Disusun Oleh :
Nama : Sapnah
Nim : 170510105
Mata Kuliah : hukum lembaga pembiayaan VA
1
Keputusan presiden nomor 61 tahun 1988
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perlindungan Hukum
2.1.1 Pengertian Perlindungan Hukum
Kata perlindungan sendiri berate suatu perbuatan yang melindungi.
Perlindungan diberikan oleh Negara terhdap seluruh warga Negara guna
menjamin adnya kepastian dalam pemenuhan hak-hak dan kewajiban setiap
orang, yaitu melalui hukum. Hukum menurut J.C.T. Simonangkir Woerjono
Sastropranoto yang dikutip oleh C.S.T. Kansil ialah:
“Peraturan-peraturan yang bersifat memaksa yang menentukan tingkah
laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi
yang berwajib, pelanggaran mana terhadap perbuatan-perbuatan tadi berakibatkan
diambilnya tindakan, yaitu tindakan hukum tertentu”.2
Pada hakekatnya setiap orang berhak mendapat perlindungan hukum.
Hampir seluruh hubungannya hukum harus mnedapat perlindungan dari hukum,
baik bersifat hukum publik maupun hukum perdata. Perlindungan hukum
merupakan hak yang dimiliki oleh setiap orang tanpa terkecuali. Tidak ada yang
boleh mendiskriminasikan seseorang dalam bentuk apapun.
2
C.S.T. Kansil, 2006, perngantar ilmu hukum jilid I, (Jakarta: balai pustaka), hlm. 38
Dengan demikian kata perlindungan mengandung makna yaitu, suatu
tindakan perlindungan atau tindakan melindungi dari pihak-pihak tertentu yang
ditujukan untuk pihak tertentu dengan menggunakan cara-cara tertentu.
3
Philipus m. hadjun, 1987, perlindungan hukum bagi rakyat Indonesia, (Surabaya: bina
ilmu), hlm. 28
demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945;
2) Bahwa pembangunan perekonomian nasional pada era globalisasi harus
dapat mendukung tumbuhnya dunia usaha sehingga mampu menghasilkan
beraneka barang dan jasa yang memiliki kandungan teknologi yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak dan sekaligus
mendapatkan kepastian atas barang dan/jasa yang diperoleh dari
perdagangan tanpa mengakibatkan kerugian konsumen;
3) Bahwa semakin terbukanya pasar nasional sebagai akibat dari proses
globalisasi ekonomi harus tetap menjamin peningkatan kesejahteraan
masyarakat sertakepastian atas mutu, jumlah dan keamanan barang
dan/atau jasa yang diperolehnya di pasar;
4) Bahwa untuk meningkatkan harkat dan martabat konsumen perlu
meningkatkan kesadaran, pengetahuan, kepedulian, kemampuan, dan
kemandirian konsumen untuk melindungi dirinya serta menumbuh
kembangkan sikap perilaku usaha yang bertanggung jawab;
5) Bahwa ketentuan hukum yang melindungi kepentingan konsumen di
Indonesia belum memadai;
6) Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas diperlukan perangkat
peraturan perundang-undangan untuk mewujudkan keseimbangan
perlindungan kepentingan konsumen dan pelaku usaha sehingga tercipta
perekonomian yang sehat;
7) Bahwa untuk itu perlu dibentuk undang-undang tentang perlindungan
konsumen.
1. asas manfaat
asas ini dimaksudkan untuk mengamatkan bahwa segala upaya untuk
menyelenggarakan perlindungan konsumen harus memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku usaha
seluruhnya.
2. Asas keadilan
Asas ini dimaksudkan agar partisipasi seluruh rakyat dapat diwujudkan
secara maksimal dan memberikan kesepatan kepada konsumen dan
4
M. sadar, moh. Taufik makarao, dan habloel mawadi, 2012, hukum perlindungan
konsumen di Indonesia, (Jakarta: akademia), hlm. 3
pelaku usaha untuk memperoleh haknya dan melaksanakan kewajibannya
secara adil
3. Asas keseimbangan
Asas ini dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan antara
kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti materiil
ataupun spiritual.
4. Asas keamanan dan keselamatan konsumen
Asas ini maksudkan untuk membaerikan jaminan atas kamanan dan
keselamatan kepada konsumen dalam penggunaan, pemakaian, dan
pemanfaatan barang dan/atau jassa yang dikonsumsi atau digunakan.
5. Asas kepastian hukum
Asas ini dimaksudkan agar baik pelaku usaha maupun konsumen menaati
hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan
konsumen, serta Negara menjamin kepastian hukum.5
BAB III
PEMBAHASAN
C.S.T. Kansil. 2006 Pengantar Ilmu Hukum Jilid ., Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
cetakan ketujuh edisi II. Jakarta.