PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasal 1 ayat (3) UUD NRI 1945 berbunyi “Negara Indonesia adalah
hukum yang mengatur dalam hal ini yaitu aturan tertulis (supremacy of
1
Jimly Asshiddiqe, 2010, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Sinar
Gafika, Jakarta, 2010, hlm. 128
2
Lihat PPT Penjelasan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja Oleh Kementrian
Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Jakarta 29 Januari 2020.
1
Indonesia. Dalam hal pembangunan hukum yang mengedepankan
kesejahteraan maka regulasi yang ada harus memberi ruang untuk hal yang
ini selaras dengan pendapat Philip Nonet dan Selznick mengatakan, in the
atas maka diperlukan upaya penataan regulasi dan tata kelola peraturan
dikenal dengan istilah omnibus bill, hadir sebagai metode yang patut
sederhana, omnibus law dalam konteks dan sejarah tradisi hukum common
("… to amend, repeal or enact several acts, and is characterized by the fact
3
FX. Adji Samekerto, 2012, Ilmu Hukum dalam Perkembangan Pemikiran Menuju
Post Modernisme, Bandar Lampung: Indepth Publishing, hlm. 106
4
Ibid
5
Louis M assicotte, 2013, Omnibus Law in Theory and Practice, Canadian
Parliamentary Review, hlm. 13-17
2
Connell6 menasirkan omnibus law dari aspek tujuannya yaitu untuk
into single law". Sehingga omnibus law disebut sebagai konsep .undang-
sistem hukum Anglo Saxon akan tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan
3
memenuhi kebutuhan mendesak dari periode pembangunan
saat ini untuk reformasi dan perbaikan yang lebih baik dari
seluruh sistem hukum guna membangun supremasi hukum."
adil, makmur, yang merata, baik materiil maupun spiritual. Sejalan dengan
tujuan tersebut, pasal 27 ayat (2) UUD NRI 1945 menentukan bahwa “Tiap-
tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan” oleh sebab itu, Negara dalam hal ini pemerintah harus
melakukan berbagai tindakan nyata dan upaya guna memenuhi seluruh hak
9
Majelis Permusyawaratan Rakyat RI, 2017, Panduan Pemasyarakatan Undang-
Undang Dasar 1945, Sekretaris Jenderal MPR RI, hlm. 142
4
dikarenakan peraturan perundang-undangan memiliki fungsi penciptaan
undangan.yang terdiri atas 2 (dua) fungsi yakni fungsi internal dan fungsi
eksternal. 10
kepastian. hukum.
dua fungsi di atas juga melekat pada konsep omnibus law dimana hasil dari
tiap sektor yang tidak sama namun masih linear satu sama lain untuk
10
Ahmad Redi, 2018, Hukum Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, Sinar
Grafika, Jakarta, hlm. 20
11
Ibid hlm. 40
5
menjadi satu produk hukum atau produk legislasi yang holistik dan
Oleh karena itu praktik omnibus law juga memiliki fungsi seperti
berpedoman kepada norma tertinggi yaitu konstitusi selain itu omnibus law
ditegaskan oleh Hans Kelsen bahwa “ The creation of one norm – the lower
a highest, the basic norm which, being the supreme reason of validity of the
12
Agnes Fitryantica, Harmonisasi Peraturan Perundang-Undangan Indonesia
melalui Konsep Omnibus Law, Jurnal Gema Keadilan (ISSN: 0852-011) Volume 6, Edisi III,
Oktober - November 2019, hal-303
13
Op cit hlm. 41
6
melainkan telah menghidupkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam
materi muatanya, hal ini bisa di lihat Pasal 14 dan Pasal 7 RUU omnibus
pertambangan.
14
Apindo, Buku Kompilasi Putusan Mahkamah Konstitusi tentang Uji Materi
terhadap beberapa pasal pada Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
2014.
7
ditafsirkan belum memiliki
kekuatan hukum tetap.
undang. Data di atas telah menunjukan bahwa penerapan omnibus law cipta
yang ada dalam putusan mahkamah konstitusi (the living constitution). RUU
omnibus law cipta kerja yang telah menghidupkan nilai-nilai dalam putusan
8
Hal ini merupakan bentuk pembangunan hukum yang responsif,
atau warga negara serta mewujudkan hukum yang berdaulat. Oleh karena
itu dalam rangka mewujudkan kedaulatan hukum serta keadilan maka perlu
INDONESIA.
B. Rumusan Masalah
penting. Hal ini dimaksudkan agar penelitian dapat menjadi terarah dan
signifikan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dari setiap penelitian.
Sesuai dengan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
9
rumusan masalah yang akan dibahas dan dikaji dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
maka tujuan yang akan dicapai dari penelitian hukum kali ini yaitu:
Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang bisa didapatkan dari penelitian hukum kali ini dapat
a. Bagi Penulis
10
baru juga wawasan bagi penulis dalam memahami metode omnibus
law serta pentingnya penerapan omnibus law itu sendiri dalam proses
legislasi di Indonesia.
b. Bagi Mahasiswa
c. Bagi Legislatif
yang baik.
d. Bagi Eksekutif
keinginan rakyat.
11
e. Bagi Masyarakat
undangan di Indonesia.
E. Kegunaan Penelitian
sistem yang dipakai oleh negara yang menganut common law system
F. Metode Penelitian
Metode penelitian tugas akhir ini akan dibuat dalam suatu bentuk
menjadi sumber informasi dan sumber ilmu yang memiliki akurasi tinggi.
12
fakta juga hubungan di lapangan hukum yang memiliki relevansi dengan
a. Metode Pendekatan
permasalahan tersebut.
15
Zainudin Ali, 2013, Metode Penelitian Hukum (cetakan keempat), Jakarta, Sinar
Grafika. Hlm.18
13
a) Pendekatan Konseptual (Conceptual Approach)
16
Peter Mahmud Marzuki, 2015, Penelitian Hukum (Edisi Revisi), Jakarta: Penerbit
Kencana, hlm.177
14
Metode ini dipakai untuk melakukan studi law
b. Bahan Hukum
17
Ibid., hlm.172
18
Dalam penelitian ini tidak digunakan istilah “data”, tapi istilah “bahan hukum”,
karena dalam penelitian normatif tidak memerlukan data, yang diperlukan adalah analisis
ilmiah terhadap bahan hukum.
15
19
itu. Pada penelitian kali ini bahan hukum primer
terkait.
19
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif
dan Empiris. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar, hlm.157
16
G. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
adalah memakai teknik analisis kualitatif isi (content analysis) yaitu dengan
di Indonesia.
20
Jhony Ibrahim, 2006, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang:
Bayumedia. hlm.392
17
Kompilasi bahan hukum yang dianalisa dengan metode kualitatif
isi (content analysis) akan disajikan dalam rupa deskripsi dengan terstruksur
Kemudian seluruh bahan hukum dimaksud difilter dan dikelola oleh penulis
penulis maksudkan.
I. Sistematika Penulisan
dan setiap bab terdiri atas sub yang dimaksudkan agar dapat memudahkan
BAB I : PENDAHULUAN
kemukakan di atas, rumusan masalah yang penulis angkat terdiri atas dua
rumusan masalah. Tujuan penelitian ini terdiri dari sisi teori dan sisi
18
praktik yang kemudian menjadi penjelasan komperhensif tentang pihak
dan komponen yang bisa memperoleh kegunaan dari penelitian kali ini,
19
BAB IV : PENUTUP
Pada bagian ini dapat disebut sebagai bagian paling akhir pada
penelitian skripsi yang penulis narasikan. Yang mana pada bagian ini akan
memerlukan.
20