Anda di halaman 1dari 15

ISSN: 2655‐7614 (ONLINE) |ISSN: 2655‐7622 (PRINT)

Perlindungan Hukum Bagi…… | Joko Sadewo

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA PIHAK DALAM JUAL BELI


TANAH DENGAN AKTA DI BAWAH TANGAN

Joko Sadewo
Magister Ilmu Hukum, Universitas Kader Bangsa
Email : joe2h4@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Perlindungan hukum bagi para pihak dalam jual
beli tanah dengan akta di bawah tangan, dan Apa kah Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat
melakukan jual beli tanah dengan akta di bawah tangan. Penelitian ini merupakan penelitian hukum
normatif yang bersifat preskriptif dan teknis atau terapan. Pendekatan penelitian menggunakan
pendekatan undang-undang dan pendekatan kasus. Jenis data penelitian adalah data sekunder dengan
bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan
dan teknik analisis data yang digunakan bersifat deduktif. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa
bahwa Perlindungan hukum terhadap para pihak dalam melakukan jual beli dengan akta di bawah
tangan yaitu Kedua belah pihak terutama penjual mengakui adanya perjanjian jual beli yang
dilaksanakan, dalam hal ini yang paling penting mengakui adalah pihak penjual. Jika kedua belah
pihak telah mengakui maka perjanjian akta di bawah tangan yang telah dilakukan dianggap sempurna
dan kekuatan hukum dari akta di bawah tangan tersebuut akan sama dengan akta otentik, Apabila salah
satu pihak menyangkali bahwa tidak pernah terjadi jual beli maka kembali ke Peraturan Pemerintah
yang berlaku sepanjang tidak ada bukti lain yang membuktikan. Dan Faktor-faktor yang menyebabkan
masyarakat melakukan jual beli dengan akta di bawah tangan yaitu Masyarakat kurang paham atau
bahkan ketidaktahuan dari si pelaku transaksi baik penjual maupun pembeli tanah mengenai ketentuan
hukum yang berlaku.

Kata Kunci : Jual beli, Akta di bawah tangan, tanah.

Abstract
This study aims to determine how the legal protection for the parties in the sale and purchase of land
with a deed under the hand, and what are the factors that cause people to buy and sell land with a
deed under the hand. This research is a normative legal research that is prescriptive and technical or
applied. The research approach uses the law approach and case approach. The type of research data
is secondary data with primary and secondary legal materials. Data collection techniques such as
literature study and data analysis techniques used are deductive. The results of this study explain that
the legal protection of the parties in buying and selling with a deed under the hand, namely both
parties, especially the seller acknowledges the existence of the sale and purchase agreement that is
carried out, in this case the most important thing to admit is the seller. If both parties acknowledge
that the agreement under the hand that has been done is considered perfect and the legal force of the
deed under the hand will be the same as the authentic deed, If one of the parties denies that there has
never been a sale and purchase then go back to the applicable Government Regulation as long as
there is no other evidence to prove. And the factors that cause people to buy and sell with a deed under

188

SOL JUSTICIA, VOL. 2, NO. 2 Desember 2019, PP 188-200


ISSN: 2655‐7614 (ONLINE) |ISSN: 2655‐7622 (PRINT)
Perlindungan Hukum Bagi…… | Joko Sadewo

the hand of the community lacking understanding or even ignorance of the perpetrators of the
transaction both the seller and the buyer of land regarding the provisions of applicable law.

Keywords: Buying and selling, Deed under the hand, land.

A. Latar Belakang

Sejak bangsa Indonesia menyatakan “bumi, air dan kekayaan alam yang
kemerdekaannya pada tanggal 17 terkandung didalamnya dikuasai oleh
Agustus 1945, maka mulai sejak saat Negara dan dipergunakan sebesar-
itu merupakan titik awal bagi besarnya kemakmuran rakyat”.
perkembangan politik hukum bangsa Ketentuan ini menjadi landasan dasar
Indonesia. Dengan telah dinyatakan bagi pemerintah Indonesia untuk
kemerdekaan bangsa Indonesia, maka membentuk berbagai peraturan
pada tanggal 18 Agustus 1945 perundang-undangan dibidang
pemerintah negara Indonesia pertanahan/agraria.
membentuk Undang-Undang Dasar
Negara sebagai dasar konstitusional Ketentuan Pasal 33 ayat (3) bersifat
imperatif, yaitu mengandung perintah
pelaksanaan pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan bangsa dan kepada negara agar bumi, air dan
kekayaan alam yang terkandung di
negara diberbagai bidang kehidupan,
termasuk di dalamnya titik awal dalamnya, yang diletakkan dalam
pembangunan hukum nasional kita.1 penguasaan negara itu digunakan
untuk mewujudkan kemakmuran bagi
Persoalan agraria adalah persoalan seluruh rakyat Indonesia. Dengan
yang memerlukan perhatian dan demikian, tujuan dari penguasaan oleh
pengaturan yang khusus, jelas dan negara atas bumi, air dan kekayaan
sesegera mungkin. Oleh karenanya alam yang terkandung di dalamnya
maka dalam UUD 1945 Pasal 33 ayat adalah untuk mewujudkan sebesar-
(3) menentukan sebagai berikut:

1
Agustina, Enny. 2019. Pelaksanaan
Pelayanan Publik Berkualitas Bagi
Masyarakat. Jurnal literasi. Vol 2 No 3. PP 10-
17.
189

SOL JUSTICIA, VOL. 2, NO. 2 Desember 2019, PP 188-200


ISSN: 2655‐7614 (ONLINE) |ISSN: 2655‐7622 (PRINT)
Perlindungan Hukum Bagi…… | Joko Sadewo

besarnya kemakmuran rakyat pembentuk utama manusia. Pada


Indonesia.2 perkembangannya tanah membiasi
banyak fungsi dan kegunaannya baik
Tanah sebagai bagian permukaan itu fungsi sosial, ekonomi agama dan
bumi, mempunyai arti yang sangat politik.3 Demikian pentingnya tanah
penting dalam kehidupan manusia, sehingga Jean Jacques menempatkan
baik sebagai tempat atau ruang aspek kepemilikan tanah rakyat
kehidupan dengan segala kegiatannya, sebagai bagian dari teori kontrak sosial
sebagai sumber kehidupan, bahkan (social contract). Dalam menentukan
sebagai suatu bangsa tanah merupakan hak atas sebidang tanah, siapa
unsur wilayah dalam kedaulatan penghuni pertama menjadi faktor yang
negara. Oleh karena itu tanah bagi menentukan. Secara hukum,
bangsa Indonesia mempunyai kedudukan penghuni pertama diakui
hubungan abadi dan bersifat magic menjadi pemilik jika memenuhi
religius, yang harus dijaga, dikelola, beberapa persyaratan berikut. Pertama,
dan dimanfaatkan dengan baik. tidak ada seorang pun yang menempati
Dalam perjalanan sejarah bangsa tanah tersebut sebelumnya. Kedua,
Indonesia tanah telah menjadi salah tanah tersebut dikuasai hanya sekadar
satu bagian dari pembangunan hukum memenuhi kebutuhan hidupnya dan
yang menarik. Hal ini terutama karena bukan untuk komuditas. Ketiga proses
sumberdaya tanah langsung pemilikan tidak ditentukan oleh
menyentuh kebutuhan hidup dan sekedar upacara ritual, melainkan
kehidupan manusia dalam segala terdapat bukti atas kepemilikan yang
lapisan masyarakat, baik sebagai wajib dihormati oleh orang lain.
individu, anggota masyarakat dan Kepemilikan tanah merupakan sebuah
sebagai suatu bangsa. hak asasi manusia yang dilindungi oleh
hukum internasional maupun hukum
Dalam konsepsi agama Islam nasional.
dinyatakan bahwa tanah adalah unsur

2 3
Urip Santoso, 2012, Hukum Sarkawi, 2014, Hukum Pembebasan
Agrari:KajianKomprehensif, Edisi I,(Jakarta: Tanah Hak Milik Adat untuk Pembangunan
Kencana Prenada Media Group, h.32 Kepentingan Umum, Yogyakarta: Graha Ilmu.
h.1
190

SOL JUSTICIA, VOL. 2, NO. 2 Desember 2019, PP 188-200


ISSN: 2655‐7614 (ONLINE) |ISSN: 2655‐7622 (PRINT)
Perlindungan Hukum Bagi…… | Joko Sadewo

Adapun kepemilikan tanah dapat kebendaan pada satu pihak dan


dialihkan kepada orang lain. Peralihan pembayaran harga jual pada pihak
hak atas tanah dapat melalui, jual beli, lainnya. Sedangkan dari sisi perikatan,
tukar menukar, hibah ataupun karena jual beli merupakan suatu bentuk
pewarisan. Dalam pasal 26 ayat (1) perjanjian yang melahirkan kewajiban
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 dalam bentuk penyerahan kebendaan
tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok yang dijual oleh penjual, dan
Agraria ditentukan bahwa: “jual beli, penyerahan uang oleh pembeli kepada
penukaran, penghibahan, pemberian, penjual.
dengan wasiat dan perbuatan-
perbuatan lain yang dimaksudkan Lembaga jual beli tanah telah
disempurnakan tanpa mengubah
untuk pemindahan hak milik serta
pengawasannya diatur dengan hakikatnya sebagai pemindahan hak
peraturan pemerintah. atas tanah untuk selama-lamanya yang
bersifat tunai dan terang. Hanya saja
Dalam hal ini difokuskan kepada jual pengertian “terang” sekarang ini
beli tanah, dimana dalam KUHPerdata adalah jual beli dilakukan menurut
Tentang Jual Beli Pasal 1457 peraturan tertulis yang berlaku, harus
menjelaskan: “jual beli adalah suatu dibuktikan dengan suatu akta yang
perjanjian, dengan mana pihak yang dibuat oleh seorang Pejabat Pembuat
ada menikatkan dirinya untuk Akta Tanah (PPAT), dan setelah akta
menyerahkan suatu kebendaan, dan tersebut ditandatangani oleh para pihak
pihak yang lain untuk membayar harga maka harus didaftarkan. Sedangkan
yang telah dijanjikan”.4 “tunai” maksudnya adalah pemindahan
hak dan pembayaran harganya
Dalam jual beli senantiasa terdapat dua dilakukan secara serentak. Dengan
sisi hukum perdata, yaitu hukum tidak adanya peraturan yang secara
kebendaan dan hukum perikatan. tegas mengatur khusus mengenai jual
Dikatakan demikian karena pada sisi beli tanah ini tentunya akan timbul
hukum kebendaan, jual beli banyak penafsiran yang berbeda-beda
melahirkan hak bagi kedua belah pihak mengenai lembaga hukum jual beli
atas tagihan, yang berupa penyerahan tanah.

4
ibid
191

SOL JUSTICIA, VOL. 2, NO. 2 Desember 2019, PP 188-200


ISSN: 2655‐7614 (ONLINE) |ISSN: 2655‐7622 (PRINT)
Perlindungan Hukum Bagi…… | Joko Sadewo

Jual beli tanah yang semula cukup pihak yang dirugikan(korban) untuk
dilakukan dihadapan kepala desa dan menuntut agar yang menjadi haknya
sekarang oleh peraturan agraria harus dapat dibayar kembali. Di samping itu
di hadapan PPAT adalah suatu juga dapat dilakukan perlindungan
perubahan yang bertujuan untuk hukum secara criminal liability
meningkatkan mutu alat bukti yang (pertanggungjawaban pidana).
dilakukan menurut hukum adat yang Pertanggungjawaban ini dapat
masyarakatnya terbatas lingkup dilakukan dengan menerapkan penal
personal dan teritorialnya yaitu cukup (hukuman) dan non-penal (tidak
dibuatkan surat oleh penjual sendiri dengan hukuman), misalnya dengan
dan diketahui oleh pemerintah menerapkan pasal 14c Kitab Undang-
negeri/kepala desa. Undang Hukum Pidana, yaitu dengan
sistem pembayaran bersyarat dalam
Dalam prakteknya jual beli tanah tentu pidana ganti rugi tanah.5
tidak selamanya dapat berjalan dengan
lancar, ada kalanya timbul hal-hal Namun meskipun adanya penerapan
yang sebenarnya di luar dugaan, dan perlindungan hukum bagi korban
biasanya persoalan ini timbul kasus-kasus pertanahan tersebut, tetapi
dikemudian hari. Semampu apapun tidak bisa dipungkiri masih sangat
dalam membuat perjanjian tidak dapat banyak terjadi di Indonesia kasus-
dipungkiri adanya celah-celah kasus pertanahan semacamnya.
kelemahan yang suatu hari jika terjadi
sengketa menjadi celah-celah untuk Berdasarkan uraian dari latar belakang
masalah tersebut, Maka penulis
dijadikan alasan-alasan dan pembelaan
diri dan pihak yang akan mengangkat hal tersebut sebagai bahan
membatalkan, bahkan mencari penulisan hukum dengan judul:
“Perlindungan Hukum Bagi Para
keuntungan sendiri dari perjanjian
tersebut. Pihak dalam Jual Beli Tanah
dengan Akta di Bawah Tangan”.
Perlindungan hukum bagi korban
kasus-kasus pertanahan akibat B. Rumusan Masalah
penyalahgunaan kekuasaan dapat
5
dilakukan secara civil liability Bernhard Limbong, 2015,
Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan,
(pertanggungjawaban perdata), kepada (Jakarta Selatan: Margaretha Pustaka. h.14
192

SOL JUSTICIA, VOL. 2, NO. 2 Desember 2019, PP 188-200


ISSN: 2655‐7614 (ONLINE) |ISSN: 2655‐7622 (PRINT)
Perlindungan Hukum Bagi…… | Joko Sadewo

Berdasarkan uraian latar belakang yang tertulis, buku-buku wajib maupun


diatas, maka masalah dalam penelitian buku referensi, majalah, surat kabar,
ini yaitu : internet yang berhubungan dengan
masalah yang akan dibahas, sehingga
1. Bagaimana Perlindungan diperoleh pengetahuan secara teoritis
hukum bagi para pihak dalam mengenai masalah yang akan dibahas.
jual beli tanah dengan akta di
bawah tangan ? E. Pembahasan
2. Apakah Faktor-faktor yang
menyebabkan masyarakat 1. Perlindungan Hukum Terhadap
melakukan jual beli tanah Para Pihak Dalam Jual Beli
dengan akta di bawah tangan ? Tanah Dengan Akta di Bawah
Tangan
C. Tujuan Penelitian
Perlindungan hukum dapat dibedakan
Berdasarkan permasalahan yang menjadi perlindungan hukum preventif
diajukan di atas maka penulis ini dan perlindungan hukum represif.
bertujuan untuk : Perlindungan hukum preventif
diberikan oleh pemerintah sebelum
1. Mengetahui Bagaimana terjadinya suatu pelanggaran yang
Perlindungan hukum bagi para dicantumkan dalam suatu peraturan
pihak dalam jual beli tanah perundang-undangan dengan
dengan akta di bawah tangan. memberikan rambu atau batasan dalam
2. Mengetahui Apakah Faktor- melakukan suatu perbuatan
faktor yang menyebabkan hukum.Berdasarkan pasal 1491
masyarakat melakukan jual beli KUHPerdata seharusnya penjual dalam
tanah dengan akta di bawah melakukan transaksi jual beli harus
tangan.
menjamin terlebih dahulu bahwa
penguasaan terhadap objek tersebut
D. Metode Penelitian aman tanpa ada gangguan dari pihak
Penelitian dilakukan dengan maksud manapun, dan menjelaskan hal-hal
untuk memeroleh data-data sekunder penting terkait objek tersebut dari
dengan bantuan peraturan-peraturan cacat-cacat tersembunyi, hal tersebut

193

SOL JUSTICIA, VOL. 2, NO. 2 Desember 2019, PP 188-200


ISSN: 2655‐7614 (ONLINE) |ISSN: 2655‐7622 (PRINT)
Perlindungan Hukum Bagi…… | Joko Sadewo

termasuk dalam perlindungan Kedutaan, Kepala Daerah mulai dari


preventif. tingkat Bupati ke atas) dengan
menjelaskan isinya terlebih dahulu
Selanjutnya perlindungan hukum kepada para pihak kemudian dilakukan
represif merupakan perlindungan yang penandatanganan dihadapan Notaris
diberikan ketika terjadi suatu atau pejabt umum yang berwenang
pelanggaran hukum.Bentuk memiliki pembuktian yang sangat kuat
perlindungannya berupa penegakan sesuai dengan pembuktian dari akta
hukum yang meliputi pemberian otentik.
sanksi, seperti denda, ganti rugi,
penjara dan hukuman tambahan serta Perlindungan hukum yang diberikan
cara-cara yang ditempuh ketika oleh calon penjual, adalah berupa
menyelesaikan sengketa persyaratan yang biasanya dimintakan
6
dipersidangan. sendiri kepada calon pembeli itu
sendiri. Misalnya ada beberapa calon
Adapun perlindungan hukum terhadap penjual yang di dalam perjanjian
para pihak khususnya pembeli dalam pengikatan jual beli yang dibuatnya
perjanjian jual beli yang dilakukan di memintakan kepada pihak pembeli
bawah tangan, perlindungan hukum agar melakukan pembayaran uang
yang diberikan dalam perjanjian pembeli dengan jangka waktu tertentu
pengikatan jual beli sangat kuat karena yang disertai dengan persyaratan batal.
sifat pembuktian dari perjanjian Misalnya apabila pembeli telah
pengikatan jul beli yang dibuat di melunasi seluruh harga jual beli tanah
hadapan pejabat umum dalam hal ini dan bangunan sebagaimana yang telah
Notaris. Yaitu dengan cara ditetapkan dalam perjanjian pengikatan
menandatangani akta tersebut jual belitanah dan telah
dihadapan Notaris atau pejabat yang menandatangani Berita Acara Serah
ditunjuk untuk pengesahan tanda Terima bangunan di hadapan Pejabat
tangan (seperti Pejabat Konsuler, Pembuat Akta Tanah yang ditunjuk
oleh pihak penjual dalam hal ini calon
6
Yulia Kumalasari, Jurnal, penjual, maka akan dibuatka Akta Jual
Perlindungan Hukum Terhadap Pihak
Beli.
Pembeli Beritikad Baik dalam Jual Beli
Tanah Bengkok, 2016

194

SOL JUSTICIA, VOL. 2, NO. 2 Desember 2019, PP 188-200


ISSN: 2655‐7614 (ONLINE) |ISSN: 2655‐7622 (PRINT)
Perlindungan Hukum Bagi…… | Joko Sadewo

Perlindungan terhadap pembeli selain Adapun Wanprestasi atau ingkar janji


dilakukan dengan persyaratan harus atau atau tidak memenuhi perikatan
diikuti dengan permintaan pemberian ada empat macam yaitu:
kuasa yang tidak dapat ditarik
kembali.Maksudnya adalah apabila 1) Tidak melakukan apa yang
disanggupi untuk melakukan
pihak penjual tidak memnuhinya maka
pihak pembeli dapat menuntut dan perikatan;
meminta ganti rugi sesuai dengan 2) Melaksanakan apa yang
dijanjikan, tetapi tidak
kesepakatan yang diatur dalam
perjanjian pengikatan jual beli.7 sebagaimana apa yang
dijanjikan;
Konflik pertanahan menjadi isu 3) Melakukan apa yang dijanjikan
nasional karena jumlahnya yang tinggi namun terlambat;
dan banyaknya kendala dalam 4) Melakukan sesuatu yang
penyelesainnya. Konflik pertanahan menurut perjanjian tidak boleh
yang rumit dan tak kunjung mereda dilakukannya.9
dewasa ini disebabkan kelemahan
regulasi dan adanya kesalahan Akibat ingkar janji/Wanprestasi dalam
perjanjian pengikatan jual beli yang
penerapan hukum pertanahan sehingga
dalam pelaksanaannya kepentingan tentunya membawa kerugian bagi para
pihak itu sendiri. Oleh karena itu perlu
pemegang hak atas tanah tidak
terlindungi dengan pasti.8 adanya perlindungan hukum bagi para
Perlindungan hukum bagi seluruh pihak untuk dapat memberikan
kepastian hukum dan menjaga
masyarakat merupakan sesuatu yang
urgent. pemenuhan kepentingan serta hak-hak
masing-masing pihak. Perlindungan
7
Dyah Ayu Silviana, Endang Sri hukum terhadap pemenuhan hak-hak
Santi, Triyono, Jurnal Diponegoro Law para pihak apabila salah satu pihak
Review, Volume 1, Nomor 2, Perlindungan
Hukum Terhadap Para Pihak dalam Perjanjian melakukan wanprestasi atau ingkar
Pengikatan Jual Beli Tanah Yang Dibuat di janji dalam perjanjian pengikatan jual
bawah Tangan oleh PT.Cisadane Perdana Kota
Depok, 2013
8 9
Bernhard Limbong, Pengadaan Noviyanti, Perlindungan Hukum
Tanah Untuk Pembangunan, (Cet:3, Jakarta Bagi Para Pihak dalam Perjanjian Jual Beli
Selatan: Tanah, Skripsi, Universitas Wijaya Putra
Margaretha Pustaka, 2015) h.6 Surabaya, 2015, h.43
195

SOL JUSTICIA, VOL. 2, NO. 2 Desember 2019, PP 188-200


ISSN: 2655‐7614 (ONLINE) |ISSN: 2655‐7622 (PRINT)
Perlindungan Hukum Bagi…… | Joko Sadewo

beli sangat tergantung kepada jual beli hak atas tanah yang telah
kekuatan dari perjanjian pengikatan dibuat dan disepakati menjadi batal
jual beli yang dibuat, yaitu jika dibuat dan pihak penjual tidak berkewajiban
dengan akta di bawah tangan maka untuk mengembalikan pembayaran
perlindungannya sesuai perlindungan yang telah dibayarkan kecuali pihak
terhadap Akta di bawah tangan. pembeli meminta pengecualian.
Sedangkan apabila dibuat oleh atau
dihadapan Notaris maka dengan b) Perlindungan bagi pihak
pembeli
sendirinya aktanya menjadi akta
Notaril sehingga kekuatan Perlindungan yang dapat dilakukan
perlindungannya sesuai dengan pihak pembeli dalam pelaksanaan
perlindungan terhadap Akta Otentik. perjanjian pengikatan jual beli ialah
Dalam menangani masalah seperti terlebih dahulu memeriksa keberadaan
wanprestasi tersebut dapat pula bukti kepemilikan hak atas
tanah/bangunan yang menjadi obyek
dilakukam perlindungan hukum secara
preventif maupun represif. Adapun perjanjian. pihak pembeli pun dapat
upaya perlindungan yang dapat meminta kepada penjual dapat
menjamin bahwa objek perjanjian
dilakukan oleh masing-masing pihak
antara lain: bebas dari tuntutan, gugatan maupun
sitaan maka tanggung jawab berada di
a) Perlindungan terhadap Pihak pihak penjual. Selain itu pihak pembeli
Penjual juga meminta kepada pihak penjual
adanya pemberian kuasa yang tidak
Perlindungan yang dapat dilakukan dapat ditarik kembali apabila semua
kepada calon penjual ialah persyaratan telah terpenuhi untuk
memintakan kepada pihak pembeli melakukan jual beli, maka pihak
agar melakukan pembayaran harga
pembeli dapat melakukan pemindahan
atas obyek perjanjian dengan jangka hak walaupun pihak penjual tidak
waktu tertentu yang disertai dengan hadir dalam penandatanganan akta jual
syarat batal, apabila pihak pembeli belinya.10
tidak memenuhi pembayaran
sebagaimana telah dimintakan dan
10
disepakati maka perjanjian pengikatan Noviyanti, Perlindungan Hukum
Bagi Para Pihak dalam Perjanjian Jual Beli
196

SOL JUSTICIA, VOL. 2, NO. 2 Desember 2019, PP 188-200


ISSN: 2655‐7614 (ONLINE) |ISSN: 2655‐7622 (PRINT)
Perlindungan Hukum Bagi…… | Joko Sadewo

2. Faktor-Faktor yang 2) Sering munculnya berbagai


Menyebabkan Masyarakat kasus sertifikat ganda yang
Melakukan Jual Beli dengan diakibatkan oleh belum
dipetakannya bidang-bidang
Akta di Bawah Tangan
tanah terdaftar dalam peta
Masalah jual beli memang belum bisa pendaftaran. Selain itu,
banyak kantor pertanahan
diatasi seluruhnya oleh aparat ataupun
tidak menggunakan peta
pemerintah, salah satunya ialah pendaftaran dengan
pendaftaran sertifikat tanah hingga sebenarnya.
akta jual beli yang dilakukan di awah 3) Kurang tersedianya peta skala
tangan. Keberadaan akta jual beli di besar yang merupakan salah
bawah tangan memang tidak dapat lagi satu sarana penting dalam
dipungkiri, ada bamyak hal yang melaksanakan pendaftaran
tanah yang menyebabkan
menyebabkan masyarakat memilih
bidang-bidang tanah terdaftar
melakukan jual beli dengan akta di tidak bias dipetakan. Saat ini
bawah tangan, salah satunya yaitu luas tanah nonhutan yang
karena belum optimalnya pelaksanaan sudah dibuat peta skala besa
pendaftaran tanah karena adanya oleh BPN baru mencapai
beberapa permasalahan, yakni sebagai kurang dari 10 % sementara
untuk kepentingan pajak bumi
berikut:
dan bangunan sudah
1) Kurang lengkapnya Standar terpetakan sekitar 30% dari
Operasional Prosedur (SOP) luas nonhutan.
dan Standar Produk (SP). 4) Perturan pemerintah Nomor
SOP yang sudah terbit sampai 24 Tahun 1997
saat ini yaitu manual mengamanatkan bahwa
pengukuran, sementara SP pelaksanaan pendaftaran
yang sudah ada, yaitu Standar tanah harus sederhana, aman
produk Peta Dasar dan terjangkau. Namun
Pendaftaran dan Standar hingga saat ini peraturan
produk Gambar Ukur dan pelaksana dari Peraturan
Surat Ukur. Pemerintah No. 24 Tahun
1997 yaitu peraturan Menteri
Negara Agraria/ Kepala BPM
(PMNA/Ka.BPM) No.3
Tanah, Skripsi, Universitas Wijaya Putra
Surabaya, 2015, h.45-46 Tahun 1997 belum
197

SOL JUSTICIA, VOL. 2, NO. 2 Desember 2019, PP 188-200


ISSN: 2655‐7614 (ONLINE) |ISSN: 2655‐7622 (PRINT)
Perlindungan Hukum Bagi…… | Joko Sadewo

mencerminkan sifat Di sisi lain, beberapa hambatan, dalam


sederhana, karena prosedur pendaftaran tanah adalah adanya
yang ditempuh dalam proses pemekaran Provinsi, Kabupaten,
pendaftaran Tanah sangat Kotamadya, Kecamatan, dan Desa atau
panjang dan makin mahal penggabungan Desa.
dengan terbitnya PP 46/2002
tentang Tarif dan jenis Masalah yang dihadapi pada masa
pelayanan di bidang mendatang adalah :
pertanahan.
(1) Masih adanya keengganan untuk
5) Kecilnya jumlah bidang tanah
membuka informasi karena
yang terdaftar. Hingga saat ini
kurangnya pemahaman aparat
bidang tanah yang sudah
pemerintah atas prinsip good
terdaftar baru mencapai
governance;
sekitar 30 persen dari seluruh
(2) pelaksanaan pendaftaran tanah
bidang tanah.
yang belum optial;
6) Banyaknya peraturan
(3) Rendahnya pemahaman, disiplin,
pertanahan lain yang bersifat dan konsistensi aparatur BPN
komponen (unit kerja) yang dalam pelaksanaan pelayan
kemudian menimbulkan pendaftaran tanah;
pelaksanaan pendaftaran (4) belum terwujudnya system
tanah yang rumit. Masing- pengawasan yang baik.11
masing komponen menyususn Masalah jual beli tanah memang
peraturan, namun takkan pernah ada habisnya, dari
penyusunannya tidak sekian banyak permasalahan yang
terintegrasi, sehungga terjadi di masyarakat masalah akta di
menyebabkan pelayanan bawah tangan terbilang sebagai
masalah yang cukup rumit, hal tersebut
menjadi lambat, mahal dan
selain dikarenakan kurangnya
tidak transparan. perhatian pemerintah ataupun aparat
7) Hingga saat ini belum ada terkait masalah tersebut, juga karena
kesatuan penafsiran mengenai kesadaran dari pribadi masyarakat itu
definisi tanah adat dan tanah sendiri. Kurangnya pendidikan
Negara. Perbedaan penafsiran masyarakat atau minimnya
ini mengakibatkan timbulnya
masalah- masalah di 11
lapangan. Adrian Sutedi, Peralihan Hak Atas
Tanah dan Pendaftarannya, Edisi 1, (Cet VI,
Jakarta : Sinar Grafika, 2014) h. 168-169
198

SOL JUSTICIA, VOL. 2, NO. 2 Desember 2019, PP 188-200


ISSN: 2655‐7614 (ONLINE) |ISSN: 2655‐7622 (PRINT)
Perlindungan Hukum Bagi…… | Joko Sadewo

pengetahuan mengenai hal tersebut harus dimohon perubahan status


memang menjadi kendala besar dalam tanah tersebut lebih dahulu menjadi
mengurangi transaksi jual beli dengan tanah perumahan/pekarangan.
akta di bawah tangan, selain hal f. Jenis tanahnya masih tanah
tersebut masih banyak faktor lain yang pertanian, sedangkan pembeli
menyebabkan masyarakat melakukan bertempat tinggal di luar wilayah
jual beli tanah dengan akta di bawah kecamatan letak tanah yang menjadi
tangan. obyek jual beli atau bahkan di luar
kabupaten atau provinsi, sehingga
Adapun faktor penyebab sering masih menunggu proses
dilakukannya jual beli tanah di bawah perpindahan penduduk bagi
tangan atau tidak sekaligus dilakukan pembeli agar tidak melanggar
di hadapan PPAT antara lain: ketentuan mengenai absente, atau
hal demikian ditempuh jalan
a. Masyarakat kurang paham atau
dimohon/diproses permohonan
bahkan ketidaktahuan dari si pelaku
perubahan jenis tanah menjadi
transaksi baik penjual maupun
tanah perumahan lebih dahulu.
pembeli tanah mengenai ketentuan
g. Guna memudahkan proses
hukum yang berlaku.
peralihan haknya dikarenakan
b. Mula pertama atas dasar hanya
pemilik tanah sudah meninggal
karena saling percaya antara penjual
dunia, sedangkan ahli warisnya
dan pembeli dan ketidaktahuan atas
berjumlah cukup banyak. Sebagian
hak-hak dan kewajiban selaku
besar dari mereka sudah berusia
penjual dan pembeli tanah
lanjut dan bertempat tinggal jauh
c. Tanah yang menjadi obyek jual beli
dari lokasi tanah yang dijual.12
belum bersertifikat , misalnya
masih letter C dan belum di Penutup
konversi.
d. Belum mempunyai biaya untuk a. Kesimpulan
peralihan haknya atau bahkan juga 1. Perlindungan hukum terhadap
belum mempunyai dana untuk para pihak dalam melakukan
membayar Pajak Penghasilan (PPh)
maupun Bea Perolehan Tanah dan
12
Bangunan (BPHTB). Pranciska Romana Dwi Hastuti,
e. Jenis tanahnya masih masih Keabsahan Jual Beli Hak atas Tanah di Bawah
tangan di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo
merupakan tanah pertanian Kabupaten Sragen (Tinjauan Beberapa Kasus
(sawah/tegal), sedangkan yang Terkait di Pengadilan Negeri di Surakarta),
dibeli hanya sebagian sehingga Jurnal Reportorium, ISSN:2355-2646, Volume
II No. 2 juli-Desember. 2015
199

SOL JUSTICIA, VOL. 2, NO. 2 Desember 2019, PP 188-200


ISSN: 2655‐7614 (ONLINE) |ISSN: 2655‐7622 (PRINT)
Perlindungan Hukum Bagi…… | Joko Sadewo

jual beli dengan akta di bawah kewajiban selaku penjual dan


tangan yaitu: pembeli tanah
a) Kedua belah pihak terutama c) Tanah yang menjadi obyek jual
penjual mengakui adanya beli belum bersertifikat ,
perjanjian jual beli yang misalnya masih letter C dan
dilaksanakan, dalam hal ini belum di konversi.
yang paling penting mengakui d) Belum mempunyai biaya untuk
adalah pihak penjual. Jika peralihan haknya atau bahkan
kedua belah pihak telah juga belum mempunyai dana
mengakui maka perjanjian akta untuk membayar Pajak
di bawah tangan yang telah Penghasilan (PPh) maupun Bea
dilakukan dianggap sempurna Perolehan Tanah dan Bangunan
dan kekuatan hukum dari akta (BPHTB).
di bawah tangan tersebuut akan e) Jenis tanahnya masih masih
sama dengan akta otentik. merupakan tanah pertanian
b) Apabila salah satu pihak (sawah/tegal), sedangkan yang
menyangkali bahwa tidak dibeli hanya sebagian sehingga
pernah terjadi jual beli maka harus dimohon perubahan
kembali ke Peraturan status tanah tersebut lebih
Pemerintah yang berlaku dahulu menjadi tanah
sepanjang tidak ada bukti lain perumahan/pekarangan.
yang membuktikan. f) Jenis tanahnya masih tanah
pertanian, sedangkan pembeli
2. Faktor-faktor yang bertempat tinggal di luar
menyebabkan masyarakat wilayah kecamatan letak tanah
melakukan jual beli dengan yang menjadi obyek jual beli
akta di bawah tangan yaitu: atau bahkan di luar kabupaten
a) Masyarakat kurang paham atau atau provinsi, sehingga masih
bahkan ketidaktahuan dari si menunggu proses perpindahan
pelaku transaksi baik penjual penduduk bagi pembeli agar
maupun pembeli tanah tidak melanggar ketentuan
mengenai ketentuan hukum mengenai absente, atau hal
yang berlaku. demikian ditempuh jalan
b) Mula pertama atas dasar hanya dimohon/diproses permohonan
karena saling percaya antara perubahan jenis tanah menjadi
penjual dan pembeli dan tanah perumahan lebih dahulu.
ketidaktahuan atas hak-hak dan g) Guna memudahkan proses
peralihan haknya dikarenakan
200

SOL JUSTICIA, VOL. 2, NO. 2 Desember 2019, PP 188-200


ISSN: 2655‐7614 (ONLINE) |ISSN: 2655‐7622 (PRINT)
Perlindungan Hukum Bagi…… | Joko Sadewo

pemilik tanah sudah meninggal Daftar Pustaka


dunia, sedangkan ahli warisnya
berjumlah cukup banyak. Buku
Sebagian besar dari mereka
Adrian Sutedi, 2014, Peralihan Hak
sudah berusia lanjut dan
Atas Tanah dan
bertempat tinggal jauh dari
Pendaftarannya, Edisi 1, Cet
lokasi tanah yang dijual.
VI, Jakarta : Sinar Grafika.
b. Saran Bernhard Limbong, 2015, Pengadaan
Tanah Untuk Pembangunan,
Agar bisa dicegah banyaknya
Cet:3, Jakarta Selatan
praktek jual beli tanah dengan
Margaretha Pustaka.
akta di bawah tangan, maka
dibutuhkan upaya: Sarkawi, 2014, Hukum Pembebasan
Tanah Hak Milik Adat untuk
1. Diharapkan kesadaran dari
Pembangunan Kepentingan
masyarakat untuk tidak
Umum, Yogyakarta: Graha
melakukan jual beli tanah
Ilmu.
dengan akta di bawah tangan,
tetapi melakukan jual beli Urip Santoso, 2012, Hukum Agrari:
dengan akta otentik dan Bagi KajianKomprehensif, Edisi
masyarakat yang belum I,(Jakarta: Kencana Prenada
memiliki sertifikat tanah, jika Media Group, h.32
sudah memiliki biaya segera
mendaftarkan tanahnya untuk Yulia Kumalasari, 2016, Jurnal,
memperoleh sertifikat. Di mana Perlindungan Hukum
sertifikat sebagai alat bukti Terhadap Pihak Pembeli
kepemilikan tanah yang sah. Beritikad Baik dalam Jual Beli
Hal ini berdasarkan Peraturan Tanah Bengkok.
Pemerintah Nomor 24 Tahun
1997 Tentang Pendaftaran
Tanah. Jurnal
2. Penyuluhan-penyuluhan secara
intensif dari pemerintah kepada Agustina, Enny. 2019. Pelaksanaan
masyarakat akan cara-cara Pelayanan Publik Berkualitas
mendaftarakan tanah dan Bagi Masyarakat. Jurnal
pentingnya pendaftaran tanah. literasi. Vol 2 No 3. PP 10-17.

201

SOL JUSTICIA, VOL. 2, NO. 2 Desember 2019, PP 188-200


ISSN: 2655‐7614 (ONLINE) |ISSN: 2655‐7622 (PRINT)
Perlindungan Hukum Bagi…… | Joko Sadewo

Dyah Ayu Silviana, Endang Sri Santi, Jual Beli Tanah Yang Dibuat di
Triyono, Jurnal Diponegoro bawah Tangan oleh
Law Review, Volume 1, PT.Cisadane Perdana Kota
Nomor 2, Perlindungan Depok, 2013.
Hukum Terhadap Para Pihak
dalam Perjanjian Pengikatan

202

SOL JUSTICIA, VOL. 2, NO. 2 Desember 2019, PP 188-200

Anda mungkin juga menyukai