Anda di halaman 1dari 4

HKUM4306-3

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : HKUM4306/Metode Penelitian Hukum
Tugas 1

No. Soal
1. KONSEP PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

Pembentukan peraturan perundang-undangan merupakan syarat dalam rangka pembangunan hukum nasional yang
hanya dapat terwujud apabila didukung oleh metode yang baik, yang mengikat semua lembaga yang berwenang
membuat peraturan perundang-undangan. Indonesia merupakan negara hukum yang mempunyai kewajiban
melaksanakan pembangunan hukum nasional yang baik, yang dilakukan secara terencana, terpadu dan
berkelanjutan dalam sistem hukum nasional. Konsep pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia
meliputi beberapa konsep yaitu konsep pembentukan peraturan perundang-undangan harus sesuai dengan konsep
negara hukum Pancasila. Selain itu, konsep pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik harus
mengedepankan perlindungan Hak Asasi Manusia. Konsep pembentukan peraturan perundang-undangan yang
baik harus mengedepankan asas equality before the law. Konsep pembentukan peraturan perundang- undangan
yang baik harus sesuai dengan asas-asas pembentukan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh undang- undang. Untuk selanjutnya, konsep pembentukan perundang-undangan dibentuk oleh
pemegang kekuasaan yang sah, yang dipilih oleh rakyat secara demokrasi.
Sumber : Jurnal Hukum Perspektif “KONSEP PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN DI INDONESIA”

Jelaskan ragam metode pendekatan penelitian dan tentukan pendekatan penelitian yang paling
relevan digunakan pada wacana diatas?
Jawab:
Memecahkan suatu isu hukum melalui penelitian hukum memerlukan pendekatan-pendekatan

tertentu sebagai dasar pijakan untuk menyusun argumen yang tepat. Adapun macam – macam

pendekatan dalam penelitian hukum, yaitu pendekatan perundang-undangan (statute

approach), pendekatan kasus (case approach), pendekatan historis (historical approach),

pendekatan komparatif (comparative approach), dan pendekatan konseptual ( conceptual

approach).

Metode pendekatan penelitian yang digunakan pada wacana diatas yaitu Pendekatan

Perundang-Undangan (Statute Approach) dimana Pendekatan ini dilakukan dengan menelaah

semua peraturan perundang-undangan yang bersangkut paut dengan permasalahan (isu

hukum) yang sedang dihadapi. Pendekatan perundang-undangan ini misalnya dilakukan

1 dari 2
HKUM4306-3

dengan mempelajari konsistensi/kesesuaian antara Undang-Undang Dasar dengan Undang-

Undang, atau antara Undang-Undang yang satu dengan Undang-Undang yang lain, dst.
2. PENGADOPSIAN MEKANISME FAST-TRACK LEGISLATION DALAM PENGUSULAN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG OLEH PRESIDEN

Pembentukan undang-undang pada medio 2019-2020 kerap dianggap tidak berkualitas yang disebabkan
pembahasan yang sembunyi-sembunyi, tidak transparan, dan terkesan terburu-buru. Kondisi ini memperburuk
proses legislasi di Indonesia. Mekanisme fast-track legislation yang tidak dimiliki di Indonesia namun seolah-olah
telah dipraktikkan, mengakibatkan adanya asumsi tirani legislasi dalam proses pembentukan undang-undang di
Indonesia. Oleh karena itu fast-track legislation menjadi alternatif gagasan untuk membatasi kekuasaan praktik
pembentukan undang- undang yang buruk tidak terulang kembali.

2 dari 2
HKUM4306

Artikel ini dimaksudkan untuk meninjau bagaimana pengaturan dan praktik fast-track legislation di berbagai
negara serta menganalisis proyeksi pengadopsian fast-track legislation ke dalam sistem pembentukan undang-
undang di Indonesia dengan cara menelaah secara konseptual tentang pembatasan kekuasaan presiden di bidang
legislasi. Penelitian dilakukan dengan meneliti materi pengaturan dan praktik pelaksanaan fast-track legislation di
beberapa negara yang memilikinya seperti Inggris, Amerika Serikat, Selandia Baru, Perancis, Kolombia, dan
Ekuador untuk ditemukan hal yang dapat diadopsi dan hal yang perlu dihindari apabila kemudian diadopsi ke
dalam pembentukan undang- undang di Indonesia.
Sumber : Jurnal Penelitian Hukum De Jure, Volume 21 Nomor 1, Maret 2021, “PENGADOPSIAN
MEKANISME FAST-TRACK LEGISLATION DALAM PENGUSULAN RANCANGAN UNDANG-
UNDANG OLEH PRESIDEN”

Jelaskan menurut saudara, berdasarkan Jurnal diatas pendekatan penelitian apa yang paling
cocok dalam melakukan penelitian tersebut!
Jawab :
Pedekatan penelitian yang paling cocok dalam penelitian diatas adala Pendekatan Komparatif

(Comparative Approach). Dimana Pendekatan ini dilakukan dengan membandingkan peraturan

hukum ataupun putusan pengadilan di suatu negara dengan peraturan hukum di negara lain

(dapat 1 negara atau lebih), namun haruslah mengenai hal yang sama. Perbandingan dilakukan

untuk memperoleh persamaan dan perbedaan di antara peraturan hukum/putusan pengadilan

tersebut.
3. MENATA PRAKTIK PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DI ERA OTONOMI DAERAH DALAM
RANGKA PENGUATAN REGULASI PUSAT DAN DAERAH

Keberadaan Perda menjadi sesuatu yang mutlak bagi pemerintah daerah di era otonomi daerah. Perda menjadi
instrumen strategis bagi pemerintah daerah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Meskipun demikian, sejak
otonomi daerah yang luas diimplementasikan, eksistensi Perda masih menimbulkan masalah terkait banyaknya
“Perda bermasalah”. Fenomena tersebut diakibatkan adanya praktik pembentukan Perda yang hanya didasarkan
pada pemenuhan aspek teknis prosedural belaka dan cenderung mengabaikan penguatan pada aspek substansi, serta
tidak sebangun dengan semangat penguatan regulasi antara pusat dan daerah. Substansi otonomi daerah pada
hakikatnya menghendaki Perda yang partisipatif dan berkeadilan, serta tidak keluar dari semangat negara kesatuan
yang berlandasarkan pada Pancasila. Perda yang berwatak demikian hanya dapat terwujud jika didukung oleh
suatu praktik pembentukan Perda yang taat asas, sesuai prosedur namun tidak menghilangkan esensi kebutuhan
rakyat, dan mengedepankan adanya mekanisme sinkronisasi dan harmonisasi yang dijalankan secara konsisten dan
bertanggung jawab. Perda yang berwatak demikian merupakan Perda yang berkualitas,yang pada akhirnya dapat
menciptakan multiplier effect bagi perubahan-perubahan mendasar di berbagai bidang kehidupan masyarakat dan
pemerintahan yang diperlukan oleh daerah, menuju Indonesia yang sejahtera.

Sumber : Prosiding KHTN 4 Jember, MENATA PRAKTIK PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DI


ERA OTONOMI DAERAH DALAM RANGKA PENGUATAN REGULASI PUSAT DAN DAERAH,
Bactiar.

3 dari 2
HKUM4306

Jelaskan menurut saudara, berdasarkan Jurnal diatas pendekatan penelitian apa yang paling
cocok dalam melakukan penelitian tersebut!
Jawab:
Pendekatan yang cocok digunakan adalah  Pendekatan Perundang-Undangan (Statute

Approach). Pendekatan ini dilakukan dengan menelaah semua peraturan perundang-undangan

yang bersangkut paut dengan permasalahan (isu hukum) yang sedang dihadapi. Pendekatan

perundang-undangan ini misalnya dilakukan dengan mempelajari konsistensi/kesesuaian

antara Undang-Undang Dasar dengan Undang-Undang, atau antara Undang-Undang yang satu

dengan Undang-Undang yang lain, dst.

4 dari 2

Anda mungkin juga menyukai