Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN TENDANGAN

MAWASHI GERI CHUDAN PADA ATLET KUMITE KARATE


TAHUN 2019
Proposal
Tesis

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian


Persyaratan Guna Melaksanakan
Seminar Proposal

OLEH :

Marco Van Johan Manalu


NIM. 8206118004

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Prestasi olahraga yang tertinggi tentu selalu didambakan oleh setiap atlet, terutama bagi

atlet atau mereka yang menekuninya dengan baik secara individu atau kelompok. Untuk

mencapai hal tersebut, cara yang tepat dilakukan adalah adanya upaya pembinaan dan latihan

untuk setiap cabang olahraga prestasi dengan suatu program latihan yang baik menurut aturan

dan ketentuan yang berlaku dalam berlatih.

Karate adalah salah satu cabang olahraga yang dapat membentuk kesehatan fisik dan

mental dalam olahraga beladiri karate, disamping itu olahraga beladiri karate adalah olahraga

prestasi yang dipertandingkan baik di arena ragional maupun internasional. Dalam olahraga

beladiri karate yang sering dipertandingkan adalah nomor kata dan kumite.

Salah satu yang perlu dibina untuk mencapai suatu prestasi yang baik adalah dengan

pembinaan kondisi fisik. Harsono (1997 : 3) mengatakan bahwa “apabila kondisi fisik baik,

maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan yang akan dilatih”. Teknik yang dimaksud

disini adalah latihan untuk mempermahir teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk cabang

olahraga yang dilakukan atlet. Selain kondisi fisik dan teknik, faktor lain yang dilatih adalah

mental. Aspek-aspek di atas harus sejalan agar diperoleh prestasi yang maksimal.

Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, ada beberapa metode yang digunakan,

yaitu metode: deskriptif, evaluatif, dan eksperimental. Metode penelitian deskriptif, digunakan
dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Kondisi yang ada

mencakup: (1) kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan perbandingan atau bahan

dasar (embrio) untuk produk yang akan dikembangkan, (2) kondisi pihak pengguna, seperti

sekolah, guru, kepala sekolah, siswa, serta pengguna lainnya, (3) kondisi faktor-faktor

pendukung dan penghambat pengembangan dan penggunaan dari produk yang akan dihasilkan,

mencakup unsur manusia, saran-prasarana, biaya, pengelolaan, dan lingkungan. Metode

evaluatif, digunakan untuk mengevaluasi proses uji coba pengembangan suatu produk. Produk

dikembangkan melalui serangkaian uji coba, dan setiap kegiatan uji coba diadakan evaluasi, baik

evaluasi hasil maupun evaluasi proses. Berdasarkan temuan-temuan hasil uji coba diadakan

penyempurnaan-penyempurnaan.

Menurut Sugiyono (2008; 297) penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.

Menurut Sukmadinata (2002; 7) penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-

langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah

ada, yang dapat dipertanggung jawabkan.

Menurut Sujadi (2003:164) Penelitian dan pengembangan atau research and depelopment

adalah sebuah strategi atau sebuah metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki

praktik. Yang dimaksud dengan penelitian dan pengembangan atau atau research and

depelopment (R&D) adalah rangkaian produk baru produk atau langkah-langkah dalam rangka

mengembangkan suatu produk baru atau penyempurnaan produk yang telah ada agar dapat

dipertanggung jawabkan.

Suhardjono (1997: 69), mendefinisikan penelitian sebagai penelahaan yang logika proses

berpikirnya dinyatakan secara eksplisit dan informasi sebagai bahan berpikir dikumpulkan secara
sistematis dan objektif. Suatu proses yang dikatakan eksplisit, artinya setiap langkahnya

dilakukan secara terbuka sehingga dapat dikaji kembali, baik orang yang bersangkutan maupun

orang lain.

1. Kegiatan pengembangan

Pengembangan merupakan suatu kegiatan yang dapat berupa perancangan, atau

perekayasaan yang dilakukan dengan berdasarkan metode berpikir ilmiah guna memecahkan

permasalahan yang nyata terjadi, sehingga hasil kerja pengembangan berupa pengetahuan ilmiah

atau teknologi yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut

Kegiatan penelitian memiliki serangkaian langkah-langkah yang meliputi:

(1)menganalisis dan merumuskan permasalahan yang akan dikembangkan atau dirancang

/dikaji; (2) penyusunan kriteria rancangan berdasar logika deduksi dari pengetahuan ilmiah yang

telah ada sampai saat ini; (3) pengumpulan fakta empiris dengan bentuk pembuatan

rancangan/pengembangan/ rekayasa atau kajian yang sesuai dengan kriteria yang diajukan; (4)

mengkaji kesesuaian hasil pengembanagan rekayasa/rancangan/kajian terhadap kriteria dengan

menggunakan logika induktif; dan (5) analisis diskusi penariakan kesimpulan dan penulisan

laporan.

Jadi apapun yang dirancang, dikembangkan ataupun direncanakan harus ditandai dengan

adanya kebenaran teoritis dan adanya dukungan fakta empiris. Kegiatan pengembangan tidak

dilakukan secara intuitif, coba-coba atau sekedar mengikuti perasaan.

Sebagai kegiatan penelitian, karya tulis yang berkaitan dengan kegiatan pengembangan:

(1) laporan hasil pengembangan; dan (2) tulisan atau makalah ilmiah ringkasan hasil

pegembangan.
Berdasarkan defenisi yang telah dituliskan di atas maka penulis mengambil kesimpulan

bahwa penelitian pengembangan merupakan suatu penelitian yang menghasilkan sebuah produk

yang ke efektifannya jauh lebih baik, diawali dengan analisis kebutuhan, pengembangan produk

dan uji coba produk. Dalam hal ini penelitian yang dikembangakan adalah Pengembangan

variasi latihan tendangan Mawashi geri chudan.

Rancangan langkah-langkah penelitian pengembangan sebagai berikut;

Potensi dan Desain Validasi


Pengumpulan produk Desain
masalah data

Uji coba Uji coba Revisi


Pemakain Produk Desain

Revisi Produk

Gambar 2 Langkah-langkah penggunaan metode Research and Development (R&D)

Sumber: SUGIYONO.Metode penelitian pendidikan, pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D,


(Bandung: Alfabeta, 2008; 409)

1. Pertama yang akan ditentukan adalah potensi dan masalah yang akan dikembangkan.

2. Mengumpulkan informasi/data sebagai landasan pemikiran untuk membuat konsep.

3. Menentukan desain produk (rancangan produk) bentuk rancangan tersebut adalah

pengembangan variasi latihan tendangan Mawashi geri chudan

4. Validasi desain, revisi oleh para ahli yang bersangkutan


5. Perbaikan desain, setelah direvisi oleh para ahli maka peneliti memperbaiki desain produk

yang akan dihasilkan.

6. Uji coba produk, digunakan guna memperoleh hasil yang sempurna.

7. Revisi produk, dilakukan guna memperoleh hasil yang sempurna.

8. Uji coba pemakaian, pemakaian produk yang lebih luas lagi dan penyempurnaan produk.

Model Variasi Latihan Tendangan Mawashi Geri Chudan yang dikembangkan:

1. Tendangan Mawashi Geri Chudan dengan menggunakan alat trackmill

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

Sumber: Dokumentasi Lap Golf Pabatu

Pelaksaanaan:

Diawali dari sikap siap dan dimulai dengan pergerakan kaki lalu melakukan tendangan

mawashi geri ke target.

Keterangan:

- trackmill dengan panjang 2 meter

Keunggulan:

Keunggulan bentuk latihan ini yaitu melatih kelincahan kaki. Dan juga memiliki fungsi yang

banyak membuat atlet senang dan tidak bosan untuk berlatih,selain itu latihan ini juga tidak

membutuhkan biaya yang mahal,cukup menggunakan trackmill.

B. Kerangka Berpikir
Karate dianggap lebih menarik oleh banyak orang karena karate adalah salah satu cabang

olahraga yang mengandung unsur beladiri yang efektif dan sistemnya efisien untuk kesehatan

dan sekaligus seni yang dilakukan dalam pertandingan kata dan kumite, gerakan yang dilakukan

terdiri dari gerakan anggota-anggota tubuh seperti, gerakan tangan, kaki, gerakan pinggang dan

gerakan tubuh lainnya. Oleh sebab itu diperlukan otot-otot penggerak yang memiliki power,

gerakan-gerakan yang tepat sangat diperlukan dalam melakukan tendangan Mawashi Geri

Chudan.

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Kajian Teoritis

1. Hakikat Olahraga Karate

Mesutatsu Oyama menulis dalam bukunya yang dikutip oleh Ilham Hakim Subroto

bahwa”seni beladiri karate berasal dari India dalam jaman lahirnya agama Budha, pada abad ke-

5 yang di bawa oleh Pendeta Bodhidharma ke China untuk mengerjakan kebenaran Budha”

(1996:9). Kemudian seni perkelahian ini di bawa ke Jepang melewati Okinawa, yang pada

awalnya disebut ”Tote” yang berarti ”Tangan China”. Oleh sensei Gichin fuakoshi mengubah

kanji Okinawa (Tote:tangan kosong) menjadi kanji jepang (Karate: tangan kosong) agar lebih

mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari dua kanji yaitu”Kara”yang berarti

“Kosong” dan “Te” yang berarti “Tangan”. Sehingga apabila kedua kanji ini disatukan maka

mempuyai arti “tangan kosong”


Organisasi yang mewadahi olahraga karate diseluruh Jepang adalah JKT (Japan Karate

Federation), dan organisasi yang mewadahi karate seluruh dunia yaitu WKF (World Karate

Federetion). Kedua organisasi ini untuk meneguhkan aliran karate yang bersifat tanpa kontak

langsung dan dengan kontak langsung seperti halnya aliran Kyokushin atau Daidojuku.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Penelitian dan pengembangan merupakan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan

produk yang berupa pengembangan variasi latihan tendangan Mawashi geri chudan dalam

beladiri karate. Sugyono (2008;407) metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian

untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian di rencanakan di Dojo SHINDOKA Medan, Dojo INKANAS Brimob

Medan, dan Dojo KKNSI Parulian 2 Medan penelitian ini direncanakan pada bulan juni 2020.

C. Sasaran Penelitian

1. Pada uji coba kelompok kecil disarankan dapat melibatkan subyek sebanyak-banyaknya 5

orang.

D. Pada uji coba kelompok besar dalam penelitian ini peneliti melibatkan sebanyak 10 orang.

Karakteristik Sasaran Penelitian

Sasaran penelilitian atau pengguna yang menjadi sasaran dalam penelitian pengembangan.

Pengembangan variasi tendangan Mawashi geri chudan pada latihan karate adalah atlet karate

yang latihan di dojo KKNSI Parulian 2 Medan, dojo SHINDOKA Medan dan dojo INKANAS

Brimob Medan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Atlet karate yang aktif


2. Atlet sabuk warna kuning,hijau, dan biru.

E. Pendekatan dan Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang

mencakup: pengembangan produk, menguji keefektifan produk yang mencapai tujuan yang

diinginkan.

Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan ini adalah pengembangan variasi

tendangan Mawashi geri chudan yang baru, dilekapi dengan spesifikasi produknya, sehingga

dapat digunakan dalam pembuatan program latihan karate.

Anda mungkin juga menyukai