Anda di halaman 1dari 18

Modul 2

Berpikir Kritis
(Critical Thinking)

Pilih
yang
Hak,
Bukan
Hoaks
Dimensi Profil
Pelajar Pancasila

Dimensi beriman, bertakwa, dan berakhlak

mulia, yaitu pada elemen akhlak pada

manusia, sub elemen Nilai Kesetaraan.

Hubungan dimensi ini dengan topik bahasan

adalah bahwa perbuatan apapun yang didasari

oleh penyebaran berita dusta (hoaks) dan

apalagi sampai menyakiti atau memfitnah itu


adalah perbuatan yang bertentangan dengan

ajaran agama apapun yang menekankan

penghormatan, kesetaraan, dan akhlak atau

perbuatan baik terhadap sesama.


Nilai yang Diajarkan

1. Empati
2. Peduli
3. Murah Hati
4. Welas Asih

Capaian Pembelajaran

yang diharapkan

Peserta terampil mengidentifikasi hal

yang menjadi permasalahan bersama,

menawarkan titik temu kolaborasi dan

mengidentifikasi pihak terkait untuk

penyelesaiannya.

Pengantar

“Penjelajahan kedua kita akan kembali

sejenak ke Indonesia. Kita akan

berkunjung ke Pontianak. Namun,

sebelum terbang ke Indonesia, ada tes

dulu dari pemandu agar perjalanan

makin lancar!”
Akti
vita
s

Daring :
Tebak Gambar

Tampilkan potongan gambar, lalu minta

peserta untuk membuat judul (headline)

sesuai dengan gambar yang ditampilkan.

Pada akhir permainan, gambar secara

penuh akan ditampilkan dan gambar

tersebut akan sangat berbeda dengan

jawaban para peserta.

Luring :
Permainan Mengirim Berita

1. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok.


2. Tiap kelompok berbaris dan menempelkan kertas di

punggung.
3. Peserta paling belakang diberi gambar sederhana untuk

digambar pada punggung orang yang ada di depannya.


4. Setiap orang akan meneruskan informasi tersebut hingga

orang yang paling depan.


5. Pada akhir permainan, semua gambar dari orang paling

belakang hingga orang paling depan akan dicocokkan.


fleksi
Re

Berapa jawabanmu yang benar dan yang salah?

Apa hal yang menyesatkan jawabanmu? Mengapa hal itu

bisa terjadi?

Jika dalam kehidupan sehari-hari, permainan tadi bisa

sesuai dengan apa?


Inspirasi

Kasus Binomo Indrakenz,

Pod
cast
hingga kisah Justin Sacco

yang mengetwit rasis

hingga dipecat

Berita Hoaks 1:

Berita hoaks babi ngepet tersebar pada tahun 2021. Berita

hoaks ini berawal dari tersangka yang bernama AI

menyebarkan isu berupa babi ngepet yang muncul di daerah

Bedahan, Sawangan, Depok. AI mengaku bahwa rumor babi

ngepet ini digunakan sebagai solusi untuk warga yang selalu

mengeluh kehilangan uang dari Rp1.000.000,00 –

Rp2.000.000,00.

Untuk mendukung berita tersebut agar semua warga percaya,

ia merekayasa cerita bahwa terjadi penangkapan babi ngepet

yang salah satu caranya harus telanjang, lalu ia juga membuat

fakta bohong yang menyatakan bahwa ukuran babi semakin

mengecil dengan sendirinya, sampai membeli babi secara

online senilai Rp900.000,00. Semua kebohongan yang

diceritakan AI itu terbongkar dan akhirnya ia terancam

dihukum selama 10 tahun.

(Sumber: https://www.gramedia.com/best-seller/contoh-
berita-hoaks/#12_ )
Berita Hoaks 2:

Pada 29 Oktober 2018 terdapat berita hoaks mengenai hasil

rekaman black box dari pesawat Lion Air yang mengalami

kecelakaan di Perairan Karawang, Jawa Barat. Oknum tersebut

tentunya tidak memiliki rasa kemanusiaan karena mengirimkan

berita bohong di mana pihak keluarga korban sedang berduka.

Hal ini sangat tidak manusiawi.

Video yang diberitakan oleh oknum tersebut bukanlah

rekaman dari black box pesawat Lion Air JT 610. Namun

hanya video mengenai tanggapan seseorang tentang video

detik-detik kecelakaan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

Setelah berita itu tersebar, sebulan kemudian tepatnya tanggal

1 November 2018 tim SAR TNI AL yang dipimpin oleh

Panglima Komando Armada I Laksamana Muda Yudo Margono

menemukan black box tersebut pada kedalaman 30 meter.

Berita Hoaks 3:

Di Tahun 2022, sosok anak muda bernama Indra Kesuma, atau

yang dikenal dengan Indra Kenz, bersama Doni Salmanan

tersangkut kasus dugaan penipuan dan investasi ilegal. Dua

kasus yang telah memakan banyak korban itu berkedok

aplikasi binary option. Keduanya terlibat sebagai afiliator dan

telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian. Polisi juga

akan menyita seluruh aset milik Indra dan Doni. Termasuk

akun youtube dan bukti transfer hingga rekap deposit yang

dimiliki keduanya.
Konsep 1

Motion tentang

Video
Hoaks/Berpikir

Kritis
Tujuh Informasi
Konsep 2
tentang Informasi

#1 Ternyata banjir informasi lebih berbahaya daripada

banjir kenangan karena banjir informasi tidak ada

musimnya. Setiap hari orang bisa memberi, menulis, dan

menyebarkan informasi ke mana saja lewat berbagai

media.

#2 Data statistik dari Fastcompany.com menunjukkan

bahwa pada pertengahan tahun 2018, setiap hari 500

juta twit dibuat! Sebelas dua belas dengan Instagram,

pada akhir tahun 2018 tercatat ada 1 miliar pengguna

Instagram aktif per bulan dan ada lebih dari 500 juta

aktivitas (instastory dan posting di halaman umpan

(feeds)) setiap harinya. Bagaimana dengan platform lain?

Pantas saja kalau disebut banjir!

#3 Sisi positifnya banyak. Salah satunya adalah

memudahkan akses informasi yang dibutuhkan. Namun,

sisi negatifnya lebih banyak lagi karena baik air terjun

maupun banjir, itu sama-sama berpotensi membawa

“sampah”.

#4 Ada informasi yang sengaja dibuat salah. Bahaya ‘kan?

Lebih parah lagi jika kita tidak sadar kalau itu keliru.

Informasi seperti itu disebut disinformasi. Ada unsur

kesengajaan karena biasanya untuk menyesatkan atau

mengambil keuntungan dari para korban. Karena itu,

informasinya sengaja dibuat tidak lengkap atau

kebenarannya tidak diungkap.


#5 Supaya tidak terjebak disinformasi, upayakan untuk

mengonfirmasinya kepada sumber asli atau

membandingkan info ke sana dan ke sini,

menganalisisnya dengan teliti, lalu mengambil simpulan

dan menentukan tindakan.

#6 Seperti menjaga wilayah keramat dengan batuan sakti,

jika gegabah mengambil langkah, yang rugi tidak hanya

diri sendiri. Padahal, kita punya kendali. Kalau tidak

digunakan dengan penuh tanggung jawab, tentu saja

informasi bisa membuat kita terjerembab.

#7 Belajarlah mengelola informasi. Kalau tidak hati-hati

dalam mengonsumsi informasi, pasti kita merugi.

Jangan buang waktu untuk sibuk mencari tahu hal yang

tidak menambah ilmu.


Tiga Langkah
Konsep 3
Sebelum Sebar Berita

1. Apakah berita itu pasti benar? Jika tidak yakin benar,

jangan disebar!
2. Jika benar, apakah berita itu baik? Jika belum tentu baik,

jangan disebar!
3. Jika baik, apakah berita itu bermanfaat? Jika tidak

bermanfaat, jangan disebar! Sebelum menyebarkannya,

cek beberapa hal berikut ini.


a. Cek sumbernya. Apakah ada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan? Jika tidak ada sumber

yang jelas, jangan disebar! Jika sumber beritanya

adalah web/media massa, cek kredibilitas medianya.

Pastikan bukan web atau blog abal-abal.

b. Cek tanggal pemuatannya. Sering kali berita yang

sudah tidak relevan disebar ulang, padahal sudah

berbeda konteksnya. Jika tidak ada keterangan

waktu, jangan disebar!

c. Cek kredibilitas penulis, narasumber, dan referensi

datanya.

d. Cek berita/informasi pembanding. Video

Tontonlah animasi berikut ini:

https://www.youtube.com/watch?v=GHqk7APU_m4
Konsep 4

Istilah Hoaks (hoax) sudah digunakan oleh filolog Robert Nares

dalam buku A Glossary: Or, Collection of Words, Phrases, Names

and Allusions to Customs, yang terbit pada tahun 1822 di

London. Nares menulis bahwa istilah hoax berasal dari hocus,

sebuah kata latin yang mengacu pada mantra penyihir yang

kemudian dipakai para pesulap ketika memulai trik.

Pengertian menipu di sini ditujukan untuk mengacaukan orang

lain demi hiburan. Dengan demikian pengertian awal hoaks


adalah kabar bohong yang dibuat untuk melucu atau sengaja

membingungkan penerima informasi dengan maksud bercanda

dan sebagai hiburan, seperti April Mop. Namun, istilah hoax

mulai banyak diperbincangkan sekitar akhir tahun 1996 saat

terjadi insiden yang populer di kalangan publik akademisi

dengan nama hoaks Sokal.

Kala itu, Alan Sokal seorang profesor fisika di New York

University, pada 15 April 1996, dalam esai berjudul Physicist

Experiments with Cultural Studies yang terbit di Social Text

dengan judul Transgressing the Boundaries: Towards a

Transformative Hermeneutics of Quantum Gravity tersebut

hanyalah sebuah parodi yang berisi argumen dan fakta palsu

untuk mengejek para pemikir post-modern. Untuk melawan

hoaks senjata yang ampuh adalah berpikir kritis, dan perkaya

diri dengan literasi bacaan bermutu.


Berita Bohong
Hoaks
(Fake News)

Informasi palsu, berita

yang bisa berisi fakta

sebenarnya namun tela


Berita bohong, berita

dipelintir atau
buatan atau berita

direkayasa. palsu yang tidak

berdasarkan kenyataan.
Sumber informasinya

tidak jelas
Sumber berita bisa

kebenarannya, bisa
berasal dari media

informasi dari mulut ke


massa resmi
mulut dan beredar di

masyarakat
i
plikas
A

Carilah satu berita hoaks, baik di media sosial

maupun grup Whatsapp, lalu analisislah mengapa

berita tersebut termasuk hoaks!


Selamat!

Kamu telah mengalahkan virus Rusho


dan kamu berhak mendapatkan cendramata kedua!
Pesan Kunci

Salah satu persoalan mendasar maraknya perilaku diskriminasi,

intoleransi, dan stereotip sebagai trio virus yang menyerang

kebhinekaan di Indonesia disebabkan oleh tersebarnya berita

dusta atau hoaks yang membuat penerima berita menyetujui

begitu saja informasi dusta tersebut tanpa adanya proses

klarifikasi yang memadai.

Topik ini dimaksudkan untuk mengasah keterampilan pelajar

pancasila dalam menghadapi serbuan banjir informasi agar

punya keterampilan memilih dan memilah mana yang

informasi benar dan mana yang informasi dusta.

Beranilah bertanya, jangan takut salah, dan jangan mudah

menyebarkan informasi apapun jika kamu tidak yakin akan

kebenaran beritanya, dari manapun datangnya berita tersebut.

Selalu lakukan cek dan berkonsultasilah dengan orangtuamu,

guru, atau orang yang memahami persoalan tersebut. Jadilah

pelajar yang kritis!


Referensi Pendukung

https://www.youtube.com/watch?v=2et4fGH2wTk
https://www.binaracademy.com/blog/cara-mengembangkan-
critical-thinking
http://36.91.55.181/omeka/files/original/113d4d1ce31005f

ae862114c067e54c5.pdf
https://archive.org/details/glossaryorcollec01nareuoft/page/

n15/mode/2up

Anda mungkin juga menyukai