Anda di halaman 1dari 3

Peran Generasi Muda Dan Transformasi Digital Dalam

Mencegah Penyebaran Hoax Pada Pemilu 2024


Pemilu merupakan bentuk sistem demokrasi yaitu memberikan ruang kebebasan bagi individu
untuk memilih. Biasanya saat memasuki era pemilu akan sejalan dengan peningkatan hoax
atau berita palsu. Menurut Kominfo, pada pemilihan umum tahun 2019 terdapat 3.356 hoaks
dimana ini merupakan jumlah yang cukup banyak.

Era Digital Mempermudah Penyebaran Berita Hoax

Di era digital Masyarakat sangat mudah mengakses berita di internet dimana ribuan berita
disajikan setiap harinya. Kebiasaan masyarakat indonesia adalah membaca berita tanpa
memeriksa kredibilitas berita. Hal inilah yang menyebabkan banyaknya orang termakan hoax
atau berita palsu. Hoax menimbulkan banyak dampak negatif di berbagai aspek kehidupan,
baik aspek ekonomi, politik, kesehatan, dan lainnya.

Berita Hoax Berdampak Pada Kesalahan Dalam Memilih Pemimpin ?

Berita hoax pada era pemilu biasanya bertujuan untuk memprovokasi, ujaran kebencian, atau
memutar balikan fakta untuk menjatuhkan seseorang atau organisasi. Berita hoax ini akan
menyebabkan masalah seperti mengganggu pelaksanaan pemilu dan juga mengganggu
keputusan masyarakat. Penerimaan informasi yang salah oleh masyarakat akan menyebabkan
kesalahan dalam mengambil keputusan, dalam konteks pemilu adalah kesalahan memilih
pemimpin. Oleh karena itu untuk meciptakan pemilu yang jujur, damai, dan anti hoax di 2024
peran generasi muda dan teknologi sangat dibutuhkan.

Peran Generasi Muda Dan Transformasi Digital Dalam Mencegah Penyebaran Hoax

Generasi muda dan teknologi memiliki peranan yang sangat penting dalam menciptkan pemilu
yang anti hoax. Sebagai generasi digital, generasi muda tentunya memiliki akses dan
pengalaman yang lebih luas dalam menggunakan teknologi, dengan demikian generasi muda
dapat menjadi agen perubahan untuk memerangi penyebaran hoax. Berikut peran generasi
muda dan teknologi dalam mencegah penyebaran berita hoax:

1. Generasi muda harus memahami apa itu berita Hoax

Untuk mampu menjadi agen perubahan dalam masyarakat, SohIB sebagai generasi muda
harus mengetahui apa itu Berita hoax terlebih dahulu. Memiliki pengetahuan dan informasi
tentang berita yang kredibel sangat penting sebelum menyebarkan berita tersebut kepublik.
Untuk mengetahui sebuah berita hoax atau tidak SohIB bisa membaca langkah ampuh untuk
mendeteksi berita hoax.

2. Menyebar luasakan berita yang kredibel melalui media sosial

Setelah mengetahui cara mendeteksi berita hoax, SohIB dapat menyebarkan berita-berita yang
terbukti valid melalui media sosial seperti facebook, instagram, tiktok, dan lainnya. Perlu diingat
SohIB, menyebarkan berita asli ke facebook sangat penting karena pengguna platform tersebut
biasanya orang tua dimana merupakan sasaran empuk dari hoax, tidak hanya sebagai
penerima hoax menurut Kominfo mereka juga menjadi agen penyebar hoaks terbesar. Dengan
menyebarkan berita yang kredibel ke platform tersebut, SohIB dapat membantu mereka
menerima dan menyebarkan informasi yang benar pula sehingga kita dapat menciptakan
pemilu yang anti hoax pada tahun 2024.

3. Menjadikan media sosial sebagai media edukasi untuk masyarakat

Seperti kata pepatah “mencegah lebih baik dari pada mengobati” jika diartikan dalam konteks
hoax, dari pada menghapus berita hoax yang tersebar akan lebih baik kita menciptakan
masyarakat yang paham akan bahaya berita hoax. SohIB, sebagai generasi muda dapat
membuat konten edukatif seperti vidio, foto, dan artikel yang berisi informasi tentang cara
membedakan hoax dan berita asli, cara melihat sumber dari suatu berita, dan topik lainnya.
SohIB, dapat mengadakan forum diskusi online untuk membahas isu-isu politk atau hoax
dengan mengajak masyarakat berpartisipasi untuk memberikan pendapat atau masukan.
SohIB, juga dapat mengedukasi masyarakat bagaimana cara melaporkan berita palsu jika
menemukannya.

4. Generasi muda menjadi penggerak bagi generasi muda lain

Generasi muda merupakan agent of change oleh karena itu, semakin banyak generasi muda
yang terlibat maka akan semakin baik. SohIB, sebagai generasi muda dapat membuat
organisasi sesama untuk saling mengajak dan bertukar informasi serta berkontribusi dalam
membangun kesadaran tentang pentingnya memerangi berita hoax. Semakin banyak pemuda
yang sadar tentang apa itu berita hoax dan bahayanya semakin akan tercapainya tujuan kita
dalam menciptakan pemilu anti hoax di tahun 2024.

5. Generasi muda bekerja sama dengan pihak yang berwewenang

SohIB sebagai generasi muda dapat berkolaborasi dengan pihak berwewenang untuk
memantau konten hoax yang baru muncul agar dapat dihapus dan tidak tersebar luas. SohIB
juga dapat bekerja sama dengan pihak berwewenang untuk melakukan sosialisasi tentang
berita hoax ke daerah-daerah untuk menjangkau generasi lebih tua yang sangat rentan
termakan oleh berita hoax.

Peran generasi muda dan transformasi digital sangat penting dalam memerangi penyebaran
hoax. Dengan memanfaatkan teknologi dan berperan aktif dalam menyebarkan informasi yang
benar diharapkan dapat memerangi penyebaran hoax dan juga dapat menciptakan pemilu
yang jujur, adil, dan bebas dari manipulasi informasi ditahun 2024. Jadi, sebagai generasi
muda peran kita sangat dibutuhkan dalam memerangi berita hoax ini. Oleh karena itu, mari
mulai sadar terhadap informasi palsu yang bermunculan di media sosial dan menjadi bagian
untuk menciptakan pemilu 2024 yang anti hoax.

Anda mungkin juga menyukai