QURAISH SHIHAB
Pembimbing :
Dr. Kholid Al Walid
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur disampaikan kepada Allah swt, Tuhan alam
semesta, dengan rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada kami yang
tidak terhingga, kami dapat menyelesaikan program Studi Magister dalam bidang
filsafat Islam pada Universitas Paramadina yang bekerjasama dengan Islamic
College for Advanced Studies di Jakarta.
Shalawat dan salam semoga selalu disampaikan kepada baginda mulia
Rasululllah saw. dan kepada para keluarganya yang suci dan mulia, juga kepada
sahabat-sahabat utama, yang telah mengorbankan jiwa raga, harta benda dan
perhatiannya demi penyebaran ajaran Allah kepada umat manusia di seluruh
penjuru dunia, dan secara khusus bahwa ajaran tersebut sampai kepada kami
sehingga kami dapat mengenal Islam dan mempelajarinya, kemudian kami
mempelajari ilmu filsafat Islam yang telah sampai kepada kami atas perjuangan
para ulama’ dan filosof.
Selanjutnya kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua dosen
dan para pengajar pada Universitas Paramadina dan Islamic College for Advanced
Studies (ICAS) yang telah mengajar dan memberikan kuliah kepada kami, mereka
telah menyisihkan waktunya untuk membimbing dan memberikan ilmu
pengetahuan kepada kami, berkat jasa dan peran mulia mereka dalam
melaksanakan program pendidikan, kami pun berhasil menyelesaikan program
Magister Ilmu Filsafat Islam, semoga mereka selalu dalam bimbingan Allah dan
selalu mendapatkan ridha dari pada-Nya.
Secara khusus kami menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Mofid Hoseini Kouhsari sebagai Director ICAS Jakarta di Jakarta
yang telah berjuang dan memberikan perhatiannya kepada ICAS Jakarta
sehingga dapat menjalankan program pendidikan di Jakarta Indonesia.
2. Dr. Kholid Al-Walid sebagai Ketua Program Pendidikan ICAS Jakarta, yang
telah memberikan banyak perhatiannya kepada ICAS Jakarta, dan sebagai
dosen pembimbing kami dalam penulisan tugas kuliah penulisan tesis.
3. Semua dosen dan para pengajar yang telah memberi dan membagi ilmunya
kepada kami sehingga kami memperoleh ilmu pengetahuan lebih tinggi
tentang Islam. Secara khusus mereka yang telah meluluskan kami dalam
sidang tesis : Dr. Umar Shahab, Dr. Abd. Aziz Abbocy dan Dr. Ammar
Fauzi.
4. Istri tercinta dan anak-anak tersayang kami yang dengan tulus dan ikhlas
mereka mendukung dan membantu kami dalam mengikuti program
perkuliahan selama kurang lebih 3 (tiga) tahun. Atas khidmat dan bantuan
mereka kami dapat menyelesaikannya semoga Allah swt memberikan
perlindungan dan ridla-Nya kepada mereka, dan mereka ditulis oleh Allah
sebagai hamba-hamba yang shaleh dan selalu dalam perlindungan dan
penjagaan-Nya sepanjang masa dan mereka mendapatkan berkah dan ridla-
Nya.
5. Semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan program
perkuliahan dan dengan jadwal yang terencana kami dapat menyelasaikannya.
Semoga Allah berkenan memberikan pahala balasannya kepada mereka dan
mendapatkan ridla dari pada-Nya.
Terima kasih setinggi-tingginya kami sampaikan kepada mereka, semoga
Allah membalasnya dengan balasan yang lebih utama dan mendapatkan ridha-Nya
di dunia dan di akhirat.
Ali Sibramalisi
ABSTRAK
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Konsonan
ا ض dh
ب b ط th
ت t ظ zh
ث ts ع ‘
ج j غ gh
ح ḫ ف f
خ kh ق q
د d ك k
ذ dz ل l
ر r م m
ز z ن n
س s و w
ش sy ھ h
ص sh ي y
B. Vokal Tunggal
َ◌ Fathah a a
◌ِ Kasrah i i
◌ُ Dhammah u u
viii
C. Vokal Rangkap
D. Vokal Panjang
ix
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Biografi 23
B. Karya-karya 26
C. Latar Belakang Keilmuan M. Quraish Shihab 26
D. Rasionalitas Pemikiran 32
x
B. Bukti-Bukti Wujud Tuhan 54
1. Pembuktian Rasional 55
2. Pembuktian Dengan Hukum Kausalitas 56
3. Pembuktian Empiris 57
4. Fitrah 64
C. Teori Pengetahuan 66
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMasalah
Mempelajarikonsep ketuhanan menurut Islamadalah aktifitas mulia
dan sangat terpuji, objek pembahasannya adalah Allah dan segala sesuatu
yang berhubungan dengan-Nya,sifat, nama-nama(asma’), perbuatan Allah,
keadilan-Nya,ilmu-Nya,kalam (perkataan-Nya),konsep kenabian, baik dan
buruk padaperbuatan manusia, dan pembahasan tentang hari akhir. Sepanjang
sejarah manusia topikpembahasan ketuhanan menjadi bagian utama dalam
kajian keilmuan manusia.Konsep ketuhanan selalu aktual danmenjadi
perhatian parafilosof,teolog dan para pemikir agama.
Dalam sejarah Islam telah dikenal adanya madzhab-madzhab
pemikiran tentang Tuhan, setidaknya ada tiga madzhab besardalam
pemikiranakidah Islam dari masa ke masa. Yaitu madzhab Muktazilah,
madzhab Asy’ariyah dan madzhab Syiah.
Tiga madzhab besar teologi Islam memiliki ciri dan karakter
pemikiran yang berbeda satu sama lainnya. Muktazilah yang menekankan
pada penggunaan dalil akal, Asy’ariyah yang menekankan kepada dalil naql
(Alqur’an dan hadits) dan madzhab Syiah yang berusaha mengkompromikan
penggunaan dalil akal dan naql(Al-Quran dan Hadits).
Penggunaan akal atau rasio dalam pembahasan konsep ketuhanan
menjadi hal yang sangat urgen dan utama, tetapi juga telah menjadi faktor
kontroversi dan telah melahirkan aliran pemikiran yang beragam dalam
Islam. Banyak tokoh pemikir Islam yang memusatkan perhatiannya pada
pembahasan tentang ketuhanan, misalnya Abul Hasan Al-Asy’ary, Abu
Manshur Al-Maturidy, Imam Al-Gazali, Ibn Taimiyah dan Ibn QayimAl-
Jauziyah, yang kemudianmereka dikenal sebagai pemikir ahli sunnah. Dan
dari kalangan pemikir muktazilah dikenal Washil bin Atha’, dan Ibn Abil
Hadid. Dan dari pemikir kalangan bermadzhabsyi’ah dikenal Syekh Al-
1
2
1
Hasan Yusufian dan Ahmad Husain Sharifi, Akal danWahyu (Jakarta: Shadra press, 2011)
hal. 120
5
2
M. Quraish Shihab, Al-Lubab (Jakarta: Lentera Hati, 2008) hal. 337
3
M. Quraish Shihab, Al-Lubab, hal. 337
4
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah(Jakarta: Lentera Hati, 2007) vol.4 hal.44.
6
5
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-qur’an(Bandung: Mizan, 1999) hal.33
6
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-qur’an, hal.35
7
7
Syekh Al-Majilisi, Bihar Al-Anwar(Qum, Maktabah Ahlulbait)Juz 1 hal. 96
8
8
Syekh Muhammad Ar-raisyahri, Mizanul Hikmah, juz 4 hal.179 (dikutip dari kitab Kanz Al-
Fawâid, Al Karhaqi, 2-21)
9
Syekh Al-Majilisi, Bihar Al-Anwar, Juz 1 hal.110
10
Syekh Al-Majilisi, Bihar Al-Anwar, Juz 1 hal.122
9
11
Hasan Yusufian & Ahmad Husain Sharifi, Akal danWahyu,hal. 121
12
Ja’far As-Subhani, Al-Milal wan Nihal (Pekalongan: Al-Hadi, 1997) hal. xvii
10
13
M. Quraish Shihab, Membumikan Al Qur’an (Bandung: Mizan, 2009) hal. 289
14
As-Syarif Ar-Radli, Nahjul-Balaghah (Kairo: Darulhadits, 2002) hal. 18
11
15
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, vol.4 hal.163.
16
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, vol.4 hal.164.
17
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, vol.4 hal.164.
12
teolog dan ahli kalam Islam, juga telah menjadi topik pembahasan penting
filsafat Islam, secara khusus filsafat hikmah muta’âliyah.
Filasafat Hikmah Muta’âliyah adalah alirandalam filsafat Islam, yang
dibangun oleh pendirinya Shadruddin Muhammad bin Ibrahim As-Syirazi
yang dikenal dengan gelar Shadrul-Mutâllihin (tokoh ahli ketuhanan), juga
masyhur dengan nama besarnya Mulla Shadra.Dia berhasil menjawab
pelbagai hal yang menjadi pertentangan antara filsafat dan irfan, dalam
pembahasan metafisika dan wujud berupaya untuk lebih memelihara doktrin
syariat dan mempertahankan ajaran Islam dengan tidak terpengaruh pada
doktrin-doktrinteologi, yang digandrungi ketika itu.Itulah sebabnya filsafat
Mulla Shadradinilai telah berperan sebagai jalan persimpangan yang telah
mempertemukan madzhab peripatetisme, iluminassionismedalam filsafat, dan
ilmu irfan (sufisme) dan ilmu kalam. Dalam pembahasannya tentang prinsip-
prinsip teologi Mulla Shadara memberikan argumentasi rasional dan
folosofis, berpijak pada prinsip-prinsip filasafatnya secara utuh dan
konsekuwen.
Murtadha Muthahhari menyebutkan pilar-pilar dasar filsafat Hikmah
Muta’âliyah:
Kini mari kita kembali pada asas-asas yang mendasari ‘Filsafat
Tertinggi’ Mulla Shadra yang bisa diduga sebagai ciri-ciri khas sistem
tersebut: yaitu diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kehakikian atau kemendasaran eksistensi (Ashâlah al-wujud).
2. Kemanunggalan Wujud(Wahdatul Wujud)
3. Penuntasanmasalah-masalah menyangkut eksistensi mental(Wujud
dzihni)
4. Gradasi Wujud (Tasykik al-wujud)
5. Bukti atas eksistensi wujud wajib (the Necessary Being) yang
disebut denganBurhan Al-Shiddiqin.
6. Gerak Substansial (Al-Harakah Al-Jauhariyah)18
Dalam hubungannya dengankonsep ketuhanan dalam Islamlebih
spesifik dapat disimpulkan bahwa ada dua prinsip utama filsafat Hikmah-
Muta’âliyah, yangdapat menjadi dasar bangunan konsep ketuhanan, dan
18
MurtadhaMuthahhari, Pengantar Pemikiran Shadra Filsafat Hikmah(Bandung: Mizan,
2002)hal. 81
13
19
Ja’far As-Subhani, Qâidatani falsafiyatâni fil-hikmah al-muta’âliyah (Qum: Maktabah At-
Tauhid, 1424) hal.6
20
Murtadha Muthahhari, Pengantar Pemikiran Shadra Filsafat Hikmah, hal. 80
21
Sayed Kamal Haidari, Durus Hikmah Muta’âliyah Syarah Bidayatul Hikmah(Qum: Dar
Faraqid, 1420H) juz 1 hal. 194
14
22
Sayed Kamal Al-Haidari, Syarah Bidâyatul Hikmah, juz 1 hal.214
16
benci ada cinta. Walau tingkat keduanya, ketika berada dalam saat
yang sama, pasti berbeda.23
23
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran 2 (Jakarta: Lentara Hati, 2011)hal..47
24
M. Quraish Shihab,Membumikan Al-Quran 2, hal..49
25
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, hal..15
17
C. Metode Pembahasan
telah digunakan para ilmuan, ulama’ dan teolog masa dahulu dan zaman
modern dalam studi teks keagamaan.
Metode analisa yang akan digunakan adalah meliputi dasar-dasar
metode analisis sebagai berikut :
a. Analogi, yaitu metode pendekatan dari partikular ke partikular yang lain,
bahwa daridua subjek atau lebih yang memiliki kesamaan dan kemiripan
antara satu dengan lainnya dapat dipahamisatu subjek khusus dengan
berdasarkan kesamaan dan kemiripan pada dua subjek tersebut.
b. Induksi, yaitu metode pendekatan dari hal yang partikuler kepada hal yang
universal, dengan mengamati dan mempelajari sesuatu,kemudian
mendapatkan ciri atau karakteristik yang sama yang ada padanya,
kemudian dipahami bahwa hal tersebut bersifat tetap dan berlaku sama
pada seluruhnya.
c. Deduksi, sebuah pendekatan dari hal yang bersifat universal kepada hal
yang partikuler, bahwa sebuahkeadaan akan dibuktikan pada sebuah
subjek yang universal, selanjutnya berdasarkan hukum tersebut dipahami
suatu kasus yang ditetapkan kepada hal yangpartikuler, dan dari subjek
tersebut suatu perkara akan diketahui.
d. Studi komparasi, yaitu metode studi dan penelitian perbandingan, adalah sejenis
penelitian deskriptif yang bermaksud mencari jawaban tentang suatu
perkara dengan menganalisa faktor-faktor dan penyebab terjadinya suatu
fenomenadan lahirnya suatu pemikiran.Jadi studi komparatif adalah penelitian
yang membandingkan dua perkara atau lebih, untuk mendapatkan jawaban dan
kesimpulan dari objek yang sedang diteliti.
D. Tinjauan Pustaka
ditentukan. Berdasarkan pada jenis data dan tujuan yang akan dicapai, maka
strategi analisis yang digunakan adalah Tuhan bermuara pada kesimpulan-
kesimpulan umum.
Hasil penelitian ini disajikan secara analisis, dan dalam penyajiannya
dilakukan analisa kritis terhadap data-data yang telah diperoleh, pemikiran M.
Quraish Shihab dan pemikiran tokoh-tokohtertentu yang juga berbicara
tentang persoalan yang sama. Karenanya, penelitian ini juga bersifat
deskriptif-komparatif. Hal ini dilakukan untuk memperjelas dan menegaskan
konsep ketuhanan menurut pandangan dan pemikiran M. Quraish Shihab.
E. LandasanTeori
F. TujuanPenelitian
G. Sistematika Penulisan