Anda di halaman 1dari 8

UPT SMP NEGERI 21 MEDAN

BUKU PEGANGAN

KELAS IX-5
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

GURU PENGAMPU
S. BINSAAD TAMPUBOLON, S.Kom

NAMA SISWA :

_____________________________________
INFORMASI ATAU BERITA HOAKS

Pengertian Hoaks: Sejarah, Jenis, Contoh, Penyebab dan Cara


Menghindarinya

Apa itu hoaks? Kata hoaks sudah tidak asing lagi untuk kita. Jika ada seseorang
yang mengatakannya, pasti kita dapat memahaminya. Dalam bahasa Inggris, hoaks
merupakan adaptasi dari kata “hoax” yang memiliki arti berita palsu. Maka bisa
disimpulkan bahwa hoaks adalah sebuah berita berisi informasi yang fakta atau
kebenarannya sudah diubah sehingga menjadi berita yang tidak benar.

1. Menurut KBBI

Menurut KBBI, hoaks adalah sebuah informasi bohong. Menurut KBBI para
pelaku penyebaran hoaks mengumpulkan berita yang lalu lala di banyak milis.

2. Menurut Septiaji Eko Nugroho

Ketua Komunitas Masyarakat Indonesia Anti Fitnah, Septiaji Eko Nugroho


menjelaskan bahwa hoaks adalah sebuah informasi yang direkayasa. Informasi
tersebut dibuat untuk menutup-nutupi informasi yang sebenarnya. Selain itu, hoaks
juga merupakan upaya untuk memutar balikan fakta. Fakta tersebut akan diganti
dengan informasi-informasi yang meyakinkan tetapi tidak dapat diverifikasi
kebenarannya.

Lebih lanjut, Septiaji mengartikan bahwa hoaks adalah tindakan mengaburkan


sebuah informasi yang benar. Caranya yaitu dengan membanjiri suatu media,
melalui pesan-pesan yang salah. Hal tersebut mengakibatkan pesan yang benar
akan tertutupi.

3. Menurut Profesor Muhammad Alwi Dahlan

Ahli komunikasi dari Universitas Indonesia, Profesor Muhammad Alwi Dahlan


yang juga merupakan mantan Menteri Penerangan mengungkapkan pendapatnya
mengenai hoaks dan berita bohong biasa. Letak perbedaan diantara keduanya yaitu
hoaks adalah sebuah sesuatu yang disengaja atau sudah direncanakan.

Menurutnya hoaks adalah manipulasi berita yang sengaja dilakukan dan bertujuan
untuk memberikan pengakuan atau pemahaman yang salah. Di dalam berita hoaks
terdapat penyelewengan fakta yang membuatnya menjadi menarik perhatian.
Sesuai dengan tujuannya, untuk mendapat perhatian.

Jenis-jenis Hoaks

Banyak sekali informasi yang bis akita dapatkan. Akan tetapi, perlu adanya
ketelitian sebelum menerimanya. Jangan sampai tertipu oleh informasi yang
banyak didapat oleh orang lain. Berikut ini adalah jenis-jenis hoaks yang banyak
beredar, yaitu:
1. Satire atau Parodi

satire atau prodi adalah sebuah konten yang memang sengaja dibuat seseorang.
Konten-konten jenis ini banyak digunakan untuk menyindir pihak tertentu. Selain
itu, konten-konten jenis satire ini juga dibuat sebagai suatu bentuk kritik. Kritik
yang disampaikan bisa dalam hubungan personal, kelompok dalam kelompok,
maupun untuk mengkritik isu yang banyak terjadi di tengah masyarakat.

Konten satire sebenarnya belum sepenuhnya dapat dikatakan konten yang


berbahaya. Konten satire ini juga biasanya tidak berpotensi memiliki unsur
kejahatan. Akan tetapi, tetap saja konten-konten seperti ini masih banyak
mengecoh masyarakat.

Banyak masyarakat yang serius menanggapi konten tersebut. Hal yang


mengkhawatirkan lainnya, jika isi konten yang disampaikan juga hal-hal yang
belum jelas kebenarannya. Masyarakat yang menonton secara langsung bisa saja
percaya. Ini juga akan menjadi berita hoaks

3. Imposter content (konten tiruan)

Imposter content adalah konten tiruan. Informasi yang ada di konten-konten jenis
ini biasanya diambil dari informasi yang benar. Contohnya seperti mengutip
pernyataan tokoh yang terkenal atau berpengaruh. Konten jenis ini tidak hanya
dibuat untuk pribadi. Banyak konten-konten jenis ini yang dibuat untuk
mempromosikan sesuatu.

Konten ini dibuat untuk menipu. Melalui konten serupa dengan aslinya, para
penipu akan membuat konten yang mirip. Contohnya seperti layanan suatu
aplikasi. Banyak orang yang mengatasnamakan sebuah aplikasi untuk menipu.
Mengikuti format penulisan hingga sapaan.

4. Fabricated Content (konten palsu)

Jenis hoaks selanjutnya yaitu Fabricated content atau konten palsu. Konten hoaks
yang satu ini adalah jenis konten yang sangat berbahaya. Konten ini dibuat untuk
menipu orang-orang. Banyak juga yang dirugikan karena adanya konten palsu
seperti ini

Informasi-informasi yang ada juga tidak bisa dipertanggung jawabkan. Fakta yang
ada dalam informasi itu tidak benar. Contoh yang sering terjadi dalam jenis konten
ini adalah informasi lowongan kerja. Mengatasnamakan suatu perusahaan atau
lembaga, informasi lowongan kerja dibuat sampai mirip dengan aslinya

5. False connection (koneksi yang salah)

False connection atau salah koneksi, konten jenis ini juga banyak ditemukan di
media sosial. Contoh yang sering ditemukan adalah perbedaan antara isi konten,
judul konten, hingga gambar konten. Konten-konten ini sengaja dibuat untuk
mendapatkan sebuah keuntungan.
6. False context (konteks keliru)

False context adalah konten yang keliru. Dikatakan keliru karena memuat
informasi yang tidak benar. Contoh konten-konten seperti ini berisi sebuah
pernyataan, video atau foto yang sudah pernah terjadi sebelumnya. Kemudian
kejadian itu ditulis ulang dan tidak disesuaikan dengan fakta sebenarnya.

7. Manipulated content (konten manipulasi)

Konten manipulasi adalah sebuah konten yang sudah diedit. Konten-konten


tersebut akan diedit sehingga tidak sesuai dengan konten aslinya. Konten-konten
jenis ini dibuat untuk mengecoh para masyarakat yang membacanya. Kejadian
seperti ini banyak dialami oleh media-media besar. Konten yang mereka buat akan
diedit atau disunting oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Contoh Hoaks di Indonesia

Di Indonesia, hoaks bisa muncul dalam keadaan apa saja. Informasi yang
terkandung di dalamnya juga bermacam-macam. Mulai dari bidan pendidikan,
bidang kebudayaan, bidang politik, bidang keagamaan, dan lain lain. Tentunya
hoaks dibuat dengan tujuan tertentu.

Contohnya dalam bidang politik, saat situasi pemilihan kepala pemerintahan maka
banyak hoaks yang beredar dengan maksud menjatuhkan lawan. Contoh lain dalam
bidang agama, hoaks sengaja dibuat dan disebarkan untuk memecah belah
kerukunan antar agama.

Selain contoh-contoh di atas, masih banyak lagi jenis hoaks yang biasa ditemui.
Beberapa contoh hoaks yang marak di Indonesia

1. Hoaks virus

Hoaks ini berkaitan tentang teknologi. Berisi tentang penyebaran virus di


smartphone, komputer, atau laptop.

2. Hoaks kirim pesan berantai

Hoaks ini berisi tentang sesuatu yang harus diteruskan ke orang lain. Ada perintah
dan mitos-mitos yang ditambahkan dalam pesan-pesan ini. Jika seseorang yang
mendapat pesan ini tidak menyebarkannya, maka akan mendapat kesialan.
Biasanya terjadi di aplikasi chatting seperti WhatsApp atau BBM.

3. Hoaks urban legend

Hoaks ini berisi tentang berita yang mengandung informasi seram di dalamnya.
Contohnya seperti tempat-tempat yang berbau mistis atau terkesan kramat. Lebih
lanjut, informasi yang tertera dalam berita tersebut adalah melarang pembaca untuk
mengunjunginya. Hal ini akan mengakibatkan kerugian secara ekonomi bagi yang
bersangkutan tersebut.

4. Hoaks mendapat hadiah

Contoh lain yaitu hoaks berisi tentang berita penerimaan hadiah gratis. Hoaks ini
sudah sering terjadi. Terkadang meskipun pembaca tidak mengalami kerugian
materi tetapi mereka bisa tertipu dengan mengisi survey tertentu. Dampaknya akan
semakin besar jika korban mengisi identitasnya secara lengkap.

5. Hoax kisah menyedihkan

Hoaks ini berisi tentang kisah menyedihkan seseorang yang mengalami nasib
buruk. Biasanya mengenai seseorang yang sedang sakit atau kecelakaan.
Kemudian meminta bantuan berupa dana.

6. Hoax pencemaran nama baik

Hoaks ini banyak beredar di media sosial. Berisi tentang fakta-fakta mengenai
seseorang yang diputar balikan. Dampak dari hoaks ini adalah tercemarnya nama
seseorang.

Penyebab Banyak Berita Hoaks

Concept of spreading fake news, Hoax on the internet and social media. campaign
to stop hoax and check the news. Vector in flat style

Berita hoaks adalah berita yang sengaja dibuat oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab. Banyak faktor yang menjadi penyebab kenapa banyak berita
hoaks. Salah satu penyebabnya adalah terbatasnya pengetahuan mengenai dunia
luar. Hal ini juga memiliki banyak faktor seperti keterbatasan berita yang didapat
dan keterbatasan media untuk menerima berita tersebut.

Penyebab lainnya adalah seringkali saat mendapat sebuah berita pembaca hanya
membaca sebagian dari informasi. Bahkan banyak yang hanya membaca judul
beritanya saja. Itu akan menyebabkan pembaca tidak berpikir ulang mengenai
berita yang didapat dan menganggapnya benar.

Terkadang juga berkaitan dengan dari siapa berita tersebut didapat. Tidak bisa
dikatakan salah bahwa setiap orang memiliki pemikiran sendiri yang dianggapnya
benar. Jika menemukan sesuatu yang memiliki persamaan dengan pemikiran
tersebut, maka hal itu akan membuat kita memberikan tingkat kepercayaan yang
sedikit lebih besar terhadap hal tersebut. Akibatnya adalah kita hanya bisa
mempercayai sesuatu yang dianggap memiliki persamaan.

Terkadang hal ini akan berlaku saat menerima berita dari seseorang atau sumber
tertentu. Itu akan membuat kita langsung percaya bahwa informasi-informasi yang
ada di dalam berita tersebut adalah sebuah kebenaran. Dengan kata lain, tidak
terbuka untuk sumber informasi lain.

Banyak masyarakat yang sulit membedakan berita hoaks dengan berita benar juga
disebabkan karena sering melihat berita tersebut muncul di media sosial sehingga
malas untuk mencari kebenarannya lagi.

Cara Menghindari Hoaks

Coronavirus log disinfection, Illustration for various uses


Easy resize. All objects is layered.
Vector EPS file and image jpeg full HD.

Cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi berita yang diterima benar
atau tidak adalah sebagai berikut:

1. Cermati baik-baik judul berita tersebut

Hal yang pertama dibaca dalam sebuah berita pasti adalah judulnya. Maka dari itu,
cermati judul dari berita yang di dapat. Apakah sesuai dengan informasi yang ada
di dalam berita tersebut atau tidak.
2. Hati-hati jika mengandung unsur provokasi

Salah satu unsur yang ada di dalam berita hoaks adalah adanya unsur provokasi.
Provokasi merupakan perbuatan untuk membangkitkan kemarahan, tindakan
menghasut atau tindakan memancing. Jika sebuah berita atau konten berisi hal-hal
yang mengandung unsur provokasi, maka berita itu harus diwaspadai.

3. Lihat dari mana sumber berita

Memang betul bahwa informasi bisa didapatkan melalui mana saja. Akan tetapi,
melihat sumber informasi yang didapat juga penting. Sebagai pembaca, kita harus
selalu jeli dan melihat keaslian sumber berita yang kita terima.

4. Periksalah fakta informasi dalam berita tersebut

Jika informasi dalam berita yang didapat mengandung sebuah fakta, maka kita
perlu untuk memeriksa kembali fakta itu. Periksalah fakta yang terdapat dalam
informasi tersebut. Caranya dengan mencari sumber lain yang pastinya terpercaya.

5. Periksa kembali Foto atau Video

Dalam sebuah berita, terkadang ada yang menyisipkan sebuah foto atau video.
Foto atau video tersebut juga perlu untuk diverifikasi Kembali. Apakah foto atau
video yang ditampilkan dapat dipercaya keasliannya, atau hanya sebagai pemanis
berita saja.

6. Berpikir secara kritis

Ketika mendapatkan sebuah berita atau informasi, cobalah untuk berpikir kritis.
Jangan langsung menelan mentah-mentah berita yang ada. Cermati dulu isi berita
serta kelogisan dari beritanya.

7. Jangan langsung membagikan

Ketika menerima suatu informasi atau berita, jangan langsung membagikannya.


Terlebih jika belum mengetahui apakah berita yang didapat benar atau tidak. Jika
sudah ada kepastian bahwa berita yang didapat mengandung informasi yang benar,
maka tidak masalah jika ingin membagikannya.

8. Ikut bergabung dalam grup diskusi anti hoaks

Saat ini, untuk mendapatkan informasi sangatlah mudah. Baik informasi hoaks
maupun yang benar. Salah satunya adalah melalui grup-grup di media sosial. Akan
tetapi, ada juga grup yang berisi pembahasan atau diskusi terbuka mengenai hoaks.
Jika diperlukan, bergabunglah ke dalam grup itu. Sehingga kamu bisa berdiskusi
apakah berita atau informasi yang kamu dapat adalah sebuah hoaks atau bukan.

Itulah beberapa informasi mengenai hoaks. Mulai dari pengertian, contoh, jenis-
jenis, penyebab hingga cara mengatasinya. Jika mendapati berita yang diterima
adalah sebuah hoaks, jangan ragu untuk melaporkannya. Kamu bisa mengadukan
konten negatif atau hoaks ke Kementerian Komunikasi dan Informatika, dengan
melayangkan e-mail ke alamat aduankonten@mail.kominfo.go.id.
Temukan hal-hal mengenai hoaks dan informasi menarik lainnya di
www.gramedia.com. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas akan selalu
memberikan rekomendasi bacaan-bacaan terbaik untuk para Grameds.

Melalui buku ini, anak bisa belajar mengenai hal-hal yang berbau hoaks. Dengan
bacaan yang ringan dan menyenangkan, buku ini membantu anak-anak memahami
hal-hal yang berkaitan dengan hoaks.

Sumber : https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-hoaks/

“Ketika saya Remaja, Mengalahkan Komputer adalah prestasi. itu adalah cara
belajar”

Bill Gates

Anda mungkin juga menyukai