dibedakan menjadi dua yaitu sumber dana intern dan sumber dana ekstern.
Sumber dana intern berasal dari laba yang ditahan, pemilik perusahaan yang
tercermin pada lembar saham atau prosentasi kepemilikan yang tertuang dalam
yang berasal dari luar perusahaan, misalnya hutang. Kedua sumber dana ini
dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau
dengan biaya tetap adalah dengan harapan bahwa revenue yang dihasilkan oleh
penggunaan aktiva itu akan cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel,
maka pada “financial leverage” penggunaan dana dengan beban tetap itu adalah
dengan harapan untuk memperbesar pendapatan per lebar saham biasa. (EPS =
dana dengan beban tetap, seperti halnya masalah operating leverage baru timbul
1
pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada
beban tetap dari penggunaan dana itu. Kalau perusahaan dalam menggunakan
dana dengan beban tetap itu menghasilkan efek yang menguntungkan dana bagi
eqity”
tersebut sebanyak beban tetap yang harus dibayar. Salah satu tujuan dalam
saham biasa, atau sebagian dengan saham biasa dan sebagian lain dengan
saham preferen atau obligasi, dimana dua sumber dana yang terakhir adalah
biasa (pemilik modal sendiri) perlulah diketahui tingkat EBIT (Earning Before
Interest & Tax) yang dapat menghasilkan EPS (Earning Per Share) yang sama
tersebut.
Tingkat EBIT yang dapat menghasilkan EPS yang sama besarnya pada
yang paling besar terhadap EPS dibandingkan dengan perimbangan yang lain,
misalkan 15 – 85 (LF 15%). Apabila tingkat EBIT turun misalkan, maka mungkin
mempunya “income effect” yang terbesar terhadap EPS pada setiap tingkat EBIT,
Leverage adalah penggunaan assets dan sumber dana (sources of founds) oleh
perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar
Biaya tetap adalah biaya yang tidak terkait dengan operasi perusahaan,
sehingga tidak ada kaitannya dengan penjualan perusahaan. Karena biaya tetap
tidak terkait dengan penjulan perusahaan, maka biaya ini menjadi risiko yang
ditimbulkan dari biaya ini disebut risiko operasional. Biaya ini seperti biaya
pendanaan perusahaan. Risiko yang ditimbulkan dari biaya ini disebut risiko
Adalah penjumlahan dari biaya tetap operasi dan keuangan. Risiko yang
agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya assets dan sumber
saham.
LEVERAGE DAN LAPORAN RUGI LABA
PT ASDB
==========
Biaya variable adalah biaya yang dalam jangka pendek berubah karena
Biaya tetap adalah biaya yang dalam jangka pendek tidak berubah karena
Biaya va
VC
FC
AFC
Output Output
Biaya
SVC
Output
( c ) Semivariabel
Dengan adanya biaya tetap pada struktur biaya perusahaan, maka untuk
penjualan inimum tertentu. Jika sebua biaya perusahaan bersifat variable, maka
tidak ada risiko bagi perusahaan. Biaya tetap itu dapat diklasivikasikan menjadi:
Biaya tetap operasi menimbulkan risiko operasi bagi perusahaan. Biaya ini
timbul dari kegiatan operasi keuangan. Biaya tetap keuangan menimbulkan risiko
keuangan. Biaya ini timbul karena penggunaan hutang sebagai sumber dana
perusahaan. Biata tetap total adalah penjumlahan dari biaya tetap operasi
Seluruh biaya tetap itu menimbulkan risiko bagi perusahaan. Risiko yang
ditimbulkan oleh biaya tetap operasi disebut risiko operasi. Tingkat risiko tersebut
secara kuantitaif dapat diukur dengan leverage operasi. Risiko yang ditimbulkan
dari biaya tetap keuangan disebut risiko keuangan. Tingkat risiko tersebut secara
operasi dan risiko keuangan disebut risiko bisnis atau risiko perusahaan. Tingkat
E. OPERATING LEVERAGE
Apabila perusahaan memiliki biaya operasi tetap atau biaya modal tetap,
akan mengakibatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak yang lebih besar.
Multiplier effect hasil penggunaan biaya operasi tetap terhadap laba sebelum
bunga dan pajak disebut dengan degree of operating leverage atau disingkat
menjadi DOL.
Sementara itu perusahaan yang menggunakan sumber dana dengan beban
financial leverage ini dengan harapan agar terjadi perubahan laba per lembar
saham (EPS) yang lebih besar daripada perubahan laba sebelum bungan dan
pajak (EBIT). Multiplier effect yang dihasilkan karena penggunaan dana denga
Atau
∆ EBIT
EBIT
DOL pada X =
∆ Penjualan
Penjualan
Atau:
(P-V) Q
DOL =
(P-V) Q - F
(naik/turun) sebesar m%, maka EBIT akan berubah searan sebesar m% x DOL.
operasinya.
F. FINANCIAL LEVERAGE
lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkat keuntungan yang
menunjukan perubahan lab per lembar saham (earning per share atau EPS)
% Perubahan EPS
DFL pada X =
% Perubahan EBIT
∆ EPS
EPS
DFL pada X =
∆ EBIT
EBIT
Atau:
(P-V) Q - F
DFL = (P-
V) Q – F – I
perhitungan DFL. DFL dapat diartikan, jika EBIT berubah (naik/turun) sebesar n
%, maka EPS akan berubah searah sebesar n% x DFL. Jadi DFL menunjukkan
multiplier atas perubahan laba per lembar saham (EPS) karena perubahan
penjualan. Dengan kata lain degree of combined leverage adalah rasio antara
% Perubahan EPS
DCL pada X =
% Perubahan Penjualan
∆ EPS
EPS
DCL pada X
∆ Penjualan
=
Penjualan
(naik/turun) sebesar m%, maka EPS akan berubah searah sebesar m% x DCL.
secara keseluruhan, baik risiko bisnis maupun risiko financial. Bagi investor yang
10
ingin menanamkan dananya dalam hubungannya untuk menentukan tingkat
keuntungan yang diminta. Apabila DCL tinggi berarti resiko perusahaan secara
keseluruhan juga tinggi maka investor juga akan tingkat keuntungan yang tinggi
pula. Dengan kata lain perusahaan yang menggunakan excessive leverage akan
menanggung beban tetap yang lebih tinggi pula kemudian beban tetap yang lebih
tinggi ini cenderung akan offset keuntungan karean penggunaan leverage, dan
saham menurun.
Contoh Soal :
- Harga variabel sebesar 10% dari harga jual dan biaya tetap sebesar
$3000.
Hitunglah :
a. Jika pada tahun 2004 terjual 1000 unit payung, berapakah DOL ?
Jawab :
11
EBIT – INTEREST 42.000 – 5.000
1,14%.
d. Jika ditargetkan penjualan naik 10% pada satu tahun mendatang, maka
diperkirakan EBIT perusahaan naik sebesar 10,7% (1,07 x 10%) dan EPSnya
H. Metode Analisis
laba perlembar saham (EPS) karena perubahan laba sebelum bunga dan pajak
DFLpada % PerubahanEPS
X % perubahanEBIT
EPS
DFLpadaX
EBIT
EBIT
EBIT. Karena DFL berbeda untuk setiap EBIT maka perlu diberikan tingkat EBIT
tertentu dalam mengukur finansial leverage persamaan diatas dapat
disederhanakan menjadi :
DFLpadaX EBIT
EBIT I DP
(1 t)
DFLpadaX
I
EBIT
SOAL DAN LATIHAN!
1. PT. Olat Maras yang bergerak dibidang komponen sepeda motor memperkirakan akan
mencapai penjualan sebesar 400.000 unit pada tahun depan. Harga jual produk tersebut
adalah Rp4.000/Unit. Biaya tetap setahun sebesar Rp300.000.000, sedangkan biaya
variabelnya per unit ( diperkirakan konstan ) sebesar Rp3.000.
Diminta:
a. Berapa DOL pada penjualan sebesar 400.000 unit tersebut ?
b. Apabila perusahaan tersebut memperkirakan akan mampu menjual sebesar 500.000
unit pada tahun depan, bagaimana efek dari perubahan penjualan terhadap EBIT ?
Jawab:
a. Degree of Operating Leverage ( DOL ) pada penjualan 400.000 unit adalah :
DOL = Q(P – V )
Q(P – V ) – FC
b. Efek perubahan penjualan terhadap EBIT ( Earning Before Interest and Tax ) ;
( Dalam Ribuan )
Volume Penjualan 400 500
Penjualan Rp1.600.000 Rp2.000.000
Biaya Variabel Rp1.200.000 Rp1.500.000
Biaya tetap Rp300.000 Rp300.000
Total Biaya Rp1.500.000 Rp1.800.000
EBIT Rp100.000 Rp200.000
Volume Penjualan Meningkat 25% dan EBIT meningkat 100% dan DOLnya :
100% = 4
25%
DFL = 100.000.000
100.000.000 – 28.000.000 – 5.000.000
( 1 – 0,5 )
Pengaruh menyebabkan peningkatan EPS sebesar 161,3% atau dari Rp775 menjadi Rp2.025
Contoh Soal :
The Corciva Inc. mempunyai data penjualan payung sebagai berikut :
- Harga jual payung $50/unit.
- Harga variabel sebesar 10% dari harga jual dan biaya tetap sebesar $3000.
Hitunglah :
a. Jika pada tahun 2004 terjual 1000 unit payung, berapakah DOL ?
b. Jika interest yang harus dibayar sebesar $5000, berapakah DFL ?
c. Berapakah DCL perusahaan ?
Jawab :
a. DOL = CM = 1.000($50-
$5) = 45.000 = 1,07
EBIT 1.000(45)-3000 45.000-3.000
Artinya : perubahan te rhadap 1% penjualan akan mempengaruhi perubahan sebesar 1,07%
pada operating income.