Anda di halaman 1dari 1

Covid -19 adalah salah satu penyakit berbahaya jika tidak menerapkan protokol kesehatan.

Dalam
hal ini,kita semua hendak nya menaati protokol kesehatan yg sudah di anjurkan oleh pemerintah.
Memakai masker mencuci tangan serta menjaga jarak.

Covid-19 kemungkinan mulai masuk ke Indonesia pada awal Maret 2020 . Covid-19 juga sudah
sangat kendunia. Bahkan covid-19 juga di katakan sebagai virus yg sangat mematikan. Covid-19
sudah banyak memakan korban jiwa, masyarakat biasa hingga kalangan menengah bahkan kalangan
atas,tidak hanya orang dewasa ada anak-anak serta lansia. Covid-19 tidak memandang semua itu
bahkan covid-19 bisa menyerang siapa saja.

Di saat Pandemii saat ini semua orang merasa di rugikan,bahkan merasa sangat terpukul atas hal yg
telah terjadi pada saat ini,bukan hanya masyarakat atas tetapi Masyarakat bawah sangat-sangat
terpukul dan terpuruk dari segi keuangan serta mental .

Dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja,dunia pendidikan dunia pekerjaan dan lain sebagainya.
Disaat Pandemi dunia pendidikan sangat-sangat terpuruk. Pendidikan harus di liburkan bahkan
pendidikan hanya di lakukan di luar ruangan sekolah serta pendidikan hanya dilakukan dengan
menggunakan handphone serta laptop.

Di seluruh negara, perekonomian melemah karena jutaan orang mendadak menjadi


pengangguran akibat pandemi Covid-19. "Peristiwa ini akan menjadi pandemi
pengangguran global," kata David Blustein, profesor psikologi konseling di Boston
College. "Saya menyebutnya krisis di dalam krisis."
Di balik angka yang tinggi ini, juga tersimpan beban psikologis tersendiri. Banyak
yang tiba-tiba menemukan diri mereka tak punya pekerjaan, entah karena diminta
mengambil cuti tanpa tanggungan atau langsung dipecat.
Saat Anda kehilangan sumber pendapatan, bagaimana Anda menghadapi emosi?

 Karena virus corona, dunia hadapi resesi yang lebih buruk daripada Depresi Besar
tahun 1930-an
 Virus corona hantam China, ekonomi menyusut untuk pertama kali dalam beberapa
dekade terakhir
 Berapa kerugian Italia dalam bulan pertama karantina menekan virus corona?

'Ini sulit'
James Bell, 39 tahun, adalah satu dari banyak warga Amerika yang mendaftarkan
diri untuk mendapatkan dana bantuan untuk pengangguran setelah bar tempatnya
bekerja harus tutup. Sebelumnya, Bell memiliki pemasukan berupa gaji mingguan
dan tip, cukup untuk menghidupi lima anggota keluarganya.
Bell dan istrinya memiliki tiga anak, masing-masing berusia dua, tiga, dan tujuh
tahun. Meski sudah menduga bahwa keuntungan bar menurun drastis, ia tetap
merasa terkejut saat akhirnya dipecat.
"Saya tidak merasa tersinggung, namun rasanya berat," ujarnya. Selain
menggantungkan dana bantuan pengangguran, Bell juga telah mencari tahu
beberapa yayasan amal yang menawarkan bantuan finansial kepada bartender, tapi
ia khawatir jumlah pendaftar lain yang pasti membludak.

Anda mungkin juga menyukai