SURYA WARDHANA
DESENTRALISASI DAN PUSAT PERTANGGUJAWABAN
KLIS
PENGUKURAN KINERJA PUSAT INVESTASI DENGAN MENGGUNAKAN LAPORAN
LABA RUGI VARIABEL DAN ABSORPSI
Pusat laba dinilai berdasarkan laporan laba-rugi. Akan tetapi, laporan laba-rugi perusahaan
secara keseluruhan tidak terlalu berguna untuk tujuan ini. Oleh sebab ítu, mengembangkan
laporan laba-rugi segmen untuk setiap pusat laba adalah suatu hal yang penting. Dua metode
penghitungan laba yang telah dikembangkan, yaitu satu berdasarkan perhitungan biaya
variabel dan yang lainnya berdasarkan perhitungan biaya penuh atau absorpsi. Keduanya
merupakan metode penghitungan biaya karena berkaitan dengan cara menentukan biaya
produk. Ingat kembali bahwa biaya produk diinventarisasikan; mencakup di dalamnya bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Biaya periode, seperti beban penjualan
dan administrasi, dibebankan saat biaya itu dikeluarkan. Perbedaan antara perhitungan biaya
variabel dan absorpsi bergantung pada perlakuan terhadap satu biaya tertentu, yaitu overhead
tetap
Perhitungan biaya variabel menekankan perbedaan antara biaya manufaktur variabel dan
tetap. Perhitungan biaya variabel (variable costing) yang juga disebut perhitungan biaya
langsung (direct costing), hanya membebankan biaya manufaktur variabel ke produk; biaya-
biaya ini meliputi bahan baku langsung, renaga kerja langsung, dan overhead variabel.
Overhead tetap diperlakukan sebagai beban periode dan tidak disertakan dalam penentuan
biaya produk. Dasar pemikiran dalam hal ini adalah overhead tetap merupakan biaya
kapasitas atau tetap ada dalam bisnis. Setelah periodenya berlalu, setiap manfaat yang
diberikan oleh kapasitas akan habis dan tidak boleh diinventarisasi. Menurut perhitungan
biaya variabel, overhead tetap dari suatu periode dipandang habis pada akhir periode itu
dan dibebankan secara total terhadap pendapatan periode, tersebut. Perhitungan biaya
variabel juga dikenal sebagai perhitungan biaya langsung. Akan tetapi, tidak semua biaya
variabel merupakan biaya produk langsung. Sebagai contoh, menurut definisi, overhead
variabel merupakan biaya tak langsung. Dengan demikian, sebutan yang lebih deskriptif
untuk metode ini adalah perhitungan biaya variabel yang juga merupakan istilah yang akan
digunakan dalam buku ini. Perhitungan biaya absorpsi (absorption costing) membebankan
semua biaya manufaktur pada produk. Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
overhead variabel, dan overhead tetap adalah hal-hal yang menentukan biaya produk.
Menurut perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap dipandang sebagai biaya produk,
bukan biaya periode. Menurut metode ini, overhead tetap dibebankan pada produk melalui
penggunaan tarif overhead tetap yang ditetapkan terlebih dulu dan tidak dibebankan sampai
produk terjual. Dengan kata lain, overhead tetap adalah biaya yang dapat diinventarisasi.
Tampilan 10-4 mengilustrasikan klasifikasi biaya-biaya sebagai biaya produk atau periode
menurut perhitungan biaya variabel dan absorpsi.
CHITA
➢ Penilaina Persediaan
Persediaan dinilai atas biaya produk atau produksi. Perhatikan data berikut dari
Fairchild Company untuk tahun lalu
Perhatikan bahwa pada perhitungan biaya absorpsi, persediaan akhir mencakup biaya
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel, dan overhead tetap per
unit. Pada metode perhitungan biaya variabel, persediaan akhir hanya mencakup biaya
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead variabel.
➢ Laporan Laba Rugi dengan Menggunakan Biaya Variabel dan Absorpsi
Karena biaya produk per unit merupakan dasar bagi penghitungan harga pokok penjualan,
metode perhitungan biaya variabel dan absorpsi dapat mengakibatkan angka laba bersih
yang berbeda. Perbedaan tersebut terjad karena jumlah overhead tetap yang diakui sebagai
beban pada kedua metode.
➢ Hubungan antara Produksi, Penjualan, dan Laba
Hubungan antara laba menurut perhitungan biaya variabel dan laba menurut perhitungan biaya absorpsi
berubah ketika hubungan antara produksi dan penjualan berubah. Jika barang yang terjual lebih banyak
dari yang diproduksi, maka laba menurut perhitungan biaya variabel akan lebih tinggi dari laba menurut
perhitungan biaya absorpsi.
Situasinya adalah kebalikan dari contoh Fairchild. Menjual lebih banyak dari yang diproduksi berarti
persediaan awal dan unit yang diproduksi telah terjual. Menurut perhitungan biaya absorpsi, unit-unit
yang keluar dari persediaan mengandung overhead tetap dari periode sebelumnya. Selain itu, unit-unit
yang diproduksi dan dijual telah mengandung seluruh overhead tetap periode berjalan. Dengan
demikian, jumlah beban overhead tetap menurut perhitungan biaya absorpsi lebih besar dari overhead
tetap periode berjalan, yaitu sebesar jumlah overhead tetap yang keluar dari persediaan.
Secara umum, jika kinerja laba diharapkan untuk mencerminkan kinerja manajerial, maka
manajer berhak mengharapkan berlakunya hal-hal berikut ini
1. Ketika pendapatan penjualan meningkat dari satu periode ke periode berikutnya,
sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba akan meningkat. Ketika pendapatan
penjualan menurun dari satu periode ke periode berikutnya,
2. sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba akan menurun.
3. Ketika pendapatan penjualan tidak berubah dari satu periode ke periode berikutnya,
sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba akan tetap tidak berubaH
➢ Laporan Laba Rugi Segmen dengan Menggunakan Perhitungan Biaya Variabel
Perhitungan biaya variabel berguna dalam menyiapkan laporan laba rugi segmen karena
perhitungan ini menyediakan informasi penting mengenai beban variabel dan tetap. Sebuah
segmen adalah subunit dari suatu perusahaan yang cukup penting dalam pembuatan laporan
kinerja.
➢ Keunggulan ROI
Sedikitnya, ada tiga hasil positif dari penggunaan ROI
1. ROI mendorong manajer untuk fokus pada hubungan anatar penjualan, beban, dan infestasi
sebagaimana yang diharapkan dari seorang manajer pusat infestasi
2. ROI mendosrong manajer untuk fokus pada efisiensi biaya
3. ROI mendosrong manajer untuk fokus pada efisiensi aktivitas operasi
DODY
MENGUKUR KINERJA PUSAT INVESTASI DENGAN MENGGUNAKAN LABA RESIDU
DAN NILAI TAMBAH EKONOMI
➢ Laba Residu
Laba residu (residual income) adalah perbedaan antara laba operasi dan pengembalian
dolar minimum yang disyaratkan atas aktiva operasi perusahaan.
Laba = Laba - (Tingkat pengembalian minimum x Aktivitas operasi rata-rata)
Seridu operasi
Tingkat pengembalian minimum ditentukan perusahaan dan sama dengan burdle rate yang
disebutkan pada bagian ROI. Jika laba residu lebih besar dari nol, divisi memperoleh lebih
banyak tingkat pengembalian minimum yang diminta (atau hurdle rate). Jika laba residu
kurang dari nol, divisi memperoleh lebih sedikit tingkat pengembalian minimum yang diminta.
Akhirnya, laba residu yang sama dengan nol menunjukkan divisi memperoleh tepat sama
dengan tingkat pengembalian minimum yang diminta
Keunggulan Laba Residu Ingat kembali bahwa manajer Cleaning Product Division menolak
Proyek I karena akan menurunkan ROI divisi. Namun, keputusan tersebut membebani laba
perusahaan sebesar $300.000. Penggunaan laba residu sebagai ukuran kinerja akan
mencegah kerugian ini. Laba residu untuk setiap proyek dihitung sebagai berikut
Proyek I
Laba residu = laba operasi – (tingkat pengembalian minimun x aktiva operasi rata-rata)
= $1.300.000 - (0,10 x $10.000.000)
= $1.300.000 - $1.000.000
= $300.000
Proyek II
Laba residu = $640.000 – (0,10 x $4.000.000)
= $640.000 - $400.000
= $240.000
Kelemahan lana Residu Kelemahan Laba Residu Laba residu, seperti halnya ROI, bisa
mendorong orientasi jangka pendek. Jika Ruth Lunsford dievaluasi atas dasar laba residu,
dia mungkin akan mengambil tindakan yang sama. Masalah lainnya dengan laba residu tidak
seperti ROI, laba residu adalah ukuran absolut dari profitabilitas. Jadi, perbandingan
langsung dari kinerja pada dua pusat investasi yang berbeda menjadi sulit karena tingkat
investasinya bisa berbeda.
MAYANI
PENETAPAN HARGA TRANSFER
harga transfer adalah harga yang dibebankan untuk suatu komponen oleh divisi penjual a
paddivisi pembeli di perusahaan yang sama. Penetapan harga transfer adalah masalah yang
rumit. Dampak dari harga transfer terhadap divisi-divisi dan perusahaan secara keseluruhan,
serta metode-metode penetapan harga transfer akan dibahas pada bagian berikut
KESIMPULAN
Sistem akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting system) adalah sistem yang
mengukur berbagai hasil yang dicapai setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang
dibutuhkan para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka.
ntuk meningkatkan efisiensi secara keseluruhan, banyak perusahaan memilih desentralisasi. Inti
dari desentralisasi adalah kebebasan pengambilan keputusan. Dalam suatu organisasi yang
terdesentralisasi, manajer jenjang lebih rendah membuat dan mengimplementasikan keputusan.