Anda di halaman 1dari 7

Konsep Metode Omnibus Law dalam Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan
Mamluatus Sa’adah1, Silviyana Woroayu.K2
Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Malang
Email: Mamluatussaadah37@gmail.com

Abstrak
Omnibus law umumnya digunakan di negara-negara yang menganut sistem common
law, dan seiring berjalannya waktu, beberapa negara yang menganut sistem civil law telah
melakukan duplikasi regulasi dan birokrasi untuk menyelesaikan keselarasan antara hukum
dan regulasi. untuk memecahkan masalah. Penggunaan metode omnibus law sebagai upaya
untuk mendamaikan peraturan perundang-undangan dapat menenangkan ego sektoral yang
dapat menimbulkan konflik antara satu undang-undang dengan undang-undang lainnya.
Omnibus law yang dibentuk dengan metode modifikasi memungkinkan peraturan perundang-
undangan menyesuaikan diri dengan keadaan masyarakat yang sebenarnya. Penulis
berkeinginan untuk mengangkat tema ini dengan mengajukan permasalahan yakni 1).
Mengapa metode omnibus law digunakan dalam pembentukan peraturan perundang-
undangan. 2). Dampak dari menggunakan metode omnibus law dalam pembentukan
peraturan perundang-undangan. Menggunakan metode yuridis normatif. Penulis mencoba
menggabungkan permasalahan tersebut dengan isu-isu tersebut dan tempatkan dalam logika
normatif yang ada di dalam kerangka hukum yang berlaku di Indonesia. Penulis
berkesimpulan pemerintah perlu melakukan proses memasukkan undang-undang baru ke
sistem hukum kita perlu memperhatikan kerangka hukum standar kita dan seberapa besar
keuntungannya sebuah konsep eksternal untuk kebutuhan masyarakat.
Kata kunci: penggunaan, omnibus law, hukum Indonesia

Abstrak
Omnibus law is generally used in countries that follow the common law system, and
over time, some countries that follow the civil law system have duplicated regulations and
bureaucracy to resolve the harmony between law and regulation. to solve the problem. The
use of the omnibus law method as an effort to reconcile laws and regulations can calm
sectoral egos that can cause conflicts between one law and another. The omnibus law which
was formed with the modified method allows the legislation to adapt to the actual conditions
of society. The author wishes to raise this theme by posing problems, namely 1). Why is the
omnibus law method used in the formation of legislation. 2). The impact of using the omnibus
law method in the formation of legislation. Using normative juridical methods. The author
tries to combine these problems with these issues and place them in the normative logic that
exists within the legal framework that applies in Indonesia. The author concludes that the
government needs to carry out the process of incorporating new laws into the legal system.
We need to pay attention to our standard legal framework and how useful an external
concept is for the needs of the community.
Key words: usage, omnibus law, Indonesian law

LATAR BELAKANG

METODE
Metode penelitian yang digunakan adalah metode yurisdis normatif. Pendekatan
hukum normatif adalah bahan hukum terpenting dengan menelaah teori, konsep dan prinsip
hukum dan peraturan terkait penelitian ini. Pendekatan ini disebut juga dengan pendekatan
perpustakaan, buku pelajaran, peraturan perundang-undangan, dan dokumen lainnya terkait
dengan penelitian ini. Dilihat dari sudut pandang studi ini. Penelitian berorientasi masalah,
yaitu pertanyaan penelitian didasarkan pada teori atau hubungan timbal balik teori dan
praktek. Masalah dalam hal ini analisis hukum masalah norma hukum pembentukan hukum
peraturan perundang-undangan. Prospek hukum omnibus law di Indonesia, apa dan
bagaimana konsepnya hukum Indonesia yang komprehensif. Sumber informasi berasal dari
regulasi hukum, artikel, buku,internet dan situs web.

HASIL DAN PEMBAHASAN


PENGGUNAAN METODE OMNIBUS LAW DALAM PEMBENTUKAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

Dari segi istilah, omnibus berasal dari bahasa latin dan berarti “untuk semua”. Dari
segi hukum, omnibus law adalah undang-undang yang mengatur banyak hal atau
mengandung banyak aturan. Berbicara tentang hukum, kata omnibus biasanya disamakan
dengan kata law atau bill. Artinya peraturan dibuat berdasarkan pengeditan beberapa aturan
konten dan level yang berbeda. Menurut Audrey O'Brien, omnibus law adalah RUU yang
mencakup berbagai aspek yang terintegrasi menjadi satu undang-undang. Di sisi lain, dalam
kasus Barbara Sinclair, omnibuslaw adalah prosespembuatan peraturan yang kompleks, dan
materi pelajaran, masalah, dan program tidak harus terkait, tetapi karena mengandung banyak
materi, sampai selesai. Akan memakan waktu lama.
Sofyan Djalil pernah mengatakan konsep omnibus law, konsep ini juga dikenal
sebagai omnibus bill. Ini biasanya digunakan di negara-negara yang mematuhi sistem hukum
common law termasuk Amerika Serikat. Aturan dari konsep ini dimaksudkan untuk
membuat undang-undang baru untuk mengubah beberapa undang-undang sekaligus. oleh
karena itu, omnibus law adalah suatu metode atau konsep pengaturan yang menggabungkan
beberapa peraturan dengan entitas substansi yang berbeda menjadi satu peraturan besar yang
berfungsi sebagai undang-undang yang komprehensif secara hukum. Dan diundangkannya
peraturan-peraturan tersebut berakibat sebagian peraturan-peraturan hasil penggabungan itu
akan dihapuskan dan kemudian isinya dinyatakan tidak berlaku seluruhnya atau Sebagian.

Omnibus law erat kaitannya dengan upaya penyederhanaan regulasi sebagai bagian
dari harmonisasi hukum dan regulasi. Penggunaan omnibus law sebagai upaya harmonisasi
peraturan perundang-undangan dapat menenangkan ego sektoral yang dapat menimbulkan
konflik antara satu undang-undang dengan undang-undang lainnya. Omnibus law, yang
dibentuk menurut metode yang dimodifikasi, menyesuaikan hukum dengan situasi
masyarakat yang sebenarnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hamid S. Atamimi, guru
besar hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia, bahwa proses legislasi perlu
mengadopsi metode yang dimodifikasi agar hukum dapat menjembatani kepentingan dan
kebutuhan masyarakat. Indonesia menggunakan omnibus law, salah satu contohnya adalah
UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta kerja.

Penggunaan omnibus law yang mengubah dan/atau mencabut berbagai ketentuan


hukum memperluas cakupan sektor yang diatur. Akibatnya, kelompok orang yang umumnya
lebih banyak terkena dampak daripada mereka yang terkena hukum. Menurut hemat penulis,
satu undang-undang yang mengubah dan/atau mencabut berbagai ketentuan undang-undang
lainnya untuk kemudian diatur di dalam undang-undang tersebut bisa memberikan dampak
positif maupun negatif terhadap sektor-sektor yang diatur dalam satu undang-undang
tersebut. Dampak positifnya adalah menyederhanakan sehingga terjadi penataan kembali
regulasi serta prosedural dari undang-undang yang disatukan itu.

Era ini membutuhkan terobosan lain, kebutuhan omnibus law. Indonesia menganut
civil law system sedangkan omnibus law muncul dari tradisi common law legal system,
namun dalam dunia ekosistem digital dan global governance, apa terobosan Indonesia di
ruang batas ini? Filipina sudah mulai mereformasi undang-undang dalam konteks investasi
dengan mengeluarkan Omnibus Investment Law. Selain itu, sebagai bagian dari reformasi
regulasi, Vietnam telah mempelajari cara membuat omnibus law. Indonesia juga telah mulai
menyusun omnibus law yang akan segera diterbitkan, menciptakan omnibus law yang jelas
yang menghormati hierarki aturan dan menjamin kepastian hukum.

DAMPAK DARI MENGGUNAKAN METODE OMNIBUS LAW DALAM


PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

Keberadaan konsep omnibus law merupakan paradigma baru hukum di Indonesia,


diusulkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai program pembangunan bidang hukum di era
nya. Alasan Presiden Joko Widodo menginginkan konsep omnibus law adalah adanya ribuan
regulasi tersebar di institusi, sehingga menghambat pengembangan . Oleh karena itu, untuk
merasionalkan perlu dibuat kerangka hukum dengan undang-undang. Dibentuk oleh hukum
omnibus law. Konsep omnibus law dalam dunia hukum Indonesia masih baru. Pembentukan
undang- undang dengan menggunakan konsep metode omnibus law telah menimbulkan
kontroversi di kalangan masyarakat umum dan perbedaan pendapat di kalangan para ahli.
Hukum.

Penerapan omnibus law yang mengubah dan/atau mencabut berbagai ketentuan


hukum memperluas cakupan sektor yang diatur. Akibatnya, kelompok orang yang umumnya
lebih banyak terkena dampak daripada mereka yang terkena hukum. Menurut penulis, suatu
undang-undang yang mengubah dan/atau meniadakan berbagai ketentuan undang-undang lain
yang kemudian diatur dengan undang-undang dapat berdampak positif atau negatif terhadap
bidang yang diatur oleh undang-undang tersebut. Efek positifnya adalah akan dilakukan
penyederhanaan dan aturan dan prosedur dari Unified Law akan berubah arah.

Penerapan omnibus law dapat berdampak banyak pada pembentukan hukum


khususnya di Indonesia, sehingga harus diperhatikan dengan matang. Pertama, pemberlakuan
omnibus dapat menimbulkan ketidakpastian jangka panjang. Karena omnibus law merupakan
undang-undang yang berlandaskan politik. Dalam hal ini, pedoman tersebut seringkali
membuat konsep dan sistem normatif hukum sektor menjadi tidak berlaku. Ketidakpastian ini
juga disebabkan oleh pergantian pemerintahan. Bila itu terjadi, pemerintah baru belum tentu
ingin melanjutkan kebijakan di bawah Omnibus tersebut. Ada banyak hal yang perlu
diperhatikan saat menerapkan Omnibus. Baik regulasi yang mendasarinya maupun akibat
yang ditimbulkannya. Tentu saja, ketika refleksi ini berakhir, keberadaannya hanya
diprioritaskan untuk kepentingan masyarakat, tanpa diarahkan ke pihak tertentu.
Kemungkinan dampak penggunaan omnibus law dalam pembentukan peraturan
perundang-undangan Indonesia selalu terbuka. Meski tidak diatur dalam undang-undang P3,
penggunaan omnibus diperbolehkan sepanjang proses pembuatannya sesuai dengan undang-
undang P3, terutama prinsip menciptakan regulasi yang baik dan peran serta masyarakat.
Omnibus juga sangat berguna dalam rangka harmonisasi hukum dan regulasi. Tujuan dari
penggunaan metode omnibus legal itu sendiri adalah untuk menyederhanakan peraturan dan
menghindari duplikasi peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, semua kelompok
masyarakat yang terkena dampak harus dilibatkan dalam proses perancangan agar peraturan
perundang-undangan yang dibuat dapat mempertimbangkan semua kepentingan masyarakat
yang terkena dampak.

KESIMPULAN

Omnibus law erat kaitannya dengan upaya penyederhanaan regulasi sebagai bagian
dari harmonisasi hukum dan regulasi. Penggunaan omnibus law sebagai upaya harmonisasi
peraturan perundang-undangan dapat menenangkan ego sektoral yang dapat menimbulkan
konflik antara satu undang-undang dengan undang-undang lainnya. Omnibus law, yang
dibentuk menurut metode yang dimodifikasi, menyesuaikan hukum dengan situasi
masyarakat yang sebenarnya.

Era ini membutuhkan terobosan lain, kebutuhan omnibus law. Indonesia menganut
civil law system sedangkan omnibus law muncul dari tradisi common law legal system,
namun dalam dunia ekosistem digital dan global governance, apa terobosan Indonesia di
ruang batas ini? Filipina sudah mulai mereformasi undang-undang dalam konteks investasi
dengan mengeluarkan Omnibus Investment Law. Selain itu, sebagai bagian dari reformasi
regulasi, Vietnam telah mempelajari cara membuat omnibus law. Indonesia juga telah mulai
menyusun omnibus law yang akan segera diterbitkan, menciptakan omnibus law yang jelas
yang menghormati hierarki aturan dan menjamin kepastian hukum.

Kemungkinan dampak penggunaan omnibus law dalam pembentukan peraturan


perundang-undangan Indonesia selalu terbuka. Meski tidak diatur dalam undang-undang P3,
penggunaan omnibus diperbolehkan sepanjang proses pembuatannya sesuai dengan undang-
undang P3, terutama prinsip menciptakan regulasi yang baik dan peran serta masyarakat.
Omnibus juga sangat berguna dalam rangka harmonisasi hukum dan regulasi. Tujuan dari
penggunaan metode omnibus legal itu sendiri adalah untuk menyederhanakan peraturan dan
menghindari duplikasi peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, semua kelompok
masyarakat yang terkena dampak harus dilibatkan dalam proses perancangan agar peraturan
perundang-undangan yang dibuat dapat mempertimbangkan semua kepentingan masyarakat
yang terkena dampak.
DAFTAR PUSTAKA
Anggono, B. D. (2020). Omnibus Law Sebagai Teknik Pembentukan Undang-Undang:
Peluang Adopsi Dan Tantangannya Dalam Sistem Perundang-Undangan Indonesia. Jurnal
RechtsVinding, 9(1), 17-37.

Caesaria, A. P. (2021). KAJIAN YURIDIS PENERAPAN METODE OMNIBUS LAW DALAM


PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Jember).

Diani, R., & Erniwati, E. (2020). Kedudukan Omnibus Law dalam Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan. Sol Justicia, 3(2), 212-226.

https://lbhpengayoman.unpar.ac.id/penggunaan-metode-omnibus-law-dalam-pembentukan-
peraturan-perundang-undangan-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai