuk berkesempatan untuk dapat pula
peraturan perundang-undangan yang memiliki properti di Indonesia dengan
harmonis, selaras, serasi dan dengan status Hak Pakai dan Hak sewa
seimbang, terintegrasi serta konsisten sebagaimana terdapat dalam berbagai
serta taat asas.19 peraturan dan kebijakan yang
D. Penutup diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia.
Kepemilikan properti bagi WNA Kebijakan tersebut diperlukan agar
yang telah diakomodir oleh berbagai tercipta harmonisasi dan mencegah
peraturan di Indonesia harus selaras terjadinya kesenjangan antara
dengan asas nasionalitas yang kepemilikan properti antara WNA
dijunjung tinggi oleh negara Indonesia, maupun bagi WNI
dimana kepemilikan tanah WNI harus

19
Silviana, Ana. Kebijakan Pemerintah Dalam Pemberian Properti Bagi Orang Asing Di Indonesia Pada
Era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), Diponegoro Private Law Raw Review, Vol 4 No.1 Februari
2019. Hlm. 475-493.

35
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

DAFTAR PUSTAKA

Bagir Manan. Menyongsong Fajar Otonomi Daerah, FH UII, Yogyakarta, 2005

Harjono. K, Harjono Dhaniswara, Hukum Properti, PPHBI, Jakarta, 2016

Hartono, Sunaryati, C.F.G, Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum Nasional, Bandung,
Alumni, 1991

http://medianotaris.com/rumah_susun_ambruk_hak_kepelimikan_otomatis_hapus_berita2
16.html, diakses tanggal 18 Agustus 2021

Hutagalung, Arie S. (2).. Kondominium : Permasalahannya, Edisi Revisi, Cet.1, Jakarta :


Badan Penerbit Universitas Indonesia, 2007

Kolopaking D.A, Anita, Kepemilikan Tanah Hak Milik Oleh WNA dan Badan Hukum
dikaitkan Dengan Penggunaan Nominee Sebagai Bentuk Penyelundupan Hukum,
Bandung, Disertasi Unpad, 2009

Muhammad, Abdulkadir ,Hukum Perdata di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2010.

Roestamy, Martin, Konsep-Konsep Hukum Kepemilikan Properti Bagi Asing (Dihubungkan


dengan Hukum Pertanahan), Alumni, Bandung, 2011.

Silvian, Ana, Kebijakan Pemerintah Dalam Pemberian Properti Bagi Orang Asing Di
Indonesia Pada Era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), Diponegoro Private Law Raw
Review, Vol 4 No.1 Februari 2019.

Soeharto. Kebijakan Pemerintah Dalam Pemilikan Rumah Bagi Orang Asing, makalah
disampaikan pada Pertemuan Ilmiah mengenai Implementasi Peraturan Perundang-
Undangan Pemilikan Rumah Oleh Orang Asing di Indonesia, Jakarta, 11-12
September 1996.

Sumanto, Listyowati. Kepemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian Oleh Orang Asing
Yang Berkedudukan di Indonesia, Jurna Legislasi Indonesia Vol. 14 No. 04 –
Desember 2017, hlm. 455 – 462, 2017

Sumardjono, Maria, Tanah Dalam Perspektif Hak Ekonomi Sosial dan Budaya, Buku
Kompas, Jakarta, 2009

-------------------------. Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi dan Implementasi,


Buku Kompas, Jakarta, 2013.

Sumarja, FX, Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing, STPN Press, Yogyakarta, 2015.

36
PROGRESIF : Jurnal Hukum XVI/No. 1/Juni 2022 Nama: Dian Dewi Khasanah

Suriansyah, Murhaini,. Hukum Rumah Susun, Eksistensi, Karakteristik dan Pengaturan,


Laksbang Grafika, Jawa Timur, 2015

Sutedi, Adrian ,Hukum Rumah Susun & Apartemen, Cet. Pertama, Jakarta Sinar Grafika,
November, 2010

Tjitrosoedibio, R. Subekti, Kamus Hukum, Pradnya Paramita (Persero), Jakarta, 2012

Widijatmoko, M.J, Artikel Ilmiah Rumah Susun Ambruk, Hak Kepemilikan Otomatis
Hapus, diambil dari

Yudha, Bhakti, Course Materials Hukum Internasional Lanjutan, Tanggung Jawab Negara,
Makalah, Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran, Bandung, 2006.

37

Anda mungkin juga menyukai