Anda di halaman 1dari 29

Operating Leverage,

Financial Leverage,
& Break Even Point

Tanto Sriyono S
Leverage Operasional & Leverage Keuangan
Konsep Leverage
 Arti leverage secara harfiah (literal) adalah pengungkit.
 Pengungkit biasanya digunakan untuk membantu mengangkat
beban yang berat.
 Dalam konteks bisnis, leverage juga mempunyai maksud yang
serupa.
 Lebih spesifik lagi, leverage adalah penggunaan biaya tetap
dalam usaha untuk meningkatkan (lever up) profitabilitas.
 Dalam laporan laba rugi, leverage dibedakan menjadi dua,
operating leverage dan financial leverage.
 Operating leverage adalah penggunaan aset dengan beban
tetap dengan harapan bahwa return yang dihasilkan dapat
menutup biaya tetap dan biaya variabel.
 Financial leverage adalah penggunaan dana dengan beban
tetap dengan harapan untuk dapat meningkatkan Earning Per
Share (EPS).

2
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
Leverage Operasional & Leverage Keuangan
Konsep Leverage
 Berikut adalah contoh laporan laba rugi, untuk dapat membedakan OL & FL, :
Sales (S) XXX
Variable Cost (VC) XXX
Contribution Margin (CM) XXX Operating
Fixed Cost (FC) XXX Leverage
Earning Before Interest and Tax (EBIT) XXX Total
Interest (I) XXX Leverage
Earning Before Tax (EBT) XXX
Tax (T) XXX Financial
Earning After Tax (EAT) XXX Leverage
Outstanding Common Stock (OCS) XXX
Earning Per Share (EPS) = EAT/OCS XXX

3
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.1. Leverage Operasional (Operating leverage)
 Operating leverage bisa diartikan sebagai seberapa besar
perusahaan menggunakan beban tetap operasional.
 Beban tetap operasional biasanya berasal dari biaya
depresiasi, biaya produksi dan pemasaran yang bersifat
tetap (misal gaji bulanan karyawan).
 Sebagai kebalikannya adalah beban (biaya) variabel
operasional.
 Komposisi biaya tetap/variabel yang berbeda mempunyai
implikasi yang berbeda terhadap risiko dan keuntungan
yang diharapkan oleh perusahaan.

4
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.1. Leverage Operasional (Operating leverage)
 Perusahaan yang menggunakan biaya tetap dalam proporsi
yang tinggi (relatif terhadap biaya variabel) dikatakan
menggunakan operating leverage yang tinggi.
 Dengan kata lain, degree of operating leverage (DOL) untuk
perusahaan tersebut tinggi.
 Perubahan penjualan yang kecil akan mengakibatkan
perubahan pendapatan yang tinggi (lebih sensitif).
 Jika perusahaan mempunyai degree of operating leverage
(DOL) yang tinggi, tingkat penjualan yang tinggi akan
menghasilkan pendapatan yang tinggi.
 Tetapi sebaliknya, jika tingkat penjualan turun secara
signifikan, perusahaan tersebut akan mengalami kerugian.
 Dengan demikian DOL seperti pisau dengan dua mata: bisa
membawa manfaat, sebaliknya bisa merugikan.

5
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.1. Leverage Operasional (Operating leverage)
 Derajat leverage operasi (Degree of Operating Leverage)
bisa diartikan sebagai efek perubahan penjualan
terhadap pendapatan (profit).
 Secara formal, degree of operating leverage (DOL) bisa
dituliskan sebagai berikut ini.

Sales – Variable Cost


DOL =
Sales – Variable Cost – Fixed Cost

% perubahan EBIT
DOL =
% perubahan Sales

6
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.1. Leverage Operasional (Operating leverage)
Contoh:
Laporan laba rugi dengan pendekatan direct costing milik PT A dan PT B.
Tabel 9.1
Penghitungan EBIT (dalam ribuan rupiah)
Uraian PT A PT B
Sales 200.000 200.000
Variable Cost 150.000 100.000
Contribution Margin 50.000 100.000
Fixed Cost 25.000 60.000
Earning Before Interest & Tax 25.000 40.000
200.000 – 150.000 200.000 – 100.000
DOL PT A = DOL PT B =
200.000 – 150.000 – 25.000 200.000 – 100.000 – 60.000
50.000 100.000
= =2 = = 2,5
7
25.000 40.000
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.1. Leverage Operasional (Operating leverage)
 OL PT A = 2
artinya setiap persen perubahan SALES, maka EBIT
akan berubah 2 kali % perubahan SALES.
 OL PT B = 2,5.
artinya setiap persen perubahan SALES, maka EBIT
akan berubah 2,5 kali % perubahan SALES.
 OL PT B lebih besar dari OL PT A,
berarti EBIT PT B lebih sensitif terhadap perubahan
SALES-nya.

Lihat Tabel 9.2 →

8
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.1. Leverage Operasional (Operating leverage)
Tabel 9.2
Penghitungan Pengaruh Perubahan Sales terhadap EBIT (dalam ribuan rupiah)
PT A PT B
Uraian
100% 120% 100% 120%
Sales 200.000 240.000 200.000 240.000
Variable Cost 150.000 180.000 100.000 120.000
Contribution Margin 50.000 60.000 100.000 120.000
Fixed Cost 25.000 25.000 60.000 60.000
Earning Before Interest & Tax 25.000 35.000 40.000 60.000
Persentase Kenaikan 40% 50%
• OL PT A = 2, artinya jika SALES naik 20%, maka EBIT akan naik 2 X 20% = 40%.
(EBIT : 25.000 → naik 40% menjadi 35.000)
• OL PT B = 2,5, artinya jika SALES naik 20%, maka EBIT akan naik 2,5 X 20% = 50%
(EBIT : 40.000 → naik 50% menjadi 60.000)
9
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.2. Leverage Keuangan (Financial Leverage)
 Leverage keuangan bisa diartikan sebagai besarnya beban tetap
keuangan (finansial) yang digunakan oleh perusahaan.
 Beban tetap keuangan tersebut biasanya berasal dari pembayaran
bunga untuk hutang yang digunakan oleh perusahaan.
 Karena itu pembicaraan leverage keuangan berkaitan dengan
struktur modal perusahaan.
 Perusahaan yang menggunakan beban tetap (bunga) yang tinggi
berarti menggunakan hutang yang tinggi.
 Perusahaan tersebut dikatakan mempunyai leverage keuangan yang
tinggi, yang berarti degree of financial leverage (DFL) untuk
perusahaan tersebut juga tinggi.

10
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.2. Leverage Keuangan (Financial Leverage)
 Degree of financial leverage (DFL) mempunyai implikasi terhadap
earning per-share perusahaan.
 Untuk perusahaan yang mempunyai DFL yang tinggi, perubahan
EBIT (Earning Before Interest and Taxes) akan menyebabkan
perubahan EPS yang tinggi.
 Sama seperti degree of operating leverage (DOL), DFL seperti pisau
bermata dua: jika EBIT meningkat, EPS akan meningkat secara
signifikan, sebaliknya, jika EBIT turun, EPS juga akan turun secara
signifikan.
 DFL digunakan untuk mengetahui atau mengukur besarnya pengaruh
perubahan EBIT terhadap EPS, dengan rumus sebagai berikut:

11
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.2. Leverage Keuangan (Financial Leverage)
Sales – Variable Cost – Fixed Cost
DFL =
Sales – Variable Cost – Fixed Cost - Interest
% Perubahan EPS
=
% Perubahan EBIT
• Jika FL suatu perusahaan = 2, artinya untuk setiap % perubahan EBIT,
maka EPS-nya akan berubah sebesar 2 kali % perubahan EBIT.
• Apabila FL suatu perusahaan cukup tinggi, berarti EPS-nya sangat sensitif
terhadap perubahan EBIT, baik perubahan ke arah positif maupun negatif.
• Apabila dalam menggunakan beban tetap tersebut perusahaan dapat
menghasilkan efek memperbesar EPS, maka dikatakan perusahaan
tersebut menjalankan TRADING ON THE EQUITY*
➢Perdagangan ekuitas terjadi ketika perusahaan mengeluarkan hutang baru
(seperti dari obligasi, pinjaman, atau saham preferen) untuk mendapatkan
aset yang dapat menghasilkan pengembalian lebih besar dari biaya bunga
hutang.
Dalam hal ini, perdagangan ekuitas berhasil
12
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.2. Leverage Keuangan (Financial Leverage)
Contoh:
Laporan laba rugi dengan pendekatan direct costing milik PT A dan PT B.
Tabel 9.3
Penghitungan EPS (dalam ribuan rupiah)
Uraian PT A PT B
Earning Before Interest & Tax 25.000 40.000
Interest 5.000 15.000
Earning Before Tax 20.000 25.000
Tax (10%) 2.000 2.500
Earning After Tax 18.000 22.500
Outstanding Common Stock 1.000 lbr 1.500 lbr
EPS (dalam rupiah penuh) 18 15

200.000 – 150.000 – 25.000 200.000 – 100.000 – 60.000


DFL PT A = DFL PT B =
200.000 – 150.000 – 25.000 – 5.000 200.000 – 100.000 – 60.000 – 15.000
25.000 40.000
= = 1,25 = = 1,60
20.000 25.000
13
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.2. Leverage Keuangan (Financial Leverage)

 DFL PT A = 1,25,
artinya untuk setiap % perubahan EBIT, maka EPS akan
berubah 1,25 kali % perubahan EBIT.
 DFL PT B = 1,60,
artinya untuk setiap % perubahan EBIT, maka EPS akan
berubah 1,60 kali perubahan EBIT.
 FL PT B > FL PT A,
berarti EPS PT B lebih sensitif terhadap perubahan EBIT

Lihat Tabel 5.4 →


.

14
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.2. Leverage Keuangan (Financial Leverage)
Tabel 9.4
Penghitungan Pengaruh Perubahan EBIT terhadap EPS (dalam ribuan rupiah)
PT A PT B
Uraian
100% 120% 100% 120%
Earning Before Interest & Tax 25.000 30.000 40.000 48.000
Interest 5.000 5.000 15.000 15.000
Earning Before Tax 20.000 25.000 25.000 33.000
Tax (10%) 2.000 2.500 2.500 3.300
Earning After Tax 18.000 22.500 22.500 29.700
Outstanding Common Stock 1.000 1.500
EPS (dalam rupiah penuh) 18 22,5 15 19,8
Persentase Kenaikan 25% 32%

• FL PT A = 1,25, artinya jika EBIT naik 20%, maka EPS akan naik 1,25 X 20% = 25%.
• EPS semula Rp.18 → menjadi Rp.22,5 (naik 25% ).
• FL PT B = 1,60, artinya jika EBIT naik 20%, maka EPS akan naik 1,60 X 20% = 32%
• EPS semula Rp.15 → menjadi Rp.19,8 (naik 32% ).
15
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.3. Leverage Total (Total Leverage)

 Merupakan kombinasi Leverage Operasi dengan Leverage Keuangan


 Leverage operasi berkaitan dengan efek perubahan penjualan
terhadap EBIT (laba sebelum bunga dan pajak).
 Sementara leverage keuangan berkaitan dengan efek perubahan EBIT
terhadap EAT (laba setelah pajak).
 Perusahaan bisa mengkombinasikan keduanya untuk memperoleh
leverage gabungan.

16
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.3. Leverage Total (Total Leverage)
 Total Leverage (TL) bisa digunakan untuk mengetahui atau mengukur
besarnya pengaruh perubahan SALES terhadap EPS.
 Rumusnya sebagai berikut ini:
Sales – Variable Cost
TL =
Sales – Fixed Cost - Variable Cost - Interest
% Perubahan EPS
=
% Perubahan Sales
• Sebagai contoh, apabila TL suatu perusahaan = 5, artinya jika SALES
berubah, maka EPS akan berubah 5 kali % perubahan SALES.
• ApabilaTL suatu perusahaan cukup tinggi, berarti EPS-nya sangat sensitif
terhadap perubahan SALES, baik perubahan ke arah positif atau negatif.
• Contoh: Laporan laba rugi dengan pendekatan direct costing milik PT A
dan PT B pada (Tabel 9.5).
17
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.3. Leverage Total (Total Leverage)
Tabel 9.5 Uraian PT A PT B
Penghitungan EPS Sales 200.000 200.000
(dalam ribuan rupiah) Variable Cost 150.000 100.000
Contribution Margin 50.000 100.000
Fixed Cost 25.000 60.000
Earning Before Interest & Tax 25.000 40.000
Interest 5.000 15.000
Earning Before Tax 20.000 25.000
Tax (10%) 2.000 2.500
Earning After Tax 18.000 22.500
Outstanding Common Stock (lembar) 1.000 1.500
EPS (dalam ribuan rupiah) 18 15

200.000 – 150.000 200.000 – 100.000


TL PT A = TL PT B =
200.000 – 150.000 – 25.000 – 5.000 200.000 – 100.000 – 60.000 – 15.000
50.000 100.000
TL PT A = = 2,5 TL PT B = = 4,0
18
20.000 25.000
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.3. Leverage Total (Total Leverage)
 TL PT A =2,5
Artinya, jika SALES PT A berubah, maka EPS PT A akan berubah 2,5
kali % perubahan SALES-nya.
 TL PT B =4,0
Artinya, jika SALES PT B berubah, maka EPS PT B akan berubah 4,0
kali % perubahan SALES-nya.
 TL PT B > TL PT A
Berarti EPS PT B lebih sensitif terhadap perubahan SALES-nya.

Lihat Tabel 9.6 →

19
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.3. Leverage Total (Total Leverage)

Tabel 9.6
Penghitungan Pengaruh Perubahan Sales terhadap EPS
Uraian PT A PT B
Sales 200.000 240.000 200.000 240.000
Variable Cost 150.000 180.000 100.000 120.000
Contribution Margin 50.000 60.000 100.000 120.000
Fixed Cost 25.000 25.000 60.000 60.000
Earning Before Interest & Tax 25.000 35.000 40.000 60.000
Interest 5.000 5.000 15.000 15.000
Earning Before Tax 20.000 30.000 25.000 45.000
Tax (10%) 2.000 3.000 2.500 4.500
Earning After Tax 18.000 27.000 22.500 40.500
Outstanding Common Stock 1.000 lbr. 1.500
EPS (dalam ribuan rupiah) 18 27 15 27
50% 80%
20
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.4. Analisis Titik Impas (break even analysis)

• Analisis titik impas, adalah teknik untuk mempelajari hubungan antara


biaya tetap, biaya tidak tetap, volume penjualan, dan laba.
• Sebagaimana diketahui, seringkali ukuran yang dipakai untuk menilai
kesuksesan seorang manajer perusahaan adalah laba yang diperoleh
• Laba, terutama dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu:
a) biaya-biaya,
b) harga jual produk, dan
c) volume penjualan.
• Biaya-biaya menentukan harga jual; harga jual memengaruhi volume
penjualan; dan volume penjualan memengarhi volume produksi.
• Ketiga faktor tersebut saling terkait satu sama lain.
• Karena itu, dalam perencanaan laba, hubungan ketiga faktor tersebut
memegang peranan yang sangat penting.

21
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.4. Analisis Titik Impas (break even analysis)
• Analisis titik impas dapat membantu mamajemen dalam mengambil keputusan
antara lain tentang:
1. Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak rugi.
2. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh laba tertentu.
3. Batas omzet penjualan boleh turun agar perusahaan tidak rugi.
4. Sampai seberapa besar efek dari perubahan harga jual, biaya, dan volume
penjualan terhadap laba yang akan diperoleh.
• Rumus break even point (titik pulang pokok) sebagai berikut:
Biaya tetap
BEP (unit) = , atau
Harga jual/unit – Biaya variabel/unit
Biaya tetap ▪Hasil penghitungan menunjukkan bahwa
BEP (Rp) =
Biaya variabel perusahaan tidak mengalami kerugian,
1-
Penjualan namun juga tidak memperoleh keuntungan.
▪Semua penerimaan akan habis untuk
menutup biaya variabel dan biaya tetap.
22
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.4. Analisis Titik Impas (break even analysis)
Agar rumus tersebut dapat diterapkan, maka harus memenuhi asumsi-
asumsi sebagai berikut:
1. Semua biaya yang ditanggung perusahaan harus dapat dipisahkan
menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
2. Biaya tetap adalah biaya yang tidak terpengaruh oleh aktivitas
perusahaan.
3. Biaya variabel adalah biaya yang besarnya berubah-ubah sesuai dengan
aktivitas perusahaan.
4. Jumlah barang yang diproduksi dapat terjual semua (jumlah yang
diproduksi = jumlah yang dijual).
5. Perusahaan hanya memproduksi dan menjual satu jenis barang. Jika
lebih dari satu jenis barang, maka perhitungan BEP dilakukan satu per
satu secara terpisah.
6. Sebelum dilakukan analisis tidak terjadi perubahan dalam harga jual,
biaya tetap, dan biaya variabel.

23
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.4. Analisis Titik Impas (break even analysis)

Rumus BEP dapat diformulasikan ke dalam persamaan berikut:


Laba = (hasil penjualan) – (biaya-biaya) (1)
Dalam konteks BEP, biaya-biaya dipisahkan, maka persamaan (1) menjadi:
Laba = (hasil penjualan) – (biaya tetap) – (biaya variabel) (2)
Misalkan: Unit barang yang dijual =a
Harga barang per unit =b
Biaya variabel per unit =c
Biaya tetap =d
Dalam keadaan BEP, laba = 0, maka persamaan (2) menjadi:
0 = {(a) x (b)} – {(a) x (c)} – d
0 = (ab) – (ac) - d
0 = a(b – c) – d
a(b-c)= d
a = d/(b – c)
Contoh →

24
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.4. Analisis Titik Impas (break even analysis)
Contoh: Anggaran laba perusahaan Indo Nusa tahun 2021.
Penjualan 100.000 unit @ Rp.1000 = Rp.100.000.000
Biaya variabel (per unit Rp.400) = 40.000.000
Kontribusi margin = 60.000.000
Biaya tetap = 36.000.000
Laba = 24.000.000
a. Break Even Point (BEP) dihitung sebagai berikut:
Rp.36.000.000
BEP (unit) = = 60.000 unit
Rp.1.000 – Rp.400
Penjualan 60.000 unit @ Rp.1000 = Rp.60.000.000
Biaya variabel (per unit Rp.400) = 24.000.000
Kontribusi margin = 36.000.000
Biaya tetap = 36.000.000
Laba = 0
25
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
9.4. Analisis Titik Impas (break even analysis)
Gambar 9.1
Penjualan & biaya (Rp.000.000) Hasil penjualan
BEP Daerah laba

60
Biaya variabel
36
Daerah rugi Biaya total
Biaya tetap

0 60 Unit (000)
b. Penjualan minimal jika perusahaan
menginginkan laba Rp.15.000.000. Penjualan 85.000 unit @ 1000 = Rp.85.000.000
Rp.36.000.000 + Rp.15.000.000 Biaya variabel per unit 400 = 34.000.000
BEP (Rp) = = Rp.85.000.000 Kontribusi margin = 51..000.000
40.000.000
1- Biaya tetap = 36.000.000
100.000.000
Laba = 15.000.000
26
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan:
a. Operating Leverage?
b. Financial Leverage?
c. Total Leverage?
2. Jelaskan arti:
a. DOL
b. DFL
c. DTL
3. Apa manfaat pengetahuan tentang DOL bagi manajer
keuangan?

27
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
SOAL
The Bonex Corporation memiliki laporan laba rugi sebagai berikut ini:
Net Sales, 5.000.000 unit @ $15.0 $75,000,000
• Perusahaan sedang
Variable Cost @7.0 $35,000,000 membutuhkan dana
Fixed Cost 15,000,000 untuk ekspansi dalam
Total Cost 50,000,000 bentuk mesin dan
EBIT 25,000,000 peralatan pabrik.
Interest 2,500,000 • Dengan proses baru,
EBT 22,500,000 biaya tetap naik 50%,
Tax (20%) 4,500,000
biaya variabel turun
EAT 18,000,000 menjadi $5,0/unit.
EPS (1,000,000) 18

• Apabila mesin dan peralatan dibiayai dengan obligasi, interest akan bertambah
sebesar $2,500,000, dan apabila dibiayai dengan emisi saham biasa, total
saham beredar akan bertambah 200,000 lembar.
28
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP
SOAL
1. Hitung leverage operasi sebelum ekspansi.
2. Hitung leverage keuangan sebelum ekspansi.
3. Hitung leverage gabungan sebelum ekspansi.
4. Hitung EPS setelah ekspansi, baik dengan pembiayaan
obligasi maupun emisi saham biasa.
5. Hitung leverage operasi setelah ekspansi, baik dengan
obligasi maupun dengan emisi saham biasa.
6. Hitung leverage keuangan setelah ekspansi, baik dengan
obligasi maupun dengan emisi saham biasa.
7. Hitung leverage total/gabungan setelah ekspansi, baik
dengan obligasi maupun dengan emisi saham biasa.
8. Berikan kesimpulan dan rekomendasi

29
Leverage Operasional & Leverage Keuangan & BEP

Anda mungkin juga menyukai