Anda di halaman 1dari 10

AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018.

Hlm 127-136

Perlindungan Investor Asing dalam Kegiatan Penanaman Modal Asing dan


Implikasinya Terhadap Negara

Agung Sudjati Winata


Fakultas Hukum, Sekolah Tinggi Hukum Bandung, Bandung.
Email: agung.sudjatiwinata@gmail.com

Info Artikel:
| Diterima: 10 Desember 2018 | Disetujui: 29 Desember 2018 | Dipublikasikan: 31 Desember 2018

Abstract
Foreign investment is one source of funds to finance national development.
Many factors are taken into consideration by foreign investors before investing in Indonesia.
One of them is the legal protection that given by the state to foreign investors.
From this description, problems arise including about the form of legal protection provided and the implications. This
study aims to find out and analyze the legal protection of foreign investment in Indonesian law and implications itself.
This research is a descriptive study, which analyzes and describes systematically, factually, and accurately the
provisions relating to legal protection against foreign investment in Indonesia. Based on the results of the study, it is
known that legal protection against foreign investment in Indonesian law is regulated in the Investment Law. This law
has provided adequate protection for foreign investors for a variety of risks including non-commercial risks in foreign
investment in Indonesia. Providing the widest opportunity for foreign investors to invest their capital in Indonesia has
encouraged many foreign investors to invest in Indonesia.
Keywords: Investor, Investment, Legal Protection.

Abstrak
Penanaman modal asing merupakan salah satu sumber dana untuk membiayai pembangunan
nasional. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan para investor asing sebelum melakukan
kegiatan investasi di Indonesia. Salah satunya adalah faktor perlindungan hukum yang di berikan
oleh negara terhadap investor asing. Dari uraian singkat tersebut muncul permasalahan antara lain
mengenai bentuk perlindungan hukum yang diberikan dan implikasi dari perlindungan yang
diberikan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perlindungan
hukum terhadap penanaman modal asing dalam hukum nasional Indonesia serta bagaimana
implikasinya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu menganalisis dan
menggambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat ketentuan yang terkait dengan perlindungan
hukum terhadap penanaman modal asing di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui
bahwa perlindungan hukum terhadap penanaman modal asing dalam hukum nasional Indonesia
diatur dalam UU Penanaman Modal. Undang-undang ini telah memberikan perlindungan yang
memadai terhadap investor asing atas berbagai risiko termasuk risiko nonkomersial dalam
penanaman modal asing di Indonesia.Pemberian kesempatan yang seluas-luasnya kepada investor
asing untuk menginvestasikan modalnya di Indonesia telah mendorong banyak investor asing
melakukan investasi di Indonesia.
Kata Kunci :Investor, Penanaman Modal, Perlindungan Hukum.

Perlindungan Investor Asing dalam Kegiatan Penanaman Modal Asing


dan Implikasinya Terhadap Negara 127
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 127-136

A. PENDAHULUAN beberapa proyek investasi yang telah


Sumber utama dana pembangunan disepakati dengan investor asing.
nasional di Indonesia adalah dana dalam Upaya pemberian jaminan dalam
negeri. Namun demikian, jumlah dana dalam kegiatan penanaman modal asing di Indonesia
negeri yang tersedia sangat terbatas, sehingga sebagai bentuk perlindungan terhadap
pemerintah memanfaatkan dana dari luar investor asing, tentu saja diharapkan dapat
negeri. Salah satu sumber dana dari luar meningkatkan arus investasi asing ke
negeri yang dapat digunakan untuk Indonesia. Tidak dapat diingkari bahwa
membiayai pembangunan nasional Indonesia Indonesia sangat membutuhkan kehadiran
adalah penanaman modal asing. Penanaman investor asing. Pada gilirannya, dengan
modal asing sebagai bentuk aliran modal meningkatnya penanaman modal asing, maka
mempunyai peran penting bagi pertumbuhan akan memberikan kontribusi yang lebih besar
perekonomian suatu negara, khususnya bagi perekonomian Indonesia.
negara berkembang. Hal ini disebabkan Berdasarkan latar belakang tersebut,
investor asing tidak hanya memindahkan muncul permasalahan yaitu bagaimana
modal barang, tetapi juga mentransfer perlindungan hukum terhadap investor asing
pengetahuan dan modal sumber daya di Indonesia dan implikasinya ? Penelitian ini
manusia.1Bagi Indonesia dan negara-negara bertujuan untuk mengetahui perlindungan
berkembang lainnya, penanaman modal asing hukum terhadap investor asing dan implikasi
mempunyai kontribusi secara langsung bagi dari perlindungan investor asing terhadap
pembangunan nasional yang telah negara.
direncanakan.
Dalam pelaksanaan kegiatan penanaman B. METODE PENELITIAN
modal asing, tidak tertutup kemungkinan Sesuai dengan masalah yang diteliti,
terjadinya sengketa antara investor asing penelitian ini merupakan penelitian hukum
dengan Pemerintah Indonesia. Sengketa normatif. Untuk mencari dan menemukan
tersebut disebabkan oleh berbagai alasan, jawaban atas masalah dalam penelitian ini,
antara lain pelanggaran kontrak penanaman digunakan pendekatan perundang-undangan
modal oleh investor atau oleh pemerintah, (statue approach) yang terkait dengan
pencabutan izin usaha penanaman modal oleh perlindungan penanaman modal asing di
pemerintah, pelanggaran terhadap hak-hak Indonesia. Data yang digunakan untuk
investor yang diatur dalam UU Penanaman mengkaji masalah yang diteliti meliputi
Modal, serta pengambilalihan atau Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007
nasionalisasi terhadap perusahaan asing. tentang Penanaman Modal dan bahan hukum
Perlindungan atas investasi tersebut tidak primer berupa karya-karya ilmiah dan hasil
terlepas dari berbagai masalah dan risiko yang penelitian para ahli hukum, khususnya yang
dihadapi investor asing terkait dengan terkait dengan penanaman modal asing. Data
kegiatan penanaman modalnya di negara dikumpulkan dengan cara studi kepustakaan,
penerima modal. Banyak hal yang kemudian dianalisis menggunakan metode
menyebabkan terjadinya risiko dalam suatu normatif kualitatif.
kegiatan penanaman modal asing, antara lain
situasi politik serta krisis ekonomi dan C. KERANGKA KONSEPTUAL
moneter yang terjadi di negara penerima 1. Penanaman modal asing
modal, yang mengakibatkan ditundanya Pasal 1 Angka 3 UU Nomor 25 Tahun
2007 tentang Penanaman Modal merumuskan
1
Hans-Rimbert Hemmer et al., tanpa tahun, Negara pengertian penanaman modal asing sebagai
Berkembang dalam Proses Globalisasi: Untung
kegiatan menanamkan modal untuk
atau Buntung? (Jakarta: Konrad Adenauer Stiftung
- Jakarta Office), hlm. 11. melakukan usaha di wilayah negara Republik

Perlindungan Investor Asing dalam Kegiatan Penanaman Modal Asing


128 dan Implikasinya Terhadap Negara
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 127-136

Indonesia yang dilakukan oleh penanam Indonesia yang sebagian atau seluruh
modal asing, baik yang menggunakan modal modalnya dimiliki oleh pihak asing.”
asing sepenuhnya maupun yang berpatungan
dengan penanam modal dalam Berdasarkan pengertian di atas, diketahui
negeri.Kegiatan penanaman modal merupakan bahwa pemilik modal asing dapat terdiri dari
kegiatan untuk memasukkan modal atau beberapa pihak, yaitu:
investasi dengan tujuan untuk melakukan 1. Negara asing;
suatu kegiatan usaha. Kegiatan penanaman 2. Perseorangan warga negara asing;
modal ini dilakukan oleh penanam modal 3. Badan usaha asing;
asing, baik yang seluruh modalnya dimiliki 4. Badan hukum asing; dan
pihak asing maupun yang modalnya 5. Badan hukum Indonesia yang sebagian
merupakan patungan antara pihak asing dan atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak
pihak domestik. Penanaman modal asing asing.
melalui usaha patungan merupakan modal
asing yang bekerja sama dengan penanam 2. Teori Tujuan Hukum
modal domestik, dengan ketentuan pihak Tujuan pembentukan hukum dapat
asing maksimal menguasai 95% modal, dirumuskan dalam berbagai sudut pandang.
sedangkan investor domestik memiliki Terkait dengan hal tersebut, Notohamidjojo
minimal 5% modal.2 mengemukakan bahwa pada intinya tujuan
Selain pengertian di atas, M. Sornarajah hukum adalah untuk melindungi hak dan
juga memberikan defenisi tentang penanaman kewajiban manusia dalam masyarakat dan
modal asing sebagai transfer of tangible or melindungi lembaga-lembaga sosial dalam
intangible assets from one country to another masyarakat (dalam arti luas, yang mencakup
for the purpose of use in the country to lembaga-lembaga sosial di bidang politik,
generate wealth under the total or partial sosial, ekonomi, dan kebudayaan) atas dasar
control of the owner of the assets.3Secara keadilan untuk mencapai keseimbangan serta
harfiah, definisi tadi bermakna bahwa damai dan kesejahteraan umum (bonum
penanaman modal asing merupakan transfer commune).4 Dari pandangan tersebut, terlihat
modal, baik yang nyata maupun yang tidak, bahwa tujuan hukum pada intinya adalah
dari suatu negara ke negara lain, dengan untuk memberikan perlindungan terhadap hak
tujuan untuk digunakan di negara tersebut dan kewajiban. Perlindungan terhadap hak
agar menghasilkan keuntungan di bawah dan kewajiban berlaku juga dalam setiap
pengawasan dari pemilik modal, baik secara transaksi bisnis, termasuk dalam penanaman
keseluruhan maupun sebagian. modal asing.
Selain pengertian penanaman modal Dalam bisnis internasional, untuk
asing, dalam Pasal 1 Angka 8 UU Penanaman menganalisis fenomena transaksi ekonomi
Modal juga dirumuskan pengertian modal antarnegara, salah satunya menggunakan
asing, yaitu: pendekatan yang berorientasi pada prinsip
keadilan. Pendekatan ini sangat dipengaruhi
“Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh tokoh-tokoh teori keadilan, seperti John
oleh negara asing, perseorangan warga Rawls dan Robert Nozick.5 Konsep keadilan
negara asing, badan usaha asing, badan
hukum asing, dan/atau badan hukum
4
O.Notohamidjojo, Makna Negara Hukum Bagi
Pembaharuan Negara dan Wibawa Hukum Bagi
Pembaharuan Masjarakat di Indonesia (Djakarta:
2
Salim HS dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Badan Penerbit Kristen, tanpa tahun terbit), hlm.
Indonesia (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), 80.
5
hlm. 148-149. Bob Sugeng Hadiwinata, 2002, Politik Bisnis
3
M. Sornarajah dalam Ibid., hlm. 149. Internasional (Yogyakarta: Kanisius), hlm. 52.

Perlindungan Investor Asing dalam Kegiatan Penanaman Modal Asing


dan Implikasinya Terhadap Negara 129
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 127-136

itu sendiri merujuk pada suatu sistem D. PEMBAHASAN


keteraturan sosial yang dapat digunakan untuk 1. Perlindungan Hukum terhadap
menetapkan hak dan kewajiban pihak-pihak Penanaman Modal Asing
yang terlibat dalam hubungan sosial. Prinsip
keadilan sangat menjunjung tinggi integritas Perkembangan iklim investasi di
individu. Dalam konteks politik ekonomi, Indonesia belum menunjukkan peningkatan
teori keadilan mencoba untuk mengukur atau perkembangan yang berarti walaupun
mekanisme pasar berdasarkan prinsip-prinsip pada dasarnya Indonesia mempunyai potensi
keseimbangan antara hak dan kewajiban serta yang besar untuk melakukan kegiatan
penghargaan terhadap integritas individu.6 investasi. Hal tersebut berkaitan dengan
Selanjutnya, ketertiban dan keteraturan masalah-masalah yang masih sering dihadapi
diwujudkan dalam perilaku manusia dalam oleh investor asing dalam merealisasikan
kehidupan dengan sesamanya. Oleh sebab itu, penanaman modalnya di Indonesia antara
diperlukan sejumlah peraturan yang mengatur lain:
perilaku manusia yang kepatuhannya tidak a. Infrastruktur yang masih belum memadai
didasarkan pada kemauan bebas setiap dan merata di seluruh Indonesia;
manusia. Aturan-aturan bagi perilaku b. Masalah yang terkait dengan
demikian disebut hukum, yang ketenagakerjaan;
pelaksanaannya harus dapat dipaksakan oleh c. Masalah yang terkait dengan regulasi;
otoritas publik. Dengan demikian, dapat d. Masalah yang terkait dengan birokrasi;
disimpulkan bahwa salah satu tujuan hukum e. Masalah yang terkait dengan kualitas
adalah mengatur perilaku manusia dalam sumber daya manusia;
hubungan-hubungan kemasyarakatan, jika f. Masalah mekanisme penyelesaian
perlu dengan paksaan sehingga terwujud sengketa yang kurang kredibel;
ketertiban dan keteraturan.7 g. Adanya peraturan daerah, keputusan
Tujuan lain dari hukum adalah untuk menteri, atau undang-undang yang turut
menciptakan kepastian. Kepastian hukum mendistorsi kegiatan penanaman modal;
merupakan salah satu asas esensial dalam h. Masalah ketidakpastian berinvestasi;
negara hukum. Budiono Kusumohamidjojo i. Masalah kepastian hukum.
menyatakan bahwa kepastian hukum nyaris Pada dasarnya, banyak faktor yang
merupakan syarat mutlak bagi suatu negara mempengaruhi minat para investor asing
hukum modern dan demokratis. Kepastian untuk menginvestasikan modalnya di suatu
hukum adalah konsistensi dalam negara. Salah satu faktor penarik (pull
penyelenggaraan hukum. factors) yang ada di negara penerima modal,
Penyelenggaraanhukum yang tidak konsisten yaitu terkait dengan kebijakan pemberian
tidak akan membuat masyarakat mau insentif di bidang perpajakan, tersedianya
mengandalkan hukum sebagai perangkat infrastruktur yang memadai, serta tersedianya
kaidah yang mengatur kehidupan bersama. tenaga kerja yang terampil dan berdisiplin.
Konsistensi dalam penyelenggaraan hukum Selain faktor tersebut, faktor utama yang
diperlukan sebagai acuan bagi perilaku dijadikan pertimbangan oleh para investor
manusia sehari-hari dalam berhubungan sebelum menanamkan modalnya adalah faktor
dengan manusia lainnya.8 kepastian hukum yang tentu saja terkait
dengan stabilitas politik dan keamanan di
negara penerima modal.Daya tarik investor
6
Ibid. asing untuk melakukan investasi di Indonesia
7
B. Arief Sidharta, Filsafat Hukum Pancasila, akan sangat bergantung pada sistem hukum
Makalah, (Tidak dipublikasikan), hlm. 6. yang diterapkan. Sistem hukum itu harus
8
Budiono Kusumohamidjojo, 1999, Ketertiban
Yang Adil: Problematik Filsafat Hukum, Grasindo, mampu menciptakan kepastian, keadilan, dan
Jakarta, hlm. 150. efisiensi.

Perlindungan Investor Asing dalam Kegiatan Penanaman Modal Asing


130 dan Implikasinya Terhadap Negara
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 127-136

Upaya-upaya yang dibangun untuk Faktor kepastian hukum sangat


menarik investasi di Indonesia tidak diikuti berhubungan dengan masalah jaminan yang
dengan jaminan kepastian hukum bagi diberikan oleh pemerintah negara penerima
kegiatan investasi. Persoalan ini modal kepada para investor asing sehingga
mengakibatkan para investor enggan untuk para investor tersebut tidak merasa ragu untuk
menanamkan modalnya di Indonesia. Hal ini menanamkan modalnya. Terkait dengan hal
dapat dilihat dari semakin banyak perusahaan tersebut, salah satu bentuk komitmen
industri yang menutup atau memindahkan Pemerintah Indonesia untuk memberikan
usahanya ke negara lain, seperti ke Vietnam jaminan serta perlindungan kepada para
dan Tiongkok.9 Bahkan, ada kecenderungan investor asing adalah dengan menerbitkan UU
mereka yang sudah melakukan investasi sejak Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman
lama di Indonesia meninggalkan Indonesia Modal. Dalam undang-undang tersebut
dan memindahkan investasinya ke negara terdapat beberapa ketentuan yang terkait
lain. Bahkan dalam era globalisasi ekonomi dengan perlindungan terhadap investor asing,
sekarang ini, ketiga unsur tersebut manjadi antara lain ketentuan mengenai pemberian
kian bertambah penting, antara lain dengan perlakuan yang sama kepada semua investor
berkembangnya mekanisme pasar.10 (Pasal 6), ketentuan mengenai nasionalisasi
Pada dasarnya,kewajiban pemerintah dan kompensasi (Pasal 7), dan ketentuan
dan/atau pemerintah daerah adalah menjamin mengenai pengalihan aset serta transfer dan
kepastian dan keamanan berusaha bagi repatriasi dalam valuta asing (Pasal 8 dan
pelaksanaan penanaman modal. Untuk Pasal 9).
menjamin kepastian, dan keamanan itu perlu Membahas pelaksanaan beberapa
diatur kewenangan pemerintah,provinsi, dan ketentuan UU Penanaman Modal yang terkait
kabupaten/kota dalam penyelenggaraan dengan perlindungan terhadap investor asing
penanaman modal.11 Kepastian hukum ini atas risiko-risiko yang (mungkin) dihadap
meliputi ketentuan peraturan perundang- investor asing, khususnya risiko-risiko
undangan yang dalam banyak hal tidak jelas nonkomersial. Pasal 4 Ayat (2) Huruf a UU
bahkan bertentangan dan juga mengenai Penanaman Modal menyatakan bahwa dalam
pelaksanaan putusan pengadilan. Kesulitan- menetapkan kebijakan dasar penanaman
kesulitan tersebut dapat dikatakan merupakan modal, pemerintah memberi perlakuan yang
kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh sama bagi investor domestik dan investor
negara-negara berkembang yang mengundang asing. Selanjutnya, pada Huruf b dikatakan
penanaman modal asing untuk membantu bahwa pemerintah menjamin kepastian
pertumbuhan ekonominya.12 hukum, kepastian berusaha, dan keamanan
berusaha bagi investor sejak proses
9
Ridwan Khairandy, 2006, ”Iklim Investasi dan pengurusan perizinan sampai dengan
Jaminan Kepastian Hukum dalam Era Otonomi berakhirnya kegiatan penanaman modal.
Daerah,” Jurnal Hukum Respublica Vol. 5 No. 2, Terkait dengan perlakuan yang sama bagi
hlm. 148. semua investor, Pasal 6 UU Penanaman
10
C.F.G. Sunaryati Hartono, 1979, Beberapa Masalah
Transnasional dalam Penanaman Modal Asing di
Modal menyatakan, pemerintah memberikan
Indonesia, (Bandung: PT. Bina Cipta), hlm. 56. perlakuan yang sama kepada semua investor
11
Grandnaldo Yohanes Tindangen, 2016, yang berasal dari negara mana pun yang
“Perlindungan Hukum Terhadap Investor Menurut melakukan kegiatan penanaman modal di
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan
Penanaman Modal,” Lex Administratum, Vol.
IV/No. 2, hlm.19.
perundang-undangan. Perlakuan yang sama
12
Mochtar Kusumaatmadja, 1996, ”Investasi di tersebut tidak berlaku bagi investor dari suatu
Indonesia dalam Kaitannya dengan Pelaksanaan negara yang memperoleh hak istimewa
Perjanjian Hasil Putaran Uruguay,” Jurnal Hukum berdasarkan perjanjian dengan Indonesia. Hak
Ius Quia Iustum No.5 Vol. 3., hlm. 6.

Perlindungan Investor Asing dalam Kegiatan Penanaman Modal Asing


dan Implikasinya Terhadap Negara 131
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 127-136

istimewa yang dimaksud, antara lain hak kecuali dengan undang-undang. Dalam hal
istimewa yang berkaitan dengan kesatuan pemerintah melakukan tindakan nasionalisasi
kepabeanan, wilayah perdagangan bebas, atau pengambilalihan hak kepemilikan,
pasar bersama, kesatuan moneter, pemerintah akan memberikan kompensasi
kelembagaan yang sejenis, dan perjanjian yang jumlahnya ditetapkan berdasarkan harga
antara Pemerintah Indonesia dan pemerintah pasar. Jika di antara kedua belah pihak tidak
asing yang bersifat bilateral, regional, atau tercapai kesepakatan tentang kompensasi atau
multilateral yang berkaitan dengan hak ganti kerugian, maka penyelesaiannya
istimewa tertentu dalam penyelenggaraan dilakukan melalui arbitrase.
penanaman modal. Apabila ketentuan mengenai nasionalisasi
Pasal 6 UUPM tersebut adalah dan kompensasi tersebut diperhatikan,
merupakan realisasi dari azas perlakuan yang terutama kalimat “tidak akan melakukan
sama dan tidak membedakan asal negara tindakan nasionalisasi atau pengambilalihan”,
sebagaimana tersebut dalam Pasal 3 Ayat (1) terlihat bahwa pada dasarnya Indonesia sudah
huruf (d) UUPM. Pengaturan sudah tepat mengurangi salah satu haknya sebagai negara
mengingat selama ini ada anggapan yang yang berdaulat yang diakui oleh hukum
beredar dalam masyarakat bahwa terdapat internasional. Sejarah mencatat bahwa
perbedaan perlakuan yang signifikan untuk Indonesia pernah melakukan tindakan
sesame investor baik antar investor dalam nasionalisasi sebagai sikap yang diambil
negeri dengan investor asing, terutama pemerintah untuk memperbaiki kerja sama
dengan adanya perlakuan bagi investor asing dengan negara-negara lain di dunia serta
berupa tax holiday dan kelonggaran serta memperbaiki keadaan ekonomi yang kacau.
keringanan-keringanan pajak yang diberikan Oleh karena nasionalisasi merupakan
sehubungan dengan penanaman modal asing tindakan yang diakui secara sah oleh hukum
yang dilakukannya.13 internasional, maka pada dasarnya bukan
Apa yang diatur dalam Pasal 6 ayat 2) merupakan suatu kesalahan apabila suatu
UU Penanaman Modal adalah berkaitan negara melakukan tindakan nasionalisasi
dengan adanya sejumlah perjanjian dengan syarat harus memperhatikan ketentuan
internasional yang bersifat bilateral antara hukum yang berlaku, artinya harus sesuai
Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah dengan undang-undang yang berlaku.
Asing dalam bentuk perjanjian jaminan Nasionalisasi harus dilakukan dengan dasar
Investasi (Investment Guarantie of yang kuat, dalam arti bukan hanya merupakan
Agreement, IGA) berkaitan dengan keinginan pemerintah semata-mata, tetapi
penanaman modal asing yang dilakukan oleh harus berdasarkan alasan yang kuat dan sesuai
negara dan/atau warga negaranya berdasarkan dengan ketentuan-ketentuan yang sudah
UU Penanaman Modal yang mempunyai hak disepakti dalam kontrak penanaman modal.
istimewa.14 Selain itu, tindakan nasionalisasi yang
Selanjutnya, mengenai nasionalisasi dan dilakukan oleh satu negara harus sesuai
kompensasi (Pasal 7 UU Penanaman Modal). dengan cara yang diakui oleh hukum
Dikatakan bahwa pemerintah tidak akan internasional, antara lain tindakan
melakukan tindakan nasionalisasi atau nasionalisasi hanya dapat dilakukan oleh
pengambilalihan hak kepemilikan investor, negara yang berdaulat serta tidak dilakukan
secara diskriminatif terhadap orang asing saja
atau orang asing dari negara tertentu saja.
13
Sjahril Effendy, 2014, “Perlindungan Hukum
Terhadap Investor Asing Perusahaan Joint Venture
Pengaturan masalah nasionalisasi dalam
Sektor Air Bersih di Kabupaten Deli Serdang (Studi UU Penanaman Modal lebih dimaksudkan
Pada PT. Tirta Lyonnaise Medan),” Jurnal sebagai bukti itikad baik Pemerintah
Mercatoria Vol 7/No 2, hlm.9. Indonesia untuk bekerja sama dengan negara
14
Ibid.

Perlindungan Investor Asing dalam Kegiatan Penanaman Modal Asing


132 dan Implikasinya Terhadap Negara
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 127-136

lain di dunia. Dengan adanya ketentuan menuju ke negara asal kewarganegaraannya.


mengenai nasionalisasi, Pemerintah Indonesia Hak transfer dan repatriasi tersebut mencakup
telah secara sukarela mengurangi haknya modal, keuntungan, bunga bank, dividen,
untuk menasionalisasikan perusahaan asing, pendapatan lain, dan sebagainya.
yaitu dengan memperketat syarat-syarat untuk Selain dalam peraturan perundang-
melakukan nasionalisasi yang sudah dianggap undangan, perlindungan terhadap investasi
sebagai hak setiap negara yang berdaulat oleh asing diberikan dalam perjanjian multilateral.
hukum internasional. Selain itu, menyerahkan Salah satunya perjanjian internasional tentang
penentuan jumlah, macam, dan cara jaminan dalam penanaman modal (Konvensi
pembayaran kompensasi kepada keputusan MIGA). Walaupun telah ada perlindungan
yang tercapai dalam perundingan antara dalam UU Penanaman Modal dan perjanjian
Pemerintah Indonesia dengan penanam modal bilateral mengenai perlindungan terhadap
asing. Apabila tidak tercapai kesepakatan, penanaman modal, investor asing secara
maka dapat diselesaikan melalui forum mandiri tetap berupaya agar terhindar dari
arbitrase.15 kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat
Mengenai syarat dilakukannya political risks atau risiko-risiko yang bersifat
nasionalisasi, selain harus berdasarkan nonkomersial, antara lain dilakukan dengan
undang-undang juga ada kewajiban untuk menjaminkan investasinya kepada MIGA.
memberikan kompensasi yang jumlahnya Pada dasarnya, MIGA memberikan jaminan
ditetapkan berdasarkan harga pasar, yaitu terhadap apa yang dinamakan risiko-risiko
harga yang ditentukan menurut cara yang non-komersial (non-commercial risiks),
digunakan secara internasional oleh penilai seperti risiko terhadap transfer moneter,
independen yang ditunjuk oleh para pihak. tindakan nasionalisasi, pelanggaran kontrak,
Apabila tidak ada kata sepakat antara dan risiko yang terkait dengan perang atau
pemerintah dan investor mengenai jumlah gangguan keamanan.
kompensasi, maka penyelesaiannya dilakukan
melalui arbitrase. Hal ini menunjukkan 2. Implikasi Perlindungan Hukum
adanya tanggung jawab pemerintah apabila terhadap Investor Asing bagi Negara
terpaksa melakukan tindakan nasionalisasi.
Terkait dengan risiko nonkomersial, Indonesia masih dinilai sebagai salah satu
dalam UU Penanaman Modal juga diatur negara yang belum sepenuhnya mendukung
mengenai pengalihan aset serta hak transfer kehadiran investasi asing. Di satu sisi,
dan repatriasi dalam valuta asing (Pasal 8 dan Indonesia sangat membutuhkan kehadiran
Pasal 9). Investor dapat mengalihkan aset investor asing untuk membawa modal masuk
yang dimilikinya kepada pihak yang ke dalam negeri, baik dalam bentuk investasi
diinginkan sesuai dengan ketentuan peraturan langsung maupun investasi portofolio. Di sisi
perundang-undangan. Investor juga dapat lain, banyak kendala investasi yang belum
melakukan transfer dan repatriasi dalam dibenahi secara komprehensif, khususnya
valuta asing. Transfer yang dimaksud adalah dalam hal kepastian hukum. Salah satu hal
alih keuntungan dalam valuta/mata uang asli yang dapat dilakukan adalah memberi
dari modal atas dasar nilai tukar ke negara perlindungan kepada investor asing, baik
asalnya, sedangkan repatriasi adalah yang didasarkan pada ketentuan hukum
kembalinya hak yang dimiliki investor dari nasional maupun hukum internasional.
negara yang pernah menjadi domisilinya Keikutsertaan Indonesia dalam Konvensi
MIGA, sedikit banyak akan turut mendorong
15
peningkatan investasi asing di Indonesia.
Adolf Warow dalam Hulman Panjaitan, 2003,
“Hukum Penanaman Modal Asing” (Jakarta: Indo- Dalam situasi sekarang ini, peran investor
Hill Co.), hlm. 81. asing sangat membantu. Pada saat ekspor

Perlindungan Investor Asing dalam Kegiatan Penanaman Modal Asing


dan Implikasinya Terhadap Negara 133
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 127-136

dalam negeri mengalami kelesuan, investsor asing dapat meningkatkan


pemerintah dapat mengandalkan investor pertumbuhan ekonomi Indonesia.
asing sebagai salah satu pemasok devisa Adanya jaminan perlindungan terhadap
negara. Selain itu, investor asing dapat investor asing atas risiko-risiko nonkomersial
membantu dalam hal penyediaan dana untuk dalam kegiatan penanaman diharapkan
membiayai berbagai proyek pembangunan menjadi salah satu faktor untuk menciptakan
ekonomi maupun pembangunan sektor iklim investasi yang kondusif. Pada
industri. Pada dasarnya beberapa alternatif gilirannya, hal tersebut akan mendorong
yang dapat ditempuh untuk menahan atau peningkatan kegiatan investasi asing di
menarik para investor asing untuk terus Indonesia. Jaminan perlindungan terhadap
menanamkan modalnya di Indonesia adalah investor merupakan salah satu faktor
perlindungan yang diberikan pemerintah pendukung peningkatan kegiatan penanaman
kepada investor asing, baik melalui peraturan modal asing di Indonesia dalam jangka
perundang-undangan nasional maupun panjang, khususnya pada era perdagangan
melalui instrumen hukum internasional. bebas yang ditandai oleh persaingan yang
Komitmen Pemerintah Indonesia untuk semakin kompetitif.
melaksanakan ketentuan mengenai Memasuki era perdagangan bebas dunia
perlindungan atas investasi asing, baik yang di bawah WTO, dengan adanya jaminan
diatur dalam UU Penanaman Modal maupun perlindungan terhadap investor atas risiko-
yang didasarkan pada perjanjian bilateral dan risiko nonkomersial diharapkan akan
Konvensi MIGA telah memberikan kontribusi mendorong kegiatan perdagangan dan
atau manfaat yang sangat berarti bagi kegiatan peningkatan perdagangan akan mendorong
penanaman modal asing di Indonesia. penanaman modal lebih lanjut. Pemerintah
Menurut hasil penelitian (Reza Lainatul Indonesia dapat memanfaatkan keunggulan
Rizky et al.:2016), secara parsial penanaman yang dimiliki perusahaan penanaman modal
modal dalam negeri berpengaruh positif dan asing, khususnya yang berbentuk perusahaan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi multinasional. Hal ini dapat dilakukan dengan
provinsi di Indonesia tahun 2010-2013. Hal memberi kesempatan kepada perusahaan
ini berarti apabila nilai penanaman modal penanaman modal asing untuk mengekspor
asing mengalami peningkatan maka produknya ke luar negeri karena perdagangan
pertumbuhan ekonomi juga akan meningkat antarperusahaan multinasional telah menjadi
karena memiliki pengaruh yang positif.16 faktor utama penggerak ekspor impor dunia.
Nilai penanaman modal dalam negeri 33 Selain akan meningkatkan daya saing produk
provinsi di Indonesia memiliki pengaruh yang Indonesia di pasar internasional, sistem
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan produksi dan distribusi internasional dalam
ekonomi di Indonesia karena didorong oleh perusahaan penanaman modal asing pada
beberapa hal yaitu yang pertama yaitu iklim umumnya juga akan mendukung pasar
investasi di Indonesia, infrastruktur di domestik memiliki akses ke arus barang dan
Indonesia, sumber daya alam melimpah, dan jasa dunia (sebuah pasar yang memiliki akses
adanya pasar domesik.17 Dengan kata lain, khusus).
adanya perlindungan hukum terhadap Perusahaan penanaman modal asing juga
dapat membuka pasar bagi perusahaan lokal
yang berstatus sebagai usaha kecil dan
16
Reza Lainatul Rizky, Grisvia Agustin, Imam menengah apabila perusahaan lokal tersebut
Mukhlis, 2016, ”Pengaruh Penanaman Modal
Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri dan
memiliki akses kepada perusahaan
Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi penanaman modal asing. Apabila perusahaan
Provinsi di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Studi lokal memiliki akses ke pasar internasional,
Pembangunan, Vol. 8, No 1 (Maret), hlm. 14. maka perusahaan yang bersangkutan akan
17
Ibid.

Perlindungan Investor Asing dalam Kegiatan Penanaman Modal Asing


134 dan Implikasinya Terhadap Negara
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 127-136

mampu menghadapi pesaing di pasar spillovers) bagi perusahaan-perusahaan


internasional. Pada gilirannya, dapat lokal.19
meningkatkan daya saing produk Indonesia di
pasar internasional. E. KESIMPULAN
Dampak dari banyaknya investasi asing Perlindungan hukum terhadap
terhadap impor tidak begitu besar. Hal penanaman modal asing dalam hukum
tersebut menunjukkan bahwa dalam jangka nasional Indonesia diatur dalam UU Nomor
panjang, investasi asing hanya memberikan 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
kontribusi yang kecil terhadap kinerja impor Undang-undang ini telah memberikan
Indonesia artinya dalam jangka panjang perlindungan yang memadai terhadap investor
besarnya nilai investasi asing yang masuk ke asing atas berbagai risiko termasuk risiko
Indonesia tidak begitu memengaruhi besarnya nonkomersial dalam penanaman modal asing
nilai impor Indonesia. Hal tersebut di Indonesia. Hal ini terlihat dalam beberapa
mengindikasikan bahwa kinerja impor ketentuan undang-undang tersebut, antara lain
Indonesia cenderung dipengaruhi oleh faktor- melalui pengaturan hak investor asing terkait
faktor lain seperti pertumbuhan ekonomi, dengan beberapa hal (Pasal 6 sampai dengan
kondisi perekonomian internasional, nilai Pasal 9), yaitu adanya jaminan perlakuan
tukar,dan lain-lain. Selain itu, karena pada yang sama bagi semua investor serta jaminan
dasarnya impor barang modal merupakan atas tindakan nasionalisasi dan tindakan-
barang yang bersifat tahan lama sehingga tindakan pengambilalihan lainnya. Selain itu,
kenaikan impor yang disebabkan oleh jaminan untuk melakukan pengalihan aset
masuknya investasi asing hanya akan serta transfer dan repatriasi dalam valuta asing
berpengaruh pada periode-periode awal untuk modal, keuntungan, dan beberapa hal
namun dalam jangka panjang pengaruhnya lainnya. Adapun perlindungan dalam hukum
akan semakin kecil.18 internasional, yakni perlindungan atas resiko
Kegiatan penanaman modal yang non komersial yang dijamin oleh MIGA.
dilakukan investor asing tidak hanya Implikasi perlindungan hukum terhadap
mendatangkan keuntungan bagi peningkatan investor asing bagi kegiatan penanaman
volume perdagangan internasional Indonesia modal asing di Indonesia, antara lain dapat
sebagai negara penerima modal, tetapi juga memberikan kontribusi atau manfaat yang
mendatangkan keuntungan bagi kegiatan sangat berarti bagi peningkatan kegiatan
perdagangan di negara asal investor. Dalam penanaman modal asing. Adanya jaminan
hal ini, dengan adanya kegiatan penanaman perlindungan terhadap investor asing atas
modal asing, maka berbagai produk teknologi risiko-risiko nonkomersial dalam kegiatan
yang ada di negara asal investor dapat dijual penanaman diharapkan menjadi salah satu
di Indonesia sebagai negara penerima modal. faktor untuk menciptakan iklim investasi yang
Teknologi berkembang melalui investasi kondusif. Pada gilirannya, hal tersebut akan
asing sebagai channel transfer teknologi mendorong peningkatan kegiatan investasi
internasional. Dengan mendorong investasi asing di Indonesia. Jaminan perlindungan
asing, negara berkembang tidak hanya terhadap investor merupakan salah satu faktor
tergantung pada impor teknologi asing yang pendukung peningkatan kegiatan penanaman
efisien, namun juga pada penciptaan
penyebaran teknologi (technological
19
Firdaus Jufrida, Mohd. Nur Syechalad, Muhammad
Nasir, 2016, “Analisis Pengaruh Investasi Asing
Langsung (FDI) dan Investasi Dalam Negeri
18
Suci Safitriani, 2014, “Perdagangan Internasional terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia,” Jurnal
dan Foreign Direct Investment di Indonesia,” Perspektif Ekonomi Darussalam, Vol 2/No.1,
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol.8/No.1 (Maret), hlm.59.
(Juli ), hlm.112.

Perlindungan Investor Asing dalam Kegiatan Penanaman Modal Asing


dan Implikasinya Terhadap Negara 135
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 127-136

modal asing di Indonesia dalam jangka semakin kompetitif dan pertumbuhan


panjang, khususnya pada era perdagangan ekonomi negara.
bebas yang ditandai oleh persaingan yang

DAFTAR PUSTAKA Masjarakat di Indonesia (Jakarta:


Arief Sidharta, Filsafat Hukum Pancasila, Badan Penerbit Kristen, tanpa tahun
Makalah, (Tidak dipublikasikan) terbit)
Bob Sugeng Hadiwinata, 2002, Politik Bisnis Panjaitan, Hulman., 2003, Hukum
Internasional (Yogyakarta: Kanisius) Penanaman Modal Asing (Jakarta:
Budiono Kusumohamidjojo, 1999, Indo-Hill Co.).
Ketertiban Yang Adil: Problematik Rizky, Reza Lainatul et al.,2016, ”Pengaruh
Filsafat Hukum, Grasindo, Jakarta Penanaman Modal Asing, Penanaman
C.F.G. Hartono, Sunaryati., 1979, Beberapa Modal Dalam Negeri dan Belanja
Masalah Transnasional dalam Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Penanaman Modal Asing di Indonesia, Provinsi di Indonesia”, Jurnal Ekonomi
(Bandung: PT. Bina Cipta). dan Studi Pembangunan, Vol. 8, No 1.
Effendy, Sjahril., 2014, “Perlindungan Safitriani, Suci., 2014, “Perdagangan
Hukum Terhadap Investor Asing Internasional dan Foreign Direct
Perusahaan Joint Venture Sektor Air Investment di Indonesia,” Buletin
Bersih di Kabupaten Deli Serdang Ilmiah Litbang Perdagangan,
(Studi Pada PT. Tirta Lyonnaise Vol.8/No.1.
Medan),” Jurnal Mercatoria Salim HS dan Budi Sutrisno, 2008, Hukum
Vol.7/No.2. Investasi di Indonesia (Jakarta:
Hemmer, Hans-Rimbert et al., tanpa tahun, RajaGrafindo Persada,)
Negara Berkembang dalam Proses Tindangen, Grandnaldo Yohanes., 2016,
Globalisasi: Untung atau “Perlindungan Hukum Terhadap
Buntung?.Jakarta: Konrad Adenauer Investor Menurut Undang-Undang
Stiftung - Jakarta Office. Nomor 25 Tahun 2007 Tentang
Indonesia, Undang-Undang Nomor 25 Tahun Penanaman Modal,” Lex
2007 tentang Penanaman Modal. Administratum, Vol. IV/No. 2.
Jufrida, Firdaus et al., 2016, “Analisis
Pengaruh Investasi Asing Langsung
(FDI) dan Investasi Dalam Negeri
terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia,” Jurnal Perspektif Ekonomi
Darussalam, Vol 2/No.1.
Khairandy, Ridwan., 2006, ”Iklim Investasi
dan Jaminan Kepastian Hukum dalam
Era Otonomi Daerah,”Jurnal Hukum
Respublica Vol. 5 No. 2.
Kusumaatmadja, Mochtar, 1996, Investasi di
Indonesia dalam Kaitannya dengan
Pelaksanaan Perjanjian Hasil Putaran
Uruguay, Jurnal Hukum Ius Quia
Iustum No.5 Vol. 3.
O.Notohamidjojo, Makna Negara Hukum
Bagi Pembaharuan Negara dan
Wibawa Hukum Bagi Pembaharuan

Perlindungan Investor Asing dalam Kegiatan Penanaman Modal Asing


136 dan Implikasinya Terhadap Negara

Anda mungkin juga menyukai