Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 3

Manajemen Keuangan 2
Anggota Kelompok :

Analisis Laverage  Regina


 Resti
dan  Ria
Perubahan Laba Kotor 

Rico
Rika
 Rosma
 Salma
 Serli
 Sri
 Tazizah
 TB Hamdan B
 Meti
Leverage, penggunaan assets dan
sumber dana (Sources of Founds) oleh
perusahaan yang memiliki biaya tetap
(Beban Tetap), dengan tujuan untuk
meningkatkan keuntungan potensial
pemegang saham.
Pengertian Analisis Laverage
Analisa Leverage, analisis dimana untuk
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
dengan hutang. Ini digunakan untuk mengukur
seberapa banyak dana yang disupply oleh pemilik
perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang
diperoleh dari kreditur perusahaan telah dibiayai
dengan utang-utang jangka panjang.

Leverage, peluang yang tersedia untuk menarik


manfaat dari struktur modal perusahaan.
Jenis Laverage
 Operating Leverage

Berfokus kepada hubungan antara penjualan perusahaan dan Earnings Before


Interest and Taxes (EBIT).

 Financial Leverage

Berfokus kepada hubungan antara Earnings Before Interest and Taxes (EBIT)
dan Common Stock Earnings Per Share (EPS).

 Total Leverage

Berfokus kepada hubungan antara firm’s sales revenue dan EPS.


Rumus Dari Macam-macam Laverage

 Laverage Operasi
Ukuran Leverage Operasi disebut DOL (Degree of Operating Leverage),
Presentase perubahan dalam laba operasi sebagai akibat prosentasi perubahan
dalam unit yang dijual.

Rumus Umum :
Tingkat DOL = Prosentasi Perubahan Laba Operasi
Prosentasi Perubahan Unit Terjual
Atau,
-Rumus yang dipakai jika diketahui total dari biaya -biaya :
DOL = TS - TVC
TS – TVC – TFC

-Rumus yang dipakai jika diketahui biaya per unit :


DOL = Q (P – VC) KET :
Q (P – VC ) –TFC TVC=Total biaya variabel
P =Harga jual / unit
VC =Biaya variabel / unit
TS =Hasil penjualan
 Leverage Keuangan
Ukuran leverage keuangan adalah Degree of Financial Leverage (DFL).
persentase perubahan pendapatan per lembar saham sebagai akibat prosentasi
perubahan dalam laba operasi (EBIT).
Rumus Umum :
Tingkat DFL = Prosentasi Perubahan EPS
Prosentasi Perubahan EBIT Catatan :
Atau Jika dlm struktur modal perusahaan
menggunakan saham preferent, maka
DFL = EBIT perhitungan DFL digunakan rumus :
EBIT – Interest DFL = EBIT
DFL = Q (P – VC) – TFC EBIT – Bunga – ( DIV)
1-t
Q (P – VC) – FC – Bunga

 Leverage Total
Degree of Combine Laverage (DCL) menurut Susan Irawati (2006: 176)
didefinisikan sebagai persentase perubahan pendapatan per lembar saham
sebagai akibat prosentasi perubahan dalam unit yang terjual.
Rumus Umum :
DCL = Prosentasi Perubahan EPS
Jika, dalam struktur modal perusahaan
Prosentasi Perubahan Unit yg Terjual menggunakan saham preferent , maka
Atau, DCL berlaku rumus :
DCL = Q (P – V) DFL = TS – TVC
EBIT – Bunga – [ Div – (1-t)
Q (P-V) – F – C
Contoh soal
Ada dua alternatif mesin yang bisa dipilih oleh perusahaan untuk mendukung
proses produksinya. Kedua mesin tersebut mempunyai karakteristik yang
berbeda. Mesin X mempunyai fixed cost tinggi, tapi biaya variabelnya rendah,
sedangkan Mesin Z mempunyai fixed cost rendah, tapi variable costnya tinggi.
Berikut data kedua mesin tersebut :

Volume penjualan diperkirakan sebesar 300.000 unit per tahun dan


perusahaan termasuk kelompok pembayar pajak 40%. Untuk membeli mesin
tersebut perusahaan melakukan penarikan pinjaman yang berbeda untuk kedua
mesin tersebut, sehingga beban bunga yang dibayarpun berbeda. Pembayaran
bunga untuk mesin X Rp.250.000.000 dan untuk mesin Z Rp.175.000.000. Dari
data tersebut dapat dihitung
Degree of Operating Leverage (DOL)
Perhitungan laba operasi

DOL = Rp. 3.000.000.000 – Rp. 1.200.000.000


Rp. 3.000.000.000 – Rp. 1.200.000.000 – Rp. 750.000.000

= 1,7
Bila penjualan perusahaan mengalami kenaikan sebesar 30%
dengan penggunaan mesin X, maka EBIT perusahaan akan
mengalami kenaikan sebesar 51% (1.7 x 30%), sehingga besarnya
EBIT menjadi Rp.1.585.500.000 (1.050.000.000 x 151%).

DOL = Rp. 3.000.000.000 – Rp. 1.800.000.000


Rp. 3.000.000.000 – Rp. 1.800.000.000 – Rp. 250.000.000
= 1,3
Bila penjualan perusahaan mengalami kenaikan sebesar
30% dengan penggunaan mesin Z, maka EBIT perusahaan akan
mengalami kenaikan sebesar 39% (1.3 x 30%), sehingga besarnya
EBIT menjadi Rp.1.320.500.000 (950.000.000 x 139%).
Degree of Financial Leverage (DFL)

DFLx = Rp. 1.050.000.000


Rp. 1.050.000.000 – Rp. 250.000.000
= 1.3
Bila EBIT perusahaan mengalami kenaikan sebesar 50% dengan
penggunaan mesin X, maka EAT perusahaan akan mengalami kenaikan
sebesar 65% (1.3 x 50%), sehingga besarnya EAT menjadi
Rp.792.000.000 (480.000.000 x 165%).
DFLz = Rp. 950.000.000
Rp. 950.000.000 – Rp. 175.000.000
= 1,2
Bila EBIT perusahaan mengalami kenaikan sebesar 50% dengan
penggunaan mesin X, maka EAT perusahaan akan mengalami kenaikan
sebesar 60% (1.2 x 50%), sehingga besarnya EAT menjadi
Rp.744.000.000 (465.000.000 x 160%).
Degree of Combine Leverage (DCL)

DCLx = Rp. 3.000.000.000 – Rp. 1.200.000.000


Rp. 3.000.000.000 – Rp. 1.200.000.000 – Rp. 750.000.000 - Rp. 250.000.000
= 2.25
Bila penjualan perusahaan mengalami kenaikan sebesar 30%
dengan penggunaan mesin X, maka EAT perusahaan akan mengalami
kenaikan sebesar 167.5% (2.25 x 30%), sehingga besarnya EAT
menjadi Rp.804.000.000 (480.000.000 x 167.5%).

DCLz = Rp. 3.000.000.000 – Rp. 1.800.000.000


Rp. 3.000.000.000 – Rp. 1.800.000.000 – Rp. 250.000.000 - Rp. 175.000.000
Bila penjualan perusahaan mengalami kenaikan sebesar 30%
dengan penggunaan mesin X, maka EAT perusahaan akan mengalami
kenaikan sebesar 48% (1,6 x 30%), sehingga besarnya EAT menjadi
Rp.688.200.000 (465.000.000 x 148%).
Hubungan Antara Leverage Operasi, Keuangan dan Gabungan

Leverage gabungan mencerminkan pengaruh kombinasi dari leverage


operasi dan keuangan suatu perusahaan.
Leverage keuangan dan operasi yang tinggi akan menyebabkan
leverage kombinasi yang tinggi, demikian juga sebaliknya.

Pendekatan Laverage terbagi menjadi 3 :

1. Ratio of Total Debt to Total Assets


2. Times Interest Earned
3. Fixed Charge Coverage
Pendekatan Leverage

meneliti ratio dalam Neraca untuk menentukan


sampai berapa jauh dana pinjaman dari luar telah
dipergunakan untuk membelanjai kegiatan perusahaan.

dalam meneliti leverage suatu perusahaan, seorang


analis keuangan seharusnya memperhitungkan kedua
leverage ratios tersebut.
Analisa Pendekatan Leverage

Ratio of Total Debt to Total Assets (Debt Ratio)


mengukur presentasi kebutuhan dana yang dibelanjai
dengan debt.
Times Interest Earned
digunakan untuk mengukur sampai di mana laba
perusahaan dapat menutup biaya bunga
Fixed Charge Coverage
selain bunga dimasukkan pula beban-beban dan
kewajiban-keajiban perusahaan lainnya terhadap pihak
ketiga yang bersifat tetap
Perubahan Laba Kotor
Keuntungan kotor adalah selisih hasil penjualan terhadap harga
pokok barang yang dijual.

 Faktor yang mempengaruhi keuntungan kotor adalah perubahan salah


satu atau kombinasi dari hal-hal sebagai berikut :

 Perubahan jumlah satuan fisik produk yang dijual


 Perubahan dari jenis-jenis produk campuran atau penjualan
campuran.
 Perubahan dalam unsur biaya produksi (bahan baku, biaya buruh, dan
biaya pabrik lainnya).

 Analisis keuntungan kotor dapat dihitung melalui pendekatan dengan


beberapa metode sebagai berikut:

 Analisis keuntungan kotor berdasarkan data historis


 Analisis keuntungan kotor berdasarkan biaya standar dan anggaran.
Faktor  Penyebab Perubahan Laba Kotor

1. Perubahan Harga Jual (Sales Price Variance).


2. Perubahan Kwantitas produk yang dijual (sales volume
variance).
3. Perubahan Harga Pokok Penjualan per satuan produk
(cost price variance).
4. Perubahan kwantitas harga Pokok penjualan (cost volume
variance).
 Perubahan Harga Jual (Sales Price Variance)

Perubahan harga jual yaitu adanya perubahan antara harga jual yang
sesungguhnya dengan harga jual yang dibudgetkan atau harga jual tahun
sebelumnya.
Rumus:      (HJ2 – HJ1) K2
Keterangan:
HJ1 =Harga jual per satuan produk yang dibudgetkan atau tahun
sebelumnya.
HJ2 =Harga jual per satuan produk yang sesungguhnya.
K2 =Kuantitas atau volume produk yang sesungguhnya dijual

 Perubahan Kwantitas produk yang dijual (sales volume variance).

Perubahan kuantitas produk yang dijual yaitu adanya perbedaan antara


kuantitas produk yang direncanakan/tahun sebelumnya dengan kuantitas produk
yang sesungguhnya dijual (direalisir).
Rumus:    (K2 – K1) HJ1
Keterangan:
K2 =Kuantitas penjualan sesungguhnya
K1 =Kuantitas penjualan yang dibudgetkan atau tahun sebelumnya.
HJ 1 =Harga jual per satuan produk yang dibudgetkan (tahun sebelumnya)
 
 Perubahan Harga Pokok Penjualan per satuan produk (cost price
variance).
Perubahan Harga Pokok Penjualan Persatuan yaitu adanya perbedaan antara
harga pokok penjualan per satuan produk menurut budget atau tahun sebelumnya
dengan harga pokok yang sesungguhnya.
Rumus : (HPP2 – HPP1) K2
Keterangan:
HPP2 =HPP yang sesungguhnya
HPP1 =HPP menurut budget atau tahun sebelumnya.
K2 =Kuantitas produk yang sesungguhnya dijual.
 
 Perubahan kwantitas harga Pokok penjualan (cost volume
variance).
Yaitu adanya perubahan harga pokok penjualan karena adanya perubahan
kwantitas/volume yang dijual atau yang diproduksi.
Rumus : (K2 – K1) HPP1
Keterangan:
K2 =kuantitas produk yang sesungguhnya dijual/dihasilkan.
K1 =Kuantitas produk menurut bdget (tahun sebelumnya).
HPP1 =HPP persatuan barang menurut budget
Contoh :
Perhitungan
Perubahan harga jual
(HJ2 – HJ1) K2
(Rp. 220 – Rp. 200) 1150 = Rp. 23.000 (laba)
Perubahan Kwantitas terjual
(K2 – K1) HJ1
(1150– 1000) Rp. 200  = Rp. 30.000 (laba)
Perubahan HPP
(HPP2 – HPP1) K2
(Rp 157,50 – Rp 150) 1150 =Rp 8625 (rugi)
Perubahan Kuantitas HPP
(K2 – K1) HPP1
(1150 – 1000) Rp. 150 = Rp. 22.500 (rugi)
Perubahan laba kotor

Kenaikan penjualan disebabkan :

Kenaikan harga jual Rp. 23.000


Kenaikan kuantitas penjualan Rp. 30.000 +
Rp. 53.000
Kenaikan HPP disebabkan :

Kenaikan Hp persatuan produk Rp. 8.625


Kenaikan Kuantitas HPP Rp. 22.500 +
Jumlah Rp. 31.125 –
Kenaikan laba kotor Rp. 21.875
KESIMPULAN
 Leverage adalah penggunaan assets dan sumber dana ( sources of founds)
oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar
meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham.

 Macam – Macam Leverage terdiri dari :


1. Operation Leverage
2. Financial Leverage
3. Total Leverage

 Macam – Macam Pendekatan Leverage teriri dari :


1. Ratio of Total Debt to Total Assets
2. Times Interest Earned
3. Fixed Charge Coverage 

 Laba Kotor adalah selisih hasil penjualan terhadap harga pokok barang yang
dijual.

 Faktor  Penyebab Perubahan Laba Kotor terdiri dari :


1. Perubahan Harga Jual (Sales Price Variance)
2. Perubahan Kwantitas produk yang dijual (sales volume variance).
3. Perubahan Harga Pokok Penjualan per satuan produk ( cost price variance).
4. Perubahan kwantitas harga Pokok penjualan (cost volume variance). 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai