3/Jul-Sept/2020
116
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 3/Jul-Sept/2020
Indonesia Nomor PER-006/A/JA/07/2017 hukum, yakni Pasal 1 ayat (3) Undang- Undang
Tentang Organisasi Tata Kerja Kejaksaan Agung Dasar Tahun 1945 yang berbunyi, “Negara
R.I di mana sebelumnya tim Pengawal dan Indonesia adalah negara hukum”. 1 Secara
Pengaman untuk di daerah di namakan TP4D historis pun, jauh sebelum termuat dalam UUD
sesuai dengan kriteria yang diatur dalam 1945 (perubahan), negara hukum (rechtsstaat)
6
Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Perja adalah negara yang diidealkan oleh para
Nomor – 014/A/Ja/11/2016 dan Tim TP4D ini pendiri bangsa (founding fathers) sebagaimana
telah dibubarkan pada Tahun 2019 tetapi dituangkan dalam Penjelasan Umum UUD
fungsi Kejaksaan dalam pengawalan dan 1945 sebelum perubahan tentang sistem
pengamanan proyek tetap dijalankan yang pemerintahan negara yang menyatakan bahwa
melekat pada fungsi penegakan hukum “Negara Indonesia berdasar atas hukum
Kejaksaan Republik Indonesia. Proyek strategis (rechtsstaat), tidak berdasarkan kekuasaan
nasional didasarkan pada Rencana belaka (machtsstaat)”. 7 Namun demikian,
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) fenomena penegakan hukum yang terjadi di
Pemerintah yang berbasis Nawacita atau Indonesia kini justru menunjukkan realita yang
dengan Rencana Pembangunan Jangka bertolak belakang dari hal tersebut. Ironi
Panjang (RPJP) Nasional Indonesia 2005-2025 dalam penegakan hukum, hukum dinilai
sesuai dengan UU No. 17/2007. Dalam RPJP “tajam ke bawah, tumpul ke atas”. Itulah
ditegaskan arah pembangunan ekonomi 2025 ungkapan yang banyak digunakan, setidaknya
ditujukan untuk mewujudkan perekonomian oleh media massa, untuk mengilustrasikan
yang maju, mandiri dan mampu secara nyata kondisi penegakan hukum di Indonesia. Hukum
memperluas peningkatan kesejahteraan begitu tegas. ditegakkan kepada masyarakat
masyarakat,mengacu pada RPJP tersebut kecil di sisi lain, hukum begitu lentur dan sulit
dapat disimpulkan tujuan akhir dari proyek untuk ditegakkan ketika yang tersangkut
strategis nasional ini adalah mengantarkan kita masalah hukum adalah orang-orang yang
kepada suatu keadaan yang ditunjukkan dapat menjangkau kekuasaan dan para
dengan meningkatnya kesejahteraan rakyat pemodal.
dengan landasan pengaturan tersebut maka Untuk memulihkan kepercayaan
keberadaan Proyek Staegis Nasional masyarakat terhadap hukum maka Kejaksaan
mempunyai dasar dan kepastian hukum. akan menindak setiap pelaku korupsi termasuk
Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945 yang dalam mega proyek. Dengan tidak memandang
merupakan landasan konstituonal yang bulu. Prinsip persamaan di hadapan hukum
menjadi dasar bagi pemerintah melakukan (equality before the law) sehingga dalam
percepatan pembangunan dan pertumbuhan penegakan hukum Kejaksaan akan menindak
ekonomi nasional untuk mewujudkan siapapun yang melanggar hukum yang
kesejahteraan masyarakat, dengan demikian melakukan korupsi tanpa melihat kedudukan
kehadiran infrastruktur harus dipandang dan jabatannya. Untuk menjaga kepercayaan
sebagai dorongan untuk menciptakan masyarakat aparat penegak hukum akan dapat
pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan berlaku adil dan tidak memihak (obyektif). 8
kesejahteraan masyarakat.Pembangunan Janedjri M Gaffar, Budaya Hukum dalam
sarana dan prasarana baik gedung jalan dan Penegakan Hukum, dalam
jembatan yaitu masyarakat dan pemerintah http://nasional.sindonews.com/read/2012/12/
bukan pemilik modal atau perusahan . Negara 27/18/701184/budaya hukum dalam
hukum dan keadilan bagaikan dua sisi mata
uang, keduanya berbeda tetapi tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Keadilan 6
Sri Soemantri.1992. Bunga Rampai Hukum Tata Negara
merupakan tujuan sekaligus kondisi yang harus Indonesia. Cetakan Ketiga. Bandung:Alumni. 27
7
diwujudkan serta merupakan jaminan dalam Harun Alrasid. 2007.Judul Naskah Undang-Undang
Dasar 1945 Sesudah Empat Kali Diubah oleh MPR.
setiap negara yang menyatakan dirinya Cetakan pertama. Jakarta: UI Press. hal 4
sebagai negara hukum. Sebagaimana pula 8
M Gaffar.2003.Budaya Hukum dalam Penegakan
Indonesia yang secara yuridis konstitusional Hukum. Cetakan pertama. Bandung: Sinar Grafika. 55
telah menyatakan dirinya sebagai negara
117
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 3/Jul-Sept/2020
penegakan hukum, diakses pada tanggal 26 Tata Kerja Kejaksaan Agung R.I yang
Febr 2012. menyatakan salah satu ruang lingkup di Bidang
Disinilah peran pengawasan kejaksaan Perdata dan Tata Usaha Negara meliputi
terhadap proyek strategis nasional agar tidak Penegakan hukum,bantuan hukum,
terjadi korupsi dari evaluasi menyeluruh pertimbangan hukum dan tindakan hukum
proyek-proyek tersebut, yaitu menghadirkan lainnya kepada negara atau pemerintah
keadilan ekonomi dan sosial terasa nyata meliputi lembaga atau badan negara, lembaga
dalam kehidupan rakyat Pembangunan atau instansi pemerintah dan daerah, Badan
infrastruktur yang terus berkembang baik di Hukum Milik Negara (BUMN) atau Daerah
pusat maupun daerah merupakan wujud dari (BUMD) di bidang Perdata dan Tata Usaha
kemajuan ekonomi yang terus meningkat. Negara untuk menyelamatkan,memulihkan
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2015 kekayaan negara, menegakan kewibawaan
merupakan titik awal dari pengaturan secara pemerintah dan negara serta memberikan
nasioal tentang aksi pencegahaan dan pelayanan hukum kepada masyarakat,
pemberantasan korupsi diberbagai bidang sehingga dalam pendampingan hukum
pembangunan .Perpres ini merupakan titik terhadap pelaksanaan Proyek itu merupakan
tolak Lahirnya Tim Pengawalan dan tugas dan wewenang Bidang Perdata dan Tata
Pengamanan Pembangunan Daerah (TP4D) Usaha Negara selain itu dalam Pasal 30 ayat (2)
baik di pusat maupun daerah pada tahun Undang-undang Nomor 16 tahun 2006 tentang
tahun 2015 s/d pertengahan tahun 2019 yang Kejaksaan Republik Indonesia berbunyi di
lalu dan berdasarkan Keputusan Jaksa Agung bidang perdata dan Tata Usaha Negara,
RI Nomor : 345 Tahun 2019 tentang Kejaksaan dengan kuasa khusus dapat
pencabutan Keputusan Jaksa Agung Nomor bertindak baik di dalam maupun di luar
:152/A/JA/10/2015 tentang pembentukan Tim pengadilan untuk dan atas nama negara atau
Pengawal dan Pengamanan Pemerintahan dan pemerintah, selain itu juga dalam Pasal 30 ayat
Pembangunan Kejaksaan Republik Indonesia (3) huruf a yang menyatakan bahwa “ Dalam
sebagaimana telah di rubah dengan Keputusan bidang ketertiban dan ketentraman umum
Jaksa Agung R.I Nomor :-KEP-059/A/JA/2018 kejaksaan turut menyelenggarakan kegiatan
tentang perubahan atas keputusan Jaksa peningkatan kesadaran hukum bagi
Agung Nomor KEP- 152/A/JA/10/2015 tentang masyarakat, maka terhadap terhadap
pembentukan Tim Pengawal dan Pengaman pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN)
Pemerintahan dan Pembangunan. sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Pengawalan proyek strategis nasional oleh Presiden (Perpres) Nomor 58 tahun 2017.
Kejaksaan didasarkan pada Undang Undang Perpres ini merupakan perubahan dari Perpres
Kejaksaan Nomor 16 Tahun 2004 dan Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan
Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2016 Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang
Susunan dan Organisasi Kejaksaan Republik ditandatangani pada 8 Januari 2016 yang
Indonesia dan Peraturan Jaksa Agung R.I merupakan dasar hukum pelaksanaan proyek
Nomor: PER-006/A/JA/07/2017 Tentang strategis nasional. Yang ditunjukkan dengan
Organisasi Tata Kerja Kejaksaan Agung R.I meningkatnya kesejahteraan rakyat dengan
dalam hal pengamanan Proyek Strategis landasan pengaturan tersebut maka
Nasional tetap melekat Jabatan Direktur keberadaan proyek Staegis Nasional
Pengamanan Proyek Strategis Nasional yaitu mempunyai dasar dan kepastian hukum.9
Direktur D pada Jaksa Agung Muda Intelijen
hal tersebut dalam Pasal 223 ada Jabatan B. Rumusan Masalah
Direktorat Pengamanan Pembangunan 1. Bagaimana peran Kejaksaan dalam
Strategis (Direktur D) salah satu tugasnya yaitu Pendampingan hukum di Bidang Perdata
melaksanakan perumusan kebijakan kegiatan dan Tata Usaha Negara dalam
intelijen, dan operasi intelijen yang berkaitan
dengan bidang pengamanan pembangunan
strategis, selanjutnya berdasarkan Pasal 444 9
Fuady Munir.1996. Hukum Bisnis Dalam Teori dan
PER-006/A/JA/07/2017 Tentang Organisasi Praktek. Cetakan pertama. Bandung: Citra Aditya Bakti.
20
118
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 3/Jul-Sept/2020
119
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 3/Jul-Sept/2020
11 12
Munir Fuady. 1998. Kontrak Pemborongan Mega Arsyad Jawada Hafids. 2003. Korupsi dalam Perspektif
Proyek. Cetakan pertama. Jakarta: PT. Citra Aditya Bakti. Hukum Administrasi Negara. Cetakan Jakarta: Pertama
122 Sinar Grafika. Cetakan Pertama. 10
120
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 3/Jul-Sept/2020
121
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 3/Jul-Sept/2020
dalam kesepakatan bersama antar para pihak. PPK juga dapat meminta pembahasan
Sesuai dengan Perpres 54/2010 pasal 33 hukum dari Tim PPS dan Bidang Perdata
tahapan utama pengadaan barang/jasa dan Tata Usaha Negara selama
pemerintah adalah Persiapan Pengadaan, pengendalian kontrak. Misal terkait
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia, 15 Persiapan penanganan kontrak kritis dengan rapat
dan Pelaksanaan Kontrak dan Serah Terima pembuktian atau Show Cause Meeting
Pekerjaan, kelibatan Bidang Perdata dan Tata (SCM).
Usaha Negara dalam tahapan pengadaan 4. Pada tahap serah terima pekerjaan,
cukup efektif dalam tahapan berikut: kehadiran Tim PPS dan Bidang Perdta
1. Pada tahap persiapan pelaksanaan dan Tata Usaha Negara dibutuhkan
pemilihan penyedia. Dilakukan dalam memastikan tidak terdapat
pembahasan Rencana Umum permasalahan hukum secara
Pengadaan (RUP), Rencana Pelaksanaan administratif dan keperdataan yang
Pengadaan (RPP) dan Rencana Pemilihan mempengaruhi output pekerjaan dan
Penyedia dengan output akhir pemanfaatan hasil.
Rancangan Dokumen Pemilihan Tugas Tim PPS dan Bidang Perdata dan
Penyedia. Tim PA/KPA, PPK dan Pokja Tata Usaha Negara fokus pada pencegahan
mengidentifikasi potensi risiko-risiko kebocoran anggaran pada pelaksanaan proyek
hukum yang akan dihadapi untuk agar pelaksaan Proyek dapat berjalan dengan
dimintakan pendapat hukum Tim PPS baik.
Intelijen dan Bidang Perdata dan Tata Tugas dan kewenangan Kejaksaan R.I di
Usaha Negara. bidang perdata dan tata usaha negara memiliki
2. Pada tahap Pelaksanaan Pemilihan landasan hukum yang jelas dan kokoh,
Penyedia, Tim PPS dan Perdata dan Tata sebagaimana tertuang didalam 16 Undang-
Usaha Negara mendapatkan laporan Undang kejaksaan Pasal 30 Ayat (2)
secara berkala. Terkecuali dalam proses menyebutkan : “Di bidang perdata dan tata
Pokja meminta pendapat hukum dalam Usaha Negara, Kejaksaan dengan kuasa khusus
pengambilan putusan. Dengan demikian dapat bertindak di dalam maupun di luar
Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara pengadilan untuk dan atas nama negara atau
tidak diseret kewilayah teknis pemilihan pemerintah” Secara berkesinambungan tugas
penyedia. Sesuai amanah Perpres dan fungsi Kejaksaan di bidang perdata ini
54/2010 proses pemilihan penyedia diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun
sepenuhnya tanggungjawab Pokja. 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia,
3. Pada Tahap Persiapan dan Pelaksanaan dimana pada Pasal 2 dinyatakan bahwa
Kontrak, Tim PPS dan Bidang Perdata Kejaksaan mempunyai tugas khusus lain yang
dan Tata Usaha Negara dilibatkan pada diberikan oleh suatu peraturan negara. Tugas-
tahapan Rapat Persiapan Tanda Tangan tugas khusus lain di bidang perdata tersebut
Kontrak dan/atau Rapat Persiapan yaitu mewakili negara baik di dalam maupun di
Pelaksanaan Pekerjaan (PCM). Ini luar pengadilan Kekuasaan legislatif
penting agar para pihak memahami menegaskan tugas dan fungsi kejaksaan di
betul konsekwensi klausula perikatan bidang perdata dan tata usaha negara di dalam
selain soal teknis, manajemen juga dari Undang-Undang RI Nomor 16 Tahun 2004
sisi hukum perdata. Selaras pula dengan tentang Kejaksaan Republik Indonesia, dalam
Perpres 54/2010 pasal 86 ayat 1 bahwa rangka memantapkan kedudukan dan peranan
PPK wajib melakukan finalisasi kejaksaan untuk turut serta menjaga dan
kontrak.Secara insidentil PPK meminta menegakkan kewibawaan pemerintah dan
pendapat hukum jika diperlukan terkait
pengendalian pekerjaan. Jika diperlukan
15 16
Pengaturan Tentang Pengadaan Barang dan jasa Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang
sudah diatur mulai Keppres 80 Tahun 2003 kemudian Kejaksaan Republik Indonesia, dimana Pasal 30 Ayat (2)
Perpres 54 Tahun 120120 dan terus diubah sampai yang pada prinsipnya sudah mengatur peran kejaksaan di
sekarang. bidang perdata dan Tata usaha Negara.
122
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 3/Jul-Sept/2020
negara serta melindungi kepentingan rakyat Pengamanan kegiatan proyek dan mega
melalui penegakan hukum.17 proyek pada prinsipnya sebagai Upaya
Bahwa kejaksaan di bidang perdata, pencegahan kejahatan dapat berarti
sesungguhnya bukanlah hal yang baru karena menciptakan suatu kondisi tertentu agar tidak
berdasarkan staatblad Nomor 522 Tahun 1922, terjadi kejahatan. Batasan tentang pencegahan
kejaksaan diberi tugas dan fungsi di bidang kejahatan sebagai suatu usaha yang meliputi
hukum perdata. Bahkan, jauh sebelumnya segala tindakan yang mempunyai tujuan yang
dalam Burgerlijke wetboek ( Kitab Undang- khusus untuk memperkecil ruang atau potensi
Undang Hukum Perdata) tercantum ketentuan terjadinya berbagai modus kejahatan dalam
mengenai tugas dan wewenang keperdataan proyek18.
dari kejaksaan, seperti wewenang Kejaksaan Pengamanan dan pengawalan proyek
untuk mengajukan permohonan kepada pembangunan oleh kejaksaan adalah usaha-
pengadilan untuk memerintahkan Balai Harta usaha pemberian pengaruh kepada pihak
Peninggalan mengurus harta dan kepentingan pihak potensial agar jangan melakukan
orang yang meninggalkan tempat tinggalnya pelanggaran dalam satu kegiatan proyek baik
tanpa memberitahukan tempat tinggal baru perusahaan atau Konsultan proyek dll. Dasar
dan tanpa kabar berita. Hukum pengawalan dan pengamanan pada
setiap kegiatan proyek pembangunan
B. Bentuk Pengamanan yang dilakukan oleh Pemerintah yaitu Instruksi Presiden Nomor 7
Bidang Intelijen dalam Proyek Strategis Tahun 2015 tentang Pencegahan dan
Pengamanan dan pengawalan proyek dan Pemberantasan Korupsi. Instruksi Presiden ini
mega proyek strategis nasional yang ada dimaksudkan untuk meningkatkan upaya
didaerah oleh Kejaksaan Republik Indonesia pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi
merupakan upaya dalam melakukan di instansi pemerintahan yang perlu didukung
pencegahan korupsi oleh penyelengaraan dan dilaksanakan secara terencana dan
proyek pembangunan dan pihak pihak yang sungguh-sungguh sehingga kegiatan
terkait .Upaya Preventif adalah upaya cegah pencegahan korupsi yang dilakukan kejaksaan
tangkal terjadinya korupsi dalam bentuk RI dapat berlangsung efektif dan optimal.
pembocoran dana dan pengurangan material Kemudian Instruksi Presiden Nomor 7 tahun
yang merugikan Negara. Usaha-usaha yang 2015 tentang aksi Pencegahan dan
dilakukan adalah dengan menanamkan nilai- Pemberantasan Korupsi Tahun 2015 menjadi
nilai moral dan kepatuhan seseorang atau dasar pertimbangan dikeluarkannya Keputusan
perusahan yang menyelengarakan proyek Jaksa Agung Republik Indonesi Nomor : KEP-
untuk menjauhkan diri dari perbuatan tercela 152/A/JA/10/2015 tanggal 1 Oktober 2015
yaitu korupsi. Tindakan awal dapat berupa tentang Pembentukan Tim Pengawal dan
penyadaran hukum kepada setiap pihak Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan
sebagai pelaksana proyek untuk mematuhi dan Tim Ini telah dibubarkan pada tahun 2019.
hukum dan perundangan yang berlaku. upaya Bahwa bentuk pengamanan dan
Preventif untuk mencegah dan menangkal pengawalan Proyek Strategis Nasional yang
embrio timbulnya kejahatan yang pertama kali dilakukan oleh Kejaksaan dibidang Intelijen
seperti niat untuk korupsi dan praktik praktik yaitu lewat penyuluhan hukum dan
lain yang merugikan Negara dalam penerangan hukum terkait pengadaan barang
pembangunan. Kalau upaya preventif tidak dan jasa Pemerintah yaitu pada tahapan
berhasil maka kejaksaan yang memiliki Persiapan Pengadaan, Pelaksanaan Pemilihan
wewenang akan melakukan tindakan represif Penyedia, Persiapan dan Pelaksanaan Kontrak
dalam bentuk penegakan hukum mulai dari dan Serah Terima Pekerjaan lewat rapat
penyelidikan, penyidikan dan penuntutan. eveluasi dan pembahasan hukum yang dikuti
18
17 Yuris Makroni Tri Andraman. 2019. Peran Kejaksaan
Rakatama Aditya. 2015. Peran Komisi Kejaksaan
Sebagai Perwujudan Partisipasi Publik Dalam Rangka Sebagai Pengawal Dan Pengaman Pemerintah dan
Pengawasan Lembaga Kejaksaan.Cetakan kedua. Jakarta: Pembangunan. Jurnal POENALE Hukum Pidana. Vol 7 no
Sinar Grafika. 12 1
123
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 3/Jul-Sept/2020
oleh Pengguna Barang (Kasatker/Pengguna korupsi pada saat diminta untuk dilakukan
Anggaran) Penyedia Jasa/kontraktor,Konsultan pengamanan dan pendampingan hukum.
Pengawas, Konsultan Perencana dengan Bahwa berdasarkan Petunjuk Teknis
dengan maksud agar prosedur, mekanisme tentang pelaksanaan kegiatan pengamanan
dan tahapan kegiatan pembangunan dan dan pembangunan strategis Nomor B-484
pemerintahan yang dilaksanakan oleh /D/Dpp/03/2020 tanggal 12 Maret 2020 yang
lingkungan Pemerintah Pusat/Kementerian/ menegaskan bahwa salah satu tugas dan
Lembaga/Pemerintah Daerah/BUMN/BUMD, fungsi Kejaksaan R.I dalam bidang
dilakukan sesuai ketentuan peraturan pengamanan pembangunan strategis pada
perundang-undangan sehingga proyek dasarnya dapat dibagi menjadi 2 (dua) antara
tersebut selesai tepat waktu tepat mutu, tepat lain :
biaya. A. Intelijen sebagai pengetahuan dilakukan
Bahwa berdasarkan Instruksi Presiden No. 7 melalui :
Tahun 2015 Tentang Aksi Pencegahan Dan a. Inventarisasi dan pengkajian atas
Pemberantasan Korupsi tahun 2015. Tim peraturan perundang-undangan
Pengaman Proyek Stragis (PPS) berperan terkait dengan pemerintahan dan
mencegah terjadinya tindak pidana korupsi pembangunan yang bersifat strategis
dengan cara memberikan pendampingan dan ;
hukum dan melakukan pengamanan pada b. Pemetaan dan analisis masalah yang
proyek strategis nasional. Peraturan Jaksa terkait dengan pemerintahan dan
Agung Republik Indonesia Nomor: PER- pembangunan yang bersifat strategis
006/A/JA/07/2017 Tentang Organisasi Tata untuk mendeteksi dini dan
Kerja Kejaksaan Agung R.I dalam Pasal 241 peringatan dini dalam rangka
yang menyebutkan salah satu Tugas Seksi pencegahan,penangkalan, dan
Pengamanan Pembangunan Infrastruktur penanggulangan terhadap setiap
kawasan yaitu menyiapkan perumusan hakekat ancaman yang mungkin
kebijakan teknis Intelijen dan Administrasi timbul dan mengancam keamanan
Intelijen bahan perencanaan,pengendalian, dan kepentingan nasional di bidang
dan penilaian kegiatan pengawalan dan pembangunan strategis;
pengamanan pemerintah dan pembangunan B. Intelijen sebagai Aktivitas dilakukan
proyek yang bersifat strategis baik nasional melalui :
maupun daerah yaitu menjaga, mengawal dan a. Koordinasi dan kerja sama dengan
memastikan prosedur, mekanisme dan kementrian/ Lembaga dan
tahapan kegiatan pembangunan dan pemerintah daerah dan organisasi
pemerintahan yang dilaksanakan oleh lain yang berkaitan dengan
lingkungan Pemerintah Pusat/Kementerian/ pengamanan pembangunan
Lembaga/Pemerintah Daerah/BUMN/BUMD, strategis;
dilakukan sesuai ketentuan peraturan b. Pengkajian dengan aparat pengawas
perundang-undangan agar terhindar dari internal pemerintah dalam hal
berbagai bentuk hambatan dari pihak-pihak penilaian kebijakan yang dilakukan
yang berpotensi menghambat atau oleh pelaksana kegiatan;
mengganggu kegiatan pemerintahan dan c. Melakukan penyuluhan Hukum dan
pembangunan yang akan dan sedang Penerangan hukum dan atau;
dijalankan, dalam peratuan Jaksa Agung RI d. Pelaksanaan fungsi penyelidikan (LID)
tersebut Tim PPS ( Pengaman Proyek Strategis) Pegamanan (PAM), Penggalangan
yaitu Bidang Intelijen yaitu melakukan (GAL) lainya sesuai fungsi intelijen
Pengamanan dan pengawalan sedangkan di penegakan hukum untuk mendeteksi
Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yaitu dini dan peringatan dini dalam
melakukan pendampingan hukum atau legal rangka pencegahan,penangkalan,
openion untuk mencegah jika terjadi adanya dan penanggulangan terhadap setiap
dugaan awal telah terjadi tindak pidana hakekat ancaman yang mungkin
timbul dan mengancam keamanan
124
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 3/Jul-Sept/2020
125
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 3/Jul-Sept/2020
126
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 3/Jul-Sept/2020
127