Anda di halaman 1dari 2

Assalamu’alaikum Wr.

Wb

Selamat siang hadirin sekalian

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kita
masih diberikan limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini
dalam keadaan sehat tanpa kekurangan suatu apapun. Yang kedua terimakasih saya ucapkan
kepada para hadirin sekalian yang meluangkan waktu dan memberikan kesempatan untuk saya
dalam menyampaikan pidato mengenai “Maraknya Hoax Yang Terjadi Di Media Sosial”

Para hadirin yang saya banggakan, tentu kita semua pernah mendengar bahkan pernah
menggunakan media sosial bukan?

Media sosial tentu sudah tidak asing lagi pada kehidupan kita, terutama pada para remaja. Media
sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial. Media sosial pada saat ini
berteknologi tinggi, praktis dan mudah didapatkan. Hanya dengan koneksi internet, kita sudah
dapat mengakses media sosial. Saat ini, perkembangan aplikasi media sosial seperti Facebook,
Twitter, WhatsApp, Line dan sebagainya sangat mengalami perkembangan yang baik di kalangan
remaja maupun orang dewasa. Pada media sosial kita juga bisa menerima informasi – informasi
yang beraneka ragam. Perlu diketahui, data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 132,7 juta.

Namun kemajuan teknologi informasi pada media sosial saat ini tidak hanya memberikan dampak
yang positif tetapi juga memberikan dampak yang buruk. Penyampaian akan informasi begitu
cepat dimana setiap orang telah dengan mudah memproduksi informasi, dan informasi yang begitu
cepat tersebut melalui beberapa media sosial seperti facebook, twitter, ataupun pesan telpon
genggam seperti, whatsapp dan lain sebagainya yang tidak dapat difilter dengan baik.

Hadirin yang saya hormati, saat ini kita harus lebih berhati – hati dalam menggunakan dan
menerima informasi yang beredar di media sosial. Pasalnya tidak semua informasi tersebut bisa
kita buktikan kebenarannya dan banyak sekali maraknya kasus penyebaran berita yang tidak benar
atau yang bisasa kita sebut dengan Hoax. Terutama untuk para remaja yang sering mengakses dan
menggunakan media sosial hampir setiap saat.

Hoax sendiri merupakan usaha untuk menipu atau mengakali pembaca/ pendengarnya supaya
mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut
adalah palsu. Salah satu contoh pemberitaan palsu yang paling umum adalah mengklaim sesuatu
barang atau kejadian dengan suatu sebutan yang berbeda dengan barang/ kejadian sejatinya.

Informasi yang dikeluarkan baik perseorangan maupun dari badan usaha melalui media sosial
ketika telah terkirim dan dibaca oleh banyak orang dapat mempengaruhi emosi, perasaan,
pikiran bahkan tindakan seseorang atau kelompok. Sangat disayangkan apabila informasi yang
disampaikan tersebut adalah informasi yang tidak akurat terlebih informasi tersebut adalah
informasi hoax dengan judul yang sangat provokatif mengiring pembaca dan penerima kepada
opini yang negatif. Opini negatif, fitnah, penyebar kebencian yang diterima dan menyerang pihak
ataupun membuat orang menjadi takut, terancam dan dapat merugikan pihak yang diberitakan
sehingga dapat merusak reputasi dan menimbulkan kerugian materi. Kementerian Komunikasi
dan Informatika menyebutkan ada sebanyak 800 ribu situs di Indonesia yang terindikasi sebagai
penyebar berita palsu dan ujaran kebencian (hate speech). Kemkominfo juga menyampaikan
selama tahun 2016 sudah memblokir 773 ribu situs berdasar pada 10 kelompok. Kesepuluh
kelompok tersebut di antaranya mengandung unsur pornografi, SARA, penipuan/dagang ilegal,
narkoba, perjudian, radikalisme, kekerasan, anak, keamanan internet, dan Hak Kekayaan
Intelektual (HKI). Dari jumlah itu, paling banyak yaitu unsur pornografi.

Maka dari itu kita sebagai remaja yang berbudi luhur yang baik harus lebih berhati – hati dalam
menerima pesan atau informasi yang beredar dalam media sosial. Ada baiknya jika kita lebih
menyaring informasi – informasi terelebih dahulu agar bisa dibuktikan kebenarannya. Janganlah
kita menelan mentah – mentah informasi yang beredar di media sosial, karena jika kita mudah
percaya dengan berita hoax yang mereka sebarkan tentu hal tersebut akan merugikan banyak
orang.

Para hadirin yang berbahagia, Sebelum saya menutup pidato ini saya akan mengajak para remaja
Indonesia agar sama – sama selektif dalam menerima berita di media sosial dengan bersama –
sama menyerukan slogan “Bersama Perangi Hoax, Bersama Perangi kejahatan di media sosial”.
Demikian dari apa yang saya dapat sampaikan. Sebelum saya tutup akhir pidato ini, saya
mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya, jika ada kalimat yang kurang berkenan serta
kurang layak di dengar. Sekian dari saya, selamat siang dan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai