Biaya variabel
Biaya tetap
0
Unit yang dihasilkan
Analisis Operating
Leverage
Analisis operating leverage dimaksudkan
untuk mengetahui:
Seberapa peka laba operasi terhadap
perubahan hasil penjualan
Berapa penjualan minimal yang harus
diperoleh agar perusahaan tidak menderita
rugi (Break even Point)
Dalam analisis operating leverage semua
beban/biaya hanya terkait dengan beban
operasi
Degree of Operating
Leverage (DOL)
Seberapa peka laba operasi terhadap perubahan hasil
penjualan dapat diukur dengan tingkat operating
leverage (DOL)
DOL pada tingkat penjulan tertentu dapat diukur
dengan
% Perubahan Laba Operasi
DOL
% Perubahan Penjualan
X(P - V)
DOL x
X(P - V) - F
S - TVC margin contribution
DOL rp
S - TVC - F EBIT
DOL
Keterangan:
X: penjualan dalam unit
P: harga jual /unit
v: biaya variabel /unit
F: total biaya tetap
TVC: Total biaya variabel
S: Penjualan dalam Rp
Semakin tinggi DOL semakin peka laba operasi
terhadap perubahan penjualan perusahaan
Semakin besar proporsi biaya tetap, maka
semakin besar DOL
DOL dan Risiko Bisnis
Semakin tinggi proporsi biaya tetap semakin
peka laba operasi terhadap perubahan
penjualan perusahaan
Hal ini memperlihatkan semakin tinggi risiko
bisnis perusahaan.
Risiko bisnis adalah ketidakpastian laba operasi
perusahaan dimasa yang akan datang.
Umumnya perusahaan yang memiliki risiko
bisnis yang tinggi (DOL tinggi) akan menghindari
penggunaan financial leverage yang tinggi
Analisis Break Even Point
(BEP)
Analisis break even dilakukan untuk
menentukan berapa penjualan minimal (baik
dalam rupiah ataupun unit) yang harus
diperoleh agar perusahaan tidak menderita
rugi operasi.
BEP dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
BEP x = TFC BEP Rp = TFC
P-V 1- (V/P)
Contoh Soal
Berikut adalah laporan laba rugi sebuah perusahaan
kimia dalam jutaan rupiah
Penjualan bersih Rp 500
Biaya Variabel 240
Biaya tetap 130
Laba operasi (EBIT) 130
B. Bunga (I) 30
Laba sebelum pajak (EBT) 100
Pajak (T= 35%) 35
Laba setelah pajak (EAT) 65
Penjualan dalam unit: 5.000.000 unit
Tentukanlah besarnya DOL dan BEP dalam rupiah
ataupun unit
Jawab
X= 5 juta unit
P= Rp.100 /unit 500 - 240
DOL rp 2
(Rp 500jt/ 5 juta unit) 500 - 240 - 130
V= Rp. 48/unit
(Rp 240/5 juta unit) 130 jt
BEP rp Rp. 250 juta
TFC = Rp. 130 juta 1 - 48100
TVC= Rp. 240 juta
S= Rp.500 juta
130jt
BEP x 2.500.000 unit
100 - 48
Jawab
DOL pada tingkat penjualan Rp 500 juta adalah
2. Ini berarti jika terjadi perubahan penjualan
sebesar 10%, maka laba operasi akan berubah
sebesar 20%. Ini berarti jika penjualan naik
(turun) 10%, maka laba operasi akan naik (turun)
20%.
Agar perusahaan tidak menderita kerugian pada
laba operasi perusahaan minimal harus
melakukan penjualan sebesar Rp. 250 juta atau
melakukan penjualan sebanyak 2,5 juta unit.
Financial Leverage
Financial leverage terjadi pada saat perusahaan
menggunakan sumber dana yang menimbulkan
beban tetap. Ex: hutang dan saham preferen.
Analisis financial leverage dimaksudkan untuk
mengetahui: Seberapa peka laba per lembar
saham (Earning Per Share =EPS) terhadap
perubahan laba operasi perusahaan.
Seberapa peka EPS terhadap perubahan laba
operasi perusahaan dapat diukur dengan
menggunakan Degree of Financial Leverage
(DFL)
Degree of Financial
Leverage
Degree of Financial Leverage dapat diukur
dengan menggunakan rumus
% Perubahan EPS
DFL
% Perubahan Laba Operasi
X(P - V) - F EBIT
DFL x
X(P - V) - F - I - Dp EBIT - I - DP
(1 - T)
(1 - T)
Keterangan:
I = biaya bunga
Dp= Dividen Saham Preferen
T = Tarif pajak
Contoh soal dan jawab
Dengan soal yang sama, jika saham biasa
yang beredar sebanyak 10 juta lembar,
tentukanlah DFL perusahaan
130jt
DFL x 1,3
130jt - 30jt