1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatnya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI ”.
Tujuan kami menulis materi tersebut adalah memenuhi tugas mata kuliah "MANAJEMEN
OPERSI 1" dan agar menjadikan mahasiswa mengerti tentang Pengendalian biaya produksi
dalam manajemen operasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Tentu tidak lain adalah
diakibatkan keterbatasan ilmu yang kami miliki. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang berguna bagi penyempurnaan makalah ini untuk masa yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penambahan ilmu pengetahuan kita semua.
2
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………...4
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………4
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………....4
C. TUJUAN…………………………………………………………………………………….4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….5
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………..13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Biaya produksi adalah faktor kunci dalam operasi bisnis. Sebagai bagian integral dari proses
produksi, pengelolaan biaya produksi yang efektif sangat penting untuk memastikan
profitabilitas dan kelangsungan usaha perusahaan. Biaya produksi mencakup berbagai aspek,
seperti biaya bahan baku, tenaga kerja, biaya overhead, dan biaya terkait lainnya. Pengendalian
biaya produksi merujuk pada upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk memantau,
mengelola, dan mengurangi biaya produksi. Makalah ini akan membahas metode metode dalam
pengendalian biaya produksi, strategi yang dapat digunakan, dan dampaknya terhadap
keberhasilan perusahaan.
Pentingnya Pengendalian Biaya Produksi adalah elemen kunci dalam pengelolaan bisnis
yang sukses. Saat ini, di era persaingan global yang ketat, perusahaan perlu memastikan bahwa
biaya produksi tetap terkendali untuk mencapai keberlanjutan dan profitabilitas yang tinggi.
Biaya produksi yang tidak terkontrol dapat mengancam kelangsungan perusahaan dan
mengurangi daya saingnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pengendalian biaya produksi?
2. Apa saja metode metode dalam pengendalian biaya produksi?
3. Bagaimana analisi varians dalam pengendalian biaya produksi?
4. Bagaimana teknologi dan otomatisasi dalam pengendaian biaya produksi?
5. Apa saja strategi pengendalian biaya produksi ?
6. Bagaimana dampak pengendalian biaya produksi?
7. Bagaimana studi kasus pengendalian biaya produksi?
C. TUJUAN
1. Untuk memahami pengertian pengendalian biaya produksi
2. Untuk mengetahui metode metode dalam pengendalian biaya produksi
3. Untuk mengetahui analisi varians dalam pengendalian biaya produksi
4. Untuk mengetahui teknologi dan otomatisasi dalam pengendaian biaya produksi
5. Untuk mengetahui Apa saja strategi pengendalian biaya produksi
6. Untuk mengetahui dampak pengendalian biaya produksi
7. Untuk memahami studi kasus pengendalian biaya produksi
4
BAB II
PEMBAHASAN
6
produksi serta posisi pasar yang diinginkan. Harga yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
dapat mempengaruhi citra produk di mata konsumen.
4. Menghindari Kerugian : Dalam penetapan harga, perusahaan harus memastikan bahwa
harga jual produk setidaknya mencakup biaya produksi. Ini adalah prasyarat untuk
menghindari kerugian dalam operasi bisnis. Harga produk harus cukup tinggi untuk
menutupi biaya variabel dan tetap serta memberikan keuntungan.
5. Penyesuaian dengan Perubahan Biaya : Biaya produksi dapat berfluktuasi seiring waktu.
Perusahaan perlu memantau biaya produksi dan menyesuaikan harga produk jika terjadi
perubahan biaya. Penyesuaian harga yang tepat dapat membantu menjaga profitabilitas
perusahaan.
6. Pelacakan Kinerja Finansial : Dengan memantau biaya produksi dan perbandingannya
dengan harga jual, perusahaan dapat melacak kinerja finansial mereka. Ini membantu
perusahaan memahami apakah mereka menghasilkan keuntungan yang diinginkan dan
mengidentifikasi area-area di mana pengendalian biaya diperlukan.
Dalam rangka mencapai keberlanjutan dan profitabilitas yang baik, perusahaan harus
memahami dan memanfaatkan peran biaya produksi dalam penetapan harga produk dengan
cermat. Penetapan harga yang bijaksana adalah keseimbangan antara memenuhi margin
keuntungan yang diinginkan, memahami pasar dan pesaing, serta mengelola biaya produksi
dengan efektif.
7
o Dalam konteks anggaran produksi, perusahaan harus mengidentifikasi dan
memperkirakan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Ini akan
membantu mereka merencanakan dan mengawasi anggaran produksi secara lebih efektif.
o Pengawasan anggaran produksi melibatkan perbandingan antara anggaran dengan biaya
aktual yang dihabiskan selama produksi. Jika biaya aktual melampaui anggaran,
perusahaan dapat mengambil tindakan koreksi.
3. Pengendalian Biaya Overhead: Strategi Pengurangan Biaya Tak Langsung
o Biaya overhead adalah biaya tak langsung yang dapat menjadi signifikan dalam produksi.
o Strategi pengendalian biaya overhead mencakup pengurangan pemborosan, peningkatan
efisiensi penggunaan sumber daya, dan pemantauan ketat terhadap pengeluaran yang
berkaitan dengan overhead.
o Contoh strategi melibatkan pemakaian peralatan yang lebih efisien, perbaikan dalam
manajemen inventaris, dan pengurangan biaya administratif.
C. ANALISIS VARIANS
1. Pengertian Analisis Varians
Analisis varians adalah metode yang digunakan untuk membandingkan hasil aktual
dengan anggaran atau standar yang telah ditetapkan. Ini membantu perusahaan memahami
perbedaan antara kinerja aktual dan target, terutama dalam hal biaya produksi.
Dalam konteks biaya produksi, analisis varians melibatkan perbandingan antara biaya
aktual yang dihabiskan dengan biaya yang telah direncanakan atau dianggarkan. Dengan
cara ini, perusahaan dapat mengidentifikasi penyimpangan dari target dan mengambil
tindakan koreksi jika diperlukan.
2. Jenis-Jenis Varians (Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan Overhead)
Terdapat beberapa jenis varians yang umumnya dianalisis dalam produksi:
1. Varians Biaya Bahan Baku : Varians ini membandingkan biaya aktual yang
dikeluarkan untuk bahan baku dengan biaya yang dianggarkan. Varians positif
menunjukkan biaya bahan baku yang lebih tinggi dari yang diharapkan,
sedangkan varian negatif menunjukkan biaya yang lebih rendah.
2. Varians Biaya Tenaga Kerja : Varians ini membandingkan biaya aktual untuk
tenaga kerja dengan biaya tenaga kerja yang dianggarkan. Varians positif
menunjukkan biaya tenaga kerja yang lebih tinggi dari yang diharapkan,
sedangkan varian negatif menunjukkan biaya yang lebih rendah.
3. Varians Biaya Overhead : Varians ini membandingkan biaya overhead aktual
dengan biaya overhead yang dianggarkan. Varians positif menunjukkan biaya
overhead yang lebih tinggi dari yang diharapkan, sedangkan varian negatif
menunjukkan biaya yang lebih rendah.
8
3. Contoh Penerapan Analisis Varians dalam Produksi
Misalnya, jika sebuah pabrik telah menganggarkan biaya bahan baku sebesar $10.000
untuk periode tertentu, tetapi biaya aktual yang dikeluarkan adalah $12.000, ini akan
menghasilkan varian biaya bahan baku positif sebesar $2.000. Hal ini mengindikasikan bahwa
biaya bahan baku melebihi anggaran.
Penerapan analisis varians memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi penyebab
perbedaan, seperti kenaikan harga bahan baku atau penggunaan yang lebih banyak dari yang
diharapkan. Tindakan koreksi kemudian dapat diambil untuk mengendalikan biaya lebih lanjut.
Analisis varians membantu perusahaan dalam mengidentifikasi penyimpangan dari
rencana, mengidentifikasi area-area perbaikan, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya
untuk mengendalikan biaya produksi.
9
d. Menggunakan Internet of Things (IoT) untuk Pemeliharaan Peralatan
Dalam banyak industri, IoT digunakan untuk memonitor kinerja peralatan
produksi. Sensor-sensor yang terhubung dapat mendeteksi masalah potensial dan
perlu perawatan, yang membantu dalam mencegah kerusakan peralatan yang lebih
serius dan biaya pemeliharaan yang lebih tinggi.
Penerapan otomatisasi dan teknologi dalam produksi dapat membantu perusahaan dalam
mengendalikan biaya, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan kualitas produk. Ini adalah
contoh bagaimana teknologi dapat menjadi alat yang efektif dalam pengendalian biaya produksi
yang terstruktur.
10
F. DAMPAK PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI
Pengendalian biaya bahan baku memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan finansial
dan profitabilitas perusahaan. Berikut adalah beberapa dampak penting dari pengendalian biaya
bahan produksi :
1. Meningkatkan Profitabilitas
Pengendalian biaya bahan baku yang efektif mengurangi pengeluaran perusahaan. Ini
berarti bahwa perusahaan dapat meningkatkan margin keuntungan mereka, karena biaya
produksi yang lebih rendah memungkinkan harga jual yang lebih kompetitif.
2. Pengurangan Biaya Produksi
Dengan mengurangi biaya bahan baku, perusahaan dapat mengurangi biaya produksi
secara keseluruhan. Ini meningkatkan efisiensi dan membantu perusahaan dalam
mencapai hasil finansial yang lebih baik.
3. Peningkatan Daya Saing
Dengan biaya bahan baku yang lebih rendah, perusahaan dapat menawarkan produk
dengan harga yang lebih kompetitif di pasar. Ini meningkatkan daya saing mereka dan
dapat membantu dalam mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.
4. Mengurangi Risiko Fluktuasi Harga
Dengan mengendalikan biaya bahan baku, perusahaan dapat lebih tahan terhadap
fluktuasi harga di pasar komoditas. Ini penting terutama jika harga bahan baku sering
berubah.
5. Peningkatan Efisiensi Produksi
Pengendalian biaya bahan baku juga dapat mendorong perusahaan untuk mencari cara-
cara baru untuk meningkatkan efisiensi produksi. Ini termasuk pengurangan pemborosan,
peningkatan manajemen persediaan, dan penggunaan bahan baku yang lebih efisien.
6. Pengurangan Biaya Reject dan Perbaikan
Bahan baku berkualitas rendah atau cacat dapat menyebabkan produk yang ditolak atau
memerlukan perbaikan, yang mempengaruhi biaya produksi dan kualitas produk.
Pengendalian biaya bahan baku termasuk pemilihan dan pemeriksaan bahan baku yang
berkualitas tinggi.
7. Peningkatan Keberlanjutan
Dengan mengurangi pemborosan bahan baku, perusahaan juga berkontribusi pada praktik
bisnis yang lebih berkelanjutan. Ini penting dalam era di mana keberlanjutan menjadi
semakin penting bagi konsumen dan pemangku kepentingan.
11
G. STUDI KASUS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI
1. Analisis Studi Kasus Perusahaan A: Strategi Sukses dalam Pengendalian Biaya
Produksi
Perusahaan A adalah contoh yang sukses dalam pengendalian biaya produksi.
Mereka telah mengimplementasikan beberapa strategi yang efektif untuk mencapai ini.
Salah satu strategi kunci yang digunakan oleh Perusahaan A adalah otomatisasi
produksi. Mereka telah mengotomatisasi sebagian besar proses produksi mereka, yang
telah mengurangi biaya tenaga kerja, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi tingkat
reject. Perusahaan A juga telah menerapkan analisis biaya secara rutin. Mereka
melakukan analisis biaya yang cermat dan membandingkan biaya aktual dengan
anggaran. Ini membantu mereka dalam mengidentifikasi penyimpangan dan mengambil
tindakan koreksi tepat waktu. Selain itu, Perusahaan A memiliki komitmen yang kuat
terhadap pengendalian biaya di seluruh organisasi. Mereka melibatkan seluruh tim
dalam upaya pengendalian biaya dan memberikan insentif bagi mereka yang berhasil
mengidentifikasi dan mengurangi biaya.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengendalian biaya produksi adalah elemen kunci dalam mencapai keberhasilan
bisnis. Ini tidak hanya berdampak pada keuntungan perusahaan, tetapi juga pada
kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar yang kompetitif. Pengelolaan biaya
produksi harus menjadi fokus utama bagi setiap perusahaan yang ingin mencapai
profitabilitas yang berkelanjutan dan pertumbuhan jangka panjang. Dengan strategi yang
tepat, pengendalian biaya produksi dapat menjadi fondasi yang kuat bagi kesuksesan
bisnis
13