Anda di halaman 1dari 25

DISUSUN OLEH : AGUS SUWOKO NIM : 2720170107

NI KADEK NIM : 2720170103

RENI TRI UNTARI NIM : 2720170100

SRI RAHAYU NIM : 2720170109

FAKULTAS ILMU KESEHATAN AS-SYAFI’IYAH 2018


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang
telah memberikan kita nikmat hidup sehingga masih diperkenankan untuk menikmati
kesehatan dan rezeki yang telah dikehendaki Allah. Shalawat beriring salam marilah kita
hadiahkan kepada nabi besar Muhammad SAW. Terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “ SUKSES
BERDASARKAN AL QUR’AN ”, teruntuk:

1. Dosen Managemen Keperawatan : Bp. Bambang, sebagai pembimbing makalah ini.

2. Pengarang buku referensi untuk makalah ini yang telah bersedia membagikan
ilmunya sehingga dapat membantu dalam pembuatan tugas penulis.

3. Teman-teman kelas FIKES AS-SYAFI’IYAH yang memberikan saran guna memperbaiki


penulisan makalah ini sehingga diharapkan menjadi lebih baik.

4. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah turut andil
dalam pembuatan makalah ini.

Selanjutnya penulis berharap banyak saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca sehingga kedepannya penulis dapat lebih baik dalam membuat tulisan-tulisan
yang akan datang.

Jakarta, 4 Agustus 2018

PENULIS
BAB I

PENDAHULUAN

Setiap manusia mengharapkan kesuksesan, kemenangan,


keberuntungan, dan kebahagiaan. Namun, untuk mencapainya tidaklah
mudah. Banyak halangan dan rintangan yang harus dihadapi. Ibarat orang yang
sedang mendaki gunung ke puncak, harus melewati bukit yang terjal.

Allah SWT menciptakan manusia pasti dengan hikmah. Allah


menghendaki manusia agar hidup bahagia dan sukses di dunia dan akhirat.
Salah satu bukti kehendak Allah tersebut adalah diturunkannya Al-Qur’an. Al-
Qur’an merupakan petunjuk hidup manusia agar sukses menjalani hidup di
dunia dan akhirat.

Banyak ayat Al-Qur’an yang menerangkan cara agar manusia


mendapatkan kesuksesan. Salah satu ayat yang akan dibahas dalam makalah
ini adalah Q.S. Al-Hajj (22) ayat 77. Penulis mencoba untuk mengkaji dari
beberapa tafsir Al-Qur’an. Penulis sajikan pula beberapa ayat yang terkait
dengan kesuksesan.
BAB II

PEMBAHASAN

I. Definisi dan Pengertian Sukses Menurut Islam


Setiap orang akan berbeda – beda dalam mengartikan kesuksesan. Dan bagi umat
Islam, arti sukses yang sebenarnya telah ditulis di dalam al-Qur’an maupun al-Hadits.

QS 21:110: “Sesungguhnya telah Kami turunkan kepadamu sebuah kitab yang


didalamnya terdapat sebab – sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada
memahaminya?” (QS 21:110). Kemuliaan yang tertera di dalam penggalan ayat al-Qur’an
tersebut bisa diartikan sebagai kesuksesan.

QS 3:185: Tiap – tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya hanya pada
hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah sukses. Kehidupan di dunia itu tidak
lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.

Dari penggalan ayat tersebut, jelas kita ditunjukkan bahwa kesuksesan adalah ketika
nanti kita telah mati dan dimasukkan ke dalam surga. Jadi, apapun pekerjaan kita hari ini,
jika nantinya kita masuk surga, itu berarti kita telah sukses. Namun, bagaimana untuk
sukses masuk surga?

Di dalam QS 2:214, Allah berfirman, “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk
surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang – orang
terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta
digoncangkan (dengan bermacam – macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang
– orang beriman bersamanya: Bilakah datang pertolongan Allah. Ingatlah sesungguhnya
pertolongan Allah itu amat dekat.

Karena menurut Islam, siapa yang mau berjuang, maka dialah yang akan mendapat
pertolongan. Seperti halnya yang terdapat dalam QS 47:7 yang berarti: hai orang – orang
yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan
meneguhkan kedudukanmu.
Dalam agama Islam, secara gamblang kita diperlihatkan bahwa jika Allah bersedia untuk
menolong, maka tidak akan ada perjuangan yang terlampau sulit atau terlalu berat untuk
dilakukan.

Seperti yang tertera dalam QS 3:160 yang artinya “Jika Allah menolong kamu, maka tak ada
orang yang dapat mengalahkan kamu; dan jika Allah membiarkan kamu (tidak memberikan
pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu(selain) Allah sesudah itu?
Karena itu hendaknya kepada Allah saja orang – orang mukmin bertawakal.

Dari penggalan itu dapat kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kunci dari meraih
kesuksesan menurut Islam adalah tawakal. Tawakal di sii berarti kita diwajibkan untuk
menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah. Itu juga berarti kita harus selalu
menyerahkan segala macam urusan hanya dengan cara – cara Allah, bukan yang lain. Untuk
hasilnya nanti, segalanya terserah kepada Allah, kita sebagai manusia hanya dapat berusaha.

II. Sukses menurut al quran dan as sunah


Di dunia yang fana ini semua orang ingin sukses. Tidak ada orang yang ingin gagal.
Hingga orang gila pun kadang merasa bahwa ia adalah orang yang paling sukses, sementara
orang lain adalah orang yang gagal.

Namun dari semua orang yang ingin sukses tersebut jarang sekali mereka sepakat dengan
satu definisi tentang sukses. Di antara mereka ada yang mengatakan bila saya telah memiliki
sebuah mobil maka saya adalah orang yang sukses. Yang lain berpendapat bila ia mampu
menikahi seorang wanita cantik dan kaya raya maka ia telah sangat sukses, dan sebaliknya.
Yang lain lagi melihat bahwa ia baru akan sukses bila mampu meraih gelar doktor dengan
nilai summa cumlaude.

Begitulah seterusnya masing-masing punya standar pribadi tentang hakekat sukses.


Standar itu sendiri bisa jadi berangkat dari background ilmu yang dimiliki, atau obsesi pribadi
yang selalu dimotivasi orang tua ketika kecil, atau bisa juga pengaruh lingkungan yang
melingkupinya, bahkan tidak jarang yang berasal dari trauma dan dendam masa lalu.
Hakekat sukses

Bagi seorang muslim, sukses atau berhasil (prestasi) memiliki standar yang sudah
baku. Karena setiap muslim terkait erat dengan aqidah yang telah dianutnya. Dari aqidah
tersebutlah, ia menentukan sebuah kesuksesan. Aqidah seorang muslim mengajarkan bahwa
segala sesuatunya berada dalam kekuasaan dan ilmu Allah SWT. Oleh sebab itu, ketika ia
mencari hakekat kesuksesan maka secara otomatis ia akan mengambil pengertian sukses dari
konsep Allah Yang Maha Tahu. Dan konsep Alllah telah diturunkan-Nya kepada manusia
melalui wahyu-Nya kepada para Nabi dan Rasul.

Dengan demikian, maka hakekat sukses bagi setiap muslim adalah apa yang telah ditetapkan
dalam nash-nash al-Qur’an dan al-Hadist yang shahih.

Sukses menurut al-Qur`an adalah;

1. Diselamatkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga (QS. Ali Imran: 185).

2. Beriman, berhijrah, berjihad di jalan Allah dengan harta dan nyawa (QS. At-Taubah: 20)

3. Takut dan takwa kepada Allah. (QS. An-Nur: 52)

4. Mentaati Allah dan rasul-Nya (QS. Al-Ahzab: 71)

Hadits sukses dunia akhirat

A. Ingin sukses sepperti orang lain

ّ ُ‫ي عن ع ْنه‬
‫للا ُ رضي م ْسعُ ْودٍ ابْن عن و‬ ّ ‫للاُ صلَّى ال َّنب‬
ّ ‫ قال وسلَّم عليْه‬: ‫للاُ آتاهُ ر ُجل اثْنتيْن في إ َّل حسد ل‬
َّ ‫فسلَّطهُ م ًال‬
‫للاُ آتاهُ ور ُجل ْالح ّق في هلكته على‬
َّ ً‫)عليه متفق( ويُعلّ ُمه بها ي ْقضي ف ُهو ح ْكمة‬

“Dan dari Ibnu Mas’ud RA. Dari Nabi Muhammad SAW. Bersabda : Tidak boleh iri (dengki)
kecuali kepada dua hal. (Yaitu kepada) seorang yang Allah berikan kepadanya harta lalu dia
menguasainya dan membelanjakannya di jalan yang haq (benar) dan seorang yang Allah
berikan hikmah (ilmu) lalu dia melaksanakannya dan mengajarkannya (kepada orang lain) ".
(Muttafaqun ‘alaih)

Di dalam hadits ini terdapat kata hasad,akan tetapi hasad dalam hadits ini berbeda
pengertiannya dengan hasad yang telah disebutkan diatas, hasad yang ini disebut oleh para
ulama’ dengan sebutan Ghibtah yaitu menginginkan kenikmatan seperti yang telah diperoleh
oleh orang lain dengan tanpa benci kepada orang tersebut, serta tidak mengharapkan
kenikmatan itu musnah darinya.

Syeikh Abdul Muhsin Al ‘Abbad hafidzahullah dalam menjelaskan hadits diatas berkata;
“yang dimaksud hasad disini adalah ghibtah”.[1]
Imam An-nawawi rahimahullah mengatakan, “ghibtah adalah ingin mendapat
kenikmatan sebagimana yang diperoleh oleh orang lain dengan tanpa mengharapkan nikmat
tersebut musnah darinya. Jika perkara yang di ghibtah tersebut adalah perkara dunia, maka
hukumnya adalah mubah (boleh), jika perkara tersebut termasuk perkara akhirat, maka
hukumnya adalah mustahab (sunnah), dan makna hadits diatas adalah tidak ada ghibtah yang
dicintai (oleh Allah) kecuali pada dua perkara (yang tersebut diatas) dan yang semakna
dengannya”.[2]

Dengan demikian, hendaknya seorang muslim senantiasa membersikan hatinya dari penyakit
hasad dan menggantinya dengan ghibtah.

Adap pesan untuk penuntut ilmu dari imam syafie yang antara lain:

1. Zaka’un yang artinya cerdik atau pandai, yakni tidak bisa tidak seseorang itu harus bisa
sepandai mungkin memahami suatu pelajaran yang dipelajarinya.

2. Hirshun artinya rakus, yakni seorang penuntut ilmu harus mempunyai sifat tamak yang
dalam arti tamak dengan ilmu pengetahuan tidak pernah cukup dengan ilmu yang
didapatinya.

3. Ijtihadun artinya bersungguh-sungguh, yakni seorang penuntut ilmu harus disiplin dan
serius dalam mempeljari suatu ilmu sedikit demi sedikit dan setahap demi setahap dan tidak
pernah main-main.

4. Bulghotun artinya sampai, maksud disini adalah seorang penuntut ilmu harus memiliki
dana atau uang atau apapun agar bisa memperoleh ilmu tersebut seperti membeli kitab, buku
tulis, alat tulis dan lain sebagainya.

5. Thuluz zaman artinya lama masa, yakni belajar itu membutuhkan waktu yang panjang
bukan setahun dua tahun udah bisa tetapi belajar itu harus membutuhlkan proses yang sangat
lama.

6. Irsyadun Ustaz artinya petunjuk guru, yakni seorang murid harus mempunyai guru yang
Mursyid yang memang ahli dalam bidang yang sedang dia pelajari sehingga ilmu itu benar-
benar 100% didapatinya.

B. Ingin Menjadi Orang yang Kuat

ْ‫ع‬
‫ن‬ َ ‫ي ه َُري َرْة َ ا َ ِبى‬ َْ ‫ض‬ َْ ُ‫عن ْه‬
ِ ‫ّللاُ َر‬ َْ ‫ل قَا‬
َ ‫ل‬ ُْ ‫سو‬ ِّْ ‫صلَى‬
ُ ‫ّللا َر‬ َ ُ‫ّللا‬ َ ‫سلَم‬
َْ ‫علَي ِْه‬ َ ‫ َو‬,ُْ‫ّللا ِإلَى َوأ َ َحبْ خَيرْ القَ ِوىْ ال ُمؤمِن‬ َِْ َْ‫ن مِ ن‬
ِْ ِ‫ضعِيفِْ ال ُمؤم‬ َ ‫ل َوفِى ال‬ ّْ ُ‫خَيرْ ك‬
ْ‫علَى اح ِرص‬ َ ‫اّلل َواستَعِنْ يَنفَعُكَْ َما‬َِْ ِ‫لَ ب‬ َ َ ‫لَ شَىءْ أ‬
ْ ‫صابَكَْ َو ِإنْ ت َع ِجزْ َو‬ ْ َ‫و َكذَا َكذَا كَانَْ فَ َعلتُْ أَنِّى لَوْ تَقُلْ ف‬.
َ ْ‫ّللاِ قَ َد ُْر قُلْ َولَكِن‬ َْ َ‫فَع‬
َْ ‫ل شَا َْء َو َما‬
َْ ِ ‫ح لَوْ فَإ‬
‫ن‬ ُْ َ ‫ل ت َفت‬
َْ ‫ع َم‬
َ ‫ان‬ِْ ‫ط‬َ ‫شي‬َ ‫)مسلم روه( ال‬

“Dari Abi Hurairah RA. Rasulullah bersabda :Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih
dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Akan tetapi, keduanya tetaplah memiliki
kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah,
dan jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau
katakan, ‘Seandainya aku berbuat demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah engkau
berkata: ‘Ini sudah menjadi takdir Allah. Setiap apa yang Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena
perkataan “lau” (seandainya) dapat membuka pintu setan.” (HR. Muslim)

Syaikh Muhammad ibn Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah telah menjelaskan maksud


perkataan “mukmin yang kuat” dalam Syarh Riyadh Ash-Shalihin,

“Yang dimaksud dengan mukmin yang kuat adalah kuat imannya, bukanlah yang kuat
badannya. Karena kuatnya badan bisa membahayakan manusia jika dia menggunakan
kekuatannya ini untuk bermaksiat kepada Allah. Kuatnya badan belum tentu mutlak terpuji
ataupun tercela.

Apabila orang tersebut menggunakan kekuatan ini dalam hal yang bermanfaat bagi
dunia dan akhiratnya, maka kekuatan itu menjadi suatu hal yang terpuji. Akan tetapi, jika
kekuatan ini justru membantu dia melakukan tindak maksiat terhadap Allah, maka kekuatan
ini malah menjadi tercela.

Akan tetapi, kata kuat yang dimaksud dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
“Mukmin yang kuat” yakni kuatnya iman, karena kata kuat kembali kepada hal yang disifati
sebelumnya, yaitu iman. (kata “kuat” di dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
digunakan untuk menyifati mukmin, dan kata “mukmin” artinya orang yang beriman,
sehingga kata kuat ini menyifati keimanan yang ada pada diri orang yang beriman.

C. Sukses Dunia Akhirat

ُ‫عن ْه‬
َ ‫ل َو‬َْ ‫ قَا‬: ُْ‫سمِ عت‬
َ ‫ل‬ ِّْ ‫صلَى‬
َْ ‫ّللا َرسُو‬ َ ُ‫ّللا‬ َ ‫سلَم‬
ّْ ‫علَْي ِْه‬ ُْ ‫ َيقُو‬: ‫لَ َمافِي َها َمل َعونُ ٌْ َملعُونَةٌُْ الدن َيا‬
َ ‫ل َو‬ ِّْ ‫ت َ َعالَى ذِك َر‬
ْ ِ‫ّللا ا‬
‫عال َِمٌا‬
َ ‫و‬،َ ٌٌٌٌٌٌ‫وقال روه( َو ُمت َ َعلّ َِمٌا َو َم َاوالَ ُٔه‬،‫)حسن حديث الترمذي‬

“ Dan darinya berkata : aku mendengar Rasulullah SAW. Bersabda: Dunia itu berisi laknat,
seluruh isinya terlaknat, kecuali zikir kepada Allah dan yang terkait denganya, atau orang
yang berilmu atau terpelajar.” (HR: Tirmizi dan dia berkata hadits ini hasan).

Imam Ahmad bin Hambal mengatakan: ” Manusia lebih membutuhkan ilmu dari sekedar
membutuhkan makan dan minum, karena makan dan minum dibutuhkan sekali atau dua kali
sehari, sedang ilmu senantiasa dibutuhkan selama nafas masih dikandung badan.”
D. Menjadi Ulama

ْ‫ع‬
‫ن‬ َ ‫ي الدَر َداء اَبِي َو‬ َْ ‫ض‬ ّْ ُ‫عن ْه‬
ِ ‫ّللاُ َر‬ َ ‫ل‬ َْ ‫سمِ عتُْ قَا‬ ُْ ‫صو‬
َ ‫ل‬ ّْ ‫صلَى‬
ُ ‫ّللاِ َْر‬ َ ُ‫ّللا‬ّْ ‫علَي ِْه‬ َ ‫سلّم‬ َ ‫ل َو‬ ُْ ‫يَقُو‬:ْ‫سلَكَْ َمن‬ َ ‫ط ِريقا‬ َ ‫سلَكَْ عِلما فِي ِْه يَبتَغِي‬ َ ُ‫ّللا‬ َ
َْ ‫ط ِريقا بِ ِْه‬
َْ ‫ض ُْع ال َم َلئِ َك ْةَ َو ِإ‬
‫ن ال َجنَ ِْة ِإلَى‬ َ َ ‫ضاءْ أَجنِ َحت َ َها لَت‬
َ ‫ب ِر‬ ِْ ‫طا ِل‬َ ‫ن العِل ِْم ِل‬
َْ ‫ِر ال َعال َِْم َو ِإ‬ ُْ ‫ت فِي َمنْ لَ ْهُ لَ َيست َغف‬ ِْ ‫س َم َوا‬ َ ‫ض فِي َو َمنْ ال‬ ْ ِ ‫فِي الحِ يت َانُْ َحتَى اْلَر‬
ِْ‫ل ال َماء‬ُْ ‫علَى العَال ِِْم َوفَض‬ َ ‫ل العَابِ ِْد‬ِْ ‫علَى القَ َم ِْر َكفَض‬ َ ‫سائ ِِْر‬َ ‫ب‬ ِْ ‫ن الك ََوا ِك‬ ُ َ
َْ ِ‫ن اْلنبِيَاءِْ َو َرث َ ْة العُلَ َما َْء إ‬ َ ُ
َْ ِ‫ل دِينَارا ي َُو ِ ّرثوا لَمْ اْلنبِيَا َْء إ‬
َْ ‫إِنَ َما دِرهَما َْو‬
ُ َ َ َ
‫ظ أ َخ ْذ بِ ِْه أ َخ ْذ فَ َمنْ العِل َْم َو َرثوا‬ َ ّ
ْ ‫) الترمذي رواه ( َوافَرْ بِ َح‬

“Dan dari Abi Darda RA. Berkata aku mendengar Rasulullah SAW. Bersabda
:Baransiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah akan memberikan jalan
menuju Jannah. Sesungguhnya para malaikat benar-benar meletakkan sayapnya kepada orang
yang mencari ilmu, karena ridha terhadap apa yang dicarinya. Para penghuni langit dan bumi
sampai hewan-hewan laut memohonkan ampunan dan rahmat baginya. Kelebihan orang yang
berilmu atas ahli ibadah ialah seperti kelebihan rembulan pada malam purnama atas seluruh
bintang-bintang. Sesungguhnya orang yang berilmu ( ulama ) adalah pewaris para nabi.
Sedangkan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi hanya mewariskan ilmu.
Maka barangsiap yang mengambilnya ( ilmu ), berarti ia telah mengambil bagian yang
banyak ( melimpah ).” ( HR. At Tirmidzi )

III. Sukses menurut al-Hadist adalah:

1. Melaksanakan semua faridhah dan wajibat tanpa mengurangi, serta menambah amalan
yang sunah. (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Mati syahid atau berperang fi sabilillah. (HR. Bukhari)

3. Tetap dalam keislaman dan diberi rezeki secukupnya serta qona’ah (HR. Muslim)

Inilah standar sukses bagi setiap muslim sebagaimana yang telah digariskan Allah dan Rasul-
Nya. Apakah kita sudah memiliki standar ini.

17 Cara Menjadi Orang Sukses Menurut Al Qur’an dan Penjelasannya

Seringkali kita mendengar kata sukses dalam kehidupan sehari hari. yang terfikirkan
dalam benak kita ialah sukses itu berhasil dalam segala hal, terutama dalam masalah karir
atau keuangan. Idealnya sukses itu bisa mencapai apa saja yang kita inginkan. Dalam islam,
sukses juga memiliki arti tersendiri. Bedanya ialah sukses dalam islam bukan hanya
berhubungan dengan hal duniawi saja seperti yang sebagian besar orang fikirkan selama ini.

Sukses dalam islam mencakup hal yang luas, mulai dari pekerjaan atau keuangan juga
hingga mampu menjadi orang yang bermanfaat dan membantu orang lain, sukses dalam hal
mengendalikan hawa nafsu diri sendiri dan mampu menjalankan segala perintah Nya, serta
sukses ketika telah melewati berbagai ujian dan mampu menjadi manusia yang lebih tinggi
derajatnya.

Sejatinya, sukses menurut islam adalah kebahagiaan yang kekal, yaitu kebahagiaan di
dunia juga di akherat. Kita sebagai manusia tentu selalu punya harapan untuk menjadi orang
sukses, entah itu dalam urusan dunia atau akherat. Islam mempunyai cara agar kita menjadi
orang sukses. Dalam artikel kali ini saya bagikan 17 cara menjadi orang sukses menurut Al
Qur’an. Cara ini bukan hanya untuk menjadi orang sukses di mata manusia, tetapi juga di
mata Allah, Rabb kita. Langsung saja yuk kita simak bersama,

1. Mulai dengan Ilmu

Cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an ialah dengan memiliki ilmu. Dengan
ilmu, seseorang akan menjadi orang sukses yang mampu memanfaatkannya untuk kebaikan
dan hal yang bermanfaat. Jika ingin sukses, maka yang harus dilakukan pertama kali ialah
dengan menuntut ilmu. “Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS
Al Alaq : 5). keutamaan berilmu dalam islam akan menuntu pada kesuksesan.

2. Berubah dari Diri Sendiri

Agar dapat mencapai kesuksesan harus diawali dengan mengubah diri sendiri terlebih
dahulu, mengubah kebiasaan buruk menjadi semangat. “Allah tidak akan mengubah nasib
suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubah keadaan yang ada pada dirinya”. (QS Ar
Rad : 11).

3. Berdoa

Usaha tidak akan lengkap tanpa disertai doa. Doa merupakan sebuah wujud bahwa
kita melibatkan Allah dalam setiap harapan “Maka bermohonlah kepada Ku”. (QS Al
Baqarah : 186). Dengan menjalankan doa pembuka rezeki dari segala penjuru akan menjadi
salah satu jalan untuk meraih kesukesan.

4. Sedekah

Perumpamaan orang yang menafahkan hartanya di jalan Allah (sedekah) adalah


serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap tiap bulir seratus biji.
Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas
karunia Nya lagi maha Mengetahui”. (QS Al Baqarah : 261). Sedekah tidak akan mengubah
seseorang menjadi miskin. Sedekah akan membuat jalan rejeki menjadi lebih lapang sehingga
segala usaha mendapat kemudahan dari Allah.

5. Bersyukur

Cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an salah satunya dengan jalan rajin
bersyukur, bersyukur akan memberikan perasaan bahwa kita adalah hamba Allah yang
beruntung sehingga menjadi lebih bersemangat dalam menjalani langkah langkah menuju
kesuksesan serta terhindar dari putus asa. “Jika kamu bersyukur akan Ku tambah nikmat
untukmu”. (QS Ibrahim : 7). keutamaan bersyukur dalam islam akan mendapat jalan untuk
menjadi orang yang di ridhoi Allah dalam usahanya menggapai suskes.

6. Bertaqwa

“Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan
keluar dan rezeki dari arah yang tidak disangka sangka”. (QS Ath Thalaaq : 2). Taqwa juga
berperan penting dalam kesuksesa, orang yang bertaqwa akan mendapat kasih sayang dari
Allah sehingga segala kesulitan yang dialaminya akan mendapat pertolongan dari jalan yang
tidak disangkanya.

7. Niatkan karena Allah

“Barangsiapa mengerjakan amal saleh dalam keadaan beriman, maka Kami akan
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan pahala jauh lebih baik dari apa yang mereke
kerjakan”. (QS An Nahl : 97). Niatkan kesuksesan yang dikejar untuk mendapat ridho Allah
di dunia dan di akherat, jangan mengejar suskes semata karena ingin dipuji atau karena
duniawi.

8. Amanah

Lakukan segala usaha dengan jujur, jangan tergoda dengan jalan yang slaah, seperti
membeli jabatan agar cepat sukses. Miliki segala sesuatu dengan jalan yang benar dan jadilan
orang yang amanah. “Sesungguhnya harta dan anak anak mu hanyalah cobaan bagimu”. (QS
At Taghabun : 15).

9. Jangan Menuruti Hawa Nafsu

“Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan”. (QS Al Fajr : 20).
Sukses memang impian setiap orang, tetapi jangan hanya mengejar sukses dalam hal duniawi,
jangan mencintai harta atau hal duniawi berlebihan, sebab segala yang dimiliki hamba Allah
hanyalah titipan yang sewaktu waktu dapat diambil oleh Nya.

10. Hindari yang Haram

“Mereka itu adalah orang yang suka mendengar berita bohong dan memakan yang
haram” (QS Al Maidah : 42). Hindari langkah yang curang misalnya membeli ijazah palsu
agar dapat menggunakannya untuk naik pangkat. Keberkahan berpengaruh dari halal dan
haram cara yang dilakukan.

11. Ikhlas

“Barang siapa menjadikan akherat sebagai tujuannya maka Allah akan menjadikan
kekayaan dalam hatinya”. (HR At Tirmidzi). Kejar sukses dengan niat yang ikhlas karena
Allah dan dengan niat menggunakan kesuksesan tersebut di jalan Allah. Tentu saja bukan niat
yang hanya berhubungan dengan duniawi seperti harta, jabatan, dan lain lain tetapi juga
mengahrap sukses di akherat sebab merupakan salah satu keutamaan ikhlas dalam islam.
Sukses dalam islam wajib diikuti dengan rasa ikhlas dalam menjalani tiap prosesnya
dengan sungguh dan ebrharap ridho Allah. Hasil dari setiap usaha bergantung dari keikhlasan
dalam hati. Jika suatu hal dilakukan dengan ikhlas, tentu hasilnya akan lebih baik dan lebih
berkah.

12. Istiqomah

Istiqomah artinya tekun atau terus menerus dan tidak berkurang. Lakukan usaha
dengan istiqomah agar mendapat kelapangan dari Allah sebab orang yang bersungguh
sungguh pasti akan mendapatkan hal yang diinginkan. “Jikalau mereka tetap berjalan lurus di
atas jalan itu (islam) benar benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar
(rezeki yang banyak)”. (QS Al Jinn : 16).

13. Sabar

Setiap orang yang sukses pasti pernah menjalani berbagai tahap dengan berbagai
ujian, cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an adalah dengan sabar ketika mendapat
kesulitan atau rintangan dalam usaha. Wajib percaya pada Allah bahwa sabar akan
menjadikan jalan kesuksesan untuknya. “Dan berikanlah berita gembira kepada orang orang
yang sabar, yaitu yang ketika ditimpa musibah mereka mengucapkan : sungguh kita semua
ini milik Allah dan sungguh kepada Nya lah kita kembali”. (QS Al Baqarah : 155-156).

14. Tidak Putus Asa

Orang yang sukses tidak menyerah ketika menghadapi tantangan, hal tersebut justru
menjadi dorongan untuk menjadi lebih giat lagi dalam berusaha. Orang yang putus asa
artinya tidak percaya pada rahmat Allah. “Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya tiada berputus dari rahmat Allah melainkan orang orang yang kufur”
(QS Yusuf : 87)

15. Memiliki Keberanian

“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kadar


kesanggupannya”. (QS Al Baqarah : 286). Jika sedang mencapai kesuksesan dan mendapat
rintangan dalam prosesnya, cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an adalah dengan
menyerahkan semuanya kepada Allah disertai usaha dan doa yang maksimal. Sebab Allah
yang paling memahami kemampuan hamba Nya dimana Allah tidak akan memberi ujian di
luar kemampuannya.
16. Percaya Allah Maha Penolong

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”. (QS Al Insyiroh : 5).
Jika kita membaca kisah kisah orang sukses, tentu akan menemui masa dimana ada kesulitan
yang dialami orang tersebut. Umumnya kesuksesan atau tahap yang lebih tinggi akan
didapatkan setelah berhasil melewati kesulitan tersebut.

Begitu juga dengan hamba Allah lainnya, ketika kita sedang berusaha meraih kesuksesan atau
impian dan menemui hambatan, ketahuilah bahwa hal tersebut bukan hanya dialami oleh kita,
mungkin banyak orang yang mendapatkan ujian lebih berat tetapi sanggup melewatinya.
Maka kita wajib berfikir demikian bahwa Allah selalu memberi jalan di tiap ujian.

17. Jangan Sombong

Ketika sudah berhasil mencapai tahap tertentu dalam langkah menuju sukses dan
terasa impian sudah berada dekat di depan mata, tidak diperbolehkan merasa sombong dan
melupakan Allah. Banyak orang yang lalai ketika diuji dengan kesenangan. “Dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan sombong”. (QS Al Isra : 37).

Biasanya orang akan merasa bahwa dirinya bisa mencapai tahap tersebut sebab dari
kerja keras dan usaha dirinya sendiri, tidak ada peran dari Allahs sedikitpun. Hal inilah yang
dapat menjadi penghalang kesuksesan. Cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an adalah
dengan senantiasa rendah hati. Jauhi sombong dan tetap meningkatkan kualitas diri sehingga
sukses akan datang menghampiri.

Tiga Langkah Menuju Sukses Berdasarkan Al Qur’an

Allah SWT menurunkan Al Qur’an adalah sebagai petunjuk umat manusia untuk
mencapai kehidupan yang lebih baik, baik didunia maupun di Akherat kelak. Dalam istilah
kita sekarang bahwasanya Al Qur’an adalah Tutorial bagaimana manusia itu bisa menjalani
hidup didunia dengan sebaik baiknya dan mendambakan akherat dengan amal perbuatan yang
telah diperbuat didunia dan pada akhirnya akan dipertanggungjawabkan diakherat nantinya.

Kita sebagai umat Islam dimana pengetahuan adalah pondasi dasar dalam mencapai
sebuah kesuksesan. Hidup tanpa ilmu adalah suatu kebutaan. Tiga langkah penting sebagai
umat Islam sebagai suatu pedoman dalam mencapai kehidupan lebih baik dengan segala
kesuksesan yang kita raih. Tiga Hal yang merupakan ciri cirri seseorang yang sukses, tiga hal
tersebut menjadikan prinsip dasar dalam menjalani kehidupannya dan itu sudah dibuktikan
Nabi Muhammad SAW didalam kehidupannya. Tiga Hal tersebut antaralain :

1.·IQRA (Bacalah)

Allah SWT menurunkan Al-Qur’an pertama kali di Gua Hira dengan perantaraan
malaikat jibril, dimana saat itu Nabi Muhammad SAW belum bisa membaca dan menulis.
Namun Surat yang pertama kali saat itu adalah dengan perintah Membaca, Saat itu malaikat
Jibril dalam menyampaikan wahyu pertama tersebut mengulang ulang kalimat Iqra hingga
tiga kali . Batapa pentingnya membaca sebagai suatu pengetahuan. Pada saat itu Nabi
Muhamaad belum bisa membaca dan menulis. Dimana Saat itu pada masa jahilliah belum ada
Sekolah sekolah baik itu TK,SD,MI,SMU bahkan perguruan tinggi. Dengan turunya
AlQur’an dimana saat itu ilmu diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhamad SAW.
Sering kita membaca Al Qur’an namun kita juga sering melupakan akan maknanya. Padahal
kita tahu bahwasanya Al Qur’an sekarang memiliki terjemahan oleh karena bahasa yang
berbeda sehingga mampu memahami arti yang terkandung didalamnya bukan hanya sekedar
bunyi bunyian belaka. Pemahaman dan pemaknaan merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam mempelajari isi Al Qur’an. Dengan Jelas dan Gamblang pada Al Qur’an menerangkan
perintah membaca sebagai dasar pengetahuan pada Surat Al-Alaq ayat 1.Begitupula pada
ayat yang ketiga, Allah SWT mengulang kembali dengan perintah membaca.

2. Al Ashr

Pemanfaatan waktu sangatlah penting dalam kehidupan sehari Semua manusia berada
dalam keadaan merugi apabila dia tidak mengisi waktunya dengan perbuatan-perbuatan baik.
hari didalam AlQur’an Allah berfirman :

Allah SWT sendiri telah memperingatkan kepada hamba hambanya untuk memanfaatkan
waktunya dengan sebaik baiknya agar kita tidak termasuk didalam golongan orang orang
yang merugi. Apakah dengan peringatan yang Allah SWT Firmankan kepada kita tidak
cukup.?Apakah kita sudah benar-benar mengimani atas segala firman-firman Allah dengan
melaksanakan apa apa yang sudah diperitahkan kepada kita yang tersebut tersirat di dalam Al
Qur’an yaitu didalam Q.S Al Ashr ayat 1 sampai dengan 3 tersebut. Surat Alashr ini
bacaannya sangat pendek dan mungkin setiap kita sholat menjadi suatu bacaan yang benar
benar favorit. Namun apakah kita mengetahui dengan benar tentang kandungan surat tersebut
ataukah hanya sekedar bunyi-bunyian belaka tanpa mengetahui maksud dari kandungan surat
tersebut. Maha Suci Allah dengan segala Firmannya. Yuck kita maknai secara benar atas
kandungan ayat tersebut dan mari kita koreksi atas pemanfaatan waktu yang kita miliki dalam
kehidupan kita sehari-hari dalam menjalani sisa umur kita didunia.

3. Silaturakhmi

Silaturakhmi adalah suatu hubunganpersaudaraan yang baik antar individu maupun secara
kelompok, Dalam suatu kehidupan bahwa umat manusia bukan hanya ditekankan pada suatu
hubungan terhadap sang pecipta saja namun juga ditekankan untuk melakukan suatu
hubungan yang baik terhadap makhluk makhluk yang lain (Wahablum Min Allah, Wa
Hablum minanas) baik hubungan secara vertical namun juga baik hubungan secara
horizontal. Didalam Al Qur’an dalam Surat Ar Ra’d ayat 21 seperti yang difirmankan
dibawah ini

‘’Bahwa Allah SWT menegaskan adanya hubungan yang baik dengan sesama manusia
merupakan suatu backing effect dari ketaatannya kepada Allah SWT hal tersebut
merupakantercermin dari kekhusuannya dalam menjalankan ibadah shalat dimana shalat
merupakan suatu dasar keimanan dan suatu pondasi umat Islam dalam menegakan agama
rakhmatan lil alamin dengan dilandasi Iman dan Taqwa.’’

Dengan adanya hubungan yang baik dimana rizqi merupakan hubungan pertalian
dalam menjaga persaudaraan baik sesame muslim maupun sesame makhluk. Didalam
hubungan silaturakhmi ini. Bedasasarkan pendapat saya bahwasanya manusia adalah
makhluk sosial dan saling ketergantungan dan apabila kita menjaga hubungan silaturakhmi
yang baik saya yakin kitapun akan dimudahkan jalan risqinya begitupula ketika kita
memutuskan tali silaturakhmi saya yakin akan dipersulit jalan rizqinya. Adapun usaha usaha
dalam menjalankan hubungan tali silaturakhmi adalah salah satunya ialah menjalin suatu
komunikasi yang baik, menjaga toleransi serta tidak intervensi satu sama lainnya dimana
hubungan keharmonisan sesame makhluk tetap balance.

ORANG-ORANG YANG SUKSES (BERUNTUNG) MENURUT AL-QUR’AN


1. Orang yang selalu ber amar ma’ruf dan nahi munkar

‫المفلحون هم وأولئك المنكر عن وينهون بالمعروف ويأمرون الخير إلى يدعون أمة منكم ولتكن‬
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran (3) : 104)

2. Orang mu’min yang selalu beramal saleh

‫المفلحون هم فأولئك موازينه ثقلت فمن‬. ‫خالدون جهنم في أنفسهم خسروا الذين فأولئك موازينه خفت ومن‬

“Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang
yang dapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah
orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam. Dan
barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan
dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam.”(Q.S. Al-Mu’minun (23) : 102-103)

‫المفلحون هم فأولئك موازينه ثقلت فمن الحق يومئذ والوزن‬

“Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barang siapa berat timbangan
kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Al-A’raf (7) : 8)

3. Orang yang mau berjihad dengan jiwa dan harta

‫المفلحون هم وأولئك الخيرات لهم وأولئك وأنفسهم بأموالهم جاهدوا معه آمنوا والذين الرسول لكن‬

“Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, mereka berjihad dengan harta dan
diri mereka. Dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan; dan mereka itulah
(pula) orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Al-Taubah (9) : 88)

4. Orang yang mengikuti cahaya al-Qur’an

‫فسأكتبها شيء كل وسعت ورحمتي أشاء من به أصيب عذابي قال إليك هدنا إنا اآلخرة وفي حسنة الدنيا هذه في لنا واكتب‬
‫يؤمنون بآياتنا هم والذين الزكاة ويؤتون يتقون للذين‬

‫المنكر عن وينهاهم بالمعروف يأمرهم واإلنجيل التوراة في عندهم مكتوبا يجدونه الذي األمي النبي الرسول يتبعون الذين‬
‫وعزروه به آمنوا فالذين عليهم كانت التي واألغالل إصرهم عنهم ويضع الخبآئث عليهم ويحرم الطيبات لهم ويحل‬
‫المفلحون هم أولئك معه أنزل الذي النور واتبعوا ونصروه‬

“Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami
kembali (bertobat) kepada Engkau. Allah berfirman: “Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada
siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan
rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang
beriman kepada ayat-ayat Kami”.(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi
yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka,
yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan
yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu
yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur’an),
mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Al-A’raf (7) : 156-157

5. Orang yang mengikuti keputusan Sasulullah Saw.

‫المفلحون هم وأولئك وأطعنا سمعنا يقولوا أن بينهم ليحكم ورسوله هللا إلى دعوا إذا المؤمنين قول كان إنما‬

‘Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-
Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan.” “Kami mendengar
dan kami patuh.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Al-Nur (24) : 51)

6. Orang yang mau beinfak

‫المفلحون هم وأولئك هللا وجه يريدون للذين خير ذلك السبيل وابن والمسكين حقه القربى ذا فآت‬

“Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir
miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang
mencari keridaan Allah; dan mereka itulah orang-orang beruntung.” (Q.S. Al-Rum (30) :
38)

7. Orang yang menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman hidup

‫الم‬. ‫الحكيم الكتاب آيات تلك‬. ‫للمحسنين ورحمة هدى‬. ‫يوقنونالذين هم باآلخرة وهم الزكاة ويؤتون الصالة يقيمون الذين‬
‫يوقنون هم باآلخرة وهم الزكاة ويؤتون الصالة يقيمون‬. ‫المفلحون هم وأولئك ربهم من هدى على أولئك‬.

“Alif Laam Miim. Inilah ayat-ayat Al Qur’an yang mengandung hikmah, menjadi petunjuk
dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan. menjadi petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang berbuat kebaikan. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan
zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat. Mereka itulah orang-orang yang tetap
mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S.
Luqman (31) : 1-5)

8. Tentara Allah
‫عشيرتهم أو إخوانهم أو أبناءهم أو آباءهم كانوا ولو ورسوله هللا حاد من يوادون اآلخر واليوم باهلل يؤمنون قوما تجد ل‬
‫عنهم هللا رضي فيها خالدين األنهار تحتها من تجري جنات ويدخلهم منه بروح وأيدهم اإليمان قلوبهم في كتب أولئك‬
‫المفلحون هم هللا حزب إن أل هللا حزب أولئك عنه ورضوا‬

“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat,
saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun
orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka.
Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan
menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya
mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di
dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan
rahmat) -Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan
Allah itulah golongan yang beruntung.” (Q.S. Al-Mujadilah (58): 22)

9. Orang yang terlindug dari sifat kikir

‫على ويؤثرون أوتوا مما حاجة صدورهم في يجدون ول إليهم هاجر من يحبون قبلهم من واإليمان الدار تبوؤوا والذين‬
‫المفلحون هم فأولئك نفسه شح يوق ومن خصاصة بهم كان ولو أنفسهم‬

“Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum
(kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka.
Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan
kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas
diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa
yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S.
Al-Hasyr (59) : 9)

10. Orang yang bertaubat

‫المفلحين من يكون أن فعسى صالحا وعمل وآمن تاب من المفلحينفأما من يكون أن فعسى صالحا وعمل وآمن تاب من فأما‬

“Adapun orang yang bertobat dan beriman, serta mengerjakan amal yang shaleh, semoga dia
termasuk orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Al-Hasyr (28) : 67)

11. Orang yang bertaqwa

‫الم‬. ‫للمتقين هدى فيه ريب ل الكتاب ذلك‬. ‫ينفقون رزقناهم ومما الصالة ويقيمون بالغيب يؤمنون الذين‬. ‫بما يؤمنون والذين‬
‫يوقنون هم وباآلخرة قبلك من أنزل وما إليك أنزل بما يؤمنون يوقنونوالذين هم وباآلخرة قبلك من أنزل وما إليك أنزل‬.
‫المفلحون هم وأولئك ربهم من هدى على أولئك‬.

“Alif Laam Miim. Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan
shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan
mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-
kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang
yang beruntung.” (Q.S. Al-Baqoroh : 1-5)

10 Kunci Sukses Menurut Islam

Dalam kehidupan, setiap manusia tentu ingin meraih kesuksesan dalam hidupnya baik
sukses secara materi maupun nonmateri. Kata sukses seakan-akan menjadi salah satu alasan
diatas semua usaha yang dilakukan oleh manusia dalam segala aktifitasnya. Sukses sendiri
bisa diartikan sebagai suatu keberhasilan dalam pencapaian hidup. Seseorang yang sukses
dipandang memiliki materi yang berlimpah dan kehidupan yang baik.

Memang semua orang menginginkan kesuksesan tapi tidak sedikit juga yang
mengalami kegagalan dalam mewujudkan kesuksesan tersebut. Dalam islam sendiri sukses
memiliki makna dimana seseorang berhasil mewujudkan apa yang diimpikan terutama dalam
hal kebaikan. Untuk mendapatkan kesuksesan seseorang tidak bisa hanya duduk diam saja
melainkan harus melakukan sesuatu untuk berusaha.

Dalam islam kunci kesuksesan tidak hanya terkait sukses dunia saja melainkan juga
akhirat. Adapun kunci kesuksesan menurut islam diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan Niat

Ingin menjadi siapapun dan ingin melakukan usaha apapun, seseorang harus
menetapkan niat yang kuat dalam hati karena niat ini akan membuat seseorang yakin dan
tetap berusaha di jalannya. Niat juga merupakan cerminan dari apa yang ingin kita lakukan.
Jadi jika Anda ingin sukses maka niatkan dulu dalam hati Anda bahwa Anda ingin sukses
dunia akhirat. Sebagaimana yang disebutkan dalam Hadits Rasulullah SAW berikut

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob RA berkata: Saya mendengar
Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan
sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. (HR Bukhari
Muslim)

2. Beriman Dan Bertaqwa kepada Allah SWT

Iman dan taqwa adalah dua hal yang saling terkait dan jika seseorang ingin sukses
maka ia harus menanamkan iman dan taqwa dalam hatinya (baca fungsi iman kepada Allah
SWT). Seseorang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT akan senantiasa melakukan
sesuatu dijalan Allah SWT dan lebih dekat denganNya. Seseorang yang lebih dekat dengan
Allah maka ia bisa mendapatkan kesuksesan jika Allah berkehendak.

3. Shalat tepat waktu

Salah satu kunci sukses dunia akhirat adalah shalat tepat waktu atau shalat diawal
waktu. Shalat adalah perkara yang wajib dilaksanakan seorang muslim dan merupakan tiang
agama. Allah SWT menyukai hambanya yang senantiasa menjaga shalatnya dan shalat wajib
tepat waktu. Perbuatan melalikan shalat apalagi meninggalkannya akan mendatangkan
murka Allah SWT dan jika demikian siapapun maka tidak bisa meraih sukses terutama di
akhirat.

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,Yaitu Orang-orang yang lalai akan
shalatnya. (Qs Al Maun 4 -5 )

4. Taubat kepada Allah SWT

Manusia tidak luput dari perbuatan salah dan dosa namun untuk menghapus dosa
tersebut dan menghindari murka Allah SWT seorang muslim harus bertaubat dengan sebenar-
benarnya taubat atau yang dikenal dengan taubatan nasuha. Dengan melakukan taubatan
nasuha, seorang muslim dapat membuka pintu kesuksesan dengan ijin Allah SWT. Bertaubat
yang sebenar-benarnya berarti juga berjanji tidak akan melakukan perbuatan dosa atau
maksiat yang pernah dilakukannya tersebut. Sebagaimana disebutkan dalam ayat dan hadits
berikut ini (baca shalat taubat dan cara taubat nasuha dalam islam)

Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa beristighfar kepada Allah SWT maka Allah
akan menghilangkan segala kegundahan dan kesusahannya dan diberikan padanya rizki yang
tak terduga. (HR Abu Dawud)

5. Shalat sunnah

Tidak hanya dengan shalat wajib saja, kunci sukses yang lain juga bisa datang dari
ibadah sunnah yang dilakukan seorang muslim misalnya dengan mengerjakan shalat sunnah
raqwatib qabliyah dan ba’diyah setelah shalat fardhu dan melaksanakan shalat dhuha setiap
hari. Shalat sunnah yang dilakukan bisa membukakakan pintu rizki dan mendatangkah berkah
Allah SWT kepada pelakunya. Shalat dhuha memiliki banyak keutamaan dan bila rutin
dilakukan Allah SWT tidak hanya melapangkan rizki seseorang tapi membangunkan sebuah
rumah disurga untuknya. (baca keutamaan shalat dhuha)
6. Doa kepada Allah SWT

Seseorang yang berusaha dengan keras tidak akan mencapai kesuksesan jika ia tidak
berdoa kepada Allah SWT. Doa adalah salah satu sarana seseorang agar lebih dekat kepada
Allah SWT. Mendoakan kesuksesan diri sendiri setiap hari akan membuat seseorang merasa
lebih baik dan bila ia juga mendoakan saudaranya maka malaikat juga akan mendoakannya.
Hal ini tentunya bisa menjadi salah satu jalan menuju kesuksesan. Jadi jika ingin sukses maka
teruslah berdoa dan mendoakan orang lain. Rasul SAW bersabda :

“Tiada seorang muslim yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya,


kecuali malaikat berkata: Dan untuk kamu pula seperti itu”. (HR. Muslim)

7. Menuntut ilmu

Seseorang akan sulit mendapatkan kesuksesan baik didunia maupun diakhirat apabila
ia tidak memiliki ilmu. Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi seorang muslim dan ilmu
tersebut adalah jalan menggapai kesuksesan. Seseorang yang memilki ilmu akan lebih mudah
mengerti seseuatu dan berusaha dibidang yang ia kuasai. Ulama Imam Syafi’I pun
mengatakan bahwa “Barangsiapa menginginkan sukses dunia hendaklah diraihnya dengan
ilmu dan barangsiapa menghendaki sukses akherat hendaklah diraihnya dengan ilmu,
barangsiapa ingin sukses dunia akherat hendaklah diraih dengan ilmu”. (baca hukum
menuntut ilmu dalam islam)

8. Silaturahmi

Silaturahmi dengan saudara dan kerabat adalah salah satu kunci kesuksesan dan
keutamaan menyambung tali silaturahmi sangatlah besar. Demikian yang disebutkan dalam
hadits berikut ini:

“Barang siapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan


dijauhkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan
menyambung silaturahmi.” (HR Imam Bazar, Imam Hakim)

9. Rasa syukur

Apapun yang Allah SWT berikan kepada manusia harus disyukuri dan bersyukur atau
berterima kasih kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunianya dapat mendatangkan
rizki yang lebih dari Allah SWT sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT
berikut:

“ Jika kamu bersyukur pasti akan aku tambah (nikmat-Ku) untukmu dan jika kamu kufur
maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih” (QS Ibrahim: 7)

10. Sedekah dengan ikhlas

Sedekah atau memberikan apa yang kita miliki kepada orang lain dengan ikhlas
merupakan salah satu pintu rizki dan Allah SWT berjanji untuk melipatgandakan sedekah
yang kita keluarkan. Sedekah yangdilakukan tidak boleh ditunjukkan Karen ahal tersebut bisa
menyebabkan perbuatan riya. Keutamaan bersedekah disebutkan Allah SWT dalam ayat
berikut ini

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan


hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir,
pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah:
261)

Demikianlah beberapa kunci sukses menurut islam. Intinya untuk menggapai


kesuksesan dunia akhirat maka berusaha dan berdoa dengan tetap istiqomah adalah kunci
dalam meraih kesuksesan tersebut.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Dari uraian di atas, kita mendapatkan satu penjelasan yang sangat jelas bahwa di
dalam Islam, arti kesuksesan bukanlah berkenaan dengan materi. Islam tidak pernah
membeda – bedakan yang kaya dengan yang miskin. Alah juga tidak pernah melihat dari
keluarga mana kita berasal dan seberapa kaya diri kita. Yang akan dijadikan tolok ukur dalam
sukses menurut Islam adalah amal ibadah yang kita lakukan.

Sukses tidak diukur dengan banyaknya harta melimpah. Sukses juga tidak diukur
dengan tingginya jabatan atau panjangnya gelar yang diperoleh. Namun, kesuksesan
sesungguhnya adalah saat kita dapat merasakan ketenangan, kebahagiaan, dan keselamatan
baik lahir dan batin maupun dunia dan akhirat.

Meraih sukses dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Diantaranya menurut
Q.S. Al-Hajj (22) ayat 77 adalah sebagai berikut:

1. Beriman kepada Allah SWT.

2. Mendirikan shalat sebagai tiang agama.

3. Beribadah menghambakan diri kepada Allah SWT dengan motivasi menggapai ridho-Nya.

4. Berbuat kebaikan yang mencakup kebaikan duniawi dan ukhrawi, baik yang berdasar
wahyu maupun nilai-nilai yang sejalan dengan tujuan syariat, baik yang berupa hukum dan
undang-undang maupun tradisi dan adat istiadat.

Jika hal-hal di atas dipenuhi oleh satu masyarakat, maka tidak diragukan pastilah
mereka, secara individual dan kolektif, akan meraih keberuntungan yakni meraih apa yang
mereka harapkan di dunia dan di akhirat.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Maraghi, Ahmad Mustafa. Tafsir Al-Maraghi Juz 17. pent. Bahrun Abubakar, dkk.. PT
Karya Toha Putra, Semarang, cet. 11. 1993.
Hamka, Prof. Dr.. Tafsir Al-Azhar Juz 17. PT Pustaka Islam, Surabaya, cet. 2, 1981

Mahmud Yunus, Prof. H.. Kamus Arab-Indonesia. Yayasan Penyelenggara


Penterjemah/Pentafsiran Al-Qur’an.ْJakarta.ْ1973.

Mohamad Taufiq. Quran In Word Ver 1.0.0. mtaufiq@rocketmail.com.

M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Mishbah Volume 9. Lentera Hati, Jakarta, 2002

Anda mungkin juga menyukai