Yang terhormat Menteri Pemuda & Olah Raga RI Bapak Zainudin Amali
Yang terhormat Bapak Ubedillah Badrun dari Kaukum Indonesia untuk
Kebebasan Akademik (KIKA)
Yang terhormat Ibu Betty Epsilon Idroos Anggota KPU RI
Yang terhormat Ibu Arita Nugraheni Jurnalis Litbang Kompas
Yang terhormat Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi
Yang terhormat Pembicara dari BEM UI
Yang terhormat Pimpinan DPW SPRI DKI Jakarta
Yang terhormati Ketua Panitia Penyelenggarakan
Yang terhormat Rekan-rekan muda dari berbagai organisasi
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadiran Allah SWT,
atas segala Rahmat dan Karunianya yang diberikan kepada kita semua,
sehingga pada hari ini, kita semua dapat berkumpul mengikuti DEKLARASI
ORANG MUDA LAWAN DISINFORMASI PEMILU.
Deklarasi ini diikuti oleh 200 orang dari berbagai organisasi : Komunitas
Pemuda Miskin Kota, Komunitas Pemuda Ojek Online, Komunitas Pemuda
Buruh, Komunitas Pemuda Mahasiswa, Karang Taruna, dan lain sebagainya.
Rekan-rekan sekalian,
Hoaks dan ujaran kebencian sangat membahayakan. Dalam kehidupan
sosial, hoaks dan ujaran kebencian bisa memecah belah masyarakat.
Persatuan dan kesatuan bisa terancam akibat hoaks dan ujaran kebencian
yang tersebar secara luas. Oleh karena itu, hoaks dan ujaran kebencian harus
diperangi oleh segenap lapisan masyarakat.
Salah satu problem masyarakat kita hari ini adalah literasi. Seperti kita
ketahui, literasi bukan sebatas kemampuan membaca, namun juga meliputi
kemampuan memahami sebuah bacaan. Kemampuan inilah yang masih
kurang sehingga sering tergocek berita-berita hoax yang bertebaran.
Hoaks adalah senjata politik dari politikus busuk yang ingin meraih jabatan
tanpa peduli bahwa kemenangan itu diraih dengan merobek persatuan dalam
masyarakat. Disinformasi dalam kontestasi Pemilu lebih mengutamakan
emosi ketimbang nalar sehat. Karena hoaks, diskusi kritis mengenai program-
program seperti apa yang ditawarkan oleh para kandidat menjadi sulit untuk
dilakukan. Mereka lebih mementingkan bagaimana mengulik-ngulik emosi
calon pemilihnya. Calon pemilih sengaja dijauhkan dari pikiran kritis.
Salah satu Disinformasi yang sering berhembus saat Pemilu adalah masalah
kecurangan. Hal ini dilakukan oleh kelompok yang merasa kalah dalam
penghitungan suara. Masalah kecurangan dihembuskan untuk memantik
amarah masa pendukung agar melakukan kekerasan demi menggagalkan
hasil Pemilu.
Hadirin sekalian,
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi sekaligus sosialisasi, serta
mengajak agar kawan-kawan Pemuda dan Mahasiswa memiliki kepekaan
dalam mengidentifkasi dan merespon disinformasi menjelang pemilu tahun
2024.
Sebuah Pemilu yang sehat adalah Pemilu yang bebas hoax. Ini merupakan
tantangan bagi orang muda. Masalah hoax bukan masalah sepele yang bisa
dikesampingkan begitu saja. Oleh karena itu orang muda perlu bergerak
bersama untuk mengatasinya. Mari bersatu melawan hoax.
Gembok tidak dibuat tanpa kunci, masalah tidak dibuat tanpa solusi. Mudah-
mudahan Tuhan YME, memberikan petunjuk agar negeri ini terbebas dari
malapetaka hoax. Mudah-mudahan Tuhan memberi petujuk kepada para
pemimpin negeri ini untuk menunaikan tanggung jawab dan janjinya sebagai
pemimpin, untuk keberhasilan kehidupan bangsa ini menuju masa depan
yang cerah dan menjanjikan.